Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Krisis Dosen Pengampu

Ujian Tengah Semester Rohayati, M.I.Kom

Riset Manajemen Krisis


STRATEGI DALAM MENGHADAPI KRISIS
PT UNILEVER INDONESIA Tbk

Disusun Oleh:

BIMA DWI KENCANA


12140311568

5B PUBLIC RELATION
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Dalam dinamika yang terus berubah di era globalisasi ini, organisasi tanpa
terkecuali dihadapkan pada beragam tantangan yang dapat mengancam
kelangsungan operasionalnya. Salah satu tantangan utama yang memerlukan
perhatian serius dan pendekatan strategis adalah manajemen krisis. Dalam konteks
ini, riset ini lahir sebagai upaya mendalam untuk menggali strategi manajemen
krisis yang efektif dan responsif dalam menghadapi ketidakpastian yang melibatkan
faktor internal dan eksternal.
Dengan menguraikan prinsip-prinsip dasar manajemen krisis, riset ini
bertujuan untuk memberikan kontribusi berharga bagi para praktisi, pengambil
keputusan, dan para pemangku kepentingan yang berupaya memahami,
mengantisipasi, dan merespon tantangan krisis dengan cara yang efisien. Melalui
analisis mendalam dan kajian literatur terkini, riset ini berusaha untuk menyajikan
pandangan holistik terhadap strategi manajemen krisis yang relevan dan adaptif.
Kami ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak
yang telah mendukung dan memfasilitasi penelitian ini. Semoga riset ini
memberikan wawasan berharga, memicu pemikiran kritis, dan mendorong
perbincangan konstruktif dalam upaya bersama kita untuk membangun organisasi
yang tangguh di tengah arus ketidakpastian.

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................i
Daftar Isi ..........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................2
Bab II Pembahasan ..........................................................................................3
2.1 Sejarah berdirinya PT Unilever Indonesia Tbk. ............................................3
2.2 Teori manajemen krisis. ...............................................................................6
2.3 Krisis yang pernah dialami oleh PT Unilever Indonesia Tbk ........................7
2.4 Langkah manajemen PT Unilever Indonesia Tbk dalam menangani krisis yang
terjadi ............................................................................................................11
Bab III Penutup ...............................................................................................16
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................17
Daftar Pustaka .................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang telah lama
berkontribusi di industri consumer goods di Indonesia. Sebagai bagian dari
Unilever, perusahaan ini telah membangun reputasi yang kuat dalam
menyediakan berbagai produk konsumen berkualitas tinggi, mulai dari makanan,
minuman, hingga produk perawatan pribadi. Keberhasilan PT Unilever Indonesia
Tbk tidak terlepas dari kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai
tantangan di lingkungan bisnis.
Pada konteks dinamika bisnis global dan lokal, perusahaan sering
dihadapkan pada berbagai krisis yang dapat mengancam kelangsungan
operasional dan keberlanjutan pertumbuhan. Krisis-krisis tersebut dapat berasal
dari berbagai faktor, seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, pandemi,
atau masalah internal perusahaan. Oleh karena itu, penanganan dan mitigasi
terhadap krisis menjadi krusial dalam menjaga performa perusahaan.
Laporan ini akan membahas strategi yang diterapkan oleh PT Unilever
Indonesia Tbk dalam menghadapi berbagai krisis yang mungkin timbul. Dengan
mempertimbangkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ini dalam beberapa
tahun terakhir, laporan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam
tentang langkah-langkah yang diambil oleh manajemen PT Unilever Indonesia
Tbk dalam mengatasi krisis serta mengamankan operasional bisnisnya.
Melalui analisis strategi yang diterapkan oleh perusahaan, diharapkan dapat
ditemukan pola-pola keberhasilan yang dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan
lainnya yang menghadapi tantangan serupa. Selain itu, laporan ini juga akan
mengidentifikasi pembelajaran yang dapat diambil dari pengalaman PT Unilever
Indonesia Tbk, sehingga dapat menjadi panduan bagi perusahaan-perusahaan lain
dalam membangun ketangguhan dan daya tahan terhadap krisis di masa depan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Unilever Indonesia Tbk.?
2. Apa saja krisis yang pernah dialami oleh PT Unilever Indonesia Tbk.?
3. Bagaimana pihak PT Unilever Indonesia Tbk. menyelesaikan krisis yang
dialami oleh perusahaan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan riset ini adalah untuk menjawab semua pertanyaan
pada rumusan masalah yang sudah disebutkan diatas. Selain itu tujuan penulisan
riset ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester pada mata kuliah
manajemen krisis.

1.4 Manfaat Penulisan


Riset ini diharapkan mampu menjadi bahan bacaan yang menambah
wawasan kita mengenai konsep manajemen krisis serta cara penanganan nya.
Dalam hal ini penulis menjadikan PT Unilever Indonesia sebagai subjek riset
karena penulis menganggap PT Unilever Indonesia Tbk mampu menghadapi
krisis yang terjadi berkali-kali dalam perjalanan bisnisnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejaran PT Unilever Indonesia Tbk.


Sejak 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah
satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia
yang senantiasa menemani keseharian masyarakat melalui beragam produknya,
seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso,
Molto, Sunlight, Wall’s, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.

Unilever Indonesia pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik pada


1981 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982.

Saat ini, Unilever Indonesia yang berkantor pusat di Tangerang memiliki


lebih dari 40 brand dan juga 9 pabrik yang bertempat di area industri Jababeka,
Cikarang dan Rungkut, Surabaya. Pabrik serta produk-produk kami juga telah
mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Lebih dari 4.000 karyawan turut berkontribusi dalam perkembangan bisnis
kami. Bagi kami, karyawan merupakan aset penting bagi Perusahaan, dan kami
percaya peningkatan kapasitas para karyawan secara berkelanjutan dapat
mendukung Perusahaan agar tetap kompetitif.
Unilever adalah perusahaan yang dibangun atas dasar purpose (tujuan
mulia). Purpose merupakan ‘jantung’ dari segala yang kami lakukan – baik sebagai
karyawan, brand, maupun perusahaan. Setelah lebih dari 87 tahun purpose kami
tidak pernah berubah, kami ingin menjadikan kehidupan berkelanjutan sebagai hal
yang lumrah untuk dimiliki. Kami selalu berupaya menciptakan masa depan yang
lebih baik setiap harinya melalui produk-produk dan kampanye kami. Kami juga
menginspirasi masyarakat untuk mengambil tindakan kecil dalam kehidupan
sehari-hari agar dapat membuat perubahan bagi dunia.
Kami bertekad untuk mengelola dan menerapkan bisnis secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan agar dapat terus berkembang seraya mengurangi dampak
lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial positif bagi masyarakat.
Sejak 2010, komitmen keberlanjutan Unilever yang tercantum pada strategi
Unilever Sustainable Living Plan (USLP) telah memberikan manfaat signifikan
bagi masyarakat serta lingkungan. Kini, setelah lebih dari 10 tahun penerapan
USLP di Indonesia, Perusahaan memperkuat komitmen untuk menunmbuhkan
bisnis yang berkelanjutan yang berlandaskan pada tujuan mulia (purpose-led) dan

3
relevan serta mampu bersaing di masa depan (future-fit), strategi ini dinamakan The
Unilever Compass. Kami memiliki tiga kepercayaan bahwa brand dengan tujuan
mulia akan bertumbuh (brand with purpose grow), perusahaan dengan tujuan mulia
akan bertahan (company with purpose last) dan individu dengan tujuan mulia akan
berkembang (people with purpose thrive).
The Unilever Compass memiliki 3 fokus utama yaitu: (1) Membangun
planet yang lebih lestari, (2) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, dan (3) Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Kami percaya keberadaan kami akan bisa membantu membangun masa
depan yang lebih cerah, karena bagi kami bisnis seharusnya mampu menjadi bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi dunia.

Unilever Indonesia pertama kali didirikan pada 5 Desember 1933 dengan


nama “Lever’s Zeepfabrieken N.V.” yang bertempat di daerah Angke, Jakarta Utara
berdasarkan akta No. 23 dari Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini
disetujui oleh Jenderal Geoual van Nederlandsch-Indie berdasarkan surat No. 14
pada 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie, Batavia No. 302 pada 22
Desember 1933 dan diterbitkan dalam Javasche Courant pada 9 Januari 1934,
tambahan No. 3.
Pada 22 Juli 1980, Perusahaan berganti nama menjadi “PT Unilever
Indonesia” dengan akta No. 171 dari notaris Ny. Kartini Muljadi SH. Perubahan
nama pun kembali terjadi pada 30 Juni 1997 menjadi “PT Unilever Indonesia, Tbk.”
dengan akta No. 92 notaris publik Bp. Mudofir Hadi SH. Akta ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal
23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei
1998, tambahan No. 39.
Pada 22 November 2000, Unilever Indonesia mengadakan perjanjian
dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yaitu PT
Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang manufaktur, pengembangan,
pemasaran dan penjualan dari kecap, saus cabai serta saus lainnya seperti Bango
dan merek lain di bawah lisensi perusahaan untuk PT AL.
Berselang dua tahun, tepatnya pada 3 Juli 2002, Unilever Indonesia kembali
mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad untuk mendirikan
perusahaan baru yaitu PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan merek dagang Domestos Nomos. Pada 7
November 2003, Texchem Resources Berhad menandatangani perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, di mana Texchem Resources Berhad

4
setuju untuk menjual semua sahamnya di PT Technopia Lever ke Technopia
Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Perusahaan pada 8 Desember 2003,
Unilever Indonesia menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya
untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas
Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini efektif berjalan pada tanggal
penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever
Overseas Holdings Limited pada 21 Januari 2004.
Pada 30 Juli 2004, Unilever Indonesia bergabung dengan PT KI. Merger
dicatat dengan menggunakan metode yang mirip dengan metode penyatuan
kepemilikan. Perusahaan adalah perusahaan yang bertahan dan setelah merger PT
KI tidak lagi sebagai badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan
persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam surat No. 740 /
III / PMA / 2004 tanggal 9 Juli 2004.
Pada 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat untuk membeli
merek "Buavita" dan "Gogo" minuman Vitality berbasis buah dari Ultra. Transaksi
selesai pada Januari 2008.

Tahun Bersejarah Unilever Indonesia


1933 – Pendirian Perseroan di Angke, Jakarta, dengan nama Lever’s Zeepfabrieken
N.V.

1936 – Memperkenalkan sabun Lux di Indonesia.


1982 – Unilever Indonesia melaksanakan penawaran umum perdana mencatatkan
15% sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham UNVR.

1990 – Pembukaan pabrik produk personal care di Rungkut, Surabaya dan


mengakuisisi SariWangi dan memasuki bisnis teh.
1992 – Pembukaan pabrik es krim Wall’s di Cikarang dan memperkenalkan produk
Conello dan Paddle Pop.
2001 – Akusisi Bango, awal masuknya Unilever Indonesia ke bisnis kecap.

2008 – Pembukaan pabrik baru untuk produk skin care, yang terbesar di Asia, di
Cikarang. Akuisisi Buavita dan Gogo, memasuki bisnis jus buah di Indonesia.
Mulai menerapkan SAP di seluruh kegiatan operasional kami di Indonesia.
2012 – Berhasil mencapai tujuan melipat gandakan bisnis dalam lima tahun, meraih
hasil penjualan lebih dari Rp27 triliun.

5
2013 – Meluncurkan “Project Sunlight”, sebuah inisiatif untuk menginspirasi
masyarakat dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak
Indonesia dan generasi penerus, menandai peringatan 80 tahun perjalanan Unilever
di Indonesia.
2014 – Peluncuran program ‘Bitobe untuk Indonesia’ sebagai bagian dari komitmen
jangka panjang Lifebuoy untuk Indonesia yang lebih sehat.

2015 – Pembukaan pabrik ke-9 yang menempati lahan seluas 6 hektar di Cikarang
dan memiliki kapasitas produksi tahunan 7 juta unit bumbu masak dan kecap.
2016 – Menempati kantor pusat baru di area seluas 3 hektar, bertempat di Green
Building di BSD City, Tangerang. Kantor ini menampung sekitar 1.500 karyawan
dan diresmikan pada tahun 2017.
2017 – Memperingati 35 tahun pencatatan saham Unilever Indonesia di Bursa Efek
Indonesia. Sejak IPO pada tahun 1982, saham Perseroan telah meningkat lebih dari
1.570 kali dan aset telah tumbuh lebih dari 110 kali lipat.

2018 – Meluncurkan kategori baru yaitu kategori saus sambal dengan


mempersembahkan brand saus sambal Jawara dan meluncurkan brand perawatan
tubuh baru Korea Glow. Divestasi aset kategori spread pada 2 Juli 2018 dengan
nilai transaksi sebesar Rp2,8 triliun.

2019 – Memperoleh persetujuan pemegang saham atas perubahan nilai nominal


saham Perusahaan dari nilai nominal Rp10 (sepuluh Rupiah) per saham menjadi
Rp2 (dua Rupiah) per saham, karena adanya stock split efektif per 2 Januari 2020.
2020 – Meluncurkan kampanye #MariBerbagiPeran dengan komitmen Rp200
miliar bagi masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19.

2021 – Meluncurkan “Unilever Muslim Centre of Excellence” (Unilever MCOE)


sebagai pusat ekonomi syariah dan insight bagi ragam inovasi dan produk
kebutuhan konsumen Muslim Unilever di Indonesia dan dunia.1

2.2 Teori Manajemen Krisis

Manajemen krisis dapat digunakan di hampir semua semua bidang, tetapi


umumnya digunakan dalam hubungan internasional, politik, bisnis, dan
manajemen. Kini, banyak perusahaan yang sudah memiliki manual crisis plan atau
petunjuk menghadapi krisis.Hal ini penting untuk membantu mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya krisis, seperti kebakaran, bencana alam, ancaman bom,
kekerasan, dan kemungkinan jatuhnya korban akibat kesalan produk. Manajemen

1
‘Tentang Unilever Indonesia’, Unilever.Co.Id.

6
krisis dapat juga diartikan sebagai manajemen pengelolaan, penanggulangan atau
pengendalian krisis hingga pemulihan citra perusahaan. Fearn banks
mendefinisikan krisis sebagai suatu kejadian penting dengan hasil akhir cenderung
negatif yang berdampak baik terhadap sebuah organisasi, perusahaan atau industri,
maupun terhadap publik, produk, servis atau reputasinya.
Biasanya sebuah krisis mengganggu transaksi normal dan kadang mengancam
kelangsungan hidup atau keberadaan organisasi. Apabila seluruh manajemen sudah
terlibat dalam penanganan krisis maka krisis akan lebih mudah
dicegah.dikendalikan dan dikelola.
Manajemen dapat menanggulangi krisis dengan melakukan langkahlangkah
berikut ini.
1. Peramalan krisis (forcasting) Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, manajemen
krisis bertujuan untuk mmenekan faktor-faktor risiko dan faktor ketidakpastian
seminimal mungkin. Setiap perusahaan menghadapi masa depan yang selalu
berubah dan arah perubahannya tidak bisa diduga (uncertainty condition).
2. Pencegahan krisis (prevention) Langkah-langkah pencegahan sebaiknya
diterapkan pada situasi Pra-krisis. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya krisis.
Namun, jika krisis tidak dapat dicegah, manajemen harus mengupayakan agar krisis
tidak betul-betul terjadi. Untuk itu, begitu terlihat tanda-tanda krisis, segera arahkan
ketahap penyelesaian.
3. Intervensi krisis (intervention) Langkah intervensi dalam situasi krisis bertujuan
untuk mengakhiri krisis.Pengendalian terhadap kerusakan (damage control)
dilakukan pada tahap akut.Langkah-langkah pengendalian terhadap kerusakan
diawali dengan identifikasi, isolasi/pengucilan, membatasi/imitation,
menekan/reduction, dan diakhiri dengan pemulihan/recovery.2

2.3 Krisis Yang Pernah Dialami PT Unilever Indonesia Tbk.


2.3.1 Krisis Penipuan Atas Nama Unilever
Permasalahan yang dihadapi perusahaan Unilever Indonesia ialah adanya
penipuan yang menggunakan nama perusahaan Unilever dengan meletakkan
atau menyelipkan kertas undian pada produk-produk Unilever seperti pada
produk deterjen Rinso, shampoo Lifebuoy, dan lain-lain. Pada kertas undian
tersebut juga tertera nomor telepon oknum yang berujung, konsumen tersebut
akan langsung menghubungi nomor yang tertera dan meminta untuk mentransfer
uang. Dengan kasus penipuan tersebut dapat merusak merek Unilever.
PT. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan terunggul dalam
produk perawatan pribadi dan rumah serta makanan dan es krim di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan sebesar PT. Unilever Indonesia

2
B A B Iii and A Pengertian Manajemen, ‘Juliansyah, Noor, Penelitian Ilmu Manajemen, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 1 1 21’, 2013, 21–50.

7
tentunya juga memiliki risiko- risiko yang harus diwaspadai oleh manajemen
risiko, seperti contoh pernah ada penipuan undian yang mengatas namakan PT.
Unilever Indonesia yang yang membuat orang-orang tergiur lalu diminta untuk
mentransfer uang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tentunya bisa
merugikan nama baik perusahaan. Orang-orang mencoba untuk melindungi diri
mereka sendiri dari risiko, serta badan usaha seperti PT. Unilever Indonesia juga
harus berusaha terlindungi dari risiko.
Dengan berbagai modus penipuan yang terjadi belakangan ini, dengan
membagikan kupon hadiah secara langsung berupa mobil dan sebagainya yang
ditaruh di salah satu paket di bawah ini yang tergabung dalam PT. Unilever
Indonesia Tbk sudah merambah komunitas konsumen ke berbagai daerah,
ternyata banyak korban penipuan. Menurut penjelasan Bagian Informasi PT.
Unilever Indonesia Tbk di Jakarta, setelah dikonfirmasi oleh News Room,
Rachmah menjelaskan bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk dengan berbagai jenis
produknya hingga saat ini belum pernah mengadakan program atau pemberian
hadiah langsung seperti kupon dalam kemasan PT. Unilever Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Sosial selama tiga tahun terakhir, laporan
penipuan undian berhadiah tahun 2008 sebanyak 10.847, tahun 2009 sebanyak
22.565, kemudian tahun 2010 (periode Januari-Juni) setara 3.189. Sementara
data dari produsen terkait menunjukkan, pada periode yang sama jumlah laporan
masuk tahun 2008 sebanyak 83.568 dan 2009 sebanyak 43.570 sedangkan 2010
dari Januari hingga Juni sebanyak 31.000 datang dari seluruh Indonesia. Mensos
menjelaskan bahwa pada tahun 2008 dan 2009, Kemensos bekerja sama dengan
Pos Indonesia dan Polisi berhasil mengungkap sekitar 56.990 surat lotre palsu.
Untuk periode Januari sampai Juni 2010, Pos Indonesia berhasil mengumpulkan
sebanyak 3.254 amplop lupa berisi undian palsu amplop itu nanti dikirim kepada
pihak yang mengurus lebih lanjut.3
2.3.2 Krisis Pasca Unilever Dukung LGBT
Dukungan Unilever terhadap gerakan lesbian, gay, biseksual, transgender,
dan queer (LGBTQ+) telah menuai kecaman di dunia maya. Tak sedikit seruan
untuk memboikot produk Unilever.Perusahaan yang berbasis di Belanda ini
melalui akun Instagramnya pada 19 Juni lalu resmi menyatakan diri
berkomitmen mendukung gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer
(LGBTQ+).
Dalam upaya mendukung kampanye tersebut, mereka bahkan sudah
menandatangani deklarasi Amsterdam, bergabung dengan Open for Business
untuk menunjukkan bahwa Unilever dengan inklusi LGBTQI+ serta meminta

3
Yulfiswandi and others, ‘Penerapan Risk Management Pada Unilever Indonesia (Studi Kasus :
Penipuan Atas Nama Unilever)’, SEIKO : Journal of Management & Business, 5.2 (2022), 1–8
<https://doi.org/10.37531/sejaman.vxix.4646>.

8
Stonewall mengaudit kebijakan dan mengukur tindakan Unilever dalam bidang
ini. Stonewall adalah lembaga amal untuk kaum LGBT.4
"Kami berkomitmen untuk membuat rekan LGBTQ+ bangga karena kami
bersama mereka. Karena itu, kami mengambil aksi dengan menandatangani
Declaration of Amsterdam untuk memastikan setiap orang memiliki akses secara
inklusif ke tempat kerja," kata Unilever.5

Unilever juga membuka kesempatan bisnis bagi LGBTQ+ sebagai bagian


dari koalisi global. Selain itu, Unilever meminta Stonewall, lembaga amal untuk
LGBT, untuk mengaudit kebijakan dan tolok ukur bagaimana Unilever
melanjutkan aksi ini.6

Sontak, unggahan Unilever mendukung LGBT ini mengundang ribuan


komentar pro dan kontra dari netizen. Sejumlah warganet asal Indonesia pun
langsung mengancam akan memboikot produk-produk Unilever.

"Boikot Unilever Product," tulis akun @yogiesetya.


"Saatnya #hijrahproduk dan tinggalkan #unilever," tulis @kangabay_ 7

2.3.3 Krisis Unilever Akibat Pandemi


Dengan adanya kondisi baru yang tak hanya terjadi disatu wilayah bahkan
hampir keseluruh penjuru yaitu kondisi pandemi COVID-19 juga akan menjadi
indikator terjadinya perubahan yang dimana perubahan tersebut merupakan
perubahan yang bersumber dari luar perusahaan. Pada masa pandemi COVID-
19 perubahan-perubahan terjadi sehingga setiap individu dan organisasi
diharuskan membuat kebijakan perubahan yang tepat agar dapat melewati
pandemi COVID-19 yang sangat berpengaruh terhadap keseharian masyarakat
dan organisasi.
Kinerja perusahaan yang terdampak Covid-19 turut menekan pergerakan
harga saham UNVR. Berdasarkan RTI Business, harga saham UNVR diketahui
masih bertengger di zona merah dalam setahun terakhir.

Pada 16 Desember 2021, emiten dengan kode saham UNVR itu akan
membagikan dividen interim. Nilai totalnya Rp 2,5 triliun untuk tahun buku

4
Tahir Saleh, ‘Heboh Soal Dukungan LGBT, Unilever Akhirnya Buka Suara’, CNBC Indonesia,
2020 <https://www.cnbcindonesia.com/market/20200625183957-17-168109/heboh-soal-
dukungan-lgbt-unilever-akhirnya-buka-suara> [accessed 23 November 2023].
5
Friska Yolandha, ‘Unilever Indonesia Dukung LGBTQ, Ini Kata Mereka’, REPUBLIKA.CO.ID,
2020 <https://news.republika.co.id/berita/qcin63370/unilever-indonesia-dukung-lgbtq-ini-kata-
mereka> [accessed 23 November 2023].
6
Friska Yolandha.
7
Zulfikar Husein, ‘Dukung LGBT, Produk Unilever Terancam Diboikot Netizen Indonesia’,
VIVA.Co.Id, 2020 <https://www.viva.co.id/berita/dunia/1224397-dukung-lgbt-produk-unilever-
terancam-diboikot-netizen-indonesia> [accessed 23 November 2023].

9
yang berakhir 31 Desember 2021. Dividen sendiri merupakan aksi pembagian
laba untuk pemegang saham berdasarkan jumlah kepemilikan masing-masing
investor. Unilever akan membagikan dividen kepada pemilik dari 38,1 miliar
saham UNVR senilai Rp 66 per lembar saham. Dana yang akan dibagikan ini
berasal dari laba bersih perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni
2021.
Kinerja perusahaan yang terdampak Covid-19 turut menekan pergerakan
harga saham UNVR. Berdasarkan RTI Business, harga saham UNVR diketahui
masih bertengger di zona merah dalam setahun terakhir. Secara year to
date (ytd) harga saham sektor konsumsi ini sudah merosot 34,42 %.8

2.3.4 Krisis Unilever Akibat Mendukung Israel


Masifnya serangan Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 menggerakkan
aksi solidaritas warga dunia. Salah satu aksi yang cukup besar
adalah pemboikotan terhadap produk-produk yang dianggap mendukung Israel.

Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS)


memasukkan Unilever dalam jajaran perusahaan yang diserukan untuk diboikot.
Unilever dinilai punya sejarah yang cukup panjang mendukung agresi Israel ke
Palestina.

Lempar balik pada 2021, salah satu anak perusahaan Unilever, Ben &
Jerry’s, memutuskan untuk berhenti menjual es krimnya di wilayah pendudukan
Israel, salah satunya Tepi Barat, Palestina. Sikap itu ditujukan agar Palestina bisa
berdiri mengambil status kenegaraannya.9

"Ben & Jerry's mengatakan tidak akan memperbarui [perjanjian] lisensi


ketika berakhir pada akhir tahun depan. Tanpa penjualan di Tepi Barat, di antara
daerah-daerah di mana Palestina mencari [status] kenegaraan," tulis
laporan Reuters, dikutip CNBC Indonesia pada Juli 2021.

Keputusan itu direspons kemarahan besar oleh Israel yang menganggap


Unilever pro-Palestina. Alhasil CEO Unilever, Alan Jope, membuat pernyataan
bahwa perusahaan tetap berkomitmen penuh mendukung Israel dan
menginvestasikan sekira US$306 juta kepada Israel dalam sedekade terakhir,
menurut Republika.

8
Amelia Yesidora, ‘Pertarungan Unilever Menghadapai Pandemi’, Katadata.Co.Id, 2021
<https://katadata.co.id/intannirmala/ekonopedia/61a0615b1617f/pertarungan-unilever-
menghadapai-pandemi?page=2> [accessed 23 November 2023].
9
Erlina F. Santika, ‘Gerak Saham Unilever RI, Perusahaan Yang Dilanda Isu Boikot Sebab
Dianggap Pro-Israel’, Databoks.Katadata.Co.Id, 2023
<https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/13/gerak-saham-unilever-ri-perusahaan-
yang-dilanda-isu-boikot-sebab-dianggap-pro-israel> [accessed 23 November 2023].

10
Meski hingga kini Unilever belum menyatakan sikap atas serangan Israel ke
Palestina, gerakan pemboikotan terhadap produk-produk perusahaan fast
moving consumer goods (FMCG) ini kembali memanas.

Di Indonesia sendiri, gerakan pemboikotan cukup deras. Ini terlihat


dari kolom komentar Instagram Unilever Indonesia yang dibanjiri komentar
warganet bahwa mereka bakal meninggalkan produk-produk yang dibawahi oleh
perusahaan tersebut.

Dari laman Yahoo Finance, pergerakan saham bersandi UNVR ini


mengalami kenaikan dan penurunan seperti saham lainnya.

Capaian tertinggi UNVR selama Oktober-November ini terjadi pada


perdagangan 25 Oktober 2023 yang sebesar Rp4.080 per saham.

Namun setelahnya, harga saham sempat terjun bebas. Rinciannya, pada 27


Oktober 2023 tercatat sebesar Rp3.980, turun menjadi Rp3.790 pada 30 Oktober.

Setelah itu, turun lagi mejadi Rp3.620 pada 31 Oktober 2023. Lalu turun lagi
menjadi Rp3.580 pada 1 November 2023.

Meski pada perdagangan 2 November 2023 menguat tipis menjadi Rp3.590,


UNVR baru mengalami tiga kali kenaikan sepanjang 1-13 November 2023.

Data terakhir pun tercatat sebesar Rp3.530 pada perdagangan Senin 13


November 2023, turun dari sebelumnya yang sebesar Rp3.590 per saham pada
perdagangan Jumat 10 November 2023.10

2.4 Penanganan Krisis Oleh Manajemen PT Unilver Indonesia Tbk


2.4.1 Penanganan Krisis Penipuan Atas Nama Unilever
Berikut proses Unilever Indonesia mengelola risk managementnya :
1. Mengidentifikasi risiko utama atau risiko besar yang akan dihadapi
perusahaan.
a. Keuangan, terjadinya inflasi ataupun fluktuasi mata uang akan
berdampak pada biaya bahan baku dan harga jual
b. Merek, perubahan selera konsumen yang cepat beralih, maka dari itu
perusahaan harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga
dapat bersaing dengan produk lain sejenis.

10
Erlina F. Santika.

11
c. Rantai Pasok, terjadinya kecelakaan, bencana alam atau kerugian dalam
proses rantai pasok dapat berdampak terhadap kualitas produk yang
dihasilkan.
d. Produk yang mengalami cacat, hal ini terjadi karena adanya kerusakan
pada mesin/alat atau kesalahan sumber daya manusianya.
e. Sistem informasi, terjadinya gangguan pada sistem teknologinya dapat
berdampak terhadap operasi bisnis seperti proses produksi, penjualan, dan
siklus arus kas perusahaan. Akses informasi yang salah juga dapat
terjadinya kecurangan.
f. Hubungan dengan Pelanggan, kegagalan dalam membangun hubungan
baik dengan pelanggan akan membuat pelanggan yang awalnya loyal
menjadi pindah ke produk lain.
g. Eksternal, terjadi naik turunnya permintaan produk karena kondisi
ekonomi yang selalu berubah-ubah. Selain itu, perpajakan, kebijakan
fiskal, dan pengontrolan harga yang ditetapkan pemerintah juga
mempengaruhi profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
h. Hukum, jika perusahaan tidak menjalankan regulasi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sesuai aturan yang diberlakukan pemerintah
maka bisa dikenakan sanksi, denda serta rusaknya reputasi perusahaan.
i. Kompetensi karyawan, terjadinya gangguan antar karyawan ataupun
relasi perusahaan dapat berdampak pada operasional perusahaan dan
keuangan seperti ketidakmampuan perusahaan mempertahankan pekerja
yang berkompeten atau berkualitas
2. Mengevaluasi dan mengukur risiko
a. Mengukur tingkat risiko dengan probability dan severity
b. Menyusun rangking risiko dan mengevaluasi
Pencegahan untuk mengatasi penipuan yang mengatasnamakan perusahaan
ialah dengan mengeluarkan surat atau pengumuman bahwa jika perusahaan
Unilever Indonesia sedang mengadakan undian atau sejenisnya akan diinfokan
melalui website perusahaan, koran, ataupun media sosial perusahaan Unilever
Indonesia yang official dan mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati serta
jangan mudah percaya hal-hal yang berhubungan dengan undian yang hanya
tertera di kertas-kertas yang diselipkan pada produk-produk Unilever tanpa di
investigasi dahulu.11

11
Yulfiswandi and others.

12
2.4.2 Penanganan Krisis Pasca Unilever Dukung LGBT
Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia Sancoyo
Antarikso menanggapi hal tersebut. Unilever beroperasi di lebih dari 180 negara
dengan budaya yang berbeda.
"Secara global dan di Indonesia, Unilever percaya pada keberagaman dan
lingkungan yang inklusif," katanya dalam siaran persnya, Kamis (25/6/2020).
"Kami telah berada di Indonesia selama 86 tahun, dan kami selalu
menghormati dan memahami budaya, norma dan nilai-nilai setempat. Oleh
karena itu, kami akan selalu bertindak dan menyampaikan pesan-pesan yang
sesuai dengan budaya, norma dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia," terang
Sancoyo menjelaskan.12
Jadi pihak manajemen Unilever Indonesia menjelaskan bahwa unilever
Indonesia tidak ikut untuk menggalakkan LGBT di Indonesia. Hal ini karena
kebudayaan di Indonesia yang sangat menentang akan nilai-nilai LGBT.
2.4.3 Penanganan Krisis Unilever Pasca Pandemi
Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, menceritakan
bahwa pandemi Covid-19 cukup jitu mendaratkan pukulan pada tiga titik di
perusahaan yang dipimpinnya.
“Untuk mengatasi berbagai tantangan, Unilever Indonesia memiliki strategi
yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka
panjang, keduanya sama penting dan kami manifestasikan menjadi lima prioritas
strategis,” kata Presiden Direktur yang baru menjabat pada November 2020.
Strategi pertama
Ira mengatakan bahwa Unilever memungkinkan stimulasi pada pasar
menjadi fokus ke depan, demi menggerakkan perekonomian. “Bagaimana,
sebagai market leader, kami bisa menstimulasi konsumsi konsumen agar pasar
bisa naik atau bergerak kembali,” ujarnya kepada Fortune Indonesia.
Strategi kedua
Melihat segmen pasar menengah akan kesulitan karena krisis, Unilever
Indonesia bakal menjalankan dual economy demi terus memelihara pasar
unggulan, seraya tak mengabaikan segmen lain. “Ini kita lakukan supaya
konsumen tetap dapat produk terbaik bahkan dalam kondisi seperti sekarang,”
katanya. “So, up and down-nya Indonesia itu adalah up and down-nya Unilever
Indonesia.”

12
Saleh.

13
Untuk hal pemenuhan kebutuhan segmen premium yang lebih
mengutamakan inovasi serta jenama premium, Unilever meluncurkan beberapa
produk. Contohnya, Dove untuk memaksimalkan potensi besar pasar bayi,
peluncuran range dari Sensitive expert, hingga Vegetarian Butcher dari Unilever
Food Solutions (UFS) untuk menjawab permintaan opsi makanan sehat yang
ramah lingkungan.
Strategi ketiga
Unilever akan berfokus pada saluran-saluran yang akan tumbuh lebih cepat
di masa depan, seperti e-commerce dan social commerce. Karenanya, portofolio
yang mempertimbangkan berbagai aspek pun disiapkan.
“Dalam lima tahun ke depan, e-commerce akan tumbuh kurang lebih 30-40
persen (YoY). Itu belum digabungkan dengan social commerce. Nah, kalau
sekarang kontribusi e-commerce ke perusahaan masih 3-4 persen.
Kontribusinya jelas bakal signifikan dalam 5-10 tahun dari sekarang,” ujar Ira.
Strategi keempat
Strategi berikutnya adalah e-Everything di sisi proses produksi, pengiriman,
dan penjualan yang terintegrasi. Toko-toko kelontong dalam ekosistem Unilever
saat ini sudah bisa bertransaksi via aplikasi Sahabat Warung.
Ira tetap percaya diri pada performa perusahaan, meski citra jenama
Unilever Indonesia akan turun akibat diterapkannya berbagai strategi dalam
menggapai kelas menengah ke bawah. Menurutnya, dengan produk berharga
terjangkau, posisi brand justru dapat semakin kuat karena bertambah relevan
dengan konsumen Indonesia.
Strategi kelima
Ira mengungkapkan bahwa praktik bisnis berkelanjutan jelas akan jadi
napas perusahaan, sesuai dengan komitmen korporasi secara global yang
tertuang dalam Unilever Compass. “Praktik yang bertanggungjawab dan
berkelanjutan bukan lagi strategi pendukung, melainkan strategi utama untuk
pertumbuhan bisnis kami,” katanya.13
2.3.4 Penanganan Krisis Unilever Akibat Pendukungan Terhadap Israel
Dalam hal ini, produk-produk Unilever menjadi sasaran boikot lantaran
dianggap terafiliasi dengan Israel. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI)

13
BAYU PRATOMO HERJUNO SATITO, ‘5 Strategi Prioritas Unilever Indonesia Untuk Atasi
Dampak Pandemi’, Fortuneidn.Com, 2021 <https://www.fortuneidn.com/business/bayu/5-strategi-
prioritas-unilever-indonesia-untuk-atasi-dampak-pandemi?page=all> [accessed 23 November
2023].

14
mengeluarkan fatwa terbaru tentang larangan mendukung aksi Israel, termasuk
dalam bentuk transaksi.
Ira menerangkan bahwa selama 90 tahun Unilever melayani konsumen
Indonesia, produk yang dibuat, didistribusikan, dan dijual UNVR telah
bersertifikasi halal dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH)
Kementerian Agama. 14
Unilever Indonesia juga telah mengirimkan bantuan ke Timur Tengah
sebagi bentuk kepedulian terhadap masyarakat korban peperangan di sana. Hal
ini dilakukan sebagai bentuk perbaikan citra Unilever Indonesia di mata
masyarakat. 15

14
Afifah Rahman Nurdifa, ‘Unilver Indonesia (UNVR) Kirim Bantuan Untuk Korban Konflik
Timur Tengah’, Market.Bisnis.Com, 2023
<https://market.bisnis.com/read/20231118/192/1715577/unilver-indonesia-unvr-kirim-bantuan-
untuk-korban-konflik-timur-tengah> [accessed 23 November 2023].
15
Afifah Rahman Nurdifa.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Riset ini membahas sejumlah krisis yang dialami oleh PT Unilever
Indonesia Tbk, melibatkan berbagai aspek seperti penipuan atas nama perusahaan,
dukungan terhadap gerakan LGBTQ+, dampak pandemi COVID-19, dan
kontroversi terkait dukungan terhadap Israel.
Penipuan Atas Nama Unilever
Unilever Indonesia menghadapi krisis akibat penipuan yang menggunakan
nama perusahaan. Tindakan pencegahan mencakup memberikan informasi resmi
melalui saluran yang terpercaya dan mengedukasi masyarakat agar berhati-hati
terhadap undian yang tidak resmi.
Dukungan Terhadap LGBTQ+
Keputusan Unilever untuk mendukung gerakan LGBTQ+ menuai
kontroversi dan seruan boikot. Manajemen Unilever Indonesia menegaskan
kembali komitmen perusahaan terhadap keberagaman, sambil memahami dan
menghormati nilai-nilai lokal, khususnya di Indonesia.
Dampak Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan pada kinerja Unilever
Indonesia, menekan harga saham dan mempengaruhi pergerakan pasar. Perusahaan
menghadapi tantangan dengan strategi yang mencakup stimulasi pasar,
mempertahankan pasar unggulan, fokus pada segmen pertumbuhan, dan adaptasi
terhadap tren e-commerce.
Dukungan Terhadap Israel
Unilever dihadapkan pada pemboikotan produk karena dianggap
mendukung Israel, terutama setelah anak perusahaan Ben & Jerry's berhenti
menjual produknya di wilayah pendudukan Israel. Perusahaan memberikan
penjelasan bahwa produk mereka bersertifikasi halal dan mereka telah memberikan
bantuan kemanusiaan ke Timur Tengah.
Riset ini menunjukkan bahwa perusahaan sebesar Unilever Indonesia harus
menghadapi berbagai tantangan dan krisis, namun manajemen yang responsif dan
adaptif dapat membantu mengatasi permasalahan dan memperbaiki citra
perusahaan.

16
3.2 Saran
Penguatan Sistem Pengamanan Informasi
Perusahaan sebaiknya meningkatkan sistem pengamanan informasi terkait
program undian atau promosi. Dengan menerapkan tanda pengamanan yang sulit
dipalsukan dan memastikan bahwa informasi resmi hanya disampaikan melalui
saluran resmi perusahaan, dapat mengurangi risiko penipuan dan melindungi
reputasi perusahaan.
Pengelolaan Kontroversi secara Bijaksana
Dalam menghadapi kontroversi, terutama terkait dengan dukungan terhadap
LGBTQ+ atau isu-isu politis, perusahaan sebaiknya memiliki strategi komunikasi
yang bijaksana. Ini melibatkan penjelasan yang lebih rinci tentang nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh perusahaan, serta upaya lebih besar untuk memahami
pandangan dan nilai-nilai lokal di setiap pasar tempat perusahaan beroperasi.
Respons Cepat terhadap Krisis
Perusahaan perlu memiliki tim respons krisis yang efisien dan responsif.
Langkah-langkah pencegahan dan penanganan krisis harus diimplementasikan
dengan cepat untuk mengurangi dampak negatif pada reputasi perusahaan.
Komunikasi terbuka dan transparan dengan pemangku kepentingan dapat
membantu membangun kepercayaan.
Diversifikasi Saluran Penjualan
Pandemi COVID-19 menunjukkan pentingnya diversifikasi saluran
penjualan. Perusahaan dapat memperkuat kehadirannya di pasar e-commerce dan
sosial commerce untuk mengantisipasi perubahan tren konsumen. Ini memerlukan
investasi dalam teknologi dan strategi pemasaran yang sesuai dengan perilaku
belanja online.
Keterlibatan dengan Pemangku Kepentingan
Perusahaan dapat meningkatkan keterlibatannya dengan pemangku
kepentingan, termasuk konsumen dan masyarakat umum. Inisiatif sosial dan
kemanusiaan yang transparan dapat membantu membangun citra positif
perusahaan. Memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada konsumen serta
mendengarkan masukan dari mereka juga penting.
Pemantauan Terus-menerus terhadap Isu-isu Global
Perusahaan perlu terus-menerus memantau isu-isu global, termasuk isu-isu
politik dan sosial, yang dapat berdampak pada citra perusahaan. Dengan memahami
dinamika perubahan dalam masyarakat, perusahaan dapat lebih siap dalam
menghadapi tantangan yang muncul.

17
Pembentukan Aliansi Strategis
Perusahaan dapat mempertimbangkan pembentukan aliansi strategis dengan
pihak-pihak terkait, seperti lembaga amal atau organisasi yang mendukung nilai-
nilai yang dijunjung tinggi oleh perusahaan. Ini dapat membantu memperkuat posisi
perusahaan dalam menghadapi krisis dan mendapatkan dukungan lebih luas dari
masyarakat.
Saran-saran tersebut diharapkan dapat membantu PT Unilever Indonesia
Tbk mengelola dan mengurangi risiko-risiko yang dapat memengaruhi operasional
dan citra perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Afifah Rahman Nurdifa, ‘Unilver Indonesia (UNVR) Kirim Bantuan Untuk


Korban Konflik Timur Tengah’, Market.Bisnis.Com, 2023
<https://market.bisnis.com/read/20231118/192/1715577/unilver-indonesia-
unvr-kirim-bantuan-untuk-korban-konflik-timur-tengah> [accessed 23
November 2023]
Amelia Yesidora, ‘Pertarungan Unilever Menghadapai Pandemi’, Katadata.Co.Id,
2021
<https://katadata.co.id/intannirmala/ekonopedia/61a0615b1617f/pertarungan-
unilever-menghadapai-pandemi?page=2> [accessed 23 November 2023]
BAYU PRATOMO HERJUNO SATITO, ‘5 Strategi Prioritas Unilever Indonesia
Untuk Atasi Dampak Pandemi’, Fortuneidn.Com, 2021
<https://www.fortuneidn.com/business/bayu/5-strategi-prioritas-unilever-
indonesia-untuk-atasi-dampak-pandemi?page=all> [accessed 23 November
2023]
Erlina F. Santika, ‘Gerak Saham Unilever RI, Perusahaan Yang Dilanda Isu
Boikot Sebab Dianggap Pro-Israel’, Databoks.Katadata.Co.Id, 2023
<https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/13/gerak-saham-
unilever-ri-perusahaan-yang-dilanda-isu-boikot-sebab-dianggap-pro-israel>
[accessed 23 November 2023]
Friska Yolandha, ‘Unilever Indonesia Dukung LGBTQ, Ini Kata Mereka’,
REPUBLIKA.CO.ID, 2020
<https://news.republika.co.id/berita/qcin63370/unilever-indonesia-dukung-
lgbtq-ini-kata-mereka> [accessed 23 November 2023]
Iii, B A B, and A Pengertian Manajemen, ‘Juliansyah, Noor, Penelitian Ilmu
Manajemen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 1 1 21’,
2013, 21–50
Saleh, Tahir, ‘Heboh Soal Dukungan LGBT, Unilever Akhirnya Buka Suara’,
CNBC Indonesia, 2020
<https://www.cnbcindonesia.com/market/20200625183957-17-
168109/heboh-soal-dukungan-lgbt-unilever-akhirnya-buka-suara> [accessed
23 November 2023]
‘Tentang Unilever Indonesia’, Unilever.Co.Id
Yulfiswandi, Olivia Lysion, Angelina, Septriana, and Cindy, ‘Penerapan Risk
Management Pada Unilever Indonesia (Studi Kasus : Penipuan Atas Nama
Unilever)’, SEIKO : Journal of Management & Business, 5.2 (2022), 1–8
<https://doi.org/10.37531/sejaman.vxix.4646>
Zulfikar Husein, ‘Dukung LGBT, Produk Unilever Terancam Diboikot Netizen
Indonesia’, VIVA.Co.Id, 2020 <https://www.viva.co.id/berita/dunia/1224397-

19
dukung-lgbt-produk-unilever-terancam-diboikot-netizen-indonesia>
[accessed 23 November 2023]

20

Anda mungkin juga menyukai