Anda di halaman 1dari 8

FISIOLOGI HEWAN

SISTEM PENCERNAAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK: LIMA (V)

1. MUHAMMAD NAZIRIN (342009227)

2. LENI DWI SARTIKA (342009215)

3. NAZIFA PURWANTI (342009220)

4. HELZA ARYA MURTI (342009221)

5. RISKI AMALIA (342009190)

KELAS/SEMESTER : E/III

DOSEN PENGASUH:

Drs. SALEH RUSBANDI, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2011
ANALISIS KRITIS

SISTEM PENCERNAAN

A. Bibliografi

1. Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.


2. Crayonpedia. 2008. Sistem Pencernaan Hewan (online).
(http://www.crayonpedia.org/mw/3._Sistem_Pencernaan_Hewan_11.2". Diakses
25 April 2011).
3. Anonymous. 2009.Health Vitamin-Vitamin. (Online).
(http://blog.its.ac.id/dyah03tc. Diakses tanggal 10 Maret 2011).
4. Anonymous. 2009. Metabolisme Karbohidrat. (Online).
(http://shilaw.blogsome.com/ . Diakses tanggal 10 Maret 2011).
5. Anonymous. 2009. Siklus Krebs. (Online).
(http://verafun.multiply.com/ . Diakses tanggal 10 Maret 2011).

B. Tujuan Penulis

Menyampaikan Informasi:

1. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengubah bahan makanan yang


kompleks menjadi sari makanan yang sederhana agar dapat diserap oleh sel.

2. Pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanis dengan bantuan gigi


atau penggantinya dan secara kimia.

3. Cara yang dilakukan hewan untuk memperoleh makanan maupun jenis


makanan hewan sangat ditentukan oleh jenis alat pencernaan makanan yang
dimilikinya.

C. Fakta Unik dan Menarik

1. Invertebrata tingkat rendah tidak mempunyai organ pencernaan khusus.

2. Beberapa spesies cacing pipih yang hidup bebas sudah mempunyai


mulut, tetapi tidak mempunyai rongga pencernaan.
D. Pertanyaan

1. Jelaskan fungsi sistem pencernaan pada hewan?

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan fungsi organ/sistem pencernaan pada


hewan sederhana dan hewan tingkt tinggi?

3. Apa yang dimaksud dengan pencernaan intra sel dan ekstra sel?

E. Konsep

1. Ekskresi

2. Gastrin

3. Self digestion

4. Gastrovaskuler

5. Gastrodermis

6. Kilomikron

F. Refleksi Diri

Setelah membaca dan membuat Analisis kritis, kelompok kami dapat


menyimpulkan bahwa sistem pencernaan berfungsi untuk mengubah bahan makanan
yang kompleks menjadi sari makanan yang sederhana agar dapat diserap oleh sel.

Hewan memerlukan senyawa organik seperti karbohidrat, lipid, dan protein


sebagai sumber energi untuk menyelenggarakan berbagai aktivitasnya. Namun,
kemampuannya untuk menyintesis senyawa organik sangat terbatas. Oleh karena itu,
hewan berusaha memenuhi semua kebutuhannya.
SISTEM PENCERNAAN

A. Cara Hewan Memperoleh Makanan

Hewan memerlukan senyawa organik seperti karbohidrat, lipid, dan protein


sebagai sumber energi untuk menyelenggarakan berbagai aktivitasnya. Namun,
kemampuannya untuk menyintesis senyawa organik sangat terbatas. Oleh karena itu,
hewan berusaha memenuhi semua kebutuhannya Dari tumbuhan dan hewan lain.
Organisme yang demikian dinamakan organisme heterotrof.

Ada juga hewan yang dapat menyintesis sendiri berbagai senyawa organik
esensial, contohnya Euglena. Meskipun demikian, Euglena juga memerlukan vitamin
(faktor pertumbuhan) yang tidak dapat disintesis sendiri sehingga organisme tersebut
tetap memerlukan senyawa organik dari sumber lain. Berdasarkan alasan tersebut,
Euglena disebut mesotrof.

Cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi, tergantung pada
susunan alat yang dimiliki serta kemampuannya unttuk mempersiapkan makanan agar
dapat diserap. Hewan primitif yang belum memiliki serta alat pencernaan makanan
berupa zat organik terlarut. Hewan-hewan tersebut mengambil makanan melalui
penyerapan atau pinositosis. “Alat pencernaan makanan” yang dimiliki biasanya berupa
vakuola makanan.

Hewan yang hidup menetap seperti hidra dan koelenterata mendapatkan


makanan dengan cara menjerat (trapping method). Alat yang penting untuk medukung
metode tersebut adalah Knidoblas atau Nematosit yang biasanya dilengkapi dengan
racun untuk menjerat mangsanya.

B. Pencernaan Makanan

Setelah mendapatkan makanan, hewan harus mencernanya dengan baik agar


sari-sarinya dapat diserap oleh sel-sel tubuh. Contohnya pada Invertebrata tingkat
rendah tidak mempunyai organ pencernaan khusus. Pencernaan makanan terjadi secara
intraseluler, yakni di dalam sel khusus. Porifera (hewan berpori) tidak mempunyai
rongga pencernaan, tetapi mempunyai sel khusus yang disebut Khoanosit. Sedangkan
pada hewan tingkat tinggi, makanan dicerna dalam saluran khusus yang pada umunya
sudah berkembang dengan baik, jadi, pencernaan makanan pada hewan ini berlangsung
di dalam organ gastrointestinal (secara ekstra seluler).

Sistem Gastrointestinal tersusun atas berbagai organ yang secara fungsional dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Daerah Penerimaan

Daerah untuk menerima makanan adalah mulut. Mulut biasanya dilengkapi


dengan gigi dan kelenjar ludah, yang membantu proses mengunyah dan menelan
makanan. Dalam ludah terkandung berbagai substansi seperti amilase (enzim
pencernaan karbohidrat pada beberapa mamalia), toksin (pada ular berbisa), dan
antikoagulan (pada insekta penghisap darah). Esophagus juga dikelompokkan sebagai
daerah penerimaan makanan. Organ ini bertugas membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan gerakan peristaltik.

2. Daerah Penyimpanan

Daerah penyimpanan makanan terdiri atas empedal (gizzard) dan lambung.


Organ tersebut merupakan pelebaran saluran gastrointestinal pada bagian depan, yang
memiliki fungsi utama sebagai tempat menyimpan makanan.

3. Daerah Pencernaan Dan Penyerapan

Proses pencernaan secara lebih sempurna dan penyerapan sari makanan


berlangsung di dalam usus. Di usus, bahan makanan (karbohidrat, lipid, dan protein) di
cerna lebih lanjut dengan bantuan enzim dan diubah menjadi berbagai komponen
penyusunnya agar dapat diserap dan digunakan secara optimal oleh hewan.

Secara garis besar, enzim pencernaan pada hewan dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:

a. Pencernaan Karbohidrat
Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat ialah
karbohidrase. Enzim ini memutuskan ikatan glikosidik pada karbohidrat sehingga dapat
menghasilkan pada karbohidrat sehingga dapat menghasilkan disakarida, trisakarida,
polisakarida lain yang memiliki rantai lebih pendek. Berdasarkan jumlah unit sakarida
penyusunnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Polisakarida dan
Oligosakarida. Karbohidrat yang paling banyak ditemukan pada dinding sel tumbuhan
adalah selulosa. Selulosa tersusun atas komponen dasar penyusun selulosa (monomer)
yang saling berikatan dengan ikatan Glikosidik.

b. Pencernaan Protein

Enzim yang berperan penting untuk mencerna protein adalah protease. Protease
disekresikan dalam bentuk inaktif (zimogen), yang dapat segera teraktifkan.
Penyimpanan protease disekresikan dalam bentuk inaktif sangat penting untuk
menghindari terjadinya self digestion (mencerna sel/jaringan nya sendiri).

c. Pencernaan Lipid

Lipid tidak pernah dicerna seluruhnya secara sempurna menjadi gliserol dan
asam lemak. Hasil pencernaan lipid merupakan campuran trigiserida, digeserida,
monogliserida dan lain-lain. Semua bentuk lipid tersebut dapat diserap oleh usus, tetapi
molekul yang paling mudah dan paling banyak diserap adalah monogliserida, gliserol
dan asam lemak. Dalam penyerapan tersebut garam empedu berperan penting
menstimulasikan lemak sehingga mempermudah terjadinya kontak antara molekul
lemak dan mikrofili, yakni dengan membentuk kompleks garam empedu/lemak.

C. FISIOLOGI PENCERNAAN

Cara memperoleh makanan berdasarkan kemampuan:

1. Hewan heterotrof, kemampuannya untuk mensintesis senyawa organik sangat


terbatas dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya dari tumbuhan dan hewan
lain.

2. Hewan mesotrof, hewan yang dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa


organik esensial, namun masih memerlukan faktor pertumbuhan yang tidak dapat
disitesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organik dari sumber lain.
Cara memperoleh makanan harus didukung oleh alat yang memadai, organ
pencernaan makanan berfungsi memasukkan makanan kedalam tubuh,mengubah
bahan makanan kompleks menjadi sederhana,menyerap hasil pencernaan serta
membawanya ke dalam darah.

D. Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan Manusia adalah suatu proses perombakan bahan makanan yang


masuk ke dalam tubuh (secara mekanik maupun secara kimiawi) yang dilakukan oleh
organ-organ pencernaan untuk mendapatkan zat-zat yang bermanfaat di dalamnya.

Pencernaan secara mekanik adalah suatu proses perombakan bahan makanan


yang masuk ke dalam tubuh dari yang berukuran besar menjadi berukuran kecil yang
dilakukan oleh organ-organ pencernaan.

Pencernaan secara kimiawi adalah suatu proses perombakan bahan makanan


yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan.
Enzim adalah zat -zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan untuk membantu
proses pencernaan makanan. Fisiologi pencernaan berdasarkan fungsi dasarnya yaitu
motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi.

1. Oris (mulut)

2. Faring

3. Esofagus

4. Ventrikulus

5. Usus halus

6. Usus besar
7. Rektum

8. Anus

Enzim - Enzim Pencernaan

1. Rongga Mulut :

Enzim Ptialin : mengubah karbohidrat menjadi glukosa (zat gula)

2. Lambung :

HCL : asam klorida untuk membunuh kuman yang ikut masuk

Enzim Renin : mengumpulkan ASI

Enzim Pepsin : mengubah protein menjadi pepton

3. Pankreas :

Enzim Tripsin : mengubah protein menjadi asam amino

Enzim Amilase : mengubah karbohidrat menjadi zat gula

Enzim Lipase : mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol

Anda mungkin juga menyukai