SISTEM PENCERNAAN
DISUSUN OLEH:
KELAS/SEMESTER : E/III
DOSEN PENGASUH:
2011
ANALISIS KRITIS
SISTEM PENCERNAAN
A. Bibliografi
B. Tujuan Penulis
Menyampaikan Informasi:
3. Apa yang dimaksud dengan pencernaan intra sel dan ekstra sel?
E. Konsep
1. Ekskresi
2. Gastrin
3. Self digestion
4. Gastrovaskuler
5. Gastrodermis
6. Kilomikron
F. Refleksi Diri
Ada juga hewan yang dapat menyintesis sendiri berbagai senyawa organik
esensial, contohnya Euglena. Meskipun demikian, Euglena juga memerlukan vitamin
(faktor pertumbuhan) yang tidak dapat disintesis sendiri sehingga organisme tersebut
tetap memerlukan senyawa organik dari sumber lain. Berdasarkan alasan tersebut,
Euglena disebut mesotrof.
Cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi, tergantung pada
susunan alat yang dimiliki serta kemampuannya unttuk mempersiapkan makanan agar
dapat diserap. Hewan primitif yang belum memiliki serta alat pencernaan makanan
berupa zat organik terlarut. Hewan-hewan tersebut mengambil makanan melalui
penyerapan atau pinositosis. “Alat pencernaan makanan” yang dimiliki biasanya berupa
vakuola makanan.
B. Pencernaan Makanan
Sistem Gastrointestinal tersusun atas berbagai organ yang secara fungsional dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Daerah Penerimaan
2. Daerah Penyimpanan
Secara garis besar, enzim pencernaan pada hewan dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:
a. Pencernaan Karbohidrat
Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat ialah
karbohidrase. Enzim ini memutuskan ikatan glikosidik pada karbohidrat sehingga dapat
menghasilkan pada karbohidrat sehingga dapat menghasilkan disakarida, trisakarida,
polisakarida lain yang memiliki rantai lebih pendek. Berdasarkan jumlah unit sakarida
penyusunnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Polisakarida dan
Oligosakarida. Karbohidrat yang paling banyak ditemukan pada dinding sel tumbuhan
adalah selulosa. Selulosa tersusun atas komponen dasar penyusun selulosa (monomer)
yang saling berikatan dengan ikatan Glikosidik.
b. Pencernaan Protein
Enzim yang berperan penting untuk mencerna protein adalah protease. Protease
disekresikan dalam bentuk inaktif (zimogen), yang dapat segera teraktifkan.
Penyimpanan protease disekresikan dalam bentuk inaktif sangat penting untuk
menghindari terjadinya self digestion (mencerna sel/jaringan nya sendiri).
c. Pencernaan Lipid
Lipid tidak pernah dicerna seluruhnya secara sempurna menjadi gliserol dan
asam lemak. Hasil pencernaan lipid merupakan campuran trigiserida, digeserida,
monogliserida dan lain-lain. Semua bentuk lipid tersebut dapat diserap oleh usus, tetapi
molekul yang paling mudah dan paling banyak diserap adalah monogliserida, gliserol
dan asam lemak. Dalam penyerapan tersebut garam empedu berperan penting
menstimulasikan lemak sehingga mempermudah terjadinya kontak antara molekul
lemak dan mikrofili, yakni dengan membentuk kompleks garam empedu/lemak.
C. FISIOLOGI PENCERNAAN
1. Oris (mulut)
2. Faring
3. Esofagus
4. Ventrikulus
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rektum
8. Anus
1. Rongga Mulut :
2. Lambung :
3. Pankreas :