Anda di halaman 1dari 37

PRAKTEK KERJA INDUSTRI LAPORAN (PRAKERIN)

DI TOSERBA GRIYA SETIABUDHI


“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Sidang Prakerin”

Disusun oleh:
Nama : Rizka Oktaviani
Kelas : IX-F
NISN : 0044159946
Jurusan : Bisnis Daring Dan Pemasaran

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 45 LEMBANG


JL.BARULAKSANA NO.186 BANDUNG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBIMBING SEKOLAH PEMBIMBING PERUSAHAAN

…………………………….. ……………………………………

MENGETAHUI,
KEPALA PROGRAM PEMASARAN

…………………………………………

KEPALA SMK 45 LEMBANG STORE MANAGER

…………………………………… ……………………………

i
LEMBAR PENGUJI

PENGUJI 1 PENGUJI 2

…………………………….. …………………………..

KEPALA SMK 45 LEMBANG KETUA JURUSAN TATA NIAGA

Drs.H.DENNY MARIANA.S.Pd.MM YANTI WIDIAWATI,SE


NUPTK : 844674464720013 NUPTK : 4935750652300052

ii
KATA PENGANTAR
Assalammualikum warahmatullahi wabarokhatuh,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk dan
hidayahnya dan semua segala anugrahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan prakerin ini. Program prakerin sangat penting bagi siswa/siswi SMK supaya mereka
dapat mengaplikasikan antara teori dan praktek di lapangan kerja yang sesungguhnya.
Program prakerin ini di gunakan untuk meningkatkan mutu dan wawasan dasar dalam
dunia usaha dan juga melengkapi proses belajar di SMK 45 Lembang, selain itu kegiatan ini juga
banyak pembelajaran guna menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas,
professional serta siap bekerja.
Saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, dan penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya pihak pihak yang terkait, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua yang telah membantu dalam proses kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN) maupun
dalam penyusunan laporan.
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarokhatuh.

Lembang,Mei 2022

PENYUSUN

iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam pembuatan laporan, penulis mempunyai banyak kesulitan dan hambatan, namun
dengan adanya bantuan dan dorongan serta motivasi dari berbagai pihak, dan pada akhirnya
laporan ini dapat di seleaikan, untuk itu penulis pengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Bapak Drs.H.Denny Mariana S.Pd,MM selaku kepala sekolah SMK 45 LEMBANG
2. Ibu Yanti Widawati ,SE selaku ketua program keahlian Bisnis manajemen.
3. Bapak/Ibu guru SMK 45 LEMBANG
4. Ibu Effi Rosmawati,S.Pd selaku pembimbing SMK 45 LEMBANG
5. Bapak Jonatan Utama selaku store manajemen Toserba GRIYA SERIABUDHI
6. Bapak Danny Kurniadi serta Bapak Tedy Ferdiansyah selaku supervisior Food dan
pembimbing perusahaan Toserba GRIYA SETIABUDHI
7. Seluruh staff, supervisior dan karyawan Toserba GRIYA SETIABUDHI
8. Seluruh SPB,SPG toserba GRIYA SETIABUDHI
9. Orang tua yang telah memberikan banyak motivasi serta do’a yang tak ada kata lelahnya.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas segala kebaikan serta
bantuan kepada semua yang senantiasa memberikan motivasi, bimbingan serta bantuannya
dalam melaksanakan berbagai kegiatan PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN), dan
membuat laporan ini dengan sebaik baiknya semoga kebaikan ini mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT.

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………………… I
LEMBAR PENGUJI ………………………………………………………………………….. II
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. III
UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………………………………..IV
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….............. V
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………….. 1
1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………………………. 2
1.3 Landasan teoritis ……………………………………………………………. 2
1.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………….. 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Umum perusahaan…………………………………………………… 9
2.2 Visi dan Misi Perusahaan……………………………………………………. 13
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………………… 14
BAB III PEMBAHASAAN
3.1 Proses Prakerin……………………………………………………………… 15
3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………………… 18
3.3 Proses Praktek Kerja Industri………………………………………………. 20
3.4 Hasil yang Dicapai…………………………………………………………. 24
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat………………………………………… 24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 26
4.2 Saran…………………………………………………………………….. 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1. Pengertian praktik kerja lapangan (PKL)
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan suatu bentuk penyelenggaraan Pendidikan keahlian
di sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memadukan secara sistematis dengan sinkron antara
program Pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja.
Tuntunan dunia usaha atau dunia industri terhadap keberadaan SMK khususnya kelompok
teknik, bisnis dan manajemen dewasa ini setiap saat semakin meningkat terutama yang berkaitan
dengan hal yang kualitas dan kemampuan dalam persaingan dunia kerja yang ada sekarang ini.
2. Landasan dan Rasional
a. Peraturan pemerintah No.39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam
menyelenggarakan Pendidikan nasional pasal 4 butir 8 menyebutkan, bahwa bentuk dan sifat
peran serta masyarakat antara lain dengan pemberian kesempatan untuk memagang atau Latihan
kerja.
b. Kemendikbud No.0490/993
1. Pasal 21 ayat 5
Bahwa kejadian dan pelajaran yang mendukung penguasaan produktif dan sifat kerja
professional di berikan melalui pelatihan untuk mandiri atau mengisi peluang kerja.
2. Pasal 30 butir 3 dan 4
Kegiatan produktif di sekolah menengah kejuruan antara lain meliputi pengupayaan kegiatan
praktik dan magang di dunia kerja.
3. Pasal 33 butir 6
Kerja sama sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha antara lain, meliputi kegiatan
praktik kerja lapangan.
3. Prinsip prinsip pelaksanaan praktik kerja lapangan
a. Praktik kerja lapangan terutama agar siswa dapat:
1. Memperdalam dan memperluas penguasaan kemampuan professional kejuruan.
2. Menghayati suasana kerja dalam situasi yang sesungguhnya.
1
2
3. Menginternalisasi etos kerja dalam situasi yang sebenarnya.
b. Sesuai dengan asas fleksibel kurikulum sekolah kejuruan jadwal prakerin dapat
disesuaikan dengan kondisi dan tuntutan kebutuhan setempat dan tidak harus selalu pada
parameter sebagaimana yang tercantum dalam program.
c. Memperhatikan aturan yang ada hakikatnya dengan praktik kerja lapangan dapat
diperluas menjadi bentuk magang, yaitu perpaduan kegiatan belajar di sekolah dan bekerja di
industri dalam satu kesatuan system untuk mencapai tingkat keahlian professional tertentu.
d. Untuk mengoptimalkan kegiatan praktik kerja lapangan sebagai badan belajar siswa
SMK perlu membentuk tim yang terkoordinasi, efektif dan terkendali dengan
berbagai kegiatan, seperti unit produktif, bekerja sama dengan dunia usaha.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Tujuan pkl yaitu :
1. Memberikan pengalaman kepada siswa tentang profesi yang akan ditekuni.
2. Membantu siswa memahami pengertian PKL, beradaptasi, serta berkompetisi dengan
bekerja secara maksimal, serta membantu siswa dalam memahami etika, tata tertib, dan
variasi lokasi PKL.
3. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam menghadapi tantangan
dunia nyata pada lingkungan kerja.
4. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam mencapai cita-cita.
5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di lingkungan sekolah.
6. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja serta percaya diri dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi dalam dunia usaha.
7. Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia usaha.
8. Menjadikan siswa dan siswi menjadi lebih mandiri dalam mengambil sebuah keputusan.
9. Mengenali situasi dan kondisi saat sedang berada di lapangan kerja secara langsung.

1.3 Landasan Teoritis


Teori atau materi yang telah di dapat oleh penulis sangat banyak sehingga penulis dapat
menjelaskan sebuah istilah atau materi yang telah di dapat. Istilah yang telah di dapat oleh
penulis diantaranya adalah:
1.3.1 pengertian retail (Bisnis eceran)
Toserba griya setiabudhi dapat di sebut sebagai bisnis retail atau eceran karena cara
penjualan barangnya berdasarkan satuan atau eceran,karena dalam pengertiannya eceran dapat di
artikan oleh KOTLER “usaha eceran (retailing) adalah semua kegiatan yang melibatkan
3
penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi
bukan untuk bisnis”, sedangkan menurut BERMAN dan ERVANS “ritel adalah tingkat akhir
dari proses distribusi, di dalamnya terdapat aktivitas bisnis penjualan barang atau jasa pada
konsumen”. Adapun pengertian Retail mix adalah bauran produk, pelayanan,atsmofe
toko,harga,lokasi,dan promosi yang ada di toserba dan supermarket.

1.3.2 jenis jenis retail


Adapun jenis jenis retail yang diantaranya:
a. Toko serba ada (TOSERBA)
Toserba adalah toko yang menyediakan berbagai macam produk seperti pakaian,
kebutuhan pokok, serta kebutuhan rumah tangga lainnya dan setiap macam bervariasi
sebagai suatu dapartemen masing masing.

b. Pasar swalayan (SUPERMARKET)


Pasar swalayan (SUPERMARKET) adalah toko yang relative besar dirancang untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang memiliki volume tinggi namun biaya rendah
yang dapat terjangkau oleh semua kalangan .

c. Bauran eceran (Realiting Mix)


Bauran eceran terdiri dari :
1. Produk (product)
Produk adalah hasil dari proses produksi yang berupa barang atau jasa yang di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Produk ini di display dalam rak selving dan gondola sesuai
ukuran produknya supaya menarik perhatian para konsumen. Display adalah kegiatan
memajang barang, terdapat berbagai macam dan terbagi dalam dua macam yaitu:

a. Close display yaitu cara pemajangan di tempat tertutup


b. Open display yaitu cara pemajangan di tempat terbuka.

Persedian di rak selving tidak boleh kosong oleh karena itu tugas pramuniaga mengisinya
dengan cara mengambil barang yang kosong ke Gudang, kegiatan itu biasa di sebut dengan
estimasi . Adapun metode pemajangan barang yang di terapkan oleh Toserba Griya Setiabudhi
adalah metode FIFO (FIRST IN FIRST OUT) artinya barang yang pertama masuk harus terjual
lebih dahulu,biasanya metode ini di gunakan di area food yang menggunakan tanda expired.
Selain itu metode persediaan barang yang diterapkan oleh Toserba Griya Setiabudhi adalah
metode LIFO (LAST IN FIRST OUT) artinya barang yang terakhir masuk pertama dikeluarkan,
biasanya metode ini di lakukan dalam fashion.
4
2. Harga (price)
Harga (price) adalah jumlah uang yang harus di bayar oleh pembeli untuk mendapatkan barang
yang di inginkan. Di Toserba Griya Setiabudhi harga yang dipakai adalah harga seperti di pasar
tradisional,dan ada juga harga promo yang biasa disebut dengan istilah “ harga Heran” untuk
menarik konsumen membeli barang tersebut.

3. Promosi (promotion)
Promosi (promotion) adalah pemberitahuan kepada para konsumen bahwa adanya penurunan
harga pada barang barang baru supaya konsumen kembali membeli produk yang di pasarkan.
Ada beberapa macam promosi yang di berlakukan di Toserba Griya Setiabudhi seperti:
a) Serba hemat
b) Harga heran
c) Buy 1 get 1
d) Hadiah langsung

4. Distribusi (place)
Distribusi adalah salah satu aspek pemasaran, distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen.
5. Pelayanan (people)
Pelayanan adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang undangan bagi setiap konsumen atas barang atau jasa yang di
sediakan oleh perusahaan.
6. Suasana toko (lay out)
Menurut Kotler suasana (lay out) adalah suasana yang terencana yang sesuai dengan pasar
sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli,suasana toko mempengaruhi keadaan
emosi para konsumen yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian.
d. pengertian perusahaan
Menurut Mollengraf, perusahaan adalah keselurusan perbuatan yang di lakukan
secara terus menerus , bertindak ke luar untuk menghasilkan penghasilan dengan cara
memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian
perdagangan.

5
e. Penjualan
Menurut PHILIP KOTLER dalam buku berjudul manajemen pemasaran
menyebutkan bahwa penjualan adalah proses social manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan,
menciptakan,menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.

f. Surat pesanan dan faktur


Surat pesanan merupakan surat resmi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau
instansi tertentu untuk memfasilitasi aktivitas pesan-memesan perusahaan yang
sifatnya lebih resmi. Macam macam surat pesanan:
1. Surat pesanan berdasarkan penawarannya.
2. Surat pesanan berdasarkan penawaran yang berfaktur
3. Surat pesanan berdasarkan inisiatif sendiri
4. Surat pesanan berdasarkan iklan.

Sedangkan faktur adalah sebuah dokumen yang berisi rincian pengiriman barang yang mencatat
daftar barang, harga dan hal hal yang lain,biasanya terkait dengan penagihan untuk pembayaran
yang di keluarkan penjual kepada pembeli.
Faktur dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Faktur pembelian
Adalah invoice yang di terima oleh konsumen atau pembeli dari penjual.

2. Faktur penjualan
Adalah sales invoice yang merupakan alat bukti yang diterima seorang pembeli dari
seorang penjual.

1.3.3 istilah istilah dalam perusahaan ritel


istilah istilah yang penulis dapatkan sangat banyak sehingga penulis dapat mengartikan
istilah istilah tersebut antara lain:
1. Display
Pemajangan barang pada selving

2. Chiller
Pendingin minuman

6
3. SKU (stop keeping Unit)
Harga suatu barang

4. POP ( point of purchase)


Poster promosi

5. Estimasi
Mencatat barang yang akan di ambil ke Gudang

6. Floor display
Barang promo yang menggunakan media

7. Ram
Peyangga untuk mengaitkan Hook

8. Hook
Penggantung barang

9. Price rell
Tempat memajangkan SKU

10. Wingstage
Rak yang berada di samping gondola.

11. Krisbow
Rak tambahan

12. Briket
Penyangga barang atau selving

13. Vitrin
Rak kaca

14. Stan POP


Peyangga POP yang berukuran A3

15. Selving
Tempat barang

16. Stoper
Penahan barang

7
17. Feeling in
Mengisi barang yang kosong

18. Facing up
Membereskan barang supaya tampak penuh

19. SO
Stock opname

20. NAOS
Note available of sales

21. OOS
Out of stock

22. LIFO (last in first out)


Barang yang terakhir masuk harus keluar terlebih dahulu

23. FIFO (first in first out)


Barang yang pertama masuk harus pertama keluar terlebih dahulu.

24. Cool room


Tempat pendingin barang barang fresh.

25. COC
Check out counter atau pajangan yang berada di dekat kassa.

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Penulis melakukan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Penulis melakukan penelitian secara langsung.

2. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan informasi dan memperoleh data-data dari dokumen yang ada di
perusahaan.

8
3. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dari informasi dengan cara membaca buku yang ada
kaitannya dengan laporan.

4. Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan pihak TOSERBA GRIYA SETIABUDHI

5. Study literasi
Mempelajari buku yang berkenan dengan teori guna mendapatkan data-data yang
berkenan dengan penjualan.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah umum perusahaan


2.1.2 Sejarah yogya

Era Generasi Pertama


Awal dari berdirinya perusahaan Yogya Group dengan nama PT. Akur Pratama dimulai dengan
toko kecil yang didirikan oleh Bapak Gondo Sasminto yang bernama “Djogja”. Toko ini berdiri
pada tahun 1948 dan terletak di Jl. Jend Ahmad Yani daerah Kosambi, Bandung. Luas took ini
adalah 100 m2 dan menjual berbagai macam pakaian batik dan perlengkapan hari raya. Toko ini
memiliki karyawan 10 orang dan berhasil bertahan selama 24 tahun walau tanpa kemajuan yang
cukup segnitif.
Setelah bertahan diposisi tersebut selama 24 tahun, toko ini kemudian dikelola oleh Bapak Boedi
Siswanto Basuki yang merupakan menantu dari Bapak Gondo Sasminto. Bapak Boedi Siswanto
Basuki beserta istrinya mengelola toko ini dengan lebih penuh perencanaan yang matang serta
kerja keras. Bapak Boedi juga melakukan perubahan konsep toko ini secara bertahap dan pasti.
Walau konsep dan perencanaan toko berubah, tetapi Bapak Gondo Sasminto mengamanatkan
agar supaya nama toko tidak diubah.

9
10
Ilmu pengetahuan yang didapatkan Bapak Boedi selama kuliah di Universatas Parahyangan
sabagai Sarjana Ekonomi ternyata tidaklah sia-sia. Bapak Boedi mulai mengubah konsep toko
menjadi kearah retail dan menyesuaikan dengan tren pasar yang sedang marak. Selain itu,
penjualan dihitung secara teliti dan produk penjualan toko mulai ditambah dengan keperluan
sehari-hari yang dijual secara eceran seperti odol, sabun, makanan ringan, makanan instan,
kosmetik dan lain-lain.
Pada awal perintisan perubahan konsep toko ini Bapak Boedi mengalami banyak tantangan dan
rintangan. Tantangan yang paling sulit ialah karena kurangnya kepercayaan pemasok dalam
penyediaan barang bagi toko ini. Dengan demikian pembeli stok barang toko harus dilakukan
secara tunai sehingga diperlukan perhitungan secara pasti membuat modal kembali dengan cepat
untuk melakukan pembelian berikutnya Dengan ketekunan, kerja keras dan perencanaan yang
matang ini, toko “Djogja” lebih pesat dari sebelumnya.
Era Generasi Kedua
Dengan keuntungan yang cukup besar untuk ukuran toko yang relatif kecil, Bapak Boedi
juga tidak lantas puas dengan hal itu.Bapak Boedi terus memperbesar bisnisnya dengan membeli
lahan di Jl. Sunda yang tidak jauh dari lokasi awal tokonya berdiri. Lahan ini telah ditemukannya
pada tahun 1978 dan mengalami beberapa proses dalam pembangunan dan pembelian sehingga
akhirnya resmi dibuka pada tahun 1982.
Pada 28 oktober 1982 toko baru dengan nama “Yogya” kemudian diresmikan. Toko ini masih
tetap memegang prinsip konsep dasar bisnis retail. Toko ini terletak di Jl.Sunda dengan no.60
luas kurang lebih 300 m2 dengan jumlah karyawan 40 orang. Bapak Boedi Sismanto sendirilah
yang berperan sebagai manager toko atau store manager. Pada tanggal 28 oktober inilah hari
ulang tahun YOGYA GROUP yang diperingati hingga sekarang.
Dengan berdirinya toko “Yogya” yang baru ini, Bapak Boedi tidak lantas puas begitu saja. Dia
masih berusaha memperbesar kerajaan bisnisnya dengan mulai memperbesar cabang di kota lain
di seluruh Jawa Barat terutama di kota Bandung. Cabang Yogya yang pertama kali didirikan
adalah cabang siliwangi yang didirikan pada tahun 1984. Cabang kedua yang setelahnya adalah
cabang Tasikmalaya di Jl. H. Mustofa selain dengan nama “Yogya” perusahaan retail ini juga
menggunakan nama “Griya” yang lebih memasyarakat. Pembukaan cabang toserba “Yogya” dan
“Griya” diteruskan ke kota-kota lainnya seperti Sukabumi, Bogor, Jakarta, Sumedang, Kuningan,
Indramayu, Majalaya, Garut dan Subang.

Era Generasi Ketiga


Perusahaan Yogya sudah semakin besar dan membutuhkan tim profesional dalam mengelola
perusahaan ini agar stabil dan berkembang. Untuk mengatasi keterbatasan yang ada, maka Bapak
Boedi bekerja sama dengan Bapak Susabto Wibowo untuk mengelola perusahaan ini menjadi
Presiden Direktur dari perusahaan “Yogya” dengan nama PT. AKUR PRATAMA, sedangkan
11
Bapak Boedi berperan sebagai penasehat dan pemberi motivasi. Centra Kalender Plaza dan di
Daan Mogot Mall terbakar dalam kerusuhan yaitu pada bulan Mei. Walau demikian, hambatan
ini berhasil dihadapi bahkan perusahaan Yogya semakin besar. Hingga pada tanggal 16 Februari
2000 Bapak Boedi Sismanto Basuki dianugrahi sebagai perintis retail di Indonesia oleh
APRINDO hingga tahun 2008, YOGYA GROUP memiliki 54 cabang yang terbesar di Jawa
Barat dan Jakarta dengan fokus penyebaran di Bandung dan pusat distribusi, keuangan,
pembelian dan sistem di Jalan Soekarno-Hatta no. 236-238 serta pusat personalia dan training di
Jl. Sunda no. 83 Bandung. Selain 54 cabang retail besar YOGYA dan GRIYA, YOGYA GROUP
juga masih memiliki banyak anak perusahaan sejarah yogmart.

Paradigma yogya
Bagi toserba yogya, paradigma mempunyai arti kerangka berpikir, paradigma YOGYA
mengandung nilai yang di kembangkan dari sejarah perusahaan dan dijunjung tinggi oleh
karyawan dalam melaksanakan tugasnya di lingkungan perusahaan, dan dalam berintraksi
dengan stekholder.
Budaya kerja suatu perusahaan adalah suatu landasan yang penting bagi karyawan agar
dapat bertindak sesuai dengan peraturan sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Budaya kerja YOGYA dapat dilihat dengan adanya visi, misi, corporate
focus,business objective, dan Tema kerja YOGYA GROUP.

12
2.1.1 Sejarah Griya setiabudhi
Toserba Griya Setiabudhi merupakan salah satu cabang dari Yogya Group yang resmi di
buka pada tanggal 15 Desember 2004. Lokasi Toserba Griya Setiabudhi di jln Setiabudi no 170,
Hegarmanah,kec.Cidadap,Kota Bandung. Pada awalnya store manager toserba griya setiabudi
adalah ibu Eneng Suminsih , kemudian diganti oleh ibu Elisabeth Santi,lalu digantikan oleh ibu
Sandra Asmara, pada saat tahun 2014 kepemimpinan store beralih kepada ibu Andayani Yuliani,
kemudian digantikan oleh ibu Ester. Dan sekarang kepemimpinan store griya setiabudi di pegang
oleh Bapak Jonathan Utama sampai saat ini.
1. Gedung
Toserba griya setiabudi terbagi menjadi 4 lantai serta terbagi menjadi 3 lantai area yaitu area
lapangan (operasional) dan area back office.
Area lantai 1
Area lantai 1 terdapat area parkir yang berada di luar Gedung dan area operasional yaitu area
fresh, fresh meat, food, customer service, penitipan barang, serta area kassa. Untuk area back
office area lantai 1 terdapat area receiving, transit barang, dan area personalia.
Area lantai 2
Area operasional lantai 2 terdapat area food, non-food, serta Gms. Untuk area back office lantai
2 terdapat area transit food, transit non-food.
Area lantai 3

13
Area operasional lantai 3 terdapat area import. Untuk area back office lantai 3 terdapat Gudang,
mushola, serta Gudang import.
Area lantai 4
Terdapat ruangan untuk orang orang back office , yaitu ruangan store manager, ruang visual,
ruang buyer, ruang EDP, serta ruang keuangan.

2.2 Visi dan Misi perusahaan


Visi
“Tetap Menjadi Pilihan Utama”
1. Tetap menjadi pilihan utama sekalipun alternatif semakin banyak bagi masyarakat.
2. Tetap menjadi pilihan utama sekalipun alternatif bermitra juga semakin bertambah
supplier atau mitra usaha.
Misi
“Setia Memenuhi Kebutuhan Masyarakat”
1. Memberikan pelayanan maksimal
2. Mengenalimu dan dapat menyediakan kebutuhan masyarakan sekitar sesuai dengan
kemajuan jaman.
3. Tempat yang nyaman pada saat berbelanja yang berarti dalam keadaan bersih.

14
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

1. Store Manager : Bapak Jonatan Utama


2. General Afair : Bapak Nurhayat
3. Buyer Food/ Nonfood : Ibu Febiola zita
4. Staf Keuangan : Ibu Masti
5. Staf Receiving : Ibu Echi
6. Staf Food : Bapak Tedy & Bapak Danny
7. Staf Nonfood : Ibu Eka
8. Staf Fresh : Bapak Rizal & Ibu Amel Monika
9. Staf GMS/Fashion/Bread.co : Ibu Grisna W
10. ADM Receiving : Ibu Rena
11. ADM Personalia : Ibu Eriyani
12. ADM Buyer : Ibu Aprilia Setiawati
13. ADM Fresh : Ibu Reni
14. ADM Bread.co : Ibu Fitri
15. DT Visual : Bapak Andri
16. DT Teknisi: Bapak Angga Aprilianto

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Prakerin


Proses PRAKERIN di Toserba Griya Setiabudhi pada umumnya hampir sama dengan
PRAKERIN di tempat lain, namun di Toserba Griya Setiabudhi setiap siswa-siswi PRAKERIN
dibagi kedalam beberapa bagian di antarannya:
a) 1 orang divisi CSO
b) 7 orang divisi Food
c) 2 orang divisi Non-Food
d) 4 orang divisi Fresh
e) 2 orang divisi Gms
f) 2 orang di Gudang
g) 2 orang divisi bread.co
Adapun pembagian shift pelaksanaan PRAKERIN di Toserba Griya Setiabudhi:
Shift pagi (P): Pukul 07.15 s/d 15.00
Shift Sela (MD): Pukul 09.00 s/d 17.00
Shift siang (S) : Pukul 10.45 s/d 19.00
Istirahat 1 jam.

Jadwal shift PRAKERIN


Jadwal shift penulis adalah sebagai berikut:
Februari
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
P P P OFF P P P OFF S S

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
S S S S OFF P P P P P

27 28
P OFF

15
16
Maret
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S S S S S S P OFF P P

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
P P S OFF S S S S S S

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
P P OFF P P P P S S OFF

31
S

April
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S S S P P P OFF P P P

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S S S S OFF S S P P OFF

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
P P P P S S S S S S

Mei
1 2 3 4 5 6 7
OFF OFF OFF P P P P

18
3.2 Alat Dan Bahan
Untuk dapat menunjang pekerjaan dan pengolahan usaha, di Toserba Griya Setiabudhi
menyediakan peralatan dan fasilitas yang digunakan salah satunya di Devisi Food diantaranya:
a. Lift barang
b. Rak selving
c. Gondola
d. Troli
Adapun alat-alat yang digunakan di Toserba Griya Setiabudhi dalam menunjang proses kerja
lainnya adalah sebagai berikut :
a. Rak selving
b. Price checker
c. Mesin kassa
d. Telephone
e. POOP
Alat dan bahan
Dalam devisi food alat yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Floor display
Adalah tempat pemajangan barang tanpa rak selving, biasanya tempat ini di isi oleh barang yang
seasonal contohnya kue kaleng serta sirup.
2. Rak shelving
adalah tempat untuk penataan barang secara umum biasanya rak ini di isi oleh barang barang
regular.
3. Wingstage (rak di samping)
Adalah tempat peletakkan barang mirip rak shelving hanya saja tempatnya berada di samping
rak.Barang . barang yang dipajang biasanya barang yang tidak masuk pada selving atau barang-
barang baru untuk dipromosikan.
4. Etalase (vitrin)
Adalah tempat untuk meletakkan barang-barang berukuran kecil atau barang yang berharga
cukup mahal didalam sebuah lemari kaca .Tujuannya penataannya.
Untuk memudahkan pelanggan untuk melihat barang sehingga pelanggan akan tertarik untuk
membeli agar barang tersebut tidak dicuri oleh customer nakal. Agar barang tetap terjaga rapih
dan tidak mudah berantakan.

19
5. Hook
Adalah tempat untuk meletakkan barang-barang yang berbobot ringan seperti permen
sachet,Sikat gigi,Perlatan/perlengkapan rumah atau Aksesoris.
6. Lemari pendingin.(chiller)
Adalah tempat untuk meletakkan barang-barang yangmemerlukan pendinginan agar terjaga
kesegarannya atau untuk kebutuhan pelanggan,Barang yang dipajang adalah kategori minuman.
7. COC (check out counter)
Merupakan salah satu tempat untuk melayani konsumen dalam mencari barang yang
dibutuhkan,coc menyediakan berbagai produk atau barang yang tidak di sediakan di rak
selving .coc pun memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat pemberitahuan dan informasi .
8. Telephone
Berfungsi untuk mempermudah dalam menghubungi dan memberikan informasi
9. End gondola
Merupakan tempat pajangan yang berada di ujung belakang rak selving .
10. Gondola
Merupakan tempat pajangan yang berada di ujung depan rak selving.
11. Mesin scanner
Merupakan alat yang di gunakan untuk mengecek harga suatu produk,dengan mendekatkan
barcode barang tersebut.
12. ATK atau alat tulis kantor
Merupakan sebuah perlengkapan menulis yang sangat di perlukan khususnya bagi karyawan.
13. Kameran CCTV merupakan perlengkapan yang sangat di butuhkan dalam mengelola
supermarket, karena kamera CCTV berfungsi untuk mengontrol berbagai kegiatan yang
terjadi di area maupun di dalam toko.

20
3.3Proses Praktek Kerja di Toserba Griya Setiabudhi Pada Divisi Food
Penulis telah melakukan praktek kerja industri (PRAKERIN) di Toserba Griya
Setiabudhi selama 3 bulan penulis di tegaskan di bagian dapartement food. Adapun berbagai
kegiatan beserta Latihan yang dilakukan prakerin, di antaranya sebagai berikut :
a. Mendisplay barang food yang berupa, biscuits, susu uht, air mineral, dan sebagainya
dengan berdasarkan jenis dan ukurannya.
b. Prepare barang pajangan yang kosong.
c. Facing up
d. Filling in
e. Memasangkan sku pada price rell
f. Mengambil barang pesanan konsumen
g. Finger
h. Mendisplay barang batalan
i. Membereskan area transit
j. Mengambil barang ke Gudang
k. Memasangkan pop
l. Mendisplay barang recehan
m. Menote barang
n. Membantu prakerin di divisi lain
o. Mengisi chiler
p. Mengantarkan barang yang sudah di nota ke informasi
q. Menuliskan barang yang kosong dan mengambilnya ke Gudang
r. Menulis jurnal harian
s. Meminta tanda tangan pada setiap karyawan
t. Mempromosikan barang seasonal

21
3.3.1 kategori nama barang pada divisi food
Local basic
1. Beras
2. Gula
3. Terigu

Breakfast
1. Roti
2. Sereal
3. Kopi
4. Teh
5. Energen

Cooking oil
1.Minyak goreng

Noodle
1. Mie
2. Pasta

Canned food
1. Sarden
2. Buah kaleng
3. Tuna

Baking needs
1.Nutrijell

22
2. Baking powder
3. Chocochips

Liquid milk
1. UHT
2. Susu khusus (bear brand)
3. Susu kedelai

Milk product
1. SGM
2. Dancow
3. Chilkid,chilmil,chilschool
4. Pediasure
5. Ensure

Beverages
1. Le Minerale
2. Aqua
3. Frestea
4. Teh pucuk
5. You c 1000
6. Hydrococo
7. Cocacola

Seasoning
1. Bumbu
2. Garam
23
3. Kecap
4. Saus
5. Penyedap rasa (royco, Masako)

Confectionary
1. Coklat
2. Permen
3. Pudding

Biscuits
1. Monde butter cookies
2. Roma malkist
3. Monde egg roll
4. Deka wafer roll
5. Roma sandwich

Bakery
1. Roti
2. Roti isi & roti manis
3. Kue
4. Pia & nastar
5. Sumpiah

24
3.4 Hasil Yang Dicapai
hasil yang dicapai dan dirasakan oleh penulis setelah melaksanakan kegiatan prakerin di Toserba
Griya Setiabudhi antara lain :
1. Mengetahui bagaimana cara bekerja yang baik dan benar.
2. Mengetahui dan memahami cara mendisplay barang sesuai dengan departementnya.
3. Mengetahui dan mengenal barang-barang di supermarket.
4. Dapat melatih diri supaya lebih teliti, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.
5. Belajar untuk saling menghargai
6. Melatih diri untuk tepat waktu, dalam melakukan hal apapun.
7. Dapat membedakan teori dan praktek
8. Menambah wawasan pengalaman kerja.
9. Mengetahui dan memahami belajar berkomunikasi dan melayani konsumen dengan
baik dan benar.
10. Menambah pengalaman kerja guna setelah lulus dari dunia Pendidikan dan terjun ke
dunia kerja.

3.5 Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Faktor Pendukung
a. Perusahaan
1. Letaknya strategis.
2. Pelayanan yang di berikan baik oleh para karyawan baik SC, SPG maupun SPB.
3. Proses pembelajaran yang diberikan oleh para senior mudah untuk dipahami.
4. Proses pengenalan alat,bahan dan kondisi yang mudah dan nyaman.
5. Pembimbing memberikan penyemangat kerja.

b. Sekolah

1. Adanya dukungan dari pihak sekolah.


2. Adanya bimbingan sebelum melaksanakan PRAKERIN.
3. Adanya gambaran umum untuk memasuki dunia kerja
4. Adanya pengalaman di dalam dunia pekerjaan

25
c. Prakerin
1. Adanya dukungan dari beberapa pihak baik lingkungan sekolah maupun perusahaan
serta dukungan dari orang tua.
2. Tempat pelaksanaan PRAKERIN sesuai dengan yang diinginkan.
3. karyawan yang bersahabat.
4. Adanya keinginan untuk memiliki hal yang baru dalam dunia kerja.

2. Faktor Penghambat

a. Perusahaan
1. Sering terjadi salah pemasangan POP maupun label .
2. Kesulitan melayani konsumen yang ingin cepat-cepat.
3. Terjadi kesalahan saat mengambil barang pesanan konsumen.
4. Terjadi kesalahan saat menota barang konsumen.

b. Sekolah
1. Kurang sarana dan prasarana yang dapat membantu dalam pembuatan laporan.
2. Kurangnya bimbingan dari pembimbing .

c. Prakerin
1. Kesulitan dalam pembuatan laporan.
2. Kurangnya sumber dalam membuat laporan.
3. Banyaknya kegiatan yang harus dilakukan .

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Setelah penyusun melaksanakan, mengikuti, dan meneliti proses PRAKERIN selama empat
bulan maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya :
1. Penulis dapat mempraktekan secara langsung teori yang diberikan di sekolah langsung di
lapangan kerja yang sesungguhnya.
2. Penulis dapat mengetahui berbagai macam karakter konsumen .
3. Penulis dapat memperoleh pengetahuan lebih yang belum diajarkan disekolah.
4. Penulis dapat mengenal dunia kerja secara langsung .
5. Penulis mendapatkan berbagai pengalaman dalam dunia kerja yang dapat. Dijadikan
pelajaran dimasa yang akan datang.
6. Penulis dapat mengetahui arti tanggung jawab dalam pekerjaan .
7. Penulis dapat mengetahui cara bernegosiasi yang baik dengan konsumen.
8. Penulis dapat mengetahui Standar Operating Prosedur dalam kerja.
9. Penulis mendapatkan pengalaman dalam dunia bisnis.
10. Penulis mendapatkan pengetahuan tahanan mengenai marketing selffing.

26
27
4.2 Saran
Dalam kesimpulan ini penulis ingin memberikan beberapa saran kepada beberapa pihak yang
bersangkutan dengan kegiatan PRAKERIN ini yaitu perusahaan, sekolah maupun pihak
praktikan untuk tahun depan.

Untuk Sekolah
1. Diusahakan pembimbing monitoring harus mengontrol PRAKERIN satu minggu sekali.
2. Sebaiknya biaya PRAKERIN dibuatkan daftar rincian pembiayaan yang jelas mengenai
administrasi untuk pelaksanaan PRAKERIN supaya administrasi yang di keluarkan tidak
memberatkan orang tua siswa dan siswi.

Bagi Perusahaan
1. Loker keryawan maupun prakerin di perbanyak supaya barang yang di simpan tidak
dimana saja
2. Kerja sama antar karyawan maupun antar perusahaan ( suplier ) lebih ditingkatkan untuk
menghasilkan kekerabatan yang terbaik bagi perusahaan.
3. Pelayanan kepada konsumen hendaknya dapat lebih diperhatikan lagi karena Toserba
GRIYA Setiabudhi merupakan perusahaan yang bergelut di bisnis penjualan secara
langsung.

Bagi Praktikan
1. Selalu bersikap ramah terhadap karyawan maupun konsumen.
2. Mematuhi peraturan dari perusahaan masing-masing.
3. Dalam bekerja harus bekerja sama dengan para karyawan.
4. Diharapkan praktikan selanjutnya lebih bertanggung jawab dalam bekerja dan tidak
membuat masalah saat bekerja.
5. Saat mendisplay barang sebaiknya lakukan sendiri supaya tidak menghalangi konsumen
yang sedang berbelanja.
6. Tidak mengobrol saat sedang berada di area operasional.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler , Philip, Amstrong, 2001. Prinsip prinsip pemasaran. Penerbit PT erlangga , Yogyakarta
http://chalouiss.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-dan-bentuk-perusaan-atau.html?m`=1
di unduh pada tanggal 07 Mei 2022
https://yogyagroup.com/about
diunduh pada tanggal 18 Mei 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Yogya_Group
diunduh pada tanggal 18 Mei 2022

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai