Anda di halaman 1dari 29

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

PENGENDALIAN
PMK (PENYAKIT MULUT DAN
KUKU)

drh. Suhesti Hartati


BPTU-HPT SEMBAWA
2
Disebabkan oleh :
- Virus RNA, termasuk Genus Apthovirus
Keluarga Picornaviridae
- Virus PMK terdiri dari 7 Serotipe, yaitu :
O, A, C, Southern AfricanTerritories
(SAT-1, SAT-2, dan SAT-3) dan Asia-1

3
PMK
- Menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, babi, kambing,
domba, termasuk hewan liar seperti gajah, rusa, dsb
- Virus PMK berukuran kecil (± 20 mµ) tanpa lapisan lemak/ amplop
- Virus dapat bertahan lama di lingkungan, bertahan hidup di tulang,
kelenjar, susu dan produk susu
- Virus juga tahan berbulan-bulan pada bahan berprotein tinggi : semen,
sumsum, dan darah

4
- Virus bisa awet dalam pendinginan dan pembekuan tapi
terinaktivasi secara progresif oleh temperatur > 50 0C
- Pemanasan produk hewan dengan temperatur inti minimum
70 0C untuk setidaknya 30 menit dapat menginaktivasi virus
- Virus dapat terinaktivasi secara cepat pada pH < 6,0 dan pH >
9,0

5
- Masa inkubasi umumnya 2-14 hari (OIE, tetapi beberapa literatur melaporkan
bisa 1-14 hari)
- Morbiditas (angka kesakitan) bisa mencapai 100%
- Umumnya PMK menyebabkan tingkat kematian dibawah 5%, namun dianggap
sebagai penyakit ternak paling penting karena menyebabkan penurunan
produktivitas yang signifikan dan gangguan perdagangan ternak dan produk
ternak
- Virulensi tergantung umur hewan
- Mortalitas (Angka kematian) dapat tinggi pada hewan muda atau anak

6
Gejala Klinis :
- Demam tinggi mencapai 41 0C
- Hilang nafsu makan
- Hipersalivasi, saliva terlihat menggantung
- Pembengkakan kelenjar submandibula
- Lepuh / atau lesi pada gusi, mukosa mulut, lidah, hidung, teracak/ kuku, dan puting
- Kepincangan akut pada beberapa hewan
- Hewan lebih sering berbaring
- Penurunan produksi susu secara drastis pada sapi perah

7
Gejala klinis PMK: vesikel (lepuh) dan ruptur pada lidah, mulut
http://aleffgroup.com/avisfmd/Image-Lib/Tools/500/fmd-ml-FMD4_jpg.jpg

8
Gejala Klinis PMK : Vesikel yang terbentuk pada sel epithel
diantara teracak/ kuku dan sepanjang lingkaran kuku (coronary
band)
http://www.indg.in/agriculture/animalhusbandary/foot-and-mo
uth-disease

9
Gejala klinis PMK : Vesikel pada ambing
www.cfsph.iastate.edu/DiseaseInfo/ppt/FootMoutDisease

10
11
12
PENULARAN
+ Kontak langsung : hewan tertular dengan hewan rentan
+ Kontak tidak langsung : kontak dengan virus yang terbawa oleh
manusia, alat, sarana transportasi yang terkontaminasi dari peternakan
yang terkena wabah PMK
+ Penyebaran melalui udara : Utamanya babi dapat menyebarkan virus
dalam jumlah sangat banyak ke udara melalui aktifitas bernafas
Penyebaran oleh angin bisa terjadi sampai radius 10 km

13
+ Hewan tertular mengeluarkan virus pada cairan vesikel, air susu,
urine, dan feses
+ Sapi, kerbau, domba, dan kambing yang sembuh dari PMK dapat
berperan sebagai carrier (sapi bisa sampai lebih dari 2 tahun
mengeluarkan virus dari faring, dan kambing bisa sampai 9 bulan)
+ Babi yang sembuh, tidak menjadi carrier PMK

14
Pemberantasan Wabah PMK
Prinsip dasar : Implementasinya :
1.Mencegah kontak antara hewan peka 1.Menghentikan penyebaran infeksi melalui Tindakan
dan virus PMK karantina dan pengawasan lalu lintas

2.Menghentikan produksi virus PMK oleh 2.Menghentikan sumber infeksi dengan pemusnahan
hewan tertular dan yang terpapar (stamping out)
hewan tertular
3.Menghentikan produksi virus dengan dekontaminasi
3.Meningkatkan resistensi/ kekebalan kandang, peralatan, kendaraan, dan lainnya, atau disposal
hewan peka bahan terkontaminasi
4.Membentu kekebalan pada hewan peka dengan
vaksinasi

15
Mencegah Kontak hewan Peka dengan sumber
penyakit
1. Tindakan karantina dan pengawasan lalu lintas
2. Pemusnahan terbatas (stamping out) atau pemotongan terbatas
3. Kontrol hewan liar
4. Sentinel dan pengisian Kembali (restocking)
2 ekor sapi atau 2-4 ekor babi ditempatkan selama 60 hari di lokasi
yang sudah didekontaminasi, tiap 3 hari diperiksa oleh petugas.
Pengambilan sampel dilakukan setiap 2 minggu, jika hasilnya
seronegatif maka bisa diisi Kembali.

16
Menghentikan produksi virus PMK
+ Dekontaminasi : pencucian dan desinfeksi peralatan
+ Disposal : penguburan material tercemar

17
Meningkatkan resistensi pada hewan
peka
+ Pengebalan pada hewan peka : Vaksinasi

18
Kebijakan dan Strategi
1. Menghilangkan sumber infeksi
2. Karantina dan pembatasan wilayah wabah
3. Perlakuan/ pengobatan hewan tertular
4. Perlakuan produk hewan dan produk sampingan
5. Vaksinasi
6. Dekontaminasi
7. Penelusuran dan surveilans
8. Pengendalian hewan liar
9. Media dan hubungan masyarakat

19
Prinsip Biosecurity untuk Pengendalian
PMK
+ Minimalkan kontak antar peternakan
+ Jangan memasuki atau membawa apapun kedalam atau keluar
peternakan kecuali diperlukan
+ Lakukan pembersihan dan desinfeksi sebelum dan sesudah
mengunjungi peternakan manapun
+ Masa karantina : Jika pernah berada di wilayah terinfeksi, hindari
kontak dengan ternak setidaknya selama 5 hari

20
Pencegahan Penyebaran Penyakit
Pembatasan lalu lintas dan peningkatan biosecurity terhadap :
+karyawan/ petugas
+tamu
+kendaraan
+peralatan
+kandang dan peralatan
+ternak

21
22
23
Langkah-Langkah Biosekurity di
Peternakan
Penanganan Hewan yang ada di peternakan :
-Pemantauan dan pemeriksaan Kesehatan hewan secara rutin
-Tingkatkan frekuensi inspeksi, catat aktivitas dan perawatan yang diberikan
-Konsultasikan ke dokter hewan jika menemukan kematian ternak yang tidak
biasa
-Isolasi hewan yang sakit hingga pulih sepenuhnya
-Berikan vaksinasi untuk penyakit zoonozis

24
Penangaan Hewan Baru :
-Periksa status Kesehatan sebelum membeli, dan beli dari sumber terpercaya
-Segera pisahkan dan bersihkan hewan yang baru datang
-Pisahkan dari hewan lain minimal 2 minggu untuk mengurangi resiko penyebaran
infeksi atau penyakit dan agar hewan beradaptasi
-Bila dibutuhkan waktu isolasi dapat diperpanjang, periksakan ke petugas
Kesehatan ternak
-Pastikan pagar dan pembatas dalam keadaan baik untuk menghindari pengerat,
hewan liar dan hama

25
Desinfektan
- Peka terhadap : Sodium hydroxide (2%), Sodium carbonate
(4%), citric acid (0,2%), acetic acid (2%), sodium
hypochloride (3%), potassium peroxymonosulphate/ sodium
chloride (1%), chlorine dioxide
- Resistensi terhadap desinfektan : iodophore, quartenery
ammonium compounds, dan phenol

26
Darurat, dapat menggunakan desinfektan :
1.Washing soda (10 bagian dalam 100 bagian air hangat)
2.Deterjen rumah tangga dalam air hangat (600 C); atau
3.Chlorine bleach pekat (1 bagian bleach pekat dalam 3 bagian
air atau dengan konsentrasi 2-3%)
Larutan ini tidak dapat digunakan untuk mencuci muka,
tangan, kulit, atau bagian tubuh lainnya.

27
BAHAN KIMIA YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM
DEKONTAMINASI
No Obyek Desinfektan yang digunakan atau tindakan lain
1 Orang Detergen, hydrochloric acid, citric acid
2 Baju Sodium hypochlorite, citric acid
3 Karkas (bangkai) Sodium hydroxide (caustic soda, NaOH), sodium carbonate anhydrous
(Na2CO3.10H2O), Hydrochloric acid, citric acid. Atau dibakar/dikubur
4 Sodium hypochlorit, calcium hypochlorite, virkon, sodium hydroxide (caustic soda,
Kandang (alat) NaOH), sodium carbonate anhydrous (Na2CO3) atau washing soda
(Na2CO3.10H2O)
5 Lingkungan, air Sodium hydroxide ( caustic soda, NaOH), sodium carbonate anhydrous
dalam container (Na2CO3) atau washing soda (Na2CO3.10H2O)
6 Makanan ternak Formalin, kubur atau baker
7 Tinja tertular Hydrochloric acid, citric acid atau dikubur
8 Mesin, Virkon, sodium hydroxide (caustic soda, NaOH), sodium carbonate anhydrous
kendaraan (Na2CO3) atau washing soda (Na2CO3.10H2O), Hydrochloric acid, citric acid
9 Alat elektrik Formaldehyde gas (bahan ini cukup berbahaya hanya digunakan oleh petugas yang
berpengalamanan
10 Pesawat udara Virkon
TERIMAKASIH

29

Anda mungkin juga menyukai