Anda di halaman 1dari 39

Kata Pengantar

Alhamdulillah, Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis curahkan kehadirat Allah SWT

atas berkat, rahmat serta hidayahNya yang telah memberikan kelancaran kepada penulis untuk

menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan penulis dengan pada “Divisi Marketing atau

Sales Lapangan Pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya” yang merupakan salah satu syarat untuk

memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Prana Putra di

Lubuklinggau pada tahun 2022.

Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis banyak mendapatkan

masukan serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

itu perkenankan penulis mengucapkan Terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah Subhanahu Wata’ala.

2. Kedua orang tua, keluarga dan orang terkasih yang senantiasa memberikan dukungan

dan semangat yang sangat luar biasa.

3. Bapak/Ibu Dosen Pembimbing Laporan Praktik Kerja Lapangan

4. Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Bagian Akademik dan Kasubag Umum yang ikut andil

dalam memberikan masukan dan dukungan.

5. Rekan-rekan kerja di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya yang telah banyak membantu

semua kegiatan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa akan banyaknya kekurangan dalam

Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu penulis memohon maaf

i
yang sebesar-besarNya atas segala kekurangan yang ada. Karena kelebihan itu hanya

milikNya. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan

sebagai upaya dalam perbaikan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini

kedepannya. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Amin Ya

Rabbal Allamin.

Lubuklinggau, 17 Februari 2022

Rahmad Rinaldo

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I LATAR BELAKANG 1
Latar Belakang 2
1.2 Dasar Kegiatan 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.4 Nama Dan Tempat Kegiatan 4
1.5 Rumusan Masalah 4
1.6 Bentuk Kegiatan 4
1.7 Manfaat Kegiatan 5
BAB II ASPEK PENULISAN 6
2.1 Sejarah Kegiatan 6
2.2 Periode Sejarah 8
2.3 Visi – Misi Perusahaan 9
2.4 Struktur Perusahaan 10
2.5 Pengembangan Perusahaan 12
2.6 Strategi Pemasaran dan Pengendalian Mutu 15
BAB III UNIT KERJA DAN PELAKSANAAN 21
3.1 Bidang Kerja 21
3.2 Pelaksanaan Kerja 21
3.3 Kendala yang Dihadapi 24
3.4 Cara Mengatasi Masalah 25
BAB IV PENGALAMAN YANG DIPEROLEH 26
4.1 Pengalaman yang di Peroleh 26
BAB V PENUTUP 27
5.1 Kesimpulan 28
5.2 Saran 28
Daftar Pustaka 29
Daftar Kegiatan Harian 30

iii
Foto Kegiatan 31

iv
1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah menciptakan (to create)

sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tinggi untuk memasuki ajang persaingan

sebagai akibat globalisasi. Karena bangsa indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh

cengkraman global Untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era

globalisasi maka dibutuhkan peran dari berbagai aspek kehidupan yang mana di dalamnya harus

di dukung dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta sumber daya alam (SDA)

yang memadai.

Penguruh pada era Globalisasi membawa dampak ganda yaitu disatu sisi era ini membawa

iklim yang semakin terbuka untuk bekerja sama dalam bidang bisnis dan managemen, disisi lain

era ini juga membawa persaingan yang sangat ketat dibidang teknologi. Oleh karena itu, kita

sebagai penerus dimasa yang akan datang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi

persaingan dalam dunia dalam usaha yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan

Program Studi Manajemen adalah dengan mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tak lepas dari daya dukung sumber

daya alam yang memadai dan pengelolaan yang baik sehingga tericiptanya suatu tatanan yang

berkelanjutan dan bermanfaat bagi banyak manusia. Untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkulaitas maka terlebih dahulu harus melewati masa yang dinamakan dengan pendidikan

yang meliputi pengajaran dan penelitian dan setelah dianggap mampu maka akan dilakukan

1
pengabdian untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia. Kondisi ini mendorong setiap

institusi  termasuk perguruan tinggi berbenah diri agar mampu bertahan dalam persaingan global.

Untuk, itu perguruan tinggi perlu mengembangkan perannya lebih aktif dan nyata sesuai dengan

paradigma global yang terkait dengan produk perguruan tinggi abad 21 ini, yaitu sebagai

penyedia sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif.

Praktek Kerja Lapang merupakan bentuk proses pendidikan yang mana melibatkan

mahasiswa selain itu kegiatan kemahasiswaan ini juga bersifat keprofesian yang

mana  diharapkan akan mampu mendorong mahasiswa untuk dapat mandiri dilapangan baik di

instansi maupun lainnya. Selain itu Praktek Kerja Lapang juga diharapkan mampu merubah

paradigma berpikir mahasiswa agar menjadi lebih progresif, dimana mahasiswa di tuntut untuk

dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku pendidikan ke masyarakat dengan kata lain

pengabdian kepada masyarakat secara kolektif dan merata.

Perputaran roda perekonomian di dunia tidak lepas dari usaha yang keras dibidang

marketing (pemasaran). Kita melihat dan bahkan menjalankan proses pemasaran dalam menjual

barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Tetapi terkadang proses pemasaran tersebut

dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan saja, sering terjadi seorang pebisnis kalah bersaing

dengan pebisnis lain dengan jenis usaha yang sejenis untuk merenbut hati masyarakat maka

sebagai pebisnis harus memiliki perencanaan proses marketing secara matang dengan

menggunakan strategi pemasaran yang tepat.

Dewasa ini, semakin banyak organisasi dengan dunia usaha yang sama dengan demikian

masyarakat akan semakin bebas menentukan pilihan mereka terhadap baranng yang akan

dikonsumsi. Persaingan yang semakin ketat antar usaha yang sejenis telah menyebabkan

keadaan pasar berubah, dimana keadaan pasar beralih dari seller’smarket (kekuataan pasar

2
terletak ditangan penjual) menjadi buyer’smarket (kekuatan pasar ditangan pembeli). Dalam

kondisi seperti ini, produsen atau pengusaha akan berusaha mendapatkan pembeli dengan

memperhatikan permintaan dan selera konsumen.

Berdasarkan gambaran pada latar belakang diatas penulis menarik kesimpulan untuk

membuat laporan kerja lapangan ini tentang bagaimana strategi marketing lapangan dalam

meningkatkan omset pada perusahaan dilihat dari kondisi pasar berdasarkan data yang

ditemukan dilapangan.

1.2 Dasar Kegiatan

Adapun dasar kegiatan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah dasar kegiatan menurut acuan

STIEBIE Prana Putra yaitu, sebagai berikut :

1. Keputusan Ketua No. 036/KST.SK.STIEBIE-PP-VIII/2019 Tentang Peraturan Akademik

STIEBIE Prana Putra.

2. Keputusan Direktur No. 123/KST.SK/STIEBIE-PP/XII/2021 Mengenai Pedoman

Pelaksanaan PKL STIEBIE Prana Putra..

1.3 Tujuan

Tujuan dari Praktek Kerja Lapang adalah :

1. Memperoleh pendidikan untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keahlian

professional

2. Mengaplikasikan ilmu yang didapat di perguruan tinggi ke masyarakat

3. Memperoleh pendidikan untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keahlian

profesional

3
4. Memberikan gambaran bagi mahasiswa/i mengenai bagaimana cara kerja yang

baik dan benar , sesuai dengan pendidikan yang didapat.

1.4 Nama dan Tempat Kegiatan

Dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan yang dibuat oleh penulis dasar kegiatan

yang penulis lakukan ialah “Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. SRIWIJAYA

DISTRIBUSINDO RAYA (WINGS GROUP) DEPO LUBUKLINGGAU” yang

beralamat di Jl. Soekarno Hatta No.09, Kelurahan Belalau I, Kecamatan Lubuklinggau

Utara I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, Kode pos 31619.

1.5 Rumusan Masalah

Sesuai dengan lokasi PKL maka rumusan masalah yang di angkat adalah sebagai berikut :

1. bagaimana kinerja marketing lapangan dalam meningkatkan omset penjualan pada PT.

Sriwijaya Distribusindo Raya Depo Lubuklinggau?

1.6 Bentuk Kegiatan

Dalam pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan penulisan laporan ini penulisan

menggunakan metode pengumpulan data :

1. Observasi dimana penulis memperoleh data dengan terjun langsung kelapangan atau

lokasi kegiatan yang dilakukan oleh marketing lapangan PT. Sriwijaya Distribusindo

Raya.

4
2. Studi Kepustakaan diamana data yang diperoleh penulis dengan membaca buku

pedoman penyusunan laporan PKL atau catatan yang ada hubungannya dengan

penyusunan laporan ini.

1.7 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari kegiatan praktek lapangan kerja adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh pendidikan untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keahlian

yang professional

2. Melatih disiplin,tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, tingkah

laku, emosi serta etika dalam bekerja.

3. Menambah kemampuan mengamati,mengkaji, serta dapat menilai antara teori

dengan apa yang dilakukan dilapangan.

4. Menambah pengetahuan dengan cara mengetahui bagaimana strategi marketing

lapangan dalam meningkatkan omset penjualan di PT. Sriwijaya Distribusindo

Raya.

5
BAB II

ASPEK UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Sriwijaya Distribusindo Raya atau yang lebih dikenal sebagai WINGS

Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun

terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi

pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-

pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.1

Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas

internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan

pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil

menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka

memperkenalkan sebuah produk baru - krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan

toileteries rumah tangga. Seiring dengan perkembangan Wings yang begitu pesat, maka

pabrik kedua P.T. Sayap Mas Utama, dibangun di Jakarta.2

Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen,

floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan

sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-

sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron,

Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. mereka termasuk shampoo, shower gel, produk

perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini

1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/wings_(perusahaan)
2
ibid

6
berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia.3

Kemudian Wings mengembangkan sayap usahanya secara vertikal dan horizontal,

bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi "To

produce Quality and Affordibility at the Convenience of our customers." Sejak tahun

1948 Wings telah berproduksi meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak

kelapa untuk memproduksi sabun cuci, dan menjual dari pintu ke pintu. Selanjutnya

WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari pasta gigi dan

shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja mereka juga

mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pusat distribusi di

seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal sebagai

produk yang sangat baik dan berkualitas.4

Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan

mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings

telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka

menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah

berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya. Keberhasilan Wings ini

didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk

menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi pelanggan. Wings sendiri yang

mampu mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat krisis-

pun justru dijadikan peluang untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok

dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian

bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi dalam

3
http://yes-sejarah.blongspot.com/2017/05/sejarah-danprofil-pt-sayap-mas-utama.html?=1
4
ibid

7
kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyek-

proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource. Sehingga pada

akhirnya Wings dapat menjamin kesuksesan di milenium baru mendatang.

Mie Sedaap adalah salah satu produk andalan dari Wings. Mie Sedaap adalah

produk mie instan inovatif, terpercaya dengan kualitasnya yang tinggi, bumbunya yang

khas menyajikan cita rasa makanan Indonesia. Mie Sedaap pertama kali diluncurkan di

pasaran pada tahun 2003, bersama PT. Karunia Alam Segar, anak perusahaan Wings.

2.2 Periode sejarah Wings:

 1948, Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings,

memproduksi sabun colek skala home industry, melalui sistem door to door.

 1950 sabun mandi Wings mulai dipasarkan.

 1971, membangun perusahaan sabun dan detergen, misal merek Ekonomi.

 1980, merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT

Unggul Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen,

bersama beberapa inverstor.

 1983 mendirikan PT Multipack

 1986 mengembangkan PT Petrocentral (intregasi vertical horizontal)

 1989, terjun kebisnis keramik; PT Adyabuana Persada, merek Milan dan

Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion

Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya.

 1990, merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin.

 1991, Fa Wings berganti menjadi PT Wings Surya.

8
 1995, membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur

Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis

gypsum dan semen fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek

Elephant).

 1998, meluncurkan Daia saat krismon.

 2000, membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui konsorsium

 2001, mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital

 2002, merambah property Pulogadung Trade Center, bersama Djarum.

 2003, meluncurkan Mie Sedaap oleh PT. Karunia Alam Segar, Gresik.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

 Visi Perusahaan:

Berusaha untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Sesuai dengan pengeritiannya,

Visi ialah menggambarkan akan menjadi apa suatu organisasi di masa depan. Ia

bersifat sederhana, menumbuhkan rasa wajib, memberikan tantangan, praktis dan

realistik, dan ditulis dalam satu kalimat pendek.Disini PT. Wings Food memiliki Visi

“Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN”. Dengan kalimat

singkat dan sesuai dengan cita-cita Perusahaan ini ke depannya.

 Misi Perusahaan:

1. Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam:

2. Kualitas Produk

9
3. Effisiensi Produksi5

4. Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality

Pada Misimenjelaskan lingkup, maksud atau batas bisnis organisasi, yaitu kebutuhan

pelanggan apa yang akan dipenuhi oleh organisasi, siapa dan di mana; serta produk inti apa

yang dihasilkan, dengan teknologi inti dan kompetensi inti apa.

2.4 Struktur Perusahaan

2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

 Direktur Utama

Mengarahkan kebijakan perusahaan sehingga , perusahaan tetap berada pada tujuan

utama perusahaan tersebut dibentuk.

 Asisten Direktur

Membantu tugas Dirut , untuk mengarahkan dan mengkoordinir perusahaan.

 Direktur Bag. Non Food

Membantu tugas Dirut, terutama pada bidang non Food seperti : Bagian Sabun ,dll.

 Direktur Bag. Food


5
http://husnulw.blongspot.com/p/profil-perusahaan.html?m=1

10
Membantu tugas Dirut, pada bidang makanan dan minuman seperti : Mie , Minuman , dll.

 Manajer Produksi

Bertugas untuk mengkondisikan bagian produksi agar dapat memproduksi barang dengan

cost (biaya) yang sekecil mungkin dengan kualitas yang tinggi. Sekaligus mengatur

bagian produksi agar dapat tercipta efisiensi dalam tahap produksi. Selain itu tugas

manajer produksi bertanggung jawab dalam menjaga proses produksi untuk mencapai

target produksi dengan tetap berkonsentrasi pada kualitas barang, peralatan,

pemeliharaan, dan efesiensi penggunaan bahan baku.

 Manajer Marketing

Bertugas untuk mengkondisikan bagian distribusi agar barang hasil produksi dapat

tersebar ke berbagai daerah melalui distributor-distributor.

a. Mengidentifikasikan target pasar dan pesaing potensial, mengidentifikasikan

kebutuhan pelanggan.

b. Pengembangan produk terintegrasi strategis untuk setiap merek dan menciptakan

identifikasi merek.

c. Menganalisis tren pasar dan menyiapkan srategi pemasaran yang tepat untuk target

pasar, menjual produk Wings.

d. Mampu mengembangkan dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan,

membantu pelanggan dalan pemasaran produk.

e. Mengidentifikasaikan peluang usaha dan berkomunikasi kepada pelanggan.

f. Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan sehingga dapat memperluas bisnis

dan menghasilkan keuntungan maksimal baik kepada pelanggan dan perusahaan

11
 Staf Produksi

Bertugas untuk menangani produksi barang secara langsung agar hasilnya dapat sesuai

dengan keinginan manajer produksi.

 Staf Bag. Pegawai

Bertugas untuk mengawasi dan memberi apresiasi kepada pegawai yang memiliki

semangat tinggi dan memberi hukuman kepada pegawai yang melakukan pelanggaran.

 Staf Penjualan

Bertugas untuk merencanakan sistem yang efisien untuk menjual barang hasil produksi.

 Staf Promosi

Bertugas untuk menggunakan budget promosi perusahaan agar produk dapat dikenal oleh

masyarakat luas.

 Staf Pemasaran

Bertugas untuk merencanakan produk baru yang sesuai dengan prediksi kebutuhan

konsumen di masa depan.6

2.5 Perkembangan Perusahaan

Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke

negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga,

membangun merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri. Di industri toiletris

Tanah Air, ada tiga pemain besar yang merangsek dan menguasai pasar: Unilever,

Procter & Gamble (P&G), dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua adalah

perusahaan multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu bertengger di
6
Ibid

12
puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT Sayap Mas Utama,

PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran kelompok usaha yang

bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di tengah masyarakat. Sebut saja

detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo, Mama Lemon, So Klin, Daia, Smile

Up, dan masih banyak lagi produk toiletris lainnya. Hampir semua produk toiletris Wings

menempel ketat produk sejenis milik raksasa Unilever. Sekadar menyebut contoh: Nuvo

dengan Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin Pewangi dengan Molto, Sunlight

dengan Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief Strategy Consultant Arrbey,

produk toiletris Wings memang terbukti memiliki posisi yang cukup kuat di pasar. Wings

cukup mampu menghadapi pemain asing seperti Unilever. “Menjadi nomor satu atau

dua,” ungkapnya.7

Kebudidayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat raksasa

toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di industri makanan pun, raksasa Indofood dibuat

kalang kabut dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April 2003.

Hanya dalam tempo setahun, Mie Sedaap berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar

Indofood. Meski tidak ada data angka, pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini

terlihat dari penambahan mesin dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi.

Tak pelak, Indofood yang selama ini melenggang sendirian tertohok dan secara agresif

langsung meluncurkan tiga merek tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaaap.

Selain merangsek pasar dengan Mie Sedaap, Grup Wings juga membombardir pasar

dengan produk minuman Jas-Jus dan Ale-Ale. Kedua produk ini terlihat cukup mengkilap

di pasar.

Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan. Kelompok usaha yang dibangun
7
ibid

13
oleh duet Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 ini telah menggurita

ke berbagai sektor. Kelapa sawit, perbankan, bahan bangunan, kimia, dan properti pun

dirambahnya. Di bisnis properti, Grup Wings memiliki sejumlah proyek perumahan

prestisius, sebut saja Raffles Hill di Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur

Sentosa karena kesulitan likuiditas saat krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings

membangun perumahan Nirwana Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.

Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan dengan raksasa rokok Grup

Djarum, mereka membesut Pulau Gadung Trade Center lewat bendera PT Nagaraja

Lestari. Tak hanya di proyek tersebut kolaborasi dua raksasa itu, kabarnya di proyek

Superblok Grand Indonesia Jakarta pun, Grup Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi

kolaborasi ini dipicu karena mereka menjalin hubungan besan. Masih di bisnis properti,

Grup Wings juga mengibarkan Apartemen Patra Maisonette di Jakarta.

Di bisnis bahan bangunan, Grup Wings mengembangkan keramik lantai dengan

merek Milan (Milan Ceramics) sejak tahun 1989. Selain memproduksi Milan, di bawah

PT Adyabuana Persada juga mengembangkan merek Hercules. Selain itu, bergandengan

dengan Siam Cement (Thailand) sejak 1997 Grup Wings masuk ke bisnis papan gipsum

dan plester gipsum. Menggunakan bendera PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang

dikembangkan adalah Elephant. Masih bermitra dengan Siam Cement, lewat PT Siam-

Indo Concrete Product, Wings memproduksi bahan semen fiber untuk pengatapan. Selain

itu, Wings pun merambah bisnis genteng keramik clay dengan merek M-Class.

Di sektor keuangan, Grup Wings masuk ke bisnis sekuritas dengan mengakuisisi

PT UOB Kay Hian Securities pada 1994. Tahun 2001, Wings kembali mengibarkan

perusahaan sekuritas dengan bendera Ekokapital Sekuritas. Di sektor keuangan, Wings

14
juga mengibarkan Bank Ekonomi. Tahun lalu, 98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke

HSBC dengan nilai sekitar Rp 7 triliun.

Dengan gurita bisnis tersebut, diperkirakan total kekayaan Grup Wings mencapai

Rp 13 triliun. Dan, sejak 2006, keluarga Katuari sudah masuk 10 besar pengusaha terkaya

di Indonesia versi Majalah Forbes. Menurut Handito, meski masuk ke berbagai ranah

bisnis, Grup Wings masih akan fokus pada dua bisnis utamanya: toiletris dan

makanan.“Mereka memiliki komitmen yang sangat besar dalam membesarkan kedua

bisnis tersebut. Dan hasilnya cukup terlihat, di mana Wings cukup mampu menghadapi

pemain-pemain asing seperti Unilever,” Handito menegaskan. Menurut Handito, penting

bagi Grup Wings terus memperhatikan dua pilar yang telah melambungkan perusahaan

yang berawal dari home industry menjadi raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak boleh

kehilangan konsentrasinya dalam mengembangkan dua pilar bisnis yang memiliki banyak

ragam jenisproduk. “Bagaimanapun Wings adalah salah satu raja toiletris dan calon raja

makanan,” ungkapnya.

Dalam pengamatannya, saat ini posisi produk makanan Wings memang belum

sebesar produk toiletrisnya. Bukan berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha

makanannya itu. Ia melihat dalam lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat

berusaha membesarkan usaha makanannya hingga mampu menjadi ancaman bagi para

pesaing yang telah ada sebelumnya. Lihat saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang

membuat Indofood kebakaran jenggot karena pangsa pasar Indomie tergerus.

2.6 Strategi Pemasaran dan Pengendalian Mutu

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan

15
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain, intinya, yaitu : kebutuhan,

keinginan dan permintaan,nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan,

pasar dan pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan

sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,

merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,

melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian

tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi strategi pemasaran adalah :

1. Faktor mikro yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat

2. Faktor makro yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan

sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual

(4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga

yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari

sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan

(customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan

(convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan

strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer

Statisfaction”)

a. Konsep Pemasaran

1) .Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan dimana terdapat perbedaan antara

kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan

16
dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak

diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam

hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari

kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi

sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung

dengan kemampuan.

2) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau

keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada

kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.

3) Nilai,Biaya dan Kepuasan : Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang

kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk

memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi

pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling

tinggi.

4) Pertukaran, Transaksi dan Hubungan : Kebutuhan dan keinginan manusia serta

nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran.

Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta

keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan

suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu

sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat.

Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka

berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka

disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk

17
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara

pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan

ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak

perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini

dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan

dan harga yang wajar secara kesinambungan.

5) Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau

keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk

memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada

sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.

6) Pemasaran dan Pemasar : Pemasaran adalah keinginan manusia dalam

hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk

mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang

lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran

Berwawasan Produk Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu,

kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat

produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.

b. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual

Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam

jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya

18
membeli.

c. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran

Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif

dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat

pilar utama, yaitu

a) pasar sasaran,

b) kebutuhan pelanggan,

c) pemasaran yang terkoordinir serta

d) Keuntungan.

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :

• Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan

• Temukan keinginan dan penuhilah

• Cintailah pelanggan bukan produknya

• Dapatkanlah sesuai kesukaan anda

• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang

pelanggan.

d. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat

Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan,

keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih

efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan

19
kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta

pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan

pemasaran, yaitu

1. keuntungan industri jangka pendek,

2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan

3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

e. Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer Satisfaction)

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau

hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi

dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan pelanggan

sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,

2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali

lagi.

3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.

Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu

yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan. Setiap orang di Industri mempunyai

pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan.

Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan

mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.

20
BAB III

UNIT KERJA DAN PELAKSANAAN

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan laporan praktik kerja

lapangan ini ada bagaimana cara meningkatkan omset penjualan tim marketing lapangan,

berikut cara yang dilakukan tim marketing lapangan dalam meningkatkan omset

penjualan dilapangan setiap harinya sebagai berikut :

3.1 Bidang Kerja

Menyesuaikan program studi yang diambil pada PT. Sriwijaya Distribusindo

Raya (Wings Group) dengan penempatan praktik lapangan di bagian Divisi Marketing

sebagai sales yang mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melakukan kunjungan ke toko atau outlet yang sudah menjadi pelangan.

2. Mempresentasikan produk-produk baru

3. Menginput Orderan Toko.

4. Mencari Mitra Bisnis.

5. Menghitung tagihan yang didapat dari Toko menginput di PDA dan

melakukan penyetoran untuk toko yang bayar cash kekasir.

21
3.2 Pelaksanaan Kerja

1. Melakukan kunjungan ke toko atau outlet yang sudah menjadi pelangan.

Dalam setiap hari jam kerja marketing di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya tim

marketing lapangan memiliki jadwal untuk melakukan kunjungan ke setiap toko atau

outlet yang sudah menjadi pelangan PT. Sriwijaya Distribusindo Raya. Dalam satu

hari jam kerja marketing, marketing lapangan memiliki 10-13 Toko perharinya untuk

dilakukan kunjungan rutin. Dalam kunjungan tersebut tim marketing lapangan

melakukan pengecekan barang di toko, memperkenalkan produk baru jika saat itu

ada produk baru, memberitahu ketika ada promo atau diskon produk kepada

konsumen, serta melakukan pemenawaran produk kepada konsumen agar konsumen

tertarik untuk melakukan order lagi, hal ini dilakukan wajib oleh tim marketing yang

mana ketika toko melakukan order kembali maka akan menaikkan omset pada tim

marketing yang bersangkutan. Selain itu tim marketing juga datang ke toko dengan

melakukan tagihan faktur yang sudah jatuh tempo untuk toko yang sudah menjadi

pelangan kredit, baik pembayaran melalui transfer atau cash.

2. . Mempresentasikan Produk- Produk Baru

Dalam mempresentasikan produk baru marketing datang ke outlet dengan

membawa katalog produk dan menyampaikan kepada konsumen dengan cara

menjelaskan secara rinci tentang produk baru yang akan ditawarkan mulai dari nama

produk, harga produk, dan keunggulan produk tersebut. sebelum menyampaikan

keunggulan produk marketing juga dituntut untuk mempelajari terlebih dahulu

produk apa yang nantinya akan dijelaskan kepada konsumen sehingga nantinya

ketika ada pertanyaan yang diajukan oleh konsumen marketing dapat menjawab

22
dengan baik, dan marketing bisa menyampaikan penekanan pada poin yang paling

relevan dengan konsumen yang ditemuinya dilapangan.

3. Menginput Orderan Toko

Ketika marketing lapangan sudah selesai menyampaikan tugasnya saat

kunjungan ke toko atau outlet marketing melakukan penginputan orderan barang

yang diminta oleh toko melalui Tablet atau Hp yang disebut dengan PDA dimana

setiap marketing lapangan mempunyai PDA masing-masing. Selain digunakan untuk

penginputan orderan PDA pada marketing juga digunakan untuk melihat jadwal

kujungan marketing setiap harinya lengkap dengan titik lokasi dimana saja toko yang

akan dikunjungi.

4. Mencari Mitra Bisnis

Mitra bisnis merupakan individu atau organisasi yang terlibat, sampai tingkat

tertentu, dengan urusan entitas bisnis lain. Mskipn istilah tersebut dapat memiliki arti

yang berbeda, biasanya yang paling sering adalah gambaran tentang dua orang atau

lebih yang berperan mengelolah, memiliki atau menciptakan suatu usaha bisnis.

Keuntungan dalam bisnis dapat menguntungkan organisasi dengan beberapa cara,

salah satunya dengan adanya mitra bisnis. Terlepas dari ukuran bisnis dan sifat

barang atau produk yang ditawarkan mitra bisnis sangat penting bagi kesejahteraan

suatu perusahaan.

Dalam mitra bisnis terdapat perjanjian kemitraan biasanya ditanda tangani

kedua belah pihak yang terlihat dalam membangun mitra bisnis, perjanjian ini

dilakukan oleh pihak internal para pihak mitra bisnis saja tidak harus didaftarkan

23
secara negara. Pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya mitra bisnis biasanya

dilakukan oleh pihak marketing dan calon mitra dengan diketahui oleh admin dan

supervisor yang bagian untuk didaftarkan secara sistem.

5. Menghitung tagihan yang didapat dari Toko menginput di PDA dan melakukan

penyetoran untuk toko yang bayar cash kekasir dan membuat laporan harian.

Setelah melakukan kunjungan ke toko atau outlet marketing kembali ke kantor

dengan mebawa tagihan yang didapat pada hari kerja tersebut, menghitung total tagihan

yang didapat dan merapikannya, selanjutnya dilakukan penginputan jumlah tagihan di

sistem PDA dan disetorkan kepada admin kasir yang mana admin kasir bertugas untuk

menghitung kembali setoran yang diberikan oleh pihak marketing lapangan dan admin

kasir mencocokan jumlah yang disetorkan dengan sistem dimana pada sistem tersebut

sudah muncul inputan tagihan yang sudah dinputkan oleh pihak marketing. Ketika pihak

marketing lanpangan menyetorkan atau meginptkan jumlah tagihan yang tidak sesuai

pihak admin kasir akan menghubungi marketing lapangan untuk melakukan pembuatan

berita acara perbaikan. Setelah semuanya selesai dilakukan pihak marketing lapangan

membuat laporan harian yang beruba bagaimana hasil lapangan yang diperoleh oleh

marketing yang bersangkutan pada hari kerja tersebt.

3.3 Kendala yang dihadapi

Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan penulis mengalami berbagai kendala pada

beberapa kegiatan. Berikut merupakan kendala yang dialami penulis selama menjalankan praktik

keja lapangan :

24
1. Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan penulis terkadang terhambat untuk

melakukan kunjungan ke setiap outlet atau toko pada hari dan waktu kunjungan.

2. Pada saat mempresentasikan produk baru terkadang outlet tidak terlalu fokus

mendengarkan apa yang disampaikan oleh penulis sehingga penulis harus mengulangi

penjelasan ulang kepada pihak konsumen terkait

3. Pada saat kunjungan ke outlet atau toko penulis terkadang mendapat keluhan mengenai

barang yang selalu salah diterima oleh outlet atau toko sehingga menyebabkan pemilik

atau konsumen memberikan teguran dengan cara enggan mengorder kembali dan enggan

membayar tagihan faktur yang jatuh tempo sehingga menyebabkan penulis kekurangan

omset pada hari kunjungan tersebut.

3.4 Cara Mengatasi Masalah

Adapun cara-cara yang dilakukan penulis ketika mendapat kendala saat pelaksanaan

praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut :

1. Mengonfirmasi kepada pihak supervisor bahwa terjadi kendala saat kunjungan

karena cuaca yang tidak mendukung, karena jika tidak mengkonfirmasi penulis

mendapat teguran karna setiap waktu kunjungan ke outlet terdapat waktu yang

ditentukan, jika melangar akan mendapat teguran.

2. Memberikan penjelasan mendalam kepada konsumen dengan sabar serta

memberikan contoh produk yang akan ditawarkan.

3. Menjelaskan secara detail kepada pihak outlet atau toko dengan cara menyampaikan

kedepan akan diperbaiki dan terkadang juga pihak marketing lapangan segera

menghubungi mobil pengantar barang yang menjadi keluhan konsumen atau

25
menghubungi pihak supervisor atau kepala gudang mengenai barang kosong yang

terkendala lapangan. Sehingga toko atau outlet dapat memaklumi hal tersebut dan

dapat mengorder barang lain sehingga tidak menghambat omset marketing pada

kunjungan tersebut.

BAB IV

PENGALAMAN YANG DIPEROLEH DARI PKL

4.1 Pengalaman yang diperoleh

Dalam laporan praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis terdapat beberapa

pengalaman yang penulis dapatkan yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem kerja tim marketing lapangan atau sales pada PT. Sriwijaya

Distribusindo Raya Depo Lubuklinggau ketika berada dilapangan.

2. Mengetahui lebih dalam tentang PT. Sriwijaya Distribusindo Raya baik itu berupa produk

yang di jajalkan ataupun berupa cara kerja dan pengenalan produk terhadap konsumen.

3. Mengetahui bagaimana sistem marketing itu ketika berada dilapangan itu seperti apa.

4. Memahami budaya organisasi, komunikasi antar karyawan dan bagaimana cara

mengaplikasikannya dalam kegiatan praktik kerja lapangan.

5. Mengaplikasikan ilmu yang didapat ketika menjadi mahasiswa dengan praktik langsung

dilapangan.

6. Mempelajari cara pengunaan PDA pada Tablet atau HP setiap karyawan.

7. Mengetahui bagaimana cara membuat laporan harian marketing lapangan atau sales

lapangan pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya.

26
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan dalam mengaplikasikan semua

ilmu yang telah didapat selama proses tatap muka perkuliahan, tidak hanya itu

dengan adanya kegiatan praktik kerja lapangan diharapkan mahasiswa mampu

mengenal lebih jauh kondisi sera gambaran dari lingkungan kerja dari sebuah

perusahaan. Berdasarkan laporan praktik kerja lapangan yang telah dibuat penulis

pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Praktik kerja lapangan yang dilakukan di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya

memberikan pengalaman kepada penulis bagaimana mengaplikasikan ilmu yang

didapat selama mengikuti perkuliahan di STIEBIE Prana Putra dan

membandingkannya dengan kondisi dilapangan secara langsung.

2. Cara berintraksi dengan pelangan merupakan kunci utama dalam dunia marketing

lapangan.

3. Selain dapat meningkatkan keterampilan dalam dunia marketing lapangan penulis

juga dapat meningkatkan pengetahuan dengan cara mengaplikasikan ilmu negoisasi

27
dan lobbying dalam meyakinkan konsumen.

4. Strategi pemasaran perlu ditingkatkan setiap marketing lapangan agar memperoleh

omset yang baik setiap harinya.

5. Memaksimalkan waktu dengan sebaik-baiknya ketika berada dilapangan dapat

memberikan peluang marketing lapangan untuk dapat memperoleh mitra bisnis.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang akan disampaikan penulis dalam pelaksanaan

praktik kerja lapangan yaitu PT. Sriwijaya Distribusindo Raya dimana kegiatan

marketing dilapangan dengan kondisi waktu serta cuaca yang tidak selalu mendukung

menjadi penghambat marketing berkunjung ke satu outlet ke outlet lain karena jumlah

outlet yang dikunjungi terkadang melebihi kapasitas waktu yang dimiliki oleh tim

lapangan, pengantaran produk ke pada konsumen melului driver perlu dipertimbangkan

jarak dan jumlah toko yang dikunjungi sehingga mengurangi keluhan pelangan

mengenai barang yang selalu diterima toko atau outlet kurang atau gagal dalam

pengantaran mengakibatkan barang tersebut akan dikirim ulang atau menjadi SKR.

Perlu adanya duning call yang disiapkan oleh peruahaan agar mempermudah konsumen

melakukan keluhan secara langsung melalui duning call

28
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/wings_(perusahaan)

http://yes-sejarah.blongspot.com/2017/05/sejarah-danprofil-pt-sayap-mas-utama.html?=1

http://husnulw.blongspot.com/p/profil-perusahaan.html?m=1

29
DAFTAR KEGIATAN HARIAN

Kegiatan marketing lapangan atau sales lapangan setiap harinya sama yaitu sebagai berikut :

1. Absensi pagi melalui foto selfie yang dikirimkan langsung karena marketing langsung

terjun kelapangan tidak datang ke kantor/depo

2. Mendownload master pada PDA

3. Planing (strategi yang akan digunakan saat kunjungan)

4. Visit Toko atau Outlet

5. Input orderan Toko atau Outlet

6. Menghitung jumlah tagihan

7. Melakukan input tagihan

8. Melakukan setoran kepada admin kasir

9. Membuat laporan harian

10. Evaluasi harian.

30
FOTO KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai