Anda di halaman 1dari 8

FORMULIR A

LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN : Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

1. Penyuluh Pertanian
a. Nama/NIP : Bambang Sunandar, SP., MP/ 19770328 200501 1 002
b. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I /IIId
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Muda
d. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Jawa Barat
2. Dasar Pelaksanaan : Diseminasi hasil pengkajian
3. Nama Kegiatan : Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk
naskah radio dengan judul :” Pengendalian Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK) pada ternak ruminansia”.
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu Pelaksanaan : 23 Mei 2022
b. Tempat/Lokasi : Lembang
5. Hasil Pekerjaan : Terlampir

Mengetahui Lembang, 23 Mei 2022


Pimpinan Unit Kerja atau Penyuluh Pertanian
Pejabat yang ditunjuk

( Abdi Hudayya, SP ) (Bambang Sunandar, SP., MP)

Catatan :
Laporan hasil pekerjaan dilampirkan dengan identitas penyusunnya
Naskah Siaran Radio

Hari/Tanggal : Senin/23 Mei 2022


Waktu : 09.00-10.00
Acara : INPARI (Informasi Pertanian Indonesia)
Durasi : 60 menit
Judul : “Pengendalian penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak Ruminansia”
Naskah : Bambang Sunandar
Produksi : Radio MEGATANI 107,7 FM, BPTP Jawa Barat, Jl. Kayu Ambon 80, Lembang

No. Petugas Narasi


1 Operator Putar Jingle / iklan layanan masyarakat ///
2. Narator Apa kabar sobat tani ?/ materi siaran informasi pertanian hari ini saya
......................... mengajak mitra tani untuk mengenal tentang : Pengendalian
penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak Ruminansia // Mungkin
pendengar setia MEGATANI FM sudah pernah mendengar tentang PENYAKIT
MULUT DAN KUKU pada ternak khususnya ruminansia khususnya Sapi, domba
dan kambing akhir-akhir ini, nah untuk mengetahui lebih jauh dan untuk
menambah pengetahuan ///.
Marilah kita dengarkan Informasi selengkapnya ///
3. Operator Musik latar
4. Narator Saat ini santer terdengar issue terkait Penyakit mulut dan kuku yang
merupakan wabah virus pada hewan ternak ruminansia. Wabah ini
menyebabkan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua
hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa,
unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan
jerapah.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth
Disease (FMD) adalah infeksi sistemik akut Jenis penyakit ini disebabkan dari
virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee
epizootecae.
Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular
penyakit hingga timbul gejala penyakit Virus ini dapat bertahan lama di
lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.
Angka kesakitan ini bsia mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada
hewan muda atau anak-anak.
Tingkat penularan penyakit mulut dan kuku (pmk) cukup tinggi, tetapi tingkat
kematian hanya 1-5%. Sehingga jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu,
kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh .
6. Narator Sobat tani / mengapa kita harus waspada terhadap penyakit PMK ini?/
Informasi lengkapnya sesaat lagi akan kami sampaikan setelah jeda di depan//
Jangan kemana-mana pastikan hanya di 107,7 FM radio MEGATANI FM
radionya masyarakat pertanian ///
7. Operator Iklan layanan masyarakat atau jingle
8. Narator Mengapa kita harus waspada terhadap penyakit PMK?
1. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus
transportasi daging dan ternak terinfeksi.
2. Menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat
badan permanen).
3. Pengendaliannya sulit dan kompleks karena membutuhkan biaya
vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas hewan yang
ketat.
4. Negara Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dan ratusan
pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan
bahan asal hewan (daging, kulit, dll.) dari negara Endemis PMK seperti
India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya.

9. Operator Jingle
10. Narator Terima kasih mitra tani masih bersama kami dalam INPARI radio MEGATANI
FM///
Penyebab Penularan PMK
Virus ini ditularkan ke hewan melalui beberapa cara diantaranya :
1. Kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan
melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.
2. Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti
daging dan tulang dari hewan tertular.
3. Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh
manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan,
tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.
4. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil
angkutan, peralatan, alas kandang dll.)
5. Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60
km di darat dan 300 km di laut)

11. Operator Musik selingan/ jingle


12. Narator Gejala Klinis Hewan Tertular PMK
Gejala pada sapi
1. Terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil.
2. Mengalami anorexia (tidak nafsu makan)
3. Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari.
4. Keluar air liur berlebihan (hipersativasi).
5. Saliva (air liur) terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.
6. Pembengkakan kelenjar submandibular.
7. Hewan lebih sering berbaring.
8. Luka pada kuku dan kukunya lepas.
9. Menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka
menendangkan kaki.
10. Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa
hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing,
kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku.
11. Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi
(istilah kedokteran yang merujuk pada keadaan jaringan yang
abnormal pada tubuh), mastitis (radang kelenjar susu) dan penurunan
produksi susu permanen,
12. Mengalami myocarditis (peradangan pada lapisan tengah dinding
jantung) dan abotus kematian pada hewan muda.
13. Kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.
Pada Domba dan Kambing
1. Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.
2. Lesi / lepuh pada sekitar gigi domba
3. Kematian pada hewan muda.
4. Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)
13. Operator Musik selingan/ jingle
Pencegahan Penularan dan Penyebaran Virus PMK
Biosekuriti Barang
1. Disposal yakni pemusnahan barang – barang yang terkontaminasi.
2. Dekontaminasi yaitu semua barang yang masuk kandang perlu
disanitasi dengan melakukan desinfeksi, fumigasi, atau disinari lampu
ultra violet.
Biosekuriti Kandang
1. Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan secara berkala setelah
selesai digunakan
2. Melakukan desinfeksi lingkungan sekitar kandang secara berkala dan
Dekontaminasi yakni dengan cara mencuci kandang, peralatan,
kendaraan, dan bahan-bahan lain yang memungkinkan bisa
menularkan PMK dengan deterjen atau disinfektan.
Biosekuriti pada Karyawan Peternakan
1. Karyawan wajib masuk ke ruang semprot disinfektan
2. Karyawan yang masuk kadang harus ganti baju lengkap dengan
seragam (APD), sepatu boot, dan masker
Biosekuriti Tamu Kunjungan
1. Tamu yang masuk ke kandang harus ganti baju lengkap dengan
seragam lengkap (APD), sepatu boot, dan masker.
2. Tamu masuk ke kandang melalui biosecurity spraying dan harus
melakukan celup kaki dan cuci tangan di tempat disinfektan kandang
Biosekuriti kendaraan
Security perlu menyemprot Ban dan bagian bawah kendaraan dengan
menggunakan larutan disinfektan atau melalui bak dipping kendaraan.
Biosekuriti Ternak
1. Setiap ternak yang baru masuk ke lokasi peternakan perlu ditempatkan
terlebih dulu di kandang karantika/isolasi selama 14 hari dan dilakukan
pengamatan yang intensif terhadap gejala penyakit.
2. Jika terdapat gejala klinis penyakit, maka segera pisahkan dan
dimasukkan ke kandang isolasi dan ditangani lebih lanjut oleh petugas
kesehatan hewan dan dilaporkan pada dinas peternakan setempat.
3. Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan,
pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
4. Pemotongan hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan -
hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
5. Musnahkan bangkai, sampah, serta seluruh produk hewan pada area
yang terinfeksi.
6. Pelarangan pemasukan ternak baru dari daerah tertular
7. Untuk peternakan yang dekat daerah tertular maka ada anjuran untuk
melaksanakan Vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant
8. Kekebalan 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian
tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain
yang sedang mewabah.
12. Operator Putar jingle/ iklan layanan masyarakat atau lagu pertanian……….///
13 Narator Pengobatan dan Pengendalian Ternak
Bagi ternak yang telah terinfeksi virus, maka ada beberapa metode alternative
pengobatan dan pengendalian dengan cara berikut ini
a. Pengobatan pada sapi yang terinfeksi
 Melakukan pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.
 Kaki yang sudah terinfeksi bisa diterapi dengan chloramphenicol
atau larutan cuprisulfat.
 Melakukan Injeksi intravena preparat sulfadimidine
 Hewan yang terserang penyakit harus karantina yakni dipisahkan
dari hewan yang sehat selama masa pengobatan.
b. Pencegahan pada sapi yang sehat
 Hewan yang tidak terinfeksi harus ditempatkan dalam kandang yang
kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan.
 Berikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh hewan yang sehat
 Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5%
setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan
seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada
ternak sapi.

14. Operator Jingle

15. Narator Tindakan Pertama Pada Kasus


1. Melaporkan Kasus
Jika ada keluhan dan pertanyaan terkait kasus PMK, maka bisa hubungi
hotline PMK Jawa Barat di nomor 0813 9447 8396
2. Pembuatan Disinfektan Efektif
Pada dasarnya virus PMK tidak tahan pada keadaan asam dan basa. Oleh
karena itu disinfektan yang dapat digunakan antara lain:
Sodium hidoxida (soda api) 2% 20 gr/l air
Sodium karbonat (soda cuci/soda abu) 4% 40 gr/l air
Asam sitrat 0,2% 2 gr/l air
Asam asetat (asam cuka) 2% 20 gr/l air

Sodium hypoklorat (pemutih pakaian


3% 57 ml/l air
bayclin, proklin)

Cara pembuatan disinfektan yang efektif untuk pmk: campurkan larutan


bayclin (pemutih pakaian lainnya) sebanyak 57 ml ke dalam 1 liter air.
Disinfektan ini dapat digunakan untuk kandang, peralatan peternakan,
kendaraan, sepatu boot, dll.
3. Pantau keadaan PMK Di Jabar
Cek kondisi PMK di Jawa Barat di validation.isikhnas.co
15. Narator Demikianlah mitra tani pendengar Radio MEGATANI FM kita telah
mendengarkan penjelasan tentang “Pengendalian penyakit Mulut dan Kuku
(PMK) pada ternak Ruminansia”. Semoga bermanfaat dan dapat
diaplikasikan oleh sobat tani, sampai bertemu kembali pada acara dan
gelombang yang sama.
16. Operator Musik penutup (Lagu pertanian).

Telah disiarkan pada Tanggal, 23 Mei 2022


Manager Radio Megatani FM,

Dr. Darojat, Prawiranegara, SP.,MSi


NIP. 19742912 20003 1 001

Anda mungkin juga menyukai