Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH DISPLAY PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN pada PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.

HYPERMART EKALOKASARI LIPPO PLAZA BOGOR

Diajukan untuk melengkapi persyaratan mengikuti

Ujian Sekolah (US)

Disusun oleh :

Nama : Salma Hermawati


NIS :
Kompetensi Keahlia : Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP)

YAYASAN ISLAM HAJI NURUL YAKIN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK PUTRA MANDIRI BANGSA


2022

1
IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa : Salma Hermawati


Nomor Induk Siswa :
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tgl Lahir : Bogor 29 November 2004
Kelas : XI (Sebelas)
Jurusan : Bisnis Daring dan Pemasaran

Asal Sekolah : SMK Putra Mandiri Bangsa


Nomor Induk Siswa. :
Pembimbing : Nia Nofitasari
Alamat Sekolah : Kp.Lembur situ Ds.Cimande Hilir

Peserta Pkl

2
LEMBAR PENGESAHAN dan PERSETUJUAN
INSTANSI TERKAIT

PENGARUH DISPLAY PRODUK TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN

Laporan ini disusun dan disetujui untuk disidangkan


Pada..................................................................

Bogor,..............................20...

Menyetujui:
Pembimbing I , Pembimbing II,

Nia Nofitasari Riyanti

Mengetahui:
Pimpinan Tempat Pkl.

Alfinson Nazar

3
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat-Nya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Dalam menyusun Laporan PKL ini, saya sebagai penulis mencoba
menyajikan laporan PKL ini dengan singkat dan menarik menggunakan bahasa
yang sederhana, agar pembaca mudah memahami isi laporan laporan PKL ini.
Tujuan dari kegiatan ini dapat menciptakan kerja sama yang baik antar
pihak instansi dengan pihak sekolah, dan saya sebagai peserta PKL mampu
mengambil pelajaran atau pengalaman kerja yang sangat baik. Kegiatan PKL ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah (US).
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs Ismat Maturidi dan Hj.Ina Susilawati, selaku Pembina dan Ketua Yayasan
Islam Haji Nurul Yakin.
2. Bapak Deni Kapriadi,S.H.,S.Pd, selaku Kepala SMK Putra Mandiri Bangsa
sebagai penanggung jawab pelaksana PKL.
3. Ibu Rianti selaku pimpinan perusahaan.
4. Bapak Gunawan Giwa Pradifta, selaku WAKA Kurikulum SMK Putra Mandiri
Bangsa.
5. Bapak M. Rizki Pratama R A. Md, M selaku Kepala Progran Bisnis Daring dan
Pemasaran (BDP).
6. Bapak Suhendar selaku pembimbing perusahaan .
7. Ibu Nia Nofitasari, selaku pembimbing PKL di sekolah.
8. Orang tua yang telah memberikan doa terbaik.
9. Seluruh pegawai PT Hypermart yang telah banyak membantu dan
membimbing dalam kegiatan PKL.
10. Dan keapada semua pihak, yang telah membantu menyusun dalam membuat
laporan kegiatan PKL yang penulis tidak dapat menyebutkan namanya satu
persatu.

4
Demikian laporan ini dibuat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membimbing dan mengijinkan untuk
PKL. Dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati mohon maaf
sebesar-besarnya.

Bogor, ………………………..2022

Penulis

5
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Sekolah


Halaman Pengesahan Tempat Prakerin
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iv
Daftar Lampiran v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................
1.2 Perumusan Masalah..........................................................
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................
1.4. Sistematika Penulisan........................................................

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Teori X
2.2. Teori Y
2.3. Teori Z

BAB III TINJAUAN UMUM


3.1. SEJARAH PERUSAHAAN..............................................
3.2. VISI DAN MISI...............................................................
3.3. WAKTU DAN TEMPAT PRAKERIN.............................

BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Menguraikan dan menjawab rumusan masalah Yang ada di bab I

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hypermart merupakan salah satu departement store yang ada di Indonesia,
banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Hypermart salah satunya adalah
penataan produk/display,
Penataan produk/display adalah penataan barang dagangan ditempat tertentu
dengan tujuan menarik minat konsumen, memudahkan konsumen untuk melihat
serta memilih dan akhirnya membeli produk atau barang yang di tawarkan.
Adapun jenis penataan produk yang penulis lakukan di sana adalah jenis
window display, window display adalah pemajangan barang dagangan di jendela
usaha. oleh karena itu penulis mengambil judul “PENGARUH DISPLAY
PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN”.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh display produk terhadap keputusan pembelian di


Hypermart Lippo Plaza Bogor ?

2. Apa saja jenis jenis penataan produk di Hypermart Lippo Plaza Bogor ?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek yang
diwajibkan bagi setiap siswa untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Ujian Sekolah (US).
2. Untuk mengetahui pengaruh display produk terhadap keputusan pembelian
dan mengetahui jenis-jenis dalam penataan produk.

3. Menjelaskan dan menjabarkan kepada para pembaca mengenai proses


pelaksanaan kerja Praktek dan lingkup penulisan laporannya.

7
1.4 Sistematika Penulisan

Penulis membagi laporan Praktek Kerja Industri ini berdasarkan sistematika


penyusunan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penyusunan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang digunakan
dalam perencanaan dan pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).

BAB III TINJAUAN UMUM


Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan yang didalamnya memuat
tentang profil perusahaan tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).

BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang identifikasi masalah, pengkajian masalah,
pemeriksaan masalah, analisa data, cara penanganan masalah,
implementasi dan evaluasi.

BAB V PENUTUP
Berisi simpulan yang diperoleh dari pembahasan pada laporan
Praktek Kerja lapangan ini, serta saran yang dapat digunakan
untuk penyempurnaan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Display


Menurut Willian J. Schultz yang dikutip dalam buku Buchari Alma
(2014:189) mendefinisikan bahwa : “Display merupakan usaha mendorong
perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan
membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal)”. Menurut
Buchari Alma (2014:189) pengertian display yaitu: “keinginan membeli sesuatu,
yang idak didorong oleh seseorang, tetapi didorong oleh daya tarik, atau oleh
penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.
Menurut Mariri Tendai dan Chipunza Crispen (2009:104) mengemukakan bahwa:
“Display merupakan aspek yang sangat penting dalam bisnis ritel untuk memahami
kosumen sesuai dengan kebiasaan konsumen”. Dari beberapa pengertian diatas dapat
didefinisikan bahwa display merupakan usaha yang dilakukan untuk menata barang agar
dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli.
Jadi pengertian penataan produk display adalah suatu cara penataan produk,
terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan
untuk menarik minat konsumen. Ternyata, dalam penataan barang ada teknik yang
perlu dipelajari, lho. Inilah 7 teknik display barang di toko, minimarket, atau
supermarket yang perlu kamu pahami.

 2.2. Jenis-jenis Penataan Produk


a. Teknik Vertikal Display
Teknik ini merupakan teknik pemajangan barang yang disusun secara
vertikal ke atas atau barang disusun tegak dalam rak. Display jenis ini
dapat dilakukan dengan cara barang yang disusun merupakan produk yang
sama dan memiliki ukuran yang berbeda. Produk dengan ukuran besar
diletakkan pada bagian bawah, sedangkan rak di atasnya diisi produk
dengan ukuran yang lebih kecil.
Tak hanya itu, komposisi warna kemasan produk juga perlu
diperhatikan dalam penataan barang jenis ini. yang itu letakkan produk
menghadap arah yang sama sehingga warna yang terlihat juga menjadi

9
mirip. Jenis display dengan teknik vertikal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan rak gondola wall atau island  sehingga penyusunan barang
dapat terlihat lebih rapi.

b. Teknik Floor Display


Teknik jenis ini merupakan teknik pemajangan barang yang disusun
langsung di lantai tanpa menggunakan rak. Biasanya jenis teknik ini
digunakan pada toko-toko atau minimarket yang memiliki area cukup luas.
Hal yang perlu diperhatikan pada teknik jenis floor display adalah
barang yang disusun merupakan produk yang sama. Selain itu, dalam
penyusunan harus menggunakan alas palet agar produk yang paling bawah
tidak rusak saat proses pembersihan lantai. Dan yang terakhir, penataan
barang jenis ini perlu diperhatikan lokasi penempatan yang strategis agar
mudah dilihat dan tidak mengganggu arus barang maupun konsumen.

c. Teknik Jumble Display


Teknik jenis ini juga dikenal dengan sebutan display promo. Teknik
ini biasanya digunakan pada minimarket atau supermarket yang
menawarkan barang-barang promo sehingga produk ditempatkan pada rak
promo. Tak hanya itu, teknik jumble display juga perlu diperhatikan letak
penempatannya yaitu pada area terbuka dan luas sehingga para konsumen
dapat melihat dengan mudah.

d. Teknik Impulse Buying Display


Display jenis ini dapat pula dinamakan dengan pameran. Produk yang
dijual akan ditempatkan di tempat strategis yang sering dilalui konsumen
agar mudah terlihat. Hal ini bertujuan agar konsumen tertarik untuk
membeli produk tersebut. Display jenis ini biasanya menggunakan
rak gondola atau rak display yang berada di dekat kasir.

e. Teknik Cut Cases Display

10
Teknik jenis ini merupakan teknik pemajangan barang dengan
menumpuk tanpa mengeluarkan produk dari kemasan karton. Akan tetapi,
kemasan karton dipotong setengah sehingga produk dapat terlihat
walaupun disusun menumpuk. Display jenis ini biasanya digunakan untuk
produk makanan atau minuman dalam botol dan kaleng.

f. Teknik Merchandise Mix Display


Teknik jenis ini merupakan teknik pemajangan yang bertujuan untuk
menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk yang dibeli
konsumen. Pemajangan produk memanfaatkan pemajangan komplementer
dengan menggunakan dua produk yang saling berkaitan.
Biasanya produk tersebut menggunakan dua barang yang ditempatkan
saling berdekatan. Sehingga, para konsumen yang membeli produk
tertentu diingatkan untuk membeli produk lain sebagai pelengkap.
Contohnya seperti kopi dan krimer, spageti dan saos, minuman dan
camilan yang ditempatkan saling berdekatan agar konsumen juga turut
membeli produk tersebut.

g. Teknik Wall Display


Teknik penataan barang yang satu ini menggunakan rak yang
menempel di dinding. Biasanya jenis wall display akan digunakan pada
toko yang menjual aksesoris seperti tas, sepatu, pakaian, dan sebagainya.
Rak yang digunakan pada teknik jenis ini merupakan slat wall rack.
Hal yang harus diperhatikan dalam penataan barang dengan menggunakan
teknik ini adalah barang yang di display harus pula ada di rak. Contohnya
apabila terdapat tiga ukuran baju seperti S, M, L maka di rak display juga
harus ada ketiga ukuran baju tersebut.

2.3. Pengertian Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan final yang dimiliki seorang
konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa dengan berbagai pertimbangan-
pertimbangan tertentu.Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen

11
menggambarkan seberapa jauh pemasar dalam usaha memasarkan suatu produk
ke konsumen.
Menurut Kotler & Amstrong (2014), keputusan pembelian adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2014) keputusan pembelian
didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari dua tahu lebih alternatif pilihan.
Menurut Tjiptono (2012) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi secara baik masing-masing alternatif tersebut dapat
memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan
pembelian.

12
BAB III
TINJAUAN UMUM

3.1 Sejarah Singkat Hypermart


Oktober 1958; Berdirilah sebuah toko kelontong Mickey Mouse didaerah
pasar baru Jakarta Pusat. Toko ini didirikan oleh Bapak Hari Dharmawan dan
istrinya Ibu Anna. Dari sebuah toko kecil kemudian tokonya tumbuh menjadi toko
yang cukup besar. Lalu tahun 1972; Menjadi pelopor Departement Store di
Indonesia. Pak Hari Dharmawan membeli toko disebelahnya yang bernama De
Zon yang dalam bahasa Indonesia berarti Matahari. Dan sejak saat itulah pertama
kali menggunakan nama Matahari. Dengan konsep Departement store ini maka
tokonya dikelola berdasarkan kelompok barang yaitu pakaian wanita, pakaian
pria, pakaian anak-anak, sepatu dan asesoris, serta perlengkapan rumah tangga.
Pada tahun 1980; Matahari membuka gerai pertama di luar Kota Jakarta yaitu
di pertokoan Sinar Matahari-Bogor. Kemudian tahun 1986; Toko Matahari
berubah status menjadi perseroan dengan Nama PT Matahari Putra Prima dengan
akta pendirian tertanggal 11 Maret 1986. Bergabung dengan Lippo Group.
Selanjutnya tahun 1997; Terjadi krisis ekonomi sehingga perusahaan
memperlambat perkembangan. Perusahaan membuat keputusan strategis untuk
melakukan aliansi dengan PT. Multipolar Lippo sebagai bentuk berbagai
kepemilikan melalui bursa saham, dimana PT. Multipolar Lippo diharapkan dapat
mendukung penggunaan teknologi tinggi (Hi Tech) kepada seluruh jaringan toko
serba ada Matahari.
Pada tahun 2000; Merupakan tahun peluncuran program Matahari Club Card
(MCC) yang merupakan kartu anggota (Member Club) bagi para konsumen
Matahari, dengan program berhadiah 1 Milyar. Kemudian Tahun 2004;
Merupakan tahun kebangkitan Matahari Supermarket dengan di launcingnya
Hypermat pertama kali pada bulan April di Serpong dengan melakkukan
perubahan format dari Market Place menjadi Hypermart. Dengan slogan “Low
Price & More” dan garansi “mengganti selisih harga di kompetitor sebanyak 2
X”, ternyata konsep ini mulai menunjukkan keberhasilanya. Sampai akhir tahun

13
2004 telah di buka lagi Hypermart di karawaci – Tangerang, Metropolis -
Tangerang, Metropolis – Tanggerang (keduanya convert dari Matahari
Supermarket / Market Place) dan di Grand Mal – Solo. Sedangkan untuk Boston
membuka gerai di Ratu Plaza Makasar, Grage Mal Cirebon, Grand Mal Solo, dan
Re-opening Boston di Karawaci dan Metropolis.
Pada tahun 2008 ; Foodmart membuka cabang pada Januari 2008 di Surabaya
Town square (surabaya) dan pada Desember 2008 Karawaci (Tangerang) yang
merupakan format baru yaitu Foodmart Gourmet. Selain itu Hypermart
merencanakan membuka gerai 8 toko yaitu Hypermart buka di Mayofield
(cilegon), Puri Indah (Jakarta Barat), Solo Square (solo), WTC (Jambi),
Balikpapan, Pejaten Village (Jakarta Selatan), Simpang siur (Bali), Madiun.
Di tahun 2009 ; Matahari Food Bussiness (MFB) membuka beberapa cabang
yaitu ; Hypermart Lampung, Hypermart Samarinda, Foodmart San Diego Hills
Karawang & Foodmart Balikpapan, HPM Bengkulu. Selanjutnya tahun 2010;
HPM membuka 3 toko; HPM Miko Bandung, HPM East Coast Surabaya, dan
HPM Manado Trade Center. Sementara Foodmart membuka 1 toko yaitu di
Padang (Basko).
Pada tahun 2011 ; Hypermart yang dibuka ada 12 toko sehingga sampai
dengan akhir 2011, toko hypermart yang beroperasi berjumlah 63 sementera
Foodmart bejumlah 25 dan Boston 62. Selain itu diluncurkannya kartu member
untuk pelanggan yang kita sebut HiCard pada tanggal 22 juli 2011 yang dapat
digunakan untuk transaksi di store di bawah Matahari Food Business (Hypermart,
Foodmart). Kemudian tahun 2012 ; Hypermart yang dibuka sampai tanggal 31
desember 2012 ada 17 meliputi Gading Serpong, Cimanggis, Palembang Square,
Passo Ambon, Bangkalan, Muara Bungo, Jayapura, Balekota, Duri PKU, Banjar
Baru, Hartono Solo, Kendari, Palangkaraya, Bangka TC, Kupang, Palopo, dan
Cibubur CG total toko Hypermart berjumlah 81 sementara Foodmart berjumlah
27+2 yaitu Bigmart dan divisi Boston dibawah operational Hypermart.
Di Tahun 2013 ; Hypermart yang dibuka sampai dengan bulan september
2013 ada 9 toko meliputi Jakabaring, Maluku, Kuta Icon-Bali, Pematang Siantar,
Tegal, Mataram, Pangkalan Bun, Palu dan Ponorogo sampai dengan hari ini
berjumlah 90 toko.

14
3.2 Visi Dan Misi Hypermart

a..VISI : Menjadi peritel No.1 Dengan berbagai format di Indonesia.


b. MISI : Mengubah matahari food business menjadi partikel kelas dunia
dengan berbagai format yang menhasilkan (lebih baik dari
pasar) penjualan dan pertumbuhan keuntungan yang bertahan
secara mandiri.

3.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi
Hypermart Ekalokasari 487 Bogor

STORE GENERAL
Aflison Aaaa
MANAGER

Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi


Manager Manager Manager Manager Manager
Elektronik Bazaar Softline Groceries Fresh

Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen


Manager Manager Manager Manager Manager

Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader

Staf Staf Staf Staf Staf

15
3 Tugas Dan Fungsi Struktur Organisasi Hypermart Ekalokasari Plaza
Bogor
Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing struktur organisasi Hypermart
Ekalokasari Plaza Bogor masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang berbeda
diantaranya adalah :
1. Store General Manager atau yang lebih dikenal dengan sebutan S01 adalah
manager toko secara keseluruhan dan menempati kedudukan yang
mempunyai peran penting di toko.
Tugas dan tanggung jawab Store Manager diantaranya :
a. Store General Manager bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
dan mengkoordinir semua divisi.
b. Melakukan hubungan dengan instansi atau toko lain guna kepentingan
serta perkembangan perusahaan.
c. Mengeluasi serta mengawasi kegiatan perencanaan serta pelaksanaan
dari sumber daya perusahaan.
d. Mendelegasikan tugas kepada bagian-bagian dibawahnya.
e. Menandatangani surat-surat berharga dan surat-surat penting lainnya.
2. Divisi Manager yaitu manager yang menempati kedudukan kedua setelah
S01.
Tugas dan tanggung jawab Divisi Manager adalah :
a. Bertanggung jawab penuh terhadap semua hal dalam divisinya.
b. Mengkoordinir tugas dan pekerjaan bawahannya.
c. Menganalisa peningkatan sales penjualan dan keuntungan:
1) Kelengkapan barang.
2) Promosi dan customer service.
3) Visualisasi dan tata letak barang.
4) Optimalisasi space display
3. Departement Manager yaitu manager yang memiliki kedudukan
kedua setelah Divisi Manager.
Tugas dan tanggung jawab Departement Manager adalah :
a. Membantu Division Manager dalam melakukan tugas-tugasnya.
b. Bertanggung jawab terhadap Departement yang dipimpinnya.

16
c. Memberikan dan membuat rencana kerja kepada Team Leader.
d. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan sales Departementnya
kepada Store Manager.
4. Team Leader yaitu ketua dari beberapa staff dari Departement
tertentu.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah :
a. Mengatur staff sesuai dengan rencana Departement manager.
b. Memimpin dan mengatur kerja dan personil secara teknis, memantau
harga dengan Competitor, dan memantau area kerjanya dilapangan.
c. Menganalisa dan membuat laporan sales barang promosi dan reguler.
5. Staff adalah karyawan yang melakukan pekerjaan di area secara
langsung atas bimbingan dari Team Leader dan Departement
Manager.
6. SPG (Sales Promotional Girl) dan SPM (Sales Promotional Man)
adalah sales produk-produk tertentu atau orang-orang tertentu yang
kerjanya difokuskan pada suatu produk.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Bagaimana pengaruh display produk terhadap keputusan pembelian


Display merupakan suatu cara penataan produk, terutama produk barang
yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik
minat konsumen. Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat
konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya
tarik penglihatan langsung ( direct visual appeal ).
Display merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan dalam
melaksanakan promosi penjualan. Display berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, karena jika produk tersebut ditata dengan rapi dan sesuai jenisnya,
maka akan menarik minat konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

4.2. Apa Saja Jenis-Jenis Penataan Produk Di Hypermart Lippo Plaza Bogor
Display merupakan usaha yang dilakukan untuk penataan barang di toko
dengan memperhatikan unsur pengelompokkan jenis dan kegunaan produk. Selain
itu, kerapian dan keindahan juga perlu dipertimbangkan sehingga tujuan untuk
mengarahkan pembeli agar tertarik melihat bahkan memutuskan untuk membeli
dapat tercapai. Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Window display, produk yang di display seperti obat-obatan.
b. Interior display, produk yang di display seperti makanan.
c. Exterior display, produk yang di display sepeti roti.
Adapun jenis-jenis Penataan produk yang digunakan di hypermart lippo plaza
bogor adalah cut case display, yaitu menata produk tanpa mengeluarkan produk
dari kemasan karton. Jenis display lainnya yaitu, seperti horizontal, dan
merchandise mix display. yaitu ialah penataan barang dengan cara barang paling
besar paling kiri makin ke kanan semakin kecil. Biasanya gantungan ganda ini
digunakan untuk kelompok berbagai macam busana seperti misalnya pakaian pria,
pakaian wanita, pakaian anak anak dan bayi.
Teknik jenis ini merupakan teknik pemajangan yang bertujuan untuk
menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk yang dibeli

18
konsumen. Pemajangan produk memanfaatkan pemajangan komplementer dengan
menggunakan dua produk yang saling berkaitan. Manfaat display yaitu :
1. Mudah di mengerti
2. Mudah untuk di lihat
3. Mudah memilih
Sedangkan tujuan tujuan dengan adanya display yaitu:
1. Untuk menarik minat konsumen agar membeli barang yang di tawarkan
2. Untuk menimbulkan minat beli konsumen pada barang yang di pajang
3. Untuk mendorong konsumen agar berkeinginan untuk membeli barang yang
di tawarkan

19
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengalaman penyusun selama melaksanakan kegiatan praktik kerja
lapangan (PKL) dari tanggal 02 November 2021 s/d 02 Februari 2022 Di
Hypermart Ekalokasari Lippo Plaza Bogor , penyusun dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
Penataan produk merupakan kegiatan menata produk yang bertujuan menarik
minat konsumen, ada berbagai jenis penataan produk, seperti window display, cut
case display, horizontal display dan lain-lain.

5.2 Saran - saran


Setelah penyusunan melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama 3
bulan banyak sekali pengalaman yang penyusun peroleh baik tentang jenis – jenis
pekerjaan yang ada di PT.Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart Ekalokasari
Lippo Plaza Bogor).
Pelayanan sudah cukup baik, akan tetapi alangkah lebih baik jika pelayanan
terutama pelayanan pramuniaga lebih di tingkatkan lagi

20

Anda mungkin juga menyukai