INDUSTRI KELINCI
KELOMPOK 9
1.2 Permasalahan
1. Bagaimana sejarah peternakan kelinci di Indonesia?
2. Apa saja manfaat kelinci di Indonesia?
3. Bagaimana produksi kelinci di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui dan mengenalkan sejarah kelinci di Indonesia
2. Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat kelinci di Indonesia
3. Dapat mengetahui dan menjelaskan produksi kelinci di Indonesia
BAB 2
ISI
A. Sejarah Peternakan Kelinci di Indonesia
Kelinci adalah hewan vivipar yang berkembang biak secara
beranak dan termasuk mamalia famili Leporidae. Kelinci semulanya
adalah hewan liar yang susah untuk di jinakkan. Pada tahun 2000 kelinci
mulai di jinakkan dengan tujuan keindahan, sebagai hewan percobaan dan
bahan pangan. Kelinci merupakan hewan yang memiliki daya adaptasi
tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di seluruh dunia. Kelinci
dikembangkan di daerah yang relatif populasi penduduknya tinggi.
Adapun menurut Kartadisastra (1994) domestikasi kelinci pertama
kali dilakukan oleh bangsa Romawi yang menginginkan sumber pangan
yang mudah. Domestikasi dilakukan dari kelinci-kelinci hutan yang liar.
Proses domestikasi ini pun menyebar ke wilayah Eropa tengah dan
wilayah Eropa timur.
Pada tahun 1837, peternakan kelinci sudah dikembangkan di
Indonesia yang dibawa oleh orang-orang Belanda dengan tujuan awal
sebagai kelinci hias. Pada tahun 1980, pemerintah mengadakan program
pengembangan kelinci yang bertujuan untuk mengurangi rawan gizi. Pada
tahun 1990, pemerintah menerbitkan Pedoman Teknis Perusahaan
Peternakan Kelinci sebagai upaya untuk mendorong perkembangan
budidaya kelinci di masyarakat.
Kelinci dosmetik (oryctolagus cuniculus) yang ada pada saat ini
merupakan perkawinan dari kelinci liar di Afrika Utara dan Eropa. Pada
Abad ke 16, ditemukan beberapa bangsa kelinci yang menyebar di
Perancis dan Italia.
Kelinci di kelompokkan menjadi kelinci medium, kelinci ringan,
kelinci kecil dan kelinci besar berdasarkan pertumbuhan rata-rata, ukuran
tubuh dewasa, dan umur mulai dewasa.
1. Kelinci Medium
Kelinci medium merupakan kelinci yanga dapat dipelihara secara
intesif untuk produksi daging. Kelinci ini memiliki bobot dewasa 3,5-
4,5 kg dan mempunyai nilai produktivitas yang unggul, yaitu fertilitas
yang tinggi, pertumbuhan cepat, perkembangan perbobotan yang
bagus, kualitas daging yang baik. English Silver, German Silver,
Champagne d’Argent, New Zealand Red, New Zealand White dan
Grand Chinchilla termasuk kedalam bangsa ini.
2. Kelinci Ringan
Kelinci ini dapat berkembang dengan cepat dan merupakan induk
yang baik, yang memiliki bobot dewasa 2,5-3,0 kg. Kelinci ini bisa
disilangkan dengan berat karkas 1,0-1,2 kg dan konsumsi pakan lebih
sedikit daripada tipe besar dan medium. Himalaya, SmallChinchilla,
Dutch, dan French havana termasuk dalam bangsa kelinci ini.
3. Kelinci Kecil
Kelinci ini sering disebut juga kelinci kerdil karena kelinci ini
memiliki bobot dewasa dengan 1 kg. Kelinci ini banyak digunakan
sebagai kelinci perlombaan dan sebagi hewan kesenangan. Kelinci
tipe ini salah satunya adalah Netherland Dwarf dan Polish Dwarf.
4. Kelinci Besar
Kelinci ini memiliki bobot lebih dari 5,0 kg. Kelinci ini
dieksploitasi untuk persilangan. Kelompok kelinci besar adalah
Bouscat Giant White, French Lop, Flemish Giant dan French Giant
Papillon. Kelinci ini dapat meperbaiki kelinci bangsa lain.
1. Daging kelinci
Seekor kelinci dapat menghasilkan daging 50-60% per kilogram
berar badan. Daging kelinci mengandung lemak dan kolesterol yang
rendah tetapi protein yang tinggi. Maka dari itu, daging kelinci baik dalam
mengubah pola makan manusia pada kehidupan sehari-hari. Kelinci
pedaging memiliki 2,5-7 kg per ekor. Jenis kelinci pedaging antara lain
Flemish Giant, Himalayan, New Zealand, Californian, Havana, dan
Belgian.
2. Kulit (fur) dan wool
Kulit atau fur dan wool dari kelinci dapat digunakan untuk industri fesyen
di dunia, seperti baju, celana, tas, sajadah, mantel, jaket, dan sebagainya.
Jenis kelinci yang dapat digunakan fur dan woolnya antara lain Angora,
Angora peranakan satin dan Angora peranakan giant flemish.
3. Kelinci peliharaan
Selain dapat digunakan sebagai pedaging, kelinci pada umumnya
dipelihara karena keindahannya. Terdapat banyak jenis kelinci yang dapat
diperlihara, yaitu Angora, Rex, American Chincilla, Dutch, Netherland
Dwarf, Holland Hop, dan lain-lain. Selain untuk peliharaan, kelinci juga
dapat diperlombaan di berbagai kontes kelinci.
4. Percobaan laboratorium
Kelinci yang biasa digunakan untuk percobaan di dalam laboratorium
adalah jenis kelinci New Zealand White. Alasan dipakainya kelinci karena
kelinci memiliki daya adaptasi yang tinggi dan relatif cepat. Pemilihan
kelinci berwarna putih adalah keturunannya yang jelas dan warna yang
netral sehingga mudah diamati perubahannya.
5. Pupuk dari kotoran kelinci
Pupuk dari kotoran dan air seni kelinci sangatlah bagus untuk tanaman
salak, tanaman anggrek, dan tanaman buah lainnya hingga dapat menjadi
pembasmi penyakit di daun. Harga pupuk kotoran kelinci dapat mencapai
Rp 7.500/kg sedangkan air seni kelinci dapar mencapai hingga Rp
5.000/liter.
D. Hasil Diskusi
Pertanyaan
1. Nama/NPM : Sabna/200110190268
Pertanyaan : Apa tipe kandang yang paling baik digunakan
untuk kelinci?
Jawaban :
Secara umum terdapat dua tipe perkandangan, yakni kandang
kelinci sistem tertutup yang digunakan oleh peternak intensif dan
kandang kelinci tipe terbuka yang digunakan oleh peternak
tradisional.
Keunggulan kandang kelinci tipe tertutup adalah lahan relatif kecil,
perkembangan kelinci lebih terkontrol, dan dapat fokus terhadap
pertembuhan daging. Kelemahan kendang ini adalah biaya
infrastruktur lebih mahal. Kandang postal digunakan untuk proses
perkawinan dan membesarkan anak sedangkan kandang baterai
digunakan untuk pembesaran badan kelinci.
Untuk kandang kelinci tipe terbuka sendiri memiliki keunggulan
antara lain kelinci dapat berkeliaran di areal tertentu sehingga jadwal
pemberian pakan tidak terlalu ketat dan biaya pembangunan dan
perawatan relatif lebih murah. Adapun kelemahannya, yaitu
memerlukan lahan yang luas, pertumbuhan daging tidak optimal
karena kelinci banyak bergerakdan proses reproduksi kurang bisa
diarahkan.
Untuk pemilihan kandang yang baik itu kembali lagi ke tujuan
awal beternak kelinci, apakah untuk beternak diambil dagingnya atau
diambil kulit dan bulunya. Untuk jenis kelinci yang cocok
ditempatkan di sistem kandang tertutup dalah tipe kelinci pedaging,
seperti Flemish Giant dan New Zealand White, sedangkan untuk
sistem kandang terbuka adalah kelinci hias jenis Angora.
Nama/NPM : Nur Aristawidya Rahayu/200110190261
2. Nama/NPM : Aryatama/200110190262
Pertanyaan : Apakah tipe kandang nomor 3 (tipe ranch) efisien
atau tidak?
Jawaban :
Dilihat dari kelebihan dan kekurangannya, kandang tipe ranch
cocok digunakan untuk jenis kelinci hias karena dengan membebaskan
kelinci-kelinci hias tersebut pengunjung akan lebih tertarik untuk
berkunjung dan berinteraksi langsung dengan kelinci
Dikarenakan kelinci rentan dengan suara bising, berikut langkah-
langkah yang dapat dilakukan. Yang pertama adalah beri kelinci
pakan hijauan yang berkualitas, yang kedua rutin membersihkan
kandang, terakhir sediakan tempat bermain dan bersembunyi karena
kelinci menyukai tampat bersembunyi.
Nama/NPM : Nur Aristawidya Rahayu/200110190261
3. Nama/NPM : Umar/200110190267
Pertanyaan : Bagaimana trend hasil olahan daging kelinci di
Indonesia?
Jawaban :
Berikut data statistik produksi Kelinci di Indonesia dari tahun 2013-
2017. [ CITATION Kem17 \l 1033 ]
KESIMPULAN
Dilihat dari rumusan masalah, yaitu sejarah, produksi, dan manfaat kelinci,
budidaya kelinci dapat dijadikan sebagai suatu usaha yang menjanjikan. Sejarah
kelinci pertama kali dijadikan hewan ternak di dunia maupun di Indonesia
memberitahu kita bahwa kelinci bukanlah lagi hama bagi manusia, melainkan
sebagai binatang yang bermanfaat. Produksi kelinci di Indonesia saat ini pun
semakin membaik. Peternak-peternak kelinci di Indonesia pun semakin
bertambah. Tipe kandang yang digunakan pun tidak menyusahkan peternak untuk
mulai beternak kelinci.
Dengan kebiasaan masyarakat Indonesia saat ini, usaha kelinci hias pun dapat
dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan. Dengan iklim tropis Indonesia, kelinci
dapat hidup dengan nyaman di Indonesia. Kelinci pun dapat dimanfaatkan daging,
kulit, bulu, hingga kotorannya. Daging kelinci jauh lebih baik dibandingkan
dengan daging yang lainnya karena memiliki protein yang tinggi dan lemak dan
kolesterol yang rendah. Kulit dan bulu kelinci pun dapat dijadikan sebagai bahan
industri yang dipakai sehari-hari. Pupuk dari kotoran kelinci pun dapat
menyuburkan tumbuhan.
Pertanianku. (2016, March 2). Tips anti stress pada kelinci. Retrieved from
Pertanianku.com: https://www.pertanianku.com/tips-anti-stres-pada-kelinci/
Syarif, E. K. (2014, September 30). Peternak Sapi Perah Indonesia Sulit Kejar
Ketertinggalan Teknologi. (K. Triananda, Interviewer) Bogor, Jawa Barat,
Indonesia: Berita Satu.
LAMPIRAN