Anda di halaman 1dari 2

ISLAM dan IPTEK

Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas
antara ilmu agama dan ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan
yang dikembangkan manusia merupakan “jalan” untuk menemukan kebenaran
Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah.
Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang
mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas dan martabat
manusia secara alamiah, bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan
membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.
Dari uraian sebelumnya penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari
yang islami adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan
martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah swt.
Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya
IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila mendekatkan pada
kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, dapat membantu umat
merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik), dapat memberikan pedoman bagi
sesame dan dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu
hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat
dalam arti luas.
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:

 Berseberangan atau bertentangan.


 Bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai
 Tidak bertentangan satu sama lain
 Saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek
mendasari penghayatan agama.

1. Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak. Apa yang
dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian pula sebaliknya. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek akan
menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran agama dan pendalaman agama dapat
menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan.

2. Pola hubungan ke dua adalah perkembangan dari pola hubungan pertama. Ketika
kebenaran iptek yang bertentangan dengan kebenaran agama makin tidak dapat disangkal
sementara keyakinan akan kebenaran agama masih kuat di hati, jalan satu-satunya adalah
menerima kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-masing mempunyai wilayah
kebenaran yang berbeda. Kebenaran agama dipisahkan sama sekali dari kebenaran ilmu
pengetahuan.

3. Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini, kebenaran ajaran
agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan tetapi juga tidak saling
mempengaruhi. Kendati ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek, ajaran agama tidak
dikaitkan dengan iptek sama sekali.

4. Pola hubungan yang ke empat adalah pola hubungan yang positif. Terjadinya pola
hubungan seperti ini mensyaratkan tidak adanya pertentangan antara ajaran agama dan ilmu
pengetahuan serta kehidupan masyarakat yang tidak sekuler.

Dan dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya lmu pengetahuan dan teknologi
berasal dari Allah SWT, maka penggunaannya pun harus bertujuan untuk ibadah, yakni
mengupayakan terciptanya kenyamanan dan kesejahteraan dalam hidup baik secara materil
maupun spiritual. Juga harus membawa manusia untuk semakin dekat, beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT. Karena melalui berbagai teori ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
hasil pengamatan, penelitian dan percobaan tehadap berbagai fenomena yang merupakan
bagian dari tanda kekuasaan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai