Anda di halaman 1dari 3

WEBINAR SERIES

20 September 2022 (09.00-11.00)

"Potensi lokal pakan ternak dan strategi pencegahan virus ternak (Khususnya PMK)"
~Bapak Bambang
Sejarah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

• Indonesia pernak menjadi negara tertular PMK (pertama dilaporkan pada tahun
1887)
• Pada tahun 1990 indonesia berhasil dibebaskan dari PMK yang dinyatakan
dalam resolusi OIE no XI tahun 1990
• pada tahun 2013 pemerintah indonesia menetapkan bahwa PMK merupakan
hewan menular strategis yang harus diwaspadai dan dicegah
• sampau tahun 2021 indonesia masih dinyatakan bebas dari PMK dan tanpa
program vaksinasi yang diputuskan dengan revolusi
Mengenal penyakit mulut dan kuku (foot and mouth disease) biasanya menyerang
sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk hwan liar lainnya.

• PMK ini menular dan menyerang hewan berkuku belah


• PMK menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi
• disebabkan oleh virus mulut dan kuku. virus ini masuk kedalam famili
picornaviridae dan genus aphtovirus
Gejala yang ditimbulkan antara lain :
1. masa inkubasi penyakit (2-8 hari)
2. biasanya hewan selama beberapa hari tidak mau makan dan terjadi luka pada
daerah mulut dan keempat kakinya.
3. sapi yang terserang PMK umumnya menunjukkan gejala dalam mengeluarkan
air liur. suhu tubuh mencapai 40 derajat, hewan lebih sering berbaring, serta
mempunyai luka/lepuh pada mulut. pada sapi perah terjadi penurunan produksi
susu yang signifikan. pada babi dominan luka pada kaki dan mengalami
kelemahan. kalau pada domba dan kambing sedikit susah dalam mengamati
karena hanya memiliki luka lepuh yang kecil.
Saran topik "Mitigasi PMK di madura"
untuk mengetahui besaran kerugian apabila PMK terjadi di pulau madura
Cara penularan :
1. Penyakit mulut dan kuku menular dengan cepat
2. virus masuk kedalam tubuh melalui mulut dan hidung keudian virus
memperbanyak diri.
3. penularan PMK dapat dilakukan secara langsung (kontak langsung dnegan
hewan yang sakit) dan tidak langsung (dapat melalui kontak alat/bahan yang
terkontaminasi) bisa juga melalui petugas, embrio, feses, semen, darah dkk.
4. penyebaran PMK dari daerah ke daerah lainnya melalui perpindahan /
transportasi ternak yang terinfeksi, produk asal ternak tertular dan hewan karier
dalam pembawa virus infektif dalam tubuh.
Biosekuriti
1. Untuk mencegah masuknya penyakit yang akan membahayakan ternak dan
menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi
2. serangkaian tindakan meliputi :
• perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan,
pengawasan lalu lintas
• melarang masuknya ternak dari daerah lain (daera tertular)
• melakukan tindakan karantina dengan ketat (14 hari)
• menjaga kondisi ternak dengan manajemen pemeliharaan
• meningkatkan sanitaasi dan menedsifeksi kandang
3. tindakan biosekuriti harus diterapkan secara bersama-sama dengan semua
stakeholder terkait (pemerintah, pemerintah daerah, peternakan dkk)
Sifat virus PMK

• mudah rusak pada suhu 50 derajat


• apabila gading dipanaskan dengan suhu minimum 70 derajat selama (30 menit)
dapat menonaktifkan virus
• virus mudah rusak pada PH <6 / >9
• inaktif dengan bahan2 kimia seperti : Natrium hidroksida (2%), natrium
karbonat (4%), asam sitrat (0,2%), garam dapur (1%) dkk
Pakan adalah semua bahan yang dapat dimakan dan tidak membahayakan ternak.
Apakah bisa PMK masuk melalui pakan hijauan ternak ? Bisa karena PMK
menyebar melalui virus
Tatalaksana pencegahan PMK terkait hijauan pakan ternak :

• pastikan alat-alat yang digunakan selalu dalam keadaan bersih (dengan cara
dibersihkan dengan detergen, disemprot, dengan air panas)
• kendaraan pengakut HPT dari luar yang masuk kedalam wawasan farm, wajib
disemprot.
• kendaraan sebelum digunakan harus dibersihkan
• peternak skala kecil dan terbuka menggunakan angkutan sepeda menghindari
kendaraan mendekati kandang
• peternak menggunakan pakaian kandang khusus dan sering-sering untuk
dibersihkan
• membersihkan tempat pakan
• menyimpan HPT dari potensi sumber kontaminasi
• menghindari pemberian HPT pada kawasan kasus PMK
• menghindari penggunaan kotoran / pupuk yang ada di lokasi terkontaminasi
• apabila masih diperlukan perlu ditambahkan bahan-bahan kimia yang dapat
menonaktifkan virus
• ternak di kandangkan jangan dikeluarkan
Manajemen pemberian HPT pada saat wabah PMK

• pemberian HPT harus dicacah


• Penambahan HPT berjenis legume dianjurkan (karena mengandung zat adiktif
untuk antioksidan)
• HPT yang bertekstur lembut bukan kasar
• hindari pemberian pakan dengan daya cerna rendah
• peternak dapat menggunakan pakan fermentase (silase), karena silase dengan
PH 3,8-4,2 (dapat menginaktivasi virus PMK yang ada)
Strategi pengolahan pakan pencegahan PMK
"Penyakit mulut dan kuku tidak tahan terhadap asam. jadi proses pengolahan
pakan dapat dilakukan dengan cara memfermentasi pakan akan dapat mengindari
terkontaminasinya ternak dari pakan yang diberikan".
Obat herbal (PMK)
memberikan obat antibiotik, antipiretik dan vitamin. dapat memberikan obat
soda dalam membersihkan kuku atau menggunakan garam dapur (NaCl). daun yang
mengandung bahan antiseptik (daun mimba, bawang putih, kunyit, daun kemangi).
Suplementasi pakan (dapat berupa pakan, dan obat pencegahan) contohnya
tumbuhan alfalfa,
Bahan ramuan yangberasal dari tumbuhan :

• daun salam mengatasi radang kaki dan mulut


• daun rambutan menurunkan panas
• bahan dicampur dengan air tanah dengan diberi kedian diberi bakteri
lactobasilus
Sapi PMK butuh perawatan dan pendampingan khusus agar tidak menimbulkan
kerugian besar. pencegahan kandang dapat dilakukan dengan penyemprotan air
garam.
• silase pembuatan dengan cara anaerob
• syarat dalam melakukan silase :
o bahan berupa rumput
o bahan bekatul, ulat atau jagung muda (2,5 bulan)
o tempat nya kedap udara dan tidak dipanaskan secara langsung

Anda mungkin juga menyukai