USULAN P2M2
PENGUSUL
UNIVERSITAS JAMBI
JUNI 2022
1
HALAMAN PENGESAHAN P2M2
2
DAFTAR ISI
Daftar isi ................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA ................... 5
BAB III. METODE PELAKSANAAN ................................................... 6
BAB IV. ANGGARAN BIAYA .............................................................. 7
4.1. Anggaran Biaya ................................................................................. 7
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 7
DAFTARA PUSTAKA ........................................................................... 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan anggota, Biodata Dosen Pendamping ... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya .................................................. 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pemberian Tugas ... 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ...................................... 23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra .................................. 24
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra .................................................. 25
3
BAB I. PENDAHULUAN
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease adalah penyakit hewan
yang cepat menular menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti sapi, kerbau,
domba, kambing, babi, rusa/kijang, onta dan gajah. Hewan yang sakit akibat infeksi virus
PMK memperlihatkan gejala klinis yang patognomonik berupa lepuh/lesi pada mulut dan
pada seluruh teracak kaki. Agen penyebab PMK adalah virus Foot and Mouth Disease
(FMDV) yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus (MacLachlan &
Dubovi 2017).
Penyakit ini sangat menular dan masih terjadi di banyak negara di dunia, serta
mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar. Davies (2002) memaparkan pengendalian
wabah PMK di Inggris yang menelan biaya sekitar £2,7 miliar diluar kerugian miliaran
poundsterling yang diakibatkan oleh turunnya jumlah turis, serta terganggunya industri-
industri peternakan di pedesaan. Chaters et al. (2018) memperlihatkan bahwa wabah PMK
di daerah endemik menurunkan fertilitas pada sapi perah. Berdasarkan pada sifat penyakit,
sebaran penyakit dan dampak kerugiannya, Badan Kesehatan Hewan Dunia, atau Office
des Internationale Epizootis (OIE), menempatkan penyakit ini dalam Daftar “OIE Listed
Diseases and Other Diseases of Importance” sebagai penyakit yang harus dilaporkan
kejadiannya oleh semua negara di dunia ke OIE (OIE 2019a).
Indonesia pernah menjadi negara tertular PMK (Ronohardjo et al. 1984), dan penyakit ini
pertama kali dilaporkan pada pada tahun 1887 di Malang, yang kemudian menyebar ke
berbagai wilayah Indonesia. Pengendalian PMK dilakukan secara terus menerus saat itu
untuk pembebasan penyakit, namun pada tahun 1983, PMK meletup kembali di Kabupaten
Blora Jawa Tengah.
Pada Tahun 2022 wabah PMK kembali masuk ke Indonesia. Data sebaran PMK
secara nasional yang disadur dari siagapmk.id Kementrian Pertanian, ternak yang
terinfeksi PMK yang tersebr di 18 Provinsi dengan jumlah 173,613 terpapar
(Anonim, 2022). Tingginya ternak yang terpapar virus PMK sedangkan masyarakat
belum mengetahui tentang penyakit PMK. Selain itu bulan Juli terdapat hari raya
umat islam yaitu idul adha, banyak ternak yang akan dipotong dan nanti merupakan
pemotongan ternak terbesar pada hari tersebut. Banyak masyarakat yang berkontak
dengan hewan ternak tanpa diketahui asal ternak tersebut, sehingga perlu dilakukan
sosialisasi tentang penyakit PMK tersebut.
4
BAB II
GAMBARAN MASYARAKAT MITRA
Pada wilayah pedesaan seperti yang terjadi pada wilayah desa pemayung,
kabupaten Batanghari provinsi Jambi, dalam mendirikan sebuah usaha peternakan
sapi ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah ketentuan dalam
pendirian kandang yang harus jauh dari lingkungan tempat tinggal masyarakat,
serta dalam pengolahan limbah peternakan haruslah dikelola secara benar sehingga
tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar. Meskipun pada
kenyataanya masih juga memberikan dampak negatif seperti bau kotoran sapi yang
mengganggu aktivitas keseharian masyarakat sekitar kandang. Akan tetapi ada juga
dampak positif dengan adanya usaha peternakan sapi ini yaitu membantu
perkembangan ekonomi masyarakat sekitar dengan memperkerjakan masyarakat
sekitar sehingga menambah lapangan pekerjaan di desa Pemayung.
Adapun respon masyarakat nantinya akan muncul ada yang merespon
negatif ada yang merespon positif, bahkan ada respon masyarakat yang biasa biasa
saja dalam arti masyarakat tidak peduli akan keberadaan kandang peternakan yang
ada di desa pemayung. Selain respon juga akan timbul perilaku sosial masyarakat
yang tidak seperti biasanya hal ini dikarenakan akan keberadan kandang peternakan
sapi yang ada di desa Pemayung, yaitu perilaku sadar akan hidup sehat, perilaku
meningkatnya kebutuhan daging dan juga perubahan pada perkembangan
perekonomian masyarakat yang ada di sekitar peternakan sapi yang ada di
desa desa Pemayung Kabupaten Batanghari.
Di sekitar peternakan tersebut masyarakat sekitar juga memiliki beberapa
ekor sapi yang pemeliharaan nya di lepas bebas di pemukiman dan di kebun warga,
sehingga ada kejadian yang tidak di inginkan sapi masuk ke kebun warga dan
merusak nya. Dengan di lepas liarkan ternak mereka, tentu kebersihan dan
biosekuriti di sekitar sapi tidak terjamin 100% kebersihan nya. Apalagi jika
sekarang sedang mewabah penyakit mulut dan kuku yang penanganan nya sukar
akan sembuh. Masyarakat dan peternak harus di bekali ilmu yang mumpuni agar
ternak terhindar dari pnyakit mulut dan kuku yang sedang mewabah saat ini dengan
penanganan yang tepat.
Lagipun desa pemayung terbilang cukup sedikit jauh dari perkotaan untuk
mendapat kan perhatian dari pemerintah setempat akan penting nya biosecurity
pada kendang ternak. Namun peternak pun sadar akan biosecurity dan menerima
arahan dan pelatihan pembuatan desinfektan ini yang akan membantu menjaga
ternak dari virus dan bakteri yang sedang mewabah saat ini.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat ini yaitu dengan
metode pekerjaan lapang dari pelaksana kepada pihak yang di suluh (masyarakat di
sekitar Ternak Mandiri). Selama kegiatan ini berlangsung, kami selalu menerapkan
protocol kesehatan covid-19. Adapun tahapan pelaksanaan program yaitu sebagai
berikut:
A. Persiapan
Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode
pengumpulan data yang dilakukan melalui Tanya jawab secara langsung dengan
sumber data. Pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara
lisan, untuk dijawab secara lisan juga, kontak langsung dengan tatap muka antara
mahasiswa dan peternak. Dalam wawancara secara mendalam ini dilakukan oleh
peneliti terhadap informan yang menjadi obyek dari penyuluhan ini yaitu ternak
mandiri dan masyarakat di sekitar ternak. Pada saat surevi, kami telah mengajukan
beberapa pertanyaan penunjang penyuluhan ini. Kami juga meminta izin kepada
warga setempat agar kami dapat menjalankan kegiatan ini dengan baik.
B. Pelaksanaan kegiatan
Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah membangun Kepercayaan
ternak mitra kepada mahasiswa. Setelah itu, mahasiswa melakukan pendekatan
secara personal dengan masyarakat sekitar. Masyarakat diberi motivasi dan
pengetahuan tentang penyakit mulut dan kuku. Di mana bahwa penyakit ini sangat
cepat menular, namun tidak zoonosis. Masyarakat juga di beri pengetahuna cara
pencegahan wabah ini dengan desinfektan yang ramah lingkungan dan tidak
berbahaya bagi ternak.
TAHAPAN-TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Langkah-langkah yang akan kami laksanakan untuk melancarkan kegiatan yaitu
sebagai berikut :
1. Survei lokasi yang akan digunakan untuk penyelenggaraan penyuluhan dan
pendataan peserta yang akan ikut serta dalam penyuluhan penyakit mulut dan
kuku (PMK) pada kelompok ternak sapi mandiri.
2. Dalam pencarian peserta untuk melaksanakan program penyuluhan ini tidak ada
persyaratan yang khusus untuk dapat mengikuti kegiatan ini. Bagi semua
masyarakat diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan ini, apalagi masyarakat
yang mempunyai ternak. Penyuluhan ini tidak membatasi peserta yang dapat
ikut, dan yang paling penting adalah program ini tidak dipungut biaya.
3. Mengadakan penyuluhan seperti workshop untuk mengenalkan dan memberi
pengetahuan yang benar tentang penyakit Mulut dan kuku (PMK) dan cara
penanganan nya dengan menggunakan desinfektan yang ramah lingungan.
6
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1 Anggaran biaya
Tabel 1. Rancangan Anggaran Biaya Habis pakai
7
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penyuluhan
Bulan
No. Kegiatan
Juni Juli Augst Sept Okt Nov Des
1. Persiapan M1
2. Pembuatan proposal M2-M3
3. Survei Lokasi
4. Proses administrasi M4
5. Pelaksanaan
6. Laporan Kemajuan
7. Monev
8. Laporan Akhir
9. Artikel Ilmiah (Submit)
8
DAFTAR PUSTAKA
[OIE] Office des Internationale Epizootis. 2019. Manual of diagnostic test and
vaccines for terrestrial animals 2019. Paris (Prancis): Office des
Internationale Epizootis.
Anonim, 2022. Peta Sebaran Penyakit Mulut dan Kuku Nasional. Diakses tanggal
17 Juni 2022 situs http://www.siagapmk.id/p/blog-page_17.html
Carter JB, Saunder VA. 2013. Virology: Principles and application. 2nd ed. West
Sussex (UK): John Willey & Sons Ltd.
Davies G. 2002. The Foot and Mouth Disease (FMD) epidemic in the United
Kingdom 2001 Comparative Immunology. Microbiol Infect Dis. 25:331-
334
Griya Ilmu. (2015) Diakses pada 14 Juni 2022, dari
https://eprints.uns.ac.id/27050/1/F3614059_001027_Griya_Ilmu_Sebagai
_Upaya_Untuk.pdf
jbptunikompp-gdl-ikrarahard-34322-10-unikom_i-i
MacLachlan NJ, Dubovi EJ. 2017. Fenner’s Veterinary Virology. 5th ed. Elsevier.
Oxford (UK): The Boulevard, Langford Lane, Kidlington
Metode Pelaksanaan (2018) Diakses pada 16 Juni 2022, dari
Ronohardjo P, Hendardi, Adjid A, Wiryono A, Abubakar M. 1984. Potensi berbagai
vaksin Mulut dan Kuku yang dipakai dalam pemberantasan wabah
penyakit. Penyakit Hewan. 16:189-196.
Teknologi Untuk Semua Bidang Kegiatan. (2013) Diakses pada 15 Juni 2022, dari
https://www.academia.edu/10260933/USULAN_PROGRAM_KREATIVITAS_
MAHASISWA_TEKNOLOGI_UNTUK_SEMUA_BIDANG_KEGIATAN_PK
M_PENGABDIAN_KEPADA_MASYARAKAT_
TrijayaG.P1. 2017. “Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Ayam Broiler Milik
Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Nabire”.II(1).
9
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Tim
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dimas Setyo Nugroho
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Kesehatan Hewan
4 NIM E0F121006
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tambang Emas, 24 Juli 2001
6 Alamat Email Ulobalap99@Gmail.com
7 Nomor Telepon/HP/Wa 0896-6157-9922
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan P2M2.
10
2. Anggota I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Indah Pratiwi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Hewan
4 NIM E0F121031
5 Tempat dan Tanggal Lahir Desa Batin, 31 Mei 2001
6 Alamat Email Oppoindahpratiwi@Gmail.com
7 Nomor Telepon/HP/Wa 0813-6837-5628
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan P2M2.
Indah Pratiwi
NIM E0F121031
11
3. Anggota II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Meri Susanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Hewan
4 NIM E0F121005
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ture, 24 Juni 2002
6 Alamat Email Ms7828184@Gmail.com
7 Nomor Telepon/HP/Wa 0882-7752-5162
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan P2M2.
Meri Susanti
NIM E0F121005
12
4. Anggota III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nova Oktavia Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Hewan
4 NIM E0F121003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Guguk, 03 Oktober 2003
6 Alamat Email Novaoktaviaputri03@Gmail.com
7 Nomor Telepon/HP/Wa 0853-7881-9515
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan P2M2.
13
5. Anggota IV
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zakiatun Nisa Darojah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Hewan
4 NIM E0F121007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sungai Gelam, 08 Mei 2004
6 Alamat Email Zakiatunnisa08@Gmail.com
7 Nomor Telepon/HP/Wa 0822-7822-5410
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan P2M2.
14
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. drh. Sri Wigati, M.Agr.Sc.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 196412241989032005
5 NIDN 0024126406
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banyumas, 24 Desember 1964
7 Email sriwigati@unja.ac.id
8 Nomor Telepon / HP 08122774575
9 Alamat Kantor Fak. Peternakan UNJA, Jln. Raya Jambi-
Muara Bulian Km.15, Mendalo Darat,
Jambi 36361
10 Nomor Telepon/ Faks 0741-582907
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 25 orang; S-2 = 5 orang; S-3 = -
1. Anatomi dan Fisiologi Ternak
2. Ilmu Lingkungan Ternak
12 Mata Kuliah yang Diampu 3. Ilmu Kesehatan Ternak
3. Farmakologi
4. Kesehatan Masyarakat Veteriner (S2)
B. Riwayat Pendidikan
15
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun
Terakhir
Pendanaan
No
Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jml (juta
.
Rp)
1. 2021 Teknik Pembibitan Ayam Kampung PNBP- 25,0
Unggul di Desa Mudung Laut Univ.
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi Jambi
2. 2021 Pengenalan Teknologi Pemuliaan PNBP- 7,0
Praktis Untuk Peternakan Ayam Fakultas
Kampung di Desa Pondok Meja
Kecamatan Mestong Kabupaten
Muaro Jambi
3. 2020 Demonstrasi Pembuatan Kompos Mandiri 1,0
Metode Alami Termopilik Tanpa
Bioaktivator pada Kelompok Peternak
Kambing
4. 2018 Teh Celup Herbal Daun Dadap Serep PNBP- 10,0
(Erythrina subumbrans) dan Daun FAK
Stevia (Stevia rebaudiana) Sebagai
ASI Booster Alami
5. 2017 Apoteker Cilik Sekolah sebagai Kader PNBP- 15,0
Kesehatan Usia Dini dalam UNJA
Swamedikasi Penyakit Menggunakan
Tanaman Obat
6. 2016 IbM Kelurahan Talang Babat dan DP2M- 44,0
Nibung Putih untuk Skrining dan DIKTI
Aplikasi Swamedikasi Filariasis
7. 2016 Pemanfaatan Obat Tradisional untuk DIPA 7,0
Penyakit Degeneratif dalam UNJA
Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Masyarakat Di Desa Mendalo Indah
Kecamatan Jambi Luar Kota
8. 2016 Pemberdayaan Masyarakat dalam DIPA 10,0
Swamedikasi Penyakit Radang Sendi UNJA
di Desa Mendalo Indah Kecamatan
Jambi Luar Kota
9. 2015 IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat DP2M- 34,5
untuk Introduksi Teknologi dan DIKTI
Strategi Pembentukan Sistem
Lumbung Pakan Ternak
16
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
17
Being of the UN
Sustainable Development
Goals”. Jatinangor,
23-24 October, 23-24-
2018
7. The Use of Rubber Leaves 2018 Indonesian Center for
(Hevea brasiliensis) as Animal Science Research
Forage in Supporting The and Development
Development of Goat (ICARD)
8. Optimasi Formula 2017 Prosiding Seminar
Nanopartikel Ekstrak Pasak Nasional Peran Sains,
Bumi (Eurycoma longifolia) Teknologi dan Pendidikan
dengan Metode Simplex MIPA Dalam Menopang
Lattice Design untuk Sains Park, Teknopark,
Penghantaran Obat Serta Geopark Berbasis
Antimalaria Agroindustri dan
Lingkungan
9. The Use of Rubber Leaves Vol II/ Th. Proceedings of
(Hevea brasiliensis) as 2016 International Seminar on
Forage in Supporting The Livestock Production and
Development of Goat Veterinary Technology.
DOI:
http://dx.doi.org/10.14334
/Proc.Intsem.LPVT-2016-
p.284-290
10. Tannin Anthelmintic Doses, Vol 6, Part Proceedings of the 6th
Metabolizable Energy and II / Th. 2015 ISTAP, International
Undegraded Protein Seminar on Tropical
Contents of Rubber Leaves Animal Production.
(Hevea brasiliensis) as Gadjah Mada University,
Herbal Nutrition for Goats Indonesia pp.: 151-155.
11. In Sacco Degradability of Six Vol. II. Th. Proceedings of the 16th
Different Tropical Feedstuffs. 2014 AAAP Animal Science
Conggress Gadjah Mada
University, Yogyakarta,
Indonesia. pp. 376-379
12. Analysis of Rubber Leaf Vol. II. Th. Proceedings of the 16th
(Hevea brasiliensis) Potency 2014 AAAP Animal Science
as Herbal Nutrition for Goats Conggress Gadjah Mada
University, Yogyakarta,
Indonesia. Pp. 497-500
13. Effects of Feed Additive Vol. II. Th. Proceedings of the 16th
Temu Ireng (Curcuma 2014 AAAP Animal Science
aeroginosa), Kunyit Conggress Gadjah Mada
(Curcuma longa) and Jahe University, Yogyakarta,
Merah (Zingiber officinale)
18
on Hemograms of Buras Indonesia. Pp. 150
Chickens (Abstract).
19
Security, Policy, Genetic Gadjah Mada
Resources, and Climate University,
Change. Yogyakarta
6. The 16th AAAP Congress In Sacco Degradability of November,
: Sustainable Livestock Six Different Tropical 10th-14th, 2014.
Production in The Feedstuffs. Gadjah Mada
Perspective of Food University,
Security, Policy, Genetic Yogyakarta
Resources, and Climate
Change.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Kota, tanggal-bulan-tahun
Dosen Pembimbing
(Nama Lengkap/NIP)
20
Lampiran 4 Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Pembelian ATK dan bahan habis pakai
Honor Tenaga
Bahan habis pakai 1 1 Orang Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Ahli
Akomodasi
Bahan habis pakai 2 1 Orang Rp 100.000 Rp 100.000
Tenaga Ahli
Transport
Bahan habis pakai 3 1 Orang Rp 300.000 Rp 300.000
Tenaga Ahli
Akomodasi
Bahan habis pakai 4 20 Orang Rp 20.000 Rp 400.000
Peserta
Bahan habis pakai 5 Akomodasi Tim 1 Tim Rp 700.000 Rp 700.000
Bahan habis pakai 7 Bahan ATK 1 Bulan Rp 500.000 Rp 500.000
Subtotal (Rp) Rp 3.000.000
21
Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pemberian Tugas
22
23
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA MITRA DALAM
PELAKSANAANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Nama :
NIP/NIK :
Jabatan :
Nama Instansi/Kelompok Mitra :
Alamat :
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan Program
Pengabdian
Mahasiswa Kepada Masyarakat
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak
Mitra dan Pelaksana Kegiatan Program Pengabdian tidak terdapat ikatan
kekeluargaan dan ikatan usaha dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Yang menyatakan,
Meterai Rp10.000,-
24
25
Lampiran 9. Denah Detail Lokasi Mitra
LOKASI
26