Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mawar merupakan tanaman bunga yang memiliki ciri khas berwarna merah yang
melambangkan rasa kasih sayang dan cinta. Namun tidak banyak orang yang tahu bahwa
mawar memiliki banyak varian warna, seperti putih, kuning, orange, merah muda, biru serta
peach. Bunga mawar pun dalam pasarannya memiliki grade atau tingkatan serta kualitas yaitu
lokal atau impor. Tentu saja grade serta kualitas mawar akan menentukan harga mawar
tersebut, dan kini keberadaan mawar impor dengan grade terbaik yaitu grade A merupakan
grade tertinggi dan selanjutnya diikuti oleh grade B yang memiliki kualitas yang baik pula
namun masih dibawah kriteria grade A.
Dengan semakin berkembangnya jaman, tanaman bunga khususnya bunga mawar tidak
hanya digunakan sebagai tanda kasih sayang serta cinta saja, melainkan kini dengan
banyaknya hotel-hotel, resort, restoran serta sarana wisata lainnya yang menonjolkan view
yang indah tentu bunga mawar sangat diminati oleh para pengusaha-pengusaha tersebut. Dan
ini merupakan peluang yang terbuka bagi para pengusaha mawar untuk membudidayakan
bunga mawar lebihbanyak sesuai dengan permintaan bung mawar yang semakin tinggi tiap
tahunnya.
Kondisi ini dipermudah dengan masih sedikitnya jumlah pesaing mawar impor di
wilayah Bali yang akan menjadi tempat pembudidayaan bunga mawar pada kesempatan kali
ini. Kebun mawar yang membudidayakan mawar impor di wilayah Bali hanya tersebar di dua
wilayah yaitu, satu kebun di daerah Pongotan, Bangli serta 2 kebun di daerah Bedugul,
Tabanan. Kondisi ini memungkinkan untuk terjun masuk ke dalam persaingan budidaya
mawar melihat semakin banyaknya permintaan bunga mawar di Bali sehingga terkadang
kebun-kebun bunga di Bali sampai mendatangkan bunga mawar dari daerah Malang ataupun
Bandung. Kondisi seperti ini juga dapat membantu pengusaha-pengusaha Florist di Bali yang
kebanyakan masih mendatangkan bunga mawar dari daerah Malang, untuk lebih memilih
kebun mawar di daerah Bali agar dapat menekan biaya pengiriman serta mendapatkan bunga
mawar dalam keadaan fresh.
Untuk membudidayakan bunga mawar tidak sembarang orang mampu melakukannya,
dibutuhkan beberapa tenaga ahli yang memang mengerti bunga untuk membantu dalam
membangun usaha ini. Sebagai awal, tempat yang dipilih untuk membudidayakan bunga

1
mawar ini adalah di daerah Pongotan, Bangli di mana memiliki suhu yang cukup dingin dan
memiliki dataran sekitar 800 meter di atas permukaan laut yang cocok untuk perkebunan
mawar. Dengan luas tanah sekitar 20 are dan membangun green house yang standar agar
melindungi mawar dari cuaca buruk. Green House diperuntukkan untuk membudidayakan
bunga mawar impor yang rentan oleh perubahan cuaca baik musim hujan ataupun musim
kemarau.
Memang dalam membudidayakan mawar impor ini memerlukan modal yang cukup
besar, namun dengan prospek yang menjanjikan serta perawatan yang baik, usaha ini akan
menjanjikan profit yang sangat menguntungkan. Di mana dalam memulai menanam bibit
mawar, diperlukan bedengan-bedengan yang berukuran kurang lebih 18m x 0,5m untuk
menopang bibit-bibit mawar agar dapat tumbuh tinggi dengan baik. Semakin tinggi tangkai
bunga mawar, harga dari bunga mawar itu akan semakin tinggi. Harga jual mawar impor
kepada pengusaha Florist berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.500 per tangkainya,
sedangkan harga bunga mawar impor di pasaran yang dijual oleh Florist berkisar antara Rp
25.000 hingga Rp 35.000 per tangkainya. Harga tersebut dapat dikesampingkan di saat
bertepatan dengan hari Valentine di mana harga bunga mawar impor yang dibeli oleh Florist
dapat mencapai harga Rp 25.000 hingga Rp 45.000, sedangkan Florist menjualnya seharga
Rp 75.000 hingga Rp 100.000. Dan yang lebih menakjubkan lagi prospek penjualan bunga
mawar impor di hari Valentine dapat menyentuh Rp 90.000.000 pada hari itu saja. Hasil ini
merupakan hasil dari survey yang telah dilakukan di kebun-kebun mawar yang berada di
wilayah Bali.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran


2.1.1. Segmentation, Targeting, dan Positioning
a) Segmentation
Segmen pasar untuk produk mawar ini adalah yaitu semua kelas, namun
lebih tertuju kepada kelas menengah ke atas karena harganya yang lebih
tinggi dari mawar lokal, namun tidak menampik kemungkinan untuk kelas
menengah ke bawah untuk membelinya karena harga mawar impor masih
termasuk kategori terjangkau walaupun lebih mahal dari harga mawar lokal.
b) Targeting
Target pasar untuk produk mawar impor ini adalah para pecinta keindahan,
pecinta tanaman bunga serta para pengusaha di bidang yang memerlukan
dekorasi bunga serta florist-florist di daerah Bali.
c) Positioning
Usaha budidaya mawar impor ingin menciptakan mindset bahwa keindahan
bunga mawar tidak hanya pada saat hari Valentine, namun di saat seseorang
menemuinya di kehidupan sehari-hari pun, seseorang tersebut akan merasa
nyaman, tenang, dan bahagia. Serta menanamkan mindset merawat bunga
untuk hidup yang lebih sehat dan go green. Dengan kualitas mawar impor
yang tahan lama sekitar 2 minggu jika direndam di air, maka konsumen
tidak perlu khawatir jike menjadikan bunga mawar impor sebagai hiasan di
meja ruang tamunya.
2.1.2. Permintaan
a) Permintaan saat ini
Permintaan konsumen terhadap bunga mawar impor untuk saat ini sangat
besar, itu ditunjukan dengan hasil survey kepada para pengusaha kebun
mawar yang tersebar di Bali, di mana terkadang mereka mendatangkan
bunga mawar dari daerah Malang dan Bandung untuk mencukupi besarnya
permintaan bunga mawar impor di Bali. Jadi untuk saat ini, permintaan
akan bunga mawar impor yang besar di Bali tidak dibarengi oleh
ketersediaannya di pasaran.
b) Permintaan di masa mendatang
Untuk masa mendatang, bunga mawar impor ini dirasa akan tetap banyak
peminat mengingat semakin majunya teknologi dan perkembangan jaman
di mana semakin banyak hotel yang dibangun, restoran, tempat wisata

3
bahkan sudah mulai muncul rumah-rumah minimalis dengan desain Go
Green, tentu mereka sangat membutuhkan pasokan dari bunga mawar
impor ini untuk menghiasi tempat mereka. Maka dari itu, supply bunga
mawar impor ke florist-florist di daerah Bali untuk masa mendatang akan
semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan para
konsumen akan bunga mawar.
2.1.3. Penawaran
a) Penawaran saat ini
Penawaran bunga mwar impor di daerah Bali untuk saat ini sudah lumayan
banyak, tetapi didominasi oleh pihak luar yaitu pengusaha bunga dari
daerah Malang dan Bandung. Di sinilah kesempatan membangun usaha
budidaya mawar di tengah permintaan yang banyak, sehingga para
konsumen dapat beralih ke usaha budidaya yang jaraknya lebih dekat
sehingga menghemat biaya pengiriman serta mendapatkan bunga yang
lebih fresh.
b) Penawaran di masa mendatang
Semakin banyaknya permintaan di masa mendatang mengharuskan
penawaran bunga mawar impor ini harus lebih kreatif dan inovatif. Rencana
kedepannya adalah di mana usaha budidaya ini selain men-supply bunga ke
florist-florist, tetapi juga dapat menjual sendiri dengan membuka florist
pribadi serta melayani orderan rangkaian bunga ke hotel-hotel dan lainnya.
Tidak menampik kemungkin akan memperluas usaha dengan
membudidayakan jenis bunga lainnya untuk melengkapi bunga mawar
sebagai bunga utama, sehingga dalam rangkaian bunga akan terlihat lebih
indah dengan perpaduang berbagai macam bunga.
2.1.4. Analisis Persaingan
Melihat kondisi saat ini di mana permintaan bunga mawar impor yang semakin
meningkat namun ketersediaannya di pasaran terbatas, membangun usaha
budidaya mawar impor dirasa tidak akan menemui kesulitan yang berarti dari
pesaing-pesaing yang ada. Di mana jika menilik pesaing di wilayah lokal Bali
yang hanya terdapat 3 kebun mawar impor, usaha ini dirasa mampu bersaing
dalam pasar ini. Untuk pesaing dari daerah luar Bali akan cepat teratasi, karena
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oelh budidaya lokal daerah Bali tentu
lebih menghemat biaya. Yang menjadi fokus utama adalah, menjadikan bunga
mawar tetap menjadi bunga primadona di florist-florist dibandingkan dengan
jenis bunga lainnya.

4
2.1.5. Produk
Produk yang dijual adalah bunga mawar impor yang memiliki ketahanan yang
lebih lama, jumlah kelopak bunga yang lebih banyak serta bentuknya yang
lebih besar dari bunga mawar lokal. Mawar impor ini lebih berprospek dengan
harga jualnya yang lebih tinggi dibandingkan mawar lokal yang harganya
sangat murah di pasaran. Serta masih banyak inovasi yang dapat dilakukan
pada bunga mawar impor ini yaitu salah satunya dengan melakukan rekayasa
pewarnaan dengan menggunakan pewarna sehingga bunga mawar akan terlihat
lebih cantik dengan beragam warna.
2.1.6. Harga
Harga bunga mawar impor berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.500 per
tangkai tergantung kemekaran bunga dan panjang tangkai bunga. Semakin
panjang tangkai bunga semakin tinggi harga bunga tersebut. Dibandingkan
dengan harga bunga mawar lokal yang dijual ke florist hanya berkisar Rp 500
hingga Rp 750 per tangkai.
2.1.7. Distribusi
Konsumen dapat membeli langusung bunga mawar impor ini dengan datang
langsung ke perkebunan baik sebelumnya telah menelepon untuk menyiapkan
bunga yang diinginkan ataupun memilih bunga di tempat, namun harus
disesuaikan karena tentu ada bunga yang memang telah disiapkan untuk
orderan yang akan di supply ke florist-florist. Namun, distribusi utama tentu ke
florist-florist daerah Bali.
2.1.8. Promosi
a) Bekerjasama dengan florist di Bali
Promosi awal tentu dengan mendatangi florist-florist di daerah Bali untuk
menawarkan produk bunga mawar impor agar mereka dapat bekerjasama
menjadi pelanggan tetap usaha budidaya ini.

b) Media Sosial
Walaupun terkesan tidak terlalu berpengaruh, namun menilik
perkembangan jaman di mana banyak anak muda yang bermain media
sosial seperti facebook, twitter, serta media sosial lainnya tentu menjadi
target psar yang berpotensi. Usaha budidaya mawar ini dapat secara
langsung mempromosikan kebun yang dimiliki kepada halayak ramai
pengguna media sosial untuk mengunjungi ataupun membeli bunga mawar
impor ini, bahkan tidak menutup kemungkinan dapat melakukan
pengiriman ke luar daerah sesuai permintaan konsumen.
2.1.9. Analisis SWOT

5
a) Strenght
- Budidaya mawar impor memiliki keunggulan yaitu ketahanan bunga
mawar yang lebih lama, kelopak bunga yang lebih banyak serta
tangkainya yang lebih panjang
- Masih sedikit pesaing bunga mawar impor di daerah Bali
- Omset yang akan didapat sangat menjanjikan
b) Weakness
- Biaya yang tinggi untuk modal usaha
- Harus benar-benar mengerti tentang merawat bunga maar, karena jika
tidak menguasai, maka hasil panen tidak akan seperti yang diharapkan
c) Opportunities
- Kesempatan sangat terbuka untuk memulai usaha yang melakoninya
masih terbilang sedikit di wilayah Bali
- Penikmat bunga mawar di wilayah Bali semakin meningkat dan selalu
dibutuhkan hampir setiap hari
d) Threat
- Ancaman yang akan hadir biasanya adalah saat usaha budidaya bunga
mawar ini telah dapat mencukupi permintaan wilayah Bali, akan timbul
pesaing yang dahulunya memasarkan bunganya di daerah Bali yaitu
pengusaha dari daerah Bandung dan Malang. Mereka tentu tidak ingin
target pasarnya terjamah oleh pengusaha lain.

2.2. Aspek Teknis


2.2.1. Lokasi Usaha
Budidaya bunga mawar impor dilokasikan di daerah Baliwoso, Pongotan,
Bangli, Bali.
2.2.2. Akses Lokasi Bisnis
Akses menuju lokasi ini terbilang cukup mudah dicari walaupun terkesan
terletak di pelosok, namun daerah Pongotan, Bangli ini merupakan daerah
yang terdapat jalan umum menuju Gunung Batur sehingga, jalan utama ini
mudah dicari.
2.2.3. Ketersediaan Sumber Energi
Ketersediaan sumber energi yang dibutuhkan untuk budidaya mawar ini dirasa
cukup, baik itu seperti air di mana akan dibuat sumur bor, cahaya matahari
yang baik di mana dibantu oleh Green House serta beberapa faktor lainnya.
2.2.4. Ketersediaan Pegawai
Usaha budidaya bunga mawar impor yang bernama GAD and Roses ini akan
memperkerjakan enam orang pegawai.

6
2.2.5. Layout
Gambar 1. Layout Perkebunan Mawar

Dari gambar layout di atas merupakan bentuk dari perkebunan mawar yang
siap untuk digarap. Di mana dari keterangan di atas dengan luas tanah 20 are
dengan ukuran panjang 100 meter x lebar 20 meter terdapat 64 bedeng mawar
dengan jarak antar bedeng yaitu 1 meter, yang tiap bedengnya mampu terisi
hingga 300 bibit tanaman dengan jarak antar tanaman yaitu 5 centimeter. Dan
terdapat pula gudang yang berukuran 2 meter x 20 meter untuk tempat
menaruh hasil panen sementara, peralatan serta pupuk obat-obatan.

7
Gambar 2. Bedeng Menyamping Gambar 3. Bedeng Kebelakang
2.2.6. Ketersediaan Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Bahan-bahan yang dibutuhkan ini beberapa ada yang didatangkan dari
Bandung seperti bibit bunga mawar impor serta obat-obat yang dapat
menunjang pertumbuhan bunga mawar. Selain dari itu, seperti pupuk,
peralatan kebun dan lainnya didapat dari daerah Bangli dan sekitarnya.
2.2.7. Proses Tanam dan Perawatan
Awal memulai yaitu menanam bibit bunga mawar yang telah diatur di tiap
bedengnya, tiap satu bedeng terdapat hingga 300 bibit dengan jarak tanam
antar bibit yaitu 5 centimeter. Dan waktu yang dibutuhkan untuk tanaman
mawar siap panen dibutuhkan waktu sekitar empat bulan, dan untuk panen
selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, karena bunga mawar akan selalu dapat
dipanen tiap harinya. Proses menyiram tanaman dan penyemprotan obat
pestisida dilakukan dua hari sekali tergantung cuaca panas atau dingin. Dan
untuk pemupukan dilakukan sebulan sekali, di mana untuk 1.000 tanaman
memerlukan 1 kg pupuk, jadi untuk 20.000 tanaman memerlukan 20 kg pupuk.
2.2.8. Proses Panen

8
Gambar 4. Bunga Siap Panen Gambar 5. Bunga Tidak Dipanen

Proses panen :
- Siapkan gunting bunga untuk memotong tangkai bunga dari tanamannya,
ember besar, koran, serta saloptip (isolasi)
- Potong tangkai bunga yang bunganya siap panen, ciri-ciri bunga siap panen
adalah memiliki tinggi tangkai yang telah mencukupi, sekitar 50cm hingga
70cm, kelopak bunga belum terlalu mekar. Maka itu lah bunga yang siap
panen seperti Gambar 4.
- Untuk bunga yang ingin diwarna letakkan di ember kosong setalh dibungkus
dengan koran dan saloptip, sedangkan untuk bunga yang tidak memerlukan
pewarnaan letakkan di ember yang berisi air agar tangkai bunga terendam,
sebelumnya bunga juga telah dibungkus koran. Maksud dari pemisahan dalam
meletakkan bunga yang untuk diwarna atau tidak adalah jika bunga yang akan
diwarnai telah terendam air, maka hasil dari pewarnaan tidak akan sempurna,
maka dari itu sebelum direndam dalam air berwarna, biarkan bunga layu tanpa
terendam dalam air. Sdangkan untuk bunga yang tidak diwarna harus direndam
dalam air agar tidak layu.
- Bunga pada Gambar 5 adalah bunga yang tidak dipanen karena tumbuh
dibawah dari bunga yang memili8ki tangkai utama yang menjulur ke atas,
serta telah memiliki kelopak bunga yang telah mekar sempurna. Bunga mawar
dalam kondisi ini tidak pantas dipanen karena tidak laku untuk dijual, bahkan
sebisa mungkin jika terdapat bunga tumbuh di sekitar tangkai utama, sebisa
mungkin dipotong agar tidak menggangu bunga pada tangkai utama.

9
Gambar 6. Bunga yang Telah Dipanen Gambar 7. Bunga yang sedang Diwarna

- Gambar 6 adalah bunga yang telah dipanen dan tidak membutuhkan proses
pewarnaan, sedangkan Gambar 7 merupakan bunga hasil panen yang akan
diwarna seperti warna hijau, biru dan lainnya sesuai permintaan konsumen.
- Proses pengiriman bunga mawar ini adalah dua hari sekali yang dilakukan
rutin selama satu bulan penuh, jadi dapat dirata-ratakan dalam seminggu dapat
dilakukan tiga kali pengiriman dan dibayarkan tiap bulannya.
- Panen bunga tetap dilakukan setiap hari, namun untuk proses pengiriman
bunga ke florist-florist dilakukan rutin dua hari sekali. Maka dari itu, bunga
hasil panen harus direndam dalam air untuk menjaga kesegarannya.
2.2.9. Perkiraan Kapasitas Produksi
Dari luas tanah yang dimiliki yaitu 20 are atau sekitar 2000 m2, dapat
membangun 64 bedengan mawar di mana satu bedeng yang berukuran 18m x
0,5 m dapat menampung sekitar 300 bibit tanaman mawar dari total bibit yaitu
20.000 bibit. Maka tiap harinya setidaknya minimal 200 tangkai mawar dapat
dipanen, sehingga untuk pengiriman tiap dua hari sekali dapat membawa 400
tangkai mawar yang dikelompokkan menjadi 20 ikat di mana satu ikat terisi 20
tangkai mawar.

2.3. Aspek Sumber Daya Manusia


2.3.1. Jumlah Pegawai yang Dibutuhkan
Untuk menjalankan usaha budidaya bunga mawwr ini dibutuhkan tenaga kerja
sejumlah 6 orang di mana 2 orang yaitu tenaga ahli, dan 4 orang lainnya
bertugas untuk perawatan, panen, pembersih kebun, serta pengirim bunga ke
florist-florist. Kriteria pegawai yang dibutuhkan oleh GAD and Roses adalah :
a) Tenaga Ahli

10
- Laki-Laki
- Memiliki keahlian dalam berkebun mawar
- Memiliki pengetahuan umum ataupun khusus mengenai bunga mawar
- Pecinta Bunga
- Displin
- Jujur
- Bertanggung Jawab
b) Pegawai Biasa
- Laki-Laki/Perempuan
- Pecinta Bunga
- Displin
- Jujur
- Bertanggung Jawab
2.3.2. Job Deskripsi
a) Owner
- Mengelola usaha
- Memberikan motivasi kepada karyawan agar bekerja optimal
- Memberikan gaji atau upah
- Bertanggung jawab akan usaha yang dimiliki
- Bertanggung jawab akan pegawai-pegawai yang dimilikinya
- Bertanggung jawab terhadap konsumen akan baik buruknya produk
- Bertanggung jawab akan lingkungan sekitar
- Mengatur tata letak perusahaan
b) Tenaga Ahli
- Mengawasai pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai
- Mengarahkan pegawai untuk bekerja yang baik untuk merawat bunga
- Memberikan controh atau training kepada pegawai yang kurang paham
terhadap pekerjaannya
- Ikut memantau serta merawat bunga mawar secara rutin
c) Pegawai
- Merawat bunga mawar, menyiram bunga, memberi pupuk,
menyeprotkan obat pestisida, memotong tangkai yang sudah busuk,
menyapu area kebun.
- Melakukan panen tiap harinya yaitu 200 tangkai pada pukul 10:00
WITA
- Melalkukan pengiriman bunga ke florist-florist yang telah menjadi
langganan GAD and Roses
2.3.3. Struktur Organisasi

11
2.3.4. Jam Kerja
Seluruh pegawai memulai aktivitasnya di kebun mulai pukul 07:30 WITA di
mana pekerjaan dimulai dengan perawatan bunga, pmembersihan, menyiram
dan lainnya. Pukul 09:30 WITA pegawai beristirahat sejenak, dan mulai pukul
10:00 WITA pegawai melakukan panen bunga mawar. Pukul 13:00 WITA
diberikan waktu untuk beristirahat makan siang dan pukul 14:00 aktivitas
kembali dilakukan, ada yang melakukan pembersihan area kebun, memotong
tanaman-tanaman yang busuk, dan yang terpenting mengantar kiriman bunga
tiap dua hari sekali. Dan dalam satu kerja itu berakhir pada pukul 16:30 WITA.
Pegawai mendapatkan jatah libur satu kali dalam seminggu.
2.3.5. Sistem Upah/Gaji
Sistem pemberian upha/gaji dipatok per bulan, yaitu untuk pegawai biasa
mendapatkan gaji Rp 1.500.000/bulan sedangkan tenaga ahli memperoleh gaji
Rp 2.500.000/bulan.

2.4. Aspek Manajemen


2.4.1. Perencanaan
Dalam melaksanakan usaha budidaya bunga mawar impor ini, GAD and Roses
menggunakan pendekatan campuran di mana terdapat pendekatan atas bawah
dan bawah atas. Itu berarti posisi owrner dengan pegawai tidak menghalangi
mereka untuk berkoordinasi dengan baik, pegawai memiliki kewajiban untuk
menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perkebunan kepada owner dan
owner pun dapat secara langsung tentunya memberi arahan ke pegawainya.
Dan perencaan dalam jangka panjang perusahaan ini ingin mengembangkan

12
usahanya dengan membuka lahan baru di berbagai daerah yang berpotensi
sehingga dapat meningkatkan profit serta membuka lapangan kerja yang baru,
begitu juga perusahaan ini bercita-cita memiliki florist pribadi agar konsumen
dapat lebih nyaman untuk berbelanja lansung.
Dalam melakukan perekrutan pegawai, kriteria ulet bekerja, pintar dan lainnya
adalah nomor sekian, yang terpenting adalah keinginan untuk belajar dan
menyukai bunga.
2.4.2. Pengorganisasian
Tujuan organisasi atau usaha ini adalah tentu mencari profit/laba sebesar-
besarnya, namun di luar itu, usaha ini juga ingin membangun usaha yang Go
Green, ramah lingkungan dan dapat menyerap banyak tenaga kerja. Jadi
terdapat visi yang dimiliki oleh GAD and Roses adalah menjadi pioneer
perusahaan perkebunan yang sukses. Visi tersebut dapat diwujudkan dengan
membangun usaha ramah lingkungan, Go Green, berprofit tinggi, disukai dan
diingat oleh para konsumen serta membuka lapangan kerja bagi orang-orang
yang menganggur yang memiliki keinginan kuat dalam mempelajari bunga.
Jika dilihat dari struktur organisasi, owner memiliki hak penuh untuk
mengarahkan keenam pegawainya baik tenaga ahli dan pegawai biasa,
sedangkan tenaga ahli juga memiliki hak untuk mengarahkan keempat
pegawai biasa tersebut.
2.4.3. Pengarahan
Fungsi owner sangat terlihat di sini, di mana sebagai owner, owner harus dapat
memberikan arahan serta motivasi agar karyawan dapat bekerja dengan
optimal. Kekuasaan ayng dimiliki oleh owner dapat dimanfaatkan dengan
positif agar para pegawai tidak tertekan dalam bekerja. Namun untuk segi
teknis di perkebunan, peran tenaga ahli lebih besar dari owner, di mana tenaga
ahli memang disiapkan untuk posisi meng-handle pegawai saat bekerja di
perkebunnan.
2.4.4. Pengendalian
Pengendalian dalam hal ini adalah mengecek dan memastikan apakah usaha
ini telah berjalan lancar sesuai dengan apa yang telah direncanakan di
perusahaan ini. Metode pengawasan/pengendalian di GAD and Roses ini
bersifat fleksibel di mana pengawasan/pengendalian dapat dilakukan kapan
saja sesuai kebutuhan. Dengan berbagai teori yang telah didapatkan,
diharapkan GAD and Roses dapat mengimplementasikan teori-teori tersebut
menjadi sebuah usaha yang layak dijalankan.

13
14
2.5. Aspek Financial/Keuangan
2.5.1. Investasi Perusahaan

AKTIVA LANCAR
1. Kas Rp 50.000.000
2. Pupuk Rp 2.400.000
3. Bibit import Rp 100.000.000

AKTIVA TETAP
1. Tanah ( Sewa 20 are selama 40 tahun ) Rp 75.000.000
2. Bangunan ( Luas 2m x 20m ) Rp 25.000.000
3. Sumur Bor Rp 4.000.000
4. Pompa Air Rp 1.000.000
5. Mobil Transport ( Avanza Bekas ) Rp 100.000.000
6. Home Green + Bedeng Rp 75.000.000
7. Peralatan
a. Gunting khusus 5 buah @35000 175.000
b. Sapu lidi 5 buah @ 5000 25.000
c. Serok 3 buah @15000 45.000
d. Ember 20buah @25000 500.000
e. Penyiram tanaman 6 buah @35000 210.000
Total Rp 955.000

TOTAL AKTIVA Rp 433.355.000

2.5.2. Laporan Modal usaha

AKTIVA PASIVA

15
AKTIVA LANCAR MODAL SENDIRI Rp 233.355.000
1. Kas Rp 50.000.000
2. Pupuk Rp 2.400.000 PINJAMAN BANK
3. Bibit import Rp 100.000.000 (selama 10 tahun bunga 2%) Rp 200.000.000

AKTIVA TETAP
4. Tanah Rp 75.000.000
5. Bangunan Rp 25.000.000
6. Sumur Bor Rp 4.000.000
7. Pompa air Rp 1.000.000
8. Mobil transport Rp 100.000.000
9. Home green Rp 75.000.000
10. Peralatan Rp 955.000

TOTAL PASIVA Rp 433.355.000


TOTAL AKTIVA Rp 433.355.000

2.5.3. Penyusutan Aktiva

NAMA U TAHUN( dalam ribuan ) Residu


HARGA
AKTIVA E 1 2 3 4 5 (ribuan)
Bangunan 25.000.000 5 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 1.000
Pompa air 1.000.000 5 200 200 200 200 200 -
Mobil 100.000.000 5 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 50.000
Home green 75.000.000 5 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 30.000
Gunting 175.000 5 35 35 35 35 35 -
Sapu lidi 25.000 5 5 5 5 5 5 -
Serok 45.000 5 9 9 9 9 9 -
Ember 500.000 5 100 100 100 100 100 -
Penyiram 210.000 5 42 42 42 42 42 -
Total 40.391 40.391 40.391 40.391 40.391 81.000

2.5.4. Laporan Laba Rugi Tahun Pertama

16
PENDAPATAN
1. Per hari 300 batang x Rp. 5000 = Rp 1.500.000
2. Per bulan Rp 1.500.000 x 30hari = Rp 45.000.000
3. Per tahun Rp. 45.000.000 x 8 bulan = Rp 360.000.000
TOTAL PENDAPATAN Rp 360.000.000

BIAYA
1. Pupuk
a. 12 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000
2. Gaji
a. Tenaga ahli = Rp. 60.000.000
b. Tenaga kotor = Rp. 72.000.000
c. Gaji manajer = Rp 180.000.000
Total gaji = Rp 315.000.000
3. Listrik = Rp 2.000.000
4. Sewa tanah = Rp 1.875.000
5. Ongkos kirim = Rp 19.200.000
6. Akumulasi penyusutan = Rp 40.391.000
7. Bunga bank = Rp 4.000.000
TOTAL BIAYA Rp 384.866.000

RUGI Rp 24.866.000

Proceeds = -24.866.000 + 40.391.000 + 4.000.000 (1- 0,1)


= Rp 19.125.000

17
2.5.5. Laporan Laba Rugi Tahun Kedua

PENDAPATAN
1. Per hari 300 batang x Rp. 5000 = Rp 1.500.000
2. Per bulan Rp 1.500.000 x 30hari = Rp 45.000.000
3. Per tahun Rp. 45.000.000 x 12 bulan = Rp 540.000.000
TOTAL PENDAPATAN Rp 540.000.000

BIAYA
1. Pupuk
a. 12 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000
2. Gaji
a. Tenaga ahli = Rp. 60.000.000
b. Tenaga kotor = Rp. 72.000.000
c. Gaji manajer = Rp 180.000.000
Total gaji = Rp 315.000.000
3. Listrik = Rp 2.000.000
4. Sewa tanah = Rp 1.875.000
5. Ongkos kirim = Rp 28.800.000
6. Akumulasi penyusutan = Rp 40.391.000
7. Bunga bank = Rp 4.000.000
TOTAL BIAYA Rp 394.466.000

LABA Rp 145.534.000
Pajak 10% Rp 14.553.400
LABA SETELAH PAJAK Rp 130.980.600

Proceeds = 130.980.600 + 40.391.000 + 4.000.000 (1- 0,1)


= Rp 174.971.600

2.5.6. Laporan Laba Rugi Tahun Ketiga

PENDAPATAN
1. Per hari 350 batang x Rp. 5000 = Rp 1.750.000
2. Per bulan Rp 1.750.000 x 30hari = Rp 52.500.000
3. Per tahun Rp. 52.500.000 x 12 bulan = Rp 630.000.000
TOTAL PENDAPATAN Rp 630.000.000

BIAYA
1. Pupuk
a. 12 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000

18
2. Gaji
a. Tenaga ahli = Rp. 60.000.000
b. Tenaga kotor = Rp. 72.000.000
c. Gaji manajer = Rp 180.000.000
Total gaji = Rp 315.000.000
3. Listrik = Rp 2.000.000
4. Sewa tanah = Rp 1.875.000
5. Ongkos kirim = Rp 28.800.000
6. Akumulasi penyusutan = Rp 40.391.000
7. Bunga bank = Rp 4.000.000
TOTAL BIAYA Rp 394.466.000

LABA Rp 234.534.000
Pajak 10% Rp 23.453.400
LABA SETELAH PAJAK Rp 211.980.600

Proceeds = 211.980.600 + 40.391.000 + 4.000.000 (1- 0,1)


= Rp 255.971.600

2.5.7. Laporan Laba Rugi Tahun Keempat

PENDAPATAN
1. Per hari 400 batang x Rp. 5000 = Rp 2.000.000
2. Per bulan Rp 2.000.000 x 30hari = Rp 60.000.000
3. Per tahun Rp. 60.000.000 x 12 bulan = Rp 720.000.000
TOTAL PENDAPATAN Rp 720.000.000

BIAYA
1. Pupuk
a. 12 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000
2. Gaji
a. Tenaga ahli = Rp. 60.000.000
b. Tenaga kotor = Rp. 72.000.000
c. Gaji manajer = Rp 180.000.000
Total gaji = Rp 315.000.000
3. Listrik = Rp 2.000.000
4. Sewa tanah = Rp 1.875.000
5. Ongkos kirim = Rp 28.800.000
6. Akumulasi penyusutan = Rp 40.391.000
7. Bunga bank = Rp 4.000.000
TOTAL BIAYA Rp 394.466.000

LABA Rp 325.534.000
Pajak 10% Rp 32.553.400

19
LABA SETELAH PAJAK Rp 292.980.600

Proceeds = 292.980.600 + 40.391.000 + 4.000.000 (1- 0,1)


= Rp 336.971.600

2.5.8. Laporan Laba Rugi Tahun Kelima

PENDAPATAN
1. Per hari 500 batang x Rp. 5000 = Rp 2.500.000
2. Per bulan Rp 2.500.000 x 30hari = Rp 75.000.000
3. Per tahun Rp. 75.000.000 x 12 bulan = Rp 900.000.000
TOTAL PENDAPATAN Rp 900.000.000

BIAYA
1. Pupuk
a. 12 bulan x Rp 200.000 = Rp 2.400.000
2. Gaji
a. Tenaga ahli = Rp. 60.000.000
b. Tenaga kotor = Rp. 72.000.000
c. Gaji manajer = Rp 180.000.000
Total gaji = Rp 315.000.000
3. Listrik = Rp 2.000.000
4. Sewa tanah = Rp 1.875.000
5. Ongkos kirim = Rp 28.800.000
6. Akumulasi penyusutan = Rp 40.391.000
7. Bunga bank = Rp 4.000.000
TOTAL BIAYA Rp 394.466.000

LABA Rp 505.534.000
Pajak 10% Rp 50.553.400
LABA SETELAH PAJAK Rp 454.980.600

Proceeds = 454.980.600 + 40.391.000 + 4.000.000 (1- 0,1)


= Rp 498.971.600

2.5.9. Rekapitulasi Laporan Laba Rugi

Tahun EAT Penyusutan Bunga(1-0,1) Proceeds


1 (24.866.000) 40.391.00 3.600.000 19.125.000
2 130.980.600 40.391.00 3.600.000 174.971.600

20
3 211.980.600 40.391.00 3.600.000 255.971.600
4 292.980.600 40.391.00 3.600.000 336.971.600
5 454.980.600 40.391.00 3.600.000 498.971.600

2.5.10. Perhitungan Kelayakan Usaha


1. Payback Period
Investasi awal 433.355.000
Proceed tahun 1 19.125.000
Sisa investasi tahun 2 414.230.000
Proceed tahun 2 174.971.600
Sisa investasi tahun 3 239.258.400
Prooced tahun 3 255.971.600

Karena proceed pada tahun ke 3 yaitu Rp 255.971.600, maka sisa sebesar Rp


239.258.400 diharapkan kembali dalam waktu : 239.258.400/255.971.600 x 12 bulan = 11,2
bulan. Jadi periode payback investasi ini adalah 2 tahun 11,2 bulan
2. Net Present Value
Tahun Df 15% Proceed PV proceed
1 0,8696 19.125.000 16.631.000
2 0,7561 174.971.600 132.296.026
3 0,6575 255.971.600 168.301.327
4 0,5718 336.971.600 192.680.360
5 0,4972 498.971.600 248.088.679
Residu 0,4972 x 81.000.000 39.908.700
TOTAL 797.906.192

NPV = PV proceed Investasi Awal


= 797.906.192 - 433.355.000
= Rp 364.551.192
Jadi NPV positif sebesar Rp 364.551.192, maka investasi ini menguntungkan atau
dapat dilaksanakan
3. Provitability Index (PI)
PI = 797.906.192 / 433.355.000
= 1,84
Karena PI > 1 maka investasi dapat diterima
4. Internal rate of return (IRR)
Pada tingkat bunga 15%
PV penerimaan positif Rp 364.551.192
PV penerimaan pada tingkat bunga 16 %
Tahun Df 16% Proceed PV proceed
1 0,8621 19.125.000 16.487.662

21
2 0,7432 174.971.600 130.038.893
3 0,6407 255.971.600 164.001.004
4 0,5523 336.971.600 186.094.414
5 0,4761 498.971.600 237.560.378
Residu 0,4762 x 81.000.000 38.572.200
TOTAL 772.754.551

364.551.192
IRR=15+ x 1615
797.906 .192772.754 .551
IRR=15+ 14,49=29,49

Karena IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan (15%) maka investasi dapat
diterima

2.6. Aspek Hukum dan Legalitas


Perkebunan mawar ini harus memenuhi syarat pendirian usaha, persyaratan yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut :
2.6.1. Surat Izin Lokasi
Perkebunan mawar ini harus memiliki surat izin lokasi usaha dengan
menyampaikan surat surat keterangan berikut:
a. Surat izin usaha
b. Surat akta tanah
c. Surat pajak bumi dan bangunan
d. Surat rekomendasi dari tetangga
e. Surat rekomendasi dari kepala desa
2.6.2. Perizinan Usaha
Perkebunan mawar ini harus memiliki surat perizinan usaha, adapaun
dokumen yang diperlukan yaitu :
a. Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat yaitu berbentuk CV
b. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
c. Surat tanda daftar perusahaan
d. Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
e. Surat tanda rekanan dari pemda setempat

2.7. Aspek Sosial dan Ekonomi


Usaha agribisnis ini akan dibangun di daerah pangotan Bangli, tentunya akan
memberikan dampak baik itu terhadap ekonomi maupun sosial, berikut ini adalah dampak
yang mungkin akan terjadi disekitar tempat agribisnis kami yaitu:
2.7.1. Dampak positif bidang aspek ekonomi
a. Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran. Walaupun hanya menyerap beberapa orang
saja tetapi itu tentu akan tetap memabantu penyerapan tenaga kerja,.
b. Menggerakan ekonomi masyarakat disekitar, perkebunan mawar ini tentunya
akan memerlukan beberapa perlengkapan dan peralatan agar dapat berjalan

22
dengan baik dan efisien, lalu sebisa mungkin perkebunan ini akan berusaha
membeli peralatan dan perlengkapan tersebut di pedagang lokal agar
ekonomi mereka juga ikut bertumbuh
c. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam, sebelum didirikannya
perkebunan mawar ini, lahan yang tersebut sebelumnya hanyalah tempat
perkebunan jeruk yang kurang produktif dan tidak terlalu memberi nilai
tambah yang berarti bagi warga.
d. Pemerataan pendistribusian pendapatan, daerah tempat perkebunan mawar
ini adalah daerah yang cukup tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain
di bangli, dengan adanya perkebunan ini diharapkan akan meningkatkan
pendapatan penduduk didaerah tersebut sehingga pendapatan akan menjadi
semakin merata.
e. Meningkatkan pendapatan pemerintah berupa pajak, sebagai pengusaha yang
yang baik, kami akan menjalankan kewajiban kami salah satunya adalah
dengan membayar pajak sesuai dengan ketentuan pemerintah, yang dimana
pajak ini tentu akan menambah penghasilan pemerintah
f. Pengembangan wilayah, daerah pangotan bangli merupakan salah satu
daerah yang cukup tertinggal di daerah bangli, daerah ini memiliki fasilitas
berupa jalan dan penerangan yang cukup buruk, jika kedepannya akan
banyak didirikan agribisnis atau perusahaan-perusahaan lain, ini tentu saja
akan membantu perkembangan wilayah tersebut menjadi lebih maju.
2.7.2. Dampak negatif bidang aspek ekonomi
Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja
bagi masyarakat sekitar, jika masyarakat sekitar tidak memiliki skil untuk
bersaing dengan pekerja dari luar ini tentu akan mengurangi lapangan kerja
masyarat lokal, karena lahan mereka sudah kami gunakan untuk agribisnis
sedangkan tidak ada dari mereka yang bekerja di tempat kami.
2.7.3. Dampak positif bidang aspek sosial
Tingkat pendapatan penduduk, beberapa penduduk sekitar yang dulunya
menganggur kini bisa mendapatkan pekerjaan di tempat kami sehingga secara
keseluruhan tingkat pendapatan penduduk di daerah tersebut otomatis akan
meningkat
2.7.4. Dampak negatif bidang aspek sosial
Kesenjangan sosial kemungkinan terjadi di mana kehidupan masyarakat yang
tidak memiliki pekerjaan di wilayah pongotan, Bangli akan merasa iri kepada
masyarakat yang memiliki skil dalam bekerja sehingga diterima bekerja di
perkebunan. Faktor ini terjadi karena masih sedikitnya lapangan kerja di daerah

23
ini, jadi hadirnya perkebunan ini diharapkan dapat juga mengembangkan potensi
masyarakat di wilayah tersebut. Karena jika timbul kesenjangan sosial antara
masyarakat yang telah berpenghasilan karena bekerja di perkebunan dengan
masyarakat yang belum memiliki penghasilan, itu juda dapat berbahaya bagi
usaha ini. Jadi kondisi lingkungan menjadi kurang kondusif.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Dengan banyaknya permintaan pasar di Bali akan bunga mawar yang dapat digunakan
sebagai hiasan di hotel-hotel, restoran apalagi saat bulan februari yaitu valentine, permintaan
bunga mawar akan sangat meningkat, dengan hasil perhitungan studi kelayakan di atas dapat
disimpulkan bisnis ini layak untuk dijalankan mengingat banyak faktor yang mendukung
bisnis ini untuk terus maju dan berprospek di masa yang akan datang.

3.2 Penutup
Demikian proposal bisnis plan yang kami sampaikan, besar harapan kami bahwa bapak
dapat menyetujui sehingga dapat merealisasikan permohonan ini. Kami sangat berharap
kegiatan bisnis ini dapat ditindaklanjuti dengan baik, di mana bisnis ini tidak hanya dapat
menguntungkan dari segi ekonomi, juga dapat melestarikan lingkungan dan membantu
masyarakat setempat untuk mendapatkan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan taraf
hidupnya. Kami juga menyertakan foto kami bersama salah satu pemilik perkebunan mawar
di daerah Bangli, dan akhir kata kami ucapkan terima kasih

25

Anda mungkin juga menyukai