NAMA NPM
Arjuna Primanada
19100158
Husaeni
19100161
Rizki Gilang Ramadhan 19100162
Priambagus Wicaksono
19100160
Wibby Rivaldo Effendi 19100165
LAMPUNG
2019
i
Kelompok 1
Kata Pengantar
Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan ALLAH SWT, atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan “Laporan Kunjungan Industri”
Dalam penulisan laporan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-
mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Dosen yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,
yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja
maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak agar ini lebih baik dan bermanfaaat.
Penulis
ii
Kelompok 1
MOTTO
iii
Kelompok 1
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………......ii
MOTTO……………………………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………….11
3.2. Saran………………………………………………………………………………...11
Daftar Pustaka
iv
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Permintaan pasar terhadap jangkrik untuk saat ini tidak hanya sebagai
makanan ikan dan burung, tetapi telah bergeser pada sektor industri. Hal ini
disebabkan jangkrik banyak mengandung senyawa organik seperti protein, lemak
dan karbohidrat, serta senyawa anorganik, yaitu mineral. Asam amino glutamat,
glisin dan sistein merupakan zat atau substrat (precursor) untuk sistesis glutation
(GSH) dalam sel tubuh. Jika ditinjau dari kandungan asam aminonya, maka
protein jangkrik dimungkinkan untuk digunakan sebagai antioksidan bagi tubuh,
guna mencegah penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
1
Kelompok 1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dideskripsikan peneliti,
maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana cara budidaya jangkrik?
2. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan budidaya jangkrik?
3. Kapan jangkrik dapat di panen?
4. Berapa modal yang diperlukan untuk budidaya bagi pemula?
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi seluruh masyarakat,
khususnya kalangan akademisi, maupun nonakademis dan bagi para masyarakat
untuk membuka usaha dan lapangan pekerjaan baru.
2
Kelompok 1
1.5. Metode Penelitian Kunjungan
Metode penelitian merupakan suatu hal yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Penggunaan metode penelitian yang tepat dapat menghindari
kemungkinan timbulnya penyimpangan-penyimpangan sehingga data yang
diperoleh benar-benar objektif dan dapat dipertanggung-jawabkan. Oleh karena itu
metode penelitian dalam karya ilmiah ini meliputi :
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif,
yaitu kajian lapangan (field research) dan dengan pendekatan deskriptif kualitatif,
yaitu mengumpulkan berbagai informasi dari hasil wawancara dengan narasumber
yang berkaitan dengan objek penelitian untuk dijadikan bahan referensi dan
sumber data.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral, karena
pada objek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati
oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi
dan dokumentasi dalam mengumpulkan data. Peneliti juga menggali sebanyak
mungkin data yang terkait dengan masalah objek penelitian (para informan).
a. Objek Formal
Objek formal dalam penelitian ini adalah rasionalitas yang dibangun oleh
beberapa orang selaku informan, dimana rasionalitas yang dibangun tersebut
merupakan suatu argumen yang dihasilkan oleh pemahaman terhadap Budidaya
Jangkrik.
b. Objek Material
Dalam kunjungan ini, kami memilih beberapa orang sebagai informan
kunjungan. Berikut adalah para informan penelitiannya :
1. Bapak Edi
2. Bapak Nur Salim
3
Kelompok 1
3. Sumber Data
Dalam proses pencarian data, peneliti mengumpulkan berbagai sumber data
yang diambil dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, baik yang sudah
dipublikasikan maupun yang belum. Sumber data tersebut bisa berupa artikel,
majalah, jurnal, buku maupun internet. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data proporsional yang digunakan
dalam penelitian ini. Maka sumber data primer yang peneliti pakai adalah
wawancara langsung dengan para informan.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber informasi pendukung dari sumber
data primer, sumber data tersebut bisa berupa artikel, majalah, jurnal, buku, skripsi,
tesis maupun internet.
4
Kelompok 1
BAB II
PEMBAHASAN
BUDIDAYA JANGKRIK
5
Kelompok 1
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus usaha budidaya Jangkrik
sangat baik untuk dikembangkan, karena dapat memberdayakan masyarakat lebih
mandiri dan dapat menciptakan lapangan kerja, sehingga pendapatan keluarga akan
meningkat.
Dari hasil pengamatan di lapangan, proses produksi usaha jangkrik terdiri dari :
1. Persiapan kandang.
1. Persiapan Kandang
6
Kelompok 1
2. Sarana dan Media Pendukung
1. Media persembunyian atau rumpon, berupa daun kering, seperti klaras atau
daun pisang kering, dan trip atau tempat telur. Media tersebut digunakan
untuk tempat persembunyian atau tempat tinggal bagi para jangkrik.
2. Tempat minum. Biasanya para pembudidaya jangkrik menggunkan pelepah
pisang sebagai media untuk minum.
3. Lampu sebagai penerangan.
3. Penetasan Telur
Dalam penetasan telur terdapat beberapa metode yang bias dipakai, yaitu :
1. Metode Alami
7
Kelompok 1
4. Pembesaran dan Perawatan
1. Pemberian Pakan
2. Membersihkan kandang secara rutin agar tidak ada penyakit yang menyerang
jangkrik atau adanya jamur atau bakteri lain yang dapat menyebabkan
jangkrik mati.
3. Menyemprotkan air saat cuaca sedang panas terik, bertujuan untuk menjaga
suhu didalam kandang agar tetap sejuk dan lembab, karna jangkrik apabila
terlalu panas maka akan mati.
5. Pemasaran Jangrik
8
Kelompok 1
Di dalam wadah penampungan dimasukkan dedaunan kering agar jangkrik
tidak saling bertumpuk dan diberi lubang agar jangkrik tidak mati lemas. Jangkrik
siap dipasarkan. Dalam pengiriman jarak jauh, untuk menghindari kematian
jangkrik, biasanya wadah penampungan diberi kardus bekas telur puyuh atau telur
ayam dan angkutan diusahakan tertutup sehingga jangkrik terlindungi dari panas dan
hujan.
Untuk makanan nya kita menggunakan pur ayam yang berharga Rp 280.000/50kg ini
untuk menghidupi 15 kandang dalam 1 bulan dan bisa juga di bantu dengan rumput agar
pakan pur lebih irit lagi.
9
Kelompok 1
2. Pendapatan
Ditinjau dari sirkulasi modal jenis usaha budidaya jangkrik ini termasuk
usaha produktif dengan perputaran investasi modal yang relatif cepat dan terukur.
Keberhasilan budidaya jangkrik ditandai dengan kemampuan pemilik atau
manajemen dalam melihat kemungkinan di masa mendatang, baik dalam jangka
pendek atau jangka panjang. Oleh karena itu, tugas manajemen adalah melakukan
prediksi masa depan usaha sedapat mungkin semua kemungkinan dan kesempatan
di masa yang akan datang dapat dihadapi.
2. Volume penjualan.
10
Kelompok 1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ditinjau dari sirkulasi modal jenis usaha budidaya jangkrik ini termasuk
usaha produktif dengan perputaran investasi modal yang relatif cepat dan terukur.
Keberhasilan budidaya jangkrik ditandai dengan kemampuan pemilik atau
manajemen dalam melihat kemungkinan di masa mendatang, baik dalam jangka
pendek atau jangka panjang.
Oleh karena itu, tugas manajemen adalah melakukan prediksi masa depan
usaha sedapat mungkin semua kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan
datang dapat dihadapi. Permintaan pasar terhadap jangkrik untuk saat ini tidak
hanya sebagai makanan ikan dan burung, tetapi telah bergeser pada sektor industri.
Hal ini disebabkan jangkrik banyak mengandung senyawa organik seperti protein,
lemak dan karbohidrat, serta senyawa anorganik, yaitu mineral.
3.2. Saran
Untuk kelanjutan kunjungan ini di masa mendatang agar bermanfaat terhadap
dunia keilmuwan, maka ada beberapa hal yang penulis sarankan, yaitu :
1. Penelitian-penelitian terhadap kunjungan sosial semacam ini, merupakan suatu
bentuk upaya pemahaman terhadap kondisi industry ataupun bubidaya yang terjadi
di masyarakat. Upaya ini diharapkan menjadi acuan dalam meminimalisisr krisis
karakter dan gaya hidup yang konsumtif pada remaja.
2. Dengan selesainya penelitian dalam bentuk skripsi yang telah penulis susun ini,
bukan berarti kajian tentang penelitian ini berakhir sampai di sini saja. Perlu ada
penelitian lebih lanjut mendiskusikan
11
Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Defoliart, G.R., M.N. Parajule and D.B. Hogg. 1993. Model for Use in mass
production of Acheta Domesticus (orthoptera: Gryllidae) as food. J. Econ. Entomol.
Sutojo. 1993. Studi Kelayakan Proyek. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
2. Internet
http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/199/2/BAB%20I%20UH.pdf
https://www.academia.edu/18081954/BUDIDAYA_TERNAK_JANGKRIK
https://hardianimalscience.wordpress.com/satwa-harapan/budidaya-jangkrik-liogryllus-
bimaculatus/
3. Narasumber
Bapak Edi
Bapak Nursalim
12
Kelompok 1