Kelinci tergolong binatang yang gampang hamil bahkan beberapa saat setelah ia melahirkan.
Oleh sebab itu penting untuk mengatur masa perkawinannya. Kelinci betina bisa dikawinkan
dengan pejantan saat ia telah mencapai masa suburnya. Salah satu ciri-ciri kelinci bentina yang
sedang dalam masa subur adalah bagian kelaminnya yang berwarna kemerahan dan juga sedikit
lembab. Sedangkan sang jantan biasanya tampak gelisah. Cara mengawinkan kelinci cukup
mudah. Anda tinggal menyatukan mereka dalam satu kandang. Jika sang betina menolak, boleh
jadi ia telah hamil. Namun cara ini tidak selalu akurat. Boleh jadi ia menolak karena alasan lain
misalnya suasana kandang yang tak nyaman dan terlalu bising.
Setelah disatukan selama 7 hari, Anda sudah bisa memisahkan kedua kelinci tersebut dan
menunggu sampai hari ke 12 sampai ke-14. Biasanya pada masa tersebut janin sudah tumbuh
dalam uterus kelinci betina. Masa kehamilan kelinci antara 31 sampai 34 hari. Namun dalam
kondisi tertentu, ada juga kenis kelinci yang sudah melahirkan di hari ke 21. Sementara itu, masa
menyusui kelinci mencapai 8 minggu atau kurang lebih selama 58 hari. Sistem reproduksi
kelinci betina akan siap dibuahi lagi setelah 15 hari dari waktu melahirkan. Namun, hal ini tidak
dianjurkan sebab bisa mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan pun kesehatan kelinci betina.
Tunggu sampai ia benar-benar selesai masa recovery bari bisa dikawinkan kembali.
Latar Belakang
Dulunya, kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan
Eropa. Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti
"anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali
kelinci saat masa colonial.
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas.
Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah
terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar/eropa (Oryctolagus cuniculus). Dilihat
dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan
warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah
menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora,
Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus
Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras
lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut
sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kelinci, khususnya kelinci eropa
(Oryctolagus cuniculus) yang merupakan salah satu kelinci hias yang berasal dari
Eropa dan memiliki banyak keistimewaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phyllum
: Chordata
Sub Phyllum
: Vertebrata
Classis
: Mammalia
Sub Classis
: Placentalia
Ordo
: Lagomorpha
Sub Ordo
: Duplicidentata
Familia
: Leporidae
Genus
: Oryctolagus
Spesies
: Oryctolagus cuniculus
Kelinci berasal dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian
bumi. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo
Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika
yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan
terwelu).
Kelinci adalah hewan mamalia yang berarti bahwa hewan ini dicikan memiliki
kelenjar susu atau dengan kata lain telah memiliki kelenjar susu (glandula
mammae). Hewan ini merupakan golongan mamalia yang memiliki placenta (ari-ari)
pada saat perkembangan embrio dalam tubuh induknya sehingga termasuk Sub
Classis plasentalia.
Kelinci memiliki ukuran yang kecil, berbulu dan memiliki ekor yang pendek,
oleh karena itu masuk kedalan ordo Logomorpha. Termasuk dalam sub ordo
duplicidentata karena memiliki 2 pasang gigi seri atau dens incisive, namun gigi
seri yang dimiliki kelinci antara rahang atas dan bawah jumlahnya berbeda yaitu,
pada rahang atas terdiri dari 2 pasang gigi seri dan pada rahang bawah terdiri dari
1 pasang gigi seri.
B.
Morfologi
Kelinci Eropa memiliki bentuk badan yang kecil, berwarna coklat abu-abu
(atau kadang-kadang hitam), panjang badannya berkisar 34-45 cm (13-18 inci), dan
beratnya sekitar 1,3-2,2 kg (3-5 lb ), pada tubuh bagian samping agak rata. Kelinci
memiliki kuku yang tajam dan memiliki empat gigi seri (dua di atas, dua di bawah)
yang tumbuh terus-menerus sepanjang hidupnya, dan dua gigi pasak di bagian atas
belakang gigi seri, berbeda dari hewan pengerat pada umumnya yang hanya
memiliki 2 masing-masing, atas dan bawah. Kelinci memiliki telinga yang panjang,
jika di tarik kedepan bisa melampui ujung hidung.
dengan kumis yang panjang dan memiliki punggung lentur dan melengkung indah.
Memiliki dua pasang kaki dengan kaki depan pendek sedangkan kaki belakang yang
besar, dan memiliki ekor yang pendek dan berbulu. Kelinci bergerak dengan
melompat menggunakan kaki panjang dan mereka yang kuat belakangnya. Untuk
memfasilitasi gerakan cepat, kaki belakang kelinci memiliki padding tebal dari bulu
binatang untuk meredam kejutan melompat cepat. Jari-jari kaki mereka panjang,
dan berselaput untuk menjaga dari penyebaran terpisah sebagai melompat hewan.
telinga.
Kelinci
menggerakkan
telinganya
untuk
mengikuti
D. Makanan
Kelinci yang hidup di alam bebas tidak terlalu sulit untuk mengurusi
makannya. Selama di tanah masih ada hijauan dan bisa ditumbuhi rumput, bijibijian dan umbi-umbian, kelinci masih dapat hidup. Sedangkan kelinci yang
diternakkan hidupnya terbatas di sekeliling kandang saja. Kelangsungan hidupnya
sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan peternaknya. Jenis, jumlah dan
mutu makanan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan dan
perkembangbiakannya.
Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijau, jerami, bijibijian, umbi dan konsentrat. Makanan hijau yang diberikan antara lain semacam
rumput lapangan, limbah sayuran seperti kangkung dan wortel, daun pepaya, daun
talas dan lain-lain.
Pada kelinci hias yang biasanya dirawat dikandang sayuran hijau yang akan
diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan
segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk
menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau
mencret.
Bentuk makanan lain bisa juga berupa jerami atau rumput awetan yang
dipotong menjelang berbunga. Rumput ini dikeringkan secara bertahap sehingga
kandungan gizinya tak rusak. Bisa juga berbentuk biji-bijian yang berfungsi sebagai
makanan penguat. Sedangkan untuk makanan jenis umbi-umbian seperti ubi jalar,
singkong dan lainnya dapat diberikan kepada kelinci sebagai makanan.
Konsentrat juga diperlukan dalam tambahan makanan kelinci. Berfungsi
untuk meningkatkan nilai gizi yang diberikan dan mempermudah penyediaan
makanan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai makanan tambahan
penguat, kalau makanan pokoknya sayuran hijau. Konsentrat untuk makanan kelinci
dapat berupa pellet (makanan buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil
kacang tanah, ampas tahu atau gaplek.
E.
Habitat
Kelinci tinggal di sarang bersama 2-10 kelinci lainnya. yang hidup dalam
kelompok kecil untuk memastikan keberhasilan pemuliaan yang lebih besar.
teritorial dan agresi berkontribusi besar terhadap proses pematangan kelinci dan
membantu memastikan kelangsungan hidup penduduk. laki-laki dan perempuan
yang berumur lebih baik dalam melawan predator. Wanita cenderung lebih teritorial
daripada laki-laki meskipun daerah yang paling sering dikunjungi oleh perempuan
tidak dipertahankan. Kelinci menandai wilayah mereka dengan bukit-bukit kotoran.
Kelinci mampu hidup di banyak kawasan di bumi dan mereka sangat
menyukai hidup berkelompok. Kelinci Eropa yang terdiri dari banyak jenis, memiliki
sifat menyukai membuat lobang di bawah tanah atau lobang diantara semak
(perhatikan gambar) sebagai habitatnya.
Ekosistem yang banyak dihuni kelinci adalah padang rumput, hutan, semak
belukar. Kelinci juga mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang
basah. Lebih dari separo populasi kelinci dunia hidup di Amerika Utara. Selebihnya
mereka hidup tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang danj Afrika.
F.
Reproduksi
anak-anak
kelinci
mulai
menyusui
padanya.
Cara reproduksi perkawinan kelinci. Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa
pada umur 5 bulan. Bila terlalu muda kesehatan dapat terganggu.bila pejantan pertama kali
mengawini,sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin
pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi dua kali perkawinan,setelah itu
pejantan dilepaskan.
Kelinci betina jenis ukuran kecil normalnya bisa dikawinkan pada usia 5 bulan dan yang jantan
pada usia 6 bulan,kelinci betina jenis medium pada usia 6 bulan dan yang jantan pada usia 7
bulan,kelinci betina jenis ukuran besar pada usia 8 bulan dan yang janta nya pada usia 9
bulan.hal yang penting untuk memiliki indukan dengan reputasi baik jika kamu ingin mendapat
keturunan kelinci yang baik pula.perbandingan yang umum dalam peternakan kelinci adalah satu
ekor jantan untuk 10 ekor betina
Advertisements
. Kelinci jantan dewasa dapat kawin sebanyak tuju kali seminggu secara efektif dan kandangkandang dalam 1hari kelinci jantan dapat kawin sebanyak dua kali.lelinci betina dapat
dikawinkan lagi pada hari ke714setelah masa beranak sehingga hal ini dapat memperpendek
selang baranak. selang beranak artinya waktu yang dibutuhkan oleh induk dari satu beranak ke
beranak berikutnya.
Perkawinan dilakukan dengan cara alam.perkawinan alam memberi hasil kehamilan tertinggi dan
merupakan cara yang umum dilakukan pada ternak kelinci.perkawinan dapat dilakukan dengan
membawa kelinci betina ke kandang jantan, dan jangan sebalik nya. Jika terbalik, krelinci jantan
tersebut akan diserang oleh kelinci betina sehingga kelinci jantan akan lemah.atau kalau tidak
diserangpun kadang-kadang kelinci jantan akan menghabiskan waktunya untuk mengendus
seluruh bagian kandang betina.
perhatikan juga dan pastika bahwa kelinci tersebut teiah kawin perkawinan sebaiknya dilakukan
selama tiga kali dalam kurun waktu23-menit. Apabila betina belom siap menerima pejantan
maka betina dikumpulkan bersama pejantan dalam waktu 2kali 24jam didalam kandang pejantan.
Beberapa induk menolak dikawinkan padahal alat reproduksinya sudah siap untuk kawin.hal
tersebut dapat diatasi dengan kawin sodor.kawin sodor dilakukan dengan cara membawa kelinci
betina kekandang kelinci jantan.tangan kanan memagang lipatan kulit leher dan tangan kiri
disodorkan di bawah kedua kaki belakang.vulva kelinci berada di antara ibu jari dan
telunjuk,selanjutnya kelinci jantan eleksi,vulva di arahkan tepat kearah penis kelinci pejantan
yang ereksi tersebut dan biarkan sampai kelinci jantan jatuh terkulai ke kiri atau kekanan kelinci
betina. Dengan cara ini biasanya kawin sodor dapat berjalan sesuai dengan rencana peternak.
Sebetulnya cara penanganan kelinci yang sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani
kelinci secara normal.dari banyak kasus memang hanya berapa saja kelinci yang memiliki
prilaku yang berbeda pada saat kehamilanya.
Secara umum kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk didekati
oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya,kemudian dengan berjalanya waktu, calon induk
akan mempengaruhi hasil produksi. Untuk itu mengasuh dapat kita tentukan
sendiri, tergantung kapan kelinci itu akan dikawinkan.
C. Sel Telur dan Kesuburan
Kelinci betina yang sudah dewasa (birahi) dalam rahimnya dapat
menurunkan beberapa sel telur. demikian juga pejantan dalam proses
perkawinan dapat menghasilkan beribu-ribu sel prima. Hanya seekor sel
sperma yang dapat membuahi satu sel telur. Kemudian sejumlah sel telur
tumbuh dan berkembang menjadi janin kelinci. proses pertumbuhan ini
sekitar 30-32 hari. Setelah itu lahirlah anak kelinci.
Banyak sedikitnya hasil pembiakan tak lepas dari faktor kesuburan karena
ada jenis kelinci yang bisa beranak banyak (10ekor), dan ada jenis kelinci
yang hanya beranak sedikit (4 ekor). Induk kelinci yang melahirkan anak
terlalu banyak akan merepotkan induk kelinci itu sendiri dan anakanaknyapun tidak cukup menerima asuhan.
D. Menentukan Kehamilan Kelinci
Kehamilan kelinci biasanya 31 / 32 hari. Ada juga yang hany 29 hari. Untuk
mengetahui apakah kelinci telah hamil, lakukan cara - cara ini :
1. Menguji kembali.
Masukkan kembali kelinci betina ke kandang pejantan (pejantan yang pernah
mengawininya), bila menolak dikawinkan, biasanya si betina telah hamil.
Tetapi hati-hati, ada juga betina yang tengah hamil masih mau dikawinkan.
Sebaliknya, ada pula kelinci yang menolak walaupun belum hamil. Jadi, cara
ini masih ada kelemahannya.
2. Melihat perkembangan perut.
Lakukan setelah 12 - 14 hari induik kelinci dikawinkan. Pegang telinga kelinci
dan juga lipatan kulit di atas bahu. Lakukan dengan satu tangan. Tangan lain
memegang paha di antara dua kaki belakang. Pelan-pelan jari meraba bagian
peranakan. Setelah 12 - 14 hari, janin sudah berkembang. Bentuknya sebesar
kelereng, hati-hati jangan ceroboh, agar tak terjadi keguguran. Dan jangan
lakukan pemeriksaan lebih dari 14 hari. Bila diraba janin tidak ada, berarti
kelinci belum hamil.
3. Melihat perkembangan badan
Kelinci yang baru pertama kali hamil, biasanya perut tak membesar. Jadi,
lihat perkembangan badan kelinci dan nafsu makannya. Bila badan kelinci
tambah gemuk dan nafsu makan bertambah, berarti kelinci telah hamil.
Bila induk kelinci akan melahirkan 1 / 2 hari lagi. Biasanya nafsu makan
berkurang. Pisahkan kelinci di kandang tertentu, tapi ruangannya cukup luas
agar bebas bergerak. Beri tempat untuk menyembunyikan anaknya yang
berupa kotak khusus. Persiyapkan juga semua barang kebutuhan, seperti
jeram untuk sarang. Letakkan kotak 3 - 4 hari sebelum kelinci melahirkan.
Jangan ganggu kelinci yang mau melahirkan, jangan ada suara gaduh dan
juga hal-hal yang mengejutkan. Beri makanan hijau agar pencernaan kelinci
baik dan juga mempunyai nilai gizi. Jangan lupa sediakan air minum. Setelah
Sistem reproduksi
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku
krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan
antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah
yang terjadi simultan. Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan (Brotowidjoyo, 1994).
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah
senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi
yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim
ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi.
Gejala ini di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi (Oliver, 1984).