Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) MENGHUBUNGKAN KOMPUTER KE JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TOPOLOGI STAR (diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UN/UAS)

OLEH DANIAL GANI NIS : 932


Program Keahlian Bidang Keahlian : TeknikKomputer Dan Jaringan : Teknik Informasi dan Komunikasi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1SUWAWA 2012

TAHUN PELAJARAN 2012-2013

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing Sekolah

Pembimbing Lapangan

Cahyadi K. Hasan, NIP.

Edi Johan Syah Djula, A.Md NIP.

Mengetahui Kepala Sekolah SMK negeri 1 Suwawa

Mengetahui Kepala Program Keahlian

Simin Palangi, S.Kom NIP.

Hamzah Yusuf, S.Pd, M.Pd NIP.

Lampiran
a. Jurusan

NO NAMA PESERTA 1. Danial Gani

NAMA PEMBIMBING 1. Erlis Madina, S.Pd 2. Cahyadi K. Hasan

NAMA PEMBIMBING DUDI 1. Edi Johan Syah Djula, A.Md

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI PUSTIKOM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TANGGAL 6FEBRUARI S/D 7MEI2012

Telah disyahkanpada: Hari/Tanggal :................... Waktu :..........................

Pesrta Prakerin

Panitia Prakerin

Danial gani NIP.

Ratna Remi Liputo, S.Pd NIS.

Kepala SMK Negeri 1 Suwawa

Ketua program keahlian

Hamzah Yusuf, S.Pd, M.Pd Nip.

Simin Palangi, S.Kom Nip.

Lembaran persetujuan ujian Laporan kegiatan praktek kerja industri (prakerin) Di universitas negeri gorontalo Tanggal 06 februari s/d 06 mey 2012
Telah di tetapkan pada tanggal :.............................................

Tim penguji : 1. ..................................... 2. ..................................... 3. ..................................... 4. ..................................... (.................................) (.................................) (.................................) (.................................)

Menyetujui Kepala SMK Negeri Suwawa

Hamzah Yusuf, S.Pd, M.Pd Nip.

Moto dan Persembahan


Usaha yang disertai dengan Doa takkan berakhir dengan sia-sia (Iyan)

Suatu cita-cita akan datang padamu bila kamu mau berusaha Dan tidak berkeluh dalam kehidupan ini ( H.R Bukhari Muslim )

Kupersembahkan Sebagai Tanda Bhaktiku Kepada:

Kedua Orang Tuaku yang Tercinta Ayah : Abd Rahman Gani dan Ibu : Suryan Kadir yang selama ini telah mendidik, membesarkan dan selalu berdoa demi keselamatan dan keberhasilan studiku

Adikku Tercinta : Isran Gani

Teman-temanku sehati dan seperjuangan

Almamaterku Tercinta SMK NEGERI 1 SUWAWA TEMPATKU MENEGUK TETESAN ILMU DAN PENGETAHUAN

Daftar riwayat hidup

Nama Nis Kelas Tempat Tanggal Lahir Alamat Sekolah Nama orang tua - Ayah - Ibu Alamat Orang Tua

: Danial Gani : 932 : XI TKJ A : Kabila, 20 November 1995 : Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango : SMK Negeri 1 Suwawa

: Abd. Rahman Gani : Suryan kadir : Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango

Kata pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun diklat 2011/2012 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa saya Danial Gani Telah melaksanakan dan telah menyelesaikan praktek kerja industri di Pustikom Universitas Negeri Gorontalo Laporan ini dapat terbuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari semua pihak dan pembimbing materi oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Ucapan terima kasih kepada Bapak Hamzah Yusuf, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Suwawa 2. Ucapan terima kasih kepada Bapak Simin Palangi selaku Kepala Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dan Pembimbing 1 dan juga Bapak Cahyadi K. Hasan selaku pembimbing 2 3. Ucapan terima kasih kepada Bapak Edi Johan Syah Djula, A.Md selaku pembimbing dari DUDI/Instansi 4. Ucapan teima kasih kepada Ibu Ratna Remi Liputo, S.Pd selaku ketua Prakerin beserta Panitia 5. Staf dewan Guru dan TU di SMK Negeri 1 Suwawa 6. Teman-teman yang sepenanggungan Iskandar, Yahya, Alis dan Renal 7. Kepada Ayah dan Ibu saya yang tercinta 8. Dan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini sehingga selesai dengan baik.

Gorontalo, Mei 2012

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................................. LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................................... KATA PENGANTAR............................................................................................................... DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... .... 1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................... 1.1.1 Sejarah Berdirinya Universitas Negeri Gorontao............................................ 1.1.2 Struktur Organisasi Pustikom UNG................................................................. 1.1.3. Rekapitulasi Peralatan..................................................................................... 1.1.4. Kegiatan Usaha............................................................................................... 1.2.1 Tujuan............................................................................................................. 1.2.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin.......................................................................... 1.2.3 Tujuan Pembuatan Laporan........................................................................... BAB II PROSES PELAKSANAAN............................................................................................. 2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................... 2.2 Alat dan Bahan................................................................................................... 2.3 Proses Pengerjaan............................................................................................... 2.4 Gambar Kerja...................................................................................................... 2.5 Implementasi Keselamatan Kerja....................................................................... 2.6 Hasil Yang Dicapai.................................................................................................................

BAB III TEMUAN........................................................................................................................... 3.1 Keterlaksanaan.................................................................................................... 3.2 Manfaat Pelaksanaan.......................................................................................... 3.3 Pengembangan/Tindak Lanjut............................................................................

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 4.2 Saran................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1 . Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan bahwa lulusan SMK diharapkan menjadi siswa yang siap pakai di masyarakat. Di dalam kurikulum sekolah ditetapkan bahwa untuk mewujudkan program tersebut para siswa diharuskan mengikuti dan melaksanakan prakerin antara lain : Ketentuan Kurikulum SMK, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan pendekatan pendidikan dan pelatihan berdasarkan pendekatan Praktek Kerja Industri, Visi dan Misi SMK. 2 . Program Praktek Kerja Lapangan sangat dibutuhkan dalam penguasaan kompetensi dan pembentukan sikap profesi siswa seperti tercermin dalam tujuan pendidikan dan pelatihan SMK yaitu : 1. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terutama bertujuan untuk membekali peserta diklat mengembangkan kepribadian, potensi akademik, dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran program adaktif, normatif dan produktif. 2. Pendidikan dan pelatihan di dunia kerja bertujuan untuk memberikan memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai kompetensi keahlian produktif standar, menginternalisasi sikap nilai budaya industri yang berorientasi kepada standar mutu,nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan, serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.

1.2 Sejarah Berdirinya Universitas Negeri Gorontalo Universitas negeri gorontalo (UNG) merupakan Universitas yanga di kembangkan atas dasar perluasan mandat ( wider mandate ) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi UtaraTengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat rektor UNSULUTTENG nomor 1313/11/E/63 tanggal 22 juni 1963 Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 juli 1963 IKIP Mando Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 juni 1965. FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan KepPres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 januari 1993. IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001. Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu tanggal 1 september 1963 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 juni 1963.

Dalam perjalanan kurang lebih 40 tahun telah mengalami enam kali pergantian pimpinan dan enam kali perubahan nama lembaga. Secara rinci dapat di lihat di tabel di bawah ini.

No 1.

NAMA PEJABAT Idris Djalali. BA

STATUS Pembantu Dekan Muda

NAMA INSTITUSI IKIP Yogyakarta Cabang Manado di Gorontalo IKIP Manado Cabang Gorontalo IKIP Manado Cabang Gorontalo FKIP Unsrat Manado di Gorontalo FKIP Unsrat Manado di Gorontalo FKIP Unsrat Manado di Gorontalo STKIP Negeri Gorontalo IKIP Negeri Gorontalo IKIP Negeri Gorontalo Universitas Negeri Gorontalo

PERIODE TAHUN 1993-1966

2.

Drs. Fk, M.J.Neno

Dekan Koordinator Dekan Koordinator Dekan

1966-1969

3.

Drs. Thahir A. Musa

1969-1981

4.

Drs. Kadir Abdussamad

1981-1989

5.

Drs. Husain Jusuf, M.Pd

Dekan

1989-1992

6.

Prof. Dr. H. Nani Tuloli

Dekan

1992-1993

7.

Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd

Ketua Rektor Rektor Rektor

1993-2001 2001-2002 2002-2004 2004-2005 2006sekarang

1.Perguruan Tinggi (PT) adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi 2.Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarkan pendidikan akademik dan pendidikan profesional dalam sekolompok disiplin ilmu pengetahuan. Teknologi atau kesenian sejenis. 3.Universitas Negeri Gorontalo yang di singkat UNG. Adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan jalur pendidikan tinggi untuk pendidikan akademik dan/atau profesional dalam bidang kependidikan dan nonkependidikan pada jenjang diploma. Sarjana dan pascasarjana di bawah naungan depertemen pendidikan nasional. 4.Pedoman akademik Universitas Negeri Gorontalo adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan akademik. Kemahasiswaan dan aturan lainya sesuai denagan tujuan UNG. 5.Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan

sebagai bahan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di Universitas Negeri Gorontalo. 6.Dosen adalah tenaga pendidikan atau kependidikan yang profesional memiliki kemampuan mengajar. Meneliti dan melakukan pengabdian pada masyarakat. 7.Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Universitas Negeri Gorontalo. 8.Tridharma perguruan tinggi adalah tugas pokok Universitas Negeri Gorontalo yang terdiri atas bidang pendidikan dan pengajaran. Penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Visi, Misi dan Tujuan Universitas Negeri Gorontalo a. Visi


Universitas Pelopor Peradaban yang Unggul Tahun 2020 di Kawasan Utara Indonesia dan Merambah Belahan Utara Asean dan Dunia

b. Misi
Misi Universitas Negeri Gorontalo adalah: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dalam kapasitas UNG sebagai Universitas Peradaban yang berorientasi kepada kepentingan dan kebutuhan masyarakat menuju pada kehidupan bangsa yang bermartabat dan berbudaya. 2. Menyelenggarakan penelitian berkualitas yang menghasilkan ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk mendukung penigkatan harkat hidup manusia serta pembangunan nasional secara berkelanjutan. 3. Menyelenggrakan layanan pengabdian pada masyarakata melalui upaya disseminasi dan penerapan hasil-hasil penelitian dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional da daerah menuju pada peningkatan kualitas dan mutu kehudupan manusia. 4. Menyelenggarakan pembinaan kepada mahasiswa dalam kerangka menghasilkan lulusan yang bermoral, tangguh, unggul, berjiwa leadership, dan enterpreneur yang memiliki semangat terus berkembang dan berwawasan luas. 5. Menjalin dan mengukuhkan jalinan kerjasama atau networking yang bersinergi secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan lainnya, pemerintah, dunia, usaha, dan masyarakat. 6. Meyelenggarakan dan mengembangkan manajamen universitas yang adaptif dengan perkembangan zaman yang berorientasi pada kemampuan manajerial dan leadership yang inovatif, jujur, adil, transparan, dan akuntabel.

c.

Tujuan Penyelenggaraan
Secara umum tujuan UNG adalah mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti manusia profesional yang religus dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara khusus tujuan UNG adalah: 1. Menata dan mengembangkan kelembagaan yang kuat sehingga dapat mewujudkan good govermance. 2. mewujudkan dan mengembangkan lulusan menjadi tenaga pendidik ddan kependidikan serta tenaga profesional yang religius dan dijiwai oleh rasa kebersamaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Mewujudkan dan mengmbangkan inovasi ilmu pengetahuan dan tekonologi yang berorientasi kawasan. 4. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan harkat dantaraf hidup masyarakat. 5. Mendukung pengembangan sikap ilmiah mahasiswa berdasarkan keilmuan dan integritas kepribadian yang mendorong terciptanya budaya iptek ,imtak, dan entrepreneurshipyang di landasi dengan etika moral dan ahlak mulia. 6. Mendorong kerjasama yang sinergis dan saling menguntungkan dengan pemerintah dan berbagai pihak di dalam maupun di luar negeri.

d. Fungsih dan Kompetensi Lulusan


1. Fungsi UNG mengemban fungsih untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia di bidang pendidikan dan nonpendidikan yang mandiri dan memiliki integritas sesuai dengan tuntutan pembangunan yang berkelanjutan. 2. Kompetensi Lulusan Kompotensi lulusan Universitas Negeri Gorontalo dalam bidang akademik meliputi: a. Kemampuan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi dengan bidang keahliannya. b. Kemampuan menguasai dasar-dasar ilmiah, pengetahuan, dan motodologi bidang keahlian tertentu sehingga mampu menumbuhkan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada pada kawasan keahliannya. c. Kemampuan untuk berjiwa mandiri dan memiliki budaya kewirausahaan. d. Kemampuan profesional dan integritas yang tinggi untuk mampu bersinergi dan berdaya saing secara sehat. e. Sikap dan perilaku berkarya menurut tingkat keahlian sesuai bidang keilmuan dan keterampilan yang dikuasai.

Lembaga, Badan, Biro, Unit Pelaksanaan Teknis, dan Fakultas yang ada di Universitas Negeri Gorontalo 1. 2. 3. Lembaga Penelitian (LEMLIT) Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Pembelajaran (LP3) Badan Penjaminan Mutuperguruan Tinggi (BPM-PT) Badan Audit Internal (BAI) Badan Kerjasama dan Pemberdayaan Aset(BKSPA) Tim Pengembangan Perguruan Tinggi (TP2T) Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan Perencanaan dan Sistim Informasi (BAAKPSI) Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUSTIKOM) Percetakan dan Penerbitan PUSTIKOM adalah salah satu unit pelaksanaan teknis yang berada di Universitas Negeri Gorontalo dimana unit tersebut sebagai lokasi prakerin dari SMK Negeri 1 Suwawa.

Fakultas Universitas negeri gorontalo memiliki 8 fakultas dan 1 program pascasarjana, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Fakultas Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Sastra dan Budaya Fakultas Matematika dan Ipa Fakultas Teknik Fakultas Ilmu Pertanian Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Pascasarjana

1.1.2. Struktur Organisasi Pustikom UNG

1.2.1 Rekapitulasi Peralatan


Pustikom universitas negeri gorontalo memiliki beberapa laboratorium. Khusunya laboratorium komputer untuk pelatihan. Selain itu pula Pustikom telah dilengkapi jaringan internet. Untuk lebih jelasnya rekapitulasi peralatan yang digunakan di Pustikom adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi Peralatan Pustikom


No Lokasi/Ruangan 1. Front Office Jumlah Komputer 4 Unit Keterangan

2.

Divisi Sistim Informasi

3 Unit

3.

Divisi Pelatihan dan Layanan TIK

2 Unit

4.

Direktur

1 Unit

5.

Ruang Server

3 Unit

6.

Divisi Administrasi Keuangan dan RT

4 Unit

7.

Multimedia

4 Unit

8.

Video Config

5 Unit

9.

Operator

4 Unit

10. Laboratorium 1

20 Unit

11. Laboratorium 2

20 Unit

1.1 Kegiatan Usaha DUDI

1.3Tujuan

1.3.1 Tujuan Pelaksanaan Prakerin Tujuan dari pelaksanaan prakerin adalah agar dapat memberikan pengalaman langsung kepada para peserta didik agar dapat mempraktekkan langsung pengetahuan di lapangan sekaligus memperoleh informasi dan perbandingan mengenai ilmu yang telah di peroleh di sekolah

1.2.2 Tujuan Pembuatan Laporan Adapun pembuatan laporan Prakerin adalah memberikan informasi Tentang kegiatan selama mengikuti prakerin d tempat praktek.

BAB II PROSES PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Dalam melaksanakan Prakerin sesuai dengan waktu yang di tentukan yakni mulai tanggal 6 februari 2012 sampai dengan tanggal 07 mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan Prakerin yakni di Pustikom Universitas Negeri Gorontalo yang beralamat Jl. Jendral Sudirman No. 6 Kota Gorontalo.

2.2 Alat dan Bahan Alat yang Digunakan: No 1. Nama Alat Obeng Plus (+) Jumlah 1 Buah

2.

Obeng Minus (-)

1 Buah

3.

Multitester

1 Buah

4.

Tang Clipper atau Krimping

1 Buah

Bahan yang digunakan:

No 1.

Nama Bahan

Jumlah

Kabel UTP ( Unshielded Twisted Pair)

1. Roll

2. Konektor RJ-45 10 Buah

Gambar Kerja

2.3 Proses Pengerjaan

1. GPS

2. KOMPAS

3. BINOKULAR

4. PIGTAIL

5. WIRELLESS

6. ANTENA GRID sekaligus pipa besi profil[model L, model U, model T] dan klem pipa.

7. Notebook, Radio komunikasi (HT).

8. Cable tester, Crimping Tool, konektor RJ45, Kabel power roll, UTP cable.

9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing.

10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel (silicon), rubber 3M, senter (flash light).

11. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet

**Survey Lokasi. Caranya : 1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta. **[ BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwaveataupun serat optik.

*Gambar BTS. 2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstacle) sepanjang path 3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP[tentang apa yang dimaksud dengan *EIRP dan *Freznel Zone bisa kamu baca di Karakteristik Jaringan Wireless,Wifi Dan Nirkabel...:-bd], Freznel Zone, ketinggian antena. **[ Salah satu teknik lain untuk menganalisa data pada dimensi tinggi adalah dengan SOM (Self Organizing Feature Map). SOM dikembangkan Prof.Teuvo Kohonen (Finland) untuk memproyeksikan data ke 1 atau 2 dimensi, dengan mempertahankan topologi data tsb, (topological mapping). Data yang di ruang vektor berdimensi tinggi berdekatan, saat dipetakan ke ruang vektor 2D, akan terletak pada lokasi yang berdekatan pula, vice versa...] 4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi. Perhitungkan signal multipath dan adanya cross section signal dari station lain 5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi 6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat.

~ Pemasangan Konektor : 1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 atau CNT400 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m.

2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel. 3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian. 4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short. 5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser. Test kemungkinan short dengan multimeter. 6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor. 7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah), atau isolasi 3 M. Lapisi juga dengan silicon gel. 8. Tutup seluruh permukaan dengan isolator karet bakar untuk mencegah air. 9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali. 10. Konektor terbaik adalah model hexa (crimp) tanpa solderan dan drat (screw) sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet.

*Pembuatan POE : Ini hanya optional, kalo sekarang banyak Access Point yang sudah menggunakan POE. Jadi sudah satu paket dengan Accas Point nya. 1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor 2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss dan gunakan adaptor dengan daya (Ampere) lebih besar dari standar bawaan perangkat agar mampu mencapai redaman sepanjang kabel UTP

3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator (silicon) gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short 4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter.

**Instalasi Antena.

Di sini dibahas pemasangan dengan menggunakan tower triangle. 1. Panjat tower tersebut sampai di ketinggian yang di perlukan (minimal 1st freznel zone terlewati terhadap obstacle terdekat). 2. Sebelum memanjat cek kelengkapan alat yang diperlukan untuk instalasi di atas tower, jangan sampai ada yang tertinggal, karena akan merepotkan diri sendiri maupun orang lain. 3. Peralatan yang lain seperti grid, radio AP, pipa besi (stang) bisa dibawa langsung atau di tarik menggunakan tali. 4. Pasang antena di pipa besi, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta

5. Pasang kabel ke Radio AP yang sudah dimasukkan dalam box, rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena 6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah.

**Instalasi Perangkat Radio. 1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna. 2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager. 3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan. 4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya. 5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah. 6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility. 7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil.

8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna. Pengujian Noise. 1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default. 2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut. 3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise. 4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % 40 % poor, 40 % 60 % good, 60 % 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % 20 % 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %. 5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang. 6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan. 7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

**Perakitan Antena. 1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional. 2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan 3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor. 4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena. 5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan.

**Pointing Antena. 1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal. 2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam). 3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat. 4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas. 5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing

gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider. 6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi. 7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical).

**Pengujian Koneksi Radio. 1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio. 2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut. 3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang. 4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing. 5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah

didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio. 6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER 7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps. 8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600. 9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum. 10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

Anda mungkin juga menyukai