NIM : 061911535030
Kelinci mengandung anakan sekitar 33 hari. Kelinci lahir dengan bentuk tanpa
bulu sehingga induk akan merontokkan bulunya sebagai penghangat. Pemeliharaan
terbuka, kelinci akan membuat terowongan yang digunakan sebagai tempat tinggal
sekaligus tempat beranak dan kelinci yang dipeliharan intensif harus disediakan
tempat khusus untuk beranak. Kelinci merupakan hewan jenis pseudoruminansia
karena hanya memiliki lambung 3 bilik tanpa rumen.
Pemberian pakan kelinci bisa berupa konsentrat yang berasal dari ampas tahu,
dedak padi ataupun pollard. Selain itu juga diberikan rumput kering untuk memenuhi
kebutuhan serat kasarnya. Pemberian pakan bisa diberikan di pagi hari atau di awal
karena kaya akan kandungan yang nantinya akan membantu pertumbuhan mikroba.
Setelah pemberian konsentrat kemudian diberikan hijauan sehingga pencernaan akan
lebih baik karena dibantu konsentrat. Kunci pemeliharaan kelinci yaitu dengan
menjaga kebersihan kelinci. Letak bau pada kelinci berada di urinnya. Untuk air
minum bisa ditambahkan vitamin secara berkala. Kelinci siap kawin setelah lepas
sapih hingga 6-7 bulan tergantung dari ukuran kelincinya. Setelah lahir jangan terlalu
dicepat disapih karena besar resiko kematiannya. Kelinci bisa diberikan EM4 guna
memperbaiki proses pencernaannya.
Jenis jenis kelinci diantaranya, New Zealand White, Loop atau kelinci yang
telinganya jatuh ke bawah. Kelini jenis German giant dan Flemish giant tergolong
kelinci dengan ukuran besar. Dengan mendatangkan kelinci impor dikawinkan
dengan kelinci lokal, sekitar 4-5 generasi hasilnya hampir persis dengan indukan
impor pertama. Apalagi karena siklus reproduksi kelinci yang cepat.