Anda di halaman 1dari 24

Analisis Artikel Mengenai

Hubungan Antara Filsafat,Ilmu


dan Agama
TUGAS KULIAH FILSAFAT ILMU
DOSEN PENGAMPU :
1.PROF. DR SUYAHMO, M.SI.
2. DR. AGUS WAHYUDIN, M.SI

OLEH :
NINA RIBUT SURAINAH
0701516008
PENDIDIKAN EKONOMI S2

Menganalisis dari jurnal Pirhat Abbas yang berjudul hubungan filsafat, ilmu
dan agama yang diterbitkan Oleh Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dalam jurnal media akademika volume 25 no.2, april 2010
(Diunduh dari http://e -journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika
/article/view/231/212 pada tanggal 19 September 2016 pukul 23.01 WIB)

Penulis Artikel adalah Drs. PIRHAT ABBAS , M.Ag.


menjabat sebagai Lektor Kepala/Wakil Dekan Aktif Fakultas Adab
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

HUBUNGAN FILSAFAT, ILMU


(SAINS) DAN AGAMA

Sebenarnya hakikat manusia itu adalah


mahkluk pencari kebenaran, karena ia
dibekalikan oleh Tuhan dengan akal pikiran.
akan tetapi akal pikiran yang suci yang
tidak terkontaminasi dengan yang lain,
yang dibimbing oleh nilai-nilai agama,
karena
dengan
akal
pikiran yang
dibimbing oleh nilai-nilai agama itulah

SARANA UNTUK MENEMUKAN


KEBENARAN

Ada tiga sarana atau


jalan untuk mencari,
menghampiri dan
menemukan kebenaran
itu

Melalui
Filsafat
Melalui Ilmu
Pengetahuan
Melalui
Agama

FILSAFAT
Filsafat adalah
kata yang berasal
dari bahasa Yunani
yang terdiri dari
dua kata

Philos Cinta

Shopos Bijaksana

Filsafat diartikan sebagai rasa ingin tahu secara


mendalam tentang asal muasal sesuatu, bagaimana
sesuatu dan untuk apa sesuatu.
Filsafat bisa juga diartikan dengan cinta kebenaran,
karena inti dari filsafat itu adalah berusaha untuk
mencari kebenaran dari sesuatu.

Secara terinci dan secara khusus


filsafat itu dapat
diartikan
sebagai suatu usaha untuk
mencari
kebenaran
yang
sesungguhnya
dari
segala
sesuatu yang ada dan yang
mungkin
ada atau
mencari
hakikat segala sesuatu yang
secara ringkas dapat dikatakan
sebagai
usaha
mencari
kebenaran yang hakiki.

Filsafat di dalam mencari


kebenarannya juga harus
bersifat ilmiah, yaitu :

Menuntut
Memiliki

Kebenaran

metode

Sistematis

dan berlaku umum

FILSAFAT DAN ILMU ITU OBJEK MATERIALNYA ADALAH


SAMA, YAITU YANG ADA DAN YANG MUNGKIN ADA.
AKAN TETAPI OBJEK FORMALNYA BERBEDA.
Objek
Formal

Filsafat
ilmu

Mencari keteranganketerangan tentang sesuatu


dengan secara rinci dan
yang sedalam-dalamnya,
sampai ke akar-akarnya.

Mencari sebab yang


sedalam-dalamnya.

Berdasarkan uraian yang telah


dipaparkan dan diuraikan di atas,
Filsafat
adalah: suatu
kegiatan
atau
dapat
disimpulkan
bahwa
:
aktifitas pikir manusia yang
bersifat dinamis dan
mempergunakan seluruh
kemampuan dan kekuatan yang ada
dengan tujuan adalah untuk
memahami segala sesuatu yang
ada dan yang mungkin ada agar
dengan itu diperoleh suatu inti
pandangan tentang dunia dan
hidupnya sebagai dasar pijakan
sikap dan tindakan.

Filsafat adalah induk dari segala ilmu


pengetahuan, maka oleh karena itu
setiap metode, objek, dan sistematika
filsafat itu harus mempunyai arti
fungsional bagi setiap pengembangan
ilmu pengetahuan yang lainnya. Maka
dengan jelas dapat dipahami bahwa
setiap ilmu pengetahuan yang lain
yang bersifat terapan merupakan
pengembangan dari metode dan
sistematika yang ada di dalam disiplin
filsafat.

ILMU (SAINS)
Kata

ilmu adalah kata yang berasal


dari bahasa Arab yang di ambil dari
akar kata alima-yalimu-ilman/ilmun,
yang berarti pengetahuan.
Pemakaian kata ilmu itu di dalam
bahasa Indonesia dapat disejajarkan
Science istilah science.
dengan

adalah kata
yang berasal
dari bahasa
Latin: Scio,
cire

Pengetahuan

Ilmu = Pengetahuan
Tidak semua pengetahuan dapat
dikatakan ilmu, sebab kalau semua
pengetahuan
dikatakan
ilmu,
tentu
banyak yang bisa dikatakan ilmu, karena
pengetahuan itu sifatnya baru sebatas
tahu
Semua ilmu adalah pengetahuan,
akan tetapi yang dikatakan ilmu adalah
pengetahuan yang di susun secara
sistematis, memiliki metode dan berdiri
sendiri, tidak memihak kepada sesuatu.

Pengertian ilmu :
ilmu itu juga dapat dikatakan dengan sekumpulan
pengetahuan

yang

diperoleh

dari

pengalaman-

pengalaman yang dilalui atau yang diterima, baik itu


pengetahuan

lewat

pengalaman

mimpi,

lewat

pengalaman perjalanan, lewat pengalaman spritual, lewat


pengalaman bekerja dan lain-lain sebagainya, kemudian
pengetahuan

itu

memiliki metode,

disusun

secara

sistematis,

dengan

kemudian harus bersifat atau berlaku

untuk umum dan tidak boleh memihak kepada sesuatu


serta berdiri sendiri.

ilmu mengandung tiga kategori


isi, yaitu :

1. Hipotesa
2. Teori
3. Dalil
Hukum

Hipotesa terhadap sesuatu itu bisa benar dan bisa salah,


karena

sifatnya sementara,

menentukan
teori-teori

benar

yang

atau

belum

permanen.

salahnya sesuatu

digunakan

untuk

itu,

adalah

Untuk
melalui

serta hal itu harus

berdasarkan dalil-dalil atau kaidah-kaidah hukum yang berlaku.

Ilmu pengetahuan itu harus memiliki instrumen, paling


tidak ada lima instrumen ilmu pengetahuan yang
mungkin dapat digunakan, yaitu:

1.
2.
3.

4.

5.

Pengalaman yang memfungsikan inderawinya sebagai


instrumen utama untuk mendapatkan gambaran atau
arti dari sesuatu
Berpikir (rasio) atau menalar dimana akal atau
intelek berfungsi dalam upaya mencapai kebenaran
Intuisi adalah sebagai kejadian eksperensial dan di
dalam kalangan ahli psikologi menggambarkan intuisi
itu sebagai kejadian prilaku, yang juga bisa sampai
kepada kebenaran
Fatwa yaitu pernyataan atau pendapat dari
kalangan para ahli atau pakar (di dalam Islam disebut
dengan alim jamaknya ulama) yang ahli atau pakar di
bidangnya masing-masing.
Wahyu yang merupakan sumber ilmu pengetahuan
yang memiliki sifat kebenaran yang mutlak (absolut).

AGAMA
Di

dalam

agaknya

membahas masalah

ketika

membicarakan

pengertian

agama

tentang agama akan

berhadapan dengan apa yang disebut Problem of


Ultimate Concern: adalah suatu masalah atau problem
yang menyangkut dengan kepentingan

mutlak

yang

berarti jika seandainya seseorang membicarakan soal


agamanya, maka orang tersebut tentu akan involved
(berbelit-belit)

dalam

sikap

mempunyai sikap yang objektif.

subjektifitas

dan

sulit

Pengertian Agama
Dalam

arti

mempunyai

teknis
makna

terminologi,
yaitu

sistem

Agama
yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan


peribadatan kepada Tuhan yang Mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan

manusia

dan

manusia

manusia dengan lingkungannya.

serta

Agama mengandung sistem credo atau


tata kepercayaan tentang sesuatu yang
mutlak di luar manusia. Kebenaran
agama adalah kebenaran yang mutlak
karena berasal dari sesuatu yang
mutlak. Agama merupakan kebenaran
yang bersumber dari wahyu dan
lazimnya
disebut
sebagai
agama
wahyu, agama samawi, agama langit
atau agama profetis yang diturunkan
melalui
perantaraan
seorang
utusan/rosul.
Agama
memberikan
petunjuk tentang suatu kebenaran
melalui kitab suci

PERSAMAAN FILSAFAT,ILMU DAN AGAMA


Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama adalah
bertujuan setidak-tidaknya berurusan dengan halhal yang sama, yaitu kebenaran dan bertindak
atas dasar rumusan mengenai suatu kebenaran
tersebut.

Jadi

kebenaran,
kebenaran

filsafat

ilmu

berupaya

berusaha

mencari

membuktikan

sementara agama

adalah

berupaya menjelaskan kebenaran itu.

PERBEDAAN FILSAFAT,ILMU DAN


AGAMA
Perbedaan terletak pada Sumber
cara/metode dalam mencari kebenaran.

Sumber
Mencari
Kebenaran

dan

Filsafat

Akal, pikiran
budi, Nalar,
Rasional

Ilmu

Akal, pikiran
budi, Nalar,
Rasional

Agama

Wahyu

PERBEDAAN FILSAFAT,ILMU DAN


AGAMA

Metode/Cara dalam
Mencari Kebenaran

Filsafat

Menjelajahi akal
budi secara radikal,
mengakar,
sistematis dan
integral.

Ilmu

Riset, empiris,
eksperimen dan
terkait aspek
hipotesis, teori dan
dalil hukum

Agama

Dengan cara
mempertanyakan (dalam
upaya untuk mencari
jawaban) tentang berbagai
macam masalah yang
asasi dari kitab suci dan
kodifikasi firman ilahi.

HUBUNGAN FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA


Hubungan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan
agama adalah saling to take and give (isi mengisi),
karena di dalam kajian-kajian filosofis terdapat kajiankajian ilmu pengetahuan dan sejumlah problematika
saintis, sebaliknya di dalam kajian-kajian saintis
terdapat prinsip-prinsip dan teori-teori filosofis. Begitu
juga topik-topik filsafat - sebagai contoh filsafat Islam bersifat religius dengan pembahasan pada wilayah
keagamaan, yang dimulai dengan meng-Esa-kan
Tuhan. Bahkan di dalam perspektif sejarah, para
filosof Islam menganggap ilmu pengetahuan yang
rasional itu sebagai bagian dari
filsafat.
Mereka
memberikan pemecahan atas masalah-masalah fisika
seperti halnya di dalam masalah-masalah metafisika.

Hubungan Filsafat, Ilmu dan Agama


Antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama
merupakan satu kesatuan bangunan paramida yang
merupakan sarana untuk mencapai kebenaran, sekedar
untuk dimaklumi bahwa filsafat merupakan pengetahuan
tentang hakikat segala sesuatu, maka di dalam masalah ini
termasuk di dalamnya masalah ketuhanan, masalah etika dan
masalah seluruh ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Begitu pula halnya dengan agama (Islam) yang mana agama
Islam memerintahkan kepada umatnya untuk mencari ilmu
pengetahuan sebanyak-banyak, di dalam ajaran Islam orang
yang berilmu akan mendapat derajat yang lebih tinggi. Ilmu
yang dimaksudkan di sini adalah tentu terkandung di
dalamnya ilmu pengetahuan itu sendiri dan filsafat, apalagi
kebenaran yang ditawarkan itu mempunyai keserasian diantara
ketiganya itu (filsafat, ilmu pengetahuan dan agama).

Kesimpulan
1. Antara filsafat, ilmu pengetahuan dan

agama
mencari

terdapat
titik persamaannya, yaitu
kebenaran.
2. Antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama
disamping terdapat persamaan, akan tetapi
juga
ada perbedaannya, yaitu dari aspek
sumber,
metode dan hasil yang ingin dicapai.
3. Antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama
mempunyai hubungan yaitu
saling isi-mengisi
di
dalam menjawab persoalan-persoalan yang diajukan
oleh manusia.
Disamping itu ketiganya merupakan satu kesatuan
bangunan paramida di dalam mencarikan
dan
menemukan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai