JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan oleh :
YOGYAKARTA
2020
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Menyetujui,
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
DAFTAR ISI ii
RINGKASAN 1
BAB 1 PENDAHULUAN 2
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN 16
ii
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan gizi pada labu kuning per 100 gram bahan 7
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya 12
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan 13
Power Point :
Poster :
iv
RINGKASAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
ini cukup tinggi. Murahnya bahan baku ini juga dapat dijadikan alternatif
usaha baru bagi petani Labu Kuning di daerah perdesaan, proses pengolahan
dimsum yaitu dengan pengukusan serta tidak adanya penambahan bahan
berbahaya sehingga sangat aman untuk di komsumsi. Tim peneliti
merealisasikan terobosan baru melalui program-program yang disusun dalam
proposal Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M)
dengan judul “Inovasi Dimsum Labu Kuning (Cucurbhita Moschata)
Antidiabetes Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat di Perdesaan”
2
3
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, fokus
permasalahannya adalah bagaimana penerapan program inovasi produk
dimsum antidiabetes ini dengan bahan baku labu kuning dapat di budidayakan
dan di kelola oleh masyarakat sehingga menghasilkan produk yang berkualitas
dan memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan, sehingga menjadi
produk dengan inovasi baru dan berhasil. Selain penerapan dari labu kuning
ini, produk ini juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan juga
sebagai peluang usaha bagi masyarakat pedesaaan.
.
2.2 Tujuan Program
Tujuan dari inovasi ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat bahwa inovasi Labu Kuning ini memberi dampak yang baik bagi
kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan peluang usaha bagi
masyarakat,dan juga Membuka lapangan pekerjaanbagi masyarakat.
1. Teoritis
a. Sumbangsih ilmu pengetahuan mengenai pemanfaatan Labu Kuning
sebagai produk olahan yang bergizi tinggi bagi masyarakat, khususnya
penderita diabetes.
b. Sebagai bahan wacana dan rujukan bagi pengembangan program
serupa inovasi produk Labu Kuning
2. Praktis
4
a. Memanfaatkan peluang usaha dari hasil perkebunan Labu Kuning
sebagai usaha pemberdayaan masyarakat perdesaan
b. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan hasil
pertanian atau perkebunan setempat
c. Membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang belum memiliki
pekerjaan
1.6Jaminan Produk
Produk yang akan dihasilkan akan memiliki mutu yang tinggi dan
berasal dari labu pilihan yang dihasilkan oleh petani lokal yang memiliki
tanah yang subur. Dimsum labu juga memberikan jaminan jika kita memakai
bahan-bahan berkualitas dan aman orang dengan gula darah tinggi.
5
BAB 2
6
Dalam kondisi tersebut masyarakat perdesaan memanfaatkan lahan
bercocok tanam ditanami oleh sayur-sayuran, dikarenakan kontur tanah yang
sangat gembur dengan cuaca yang sejuk akan menunjang pertumbuhan sayur-
sayuran tumbuh secara maksimal, sangat beragam sayuran yang ditanam oleh
para petani, dari sayuran berjenis daun-daunan, ubi-ubian dan juga buah
seperti alpukat dan labu kuning.
Hasil pertanian perdesaan ini sering dipasok ke dalam pasar-pasar
yang berada di daerah sekitarannya seperti pasar, selain itu juga hasil
pertanian yang memenuhi standar kriteria yang telah lolos pernyortiran ada
juga yang disuplai ke super market. Namun terkadang penghasilan yang
didapatkan petani yang diberikan oleh para pengepul memanglah jauh dari
cukup, selain itu juga ada salah satu hal yang sangat memprihatinkan adalah
banyak hasil panen yang tidak tersortir karena kerusakan atau ukurannya
yang tidak sesuai dengan permintaan pasar, buah ataupun sayur-saruran
tersebut dibiarkan begitu saja hingga membusuk dengan sendirinya. Terutama
pada buah labu kuning dikarenakan tidak semua labu kuning memiliki bentuk
yang utuh sempurna.
Umumnya masyarakat mengolah hasil pertanian yang tidak lolos
penyortiran hanya dengan cara yang sangat sederhana atau bahkan tidak
dimanfaatkan sama sekali, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan
mengenai cara terbaik mengolah hasil pertanian. Hal ini dapat dibuktikan
dengan presentasi jumlah penduduk berdasarkan tamatan pendidikannya.
2.1 Labu Kuning
7
Berikut klasifikasi pada labu kuning,
Kingdom : Plantae
Infrakingdom : Streptophyta
Divisi : Trcheophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Infradivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Superordo : Rosanae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaseae
Genus : Cucurbital.
Labu kuning memiliki kulit yang tebal dan keras yang berfungsi
sebagai penghalang jalur respirasi, yaitu masuknya udara penyebab oksidasi
maupun keluarnya air melalui penguapan. Hal tersebut yang menyebabkan
labu kuning menjadi lebih tahan lama dibandingkan dengan buah-buahan
lain. Daging buah dari labu kuning mengandung karbohidrat dan berwarna
kuning. Dan pada bagian tengah buah labu kuning terdapat biji yang
diselimuti lendir dan serat. Biji tersebut berbentuk pipih dengan kedua
ujungnya yang runcing dan manis rasanya.
Buah labu kuning merupakan salah satu buah yang memiliki potensi
sebagai sumber provitamin A nabati berupa β- karoten. Kandungan
8
provitamin A dalam labu kuning sebesar 767 µg/g bahan (Gardjito, 2005).
Karoten adalah pigmen utama dalam membetuk warna merah, orange, kuning
dan hijau pada buah dan sayur. Karoten mempunyai sifat fungisional sebagai
antioksidan yang melindungi sel dan jaringan dari kerusakan akibat adanya
radikal bebas dalam tubuh. Karoten juga berhubungan dengan peningkatan
fungsi sistem kekebalan tubuh, melindungi dari kerusakan akibat paparan
sinar matahari dan menghambat pertumbuhan kanker (Russel, 2006).Tabel 1
menunjukan kandungan gizi labu kuning per 100 gram bahan.
Tabel 2.1. Kandungan gizi pada labu kuning per 100 gram bahan
9
tersebut, labu kuning baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang
menjalani diet atau ingin menjaga berat badan agar tetap ideal.
2. Melancarkan pencernaan
Labu kuning memiliki kandungan serat dan air yang tinggi,
sehingga bermanfaat untuk melembutkan tinja dan melancarkan
pencernaan. Hal ini juga menjadikan labu kuning baik untuk mencegah
dan menangani sembelit.
3. Menekan risiko terkena kanker
Labu kuning mengandung vitamin A, vitamin C, dan antioksidan
beta karoten yang diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker
dalam tubuh. Kandungan nutrisi tersebut menjadikan labu kuning
sebagai salah satu pilihan makanan yang baik untuk mencegah penyakit
kanker.
4. Menjaga kesehatan mata
Labu kuning merupakan salah satu sumber vitamin A yang baik.
Bahkan, kandungan vitamin A di dalam labu kuning lebih banyak dari
wortel. Selain itu, buah labu kuning juga kaya akan antioksidan lutein
dan zeaxanthin. Kandungan nutrisi tersebut menjadikan labu kuning
bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah terjadinya
penyakit mata, seperti degenerasi makula.
5. Memelihara kesehatan jantung
Kandungan kalium, serat, dan antioksidan pada labu kuning
merupakan sumber nutrisi yang baik untuk memelihara kesehatan
jantung. Kalium berperan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil,
sedangkan serat dan antioksidan dapat mengurangi kolesterol dalam
darah dan mencegah penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
Beberapa riset pun menyebutkan bahwa tercukupinya asupan serat dan
antioksidan, berperan penting dalam menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular.
Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat labu kuning yang satu
ini, tetap disarankan untuk menjalani pola makan sehat dengan
10
membatasi asupan lemak dan garam, tidak merokok, serta rutin
berolahraga.
6. Menjaga kesehatan dan fungsi otak
Baik daging maupun biji labu kuning mengandung beragam nutrisi
yang penting untuk otak, seperti kolin, magnesium, serat, dan
antioksidan lutein. Berbagai kandungan nutrisi tersebut diketahui
berperan penting dalam memelihara fungsi otak dan mengurangi risiko
demensia atau pikun. Selain itu, lutein yang terkandung pada labu
kuning juga bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat serta
konsentrasi dan kemampuan belajar.
7. Meningkatkan daya tahan tubuh
Vitamin A dan antioksidan yang terkandung pada labu kuning juga
bermanfaat untuk menjaga sistem imun, sehingga tubuh lebih kuat
melawan kuman dan virus penyebab penyakit. Selain itu, kandungan
vitamin C pada buah labu juga dapat mempercepat pemulihan saat
Anda terkena flu.
8. Meningkatkan kualitas tidur
Jika Anda memiliki gangguan sulit tidur, cobalah untuk
mengonsumsi biji labu kuning sebelum tidur. Biji labu kuning
merupakan sumber alami triptofan, yaitu salah satu jenis asam amino,
yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Biji labu kuning
juga mengandung zinc yang dapat membantu otak menghasilkan
hormon serotonin dan melatonin, yaitu hormon yang bertugas dalam
mengatur siklus tidur.
9. Menjaga kesehatan kulit
Tak hanya mencegah pertumbuhan sel kanker, kandungan beta
karoten pada labu kuning juga dapat membuat kulit Anda terlihat lebih
sehat dan awet muda serta melindungi kulit dari kerusakan akibat
paparan sinar matahari.
11
Dimsum merupakan makanan tradisional China yang tidak asing lagi
di telinga kita. Makanan ini ternyata hadir sejak zaman Dinasti Han (206 SM
– 220), yang berarti saat ini usianya sudah ribuan tahun. Dimsum terbagi
menjadi dua, yaitu dimsum goreng dan kukus. Untuk yang kukus biasanya
disajikan dalam wadah bambu, dengan tujuan agar tetap hangat saat disantap.
Dim Sum merupakan istilah dari Bahasa Kantonis yang memiliki arti
'makanan kecil', sedangkan dalam Bahasa Mandarin disebut Dianxin yang
secara harafiah berarti 'sedikit dari hati' atau 'menyentuh hatimu'. Sesuai
dengan porsi per sajian yang kecil dan jumlahnya memang tidak banyak,
hanya sekitar tiga hingga empat buah dalam satu piring atau wadah kukusan
bambu. Jenisnya sangat beragam, karena semua kue dan makanan pembuka
bisa dikategorikan sebagai dimsum.
12
BAB 3
METODE PENELITIAN
13
diskusi, peneliti PKM melakukan sosialisasi kepada ibu rumah tangga
yang ingin bergabung dengan usaha yang akan dilakukan.
c. Perekrutan Pelaku Usaha
Calon tenaga kerja yang akan di rekrut yaitu ibu rumah tangga
ataupun pelaku usaha ini pada dasarnya yang menjadi sasaran adalah ibu-
ibu hal ini dilakukan karena memang cocok karena setidaknya dapat
membantu pelaku usaha agar tidak menjadi pengangguran dan membantu
atau mengembangkan dalam hal usahanya.
d. Penyediaan Sarana & Prasarana
Tahap persiapan berikutnya adalah pengadaan sarana dan
prasarana Peralatan yang akan dibutuhkan haruslah bersih dan juga
berkualitas (tidak cacat).
3.2 Tahap Pelaksanaan
a. Penelitian Produk
Penelitian dilakukan oleh peneliti PKM yang bermaksud untuk
melihat hasil produknya dan memeriksa mutu produk yang telah dibuat.
Selain itu, penelitian produk bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan
baru terhadap makanan yang baik untuk penderita diabetes.
b. Pelatihan Tenaga Kerja
Pelatihan tenaga kerja disini bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku keterampilan, dan pengetahuan dari
pelaku usaha sesuai dengan yang diperintahkan. Dengan demikian,
pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan dalam pengertian yang
luas, tidak terbatas hanya untuk mengembangkan keterampilan semata-
mata.
c. Pembuatan Produk
Pada pembuatan produk ini kami mencoba membuat inovasi
yang baru dan menarik dari buah labu kuning, yaitu dimsum dengan
konsentrasi tepung dari labu kuning.
e. Jaminan Produk
Produk ini harus diberi jaminan agar para pembeli tidak ragu
untuk membeli produk kita dan akan puas dengan apa yang ditawarkan.
14
a. Pemasaran
Dalam tahap ini tim peneliti akan memberikan suatu
pembelajaran tambahan mengenai pemasaran produk baik secara online
agar produk yang akan digunakansebagai bahan tambahan penghasilan.
Peneliti membuat suatu website, blog, facebook, dan twitter yang
digunakan untuk menyebarluaskan produk ke dunia luar. Selain itu,
peneliti juga membantu mempromosikan dan memasarkan produk dan
bahan baku yang ada di desa melalui brosur, pamflet yang diberikan saat
wisatawan datang berkunjung, serta menempel banner di beberapa lokasi
strategis di tempat umum.
3.3 Tahap Monitoring dan Evaluasi
Tahap Monitoring ini dilaksanaan setiap penelitian kegiatan. Tahap
Monitoring atau pengawasan ini bertujuan untuk mengontrol semua kegiatan
yang dilaksanakan di lokasi sasaran, yaitu tepatnya di perdesaan. Selain itu
dilaksanakan tahap evaluasi setiap akhir kegiatan dengan tujuan untuk
meninjau kembali kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian
kegiatan sekaligus permasalahan-permasalahan yang menghambat kegiatan.
Hal ini dilakukan agar pada kegiatan berikutnya kegiatan terlaksana lebih
baik dari sebelumnya.
15
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
8. Pembuatan Produk
9. Pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
Hawa, I.I. (2015). Pengaruh Pemberian Formula Enteral Berbahan Dasar Labu
Kuning (Cucurbita Moschata) Terhadap Kadar Glukosa Darah
Postprandial Tikus Diabetes Melitus. (Artikel Penelitian). Program Studi
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
16
Lampiran 1. Anggota Kelompok
Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persayaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Pengabdian Masyarakat.
Pengusul
17
Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persayaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Pengabdian Masyarakat.
Pengusul
18
Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persayaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Pengabdian Masyarakat.
Pengusul
19
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1. Peralatan Penunjang
1. Sewa Tempat 1.500.000
2. Sewa LCD dan Layar 950.000
3. Dana Internet dan Listrik 200.000
Subtotal (7) 2.650.000
2. Produksi
1. Kompor Gas 300.000
2. Tabung Gas dan Gas 3 kg 75.000
3. Oven 2.405.000
4. Panci 250.000
5. Bahan Baku 500.000
6. Sendok Sayur 20.000
7. Sendok 15.000
8. Pisau 25.000
9. Baskom 50.000
10. Kemasan 150.000
Subtotal (9) 3.850.000
3. Bahan Habis Pakai
1. ATK (kertas, pensil, pulpen, penghapus, 400.000
papan belajar), fotokopi materi, nametag
panitia.
2. Bahan dan alat demonstrasi 1.600.000
Subtotal (2) 2.000.000
4. Perjalanan
1. Survey Lokasi 300.000
2. Transportasi Peserta menuju Tempat 1.700.000
Sasaran
3. Transportasi Pelatihan dan Pemantauan 500.000
Subtotal (3) 2.500.000
5. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar,
laporan, dll.
1. Administrasi 200.000
2. Biaya Komunikasi (pulsa) 150.000
3. Pembuatan Laporan (draft) 200.000
4. Monitoring dan Evaluasi 250.000
5. Pengiriman Laporan Akhir 150.000
6. Biaya Tak Terduga 50.000
Subtotal (6) 1.000.000
Total 12.000.000
20