Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN FILSAFAT DAN AGAMA

Disusun Oleh :
Putri Adila
2203101010040

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2022
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan

2. Pembahasan
2.1. Pengertian Filsafat
2.2. Pengertian Agama
2.3. Perbedaan antara Filsafat dan Agama
2.4. Hubungan antara Filsafat dan Agama

3. Kesimpulan dan Saran


4. Daftar Pustaka
1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Pengertian filsafat itu sendiri berdasarkan konsep yang
dikemukakan oleh para ahli sangat beragam. Salah satunya adalah
pendapat Hatta, ia mengemukakan bahwa pengertian filsafat itu lebih
baik tidak dibicarakan lebih dulu (Hatta, 1966:1:3). Nanti, bila orang
telah banyak membacaatau mempelajari filsafat, orang itu akan
mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu menurut konotasi filsafat
yang ditangkapnya. Langevald juga berpendapat begitu. Katanya
setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa filsafat itu,
dam makin dalam ia berfilsafat, maka ia akan semakin mengerti apa
filsafat itu (Langevald, 1961:9). Nah lalu bagaimana dengan
hubungan antara filsafat dengan agama? Agama itu menekankan segi
rasa iman dan kepercayaan dan menekankan segi agama sebagai
peraturan tentang cara hidup. Sebenarnya antara filsafat dan agama itu
tentu saja ada hubungan antara keduanya.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat dan agama?
2. Apa saja perbedaan antara filsafat dengan agama?
3. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan agama?
4. Bagaimana kaitan antara filsafat dan agama islam?

1.3. Tujuan Pembelajaran


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat dan agama
2. Untuk memahami perbedaan antara filsafat dengan agama
3. Untuk memahami hubungan antara filsafat dan agama
2. Pembahasan

2.1. Pengertian Filsafat


Pengertian filsafat menurut para ahli :
1. Socrates
Ia menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk
memahami hakikat alam dan realitas ada dengan mengandalkan
akal budi.
2. Al-Farabi
Ia menyebutkan bahwa filsafat adalah illmu mengenai yang ada,
yang tidak bertentangan dengan agama, bahkan sama sama
bertujun mencari kebenaran.
3. Rene Descartes
Ia menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
hakikat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
4. Immanuel Kant
Ia menyatakan bahwa filsafat adalah kumpulan segala
pengetahuan tentang Tuhan, alam, dan segala pengetahuan yang
didalamnya tercakup masalah epistimologi (teori pengetahuan )
yang menjawab persoalan yang dapat diketahui.
5. Plato
Menurut ia filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa filsafat adalah pengetahuan


dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala
yang ada, sebab sebab, asas asas hukum, dan sebagainya
daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengetahui kebenaran dari arti adanya sesuatu. Sebenarnya arti
filsafat itu sulit didefinisikan , karena pengertian dari filsafat itu
sendiri berkembang dari masa ke masa, dan diantara satu tokoh
dengan tokoh lainnya berbeda beda pendapatnya tentang filsafat
tersebut, dan juga kata dari filsafat itu telah dipakai untuk
menunjuk bermacam macam objek yang sesungguhnya berbeda.
2.2. Pengertian Agama
Secara bahasa agama berasal dari bahasa sansakerta, yaitu
a berarti tidak, dan gama berarti kacau. Jadi agama berarti
tidak kacau atau teratur. Dengan demikian agama adalah
aturan yang mengatur manusia agar kehidupannya menjadi
teratur dan tidak kacau.
Menurut KBBI agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan ) dan keperibadatan kepada Tuhan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan serta lingkungannya.
Agama ialah sistem kepercayaan dan praktek yang sesuai
dengan kepercayaan tersebut. Atau agama ialah peraturan
tentang cara hidup, lahir batin.
Atau pengertian dari agama itu juga dapat kita artikan
sebagai sistem ajaran yang mengajarkan manusia tentang arti
kehidupan dan bagaimana cara agar manusia bisa hidup
dengan baik dengan sesama manusia lainnya.

2.3. Perbedaan antara Filsafat dan Agama


Filsafat dengan agama tentu saja berbeda, bahkan dari cara
berpikir antara keduanya saja sudah berbeda. Filsafat itu
berawal dari keragu raguan , sementara agama itu berawal
dari kebenaran mutlak tuhan yang mencakup informasi dan
pengetahuan. Cara berpikir antara filosof dan agamawan
sangat berbeda, filosof memandang bukan dari akal yang
sifatnya menciptakan. Tetapi menurut mereka akal hanya
berguna sebagai alat memahami apa yang udah ada di luar
diri manusia.
Jika tidak ditempatkan di tempat yang benar, filsafat dan
agama akan bertentangan. Filsafat banyak berhubungan
dengan pemikiran, jika agama berhubungan dengan hati.
Lalu filsafat juga menuntun pengetahuan untuk memahami
sedangkan agama menuntun pengetahuan untuk beribadah
atau mengabdi. Tetapi ada juga beberapa hal yang membuat
filsafat dan agama saling memiliki keterkaitan antar satu
sama lain, seperti ahli agama yang menggunakan ilmu
pengetahuan dan filsafat sebagai alat untuk mempertajam
atau mendalami pemahamannya tentang keagamaan,
sehingga kebenaran dari agamanya semakin kuat. Sedangkan
ahli filsafat melihat agama dengan pemikiran yang mendalam
sehingga seorang ahli filsafat tersebut dapat memperoleh
kebenaran dari agama yang paling hakiki. Sedangkan ilmu
pengetahuan hanya lah alat atau metode yang paling
sederhana untuk memperoleh kebenaran, oleh karena itu ilmu
pengetahuan bisa dipakai oleh siapapun didalam
penggunaanya, namun setiap orang tentu saja berbeda beda
pengalaman pengetahuan dalam penggunaan ilmu
pengetahuan ini sendiri.

2.4. Hubungan antara Filsafat dan Agama


Tentu saja dari beberapa perbedaan diatas, membuat kita
jadi ingin lebih tau tentang bagaimana hubungan dan
ketertkaitan diantara filsafat dan agama. Filsafat dapat
membantu seseorang memperkuat keimanannya, tetapi
manusia harus memposisikan filsafat itu sebagai metode
berpikir dalam memahami suatu agama bukan sebagai agama
baru.
Hubungan antara filsafat dengan agama sangatlah erat,
didalam agama kita mempelajari bagaimana cara kita
berusaha agar bisa menyesuaikan diri dengan dunia dan diri
kita sendiri. Inti utama dalam agama adalah ibadah kepada
Tuhan atau meraih kebajikan dan perlindungan-Nya.
Filsafat itu sendiri merupakan metode berpikir yang
dimiliki manusia untuk dimanfaatkan fungsi-fungsi dan saran
berpikirnya tersebut. Filsafat memberikan perluasan terhadap
pengetahuan alam semesta, lalu manusia merenungkan hal
tersebut dengan metode filsafat untuk mengetahui kekuasaan
Tuhan. Maka dari itu tujuan dari filsafat sama dengan agama,
yaitu mencari kebenaran atau mencapai kebenaran. Yang
mana kebenaran yang dicapai oleh filsafat sepenuhnya
merupakan hasil pemikiran manusia yang melalu refleksi
mendalam terhadap hakikat segala sesuatu yang ditemukan,
sedangkan agama, ia mengajarkan kebenaran tersebut dan
memberikan jawaban atas segala permasalahan yang
mendasar melalui kitab suci firman dari Tuhan, berupa Al-
Qur’an misalnya. Perkembangan filsafat bahkan diakui
menjadi bagian dari agama kerena memiliki tujuan yang sama
tersebut.
Dengan demikian antara filsafat dengan agama dapat
saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga menjadi
lengkaplah sudah kebutuhan manusia untuk memahami
keberadaan alam, manusia, dan Tuhan.
Filsafat dan agama mempunyai hubungan yang sangat
reflektif dengan manusia, dikarenakan mempunyai keduanya
mempunyai keterkaitan, keduanya tidak bisa berkembang
apabila tidak ada alat dan tenaga utama yang berada dalam
diri manusia. Tiga alat dan tenaga utama manusia adalah akal
pikiran, rasa, dan keyakinan.
Filsafat membutuhkan agama karena ada masalah-masalah
yang berkaitan dengan dengan alam gaib yang tak bisa
dijangkau oleh akal filsafat. Sementara agama juga
memerlukan filsafat untuk memahami ajaran agama.
Berdasarkan perspektif ini, adalah tidak logis apabila ajaran
agama dan filsafat saling bertolak belakang.

3. Kesimpulan dan Saran

- Kesimpulan
Filsafat adalah hasil dari tinjauan manusia mengenai
dirinya, makna alam dan tujuan hidup dengan menggunakan
pikiran serta dibantu rasa dan keyakinan di dalam diri
tersebut.
Agama adalah sistem ajaran yang mengajarkan manusia
tentang arti kehidupan dan bagaimana cara agar manusia bisa
hidup dengan baik dengan sesama manusia lainnya.
Hubungan antara filsafat dan agama sangatlah dekat dan
erat. Antara filsafat dan agama itu saling membutuhkan satu
sama lain, keduanya saling melengkapi dan salng mengisi.

- Saran
Seperti yang sudah dibahas diatas, sebaiknya kita tidak
menempatkan filsafat dan agama secara sembarangan.
Filsafat dan agama harus ditempatkan sesuai dengan kaidah
sehingga satu sama lain, sehingga tidak saling bertentangan
atau ada permusuhan diantara filsuf dan agamawan. Maka
dari itu, diharapkan untuk memahami secara luas tentang
filsafat dan agama sebelum menempatkannya terlebih dahulu.
4. Daftar Pusaka

1. Tafsir, Ahmad. 2020. Filsafat Umum. Bandung : PT. REMAJA


ROSDAKARYA
2. Hidayatullah, Syarif. 2006."Relasi Filsafat dan Agama” dalam
Jurnal Filsafat Vol. 40, Nomor 2, Agustus 2006. Yogyakarta.
Sumber :
https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/download/31271/18892
3. Dikutip dari :
https://www.kompasiana.com/ahmadadibjiddanalqooni7974/61d
aea624b660d627b167a62/hubungan-antara-ilmu-filsafat-
dengan-agama
4. Dikutip dari :
https://www.slideshare.net/buyungrahmadi54/hubungan-filsafat-
dan-agama
5. Mas’udi, 2013. “Menyingkap Hubungan Agama dan Filsafat :
Merenda Kesesatan Filsafat Al-Ghazali, Merespons
Keterhubungan Filsafat dan Agama Ibnu Rusyd” dalam Jurnal
Penelitian, Vol. 7, No. 2, Agustus 2013. Jawa Tengah.
Sumber :
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/jurnalPenelitian/article/
download/816/783
.

Anda mungkin juga menyukai