Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perbedaan
dan Hubungan Antara Filsafat, Ilmu dan Agama”. Sholawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya baik di dunia
maupun di akhirat.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum yang diampu
oleh Bapak Nur Kholik S.Pd., M.S.I Selain itu penyusunan makalah ini bertujuan untuk
menambah ilmu kepada teman-teman semuanya sehingga dapat memahami perbedaan dan
hubungan antara filsafat, ilmu, dan agama.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu penyusun mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah Perbedaan dan
Hubungan Antara Filsafat, Ilmu dan Agama ini terdapat kesalahan, karena penyusun sendiri
masih dalam taraf pembelajaran sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya. Penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
A. Pengertian Filsafat, Ilmu dan Agama.....................................................................6
1. Pengertian Filsafat..................................................................................................6
2. Pengertian Ilmu......................................................................................................7
3. Pengertian Agama..................................................................................................8
B. Perbedaan Antara Filsafat, Ilmu, dan Agama.........................................................9
1. Filsafat dan Ilmu.....................................................................................................9
2. Filsafat dan Agama...............................................................................................10
C. Hubungan Antara Filsafat, Ilmu, dan Agama.......................................................12
BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan, agama dan filsafat adalah tiga aspek yang dapat membimbing
manusia dalam mencari kebenaran, meskipun ketiga aspek tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai sesuatu hal yang sama. Secara umum filsafat adalah salah satu
kegiatan atau hasil kegiatan yang tentang aktivitas dan praktik manusia.1 Agama
berhubungan dengan agama dengan masalah hubungan antara manusia dan dunianya
dengan Tuhan.2 Segala sesuatu yang berasal dari dari Tuhan dalam perspektif agama
adalah kebenaran yang tidak dapat disangkal. Sains adalah seperangkat metode untuk
mencari kebenaran. Antara Filsafat dan Sains, keduanya tidak memiliki figur sentral
seperti agama lain Tuhan yang terpusat. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa setiap
masalah yang dihadapi oleh manusia, maka mereka akan menggunakan tiga macam alat
untuk mencapainya.
Ketika disepakati dengan konsep bahwa filsafat adalah induk dari semua ilmu
pengetahuan, oleh karena itu setiap metode, objek dan Filsafat Sistematika harus
memiliki makna fungsional bagi setiap ilmu perkembangan pengetahuan lainnya.
Berdasarkan konsep yang telah dikemukakan dan dijelaskan di atas, dapat dipahami
dengan jelas bahwa setiap ilmu yang yang diterapkan adalah pengembangan metode dan
sistematika yang ada dalam disiplin filsafat.
Berdasarkan pengertian dan kedudukan filsafat yang telah dikemukakan dan
dijelaskan di atas, disadari dan diketahui telah terjadi hubungan-hubungan yang sangat
signifikan antara filsafat dan ilmu-ilmu yang lain, serta hubungan antara filsafat dan
agama dan hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, sehingga ada hubungan timbal
balik berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, jika dikatakan bahwa filsafat adalah
pengetahuan bahwa segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada serta ilmu yang
berharga dalam sifat manusia, justru karena itu, dapat dikatakan bahwa semua
pengetahuan-pengetahuan harus memiliki hubungan struktural dan fungsional yang erat
dengan filsafat. Sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia, dimana percakapan
1
Soegiono, Tmasil Muis, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdajkarya, 2012), hal. 17.
2
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Graamedia, 1996), hal. 12.
dan pembahasan ilmu mulai mencari titik perbedaan antara beberapa hal termasuk
pencarian persekutuan dalam penyelidikan perbedaan itu.
Orang mulai bisa membedakan antara filsafat dan ilmu pengetahuan, serta mampu
membedakan antara filsafat dan agama dan antara agama dan ilmu. Beda posisi juga beda
pemahaman dari tiga masalah fungsional yang disebutkan di atas sering muncul berbagai
macam sikap yang kurang atau bahkan tidak menguntungkan bagi manusia sendiri,
karena ada kesalahpahaman tentang perbedaan. Mulai dari permasalahan yang telah
diangkat dan diuraikan di atas, maka di dalam makalah ini penulis ingin mencoba
membahas bagaimana hubungan dan perbedaan antara filsafat, ilmu dan agama.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Filsafat
3
Muchsin, Ikhtisar Materi Pokok Filsafat Hukum, cet ke-1, ( Surabaya: Stih”iblam, 2004), h. 3.
4
Zainal Abidin, Filsafat Barat, 2011, Jakarta: Rajawali Pers, hal 9
Menurut Poedjawijatna, filsafat itu juga dapat dikatakan adalah suatu ilmu
yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan pikiran belaka.5 Selanjutnya beliau mengkategorikan filasafat itu kedalam
golongan ilmu, maka oleh karena itu filsafat harus bersifat ilmiah, yaitu menuntut
kebenaran, memiliki metode, bersistem dan harus berlaku umum.
Objek materi Filsafat sama dengan ilmu akan tetapi filsafat tidak dapat
dikatakan ilmu, karena filsafat objek formanya adalah mencari sebab yang sedalam-
dalamnya, sementara objek forma ilmu adalah mencari sebab segala sesuatu melalui
pengalaman. Jadi jika ada objek di luar pengalaman itu, maka tidak lagi termasuk ke
dalam objek ilmu. Ilmu pada hakikatnya adalah ingin tahu dengan segala sesuatu,
tetapi tidak secara mendalam.
2. Pengertian Ilmu
J. Arthur Thompson dalam bukunya ”An Introduction to Science” menuliskan
bahwa ilmu adalah deskripsi total dan konsisten dari fakta-fakta empiris yang
dirumuskan secara bertanggung jawab dalam istilah-istilah yang sederhana mungkin.6
Secara bahasa, Ilmu berasal dari bahasa Arab: „alima, ya‟lamu, „ilman yang berarti
mengetahui, memahami dan mengerti benar- benar. Dalam bahasa Inggris disebut
Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire
(mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu.7
5
Gamal Thabroni “Filsafat: Pengertian, Ciri, Contoh & Fungsi Menurut Para Ahli”
https://serupa.id/filsafat-umum/ Diakses pada 9 Oktober 2022.
6
www.sejarahdunia/hubungan ilmu dan filsafat. Diakses pada 7 Oktober 2022.
7
Kamus Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: 1998), hal. 340.
Ilmu adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang pengetahuan itu, dan yang lebih awam lagi mengartikan ilmu itu dengan
pengetahuan dan kepandaian tentang sesuatu persoalan, baik itu persoalan sosial
kemasyarakatan maupun persoalan ekonomi, persoalan agama dan lain-lain
sebagainya, seperti soal pergaulan, soal pertukangan, soal duniawi, soal akhirat, soal
lahir, soal batin, soal dagang, soal adat istiadat, soal pertanian, soal gali sumur dan
lain-lain sebagainya.
Ilmu pengetahuan itu harus memiliki instrumen, paling tidak ada lima
instrumen ilmu pengetahuan yang mungkin dapat digunakan, yaitu: pertama,
pengalaman yang memfungsikan inderawinya sebagai instrumen utama untuk
mendapatkan gambaran atau arti dari sesuatu itu (pengetahuan perseptual indriyawi),
dengan kata lain pengalaman adalah sensoris yang menentukan kebenaran tentang
sesuatu.
3. Pengertian Agama
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “agama” yang berarti tradisi.
Pada konsep yang sama dalam bahasa latin disebut “religio” yang berarti mengikut
kembali yang bermaksud mengikat dirinya kepada tuhan. Secara liguistik, din berarti
ketaatan dan balasan. Penulis kitab Magayisul Lughah mengatakan bahwa asal dan
akar kata ini berarti penghambaan dan kehinaan (tunduk). Agama merupakan ajaran,
sistem yang mengatur tata cara (keyakinan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta aturan-aturan yang berkaitan dengan hubungan manusia dan manusia dengan
lingkungannya.8
8
KBBI: “Pengertian Agama” https://kbbi.web.id/ diakses tanggal 9 Oktober 2022
Agama adalah tiruan dari filsafat. Menurutnya, baik agama maupun filsafat
berhubungan dengan realitas yang sama. Keduanya terdiri dari subjek- subjek yang
serupa dan sama melaporkan prinsip-prinsip tertinggi wujud (yaitu, esensi Prinsip
Pertama dan esensi dari prinsip-prinsip kedua nonfisik). Keduanya juga melaporkan
tujuan puncak yang diciptakan demi manusia yaitu, kebahagiaan tertinggi dan tujuan
puncak dari wujud-wujud lain.
Setiap hal yang didemonstrasikan oleh filsafat, agama memakai metode-
metode persuasif untuk menjelaskannya gagasan-gagasan itu diketahui dengan
membayangkannya lewat kemiripan-kemiripan yang merupakan tiruan dari mereka,
dan pembenaran terhadap apa yang dibayangkan atas mereka disebabkan oleh metode-
metode persuasif, maka orang-orang terdahulu menyebut sesuatu yang membentuk
pengetahan-pengetahuan ini agama. Jika pengetahuan-pegetahuan itu sendiri diadopsi,
dan metode-metode persuasif digunakan, maka agama yang memuat mereka disebut
filsafat populer, yang diterima secara umum, dan bersifat eksternal.10
10
Hubungan Antara et al., “Perbedaan Dan Hubungan Antara Filsafat, Ilmu, Dan Agama” (2020): 1–16.
lainnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah anak dari Filsafat.
Filsafat disebut sebagai “ibu dari ilmu pengetahuan. Jadi, ilmu berkaitan dengan
lapangan yang terbatas, sementara filsafat berusaha menghubungkan diri dengan
bermacam-macam pengalaman manusia untuk memperoleh suatu pandangan yang
lebih utuh dan lengkap. Perbedaan antara ilmu dan filsafat bisa terangkum dalam
tabel ini.
ILMU FILSAFAT
Anak Filsafat Induk Ilmu
Objeknya terbatas (bidangnya saja) Filsafat memiliki objek lebih luas,
sifatnya universal.
Deskriptif dan analitis, memeriksa Sinoptik, memandang dunia dan alam
semua semesta sebagai keseluruhan untuk
gejala melalui unsur terkecilnya dapat menerangkannya,
untuk menafsirkannya, dan memahaminya
memperoleh gambaran senyatanya secara utuh.
menurut
bagian-bagiannya
Menekankan fakta-fakta untuk Bukan hanya menekankan keadaan
melukiskan objeknya, netral, dan sebenarnya dari objek, melainkan juga
mengabstrakkan faktor keinginan bagaimana seharusnya objek itu.
dan penilaian manusia Manusia dan nilai merupakan faktor
penting
Memulai sesuatu dengan Memeriksa dan meragukan segala
menggunakan asumsi-asumsi asumsiasumsi
Menggunnakan metode eksperimen Menggunakan semua penemuan ilmu
yang terkontrol dengan cara kerja dan pengetahuan, menguji sesuatu
sifat terpenting, menguji sesuatu berdasarkan pengalaman dengan
dengan menggunakan indra manusia menggunakan pikiran.
FILSAFAT AGAMA
Filsafat berarti berfikir, jadi yang Agama berarti mengabdi diri, jadi
penting ialah ia dapat berfikir yang penting ialah hidup secara
beragama sesuai dengan aturan-
aturan agama itu
Filsafat banyak berhubungan dengan Agama banyak berhubungan dengan
pikiran yang diingin dan tenang hati
Filsafat dapat diumpamakan seperti air Agama dapat diumpamakan sebagai air
telaga yang tenang dan jernih dan sungai yang terjun dari
dapat dilihat dasarnya bendungan dengan gemuruhnya
Seorang ahli filsafat, jika berhadapan Agama oleh pemeluk-pemeluknya,
dengan penganut aliran atau paham akan diperhatikan dengan habis-
lain, biasanya bersikap lunak habisan sebab mereka telah terikat
dan mengabdikan diri
Filsafat, walaupun bersifat tenang Agama disamping memenuhi
dalam pekerjaannya, sering pemeluknya dengan sangat dan
mengeruhkan pikiran pemeluknya perasaan pengabdian diri, juga
mempunyai efek yang menenangkan
jiwa pemeluknya. Filsafat penting
dalam mempelajari agama
Filsafat adalah pendalaman lebih lanjut dari ilmu (Hasil pengkajian filsafat
selanjutnya menjadi dasar bagi eksistensi ilmu). Di sinilah batas kemampuan akal
manusia. Dengan akalnya ia tidak akan dapat menjawab pertanyaan yang lebih dalam
lagi mengenai manusia. Dengan akalnya, manusia hanya mampu memberi jawaban
dalam batas-batas tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Immanuel Kant dalam
Kritiknya terhadap rasio yang murni, yaitu manusia hanya dapat mengenal fenomena
belaka, sedang bagaimana nomena-nya ia tidak tahu.
Dengan memperhatikan ungkapan di atas nampak bahwa filsafat mempunyai
batasan yang lebih luas dan menyeluruh ketimbang ilmu, ini berarti bahwa apa yang
sudah tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat berupaya mencari jawabannya,
bahkan ilmu itu sendiri bisa dipertanyakan atau dijadikan objek kajian filsafat (Filsafat
Ilmu), namun demikian filsafat dan ilmu mempunyai kesamaan dalam menghadapi
objek kajiannya yakni berpikir reflektif dan sistematis, meski dengan titik tekan
pendekatan yang berbeda.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang dapat menjawab pertanyaan lebih
lanjut mengenai manusia adalah agama; misalnya, tentang pengalaman apa yang akan
dijalani setelah seseorang meninggal dunia. Jadi, sesungguhnya filsafat tidak hendak
menyaingi agama. Filsafat tidak hendak menambahkan suatu kepercayaan baru.
Selanjutnya, filsafat dan ilmu juga dapat mempunyai hubungan yang baik dengan
agama. Filsafat dan ilmu dapat membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama
kepada manusia. Filsafat membantu agama dalam mengartikan teks-teks sucinya.
Filsafat membantu dalam memastikan arti objektif tulisan wahyu. Filsafat
menyediakan metode- metode pemikiran untuk teologi.
A. Kesimpulan
Dengan demikian antara filsafat, ilmu dan agama tidak ada pertentangan jika
didudukkan dalam proporsi dan bidangnya masing-masing.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Wahid. “Korelasi Agama, Filsafat Dan Ilmu.” Jurnal Substantia 14, no. 2 (2012):
224–231.
Antara, Hubungan, Makalah Ini, Disusun Untuk, Memenuhi Tugas, Mata Kuliah, and
Pengantar Filsafat. “Perbedaan Dan Hubungan Antara Filsafat, Ilmu, Dan Agama”
(2020): 1–16.
Lubis, D. Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer, 2020.
Soegiono, Tmasil Muis, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdajkarya, 2012), hal.
17.
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Graamedia, 1996), hal. 12.
Muchsin, Ikhtisar Materi Pokok Filsafat Hukum, cet ke-1, ( Surabaya: Stih iblam, 2004), h.
3.
Gamal Thabroni “Filsafat: Pengertian, Ciri, Contoh & Fungsi Menurut Para Ahli”
https://serupa.id/filsafat-umum/ Diakses pada 9 Oktober 2022.