Anda di halaman 1dari 52

BAB I PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja. Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu beternak kelinci. Mengapa memilih Kelinci karena akhir-akhir ini kebutuhan akan daging kelinci semakin hari semakin besar karena semakin menjamurnya lahan usaha yang memanfaatkan daging kelinci sebagai bahan utamanya diantaranya warung sate kelinci,warung tengkleng kelinci maupun restoran mewah yang menawarkan menu utama daging kelinci. Karena kelinci memiliki kualitas daging yang bagus yaitu rendah lemak dan kolesterol. Selain itu bertenak kelinci tidak membutuhkan modal yang cukup besar serta lahan beternak yang cukup luas. Pakan kelinci pun dapat dengan mudah memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti bekatul,ampas tahu,serta beraneka ragam dedaunan hasil limbah pertanian seperti daun sayuran kubis,singkong,ubi jalar dan lainya. Selain itu juga dalam beternak kelinci Pemeliharaan dan perawatannya mudah , penghasil daging berkualitas dengan kadar lemak rendah, serta kelinci merupakan ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak per kelahiran. Tak ada yang tahu sejak kapan kelinci mulai diternakkan. Konon, di Afrika beberapa abad yang lalu disebut sebagai yang pertama kali dimulainya pemanfaatan kelinci sebagai hewan peliharaan. Kemudian terus berkembang ke kawasan Mediterania sekitar 1.000 tahun yang lalu. Dari hasil peternakan di Mediterania itulah kelinci kemudian mulai menyebar ke daratan Eropa. Kemudian setelah bangsa Eropa memutuskan bermigrasi ke berbagai benua baru yang ditemukan, maka hewan kelinci turut menyebar ke berbagai pelosok dunia. Termasuk di dalamnya penyebaran ke Benua Amerika, Australia dan Asia.

Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia sempat tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan zaman revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an. Catatan yang ada hanya menjelaskan tentang keberadaan kelinci yang tidak punah pada zaman itu karena ternyata banyak dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah pegunungan yang relatif aman dari pertempuran. Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut terjadi karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan sisanya hanya untuk kesenangan saja.

Sebenarnya kelinci-kelinci sendiri terdiri dari berbagai macam ras dan jenisnya. Ada ras Alaska yang berasal dari Jerman. Kemudian ras Angora yang sebenarnya berasal-usul kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Angora ini pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah Prancis sekitar tahun 1723. Jenis ras yang lain adalah American Chincilla yang kemudian dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant alias raksasa. Khusus untuk yang bertipe giant ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg. Sedangkan jenis ras Champagne d Argent, yang asli berasal dari Prancis, mempunyai ciri-ciri bulunya berwarna putih perak. Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang merupakan persilangan antara kelinci spesies New Zealand white dan New Zealand red. Ras Caroline ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging. Ada lagi jenis ras Dutch yang terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan. Warna bulunya khas, kerena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih dari pinggang terus ke leher sampai ke kaki bagian depan. Sebenarnya

banyak lagi jenis ras kelinci yang lain, seperti ras Himalayan, Flemish giant, Havana, Lop yang berciri khas mempunyai kuping yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver, Simonoire, Siamese Sable dan banyak lagi yang lain lengkap dengan ciri khas masingmasing. Di Indonesia sendiri sebenarnya ada jenis kelinci lokal tersendiri. Tapi dimungkinkan jenis kelinci lokal yang ada di Indonesia adalah jenis kelinci berketurunan ras Dutch. Ras ini dikenal sebagai ras asli dari Negeri Belanda, jadi mungkin saja dahulu orang-orang Belanda yang bermigrasi ke Indonesia sempat membawa kelinci ini dari kampung halamannya dan mengembangbiakkannya di sini. Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang kerdil, sehingga lazim disebut kelinci mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya jenis ini dipelihara hanya untuk hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan bentuk tubuh pendek, kepala agak bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang hanya sekitar lima sentimeter. Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna putih. Sedangkan ciri lainnya mempunyai mata berwarna merah. II. Tujuan Untuk menghasilkan kelinci indukan unggul yang akan dibudidayakan lagi untuk memenuhi permintaan daging kelinci di berbagai daerah seluruh Indonesia.

BAB II PROFIL TERNAK KELINCI

Pendiri Alamat Website Visi Misi

: : : : :

Dasan Hariono

Mengembangkan perkelincian Indonesia Menciptakan lapangan kerja dan ketahanan pangan Memproduksi kelinci unggul Memaksimalkan potensi yang ada pada kelinci

BAB III PROGRAM KEGIATAN

I. Jenis jenis Kelinci Saat ini terdapat banyak jenis kelinci yang beredar dan diternakkan di Indonesia, baik itu sebagai kelinci potong maupun sebagai kelinci hias. Disini akan diuraikan jenis-jenis kelinci yang relatif populer dan banyak dipelihara penggemar kelinci maupun peternak kelinci.

1. Kelinci ANGGORA (ANGORA)

Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool. Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora). Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tsb. Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya. Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.

2. Kelinci LOP (ENGLISH LOP, HOLLAND LOP, dsb)

Kelinci Lop ini ada berbagai macam/jenis, antara lain english lop, holland lop, dwarf lop, american fuzzy lop, anggora/angora lop, french lop, dsb. Diantara macam-macam kelinci Lop tersebut di atas, yang relatif paling terkenal adalah English Lop (Kelinci Lop Inggris). Ciri dari jenis lop umumnya adalah bentuk kepala lebar, dan telinga yang menggantung dari pangkal kepala hingga ke samping pipi, tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak. Pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia 2- 4 bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini seperti anjing, menarik, dan sangat lucu sehingga digemari banyak orang. Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang dan jatuh, hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga super panjang hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat.

3. Kelinci FLEMISH GIANT

Kelinci Flemish Giant termasuk jenis "raksasa" karena tubuhnya yang besar sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records. Kelinci ini dulunya merupakan keturunan dari kelinci liar Argentina, pada abad 18 pedagang dari Belanda membawa kelinci raksasa dari Argentina ke Eropa dan membudidayakannya. Catatan resmi dari jenis ini sendiri baru ada pada tahun 1860. Awalnya kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi permintaan akan daging kelinci di negara tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke seluruh dunia, karena kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besarbesaran di berbagai negara. Walaupun jenis kelinci Flemish Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun di Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau kelinci hias , khususnya bagi yang menyukai pada bentuk tubuhnya yang besar. Ciri-ciri umum dari flemish giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat dewasa lebih dari 51 cm), dan besar, bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunya kaki yang besar, panjang dan kokoh. Warna dari kelinci flemish giant yang diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn), abu2 terang, seperti pasir (sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih.

4. Kelinci REX

Kelinci rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun setelahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar. Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian. Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna) , dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal. Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin.

5. Kelinci DUTCH (Kelinci BELANDA)

Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari negeri kincir angin (negeri Belanda). Kelinci Dutch ini bulunya pendek dan kaya warna, antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abuabu, moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon. Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, kelinci dutch ini merupakan kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para pencinta hewan peliharaan. Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk dewasa hanya 1 - 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.

6. Kelinci ENGLISH SPOT

Kelinci ini berasal dari Inggris dan mulai diternakan pada abad ke-19 yang juga dikenal sebagai English rabbit (kelinci Ingris). Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver dan Himalayan. Warna dasarnya adalah putih bersih dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada spot besar. Kelinci english spot memiliki garis hitam, coklat, atau abu-abu pada punggungnya, warna bulu hitam, coklat atau abu-abu juga terlihat di sekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut terdapat totol (bintik-bintik) hitam, coklat atau abu-abu. Termasuk jenis kelinci berbadan besar, hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus.

7. Kelinci HIMALAYAN (Kelinci CINA/RUSIA)

Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci himalayam berwarna putih diselingi dengan warna disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak dewasa dengan mata berwarna merah muda. Kelinci Himalayan ini termasuk salah satu jenis yang paling digemari dan dicari di Indonesia. Awalnya kelinci Himalayan memiliki berat standar 2,5 - 4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti tabung saat berbaring. Namun dalam perkembangan selanjutnya juga bersamaan dengan penyilangan-penyilangan, saat ini banyak juga berukuran mini, dengan berat sekitar 1 kg. Di alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang hari. Termasuk kelinci berbadan kecil seperti kelinci hotot, ciri yang membedakan adalah adanya warna yang khas pada bagian telinga, wajah, dan kaki. Variasi warna ada yang hitam, coklat, dan kebiruan.

8.Kelinci LION (LIONHEAD)

Kelinci lion awalnya adalah kelinci Anggora Inggris yang tidak jadi, kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) yang cenderung lucu. Karena kepalanya seperti singa, maka kondisi ini dipertahankan dan selanjutnya dinamakan kelinci singa (lion). Kelinci Lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbuh memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek dan bulat. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam, abu-abu, coklat kemerahan, kekuningan, dsb. Ukuran tubuh kelinci ini masuk dalam kategori kelinci kecil sampai sedang. Karena kelinci ini masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.

9. Kelinci SATIN

Jenis ini awalnya berasal dari Amerika Serikat, tubuhnya memiliki bobot 3,8 - 5,0 kg. Mereka memiliki ciri pada bulunya yang tebal dan jarak antar bulu begitu rapat, kepala agak bulat dan telinga tegak tidak begitu panjang. Secara penampilan kelinci Satin mirip dengan jenis kelinci Rex, sehingga sering juga disebut kelinci Rex Satin, namun bulunya agak sedikit tebal dan lebat, Warnanya bervariasi, antara lain coklat, merah, krem, perak, dan ada juga yang kombinasi dengan totol-totol putih. Kelinci Satin ini badannya panjang, kepala lebar, leher pendek, telinganya yang lebar tampak seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya tampak kuat, kakinya lurus, dan kukunya hitam gelap. Kelinci satin memiliki 11 varietas yaitu hitam, biru, California, broken, chinchilla, coklat, tembaga, otter, merah, siam dan putih. Kelinci satin yang pertama kali muncul adalah mutasi kelinci Havana coklat, mutasi ini pada batang rambut berupa pencahayaan. Untuk membuat bulu yang sehat dan tubuh yang ideal diperlukan pakan dengan protein tinggi dan biji bunga matahari dan bulu kelinci satin tidak diperlukan perawatan khusus namun hanya rutinitas menyikat bulu. Penemu kelinci satin adalah Walter Kwik dari Indiana yang berasal dari pengembangan kelinci Havana tahun 1930. Selanjutnya Walter K mengirim kelincinya ke Havard University dimana pakar genetika menetapkan adanya mutasi baru merupakan gen resesif dengan bulu yang

bersinar dan tekstur bulu pendek. Mutasi ini mirip dengan mutasi kelinci rex. Selanjutnya gen kelinci satin diperkenalkan dalam banyak warna antara lain hitam, biru, California, chinchilla, cokelat, tembaga, otter, merah, siam, putih dan varietas broken. Kelinci satin ini sekarang dicrosskan dengan berbagai jenis kelinci antara lain angora satin, dwarf satin dan rex satin untuk berbagai tujuan keperluan industri perkelincian.

10. Kelinci ND (NETHERLAND DWARF)

Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya berasal dari Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil. Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak disilangkan, yang paling diminati adalah berwarna putih dengan warna mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian dikembangkan oleh J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara lain, termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.

11. Kelinci NEW ZEALAND (WHITE, RED, BLACK, dsb)

Kelinci New Zealand termasuk kelinci berbadan besar, karena tumbuhnya cepat besar sehingga sering diternakan untuk dikonsumsi dagingnya (berat dewasa sekitar 5 kg lebih, anaknya dapat mencapai 10-12 ekor). Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New Zealand dan awalnya berkembang selain di New Zwaland sendiri, juga di Amerika Serikat dan Australia. Namun sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kelinci New Zealand ini ada berbagai warna dan dinamakan sesuai warna tsb, misalnya New Zealand White (putih), New Zealand Red (merah), New Zealand Black (hitam) dsb. Yang paling populer adalah kelinci New Zealand White, bulunya putih mulus, padat, tebal, mata umumnya berwarna merah.

12. Kelinci HOTOT

Kelinci Hotot mempunyai tanda khusus yaitu adanya bulatan hitam di sekeliling matanya , sehingga tampak seperti celak tebal atau ninja. Kelinci jenis ini berbadan kecil, umumnya berwarna putih.

13. Kelinci HARLEQUIN

Disebut Harlequin bila ada aneka warna dalam satu individu dengan corak beraturan membentuk garis lurus, misalnya coklat, hitam, coklat tua, coklat kemerahan, abu-abu, biru, silver, dsb. Oleh karena itu, kelinci dengan kombinasi warna seperti itu dinamakan kelinci Harlequin. Kelinci Harlequin memang mempesona dengan kombinasi warna yang unik bergaris dan belangbelang. Harlequin Rex bentuknya tubuhnya seperti Rex, Harlequin Lop bentuk tubuhnya seperti Lop, Harlequin Anggora bentuknya seperti Angora, dsb.

14. Kelinci TAN

Kelinci Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat kemerahmerahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnyanya jelas, terang, terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat kemerah-merahan, telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat sesuai untuk peliharaan dan digemari.

Kelinci Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua, biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.

15. Kelinci POLISH

Kelinci Polish termasuk kelinci berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan berwarna aneka rupa. Telinganya tegak, pendek bulat cenderung meruncing. Kepalanya bulat dan matanya merah delima atau biru, namun ada juga yang hitam. Kelinci ras Polish ini hampir mirip dengan kelinci Netherland Dwarf, hanya sedikit lebih besar.

16. Kelinci HAVANA

Kelinci Havana ini disukai penghobi kelinci karena sifatnya yang tenang, temperamennya yang lembut, dan bulunya yang lembut serta mengkilat. Sebenarnya Kelinci Satin berasal dari kelinci Havana ini. Kelinci Havana pertama kali dikembangkan di Belanda tahun 1898. Kemudian kelinci Havana mulai menyebar di Eropa pada tahun 1908, di Amerika tahun 1916, dan sejak itu kemudian menyebar ke benua dan negara lainnya, termasuk Indonesia. Ciri-ciri Kelinci Havana :

Memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot. Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat. Awalnya memiliki warna yang solid (warna seragam seluruh tubuh) yaitu coklat, hitam, dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat persilangan kelinci lainnya. Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap degan panjang sekitar 2,5 cm. Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.

17. Kelinci JERSEY WOOLY (Kelinci DWARF ANGORA)

Kelinci Jersey Wolly adalah kelinci jenis dwarf (kecil/kurcaci) yang baru. Pertama kali

diperkenalkan ke Arba tahun 1984 oleh Bonnie S dari New Jersey namun baru diakui tahun 1988 pada konvensi arba. Kelinci jersey wollies awalnya dikembangkan sebagai hewan peliharaan dengan perawatan bulu (wool) yang mudah. Sekarang kelinci jersey wooly merupakan salah satu ras kelinci yang paling populer sejak dilaunching tahun 1988. Kelinci jersey wooly dikembangkan melalui Kelinci Netherland Dwarf dengan Kelinci Angora Perancis dimana hasil silangan (cross) ini hewan peliharaan yang kecil dengan bulu panjang. Meski kelinci jersey woolies memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk urusan perawatannya tidak sesulit kelinci angora. Hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di Eropa sebagai kelinci Dwarf Angora dan hewan ini dikenal jinak serta pintar, sesuai sekali untuk hewan peliharaan. Berat standard kelinci jersey wooly dewasa 1,5 kg. Lama hidup kelinci ini berkisar antara 7-10 tahun, namun bisa lebih lama lagi bila perawatannya sangat baik.

18. Kelinci AMERICAN SABLE

Kelinci jenis American sable pertama kali muncul tahun 1924 yang berasal dari crossing kelinci Chinchilla oleh Otto B. Kelinci ini diakui tahun 1931 dan tahun 1970 mulai popular. Selajutnya tahun 1982 diakui oleh ARBA. Kelinci American Sable ini berbadan besar dan bongsor, memiliki temperamen yang jinak dan senang dimanja manusia, dan hobby-nya tidur, serta sangat sesuai untuk hewan peliharaan. Warna tubuhnya kebanyakan coklat sepia, juga ada yang hitam, dan pada bagian telinga, ekor, wajah, punggung dan kaki coklat sepianya gelap atau hitam. Bagian bawah agak memudar sephia coklatnya atau hitamnya. Untuk yang jantan disebut senior setelah 6 bulan dan yang betina 8 bulan. Berat kelinci dewasa 8 kg. Umumnya memiliki mata berwarna coklat dan bila terkena pantulan sinar akan menampakan warna merah rubi.

19. Kelinci CHINCHILLA (AMERICAN CHINCHILLA)

Nama Chinchilla sebenarnya sebutan untuk warna. Warna dasar chinchilla adalah abu-abu gelap dengan warna mutiara abu-abu dan hitam. Warna chinchilla karena bulunya kurang pigmen kuning dan karena efek optik bulu warna hitam dan warna abu-abu sehingga mempunyai penampilan abu-abu keperakan. Kelinci Chinchilla atau sering disebut American Chinchilla, bentuk tubuh dan beratnya bermacam-macam, ada yang mini, sedang mau pun raksasa. Misalkan kelinci raksasa chinchilla atau sering disebut Giant Chinchilla, merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant. Kemudian kelinci Fuzzy Lop Chinchilla yang sebenarnya kelinci American Fuzzy Lop yang berwarna chinchilla.

II.

Ternak Kelinci

Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan. 1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk.

Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200 x 70 x 70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50 x 30 x 45 cm. Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:

Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda. Kandang sistem ranch, dilengkapi dengan halaman pengumbaran. Kandang battery, mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.

2. Pembibitan Ciri-ciri kelinci yang Sehat dan Baik Sebelum memutuskan untuk memelihara kelinci, ada baiknya kita mengetahui dahulu bagaimana kiat-kiat memilih kelinci yang baik. Bagaimana cara membuat dan mengurus kandang serta bagaimana cara memilih makanannya. Memilih bibit kelinci yang baik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Biasanya kelinci yang sehat memiliki sifat yang lincah dan aktif, gerakannya energik dan memiliki nafsu makan yang tinggi. Secara umum biasanya bibit kelinci yang baik memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut; pertama memiliki kepala yang sesuai dengan ukuran badan. Kelinci yang baik bila bertubuh panjang membutuhkan tipe kepala yang panjang pula. Kelinci berbadan besar dan lebar membutuhkan kepala yang besar juga dan begitu pula jenis kelinci bertubuh kecil yang baik adalah yang memiliki jenis kepala kecil juga. Tipe kepala yang seimbang dan kompak sangat sesuai untuk hampir semua tipe ras kelinci, seperti Dutch, Havana, Standard Chincilla, Lilac dan ras kelinci lainnya. Kelinci yang sehat juga biasanya bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang cerah dan jernih. Bila pandangan matanya layu dan kurang jernih, itu menandakan kelinci tersebut sedang sakit atau kurang baik kondisi fisiknya. Lihat juga bagian hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan bersih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek.

Selain bentukan kepala dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal. Cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek. Lebih baik bila kakinya tidak bengkok atau cacat. Kaki yang cacat berbentuk seperi huruf O atau X, sedangkan kaki yang baik cirinya lurus dan sempurna. Ciri lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset. Kondisi seperti ini menunjukkan keadaan fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk badan yang kuat juga mencerminkan jumlah daging yang banyak. Sedangkan tambahan referensi lain tentang kelinci yang sehat adalah biasanya berkulit licin dan tidak berasa benjol-benjol bila diraba. Berbulu bersih, licin, halus, mengkilat dan rata. Berdubur bersih, kering dan tidak terdapat tanda-tanda kotoran bekas mencret. Juga lihat ekornya. Bila terlihat ekornya kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring atau rebah ke samping/terpuntir berarti memang benar kelinci itu bagus adanya. Dan sebaliknya bila ekor tidak lurus ke atas berarti kelinci tersebut cacat. Bila sudah memahami ciri-ciri kelinci yang sehat dan baik, selanjutnya untuk syarat ternak, bibit yang dipilih tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan jenis kelinci yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan jenis kelinci yang cocok untuk dipelihara. Pemilihan bibit dan calon induk Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot dan tinggi badannya, dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak. Perawatan Bibit dan calon induk Perawatan bibit akan menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar. Sistem Pemuliabiakan Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik, maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:

In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifatsifat unggul.

Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.

Reproduksi dan Perkawinan Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan. Proses Kelahiran Setelah perkawinan, kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan. Bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor. 3. Pemeliharaan Sanitasi dan Tindakan Preventif Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering, agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit. Pengontrolan Penyakit Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini, segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah penularan penyakit. Perawatan Ternak Tanda-tanda jantan sedang berahi:

agresif suka menggigit suka menandai tempat dengan air kencing

Tanda-tanda betina sedang berahi:

- agresif

- suka menyerang sesamanya

Kelinci jantan mulai dewasa kelamin umur 610 bulan, sedangkan betina umur 59 bulan. Masa bunting betina antara 2935 hari, umumnya 3132 hari. Jumlah anak kelinci dalam satu kelahiran dapat mencapai 410 ekor. Sebagai hewan kesayangan, kelinci umumnya tidak ditujukan untuk dikembangbiakkan. Malahan kalau kelinci kesayangannya beranak banyak, pemeliharanya sering kebingungan dibuatnya. Berdasarkan alasan tersebut sangat dianjurkan agar kelinci dioperasi sterilisasi, baik jantan maupun betina. Operasi sterilisasi sebaiknya sudah dilakukan saat kelinci berumur 56 bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau ada penyayang kelinci ingin membiakkannya. Sedapat mungkin anak-anak kelinci jangan diganggu atau diusik walaupun penampilannya lucu dan lembut. Bila anaknya diusik maka naluri induk untuk melindungi anaknya menjadi berlebihan sampai-sampai tidak sempat makan dan minum. Akibatnya air susu induknya kurang sehingga anaknya menderita malnutrisi. Air susu yang terus diisap anaknya walaupun sebenarnya tidak ada lagi dapat menyebabkan kelenjar susu induknya meradang yang disebut mastitis. Induk kelinci mempunyai kebiasaan menyusui anak-anaknya hanya 35 menit setiap hari dan dilakukannya saat pagi-pagi sekali. Hal ini sering menimbulkan kesalahpahaman pemelihara yang mengira induk kelincinya tidak bersedia menyusui anak-anaknya. Bila induk melahirkan anak begitu banyak, misalnya 10 ekor sekaligus, maka anak-anaknya memerlukan air susu lebih banyak. Air susu tersebut mungkin tidak tercukupi induknya. Dalam keadaan demikian barulah pemelihara ikut campur mengatasinya, yaitu dengan memberikan susu tambahan kepada anak-anak kelinci. (Sumber: doveindonesia.wordpress.com) Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan di kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya. Yang perlu diperhatikan:

- jangan menangkap kelinci dengan mencekal telinganya - jangan biarkan kelinci buang air besar dan kedl di luar kandang - waspadai segala macam gangguan pada kelinci

1. Memegang dan menguasai kelinci Dalam memelihara kelinci perhatikan juga cara mengangkatnya. Hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlakuan yang salah bisa menimbulkan hal-hal yang merugikan seperti cacat permanen dan rusaknya peredaran darah. Kebanyakan orang mengangkat kelinci dengan memegang kedua telinganya. Memang cara ini paling mudah tapi sebenarnya keliru adanya. Telinga kelinci sangat sensitif dan tidak kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Kalau cara ini dilakukan, otot dan saraf telinga akan

rusak. Kerusakan akan lebih parah lagi kalau kelinci yang diangkat meronta-ronta. Posisi kepala akan menjadi miring sehingga kelinci akan cacat seumur hidupnya. Untuk mengangkat kelinci besar, pegang kulit tengkuk atau punggung dengan salah satu tangan. Begitu terangkat, tangan yang satu digunakan untuk mendukung bagian pantat. Kerjakan pengangkatan itu dengan tenang dan penuh kasih sayang. Sedangkan untuk kelinci yang masih kecil proses pengangkatan dapat dimulai dengan memegang bagian sebelah depan kaki belakang melalui punggung, dan proses selanjutnya sama dengan kelinci dewasa. Gerakan kelinci yang sehat sangat lincah. Untuk itu saat memegang atau menguasai kelinci, kita perlu hati-hati. Kesalahan memegang kelinci dapat mencelakakan diri kita maupun kelincinya. Kecelakan sering terjadi karena kelinci ketakutan dan terkejut. Biasanya saat ketakutan kelinci akan meronta, menyepak, atau menendangkan kaki belakangnya. Akibatnya kelinci dapat mengalami patah tulang. Oleh karena itu, menangkap kelinci sebaiknya diawali dengan pendekatan kasih sayang. Bila perlakuan seperti ini sering dilakukan maka kelinci akan berperilaku manis, tidak takut malahan ramah, manis, dan suka mendekat.

Kelinci yang ditangkap dengan cara mencekal kedua telinganya akan berakibat fatal. Dengan cara seperti ini akan sangat menyakitkan bagi kelinci, bahkan telinga dapat menjadi bengkak karena pecahnya pembuluh darah.

4. Pemberian Pakan

Makanan buatan : takaran 1/4 cangkir per 2,5 kg berat badan Makanan hijauan: rumput, kangkung, bayam, uiortel, bic, apel, dan alfalfa

Sekarang makanan buatan maupun makanan tambahan untuk kelinci berupa vitamin dan mineral banyak dijual di pasar swalayan atau toko hewan. Makanan buatan berbentuk butiran keras seperti pelet atau biskuit. Umumnya kelinci mudah menyesuaikan diri dengan makanan tersebut. Pemberiannya harus cukup karena kelebihan makanan akan menyebabkan kelinci kegemukan. Saat membelinya harus diperhatikan masa kadaluarsa yang biasanya tertera pada bungkusnya. Bungkusnya pun perlu diperhatikan jangan sampai sudah rusak karena dapat menyebabkan bau tengik. Makanan hijauan perlu diberikan sebagai makanan tambahan. Ini dimaksudkan agar kelinci memperoleh berbagai variasi makanan dan dapat memenuhi kekurangan zat nutrisi yang tidak ada pada makanan buatan. Sebaiknya diberikan berbagai bahan makanan hijauan secara bergantian dengan makanan buatan. Janganlah terus-terusan memberikan kangkung saja sebagai makanannya. Hal ini tidak baik bagi perkembangan kelinci. Pemberiannya 23 kali seminggu. Untuk memenuhi kebutuhan mineral dan memperbaiki nafsu makan, kelinci dapat diberikan garam yodium yang digantungkan di kandang. Garam ini dapat dimanfaatkan oleh kelinci sebagai garam jilat (licksalt). Sisa makanan kita sehari-hari (toble food) juga dapat diberikan sepanjang tidak lebih dari seperlima porsi makan seharinya. Bila diberi makanan buatan berselang-seling dengan hijauan dan toble food maka kelinci tidak perlu lagi diberikan garam yodium karena kebutuhan zat gizinya cukup terpenuhi. Air minum yang bersih dan segar harus selalu tersedia. Air minum ini ditempatkan sedemikian rupa agar tidak tercemari sisa makanan, urine, atau feses. Tempat air minum sistem gantung yang airnya keluar tetes demi tetes bila dijilati adalah yang terbaik karena kebersihannya terjamin, tidak mudah tercemar, dan tidak membasahi kandang. Tempat makan dan minum harus dibersihkan dan didesinfeksi setiap 35 hari sekali agar kandang terhindar dari gangguan parasit seperti cacing, jamur, bakteri, dan protozoa yang dapat menginfeksi penghuninya. Kelinci memiliki kebiasaan memakan fesesnya sendiri di waktu malam (feses malam) atau pagipagi sekali. Feses malam berwarna hijau muda, lunak, basah, dan berbentuk pelet. Menurut penelitian kebiasaan ini tidak perlu dilarang karena feses malam mengandung banyak protein, vitamin, dan mineral.

Kelinci yang hidup di alam bebas tidak terlalu sulit untuk mengurusi makannya. Selama di tanah masih ada hijauan dan bisa ditumbuhi rumput, biji-bijian dan umbi-umbian, kelinci masih dapat hidup. Sedangkan kelinci yang diternakkan hidupnya terbatas di sekeliling kandang saja. Kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan peternaknya. Jenis, jumlah dan mutu makanan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya. Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijau, jerami, biji-bijian, umbi dan konsentrat. Jenis pakan yang diberikan antara lain, sayuran hijau meliputi rumput lapangan, rumput gajah; sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daunt alas, daun kacang, wortel, daun papaya, daun turi dan daun kacang panjang. Sayuran hijau yang akan diberikan pada kelinci ini

kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret. Bentuk makanan lain bisa juga berupa jerami atau rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput ini dikeringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tak rusak. Biji-bijian atau pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Sedangkan untuk makanan jenis umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong dan lainnya dapat diberikan kepada kelinci sebagai makanan tambahan. Konsentrat juga diperlukan dalam tambahan makanan kelinci. Berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi yang diberikan dan mempermudah penyediaan makanan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai makanan tambahan penguat, kalau makanan pokoknya sayuran hijau. Konsentrat untuk makanan kelinci dapat berupa pellet (makanan buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu atau gaplek. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya. 5. Pemeliharaan Kandang

Masalah kandang untuk kelinci tidaklah terlalu sulit dicari. Sebab kelinci mudah sekali beradaptasi terhadap berbagai bentuk kandang yang disediakan, asalkan kondisinya memenuhi persyaratan kesehatan dan kebutuhan hidup kelinci tersebut. Apa pun bentuk dan ukuran kandang, asalkan berlokasi baik, yang ditandai dengan cukupnya sinar matahari yang masuk, bersuhu sejuk, suhu ideal 21 C, memiliki ventilasi sempurna, lama

pencahayaan ideal 12 jam menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Hal lainya adalah dekat sumber air, tempatnya kering, lingkungan tenang, bebas bising, bebas gangguan asap, tak jauh dari rumah, dan terlindung dari predator. Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu atau tanah. Bila memilih lantai dari kawat, ada sebagian yang terbuat dari lembaran papan. Lantai kawat sangat melelahkan otot-otot kaki kelinci. Karena itu, adanya lembaran papan dapat digunakan kelinci untuk beristirahat. Kandang yang baik haruslah juga memenuhi kebutuhan sarana berupa kotak sangkar, tempat makanan, tempat minum dan perlengkapan lain. Kandang bisa saja di dalam ruangan atau di luar ruangan, terserah kemauan pemiliknya dan tujuan pemeliharannya. Lantai atau alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan, untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur atau ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.

Kandang Kelinci dan Perlengkapannya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk peternak, antara lain : 1. Kandang tidak boleh berdekatan dengan selokan atau tempat pembuangan sampah. Hal ini sangat menganggu kesehatan kelinci. Diusahkan jangan berdekatan dengan kandang hewan peliharaan lain seperti kambing, sapi apalagi anjing 2. Posisi kandang ditempat mendatar, tidak berada pada lereng bukit sehingga kelinci tidak terkena angin besar yang berakibat kembung 3. Lokasi diusahan dekat dengan rumah antara 10 20 meter. Hal ini untuk memudahkan pemantauan dari pencurian 4. Kandang kelinci diusahakan pada saat pagi hari tersinari matahari antara jam 06.00-08.00 WIB dan pada waktu siang terlindungi dari sinar matahari 5. Disekitar kandang diusahakan ditanami hijau-hijaun karena kelinci akan merasa nyaman. Tanaman hijau-hijaun ini dapat menggunakan pisang dan pepaya. Karena 2 tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan kelinci disaat mencret. 6. Pastikan keberadaan kandang terjaga pada suhu antara 15-22 derajat cilcius. Bagaimana daerah yang panas? hal ini dapat disiasati disekitar kandang ditanami banyak pohon sehingga sekitar kandang menjadi teduh. Ukuran kandang Dalam pembuatan kandang harus memperhatikan besar kecilnya jenis kelinci , agar efektif dalam penggunaannya. Dibawah ini ukuran kandang yang mungkin dapat digunakan referensi temanteman :

Kelinci indukan jenis Dwarf Hotot, Nederland Dwarf,dll ukurannya panjang x lebar x tinggi = 50 x 60 x 40 cm

Kelinci indukan jenis Rex, Dutch ,Fuzzy Lop, Holland Lop, Himalayan ,dll ukurannya panjang x lebar x tinggi = 60 x 70 x 45 cm Kelinci indukan jenis New Zealand, Satin dll ukurannya 70 x 80 x 50 cm Kelinci indukan jenis Flemish Giant ukurannya 70 x 90 x 60-70 cm

Alas Kandang Alas kandang diharuskan mampu mengeluarkan kotoran dan air kencing dapat jatuh kebawah. Hal ini jangan sampai kotoran, sisa makanan dan air kencng menumpuk di alas kandang, ini berakibat sebagai sumber penyakit. Celah-celas alas kandang harus diperhatikan. Untuk penggunaan kawat sebagai alas disarankan lubang kawat 1 x 2 cm dan tidak mudah berkarat. Celah jangan terlalu lebar karena anak kelinci akan sulit bergerak. Hal ini dapat disiasati dengan dengan pemakaian alas bambu yang di tempatkan diatasnya alas kawat tersebut. Pemakaian alas dapat juga menggunakan bagian luar ( kulit ) bambu, diusahakan memakai bambu yang tua dan lurus lebar . Bambu sangat bagus karena licin dan tidak menyerap air kencing.

Model Kandang 1. Model baterai. Pengunaan model kandang ini sangat efektif karena tidak banyak memakan tempat dan dibuat tersusun bertingkat .Tetapi kebersihan harus dipehatikan. Hal yang diperhatikan dalam pembuatan kandang ini yaitu : (1) kandang terbuat dari bahan kayu, bambu, kawat atau besi harus kuat dan tidak mudah rusak oleh gigitan kelinci , (2 ) kandang harus memiliki ventilasi yang baik , (3 ) Pintu kandang harus mudah dibuka dan dikunci, (4) kandang harus mampu mengeluarkan kotoran, air kencing maupun sisa makanan, ( 5 ) Kandang harus mudah dibersihkan. 2. Model kandang dilengkapi dengan umbaran tanah lapang. Pemeliharaan dengan kandang model ini memerlukan lahan yang luas untuk menampung puluhan ekor kelinci. Kelebihan model ini kelinci tidak mudah stress dan pemeliharaan gigi dan kuku secara alami karena kelinci akan menggunakan gigi dan kukunya untuk menggigit akar pohon

ataupun tanah. Kekurangannya yaitu apabila hujan atau panas kelinci harus dimasukkan di kandang yang sudah dibuatkan atap untuk berteduh dan juga memungkinkan terjadi perkelahian antara betina vs betina dan jantan vs jantan. Contoh Bentuk Kandang dan Perlengkapannya

Perlengkapan Kandang

6. Hama dan Penyakit Bisul Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit akibat infeksi. Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium dan antibiotik. Kudis Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh. Pengendalian: dengan antibiotik salep. Eksim Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan salep atau bedak Salicyl. Penyakit telinga Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati. Penyakit jamur pada kulit kepala Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala. Pengendalian: dengan bubuk belerang. Penyakit mata Penyebab: bakteri dan debu.

Gejala: mata basah dan berair terus. Pengendalian: dengan salep mata. Mastitis Penyebab: susu yang keluar sedikit atau tak dapat keluar. Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak. Pilek Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung. Radang paru-paru Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox. Berak darah Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air. Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing. Pada umumnya, pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit, dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai, memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit. Pengenalan dan Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Gejala yang muncul: Kembung :

Nama obat : Sulfaquinoxalin, Gastop Penanganan : Kurangi pakan basah, perbanyak hay/pelet, kurangi minum, simpan kelinci ditempat tertutup dan diberi lampu 5 watt

Mencret :

Nama obat : Diapet dalam dosis kecil Penanganan : Biasanya mencret dimulai dari sakit kembung, kurangi makanan basah, perbanyak hay/pelet, simpan ditempat tertutup dan diberi lampu 5 watt. Bedanya mencret dgn kembung, biasanya kelinci kekurangan cairan dan vitamin saat terkena mencret. Kelinci yg mencret boleh dikasih minum tapi dalam jumlah yg sedikit agar tidak memperparah kembungnya. Boleh jg diberi vitamin B12. Selain itu biasanya kelinci yg mencret/kembung enggan untuk makan, sehingga ada baiknya dicekokin susu.

Scabies :

Penanganan : Scabies adalah penyakit yg menular, biasanya trdapat disekitar mulut, kaki, telinga, hidung dan daerah lainya yg terdapat lipatan-lipatan. Scabies adalah penyakit yg menular, sehingga begitu ada yg terserang langsung dikarantina agar tidak menyebar, selain itu hati2 dalam menanggulanginya, karena scabies jg menular pada manusia. Cukur bulu disekitar bagian yg terkena scabies, cuci dengan air hangat, olesi dengan obat kudis seperti salep belerang, caviam, scabicid cream atau bedak yg dicampur minyak tanah. Ada jg obat yg bisa diinjeksikan(suntik kulit-daging) pada tubuh kelinci

Sembelit :

Nama obat : Penanganan : Beri serat lebih banyak pada pakan kelinci

1. Shore Hocks

shore hocks bisa sangat menyakitkan bagi kelinci Anda, dan menyedihkan bagi Anda untuk melihat dan mengobati. Sore hocks tidak terbatas hanya breeds besar, namun dapat terjadi pada setiap jenis kelinci. Gejala Sore hocks umumnya muncul pada kaki belakang. Biasanya, bulu akan hilang dari kaki dekat persendian, area kaki belakang dan di bagian bawah. Juga akan ada kemerahan di daerah itu memanjang sampai ke kaki. Jika tidak diobati infeksi akan berkembang dan luka terbuka dapat terlihat. infeksi yang tidak diobati dapat mengakibatkan infeksi bakteri, dan akhirnya kematian kelinci. Penyebab

Umumnya penyebabnya adalah kondisi yang tidak sehat dalam tempat hidup kelinci. Akumulasi kotoran di kandang, atau alas yang basah atau lembab. Untuk kelinci yang lebih besar, masalah dapat dikaitkan dengan dasar kandang kawat yang menyebabkan luka karena berat kelinci. Mungkin juga akibat kuku yang panjang dan kecenderungan turun temurun. Pengobatan Pengobatannya tidak rumit. Pertama pastikan kelinci Anda kukunya dipotong. Cuci kakinya dengan bersih. Anda mungkin perlu untuk memangkas kembali beberapa bulu di daerah yang terinfeksi. Lalu beri salep seperti Bag balm, lotion kalamin atau garam Epsom. Buka luka harus ditangani dengan salep antibiotik seperti jenis Neosporin. Umumnya antibiotik seperti Terramycin mungkin dapat membantu dalam mencegah infeksi lebih lanjut. Kedua, Anda harus menghilangkan sumber masalah. Bersihkan tempat tinggal kelinci dan lingkungannya. Jika menggunakan kandang kawat, sediakan alas solid untuk kelinci untuk beristirahat di saat pemulihan. Lanjutkan untuk mengobati sakit dan bersihkan kandang setiap hari sampai semua tanda-tanda infeksi hilang. Kesimpulan : rasa sakit yang tidak diobati dari hocks, akan menyebabkan hewan yang menderita. Akhirnya tidak akan makan karena sakit. infeksi sekunder juga dapat terjadi, dan pada akhirnya akan menyebabkan kematian kelinci Anda.Pencegahan adalah kunci untuk menghindari masalah ini. Periksa kelinci Anda setiap hari untuk setiap gejala penyakit. 3. moulting Moulting Biasa

Kelinci biasa molting 1-2 kali dalam setahun. Kelinci muda merontokkan bulu bayinya antara umur 3 sampai 12 bulan. Kerontokan bisa dimulai dari bagian tubuh mana saja. Bisa dimulai dari atas kepala atau rontok perlahan secara merata di seluruh tubuhnya. Setelah molting. Bulu bagusnya akan bertahan beberapa bulan. Semakin tua umur kelinci, semakin sering berganti bulu.

Moulting yang Berlebihan Jika kelinci selalu berganti bulu tanpa henti. Pertimbangkan program pemberian pakan yang cocok dan juga suhu sekitarnya. Perubahan nilai protein dalam pakan dapat menyebabkan molting. jadi jika berganti pakan dengan nilai protein yang berbeda maka molting akan lebih sering terjadi. Molting dapat membuat kelinci stress jadi disarankan untuk memberi pakan se konsisten mungkin. Molting yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh pemberian pakan yang mengandung protein terlalu tinggi. Dengan protein yang berlebihan, tubuh kelinci secara otomatis akan menggunakannya untuk membuat lapisan bulu yang baru dan merontokkan yang lama. Untuk kelinci dwarf, protein dikisaran 15-16% sudah cukup. Untuk kelinci penghasil bulu, 18% protein sudah memadai. Jika menambahkan alfalfa pada pakan kelinci maka harus dipertimbangkan jumlah protein yang akan dihasilkan (alfalfa mengandung banyak protein) Rontok yang Disebabkan Penyakit dan Masalah lain Kutu Rontoknya bulu dibarengi dengan adanya ketombe pada kulit kelinci. Pengobatan bisa menggunakan ivermectin. Ringworm Rontok bulu diikuti dengan benruk melingkar seperti cincin pada kulit kelinci. Ringworm dapat menular ke manusia. Oleh karena itu pastikan membersihkan kandang dan sekitar dengan cairan pemutih atau cairan yang mengandung iodine (Vanodine, povodine) Pengobatan oral hanya diberikan untuk sakit yang parah. Clotrimazole cream bisa digunakan. Abcess Bulu rontok disekitar dagu, terutama pada kelinci jantan, mengindikasikan kelinci terkena abcess. Kelinci mempunyai kelenjar bau dibawah dagunya yang bisa terinfeksi. pengobatan abcess membutuhkan antibiotik oral.

Wet Dewlap Mangkok yang terbuat dari bahan batu mempunyai keuntungan, tapi untuk kelinci betina yang mempunyai dewlap besar akan menyebabkan bulu rontok dan bau yang menyengat. Solusinya, potong bulunya dan pastikan kandang mempunyai ventilasi yang baik. Ganti mangkok air dengan botol yang digantung agak tinggi agar lipatan leher dan dewlapnya tidak lembab Bulu Telapak Kaki Rontok Itu tandanya sore hock. Secara berkala periksa telapak kaki kelinci. Rex dan mini rex sangat sering terkena sore hock. Sediakan alas yang rata untuk mengistirahatkan telapak kaki kelinci Barbering Barbering adalah ketika kelinci tetangga memakan bulu kelinci lain. Biasanya kelinci yang dominan yang memakan bulu kelinci yang kurang dominan. kelinci yang kurang dominan akan menyerahkan kepalanya dengan memasukkan hidungnya ke bagian kelinci yang dominan. Solusi yang bisa dilakukan dalah dengan menukar posisi kandang atau memberikan jeda yang lebih besar antara kandang. Self barbering bisa menandakan kelinci kurang serat. Bisa juga stres yang berlebih. Periksa sekeliling kandang, apakah banyak suara, cahaya yang berlebihan atau suara binatang yang mengganggu 4. Infeksi Tungau Cheyletiella adalah semacam tungau yang sering menyebabkan penyakit kulit pada kelinci. Nama lengkap latinnya: Cheyletiella, Sarcoptes scabiei (Scaby) atau Notoedres cati. Ciri-ciri infeksi Cheyletiella ini adalah terdapat ketombe di daerah kulit tertentu (seringkali di punggung. Bisa juga di atas ekor atau tengkuk leher). Ketombe ini disebut juga ketombe berjalan sebab kita bisa melihat ketombe itu bergerak-gerak karena aktivitas para tungau. Tungau-tungau itu sendiri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tungau-tungau itu memakan keratin. Oleh karena itu infeksi terjadi di daerah yang banyak bulubulu mati: daerah yang sulit dijangkau oleh kelinci untuk digaruk/disisir. Jadi jika kelinci anda sedang bermasalah (sakit gigi, penyakit tulang, kakinya keseleo, obesitas,kekurangan gizi), periksa dengan teliti apakah kelinci Anda kena tungau atau tidak. Segera ke dokter hewan, jika Anda melihat ada gejala penyakit ini. Cheyletiella dapat menular ke manusia. Jika kelinci Anda terinfeksi tungau, Anda perlu rajin membersihkan rumah, dan mengganti bedding (alas dassar) kelinci. Sebab Cheyletiella kuat bertahan hidup dan dapat menginfeksi kelinci kembali. Konsultasikan dengan dokter hewan Anda untuk memberantas tungau ini secara tuntas. 5. Fur mites (Tungau bulu)

Fur mites berbeda dengan Cheyletiella, dan jarang ada orang yang mengetahui tungau ini. Mereka biasanya akan menyerang kulit pinggul sampai ke ekor. Ukuran fur mites sedikit lebih besar dibandingkan dengan Cheyletiella. Tungau ini dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai butir-butir kecil yang bergerak-gerak. Warna mereka kontras dengan warna bulu kelinci yang terserang. Hal ini mungkin terjadi karena tubuh tungau ini memiliki dua warna Warna tubuhnya yang pucat mungkin akan kontras dengan warna bulu kelinci yang gelap dan sebaliknya. Fur mites tidak menimbulkan masalah jika jumlahnya sedikit. Cara penanggulangannya mirip dengan penanggulangan pada infeksi Cheyletiella. 6. Ear mites (Tungau telinga)

Tungau telinga Psoroptes cuniculi menyebabkan penyakit yang disebut sebagai canker. Tungau menyerang kulit telinga sehingga menimbulkan iritasi kulit. Iritasi kulit ini dapat membentuk kotoran kuping yang keras dalam jumlah banyak (Kelincinya bisa conge-an kali yah maksudnya? ). Gejala awal penyakit ini kurang terlihat. Kelinci bisa terlihat menggaruk-garuk telinganya atau kelinci merasa sakit jika kupingnya dipegang. Dalam dua minggu, akan terlihat jelas sisik berwarna abu-abu kecoklatan di dalam kupingnya. Jika tidak segera diobati, tungau dan kotoran kuping akan tumpah berceceran ke pipi dan kupingnya. Penyakit ini perlu diobati melalui konsultasi dengan dokter hewan. Jika kelinci Anda terlihat sangat sakit, mintalah dokter hewan memberinya penawar rasa sakit. Antibiotik juga diperlukan untuk memberantas infeksi bakteri lain. Antibiotik ini dapat diteteskan langsung ke dalam telinga atau disuntikan/disuapkan ke kelinci. Kadang-kadang, proses pembersihan kotoran kuping bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi kelinci. Jika demikian, kotoran kuping yang keras itu perlu dilunakkan dulu dengan obat. Kemudian kelinci perlu dibius ketika proses pembersihan kotoran itu dilakukan. 7. Kutu (Fleas) Kelinci peliharaan jarang terkena kutu. Tapi kelinci peliharaan mungkin dapat tertular kutu dari hewan anjing dan kucing. Ada vaksinasi khusus untuk mencegah penyakit ini. Di Inggris, flea collar (kerah kutu) disarankan untuk dipakai kelinci yang terinfeksi kutu. 8. Wounds (luka) Luka pada kelinci bisa jadi bisul/bengkak bernanah. Oleh karena itu, luka luar harus dengan telaten dibersihkan. Goresan dan luka potong kecil dapat diobati dengan mandi air garam (satu sendok makan untuk 0,568 liter air hangat). Tetapi luka luar yang parah perlu diobati dokter hewan. Luka luar yang

besar mungkin perlu dijahit (yang kadang-kadang perlu pembiusan) dan diberi antibiotik untuk mengurangi risiko terkena infeksi. Luka luar lebih mudah dijahit kalo masih baru. Walau gitu, luka luar tidak harus segera diobati saat itu juga. Dengan kata lain, jika seekor kelinci memiliki luka luar saat tengah malam, pengobatannya di dokter hewan dapat ditunda sampai esok pagi. Kecuali luka luar akibat serangan hewan lain, atau pendarahan yang tidak berhenti walau ditekan langsung selama 20 menit.

9. Malocclusion ( Gigi Panjang )

Malocclusion adalah nama keren dari gigi yang tidak tumbuh sejajar. Pada kelinci jika gigi tumbuh tidak sejajar antara atas dan bawah maka proses pengikisan gigi akan tidak sempurna dan akan teus tumbuh. Pada kasus yan parah, malocclusion dapat menyebabkan infeksi rahang dan kehilangan berat badan karena sulit untuk makan. Penyebab Malocclusion dapat disebabkan karena keturunan atau terbentuk sendiri. Malocclusion

Malocclusion dari keturunan biasanya terdapat pada kelinci dwarf. karena kecilnya tulang tengkorak mereka, maka susunan gigi dapat tumbuh tidak sempurna.

Malocclusion yang terbentuk diakibatkan karena mengalami kecelakaan kecil atau seringnya kelinci menarik-narik kawat kandang sehingga susunan gigi menjadi rusak.

Gejala Malocclusion

Abcesses di mulut atau rahang Ngiler, ini bisa berlanjut kepada dermatitis pada leher dan dagu sehingga menyebabkan bulu rontok (lihat artikel Bulu Rontok Pada Kelinci) Pencabutan bulu Pembengkakan rahang Menggesek-gesekkan mulut Penurunan berat badan

Perawatan Malocclusion Banyak memberikan serat dan sesuatu yang bisa kelinci kunyah. Karena gigi yang terlalu panjang akan merusak nafsu makan kelinci. beberapa breeder akan mengebiri kelinci yang mengalamai malocclusion karena dikhawatirkan akan menurunkannya kepada anak-anaknya dan merusak keturunan selanjutnya.

Kelinci yang terkena malocclusion harus dirawat secara reguler dengan memotong gigi yang panjang secara berkala untuk menjaga kesehatan dan berat badannya.

10. Parasit dalam tubuh kelinci

Parasit internal yang bisa menyerang kelinci mencakup cacing dan protozoa (intracellular parasites)

Nematodes

Trichostrongylidae -Cacing perut. Kelinci terinfeksi pada saat memakan telur cacing. Cacing akan tumbuh di dalam perut kelinci. Penyebaran cacing ini biasanya tidak diiringi tanda apapun pada kelinci. Pada infeksi yang sudah parah, sulit menaikkan berat dan turunnya berat badan kelinci dapat terjadi. Penyembuhan bisa menggunakan Fenbendazole selama 5 hari. Passalurus ambiguus -Cacing kremi. Biasanya ada di sekum atau pencernaan besar. Penyebaran cacing ini biasanya tidak disertai dengan tanda-tanda pada kelinci, walaupun pada penyebaran yang sudah parah. Penyembuhan: Piperazine di makanan atau minumannya; febendazole sebanyak 50 ppm di makanan selama 5 hari. Kelinci terinfeksi dari makanan dan minumannya. Spora cacing tersebar melalui urin dan dapat hidup berbulan-bulan. Cacing kremi kelinci adalah hal yang umum. Cacing ini tidak menular ke manusia. Penyakit ini dapat ditemukan bahkan di kelinci yang kebersihannya terjaga. Taenia pisiformis, Taenia serialis, Cittotaenia variabilis -Cacing pita. Cacing ini berada di pencernaan kecil, liver dan sambungan otot. Tanda-tandanya kehilangan nafsu makan, lesu ,membesarnya perut dan pembengkakan di balik kulit. Cacing pita tertular melalui makanan yang telah terkontaminasi telur cacing pita. Biang penularan pada kelinci adalah anjing. Jangan memberikan rumput yang berada dekat anjing kepada kelinci. namun cacing pita biasanya menjangkiti kelinci liar dan bukan kelinci rumahan.

Protozoa

Eimeria stiedae -(Juga dikenal sebagai Monocystis stiedae , Coccidium oviforme, dan Coccidium cuniculi). Penyakit ini menyerang hati. Tanda-tandanya biasanya tidak terlalu terlihat, yaitu kehilangan nafsu makan, bulu yang kasar, kehilangan berat badan, pembesaran pada perut, lesu, kesulitan bernapas dan diare. Parasit ini menyerang gati dan menyumbat saluran empedu dan tidak merusak pencernaan. Kematianterjadi pada kelinci anakan.Parasit dapat terditek melalui tes kotoran kelinci menggunakan cara direct smear. Pengobatan menggunakan beberapa obat sampai kekebalan tubuh kelinci terbentuk. Menjaga kebersihan kandang dapat menghilangkan atau meminimalisir adanya parasit. kelinci yang terkontaminasi dapat disingkirkan dari kandang. Hindari penularan melalui kotoran, makanan atau minuman. Kandungan amonia 10% dapat mematikan parasit. Anak-anak kelinci harus dipisahkan dari ibu yang terkontaminasi. Dan basmi hama, karena hama dapat menularkan parasit ini. Eimeria irresidua, E. magna, E. media, E. perforans and others -Parasit ini menyerang saluran usus. Biasanya tanda-tandanya sulit di deteksi. Parasit ini tidak ada di dalam kotoran yang dimakan kelinci pada malam hari. Yang bisa terjadi adalah kehilangan berat badan pada kelinci atau sulit menaikkan berat badan. Tanda terparah adalah diare dengan adanya lendir dan darah. kelinci akan mengalami kehausan yang luar biasa. Kelinci akan mati karena dehidrasi. Pada infeksi yang parah, kelinci akan mati sebelum parasit berada dalam kotorannya. Pengobatannya sama dengan pada penyakit hati. Toxoplasma gondii (synonym: T. cuniculi) -Jarang ada pada kelinci, namun bisa terjadi jika hidup bersama kucing. Penularannya melalui kotoran kucing. Parasit berada di otak, getah bening, limpa, hati, ginjal, paru-paru, jantung dan mata. Gejala akut biasanya

ditemukan di kelinci muda. Kehilangan nafsu makan tiba-tiba, demam tinggi dan meningkatnya kecepatan bernapas. kelinci akan mengeluarkan cairan pada saluran pernapasan. Menjadi lesu dan kadang kejang-kejang diikuti dengan kelumpuhan dan kematian bisa terjadi setelah 2 sampai 8 hari. Yang biasanya terjangkit adalah kelinci tua. Biasanya kehilangan nafsu makan dan anemia, diikuti dengan kelumpuhan pada bagian belakang. Kelinci dapat mati atau sembuh total. Penyakit dapat dideteksi melalu beberapa cara, yang diantaranya tes darah. Walaupun obat-obatan digunakan, pengobatan kurang efektif. Kandang yang bersih adalah keharusan. Sebagian desinfektan kurang efektif, tapi panas dapat melumpuhkan parasit. Breed kelinci yang terbebas dari parasit. Penyakit ini dapat menular ke manusia. Kelinci tidak lepas dari gangguan kesehatan atau penyakit selama hidupnya. Ada banyak jenis penyakit yang dapat didorita kelinci, baik yang bersifat infeksi maupun noninfeksi. Kelinci yang sakit menyebabkan penampilannya kurang prima. a. Pasteurellosis Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Pasteurella midtocida dan dapat terjadi di bagian tubuh mana pun seperti radang paruparu dan radang jalan pernapasan. Gejalanya ialah sering bersin, keluar ingus dari lubang hidung, mata belekan, gelisah, dan sulit bernapas. Bila tidak diobati, bakteri akan menyebar ke selaput mata, telinga, tulang rahang, dan organ reproduksi. Di tempat tersebut terjadi abses. Bila abses tidak diobati maka kuman akan masuk ke dalam sinus yang kemudian meluas ke dalam mata dan akhirnya ke jaringan otak. Mengatasi abses dengan mengeluarkan nanah hingga bersih. Setelah itu, cuci dengan NaCl fisiologis atau larutan rivanol beri antibiotika melalui suntikan. Infeksi di bagian mata pun dapat diberikan antibiotika. b. Veneral spirochetosis Veneral spirochetosis merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Spirocheta. Penularannya melalui hubungan kelamin. Namun, karena umumnya dipelihara hanya dalam kelompok kecil maka hewan kesayangan ini jarang diserang penyakit ini. Penyakit ini sangat menular pada manusia. Gejalanya antara lain tampak luka yang terkadang sampai berdarah pada alat kelamin, sek'tar dubur, dan hidung kelinci. Pengobatannya dengan penyuntikan antibiotika penisilin ke otot sebanyak 40.000 IU per kg berat badan sekali sehari selama lima hari berturut-turut. Penderita pun dapat diberi vitamin dan minerai untuk membantu penyembuhannya. Sementara luka-lukanya diberi salep berupa campuran antibiotika dan sulfa preparat. c. Infeksi jamur Bagian tubuh yang lembap seperti hidung, bibir, mulut, dan sekitar anus sangat rawan terinfeksi jamur Trichophyton mentagrophyteatau Microsparum canis. Gejalanya antara lain kulit kering, bersisik, botak (alopesia), dan terasa gatal (pruritus). Pengobatannya dapat dengan antijamur, baik tablet, salep, maupun sampo. Sebaiknya dua minggu sekali kelinci dimandikan dengan larutan povidon iodine skin deanser, lime sulfur, atau ketoconazol 2%. Penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama. d. Penyakit parasit

Parasit yang menyerang kelinci antara lain Psoroptes cuniadi, Sarcoptes scabei, dan Cheyletiella sp. Secara normal lubang teiinga kelinci mengeluarkan bahan semacam lilin atau wax (curek). Bila lubang telinga tidak pernah dibersihkan maka bahan tersebut akan menumpuk sehingga parasit Psoroptes cuniculi paling-senang bersarang di sini. Untuk itu, setiap dua minggu sekali telinga dibersihkan dengan kapas steril yang dibasahi obat tetes telinga. Pengobatannya dapat menggunakan ivermectine 1% dengan dosis 300400 /zg (mikrogram) per kg berat badan yang disuntikkan subkutan. Selain itu, dapat pula secara topikal ke saluran telinga dengan 0,5 cc karbogliserin dua minggu sekali untuk melarutkancurek. Sarcoptes scabei atau Notoedres cati menyebabkan radang kulit, bulu rontok, atau gatal yang sering dikomplikasi dengan infeksi bakteri. Pengobatannya sama dengan serangan Psoroptes sp. Di samping itu, kelinci dapat dimandikan dalam larutan lime sulfiir (1 : 40) seminggu sekali hingga 56 kali perlakuan. Cheyletiella sp. sering disebut walking dandruff karena menyerupai ketombe yang berjalan. Upaya pengobatannya sama dengan pengo batan Psoroptes sp. e. Pinjal Gigitan pinjal dapat menimbulkan radang kulit alergik. Pinjal pun merupakan induk semang cacing pita yang disebut Diphyllidium sp. dan bersifat zoonosis (menular kepada manusia). Obat antipinjal berbentuk bedak, semprotan (spray), atau jelly dapat dipakai untuk membasmi pinjal. Obat bentuk spray antara lain Frontline, sedangkan obat bentuk jeli antara lain Program. Keduanya telah dipasarkan di Indonesia. Kalung antipinjal jangan dipakai untuk kelinci karena dapat meracuninya bila dijilat. f. Radang usus berdarah Radang usus berdarah (coccidiosis) disebabkan oleh Eimeria sp. Penyakit ini dapat menyerang hati (coccidiosis hati) dan usus (coccidiosis usus). Gejala coccidiosis hati ialah tubuh lemah, kulit rapuh dan pucat, bulu-bulu kusut dan suram, diare, serta dapat mati merana. Sementara gejala coccidiosis usus adalah kurus; feses lembek, berdarah, dan berlendir; anus kotor dan berbau; serta dehidrasi hebat. Adakalanya coccidia membentuk koloni di saluran hidung sehingga penderita sulit bernapas (coccidiosis hidung). Pengobatan dilakukan dengan obat preparat sulfa 34 kali sehari. Dosisnya 3060 mg setiap kg berat badan dan diberikan melalui mulut. Di samping itu, kelinci pun perlu diberi vitamin dan mineral serta obat antidehidrasi. g. Bola rambut (hair ball) Kelinci sering mengandung "bola rambut" menyebabkan kurang nafsu makan, kurus, kulit mengendor, dan bulunya makin banyak rontok. Bola rambut terhentuk akibat rambut yang rontok ikut tertelan saat dijilati. Untuk mencegahnya, secara beraturan kelinci (terutama yang bulunya banyak rontok) diberi minyak ikan (dalam kapsul gelatin) atau minyak sayur agar rambut dapat keluar bersama feses. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian jus nanas, jus pepaya, atau yoghart dengan dosis setengah sendok teh untuk setiap kg berat badan. Pemberiannya setiap hari selama seminggu dan diulang setiap 46 minggu. Perlakuan ini hanya untuk bola

rambut yang masih kecil. Bila bola rambut sudah besar, mengatasinya harus dengan pembedahan. h. Pengelupasan kulit kaki Bila lantai kandang terbuat dari bahan kasar, biasanya tapak kaki depan menjadi lunak dan mudah terkelupas sehingga dapat menjadi luka. Jika hal ini dibiarkan, luka akan sampai jaringan otot, bahkan tulang. Untuk mengobatinya, dapat diberikan antibiotika sistemik maupun topikal pada luka. Di samping itu, kaki yang terkelupas dibalut dengan kain kasa yang agak tebal. Proses penyembuhannya memang agak lama. i. Kelengar panas (stres panas) Kelinci memerlukan suhu lingkungan 2729 C dan kelembapan relatif 70%. Bila berlebihan, kelinci dapat menderita kelengar panas yang gejalanya antara lain telinga menjadi kemerahan, air liur keluar berlebihan, lemah, tidak mau bergerak, terengahengah, kebingungan, dan kejang. Bila keadaan ini tidak segera diketahui maka kelinci dapat mati kepanasan. Bila musim panas, kandang kelinci dipindahkan ke tempat teduh sebagai upaya pencegahan. Bila sudah menderita kelengar panas, kelinci perlu dikeluarkan dari kandang dan kedua telinganya disemprotkan air dingin. j. Tumor atau kanker rahim Tumor atau kanker rahim sering ditemukan pada kelinci. Gejalanya antara lain kemandulan, sering keguguran, atau mati dalam kandungan; anaknya kecil kalaupun melahirkan; serta pendarahan di luar musim kawin. Secara klinis, tumor atau kanker ini hanya dapat diketahui melalui autopsi. Untuk mencegahnya, sebaiknya kelinci peliharaan disterilisasi saja saat berumur 56 bulan.

Penen Hasil utama kelinci pada umumnya adalah daging dan bulu, sedangkan hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk. Pada saat panen, yang perlu diperhatikan adalah cara memegang kelinci, dan hendaknya dilakukan penangkapan secara benar agar kelinci tidak kesakitan.

Pasca Panen

Stoving, Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum dipotong untuk mengosongkan usus, tetapi tetap diberi minum. Pemotongan, sama seperti memotong ternak lain. Pengulitan, dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung. Pengeluaran Jeroan, kulit perut disayat dari pusar ke arah ekor, kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.

Pemotongan Karkas, kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.

BAB IV ANALISA USAHA

Peternakan kelinci indukan sangat potensial dikembangkan di daerah ini karena potensi ketersediaan bahan pakan untuk pengembangbiakan kelinci cukup besar. Di daerah ini terbentamg areal persawahan dan perkebunan yang cukup luas. Dengan potensi tersebut, direncanakan untuk memproduksi indukan kelinci untuk dibudidayakan lagi. Dengan menambah pengetahuan tentang budidaya ternak kelinci tidak hanya secara teori namun juga secara praktek dilapangan akan menambah keberhasilan ternak kelinci. Karena salah satu program pengembangan kelinci pedaging adalah dengan memperbanyak induk kelinci. No Uraian 1
Kandang perlengkapannya Bibit kelinci Tenaga Kerja Biaya Pelatihan Konsentrat kelinci

Jml
dan Paket

Satuan Paket

Harga Satuan -

Biaya Per 8 Total Rp Bulan 15.000.000,-

2 3 4 5

50 1 orang 1 orang -

Ekor Bulan -

300.000,600.000,600.000,2.500,-/kg

4.800.000,13.140.000,-

15.000.000,4.800.000,600.000,13.140.000,48.540.000,-

Jumlah

. Potensi Pengembangan Usaha

Analisis SWOT Kekuatan ( Strength )

- Ternak kelinci mudah dipelihara jika sudah berpengalaman dan mengetahui ilmunya. - Air kencingnya sangat bagus untuk berkembangnya mikro organisme yang sangat bermanfaat untuk berbagai jenis tanaman - Penjualan mudah dan tanpa pesaing - Dikelola secara professional dan terarah

- Memiliki pangsa pasar yang luas Kelemahan ( Weakness )

- Anak kandang jika tidak dibekali ketrampilan beternak kelinci dapat menyebabkan kegagalan Peluang ( Opportunity )

- Permintaan akan induk kelinci tinggi. - Kebutuhan petani akan urine kelinci sangat banyak, sehingga peluang beternak kelinci sangat menjanjikan - Kotoran kelinci digunakan sebagai pakan alternatife ternak lele - Permintaan bulu kelinci tinggi untuk kerajinan Ancaman ( Threatness )

- Kebutuhan induk kelinci tinggi, sementara ketersediaan induk kelinci sedikit yang berakibat kenaikan harga kelinci., - Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan kelinci mulai dikenal konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, sementara produksi kelinci di Indonesia masih sangat minim. - Jika tidak dikelola dengan baik maka peternakan akan gagal memenuhi permintaan pasar. Dari analisis tersebut, Peternakan kelinci indukan sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan induk kelinci pedaging yang akan dijadikan sebagai pen-suplay kebutuhan daging kelinci nasional.

Pemasaran Selain diambil dagingnya sebagai konsumsi yang dipasarkan melalui rumah makan atau konsumsi skala rumah tangga, ada pula hasil turunan lainnya berupa kotoran dan urine kelinci yang dapat dijadikan sebagai pupuk. Pemasaran kotoran dan urine kelinci : - Kotoran kelinci akan dijual kepada petani mandiri langsung.
- Urine kelinci akan dijual kepada Kelompok Tani

Anda mungkin juga menyukai