Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PRODUKSI KELINCI

“ Bangsa-bangsa Kelinci “

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Kelas B

Desty Nur Septiani 200110130178

Achmad Trieandi 200110130179

Arif Budiman 200110130181

Naufal Faza 200110130185

Muhammad Ilham 200110130213

Sudirman Sonjaya 200110130217

Deriel Kurniawan 200110130354

Andi Syech Adnan 200110130414

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

SUMEDANG

2016
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000

tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan.

Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai

daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh

dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi,

Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa

disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.

Kelinci merupakan satu hewan ternak yang mempunyai banyak manfaat, mulai

dari binatang hias, penghasil kompos dari kotoran/fesesnya, tulangnya digunakan

sebagai bahan tepung tulang, penghasil daging yang mempunyai gizi tinggi serta

rambut dan kulitnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan.

Sejak maraknya daging gelonggongan pada sapi dan ayam tiren serta flu burung

dan antraks, daging kelinci menjadi sasaran konsumsi sebagai pengganti daging

tersebut. Dari berbagai jenis kelinci , kelinci Flamish Giant merupakan alternatif,

karena kelinci ini memiliki bobot badan yang besar, berat badannya mampu mencapai

sampai 10 kilogram bahkan ada yang mencapai 12 kilogram. sehingga daging yang

dihasilkan juga cukup banyak.

Kelinci merupakan golongan ternak herbivora yang mempunyai sifat

coprophage/cecotrophy Sifat ini merupakan ciri khas dari kelinci, yaitu tingkah laku
kelinci memakan kembali kotoran (faeces) lunak langsung dari anusnya (coprophage

pellets) yang terjadi pada malam hari, sehingga disebut juga Ruminansia semu

(pseudo-ruminant). Walaupun memiliki caecum (bagian pertama usus besar) yang

besar, kemampuan kelinci dalam mencerna serat kasar terbatas, tidak sebanyak

ruminansia.

Dalam peternakan kelinci, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung

perhatian dan tatalaksana pemeliharaan dari peternaknya. Jenis, jumlah, dan mutu

pakan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, perkembangan, kesehatan,

dan produksi.

Sebelum memulai beternak kelinci, kita harus mengetahui bangsa-bangsa kelinci

yang akan dipelihara sesuai dengan usaha yang akan digeluti seperti hanya beternak

kelinci potong, kelinci hias, kelinci penghasil kulit dan bulu. Oleh sebab itu perlulah

kita mengetahui bangsa-bangsa kelinci.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Jenis apa saja yang tergolong ke dalam bangsa kelinci pedaging ?

2. Jenis apa saja yang tergolong ke dalam bangsa kelinci hias ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Menghetahui jenis apa saja yang tergolong ke dalam bangsa kelinci pedaging.

2. Mengetahui jenis apa saja yang tergolong ke dalam bangsa kelinci hias.
II

PEMBAHASAN

2.1 Kelinci

Kelinci adalah jenis hewan mamalia (menyusui) yang bisa kita temukan di berbagai

belahan dunia. Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje

yang berarti "anak kelinci". Kelinci merupakan hewan yang banyak dicari karena

hewan ini jinak, lucu dan mudah dalam merawatnya sekaligus juga bisa untuk

melepas rasa jenuh kita. Selain itu harga kelinci juga relatif terjangkau berdasarkan

jenisnya daripada hewan peliharaan lainnya. Kelinci dapat dijadikan sebagai hewan

peliharaan dirumah dan juga dapat dijadkan sebagai bisnis kuliner, karena daging

kelinci mempunyai khasiat lebih dibanding dengan daging hewan lainnya.

Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut:

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Animalia

Superfilum : Chordata

Filum : Vertebrata

Kelas : Mammalia

Ordo : Lagomorpha

Famili : Lepus spp., Orictolagus spp.


2.1.1 Bangsa – bangsa Kelinci Pedaging

Selama ini masyarakat mengenal 2 kategori jenis kelinci yaitu kelinci hias dan

kelinci pedaging. Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Kelinci

hias biasanya dipelihara untuk dijadikan hewan kesayangan sedangkan kelinci

pedaging merupakan bangsa kelinci yang dibudidayakan sebagai penghasil daging.

Ciri-ciri umum yang menunjukan kelinci pedaging ditandai oleh beberapa hal sebagai

berikut :

 persentase karkas 50% – 60%.

 bobot badan pada umur 8 minggu dapat mencapai 2 kg.

 laju pertumbuhan sekitar 40 gr/ ekor/ hari.

Adapun jenis-jenis kelinci pedaging yaitu :

1. Kelinci Flemish Giant

Flemish giant di Indonesia lebih dikenal dengan nama Vlaamse reus atau raksasa

Vlaam, termsuk kelinci yang terbesar di Inggris. Kelinci ini berasal dari daerah

Flanders. Flemish Giant untuk beberapa tahun dikenal juga dengan nama Patagonian.

Semula Flemish Giant dihargai karena besarnya, tetapi setelah diberi standard

warnanya juga diperhitungkan. Dalam pameran kelinci, besarnya lebih dipentingkan

dari beratnya. Makin besar makin baik, tidak perduli berapa beratnya. Gamabran

pertama dari Flemish Giant adalah lebarnya dan besarnya tubuh, tanpa gambaran ini

Flemish Giant akan tampak kusut dan tidak tampak baik. Bagian depan harus besar
dan persegi, kaki belakang bulat berisi. Di antara kepala pantat dan punggungnya

harus baik dan rata teteapi cukup besar dan lebar. Kelinci betina diperbolehkan

mempunyai gelambir, tetapi gelambir tersebut harus bulat dan tersebar rata di

sekeliling leher bawah. Warna adalah penting, warna utama abu-abu besi. Abu-

abunya harus gelap menutupi seluruh tubuhnya. Warna di muka boleh lebih gelap.

Warna karat-karatan biasanya merupakan warna cacat dalam warna ini, warna ini

mungkin disebabkan karena campuran warna, terutama kelinci yang warnanya seperti

pasir. Bagian perut dan bawah dari Flemish Giant berwarna putih dengan warna gepal

sebagai dasarnya. Tulang-tulang kakinya harus kuat. Selain warna abu-abu besi dan

warna seperti pasir ada lima varietas warna lagi yaitu hitam, abu-abu muda, biru dan

coklat kuning muda. Warna yang paling banyak dijumpai adaah warna pasir dan

warna abu-abu besi. Flemish Giant adalah kelinci yang paling besar. Berat yang

jantan 6,3 kg atau lebih sedangkan betina 6,8 kg atau lebih. Bahkan ada yagn

beratnya mencapai 8-10 kg. Kelinci Flemish giant atau Vlaamse Reus ini setelah

Perang Dunia II, untuk pertama kali diimport ke Indonesia dari negeri Belanda oleh

kedutaaan besar Belanda dan dihadiahkan keppada presiden Soeharto pada 1981.

Kelinci jenis besar ini kemudian dibagi- bagikan kepada para peternak kelinci di

Jawa Barat. Harganya mencapai Rp 150.000,00 per ekor. Import kedua oleh penulis

yang diambil dari breeding farm di Inggris, sebagian besar berwarna putih (albino)

merupakan jenis yang sanat berat. Bila disilangkan kelinci putih ini akan

menghasilkan turunan macam-macam warna sesuai dengan warna yang kita hendaki.

Namun kelinci ini dewasa kelaminnya lambat, umumnya umur 10-12 bulan baru

mau kawin.
Gambar. Kelinci Flemish Giant

2. Kelinci New Zealand White

New Zealand White berasal dari kelinci liar di Selandia Baru. Merupakan kelinci

albino, maka sama sekali tidak mempunyai bulu berwarna yang mengandung

pigmen. Warnanya putih mulus, bulunya sangat padat dan terasa tebal bila diraba.

Matanya merah. Banyak jenis kelinci putih yang besar sering dikelirukan sebagai

New Zealand White karena besarnya sama, misalnya kelinci hybrid jenis terbaru

Carolina tipe daging yang mirip seklai dengan New Zealand White. Pada umumnya

New Zaeland White bulunya agak kasar yang melenting kembali bila diusap. Salah

satu sifat karakteristik dari kelinci putih ini adalah pertumbuhannya yang cepat,

anak-anaknya cepat disapih sehingga menjadikan kelinci ini terkenal sebagai kelinci

komersil penghasil daging dengan daging tidak berlemak dan baik digunakan sebagai

kelinci percobaan di laboratorium dan dapat juga diambil kulit dan bulunya. Berat
hidup pada waktu 58 hari rata-rata sekitar 1,8 kg. Berat setelah dewasa rata-rata 3,6

kg setelah lebih tua dapat mencapai berat 4,5-5 kg. Panjang badannya sedang, lebar,

kakinya pendek dan tulang tulangnya ringan. Jumlah anak yang dilahirkan rata-rata

50 ekor per tahun. Ciri-ciri kelinci jenis ini adalah:

 Mempunyai dada penuh, badannya medium namun terlihat bundar dan

gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar dan agak bundar, telinga agak

besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat

tebal namun halus.

 Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru.

 Bobot maksimal rata-rata adalah 5,44 kg (New Zealand White, Black, Blue).

Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-

rata 3,62 kg.

 Lama hidup dapat mencapai 10 th bila dirawat dengan baik.

 Ciri menonjol jenis kelinci ini warnanya yang putih dan matanya merah dan

telinganya merah muda.


Gambar. Kelinci New Zealand White

3. Kelinci New Zealand Black

Kelinci new Zealand black ini di kembang biakkan di Amerika Serikat sebagai

hewan yang sangat berguna. Sebab kualitas dagingnya lebih baik dari dari kelinci

jenis-jenis lainnya, juga kulit dan bulunya berkualitas tinggi dan dapat dibuat pakaian

bulu binatang. Kelinci new Zealand black memiliki warna bulu yang hitam, dan

karena mempunyai kualitas daging dan kulit bulu yang baik, maka saat ini menjadi

terkenal dalam pameran-pameran kelinci di Amerika Serikat. Asal usul dari New

Zealand Black ini tidak jelas dan sangat sedikit sekali keterangan-keterangan yang

ada mengenai asal usulnya.


Gambar. Kelinci New Zealand Black

4. Kelinci Satin

Satin berasal dari Amerika Serikat yang ditemukan pada tahun 1930-an, kulitnya

tebal dengan bulu yang lebat dan lurus. Bulunya tidak panjang, namun mengkilap dan

warna yang sering ditemukan adalah hitam, biru, cokelat, perak merah, putih, dan

siam. Bobot pejantan mencapai 3,8-4,5 kg, sedangkan betina mencapai 4,5-5 kg.

Rata-rata anak dalam satu kali beranak 7-10 ekor.

Gambar. Kelinci satin

5. Kelinci Rex

Rex (ermine rex),di temukan di Amerika serikat sekitar tahun 1980-an,jenis ini

sbenarnya merupakan jenis kelinci hias,karena rex memilik bulu yang sangat halus

dan berwarna unik.Belakangan jenis rex juga di minati oleh para peternak,di

karenakan rasa daginga nya yang sangat lezat.Rex memilik tubuh yang bongsor dan

berisi,bobot rata-rata 5-5,4 kg.Warna bulu bervariasi,putih (White rex),biru (blue

rex),hitam (black rex),dan bertotol (dalmatian rex).


Gambar. Kelinci Rex

6. Kelinci Tan

Tan merupakan jenis kelinci yang berasal dari inggris,Tan di temukan pada tahun

1880-an Cullan Hall dekat Brailsford (Derbyshre),jenis yang satu ini masih liara dan

penakut. Warna umum bulu jenis Tan perpaduan antara hitam dan cokelat tua,biru

dan putih kebiruan (Lilac). di samping sebagai jenis pedaging, jenis Tan juga

merupakan kelinci penhasil bulu. Bobot untuk pejantan1,8-2’5 kg dan 2-2,8 kg untuk

betina.
7. Kelinci Giant Chincilla

Giant Chinchilla adalah tipe lain dari America Chinchilla disebut juga sebagai

America Giant Chinchillas. Kelinci ini merupakan hasil persilangan Standart

chinchilla dengan flamish giant biasanya namanya di singkat dengan sebutan giant

chin. Kelinci ini memiliki kualitag daging yang cukup tinggi. Tipe dasar banyak mirip

dengan America Chinchilla akan tetapi giant chin ini lebih tebal bulunya dan berisi

daging lebih baik. Kelinci jantan beratnya kira-kira 5.9-6.36 kg. sedangkan kelinci

betina beratnya 6.3-6.8 kg.


Gambar. Kelinci giant chinchilla

8. Kelinci florida white

Jenis kelinci ini pertama kali diternakan di Florida merupakan kelinci golongan

medium, mempunyai dagign kualitas baik dan banyak dipakai di pusat- pusat

penelitian. Kelinci Florida White ini asalnta dari crossing Dutch dengan Poilish yang

kemudian diperbaiki dengan New Zaeland White. Kelinci ini memiliki badan yang

kompa, pinggung dan kakinya bulat berisi. Kapalanya kecil dan telinganya pendek

ujungnya membulat. Bulunya putih mulus pendek tetapi tebal. Berat yang jantan dan

betina pada umur 6 bulan atau lebih 1,8-2,7 kg. Berat idealnya 2,3 kg. Matanya

bersinar bulat dan berwarna merah muda.


Gambar. Kelinci florida white

Anda mungkin juga menyukai