Alhamdulillah, Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis curahkan kehadirat Allah SWT
atas berkat, rahmat serta hidayahNya yang telah memberikan kelancaran kepada penulis untuk
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan penulis dengan pada “Divisi Marketing atau
Sales Lapangan Pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya” yang merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Prana Putra di
Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis banyak mendapatkan
masukan serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
2. Kedua orang tua, keluarga dan orang terkasih yang senantiasa memberikan dukungan
4. Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Bagian Akademik dan Kasubag Umum yang ikut andil
5. Rekan-rekan kerja di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya yang telah banyak membantu
Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa akan banyaknya kekurangan dalam
Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu penulis memohon maaf
i
yang sebesar-besarNya atas segala kekurangan yang ada. Karena kelebihan itu hanya
milikNya. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
sebagai upaya dalam perbaikan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
kedepannya. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Amin Ya
Rabbal Allamin.
Rahmad Rinaldo
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I LATAR BELAKANG 1
Latar Belakang 2
1.2 Dasar Kegiatan 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.4 Nama Dan Tempat Kegiatan 4
1.5 Rumusan Masalah 4
1.6 Bentuk Kegiatan 4
1.7 Manfaat Kegiatan 5
BAB II ASPEK PENULISAN 6
2.1 Sejarah Kegiatan 6
2.2 Periode Sejarah 8
2.3 Visi – Misi Perusahaan 9
2.4 Struktur Perusahaan 10
2.5 Pengembangan Perusahaan 12
2.6 Strategi Pemasaran dan Pengendalian Mutu 15
BAB III UNIT KERJA DAN PELAKSANAAN 21
3.1 Bidang Kerja 21
3.2 Pelaksanaan Kerja 21
3.3 Kendala yang Dihadapi 24
3.4 Cara Mengatasi Masalah 25
BAB IV PENGALAMAN YANG DIPEROLEH 26
4.1 Pengalaman yang di Peroleh 26
BAB V PENUTUP 27
5.1 Kesimpulan 28
5.2 Saran 28
Daftar Pustaka 29
Daftar Kegiatan Harian 30
iii
Foto Kegiatan 31
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah menciptakan (to create)
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tinggi untuk memasuki ajang persaingan
sebagai akibat globalisasi. Karena bangsa indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh
cengkraman global Untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era
globalisasi maka dibutuhkan peran dari berbagai aspek kehidupan yang mana di dalamnya harus
di dukung dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta sumber daya alam (SDA)
yang memadai.
Penguruh pada era Globalisasi membawa dampak ganda yaitu disatu sisi era ini membawa
iklim yang semakin terbuka untuk bekerja sama dalam bidang bisnis dan managemen, disisi lain
era ini juga membawa persaingan yang sangat ketat dibidang teknologi. Oleh karena itu, kita
sebagai penerus dimasa yang akan datang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
persaingan dalam dunia dalam usaha yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan
Program Studi Manajemen adalah dengan mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tak lepas dari daya dukung sumber
daya alam yang memadai dan pengelolaan yang baik sehingga tericiptanya suatu tatanan yang
berkelanjutan dan bermanfaat bagi banyak manusia. Untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkulaitas maka terlebih dahulu harus melewati masa yang dinamakan dengan pendidikan
yang meliputi pengajaran dan penelitian dan setelah dianggap mampu maka akan dilakukan
1
pengabdian untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia. Kondisi ini mendorong setiap
institusi termasuk perguruan tinggi berbenah diri agar mampu bertahan dalam persaingan global.
Untuk, itu perguruan tinggi perlu mengembangkan perannya lebih aktif dan nyata sesuai dengan
paradigma global yang terkait dengan produk perguruan tinggi abad 21 ini, yaitu sebagai
Praktek Kerja Lapang merupakan bentuk proses pendidikan yang mana melibatkan
mahasiswa selain itu kegiatan kemahasiswaan ini juga bersifat keprofesian yang
mana diharapkan akan mampu mendorong mahasiswa untuk dapat mandiri dilapangan baik di
instansi maupun lainnya. Selain itu Praktek Kerja Lapang juga diharapkan mampu merubah
paradigma berpikir mahasiswa agar menjadi lebih progresif, dimana mahasiswa di tuntut untuk
dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku pendidikan ke masyarakat dengan kata lain
Perputaran roda perekonomian di dunia tidak lepas dari usaha yang keras dibidang
marketing (pemasaran). Kita melihat dan bahkan menjalankan proses pemasaran dalam menjual
barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Tetapi terkadang proses pemasaran tersebut
dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan saja, sering terjadi seorang pebisnis kalah bersaing
dengan pebisnis lain dengan jenis usaha yang sejenis untuk merenbut hati masyarakat maka
sebagai pebisnis harus memiliki perencanaan proses marketing secara matang dengan
Dewasa ini, semakin banyak organisasi dengan dunia usaha yang sama dengan demikian
masyarakat akan semakin bebas menentukan pilihan mereka terhadap baranng yang akan
dikonsumsi. Persaingan yang semakin ketat antar usaha yang sejenis telah menyebabkan
keadaan pasar berubah, dimana keadaan pasar beralih dari seller’smarket (kekuataan pasar
2
terletak ditangan penjual) menjadi buyer’smarket (kekuatan pasar ditangan pembeli). Dalam
kondisi seperti ini, produsen atau pengusaha akan berusaha mendapatkan pembeli dengan
Berdasarkan gambaran pada latar belakang diatas penulis menarik kesimpulan untuk
membuat laporan kerja lapangan ini tentang bagaimana strategi marketing lapangan dalam
meningkatkan omset pada perusahaan dilihat dari kondisi pasar berdasarkan data yang
ditemukan dilapangan.
Adapun dasar kegiatan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah dasar kegiatan menurut acuan
1.3 Tujuan
professional
profesional
3
4. Memberikan gambaran bagi mahasiswa/i mengenai bagaimana cara kerja yang
Dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan yang dibuat oleh penulis dasar kegiatan
yang penulis lakukan ialah “Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. SRIWIJAYA
Sesuai dengan lokasi PKL maka rumusan masalah yang di angkat adalah sebagai berikut :
1. bagaimana kinerja marketing lapangan dalam meningkatkan omset penjualan pada PT.
Dalam pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan penulisan laporan ini penulisan
1. Observasi dimana penulis memperoleh data dengan terjun langsung kelapangan atau
lokasi kegiatan yang dilakukan oleh marketing lapangan PT. Sriwijaya Distribusindo
Raya.
4
2. Studi Kepustakaan diamana data yang diperoleh penulis dengan membaca buku
pedoman penyusunan laporan PKL atau catatan yang ada hubungannya dengan
Adapun manfaat dari kegiatan praktek lapangan kerja adalah sebagai berikut:
yang professional
Raya.
5
BAB II
ASPEK UMUM
PT. Sriwijaya Distribusindo Raya atau yang lebih dikenal sebagai WINGS
Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun
terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi
pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-
pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil
menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka
memperkenalkan sebuah produk baru - krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan
toileteries rumah tangga. Seiring dengan perkembangan Wings yang begitu pesat, maka
Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen,
floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan
sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-
sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron,
Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. mereka termasuk shampoo, shower gel, produk
perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/wings_(perusahaan)
2
ibid
6
berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia.3
bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi "To
produce Quality and Affordibility at the Convenience of our customers." Sejak tahun
1948 Wings telah berproduksi meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak
kelapa untuk memproduksi sabun cuci, dan menjual dari pintu ke pintu. Selanjutnya
WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari pasta gigi dan
shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja mereka juga
seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal sebagai
mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings
telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka
berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya. Keberhasilan Wings ini
didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk
menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi pelanggan. Wings sendiri yang
pun justru dijadikan peluang untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok
dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian
bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi dalam
3
http://yes-sejarah.blongspot.com/2017/05/sejarah-danprofil-pt-sayap-mas-utama.html?=1
4
ibid
7
kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyek-
proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource. Sehingga pada
Mie Sedaap adalah salah satu produk andalan dari Wings. Mie Sedaap adalah
produk mie instan inovatif, terpercaya dengan kualitasnya yang tinggi, bumbunya yang
khas menyajikan cita rasa makanan Indonesia. Mie Sedaap pertama kali diluncurkan di
pasaran pada tahun 2003, bersama PT. Karunia Alam Segar, anak perusahaan Wings.
memproduksi sabun colek skala home industry, melalui sistem door to door.
8
1995, membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur
Elephant).
2003, meluncurkan Mie Sedaap oleh PT. Karunia Alam Segar, Gresik.
Visi Perusahaan:
Visi ialah menggambarkan akan menjadi apa suatu organisasi di masa depan. Ia
realistik, dan ditulis dalam satu kalimat pendek.Disini PT. Wings Food memiliki Visi
Misi Perusahaan:
2. Kualitas Produk
9
3. Effisiensi Produksi5
Pada Misimenjelaskan lingkup, maksud atau batas bisnis organisasi, yaitu kebutuhan
pelanggan apa yang akan dipenuhi oleh organisasi, siapa dan di mana; serta produk inti apa
Direktur Utama
Asisten Direktur
Membantu tugas Dirut, terutama pada bidang non Food seperti : Bagian Sabun ,dll.
10
Membantu tugas Dirut, pada bidang makanan dan minuman seperti : Mie , Minuman , dll.
Manajer Produksi
Bertugas untuk mengkondisikan bagian produksi agar dapat memproduksi barang dengan
cost (biaya) yang sekecil mungkin dengan kualitas yang tinggi. Sekaligus mengatur
bagian produksi agar dapat tercipta efisiensi dalam tahap produksi. Selain itu tugas
manajer produksi bertanggung jawab dalam menjaga proses produksi untuk mencapai
Manajer Marketing
Bertugas untuk mengkondisikan bagian distribusi agar barang hasil produksi dapat
kebutuhan pelanggan.
identifikasi merek.
c. Menganalisis tren pasar dan menyiapkan srategi pemasaran yang tepat untuk target
11
Staf Produksi
Bertugas untuk menangani produksi barang secara langsung agar hasilnya dapat sesuai
Bertugas untuk mengawasi dan memberi apresiasi kepada pegawai yang memiliki
semangat tinggi dan memberi hukuman kepada pegawai yang melakukan pelanggaran.
Staf Penjualan
Bertugas untuk merencanakan sistem yang efisien untuk menjual barang hasil produksi.
Staf Promosi
Bertugas untuk menggunakan budget promosi perusahaan agar produk dapat dikenal oleh
masyarakat luas.
Staf Pemasaran
Bertugas untuk merencanakan produk baru yang sesuai dengan prediksi kebutuhan
Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke
negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga,
membangun merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri. Di industri toiletris
Tanah Air, ada tiga pemain besar yang merangsek dan menguasai pasar: Unilever,
Procter & Gamble (P&G), dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua adalah
perusahaan multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu bertengger di
6
Ibid
12
puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT Sayap Mas Utama,
PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran kelompok usaha yang
bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di tengah masyarakat. Sebut saja
detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo, Mama Lemon, So Klin, Daia, Smile
Up, dan masih banyak lagi produk toiletris lainnya. Hampir semua produk toiletris Wings
menempel ketat produk sejenis milik raksasa Unilever. Sekadar menyebut contoh: Nuvo
dengan Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin Pewangi dengan Molto, Sunlight
dengan Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief Strategy Consultant Arrbey,
produk toiletris Wings memang terbukti memiliki posisi yang cukup kuat di pasar. Wings
cukup mampu menghadapi pemain asing seperti Unilever. “Menjadi nomor satu atau
dua,” ungkapnya.7
Kebudidayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat raksasa
toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di industri makanan pun, raksasa Indofood dibuat
kalang kabut dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April 2003.
Hanya dalam tempo setahun, Mie Sedaap berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar
Indofood. Meski tidak ada data angka, pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini
terlihat dari penambahan mesin dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi.
Tak pelak, Indofood yang selama ini melenggang sendirian tertohok dan secara agresif
langsung meluncurkan tiga merek tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaaap.
Selain merangsek pasar dengan Mie Sedaap, Grup Wings juga membombardir pasar
dengan produk minuman Jas-Jus dan Ale-Ale. Kedua produk ini terlihat cukup mengkilap
di pasar.
Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan. Kelompok usaha yang dibangun
7
ibid
13
oleh duet Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 ini telah menggurita
ke berbagai sektor. Kelapa sawit, perbankan, bahan bangunan, kimia, dan properti pun
prestisius, sebut saja Raffles Hill di Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur
Sentosa karena kesulitan likuiditas saat krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings
membangun perumahan Nirwana Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.
Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan dengan raksasa rokok Grup
Djarum, mereka membesut Pulau Gadung Trade Center lewat bendera PT Nagaraja
Lestari. Tak hanya di proyek tersebut kolaborasi dua raksasa itu, kabarnya di proyek
Superblok Grand Indonesia Jakarta pun, Grup Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi
kolaborasi ini dipicu karena mereka menjalin hubungan besan. Masih di bisnis properti,
merek Milan (Milan Ceramics) sejak tahun 1989. Selain memproduksi Milan, di bawah
dengan Siam Cement (Thailand) sejak 1997 Grup Wings masuk ke bisnis papan gipsum
dan plester gipsum. Menggunakan bendera PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang
dikembangkan adalah Elephant. Masih bermitra dengan Siam Cement, lewat PT Siam-
Indo Concrete Product, Wings memproduksi bahan semen fiber untuk pengatapan. Selain
itu, Wings pun merambah bisnis genteng keramik clay dengan merek M-Class.
PT UOB Kay Hian Securities pada 1994. Tahun 2001, Wings kembali mengibarkan
14
juga mengibarkan Bank Ekonomi. Tahun lalu, 98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke
Dengan gurita bisnis tersebut, diperkirakan total kekayaan Grup Wings mencapai
Rp 13 triliun. Dan, sejak 2006, keluarga Katuari sudah masuk 10 besar pengusaha terkaya
di Indonesia versi Majalah Forbes. Menurut Handito, meski masuk ke berbagai ranah
bisnis, Grup Wings masih akan fokus pada dua bisnis utamanya: toiletris dan
bisnis tersebut. Dan hasilnya cukup terlihat, di mana Wings cukup mampu menghadapi
bagi Grup Wings terus memperhatikan dua pilar yang telah melambungkan perusahaan
yang berawal dari home industry menjadi raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak boleh
kehilangan konsentrasinya dalam mengembangkan dua pilar bisnis yang memiliki banyak
ragam jenisproduk. “Bagaimanapun Wings adalah salah satu raja toiletris dan calon raja
makanan,” ungkapnya.
Dalam pengamatannya, saat ini posisi produk makanan Wings memang belum
sebesar produk toiletrisnya. Bukan berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha
makanannya itu. Ia melihat dalam lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat
berusaha membesarkan usaha makanannya hingga mampu menjadi ancaman bagi para
pesaing yang telah ada sebelumnya. Lihat saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
15
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain, intinya, yaitu : kebutuhan,
keinginan dan permintaan,nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan,
pasar dan pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,
sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual
(4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga
yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari
(customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan
(convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan
Statisfaction”)
a. Konsep Pemasaran
16
dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak
diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam
hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
dengan kemampuan.
2) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau
pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling
tinggi.
nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran.
berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka
disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
17
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara
ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak
perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini
5) Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada
keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang
lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran
kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam
jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya
18
membeli.
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat
a) pasar sasaran,
b) kebutuhan pelanggan,
d) Keuntungan.
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang
pelanggan.
keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih
19
kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta
pemasaran, yaitu
hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi
dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan pelanggan
2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali
lagi.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu
yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan. Setiap orang di Industri mempunyai
pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan.
20
BAB III
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan laporan praktik kerja
lapangan ini ada bagaimana cara meningkatkan omset penjualan tim marketing lapangan,
berikut cara yang dilakukan tim marketing lapangan dalam meningkatkan omset
Raya (Wings Group) dengan penempatan praktik lapangan di bagian Divisi Marketing
21
3.2 Pelaksanaan Kerja
Dalam setiap hari jam kerja marketing di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya tim
marketing lapangan memiliki jadwal untuk melakukan kunjungan ke setiap toko atau
outlet yang sudah menjadi pelangan PT. Sriwijaya Distribusindo Raya. Dalam satu
hari jam kerja marketing, marketing lapangan memiliki 10-13 Toko perharinya untuk
melakukan pengecekan barang di toko, memperkenalkan produk baru jika saat itu
ada produk baru, memberitahu ketika ada promo atau diskon produk kepada
tertarik untuk melakukan order lagi, hal ini dilakukan wajib oleh tim marketing yang
mana ketika toko melakukan order kembali maka akan menaikkan omset pada tim
marketing yang bersangkutan. Selain itu tim marketing juga datang ke toko dengan
melakukan tagihan faktur yang sudah jatuh tempo untuk toko yang sudah menjadi
menjelaskan secara rinci tentang produk baru yang akan ditawarkan mulai dari nama
produk apa yang nantinya akan dijelaskan kepada konsumen sehingga nantinya
ketika ada pertanyaan yang diajukan oleh konsumen marketing dapat menjawab
22
dengan baik, dan marketing bisa menyampaikan penekanan pada poin yang paling
yang diminta oleh toko melalui Tablet atau Hp yang disebut dengan PDA dimana
penginputan orderan PDA pada marketing juga digunakan untuk melihat jadwal
kujungan marketing setiap harinya lengkap dengan titik lokasi dimana saja toko yang
akan dikunjungi.
Mitra bisnis merupakan individu atau organisasi yang terlibat, sampai tingkat
tertentu, dengan urusan entitas bisnis lain. Mskipn istilah tersebut dapat memiliki arti
yang berbeda, biasanya yang paling sering adalah gambaran tentang dua orang atau
lebih yang berperan mengelolah, memiliki atau menciptakan suatu usaha bisnis.
salah satunya dengan adanya mitra bisnis. Terlepas dari ukuran bisnis dan sifat
barang atau produk yang ditawarkan mitra bisnis sangat penting bagi kesejahteraan
suatu perusahaan.
kedua belah pihak yang terlihat dalam membangun mitra bisnis, perjanjian ini
dilakukan oleh pihak internal para pihak mitra bisnis saja tidak harus didaftarkan
23
secara negara. Pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya mitra bisnis biasanya
dilakukan oleh pihak marketing dan calon mitra dengan diketahui oleh admin dan
5. Menghitung tagihan yang didapat dari Toko menginput di PDA dan melakukan
penyetoran untuk toko yang bayar cash kekasir dan membuat laporan harian.
dengan mebawa tagihan yang didapat pada hari kerja tersebut, menghitung total tagihan
sistem PDA dan disetorkan kepada admin kasir yang mana admin kasir bertugas untuk
menghitung kembali setoran yang diberikan oleh pihak marketing lapangan dan admin
kasir mencocokan jumlah yang disetorkan dengan sistem dimana pada sistem tersebut
sudah muncul inputan tagihan yang sudah dinputkan oleh pihak marketing. Ketika pihak
marketing lanpangan menyetorkan atau meginptkan jumlah tagihan yang tidak sesuai
pihak admin kasir akan menghubungi marketing lapangan untuk melakukan pembuatan
berita acara perbaikan. Setelah semuanya selesai dilakukan pihak marketing lapangan
membuat laporan harian yang beruba bagaimana hasil lapangan yang diperoleh oleh
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan penulis mengalami berbagai kendala pada
beberapa kegiatan. Berikut merupakan kendala yang dialami penulis selama menjalankan praktik
keja lapangan :
24
1. Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan penulis terkadang terhambat untuk
melakukan kunjungan ke setiap outlet atau toko pada hari dan waktu kunjungan.
2. Pada saat mempresentasikan produk baru terkadang outlet tidak terlalu fokus
mendengarkan apa yang disampaikan oleh penulis sehingga penulis harus mengulangi
3. Pada saat kunjungan ke outlet atau toko penulis terkadang mendapat keluhan mengenai
barang yang selalu salah diterima oleh outlet atau toko sehingga menyebabkan pemilik
atau konsumen memberikan teguran dengan cara enggan mengorder kembali dan enggan
membayar tagihan faktur yang jatuh tempo sehingga menyebabkan penulis kekurangan
Adapun cara-cara yang dilakukan penulis ketika mendapat kendala saat pelaksanaan
karena cuaca yang tidak mendukung, karena jika tidak mengkonfirmasi penulis
mendapat teguran karna setiap waktu kunjungan ke outlet terdapat waktu yang
3. Menjelaskan secara detail kepada pihak outlet atau toko dengan cara menyampaikan
kedepan akan diperbaiki dan terkadang juga pihak marketing lapangan segera
25
menghubungi pihak supervisor atau kepala gudang mengenai barang kosong yang
terkendala lapangan. Sehingga toko atau outlet dapat memaklumi hal tersebut dan
dapat mengorder barang lain sehingga tidak menghambat omset marketing pada
kunjungan tersebut.
BAB IV
Dalam laporan praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis terdapat beberapa
1. Mengetahui sistem kerja tim marketing lapangan atau sales pada PT. Sriwijaya
2. Mengetahui lebih dalam tentang PT. Sriwijaya Distribusindo Raya baik itu berupa produk
yang di jajalkan ataupun berupa cara kerja dan pengenalan produk terhadap konsumen.
3. Mengetahui bagaimana sistem marketing itu ketika berada dilapangan itu seperti apa.
5. Mengaplikasikan ilmu yang didapat ketika menjadi mahasiswa dengan praktik langsung
dilapangan.
7. Mengetahui bagaimana cara membuat laporan harian marketing lapangan atau sales
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ilmu yang telah didapat selama proses tatap muka perkuliahan, tidak hanya itu
mengenal lebih jauh kondisi sera gambaran dari lingkungan kerja dari sebuah
perusahaan. Berdasarkan laporan praktik kerja lapangan yang telah dibuat penulis
pada PT. Sriwijaya Distribusindo Raya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
2. Cara berintraksi dengan pelangan merupakan kunci utama dalam dunia marketing
lapangan.
27
dan lobbying dalam meyakinkan konsumen.
5.2 Saran
praktik kerja lapangan yaitu PT. Sriwijaya Distribusindo Raya dimana kegiatan
marketing dilapangan dengan kondisi waktu serta cuaca yang tidak selalu mendukung
menjadi penghambat marketing berkunjung ke satu outlet ke outlet lain karena jumlah
outlet yang dikunjungi terkadang melebihi kapasitas waktu yang dimiliki oleh tim
jarak dan jumlah toko yang dikunjungi sehingga mengurangi keluhan pelangan
mengenai barang yang selalu diterima toko atau outlet kurang atau gagal dalam
pengantaran mengakibatkan barang tersebut akan dikirim ulang atau menjadi SKR.
Perlu adanya duning call yang disiapkan oleh peruahaan agar mempermudah konsumen
28
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/wings_(perusahaan)
http://yes-sejarah.blongspot.com/2017/05/sejarah-danprofil-pt-sayap-mas-utama.html?=1
http://husnulw.blongspot.com/p/profil-perusahaan.html?m=1
29
DAFTAR KEGIATAN HARIAN
Kegiatan marketing lapangan atau sales lapangan setiap harinya sama yaitu sebagai berikut :
1. Absensi pagi melalui foto selfie yang dikirimkan langsung karena marketing langsung
30
FOTO KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
31
32
33
34