Anda di halaman 1dari 39

PETERNAKAN KECIL ( UNGGAS )

NAMA-NAMA KELOMPOK 7 :
DELLISYEN DIMU REHE (1706050035)
ARNI NATALIA RATU DJARA (1706050130)
SERLI RENOVDEL TASUIB (1706050017)
TITO YANSLI RANO TUSSI (1706050019 )
NOFI SARLINA NITBANI (1706050034)
Pengertian Peternakan unggas
Unggas adalah sejenis hewan ternak kelompok dari sejenis burung yang akan
dimanfaatkan daging, telur dan bulunya. Pada umumnya hewan ini termasuk bagian
dari kelompok ordo gallifermos dan anserifornes. Memiliki bentuk tubuh seperti
ayam atau seperti bebek. Secara umum kebanyakan hewan jenis ini memang
mempunyai bentuk tubuh seperti ayam dan bebek. Biasanya hewan-hewan unggas
sering dijadikan sebagai hewan ternak atau hewan peliharaan. Karena hewan jenis
ini mudah dirawat dan termasuk hewan yang produktif..
Peternakan unggas adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara
hewan yang bersayap atau sebangsa burung. Hewan yang digolongkan kedalam
ternak unggas, yaitu ayam, itik (bebek), angsa, dan burung puyuh
CIRI HEWAN UNGGAS
– Biasanya memiliki bulu yang menutupi tubuhnya..
– Kebanyakan hewan unggas bernafas menggunakan paru-paru. Akan
tetapi ada sebagian hewan unggas yang memiliki alat bantu pernafasan
yaitu pundi udara, untuk membantunya saat terbang.
– Pada umumnya berkembang biak dengan cara ovipar (Bertelur).
– Cara fertilisasinya yaitu dengan fertilisasi internal.
– Termasuk dalam golongan hewan yang berdarah panas atau
homoioterm.
– Pada umunya memiliki organ gerak berupa sepasang kaki dan
sepasang sayap.
B. Jenis-Jenis Hewan Unggas
– Jenis-jenis hewan unggas antara lain:
Angsa

Angsa adalah sejenis burung yang hidup di air yang memiliki


ukuran yang besar, hewan ini berasal dari genus Cygnus. Angsa adalah
hewan terbesar dari golongan keluarga anatidae. Sekaligus salah satu
burung terbesar yang bisa berenang dan juga bisa terbang. Angsa pada
umumnya hidup di daerah dengan iklim tropis sedang dan jarang
berada pada daerah tropis.
Bebek

Bebek adalah burung akuatik yang memilliki ukuran


badan lebih kecil dari angsa. Bebek bisa hidup di darat
maupun di air, akan tetapi bebek akan lebih banyak di
temukan di perairan air tawar.
Burung Puyuh

Burung puyuh memiliki ukuran tubuh


menengan bahkan cenderung bertubuh
kecil. Burung puyuh adalah hewan
unggas daratan yang kecil namun
memiliki perut yang gemuk.Burung
puyuh biasa membuat sarang dan hidup
dipermukaan tanah.
Ayam
Ayam adalah sejenis unggas yang sering dijadikan
sebagai hewan ternak atau hewan peliharaan. Karena
jenis unggas yang satu ini mempunyai banyak
manfaat. Mulai dari telurnya, dagingnya dan
kototannyapun bisa dimanfaatkan menjadi pupuk
kompos.

Perkawinan silang antara ayam telah menghasilkan


berbagai jenis ayam. Ayam yang paling terkenal dan
yang sering kita temui adalah jenis ayam petelur.
Ayam Petelur

Ayam petelur adalah hewan unggas yang paling sering


kita jumpai, karena banyak orang yang memeliharanya.
Karena ayam jenis ini memiliki banyak manfaat dan
mudah dalam cara perawatannya. Akan tetapi ayam jenis
ini mudah terkena penyakit dan memiliki umur yang
pendek
Ayam Broiler

Ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang memiliki produktivitas yang tinggi, terutama dalam
produksi daging. Ayam ini adalah hewan ternak terbaik diantara hewan ternak yang lain.Dengan syarat
mempuyai faktor lingkungan yang mendukung, mutu makanan yang berkualitas sistem perkandangan yang
baik. Salah satu kelebihan ayam ini adalah cepat dalam pertumbuhannya atau produksi daging. Hanya
membutuhkan waktu antara 4 sampai 5 minggu saja.
C. Jenis-jenis kandang
1. Kandang Box

Kandang box dapat dibuat dari berbagai bahan seperti kayu, bambu, papan, triplex, gardus, kawat
ram dan sebagainya. Kandang box digunakan untuk anak itik umur 1 hari hingga 14 hari di mana
pada masa ini unggas membutuhkan tempat yang hangat serta nyaman.
2. kandang Ren

Kandang ren adalah tipe kandang tempat pembesaran ataupun pemeliharaan induk unggas, kandang dapat
dibuat bertingkat ataupun lantai tanah yang dialasi litter. Litter kandang dapat menggunakan jerami, sekam
padi ataupun bahan lainnya sesuai ketersediaan bahan
3. Kandang Postal

Kandang postal lebih tertutup dibanding dengan model kandang ren,yg


dimana tidak ada halaman terbukanya.
4. Kandang Batere
Kandang batere untuk ternak unggas adalah kandang yang dibuat untuk sistem pemeliharaan
intensif di mana setiap ruang kandang ditempati satu ekor itik.
D. Metode Pemeliharaan
– Pemilihan Lokasi Kandang
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang mudah terjangkau oleh sarana transportasi, jauh
dari pemukinan, tidak bising, biasanya arah kandang harus menghadap kearah timur dan dekat
dengan sumber air.
Ada 2 jenis kandang yang dimiliki oleh kandang ayam broiler yaitu litter atau tanpa
panggung dan berbentuk panggung
– Pemilihan Bibit
Dalam memilih bibit ayam ras atau broiler ada beberapa poin yang harus di perhatikan
yaitu :
– Bibit tersebut harus aktif bergerak, sehat dan tidak mengalami cacat atau sakit
– Memiliki tubuh yang bulat atau gemuk berisi.
– Bulu bibit tidak terlihat kusam, sehat dan mengkilap.
– Daerah di sekitar anus tidak kotor, mata tajam dan hidung juga bersih.
– Pemberian Pakan
Nutrisi ayam pedaging harus terpenuhi agar ayam bisa mendapatkan
pertumbuhan yang maksimal. Sistem yang digunakan dalam pemberian pakan
ayam pedaging adalah sistem adlibitum yaitu makanan yang selalu tersedia dan
tanpa batas. Sedangkan untuk jenis pakannya sendiri biasa berupa pelet,
crumbles (butiran pecah) dan bentuk tepung.
– Cara Pemeliharaan
Pada minggu pertama, 7 hari pertama, maka bibit ayam pedaging harus
dimasukan ke inkubator atau menggunakan indukan. Segera berikan pakan dan
minum air hangat. Biasanya pakan yang diberikan adalah jenis crumbes atau
berbentuk butiran-butiran kecil.
– Pada minggu kedua, Suhu di pemanas bisa di kurangi dan pakan
masih menggunakan jenis crumbles.
– Pada hari ke 15 atau minggu ketiga, bibit ayam pedaging tidak
lagi membutuhkan pemanas.
– Hari ke 22 atau minggu ke empat maka bulu-bulu ayam telah
mulai tumbuh dan kebutuhan pakan bertambah 2 kali lipat dari
sebelumnya.
– Pada minggu ke lima sudah di lakukan pembesihan kandang
secara rutin karena sudah banyak menghasilkan kotoran.
5. Cuci dan Sanitasi Hama Kandang
Lakukan pengapuran pada bagian dinding dan lantai kandang
untuk sanitasi setelah pasca panen. Agar bibit penyakit bisa mati maka
harus menyemprotkan formalin. Diamankan kandang sebelum
memasukkan bibit baru selama 10 hari
.
E. Proses Pemanenan
– Suasana kandang ayam broiler dibuat senyaman mungkin dengan
cara menggantung tempat pakan dan minum sehingga tidak banyak
pakan dan air minum yang tumpah saat proses pemanenan terutama
saat proses penyekatan (penangkapan) ayam.
– Buatlah penyekatan ayam secara bertahap sesuai dengan ayam
mana yang akan ditangkap terlebih dahulu.
– Cara menangkap ayam ketika panen pertama-tama pegang kaki
ayam secara perlahan-lahan, kemudian pegang bagian dadanya,
dan tarik ayam ke atas. Hindari menangkap ayam dengan kasar
dengan memegang salah satu sayapnya terlebih dahulu. Hal
tersebut dapat menyebabkan memar, sayap patah, kaki patah,
hingga mati karena stres.
– Saat panen, umumnya setiap pekerja kandang bisa memegang 3-5
ekor ayam sekaligus..
– Sebelum melakukan penimbangan sebaiknya timbangan
dikalibrasi terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kesalahan
hitung yang bisa merugikan peternak.
– Lakukan cek ulang terhadap kondisi ayam setelah penangkapan
selesai dan terhadap hasil data timbangan yang telah didapatkan
agar tidak ada kesalahan hitung
– F. Kendala pemeliharaan

 Membutuhkan modal yang besar


 Menentukan lokasi kandang
 Pemeliharaan yang rumit
 Ayam mudah stress dan terserang penyakit
 Suhu kandang yang tinggi
D. Metode Pemeliharaan dan Pemanenan
a. angsa
1. Persiapan Kandang yang Layak
Beternak angsa bisa memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah untuk kandangnya.
Namun sebaiknya lokasi kandang angsa berada di tempat yang jauh dari permukiman
penduduk karena angsa mengeluarkan suara yang sangat keras dan dapat mengganggu
penduduk. Kandang ini nantinya untuk tidur, makan, bertelur, serta melindungi diri dari hewan
buas. Angsa merupakan jenis hewan yang tidak betah berdiam diri di dalam kandang, maka
kita juga harus melepasnya berkeliaran di luar kandang. Buatlah kandang dengan bahan yang
murah dan ramah lingkungan, misalnya dengan bambu. Sebaiknya angsa dipisahkan antara
angsa anakan dengan remaja dan dewasa. Untuk angsa anak diletakkan di tempat khusus yang
mempunyai penghangat dari bola lampu listrik agar tetap dalam kondisi yang hangat.
 Untuk satu ekor angsa memerlukan kandang berukuran 1×1 m.
Ukuran kandang angsa
 Angsa yang tidak betah berada di kandang, maka kita harus membuatkan pekarangan agar angsa
tersebut mudah untuk diawasi dan tidak berkeliaran terlalu jauh. Untuk pekarangan berukuran 3-
4 x 1 m.

 Menggunakan atap yang tidak bocor misalnya genteng, seng, asbes atau sejenisnya.

 Terdapat tempat pakan, misalnya baskom atau ember.

 Air sebaiknya berada di luar kandang (pekarangan) agar kandang tetap kering. Sebaiknya
menyediakan air yang cukup sehingga dapat digunakan untuk mencelupkan kepala angsa dan
mandi. Jika tidak, maka angsa akan terserang penyakit korosi pada paruh, hidung, dan mata yang
akan menimbulkan kerak yang menutupi bagian luar paruh, hidung dan mata.

 Membuat sarang untuk bertelur. Sarang bisa dibuat dari jerami kering, rumput atau sejenisnya.
Ukuran sarang telur 30x30x30 cm

 Kandang harus terkena cahaya matahari secara langsung, biasanya kandang yang diuat
menghadap ke timur

 Lantai kandang dapat berupa tanah, semen atau kayu. Usahakan lantai tetap terjaga kering.
Untuk itu disarankan lantai kandang terbuat dari semen agar mudah dibersihkan.

 Untuk kandang angsa bagian samping diusahakan tertutup rapat agar angin tidak mudah masuk.
Bisa juga menggunakan plastik untuk menutup sekeliling kandang
Pemilihan Bibit Angsa yang Baik
Induk merupakan salah satu penentu hasil budidaya angsa dan keturunan nantinya. Oleh
karena itu, kita harus selektif dalam memilih indukan. Pemilihan induk juga ditentukan dari
tujuan kita membudidayakan angsa. Apabila kita memlihara untuk sekedar hobby maka harus
memilih bibit angsa yang memiliki jenis sesuai dengan selera kita. Jika hendak menjadikan
angsa pedaging, harus mencari angsa dari keturunan bibit yang gemuk. Dan untuk petelur,
pilihlah yang keturunannya banyak dalam setiap kali bertelur. Dan tentunya kita juga harus
memilih bibit angsa yang sehat berkualitas. Jenis angsa yang baik dan berkualitas antara lain
Toulouse, Ambden, African, Pilgrim, dan Chinese. Apabila kesulitan menemukan bibit impor,
bisa menggunakan bibit lokal yang tentunya juga berkualitas.
Kita sering mendengar angsa biasanya bersifat monogami yang artinya seekor angsa
jantan hanya kawin dengan satu ekor betina saja. Tapi hal ini tidak berlaku pada budidaya
tradisional, karena ternyata seekor angsa jantan dapat mengawini sampai 3 ekor betina dalam
satu kandang.
Pemberian Pakan yang Bermutu
Makanan angsa tidak jauh berbeda dengan unggas lain yaitu dedak beras, tumbuhan,
hewan kecil. Namun, agar pertumbuhannya maksimal sebaiknya diberi makanan unggas
minimal 2 kali sehari pagi dan sore). Untuk siang hari kita lepas agar mencari makanan
sendiri. Hal yang harus diperhatikan adalah keseimbangan nutrisi agar pertumbuhannya baik.
Untuk pakan bisa kita berikan jagung, gandum, daging bekicot cacah, ampas tahu, nasi aking
(nasi sisa makanan yang dikeringkan di bawah terik sinar matahari) dan pakan pakan
tambahan seperti dedak yang dicampur sayuran ataupun sisa-sisa makanan. Untuk anakan
angsa bisa juga diberikan pakan jenis voer dengan kandungan proteinnya yang tinggi yang
dapat membantu pertumbuhan bagi anakan angsa.
Dalam masa perkembangbiakan dan pemeliharaan, sebaiknya pemberian pakan yaitu
15% protein ditambahkan vitamin dengan kadar yang sama. Dengan begitu pertumbuhan dan
perkembangan angsa akan cepat meningkat, sehingga produksi telur dan daging juga akan
meningkat.
4. Masa Bertelur dan Mengerami
Ketika masa bertelur dan mengerami, angsa membutuhkan sarang khusus agar
telurnya terjaga. Dan pada saat itu angsa menjadi sangat agresif, sehingga kita harus
menghindari mengganggunya.
Permasalahan yang sering terjadi adalah angsa kurang pandai dalam mengerami telur
dan bulunya tidak mampu menghangatkan telur secara maksimal, akibatnya banyak telur
yang tidak menetas. Hal ini bisa ditanggulangi dengan cara menyisipkan telur yang sedang
dierami ke sarang ayam yang sedang mengerami, karena ayam memiliki suhu tubuh yang
lebih hangat. Apabila telur angsa sudah menetas, bisa dipindahkan ke induknya kembali.
Namun lebih baik melakukan penetasan telur dengan inkubator.
5. Pemanenan
Tidak ada ketentuan khusus untuk waktu panen. Kita bisa menyeleksi angsa mana yang sudah
siap dipanen dan belum. Namun perlu dipertimbangkan bahwa angsa terlalu tua dagingnya lebih alot.
Pada umumnya angsa dapat dipanen saat berumur 4 hingga 6 bulan. Sedangkan apabila ingin memanen
telur, biasanya saat angsa berumur 1 tahun. Untuk angsa petelur, masa produktivitas angsa mencapai
usia 10 tahun. Dalam sekali bertelur, angsa dapat menghasilkan hingga lebih dari 10 butir. Apabila ingin
mengembangbiakkan angsa, sebaiknya mengawinkan angsa jantan dengan angsa betina. Lalu indukan
tersebut akan bertelur dan mengeraminya
B. Bebek
1. Persiapan Lokasi Ternak Bebek
Untuk tempat budidaya bebek, sebaiknya agak jauh dari pemukimam penduduk namun akses
jalan menuju juga mudah dijangkau dengan mobil atau motor. Pastikan lokasi anda aman dari predator,
baik itu biawak, berang-berang, ular dan hewan pemangsa lainnya. Jika disekitar lokasi ada tempat
mandi-mandi bebek akan lebih baik lagi.

2. Kandang Bebek
Untuk model kandang sendiri, setidaknya ada 3 tipe kandang yang bisa anda gunakan, berikut ini
diantaranya:
1. Kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran
1m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
2. Kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan
ukuran 16-100 ekor perkelompok
3. Kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua
ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter
persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang
3 x 2 meter).
3. Bibit Bebek 4. Perawatan Bibit Bebek
Ada 3 cara memilih bibit bebek yang bisa kita lakukan, diantaranya : Setelah memiliki kandang dan bibit, maka langkah selanjutnya
1. Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya adalah tindakan perawatan bibit bebek. Perlu sama-sama kita ketahui,
2. Memelihara induk itik yaitu pejantan + betina unggul untuk biasanya peternak memilih bibit DOD karena dianggap lebih baik dan
mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, lebih jelas kualitasnya.
ayam atau mesin tetas a. Perawatan Bibit
3. Membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah Untuk bibit sebaiknya segera ditempatkan pada kandang brooder
dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang
Dinas Peternakan setempat. perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder
Pastikan benar-benar memiulih bibit yang unggul dan sudah diuji diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang
keunggulannya, agar produksi ternak kita bisa optimal. Untuk ciri brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat
DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan
kuning mengkilap. itik fase stater.
b. Perawatan calon Induk
Untuk calon indukan bebek sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur
tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk
untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1
jantan untuk 5 – 6 ekor betina
5. Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan sendiri kita sesuaikan dengan usia itik. Pada fase bertelur itik membu tuhkan pakan dengan
kandungan protein 17% – 20% dan energi sebesar 2.700kkal – 2.88kkal. Bahan pokok pakan sumber karbohidrat antara lain
dedak, jagung,karak atau aking (nasi yang dikeringkan) serta menir.
Sedangan sumber protein hewani (segar): ikan rucah, kerang, remis, kulit udang, diberikan oleh peter nak di dekat
pantai. Bekicot dan keong sawah diberikan oleh peternak di areal pertanian dan rawa. Untuk mengantisipasi kurangnya ikan
segar bisa dikeringkan dan dibuat tepung. pakan yang diberikan juga bervariasi. Patokannya seekor itik membutuhkan 155
g/hari (kering). Pada kadar air 15% – 20% bobotnya kurang lebih 220 g. Ada peternak memberi pakan 20kg/100 ekor/ hari.
Peternak lain memberi 7 kg aking, 5 kg katul, 15 kg ikan segar atau 5 kg tepung ikan. Atau 25 kg – 27 kg per hari.
Berikut ini teknis pembagian pakan sesuai dengan usia bebek:
1. Umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
2. Umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
3. Umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
4. Umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu : 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan
permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus
menerus).
6. Panen
Setelah proses itik betina dibuahi maka itik akan bertelur. Itik bisa bertelur 200-250 butir pertahun.
Waktu memanen yang tepata adalah pada pukul 06.00 – 07.00. Wadah telur berupa keranjang atau wadah
lain yang cekung. Hendaknya telur segera dipasarkan. Unuk meningkatkan nilai tambah, telur bisa
diasinkan terlebih dahulu untuk dijual sebagai telur asin. Telur tidak boleh disimpan lebih dari lima hari.
f. Ayam Broiler
 Berikut beberapa tata cara dalam melakukan pemeliharaan :
1. Pemilihan Lokasi Kandang
Kandang merupakan sarana yang harus dilengkapi saat ingin melakukan pemeliharaan ayam
pedaging. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang mudah terjangkau oleh sarana transportasi, jauh dari
pemukinan, tidak bising, biasanya arah kandang harus menghadap kearah timur dan dekat dengan sumber
air. Didalam kandang harus mendapatkan suhu yang ideal yang suhunya akan di samakan dengan umur
dari ternak tersebut.

Ada 2 jenis kandang yang dimiliki oleh kandang ayam boiler yaitu litter atau tanpa panggung dan
berbentuk panggung. Kandang yang merupakan tipe panggung tidak akan kotor, tidak memerlukan alas
dan efisien karena kotoran akan jatuh kebawah. Namun tentunya biaya yang diperlukan untuk pembuatan
kandang akan lebih mahal. Sedangkan tipe tanpa panggung atau litter adaah tipe kandang yang lebih
mudah di bangun dan lebih banyak di gunakan.
2. Pemilihan Bibit
Dalam memilih bibit ayam ras atau boiler ada beberapa poin yang harus di perhatikan yaitu :
 Bibit tersebut harus aktif bergerak, sehat dan tidak mengalami cacat atau sakit
 Memiliki tubuh yang bulat atau gemuk berisi.
 Bulu bibit tidak terlihat kusam, sehat dan mengkilap.
 Daerah di sekitar anus tidak kotor, mata tajam dan hidung juga bersih.

3. Pemberian Pakan
Nutrisi ayam pedaging harus terpenuhi agar ayam bisa mendapatkan pertumbuhan yang maksimal. Sistem yang digunakan
dalam pembeian pakan ayam pedaging adalah sistem adlibitum yaitu makanan yang selalu tersedia dan tanpa batas. Sedangkan
untuk jenis pakannya sendiri biasa berupa pelet, crumbles (butiran pecah) dan bentuk tepung.
4. Cara Pemeliharaan
Ada beberapa rangkaian proses yang harus di lakukan sebelum mendapatkan hasil panen dari
cara budidaya ayam pedaging ini, yaitu :
 Pada minggu pertama, 7 hari pertama, maka bibit ayam pedaging harus dimasukan ke inkubator
atau menggunakan indukan. Segera berikan pakan dan minum air hangat. Biasanya pakan yang
diberikan adalah jenis crumbes atau berbentuk butiran-butiran kecil.
 Pada minggu kedua, Suhu di pemanas bisa di kurangi dan pakan masih menggunakan jenis
crumbles.
 Pada hari ke 15 atau minggu ketiga, bibit ayam pedaging tidak lagi membutuhkan pemanas.
 Hari ke 22 atau minggu ke empat maka bulu-bulu ayam telah mulai tumbuh dan kebutuhan pakan
bertambah 2 kali lipat dari sebelumnya.

 Pada minggu ke lima sudah di lakukan pembesihan kandang secara rutin karena sudah banyak
menghasilkan kotoran

5. Cuci dan Sanitasi Hama Kandang

Lakukan pengapuran pada bagian dinding dan lantai kandang untuk sanitasi setelah pasca panen.
Agar bibit penyakit bisa mati maka anda harus menyemprotkan formalin. Diaman kaandang
sebelum anda memasukkan bibit baru selama 10 hari.
 Proses Pemanenan
Proses Pemanenan Ayam Potong dapat dilakukan kapan saja tanpa harus memperhitungkan waktu (waktu fleksibel).
Namun disarankan ayam ditangkap pada pagi hari, sore hari, atau malam hari agar ayam tidak terlalu stres. Khususnya
penangkapan ayam pada malam hari menggunakan nyala lampu yang redup atau tidak terang.
Berikut tata cara pemanenan ayam potong atau ayam broiler yang benar dan dianjurkan antara lain :
 Suasana kandang ayam broiler dibuat senyaman mungkin dengan cara mengantung tempat pakan dan minum sehingga
tidak banyak pakan dan air minum yang tumpah saat proses pemanenan terutama saat proses penyekatan (penangkapan)
ayam.
 Buatlah penyekatan ayam secara bertahap sesuai dengan ayam mana yang akan ditangkap terlebih dahulu. Tujuannya
agar ayam lain yang belum ditangkap tidak keburu lemas. Sekat bisa dibuat dengan ukuran 7 x 3 meter atau sesuai
dengan kendisi kandang. Hal yang penting saat membuat sekat hindari penumpukan (overlapping) ayam di sudut
kandang dan jangan terlalu padat agar tidak menyebabkan ayam mati.

 Cara menangkap ayam ketika panen pertama-tama pegang kaki ayam secara perlahan-lahan, kemudian pegang bagian
dadanya, dan tarik ayam ke atas. Hindari menangkap ayam dengan kasar dengan memegang salah satu sayapnya
terlebih dahulu. Hal tersebut dapat menyebabkan memar, sayap patah, kaki patah, hingga mati karena stres.
 Saat panen, umumnya setiap pekerja kandang bisa memegang 3-5 ekor ayam sekaligus. Setelah ditangkap kedua kaki ayam diikat
dengan tali agar bisa ditimbang secara berkelompok (sekitar 3-5 ekor bersamaan) dan segera catat bobot hidupnya, karena harga jual
ayam broiler akan dihitung per kg bobot badan waktu hidup. Habiskan ayam dalam satu sekatan, jangan gunakan sistem tangkap
pilih untuk menangkap ayam saat memanen.
 Sebelum melakukan penimbangan sebaiknya timbangan dikalibrasi terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kesalahan hitung
yang bisa merugikan peternak. Setelah ditimbang, masukkan ayam ke dalam keranjang ayam dan hindari tindakan kasar untuk
mengurangi resiko banyaknya ayam yang diafkir akibat sayap atau kakinya patah. Keranjang-keranjang berisi ayam tersebut
kemudian dimasukkan dan ditata ke dalam truk pengangkutan.
 Lakukan cek ulang terhadap kondisi ayam setelah penangkapan selesai. Juga, terhadap hasil data timbangan yang telah didapatkan
agar tidak ada kesalahan hitung. Setelah semua data benar dan sesuai dengan surat jalan penangkapan, barulah kendaraan
pengangkut ayam boleh diizinkan keluar meninggalkan lokasi kandang untuk menuju ke pengepul atau langsung dibawa ke tempat
pemotongan ayam.
 Waktu pengangkutan ayam sebaiknya dilakukan pada malam hari dengan tujuan menghindari cuaca panas saat siang hari, serta
menghindari lalu lintas yang relatif lebih padat. Lamanya waktu antara ayam dimasukkan ke keranjang sampai dipotong, dan
tingginya suhu udara di sekitar keranjang akan mempengaruhi banyaknya susut bobot badan dan kematian. Untuk itu, waktu
pengangkutan ayam dan lamanya jarak tempuh juga perlu diperhitungkan. Perlu diingat susut pada saat transportasi berkisar 1-3%.
F. Pemasaran

Cara menjual atau memasarkan

Berikut ini adalah cara untuk menjual hasil ternak :


1. Menjual kepasar tradisional
Cara ini sebenarnya cara yang paling mudah yaitu langsung membawa unggas kepasar tradisional, dan disana pasti banyak para
tengkulak/pengepul yang siap memborongnya.
Tetapi biasanya harga akan ditawar murah, karena pengepul untuk dijual lagi dan yang pasti juga mencari untung, apalagi jika masih baru dan
belum punya langganan.

2. Menjual langsung ke konsumen


Cara yang ini agak sedikit ribet serta butuh waktu dan tenaga, karena harus menawarkan langsung ke konsumen atau menjualnya satu-
persatu (ketengan).
Kelebihan menjual secara ketengan adalah harganya pasti lebih mahal jika di bandingkan dengan menjual kepada tengkulak.

3. Menawarkan lewat internet


Sekarang ini sudah jamannya internet, jadi juga dapat memanfaatkannya untuk mencari informasi serta memasarkan hasil panen, caranya
dengan menawarkan melalui forum-forum jual beli yang ada di media social. Internet bisa menjangkau setiap penjuru dunia dan semua kalangan,
jadi cara ini paling efektif jika bisa memanfaatkannya dan menguasai strategy marketing, karena target pasarnya sangat luas.
4. Membuat produk olahan sendiri

Membuat produk olahan yang kreatif dan menarik dengan bahan dasar ayam kampung juga
termasuk cara memasarkan hasil ternak yang efektif, karena banyak sekali pecinta kuliner olahan
masakan dari bahan dasar unggas. Apalagi jika dipasarkan didaerah yang banyak dikunjungi
wisatawan atau di tempat-tempat keramaian seperti didekat mall, dekat hotel, atau ditempat
strategis lainnya.
G. Kendala pemeliharaan
Ada beberapa faktor yang patut kita waspadai, karena bisa menjadi penghalang keberhasilan dan sering membuat jatuh bangun para peternak ayam potong.
 Membutuhkan modal yang besar
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Ternak ayan potong membutuhkan modal yang besar apalagi buat yang baru mulai dari awal, yaitu seperti biaya pembuatan
kandang, sewa lokasi kandang, biaya pembelian bibit, serta untuk biaya operasional, seperti biaya pakan, bayar gaji pegawai, biaya vaksin dan obat-obatan
lainnya.
 Menentukan lokasi kandang
Lokasi kandang juga menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan, karena jika tidak akan berdampak buruk bagi kelangsungan usaha ini, seperti
dampak yang akan terjadi pada lingkungan serta pada ayam ternak itu sendiri, yaitu pilihlah lokasi yang tenang, jauh dari sumber kebisingan, serta jauh dari
pemukiman.
 Pemeliharaan yang rumit
Ternak ayam broiler berbeda dengan Ternak ayam petelur atau Ternak ayam kampung, karena membutuhkan perawatan yang sangat intensif, yaitu mulai dari
pemilihan bibit, pemberian pakan, menjaga suhu kandang, serta menjaga kebersihan kandang.
 Ayam mudah stress dan terserang penyakit
Daya tahan tubuh ayam potong sangat rendah, sehingga ayam mudah stress, bahkan bisa menyebabkan kematian, serta rentan terserang penyakit, baik itu yang
disebabkan karena virus dan bakteri, ataupun karena faktor lingkungan.
 Suhu kandang yang tinggi
Dalam ternak ayam potong anda harus selalu memperhatikan suhu udara dalam kandang, karena jika suhu udara terlalu tinggi, dikhawatirkan ayam banyak
minum tapi sedikit makan atau nafsu makan berkurang, sehingga dapat menghambat pertumbuhannya.
Bisa menyiasatinya dengan membuat ventilasi udara tambahan, agar pertukaran udara lebih baik, sehingga suhu udara tetap sejuk dan nafsu makan ayam
bertambah, atau bisa juga menambahkan porsi makan pakan saat malam hari, untuk mengganti porsi makan pada siang hari.

Anda mungkin juga menyukai