Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANGGUN APRILIA

INSTANSI : UNIVERSITAS NASIONAL


DI KETAHUI :
1. Pasien tidak sadarkan diri
2. Terdengar suara snoring
3. Tampak sianosis kuku dan bibir
4. Luka terbuka daerah dada
5. Bunyi krepitasi di daerah pelvis dan luka terbuka di kepala
6. RR:28x/mnt, 90/70 mmhg

JAWAB :
1. PRIMARY SURVAY
a. APD & Cek respons
Pastikan aman diri dengan menggunakan APD, selanjutnya cek respons pasien
dan pasien Unrensponsive (tidak sadar).
b. AIRWAY
Pasien mengalami gangguan pada airway yaitu bunyi suara snoring. Dan untuk
membuka jalan nafas sebaiknya hati-hati karena pasien di curigai terdapat trauma
kepala. Untuk membuka jalan nafas pada pasien tersebut dapat di lakukan dengan
jauwtrust atau dengan pemasangan neck collar.
c. BREATHING
Pernafasan pasien spontan RR: 28x/mnt.
d. CIRCULATION
Pada saat pemeriksaan pasien didapatkan pasien tidak sadar, tampak isanosis
kuku dan bibir pasien, Tekanan darah rendah 90/70, dan terdapat perdarahan di
daerah kepala. Penanganan yang dapat di lakukan pada pasien tersebut adalah
dengan pemberian cairan kritaloid apabila tidak berhasil dapat di berikan
transfuse darah type spesifik.
e. DISABILITY
Pasien unrensponsive (tidak sadar) pada pasien di atas terdapat trauma di bagian
kepala yang menyebabkan pasien tidak sadarkan diri.
f. EXPOSURE
Mebuka pakaian pasien untuk mencari apakah ada sumber perdarahan/luka yang
lain. Lakukan imobilisasi pada bagian fraktur. Folly cateter (pemasangan folly
kateter dilakukan untuk mengetahui intake & outpute) . gastric tube (pemasangan
NGT untuk fraktur basis krani dilakukan melalui mulut). Heart Monitor
(pemasangan monitor ini berguna untuk mengetahui keadaan jantung pasien).

2. SECONDARY SURVEY
a. HEAD TO TOE
Pada pemeriksaan inipasien terdapat luka di bagian kepala, terdapat krepitasi di
bagian pelvis
b. PEMERIKSAAN TTV
Di dapat RR:28x/mnt Nadi : 90/70 mmhg.
c. ANAMNESIS
Menanyakan Riwayat keluhan, Obat ,Makanan ,penayakit, alergi, dan kejadian
kepada keluarga pasiean.
d. FOTHO THORAK
Pemeriksaan fotho thorak dilakukan pada pasien ini karena setelah pemeriksaan
fisik pada pasien terdapat krepitasi pada bagian Pelvis.
e. LABORATORIUM
Pemeriksaan urin dan darah di perlukan pada pasien tersebut untuk menunjang
diagnose, dan intervensi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai