DI SUSUN OLEH :
NAMA : PAIJA
NIM : 856763459
DOSEN : GUNAWAN S,Pd. M.Pd
PROGRAM STUDI : S1-PGSD
MASA REGISTRASI : 2021.2
POKJAR : SUMBER MARGA TELANG
KABUPATEN : BANYUASIN
UPBJJ-UT : PALEMBANG
UNIVERSITAS TERBUKA
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktik program pembinaan kepemudaan tentang Pembuatan pemanfaatan ubi kayu sebagai bahan pembuatan
opak Desa Terusan Muara kecamatan Sumber Marga Telang kab.Banyuasin
Nama : Paija
Nim : 856763459
UPBJJ/UT : 18/Palembang
Nip.198510242014081001 Nim.856763459
Ros
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nyalah laporan yang berjudul
“Praktik Pembinaan Program Kepemudaan Tentang Pemanfaatan Ubi Kayu sebagai Pembuatan
Opak Di Desa Terusan Muara Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin ini dapat
penulis selesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
(PBK) yang merupakan salah satu Mata Kuliah SI PGSD Semester I (satu). Dalam penulisan laporan
ini, penulis selalu berkonsultasi dengan tutor, dan pihak-pihak yang terkait, dengan maksud agar laporan
ini berbobot dan tersusun dengan baik.
Untuk itu, ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan bimbingan pemikiran dan saran serta masukan yang mendukung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik dari pembaca yang budiman senantiasa kami harapkan. Semoga laporan Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan (PBK) ini bermanfaat bagi peningkatan pendidikan dan peningkatan
kemampuan sebagai guru.
PAIJA
NIM. 856763459
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………… i
Lembar Pengesahan………………………………………………………… ii
Lembar Identitas……………………………………………………………. iii
Kata Pengantar……………………………………………………….……... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………....……………………………….…..... 1
B. Tujuan Umum………….……………………………………………. 2
C. Tujuan Khusus……….……………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Sekilas Tentang Singkong…….………………………………….….. 4
B. Opak…………….……………………………………………….…… 5
C. Pemasaran……...…………..………………….………………..…… 6
D. Konsep Pemasaran……………………………………....…………… 7
BAB III TEMUAN DAN HASIL PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan/Pelatihan…………………………...... 8
1. Tempat Pelaksanaan Pelatihan………………………………………… 9
2. Waktu Pelaksanaan Pelatihan…………………………………............ 10
3. Strategi dan Deskripsi Kegiatan…………………………………......... 11
B. Materi Kegiatan Pelaksanaan…………………….…..………….…….. 12
1. Proses pembuatan Opak…………………….……………….……...… 13
2. Alat dan Bahan……………………….……….……………......…….. 14
3. Proses dalam Produksi…………….……….……………….….….….. 15
4. Faktor-faktor Produksi………………………………………..………. 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…….…………………………………………................... 17
B. Saran …………………………………………..………….………...... 18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..…………….. 19
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus bangsa yang
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan memberikan warna bagi masa depan
bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat
memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran
kelompok usia produktif ini mencapai 60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera
dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan akan menjadi
sumber persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa
Indonesia di mata dunia Internasional juga dipertaruhkan.
Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari banyaknya jumlah pengangguran yang
ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara
semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan,
dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan
yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga
Kepemudaan belum dapatberperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan,
padahal pemudaadalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya
yang produktif.
Setelah diperlakukannya Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, terjadi
perubahan yang mendasar dalam bidang pemerintahan, dari pemerintah yang bersifat sentralistik ke
desentralisasi. Dengan perubahan tersebut maka pemerintahan daerah memiliki peran yang sangat penting
sehingga memerlukan sumber daya yang berkualitas agar sumber daya yang ada disuatu daerah dapat
dikelola dengan baik.
Undang-Undang Pangan No.7 Tahun 1996 memberikan definisi ketahanan pangan sebagai kondisi
terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup,
baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Sementara USAID (1992) mendefinisikan
ketahanan pangan sebagai satu kondisi dimana masyarakat pada satu yang bersamaan memiliki akses yang
cukup baik secara fisik maupun ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dietary dalam rangka untuk
peningkatan kesehatan dan hidup yang lebih produktif. Perbedaan mendasar dari dua definisi ketahanan
pangan tersebut yaitu pada UU No 7/1996 menekankan pada ketersediaan, rumah tangga dan kualitas (mutu)
pangan.
Banyak orang makan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, atau memenuhi kebutuhan
tubuhnya untuk mendapat asupan energi. Beberapa orang mungkin telah menyadari akan peran makanan
sebagai pemenuh kebutuhan gizi. Nampaknya bahan pangan tak hanya bermanfaat sebagai sumber zat
kimiawi bergizi tetapi kandungan zat kimiawi non gizi nya pun dalam menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh manusia sangat strategis.
Peran komponenkomponen bioaktif ini bagi kesehatan tubuh manusia mendapat banyak sorotan ahli
pangan dunia dalam dua dasawarsa terakhir ini. Terutama, sejak para pakar Jepang meluncurkan
konsep yang aslinya dikenal sebagai FOSHU ( Food for Specified Health Use) dan saat ini dikenal
dengan sebutan `Pangan Fungsional` (functional foods). Fungsi bahan pangan tidak lagi ada dua tetapi
menjadi tiga, yaitu: segi nutrisi, citarasa dan kemampuan fisiologis aktifnya. Bila kita tengok lebih
jauh lagi fungsi pangan yang terakhir ini bukanlah hal baru dalam dunia kuliner. Konsep pangan
fungsional yang menawarkan konsumen untuk dapat mencapai kemandirian dalam menata kesehatan
tubuhnya sendiri demi kebahagiaan di kelak kemudian hari merupakan daya tarik yang sangat diminati oleh
banyak orang yang telah mampu masuk dalam era memikirkan hari esok.
Pemuda sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu dihimpun dan dibina agar mereka mampu
berperan aktif dalam pembangunan didaerahnya. Karena pemuda adalah generasi penerus yang berpotensi
besar dalam suatu pembangunan dan dapat mengembangkan kreatifitas melalui pelatihan pelatihan dalam
bidang tertentu.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya
maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-
program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan,
kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Apabila Lembaga Kepemudaan tersebut dapat dikelola dan
dikembangkan dengan baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah.
Namun apabila tidak dikelola dengan baik dan diarahkan, maka potensi besar dari pemuda tidak akan
memberikan apa – apa. Dengan adanya Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak hanya pada jalur formal tetapi juga melalui jalur
non formal salah satunya melalui lembaga kepemudaan yaitu Karang Taruna.
Penduduk Indonesia terkenal dengan Negara agraris, dengan berbagai macam jenis pertanian yang di
hasilkan. Misalnya karet, ubi kayu, padi, jagung dan lain –lain
Di Indonesia tanaman ubi kayu sangat mudah dijumpai, karena penanamannya yang tidak sulit. Ubi kayu
disebut pohon kehidupan, karena semua bagian dari singkong dapat di manfaatkan untuk kehidupan,
misalnya:
1. Daun ubi kayu dapat di manfaatkan untuk sayur atau untuk pakan ternak.
2. Batang ubi kayu yang sudah kering dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar.
3. Ubi kayunya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, diantaranya kerupuk (opak) ubi kayu, getuk
lindri, lemet, keripik, ubi goreng maupun rebus, onde – onde dan masih banyak lainnya.
Ubi kayu memiliki manfaat yang cukup tinggi salah satunya sebagai antioksidan yang sangat dibutuhkan
manusia. Namun, kebiasaan manusia biasa mengolahnya hanya sebagai panganan rumah yang dapat
dinikmati dengan cara direbus, padahal ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat yang memiliki
nilai tambah tersendiri.
Pemerintah kepenghuluan Pematang Sikek dalam menyikapi ketahanan pangan mengatakan bahwa usaha
penganeragaman pangan sangat penting artinya untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan
pangan pokok saja. Misalnya dengan mengubah ubi kayu menjadi berbagai bentuk pangan olahan pangan
yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan, baik sebagai makanan pokok maupun makanan ringan.
Usaha ini di maksudkan dalam rangka mengurangi ketergantungan komsumsi pada beras. Hal ini sejalan
dengan program yang menjadi program utama pembangun pertanian.
Karena ubi kayu dapat di olah menjadi berbagai jenis makanan, maka ubi kayu dapat di jadikan sebagai
alternatif untuk menambah penghasilan sehari – hari atau untuk indstri kecil. Harga ubi kayu yang tidak
terlalu mahal sehingga masih terjangkau oleh semua kalangan, dan penulis memberi solusi untuk membuat
kerupuk (opak) dari ubi kayu melalui praktik pembinaan program kepemudaan di bidang industri.
B. Tujuan Umum
Tujuan umum praktik pembinaan kepemudaan ini ialah:
1. Menambah pengetahuan pada masyarakat / pembaca mengenai berbagai macam industri kerajinan rumah
tangga.
2. Mengembangkan sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal
3. Mengetahui cara membuka bidang usaha.
C. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari praktik pembinaan kepemudaan ini ialah:
1. Sebagai syarat melengkapi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan (PBK)
semester I program S1 PGSD-UT
2. Untuk menambah pengetahuan
3. Memberikan wawasan kepada para pembaca
4. Masyarakat / pembaca dapat mengembangkan usaha dengan memanfaatkan sumber daya di
daerah tempat tinggal kita.
5. Mampu meningkatkan perekonomian keluarga
6. Dapat mengolah dan memanfaatkan kekayaan yang ada di daerahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kandungan gizi yang terdapat dalam singkong sudah kita kenal sejak dulu. Umbi singkong merupakan
sumber energi yang kaya karbohidrat namun miskin akan protein. Selain umbi akar singkong banyak
mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Berbagai macam upaya penanganan singkong yang telah
banyak dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan baik basah maupun
kering. Selain sebagai bahan makanan pokok, banyak macam produk olahan singkong yang telah
dimanfaatkan oleh masyarakat kita antara lain adalah tape singkong, enyek-enyek singkong, opak, tiwul,
kerupuk singkong, keripik singkong, kue, dan lain-lain. Selain itu umur singkong juga sangat berpengaruh
terhadap penampilan, mutu dan rasa dari singkong tersebut. Maka dari itu proses penyimpanan singkong
juga harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan.
Sebenarnya, prospek pengembangan usaha singkong di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa
tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi singkong juga semakin meningkat dan terus
meningkat dari tahun ke tahun . Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin
memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Dari segi bisnis, usaha singkong sangat menguntungkan. Hal ini
disebabkan waktu panen singkong yang relatif singkat yakni 1 sampai 5 bulan. Peluang pasar singkong tidak
terbatas pada singkong segar saja, tetapi meliputi produk olahan seperti singkong siap saji, kripik singkong,
dan lain sebagainya.
B. Opak
Opak adalah snack kering renyah sejenis dengan kerupuk Khas Sunda, Jawa Barat. Opak berbeda bahan
dasarnya dari kerupuk. Kerupuk terbuat dari tepung tapioka, sedangkan opak terbuat dari tepung beras yang
diberi bumbu garam, gula, dan bumbu penyedap.
Opak singkong adalah salah satu jenis makanan khas Wonosobo, bagi sebagian orang jawa, singkong atau
ketela pohon sudah tak jauh beda dengan nasi, karena banyak orang jawa yang menjadikan singkong sebagai
alternatif makanan pokok selain nasi, tak heran jika kemudian singkong ini banyak diolah menjadi berbagai
macam makanan yang lebih enak dan lebih menarik.
C. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan
barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut
disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan pemasaran berarti bekerja
dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci
kesuksesan dari suatu perusahaan
Menurut Stanton (2001), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
D. Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya
cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing
concept).
Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume
untuk kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara
organisasi.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba,
atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan
konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan
adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya.
Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen
terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
BAB III
TEMUAN DAN HASIL PELAKSANAAN
Dalam pembuatan opak singkong terlebih dahulu menyediakan bahan baku karena ini bahan dasar yang
sangat penting dalam proses produksi. Proses penyediaan bahan dasar merupakan salah satu faktor
produksi yang harus ditempuh dengan melaksanakan pembelian- pembelian bahan dasar tersebut. Usaha
Opak singkong memperoleh bahan bakunya dari petani langsung yang berada di Kampung Aman.
Jumlah bahan baku yang di beli setiap bulannya sebnyak 4 karung. Harga bahan baku yang diperoleh
berkisar Rp. 2.000 / Kg.
Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam proses pengolahan ubi kayu menjadi opak dalah
sebagai berikut :
a. Pembuatan Opak
Siapkan singkong (ubi kayu) dan kupas kulit singkong sampai bersih dari kulit singkong yang
keras. Siapkan panci kukus yang berisi air diatas api yang sedang, tunggu sampai air yang didalam panci
kukus tersebut mendidih. Siapkan sebuah alat parut kelapa yang bersih, parut semua singkong yang
sudah dikupas kulitnya tadi dan masukkan kedalam panci kukus yang sudah mendidih, setelah semua
parutan singkong masuk kedalam panci kukus, tutup panci kukus dengan penutupnya, tunggu sampai
singkong empuk. Setelah singkong empuk, angkat semua singkong dari panci kukus dan masukkan
kedalam sebuah wadah, masukkan garam secukupnya kedalam singkong yang empuk tadi, kemudian
aduk singkong dengan alat pengaduk sampai garam yang dimasukkan kedalam singkong tadi dapat
merata.
Siapkan wadah penjemur (tampah = dalam bahasa Melayu yang terbuat dari plastik atau rotan),
oleskan sedikit minyak di atas wadah penjemur agar ketika singkong sudah kering pada saat diambil
tidak melengket di wadah penjemurnya. Kemudian, ambil singkong sesuai keinginan dan letakkan
diatas wadah penjemur, pipihkan dengan menggunakan garpu sampai tipis agar cepat kering dan tekstur
nya ketika dimakan menjadi renyah dan tidak keras. Setelah semua singkong dipipihkan dan diletakkan
di wadah penjemur, jemur singkong di bawah terik matahari sampai singkong kering dan siap untuk
digoreng
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia terkenal dengan Negara agraris, dengan berbagai macam jenis pertanian yang di hasilkan.
Misalnya karet, ubi kayu, padi, jagung dan lain –lain. Di Indonesia tanaman ubi kayu sangat mudah
dijumpai, karena penanamannya yang tidak sulit.Ubi kayu disebut pohon kehidupan, karena semua
bagian dari singkong dapat di manfaatkan untuk kehidupan, misalnya:
1. Daun ubi kayu dapat di manfaatkan untuk sayur atau untuk pakan ternak.
2. Batang ubi kayu yang sudah kering dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar.
3. Ubi kayunya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, diantaranya kerupuk (opak)ubi kayu,
getuk lindri, lemet, kripik, ubi goreng maupun rebus, onde – onde dan masih banyak lainnya.
Karena ubi kayu dapat di olah menjadi berbagai jenis makanan, maka ubi kayu dapat di jadikan
sebagai alternatif untuk menambah penghasilan sehari – hari atau untuk indstri kecil. Harga ubi kayu
yang tidak terlalu mahal sehingga masih terjangkau oleh semua kalangan, dan penulis memberi solusi
untuk membuat kerupuk (opak) dari ubi kayu melalui praktik pembinaan program kepemudaan di
bidang industri.
Opak singkong adalah salah satu jenis makanan khas Wonosobo, bagi sebagian orang jawa, singkong
atau ketela pohon sudah tak jauh beda dengan nasi, karena banyak orang jawa yang menjadikan
singkong sebagai alternatif makanan pokok selain nasi, tak heran jika kemudian singkong ini banyak
diolah menjadi berbagai macam makanan yang lebih enak dan lebih menarik.
B. Saran
Dalam upaya pemasaran opak, sebaiknya produsen memperbanyak bahan baku dalam produksi opak,
mengetahui bahwa opak sangat laris dalam pemasarannya, sehingga kadang tidak mencukupi permintaan
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. dan Parjimo. 2007 Budi Daya Singkong: umbi jalar, Jakarta; Agromedia Pustaka
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2286355-pengertian-penggorengan/#,diakses pada 25
Oktober 2016
http://sefran-serbaserbikuliah.blogspot.com/2012/03/penggorengan-dan-pemanggangan.html, diakses
pada 25 Oktober 2016
Gould, W. (1996). Unit Operations for the Food Industry. CTI Publication Inc. Maryland
Septiwulan, 2010. Kadar Protein pada Tape Singkong. http://digilib.unimus.ac.id. Diakses pada 25
Oktober 2016.
Syarief, rizal dan I. Aniez. 1988. Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. Mediyatama Sarana
Perkasa. Jakarta.
No Nama Indentitas Indentitas Indentitas Pekerjaa Minat
pemuda Jenis kelamin Usia Pendidikan n kegiatan
kepemudaan
1 ROS Perempuan 34 SD IRT Praktik
pemanfaatan
2 SIBA Perempuan 33 SPD IRT ubi kayu
sebagai
3 LENI Perempuan 32 SM IRT bahan
pembuatan
4 BIA Perempuan 30 SD IRT opak
DOKUMENTASI FOTO
PROSES PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI OPAK
LAMPIRAN
1.1 PEROSES PENGOPASAN UBI KAYU
1.2 PROSES MENYUCI UBI KAYU SAMPAI BERSI
1.3 PEROSES MEMARUT UBI KAYU
1.4 SELANJUTNYA MEMBIKIN LEPING UBIN
1.5 PROSES MENYETAK LEPENG UBI
1.5 PROSES PENYEMURAN LEPENG UBI
1.6 PROSES SUDAH JADI LEPENG UBI
FORMULIR DATA PRIBADI WARGA BELAJAR
Nama : paija
NIM : 856763459
Tanggal Lahir : 10/07/1969
Tempat Lahir : Muba
Umur : 52
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Terusan Muara
Status Perkawinan : menikah
Pekerjaan : Guru honorer
Nama : Ros
Tanggal Lahir : 02/05/1997
Tempat Lahir : Terusan Muara
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Terusan Muara
Status Perkawinan : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama : leni
Tanggal Lahir : 12 April 1993
Tempat Lahir : Palembang
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Terusan Muara
Status Perkawinan : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama : bia
Tanggal Lahir :11 AGUSTUS 1991
Tempat Lahir : Terusan Muara
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Terusan Muara
Status Perkawinan : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama : jida
Tanggal Lahir :11 Mei 1992
Tempat Lahir : Terusan Muara
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Terusan Muara
Status Perkawinan : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga