Manajemen Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam proses peternakan baik
ternak itu sendiri, kandang maupun dari peternaknya itu sendiri. Menurut Sarwono (2005)
menyatakan bahwa kegiatan pengendalian penyakit yang meliputi, sanitasi kandang, sanitasi
peralatan, sanitasi lingkungan perkandangan, dan sanitasi pekerja. Kandang dibersihkan setiap
satu minggu sekali. Sanitasi pekerja dilakukan dua kali sehari (mandi) yaitu sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas di kandang. Sanitasi pekerja dilakukan agar kebersihan dan kesehatan
pekerja dapat terjaga sehingga terhindar dari kuman penyakit yang mungkin berasal dari
kambing yang sedang sakit. Pengedalian penyakit merupakan salah satu bagian daripada
pemeliharaan ternak yang tidak dapat diabaikan begitu saja. (Kartadisastra,1997).
Domba juga membutuhkan perawatan agar dapat tumbuh dengan baik yang akhirnya
dapat berproduksi secara maksimal. Adapun perawatan yang dilakukan meliputi memandikan
ternak, mencukur bulu dan memotong kuku (Mulyono, 2002). Domba sebaiknya dimandikan
pada pagi hari saat cuaca cerah, sehingga tubuh domba lebih cepat kering. Domba dimandikan
agar tubuh domba tidak kotor dan tidak menjadi sarang kuman penaykit (Sugeng dan
Sudarmono, 2005).
Mencukur bulu domba dilakukan agar tidak terjadi gumpalan yang menjadikan kuman
penyakit dan parsit mudah bersarang ditubuh. Domba dicukur pada saat bulu telah panjang,
minimum 1 tahun sekali (Sugeng dan Sudarmono, 2005). Pencukuran bulu sebaiknya
dilakukan setelah domba berumur lebih dari 6 bulan. Sebelum dicukur sebaiknya domba
dimandikan agar bulunya bersih (Mulyono, 2002).
Pemotongan kuku penting dilakukan karena kuku yang panjang memungkinkan domba
terserang penyakit kuku busuk (foot root), menyebabkan domba sulit berjalan, dan membuat
kesulitan domba jantan dalam mengawini domba betina. Pemotongan dan pembersihan
kotoran yang ada disela-sela kuku dilakukan paling sedikit setiap 2 bulan sekali (Sodiq dan
Abidin, 2002). Bagian kuku yang dipotong dalam memotong kuku adalah bagian yang
bersyaraf, domba akan merasa sakit dan mengalami pendarahan (Mulyono, 2002)
Pemberian Vitamin diberikan pada saat pertama kali domba datang dipeternakan,
vitamin juga bisa diberikan berupa vitamin B kompleks yang diberikan dengan cara disuntikan
dipaha kanan. Pemberian vitamin juga dapat dilakukan pada saat domba akan dikirimkan ke
pembeli untuk menjaga stamina domba selama diperjalanan. Obat-obatan diberikan pada saat
domba terserang penyakit (Tim Penulis MT Farm dan Bagus, 2012).
Diare/mencret
Penyebab : bakteri Escherichia coli yang menyerang anak domba dan kambing berusia 3 bulan
Pengobatan : antibiotika dan sulfa yang diberikan lewat mulut
Radang pusar
Penyebab : alat pemotong pusar yang tidak steril atau tercemar oleh bakteri Streptococcus, Staphyloccus,
Esherichia coli dan Actinomyces necrophorus. Usia domba dan kambing yang terserang biasanya cempe
usia 2-7 hari.
Gejala : terjadi pembengkakan di sekitar pusar dan apabila disentuh domba dan kambing akan kesakitan.
Pengendalian : dengan antibiotika, sulfa dan pusar dikompres dengan larutan rivanol (desinfektan).
Titani
Penyebab : kekurangan (defisiensi) kalsium (ca) dan mangan (mn). Domba dan kambing yang diserang
biasanya berusia 3-4 bulan.
Gejala : gelisah, timbul kejang pada beberapa ototnya bahkan sampai keseluruh badan.
Pengobatan : dengan menyuntikan larutan Gluconas calcicus dan Magnesium.
Radang Limpa
Penyakit ini menyerang omba dan kambing pada semua usia, sangat berbahaya, penularannya cepat dan
dapat menular ke manusia.
Penyebab : bakteri Bascillus anthracis.
Gejala : suhu tubuh tinggi, dari lubang hidung, mulut dan dubur keluar cairan yang bercampur dengan
darah, nadi berjalan cepat, tubuh bergetar dan nafsu makan hilang.
Pengendalian : dengan menyuntikkan antibiotika Procain penicillin G.
Ngorok
Penyebab : bakteri Pasteurella multocida
Gejala : nafsu makan berkurang, dapat menimbulkan bengkak pada bagian leher dan dada. Semua usia
dapat terserang penyakit ini, domba dan kambing yang terserang penyakit ini terlihat lidahnya bengkak
dan menjulur keluar, mulut menganga, keluar lender berbuih dan sulit tidur.
Pengendalian: menggunakan antibiotika lewat air minum atau suntikan.
Parasit cacing
Semua kambing dan domba dapat terserang penyakit ini.
Penyebab : cacing Fasciola sp (cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (cacing gelang), cacing
Haemonchus contortus (cacing lambung), cacing Thelazia rhodessi (cacing mata).
Pengendalian : diberikan zanil atau valbazen yang diberikan lewat minuman, dapat juga diberi obat
cacing seperti piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh domba.
Kudis
Merupakan penyakit menular yang menyerang kulit kambing dan domba pada semua usia. Akibat dari
penyakit ini produksi kambing dan domba merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi nilai jual ternak.
Penyebab : parasit berupa tungau yang bernama Psoroptes ovis, Psoroptes ciniculli dan Chorioptes bovis.
Gejala : tubuh lemah, kurus, nafsu makan menurun dan senang menggaruk tubuhnya. Kudis dapat
menyerang muka, telinga, perut punggung, kaki dan pangkal ekor.
Pengendalian : dengan mengoleskan benzoas bensilikus 10% pada luka, menyemprot domba dengan
coumaphos 0,05-0,1%
Pink eye
Penyebab : bakteri
Gejala : mata berair, bengkak, selaput bening jadi keruh kemudian putih, borok dan luka, serta cepat
menular.
Pengendalian antibiotika
Dermatitis
Adalah penyakit menular pada ternak kambing dan domba, menyerang kulit bibit kambing dan domba.
Penyebab : virus dari sub-group Pox virus dan menyerang semua usia.
Gejala : terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata, dan alat genital. Pada induk yang
menyusi terlihat radang kelenjar susu.
Pengendalian : menggunakan salep atau jodium tinctur pada luka.