Anda di halaman 1dari 31

http://id.wikipedia.

org/wiki/Kelinci
Kelinci
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Kelinci

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Superfilum: Chordata
Filum: Vertebrata
Kelas: Mammalia
Ordo: Lagomorpha
Famili: Leporidae
in part
Genera

Pentalagus Brachylagus
Bunolagus Sylvilagus
Nesolagus Oryctolagus
Romerolagus Poelagus

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di
banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga
ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam
ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika
yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).[1]
Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Jenis-jenis kelinci
 2 Data Biologi Kelinci
 3 Kelinci di Indonesia
 4 Lihat pula

 5 Referensi dan pranala luar

[sunting] Jenis-jenis kelinci

Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua,
kelinci peliharaanJenis-jenis kelinci == Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis.
Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci
bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang
dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah
menjadi kelabu.

Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora,


Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon
sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun
di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora
jadi-jadian.

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa (Lepus
negricollis) dan kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan
masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu
kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa
dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras
kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera.
Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan . Yang
termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar
(Oryctolagus cuniculus).

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang
dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah
menjadi kelabu.

Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora,


Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon
sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun
di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora
jadi-jadian.

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa (Lepus
negricollis) dan kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan
masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu
kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa
dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras
kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera.
Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan .

[sunting] Data Biologi Kelinci


 Masa hidup: 5 - 10 tahun
 Masa produksi: 1 - 3 tahun
 Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
 Masa penyapihan : 6-8 minggu
 Umur dewasa: 4-10 bulan
 Umur dikawinkan: 6-12 bulan
 Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak
disapih.[rujukan?]
 Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
 Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
 Periode estrus : 11 - 15 hari
 Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
 Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
 Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
 Volume darah: 40 ml/kg berat badan
 Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor
pemeliharaan.[rujukan?]

[sunting] Kelinci di Indonesia

Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari
Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Di Indonesia,
peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.

1. Masa hidup: 5 - 10 tahun


2. Masa produksi: 1 - 3 tahun
3. Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
4. Masa penyapihan : 6-8 minggu
5. Umur dewasa: 4-10 bulan
6. Umur dikawinkan: 6-12 bulan
7. Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak
disapih.[rujukan?]
8. Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
9. Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
10. Periode estrus : 11 - 15 hari
11. Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
12. Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
13. Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
14. Volume darah: 40 ml/kg berat badan
15. Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor
pemeliharaan.

Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa,banyak diternakkan secara komersial oleh


para peternak kelinci di Lembang, dimana kelinci hias menjadi primadona para peternak.
Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci
pedaging, dimana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar
dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate
kelinci dapat pula dijumpai di daerah Sumedang.

. Referensi dan pranala luar

1. ^ http://www.indofamilypets.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=151&Itemid=43
2. Jenis-jenis kelinci
3. Kompas: Kelinci Belang Sumatera Nan Langka, via indofamilypets.com
4. Jenis-jenis kelinci
5. Kompas: Kelinci Belang Sumatera Nan Langka, via indofamilypets.com

Jenis - Jenis Kelinci


OPINI
Muhammad Iqbal
| 19 April 2010 | 00:03

430

1
Nihil.

Mari kita mengenal beberapa jenis kelinci !

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, mereka banyak tersebar dari
Afrika, Eropa, Asia, dan belahan bumi lainya. Tercatat ada lebih dari 72 jenis kelinci
yang diketahui tersebar di hampir seluruh pelosok, dan sekiranya ada beberapa jenis yang
sedang guming di indonesia sekarang ini, diantaranya :

1. Kelinci Anggora

kelinci anggora diketahui berasal dari Ankara. Pada tahun 1700-an meraka terkenal di
prancis dan mulai menyebar ke negara-negara eropa, seperti Inggris dan Jerman. Kelinci
anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseliruh bagian permukaan tubuh nya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 Kg - 4,0 Kg dan berumur 5-7 tahun

tergantung jenis dari anggora iru sendiri. ada beberapajenis dari anggora,
diantaranya anggora inggris, anggora prancis, giant (raksasa), dan satin.

2. kelinci Lop

Kelinci lop memiliki ciri yang sangat khas, yaitu pada telinganya yang menggantung
kebawah. Tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak. Namun
pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia 2- 4
bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini seperti anjing,
menarik, dan sangat lucu sehingga digemari banyak orang. l
3. Kelinci Flemish Giant

kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara
besar karena ukurannya yang relatif lebih besar dari jenis kelinci lain. Jika tumbuh
normal, berat minimal kelinci ini bisa mencapai berat 5-6 Kg, dan mereka masih bisa
mencapai lebih dari itu, bahkan dilaporkan mencapai 13Kg.

4. Kelinci Rex

Kelinci rex memiliki khas pada bulunya yang lembut dan seperti beludru. Pertama kali
rex ditemukan di Prancis dari keturunan liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat
dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun
seteahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar. Bulu mereka yang
eksotis saat cukup komersil digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian
danmencapai 8-10$ dolar per lembar sebelum diolah.

5. Kelinci Dutch
Kelinci jenis memiliki ciri khas pada pola warna bulunya. Seperti tampak pada gambar
dibawah. Mereka termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk
dewasa hanya 1-2 kg. Walau demikian jenis kelinci ducth atau dikenal dengan kelinci
belanda ini mendapat 10 peringkat kategori kelinci yang paling digemari oleh para
peternak dan para pencinta hewan peliharaan.
6. Kelinci English Spot

Kelinci ini berasal dari inggris mereka mulai diternakan pada abad ke-19. Kelinci english
spot memiliki garis hitam pada punggungnya, warna bulu hitam juga terlihat disekitar
mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut terdapat bintik-bintik hitam. kelinci dewasa

dapat memiliki berat 5-8 pound.

7. Kelinci Himalayan / Kelinci Rusia


Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci himalayam
berwarna putih diselingi dengan warna disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki
setelah mereka beranjak dewasa dengan mata berwarna merah muda. Himalayan
memiliki berat standar 2,5-4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti tabung saat berbaring.
Di alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang hari.

8. Kelinci Lion

Mereka diketahui berasal dari belgia. Kelinci lion memiliki telinga yang pendek dan khas
pada bulunya yang tumbung memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa
dengan tubuh yang pendek dan bulat. Lion memiliki berat 2,5-3,5 kg.
9. Kelinci Satin

Jenis ini bersal dari Amerika Serikat, tubuhnya memiliki bobot 3,8 - 5,0 kg. Mereka
memiliki ciri pada bulunya yang tebal dan jarak antar bulu begitu rapat, kepala agak bulat
dan telinga tegak tidak begitu panjang.

http://kesehatan.kompasiana.com/2010/04/19/sedikit-tentang-jenis-jenis-kelinci/
http://www.313kelinci.com/2009/05/pemanfaatan-kelinci-dan-
budidayanya.html

Pemanfaatan kelinci dan budi dayanya

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak
bagian bumi. Kelinci sering diasosiasikan dengan paskah. Kelinci berdasi juga menjadi
maskot dari majalah Playboy.
Kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya Angora, miniLop, Dutch, Giant, lyion
dan lain-lain. Khusus lyion sebenarnya adalah silang luar dari jenis Angora dengan jenis
lain, namun dikalangan peternak kelinci hias disebut sebagai lyion atau angora jadi-
jadian. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias. Di
Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang Belanda
sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia sempat
tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan zaman
revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an. Catatan yang ada hanya menjelaskan
tentang keberadaan kelinci yang tidak punah pada zaman itu karena ternyata banyak
dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah pegunungan yang relatif aman dari
pertempuran. Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber
daging mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi
masyarakat. Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut
terjadi karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan
sisanya hanya untuk kesenangan saja. Sebenarnya kelinci-kelinci sendiri terdiri dari
berbagai macam ras dan jenisnya. Ada ras Alaska yang berasal dari Jerman. Kemudian
ras Angora yang sebenarnya berasal-usul kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Angora ini
pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah
Prancis sekitar tahun 1723. Jenis ras yang lain adalah American Chincilla yang kemudian
dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant alias raksasa. Khusus
untuk yang bertipe giant ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg. Sedangkan jenis
ras Champagne d’ Argent, yang asli berasal dari Prancis, mempunyai ciri-ciri bulunya
berwarna putih perak. Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang merupakan
persilangan antara kelinci spesies New Zealand white dan New Zealand red. Ras Caroline
ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging. Ada lagi jenis ras Dutch
yang terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan. Warna bulunya khas,
kerena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih dari pinggang terus ke
leher sampai ke kaki bagian depan. Sebenarnya banyak lagi jenis ras kelinci yang lain,
seperti ras Himalayan, Flemish giant, Havana, Lop yang berciri khas mempunyai kuping
yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver, Simonoire, Siamese Sable dan banyak
lagi yang lain lengkap dengan ciri khas masing-masing. Di Indonesia sendiri sebenarnya
ada jenis kelinci lokal tersendiri. Tapi dimungkinkan jenis kelinci lokal yang ada di
Indonesia adalah jenis kelinci berketurunan ras Dutch. Ras ini dikenal sebagai ras asli
dari Negeri Belanda, jadi mungkin saja dahulu orang-orang Belanda yang bermigrasi ke
Indonesia sempat membawa kelinci ini dari kampung halamannya dan
mengembangbiakkannya di sini. Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang
kerdil, sehingga lazim disebut kelinci mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya
jenis ini dipelihara hanya untuk hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan
bentuk tubuh pendek, kepala agak bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang
hanya sekitar lima sentimeter. Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna
putih. Sedangkan ciri lainnya mempunyai mata berwarna merah. Sekarang, hewan yang
dijadikan logo majalah Playboy itu juga telah menjadi salah satu ladang usaha yang
menjanjikan keuntungan menantang. Sebab, daging kelinci bisa diolah menjadi santapan
lezat yang kian digemari masyarakat. Berjalan-jalanlah ke daerah Lembang, Jawa Barat,
atau ke beberapa lokasi wisata di Jawa Timur seperti Sengkaling, Malang; atau Telaga
Sarangan, Magetan. Di situ para pedagang ramai menjajakan sate kelinci. Selain itu,
daging kelinci yang rasanya gurih itu pun belakangan diolah menjadi berbagai jenis
masakan. Mulai dari masakan tradisional macam rawon dan gulai. Masakan internasional
juga ada, seperti kelinci goreng tepung (mirip fried chicken), kelinci BBQ (barbeque)
alias kelinci panggang, dan burger daging kelinci. Kecuali bisa diolah menjadi aneka
hidangan yang mengundang selera, daging kelinci pun lebih unggul ketimbang daging
ayam, sapi, atau domba. Daging kelinci memiliki kandungan protein yang lebih tinggi,
sementara lemak dan kolesterolnya jauh lebih rendah. Tak heran, peminat daging kelinci
terus meningkat, padahal pasokannya masih jauh dari cukup. Alhasil, para peternak
kelinci di Jawa Timur yang dihubungi KONTAN pun mengaku kewalahan memenuhi
permintaan pasar. ”Saya tak mampu meladeni semua permintaan yang masuk,” ujar
Budiarjo, seorang peternak kelinci dari daerah Lawang, Malang. Dari permintaan sebesar
1.000 kg sehari, ia paling kuat memasok sepersepuluhnya: 100 kg. Dari penjualan segitu,
ia mengantungi omzet Rp 18 juta sebulan. Dan 60% atau Rp 10,8 juta dari omzet itu
masuk ke kantungnya sebagai keuntungan. Di zaman susah begini, tak banyak bisnis
yang bisa menghasilkan keuntungan sebesar ini.
http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Osteichthyes&ei=oGUUTPn0LsS
wrAeipsiPCA&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CB0Q7gEwA
A&prev=/search%3Fq%3Dosteichthyes%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a
%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds%26prmd%3Di

Osteichthyes
From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia Bahasa Melayu,
ensiklopedia bebas

Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari


This article may require cleanup to meet Wikipedia's quality standards . Please
improve this article if you can. (January 2009) Artikel ini mungkin memerlukan
pembersihan untuk memenuhi Wikipedia standar kualitas Silakan.
memperbaiki artikel ini jika Anda dapat. (Januari 2009)
Bony fish Tulang ikan
Fossil range: 395–0 Ma Rentang
fosil: 395-0 Ma
PreЄ PreЄ
ЄЄ
OO
SS
DD
CC
PP
TT
JJ
KK
Pg Pg
NN

Atlantic herring Atlantik ikan haring


Scientific classification
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Kerajaan: Animalia
Phylum: Chordata
Filum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Subphylum: Vertebrata
Infraphylum: Gnathostomata
Infraphylum: Gnathostomata
Osteichthyes *
Superclass: Osteichthyes *
Superclass: Huxley , 1880
Huxley , 1880
Classes Kelas-kelas

Actinopterygii Ikan bertulan


Sarcopterygii Sarcopterygii

Osteichthyes (pronounced /ˌɒstiːˈɪkθi.iːz/ ), also called bony fish , are a taxonomic


group of fish that have bony, as opposed to cartiligeous, skeletons. Osteichthyes
(pengucapan / ˌ ː ɒsti ɪkθi.i ː z / ), juga disebut ikan bertulang, adalah taksonomi
kelompok ikan yang bertulang, sebagai lawan cartiligeous, tengkorak. The vast majority
of fish are osteichthyes, which is an extremely diverse and abundant group consisting of
over 29,000 species. Sebagian besar ikan osteichthyes, yang merupakan grup yang sangat
beragam dan berlimpah yang terdiri lebih dari 29.000 spesies. It is the largest class of
vertebrates in existence today. Ini adalah kelas terbesar vertebrata ada sekarang.
Osteichthyes is divided into the ray-finned fish ( Actinopterygii ) and lobe-finned fish (
Sarcopterygii ). Osteichthyes dibagi ke dalam ikan bersirip-ray ( Ikan bertulan ) dan-ikan
bersirip cuping ( Sarcopterygii ).

In most classification systems [ 1 ] the Osteichthyes are paraphyletic with land vertebrates .
Dalam sistem klasifikasi yang paling [1] yang Osteichthyes adalah paraphyletic dengan
tanah vertebrata . That means that the nearest common ancestor of all Osteichthyes
includes tetrapods amongst its descendants. Actinopterygii (ray-finned fish) are
monophyletic, but the inclusion of Sarcopterygii in Osteichthyes causes Osteichthyes to
be paraphyletic. Itu berarti bahwa nenek moyang terdekat dari semua Osteichthyes
termasuk tetrapoda antara keturunannya. Ikan bertulan (ikan bersirip-ray) adalah
monofiletik, tapi masuknya Sarcopterygii di Osteichthyes menyebabkan Osteichthyes
menjadi paraphyletic.

Most bony fish belong to the ray-finned fish (Actinopterygii); there are only eight living
species of lobe-finned fish (Sarcopterygii), including the lungfish and coelacanths .
Kebanyakan tulang ikan milik-ray ikan bersirip (Ikan bertulan); hanya ada delapan
spesies hidup-ikan bersirip cuping (Sarcopterygii), termasuk lungfish dan ikan ini .

Traditionally, the bony fish had been treated as a class within the vertebrates, with
Actinopterygii and Sarcopterygii as subclasses, but recently Osteichthyes was elevated to
a superclass, with Actinopterygii and Sarcopterygii recognized as its constituent classes. [
citation needed ]
Secara tradisional, ikan bertulang telah diperlakukan sebagai kelas dalam
vertebrata, dengan Ikan bertulan dan Sarcopterygii sebagai subclass, tetapi baru-baru ini
Osteichthyes diangkat ke superclass, dengan Ikan bertulan dan Sarcopterygii diakui
sebagai kelas pembentuknya. [ rujukan? ]

Contents Isi
[hide]
 1 Biology 1 Biologi
 2 Examples 2 Contoh
 3 See also 3 Lihat juga

 4 References 4 Referensi

[ edit ] Biology [ sunting ] Biologi


All bony fish possess gills. Semua tulang ikan memiliki insang. For the majority this is
their sole or main means of respiration. Lungfish and other osteichthyan species, are
capable of respiration through lungs or vascularized swim bladders. Untuk mayoritas ini
adalah satu-satunya atau utama berarti mereka respirasi. Lungfish dan spesies
osteichthyan lainnya, mampu respirasi melalui paru-paru atau vascularized berenang
kandung kemih. Other species can respire through their skin, intestines, and/or stomach [ 2
]
. jenis lain dapat bernafas melalui kulit, usus, dan / atau perut [2] .

Osteichthyes are primatively ectothermic (cold blooded), meaning that their body
temperature is dependent on that of the water. Osteichthyes adalah primitif ectothermic
(berdarah dingin), yang berarti bahwa suhu tubuh mereka bergantung pada air. But some
members of the family scombridae such as the swordfish and tuna have achieved various
levels of endothermy . Tetapi beberapa anggota keluarga scombridae seperti ikan tongkol
dan tuna telah mencapai berbagai tingkat endothermy . They can be any type of
heterotroph : omnivore , carnivore , herbivore , or detrivore . Mereka dapat menjadi
semua jenis Heterotrof : omnivora , karnivora , herbivora , atau detrivore .

Some bony fish are hermaphrodites , and a number of species exhibit parthenogenesis .
Beberapa ikan bertulang adalah waria , dan sejumlah spesies pameran partenogenesis .
Fertilization is usually external, but can be internal. Pemupukan biasanya eksternal,
namun dapat internal. Development is usually oviparous (egg-laying) but can be
ovoviviparous, or viviparous. Pengembangan biasanya yg menelur (bertelur) tetapi dapat
ovoviviparous, atau vivipar. Although there is usually no parental care after birth, before
birth parents may scatter, hide, guard or brood eggs, with sea horses being notable in that
the males undergo a form of 'pregnancy', brooding eggs deposited in a ventral pouch by a
female. Meskipun biasanya tidak ada pengasuhan setelah lahir, sebelum orang tua
mungkin lahir menyebar, menyembunyikan, penjaga atau induk telur, dengan kuda laut
yang terkemuka di bahwa laki-laki mengalami sebuah bentuk 'kehamilan', telur merenung
disimpan dalam kantong bagian perut oleh seorang perempuan .

[ edit ] Examples [ sunting Contoh]


The ocean sunfish is the largest bony fish in the world, while the longest is oarfish . The
mola-mola laut adalah ikan bertulang terbesar di dunia, sementara yang terpanjang adalah
oarfish . Specimens of ocean sunfish have been observed up to 3.3 metres (11 ft) in
length and weighing up to 2,303 kilograms (5,080 lb). Spesimen laut mola-mola telah
diamati sampai dengan 3,3 meter (11 kaki) panjang dan berat sampai 2.303 kilogram (£
5080). Other very large bony fish include the Atlantic blue marlin , some specimens of
which have been recorded as in excess of 820 kilograms (1,800 lb), the black marlin ,
some sturgeon species, the giant grouper and the goliath grouper , both which can exceed
400 kilograms (880 lb) in weight. tulang ikan yang sangat besar lainnya termasuk marlin
biru Atlantik , beberapa spesimen yang telah dicatat sebagai lebih dari 820 kilogram
(1.800 pon), dengan marlin hitam , beberapa sturgeon spesies, yang kerapu raksasa dan
kerapu goliath , baik yang dapat melebihi 400 kilogram (880 £) berat. In contrast, the
dwarf pygmy goby measures a minute 15 millimetres (0.59 in). Sebaliknya, kurcaci goby
kerdil mengukur milimeter menit 15 (0,59 di).

Arapaima gigas is the largest species of freshwater bony fish. Arapaima gigas adalah
spesies terbesar dari tulang ikan air tawar. The largest bony fish ever was Leedsichthys .
Ikan bertulang terbesar adalah Leedsichthys .

Kelas Osteichthyes; (Yunani, Osteon = tulang, ichthyes = ikan). Ikan kurus adalah kelas
yang paling beragam vertebrata. Mereka terdiri lebih dari 95% dari seluruh ikan dan 50%
dari semua spesies vertebrata.

Bony fish skeleton is made of bone, which is an important characteristic. Other structural
feature in bony fish is a flap called the operculum (a flap on each side of the head that
covers the gills). The movements of these flaps allow the fish to breathe without moving.
Kerangka tulang ikan yang terbuat dari tulang, yang merupakan ciri penting. Lain fitur
struktural dalam ikan bertulang adalah flap disebut operkulum (a flap pada setiap sisi
kepala yang menutupi insang). Mutasi flaps ini memungkinkan ikan untuk bernapas tanpa
bergerak.

Most bony fish are carnivorous, few are herbivores that feed on algae and aquatic plants,
and some are filter feeders. Kebanyakan ikan yang kurus adalah karnivora, hanya sedikit
yang herbivora yang memakan alga dan tanaman air, dan beberapa penyaring makanan.

Bony fish are all aquatic and majorities are marine (salt water) such as salmon, sea horse,
blowfish, and sea bass. Gold fish, beta, rainbow trout are few examples of fresh water
fish. Tulang ikan adalah semua air dan mayoritas adalah laut (air asin) seperti salmon,
kuda laut, Blowfish, dan bass ikan laut. Emas, beta, trout pelangi adalah beberapa contoh
ikan air tawar.
Topik : Amphibi
Tautan : http://www.gudangmateri.com/2010/03/amphibi.html
Tanggal Akses : Sunday, June 13, 2010

Amphibi

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban


kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.
Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup.

Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan
yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di
perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993)

Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini
berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas
dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki.

Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke
daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang.
Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam
liang dan bergerak dengan cara melompat. (Zug, 1993)

Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada
mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu,
kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf
mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup.

Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada
cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Pada fase dewasa mulai terbentuk
kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau perekat.

Walaupun demikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan
ke daratan. Pada beberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam
perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu, bernafas
dengan insang dan berkembang biak secara neotoni.

Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada
waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang
hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidak terdapat stadium larva
dalam air. (Duellman and Trueb, 1986)

Adapun ciri-ciri umum anggota amphibia adalah sebagai berikut:

1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang
anggota geraknya terduksi.

2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung
jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp.

3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil
( biasanya beracun).

4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.

5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan
tympanum.

6. Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)

7. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.

8. Merupakan hewan poikiloterm.

Sistematika
Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia), dan
Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah). Adapun klasifikasinya adalah sebagai
berikut:

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
SuperClass : Tetrapoda
Class : Amphibia

Ordo :

a Caecilia Gymnophiona
- Familia Ichthyopidae , Familia Caecilidae, Familia Rhinatrematidae, Familia
Scoleocomorphidae, Familia Uracotyphlidae, Familia Typhlonectidae

b Urodela
Subordo : Cryptobranchoidea
- Familia Cryptobranchidae, Familia Hynobiidae
Subordo : Salamandroidea
- Familia Salamandridae, Familia Proteidae, Familia Ambystomatidae, Familia
Amphiumidae, Familia Dicamtodontidae, Familia Plethodontidae
Subordo : Meantes
- Familia Sirenidae

c. Anura
Subordo : Archaeobatrachia
- Familia Discoglossidae , Familia Ascaphidae, Familia Leiopelmatidae
Subordo : Mesobatrachia
- Familia Pipidae, Familia Rhinophrynidae, Familia Pelobatidae, Familia Pelodytidae
Subordo : Neobatrachia
- Familia Bufonidae, Familia Microhylidae, Familia Ranidae, Familia Pelobatidae
(Megophrydae) , Familia Rhacophoridae, Familia Dendrobatidae, Familia Hylidae,
Familia Pelodryadidae, Familia Myobatrachidae, Familia Sooglossidae, Familia Psedidae

d. Proanura ( telah punah )

Adapun Ordo yang terdapat pada Amphibi adalah :

1. Ordo Caecilia ( Gymnophiona)

Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga
disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor
mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit
atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.

Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini
menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan
bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya
ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi
secara internal. ( Webb et.al, 1981)
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae,
Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu
Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)

Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri
tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan
oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang
segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis.
Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi
DIY.

2. Ordo Urodela

Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang,
mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat
dibedakan antara kepala, leher dan badan.

Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada
bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami
reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di
darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika
Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. (Pough et. al, 1998)

Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan


Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan
sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae.

Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae,


Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.
( Pough et. al., 1998)

3. Ordo Proanura

Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah.
Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit
saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.

Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua
rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami
sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur
hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)

4. Ordo Anura

Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini
mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak
mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada
tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa
famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.

Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan
terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan
berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan
yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)

Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:

Ascaphidae, Leiopelmatidae, Bombinatoridae


Discoglossidae, Pipidae, Rhinophrynidae,
Megophryidae, Pelodytidae, Pelobatidae,
Allophrynidae, Bufonidae, Branchycephalidae,
Centrolenidae, Heleophrynidae, Hylidae,
Leptodactylidae, Myobatrachidae, Pseudidae,
Rhinodermatidae, Sooglossidae, Arthroleptidae,
Dendrobatidae, Hemisotidae, Hyperoliidae,
Microhylidae, Ranidae, Rachoporidae,
( Pough et. al.,1998)

Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae,


Microhylidae dan Rachoporidae. Adapun penjelasan mengenai kelima famili tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Bufonidae

Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil,
terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala.
Mempunyai tipe gelang bahu arciferal.

Sacral diapophisis melebar. Bufo mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki
gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jari tidak
mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.

Famili ini terdiri dari 18 genera dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh famili
Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus
dan Leptophryne borbonica. ( Eprilurahman, 2007 )

b. Megophryidae

Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas
matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini
berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang
lincah.
Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase berudu
terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan air. Adapun
contoh spesies anggota famili ini adalah Megophrys montana dan Leptobranchium
hasselti. ( Eprilurahman, 2007)

c. Ranidae

Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai
relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang.
Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil.

Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo.
Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis
gilig. Fertilisasi secara eksternal dan bersifat ovipar.

Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana chalconota, Rana
hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis,
Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana. ( Eprilurahman, 2007 )

d. Microhylidae

Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang
dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi
beberapa genus tidak mempunyai gigi.

Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang
bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla achatina. ( Eprilurahman,
2007)

e. Rachoporidae

Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar,
tapi kebanyakan halus juga berbintil.

Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi
palatum. Sacral diapophysis gilig. Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secara
eksternal. ( Eprilurahman, 2007)
Habitat dan Persebaran

Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai vertebrata
yang tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm
atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke
tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri.

Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis,
termasuk di seluruh indonesia.

Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah
yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di
pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya.

Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di
lingkungan perumahan pun bisa ditemukan.

Reproduksi

Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anura pada
umumnya dan internal pada Ordo Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan
di dalam perairan yang tenang dan dangkal.

Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus,
yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan
mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk
menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.

Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya
dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin. Siapa yang paling lama
bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya.

Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa
famili amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda. (Duellman and Trueb,
1986)

Tambahan:

Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru-paru, suhu badan poikiloterm,
berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh : katak pohon,
salamander.
http://id.wikipedia.org/wiki/Burung

Burung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Burung
Rentang fosil: Dahulu Jurassic - Sekarang

Superb Fairy-wren, Malurus cyaneus,


juvenile
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Upafilum: Vertebrata
(tidak termasuk) Archosauria
Kelas: Aves
Linnaeus, 1758
Burung gelatik batu Eropa, Parus major

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai
Archaeopteryx.

Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga
burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200
spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.
Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.

Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Evolusi dan Morfologi
 2 Kebiasaan
 3 Burung dan Manusia
 4 Macam-macam burung
 5 Perawatan burung berkicau
 6 Lihat pula

 7 Pranala luar

[sunting] Evolusi dan Morfologi


Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya
terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan
yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif
yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk
sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu
ketinggian ke tempat yang lebih rendah.

Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk
terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya,
terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-
bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara
tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin
ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang
tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-
otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat
tanduk.

Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan
mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat
ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai
hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang
rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub.
Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.

Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang
warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik
untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging
(Elang), mengerkah biji buah yang keras (Burung manyar), runcing untuk menombak
ikan (Burung Kormoran), pipih untuk menyaring lumpur (Bebek), lebar untuk
menangkap serangga terbang (Burung kacamata biasa), atau kecil panjang untuk
mengisap nektar (‘Ō‘ō Kaua‘i). Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram
mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk
berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.

[sunting] Kebiasaan
Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya
cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo
dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah
pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-
burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau
panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.

Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan
mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan
rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk,
sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung
yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar
alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.

Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus
dihangatkan dan disuapi makanan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung
gosong, di mana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan
perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas,
bahkan ada pula yang sudah mampu terbang.

Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing. Ritual ini


adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung
jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan cenderawasih, jantannya
melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar jantan
memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si
betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga
sempurna; akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau
ditinggalkannya.

[sunting] Burung dan Manusia


Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis
burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan
merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya.

Di samping itu, orang juga memelihara burung untuk kesenangan dan perlombaan.
Contohnya adalah burung-burung merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Burung-
burung elang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga
berburu. Banyak jenis burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk
kepentingan perdagangan tersebut.

Selain itu populasi burung juga terus menyusut karena rusaknya habitat burung akibat
kegiatan manusia. Oleh sebab itu beberapa banyak jenis burung kini telah dilindungi,
baik oleh peraturan internasional maupun oleh peraturan Indonesia. Beberapa suaka alam
dan taman nasional juga dibangun untuk melindungi burung-burung tersebut di
Indonesia.

Yang menyenangkan, beberapa tahun belakangan ini telah tumbuh kegiatan pengamatan
burung (birdwatching) di kalangan pemuda dan pelajar. Kegiatan yang menumbuhkan
kekaguman dan kecintaan pada jenis-jenis burung yang terbang bebas di alam ini,
sekaligus merintis kecakapan meneliti alam — terutama kehidupan burung — di
kalangan generasi muda tersebut.

[sunting] Macam-macam burung


 Ayam
 Burung Cenderawasih
 Burung Jalak
 Burung Kakatua
 Burung Merak
 Burung Merpati
 Burung Murai Batu
 Burung Murai Daun/Cucak ijo
 Burung Perkukut
 Burung Perenjak Jawa
 Burung Punai
 Merbah
 Pinguin
 Anis merah
 Anis Kembang
 Tledekan atau sulingan
 Cucak Rawa
 Cendet
 Branjangan
 Kacer
 Kenari
 Love Bird
 Decu
 Cendana

[sunting] Perawatan burung berkicau


Untuk membuat burung peliharaan rajin berkicau, sehat, dan bulu-bulunya mengkilat,
maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

Pakan burung
Burung tangkaran banyak yang berasal dari alam, ataupun yang berasal dari
anakan peternak. Bagi burung yang merupakan tangkapan dari alam, biasanya
mereka agak liar, sehingga pola makan mereka lebih cenderung ke extra fooding
(makanan-makanan hidup), bagi burung yang telah jinak biasanya mereka mau
memakan poer/voer. Poer/Voer banyak yang dijual di pasaran, yang populer di
Indonesia biasanya adalah merk Phoenix, Fancy, dan Gold Coin. Selain itu,
terdapat banyak pula merk-merk yang lain.
Pagi hari
Kandang burung dikeluarkan ke teras rumah (diangin-anginkan). Akan lebih
bagus jika digantung menghadap ke matahari terbit sambil membersihkan
kandang dari fesenya kemudian berikan 2-3 ekor jangkrik yang sudah dibersihkan
kakinya dan sayapnya ditambah kroto telur semut yang bersih sekitar 1 sendok
teh. Kemudian mandikan Burung pada pukul 07.30.
Burung dapat disemprot menggunakan sprayer halus untuk membuat bulunya
mengkilat. Sprayer tersebut dapat dicampur dengan air rebusan daun sirih atau
shampo burung (biasa disebut Avi Shampoo) yang dijual umum di kios. Atau
masukan wadah kecil yang di isi air bersih (dijual di kios juga). Apabila
burungnya sudah terlatih, burung dapat dimasukan kekandang mandinya atau
biasa disebut keramba mandi.
Setelah dibersihkan kandangnya dan dimandikan, kandang dan burungnya dapat
dijemur dibawah matahari dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 10.00.
Kemudian angkat kandang burung dan gantung pada tempat yang teduh serta jauh
dari aktivitas manusia agar burung tersebut bernyanyi/ berkicau.
Sore Hari (sekitar pukul 16.00)
Lakukan sama seperti perawatan pagi hari. Burung diberikan makanan tambahan,
dimandikan kemudian dijemur kembali sampai bulu-bulunya kering.
Malam hari
Masukan kandang burung ke tempat yang tenang atau jika digantung di luar
rumah (teras), kandang harus dikerudung dengan kain agar burung tidak digigit
nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai