Disusun Oleh :
Kelas F
Kelompok 7
200110140111
200110140112
Edwar M Ghifari
200110140306
Apritama Adha
200110140303
M Farouq
200110140205
I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui manajemen pengendalian penyakit pada domba
2. Mengetahui penyakit-penyakit yang menyerang ternak domba
II
PEMBAHASAN
agar domba tidak memakan rumput muda atau basah, tidak digembalakan pada
pagi hari, dan beri obat kembung.
b) Cacingan
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada
domba. Penyakit ini disebabkan oleh parasit internal pada saluran pencernaan
domba. Banyak sekali jenis cacing yang dapat menimbulkan cacingan pada
domba, antara lain Trichuris sp., Oestophagostomum sp., dll. Gejala klinis
cacingan, yaitu:
-
Biasanya diare
Pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain kebersihan kandang harus
selalu terjaga. Domba yang terkena cacingan dapat diobati dengan pemberian obat
cacing secara teratur.
c)
Scabies
Penyebab penyakit ini adalah ektoparasit, yaitu Sarcoptes scabiei. Gejala
Domba kurus
dan ternak selalu terjaga, isolasi bagi hewan yang terinfeksi, pemberian anti
parasit seperti Ivomec bagi domba sakit (terapi) dan domba yang sehat sebagai
imunisasi.
d) Pink Eye
Penyakit ini disebabkan mata domba terkena benda-benda tajam, misalnya
ujung kayu, debu, dan duri atau dapat juga karena parasit. Gejala penyakit ini
antara lain:
-
pemberian hijauan yang terdapat duri, pembersihan kandang, dan pemberian salep
mata disarankan pada domba yang menderita pink eye.
e)
Penyebabnya adalah domba terkena rumput yang berbulu atau debu dari
konsentrat ketika makan kemudian timbul infeksi. Gejala klinis penyakit ini
adalah adanya benjolan dan keropeng hitam pada sekitar mulut. Penyakit ini dapat
dikendalikan dengan program vaksinasi. Pengobatan penyakit ini, yaitu dengan
membuat luka baru pada keropeng dan beri preparat iodium dan suntik dengan
antibiotik.
f)
Antraks
Penyebab penyakit ini adalah Bacillus anthracis yang menular melalui
kontak langsung, makanan atau minuman, dan dapat juga melalui pernafasan.
Domba yang tertular antraks akan menunjukkan gejala klinis, yaitu:
-
Gangguan pernafasan
Pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin, dan badan penuh bisul
yang mati.
g) Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) atau Apthae Epizootica (AE)
Penyebab penyakit ini adalah virus dan menular melalui kontak langsung
melalui air kencing, susu, air liur, dan benda lain yang tercemar virus AE. Gejala
klinis penyakit ini di antaranya adalah
-
Rongga mulut, lidah, dan telapak kai atau teracak melepuh serta terdapat
tonjolan bulat berisi cairan yang bening
Mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh
Kambing yang sakit dipisahkan dengan kambing yang sehat dan segera
lakukan pengobatan.
III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/lokakarya/prokpo04-8.pdf
diakses