LALU-LINTAS MP RENTAN
PENYAKIT MULUT DAN KUKU
MORTALITAS HEWAN
Hewan dewasa biasanya tidak mati akibat
infeksi PMK (tingkat mortalitas antara 5%
untuk semua strains),
Mortalitas ditemukan pada hewan muda.
Pada domba muda, mortalitas antara 5%
-94%, 80% pada pedet dan sampai 100% pada
babi muda (mortalitas lebih rendah pada hewan
yang lebih tua).
5
MORTILITAS RENDAH, BISA
SEMBUH
9
SEJARAH
1514-2022 : 508 tahun*
1897-2022 : 125 tahun
Amplifier
• Sangat peka • Kurang peka dibanding • Subklinis
• Bos taurus lebih peka sapi dan kambing • Penular rendah
dibanding Bos indicus • Tidak menjadi karier dibandingkan sapi dan babi
• Vaksinasi • “Super excretor” • Vaksinasi bekerja dengan
• Mengeluarkan virus saat • Vaksinasi tidak sebaik baik
akut dan sub klinis pada ruminansia • Dapat menjadi karier
• Dapat menjadi karier • Dapat menularkan ke
hewan lain dengan mudah
2.5-3.5 9-12 2-3
tahun bulan bulan
SANITASI/KEBERSIHAN
Sodium hypochlorite
• 0.3% sodium hypochlorite solution
(3,000 ppm available chlorine),
• 30 menit untuk permukan berpori
(kayu, tembok, jalan dll) ulangi bila
perlu
• 15 menit untuk permukan tidak
berpori (metal,plastik,kaca dll),
ulangi bila perlu
RISIKO PENYEBARAN PMK
MELALUI LALU-LINTAS
HEWAN RENTAN
DATA PMK PROV BANTEN PER 29 MEI 2022
Tindakan karantina saat wabah
• Tindakan karantina pada saat wabah dilakukan dalam bentuk pembatasan lalu
lintas ternak dan pengamatan kelompok ternak yang nampak sehat yang dianggap
terpapar risiko infeksi, tetapi belum kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi.
• Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan kemungkinan ternak tersebut
menularkan penyakit ke ternak lain yang tidak terpapar secara langsung, dengan
cara:
• Karantina lengkap. Pembatasan total pergerakan hewan untuk jangka waktu tidak kurang
dari 30 hari setelah dikirim ke pemotongan atau manifestasi klinis terakhir.
• Karantina sementara. Pembatasan selektif dan parsial lalu lintas hewan, produk hewan
dan produk sampingannya. Umumnya diterapkan sesuai dengan perbedaaan kerentanan,
diketahui atau diasumsikan, dan untuk alasan ekonomi yang dapat dibenarkan.
Sumber: PROCEDURES MANUAL FOR THE ATTENTION OF OCCURRENCES OF FOOT AND MOUTH DISEASE AND OTHER VESICULAR
DISEASES. IDB/PANAFTOSA – PAHO/WHO PROJECT FOR THE EXPANDED MERCOSUR COUNTRIES.
Lalu lintas ke RPH saat wabah
• Jika tidak ada RPH di zona penyangga atau zona surveilans, ternak rentan tidak dapat
ditransportasikan ke RPH terdekat yang berlokasi di zona bebas untuk pemotongan segera,
kecuali:
• Tidak ada ternak di peternakan asal yang menunjukkan gejala klinis PMK setidaknya 30 hari
sebelum dilalu lintaskan. Ternak dipelihara di tempat asal setidaknya 3 bulan sebelum diangkut.
• Tidak ada PMK yang muncul dalam radius 10 km di sekitar peternakan asal setidaknya 3 bulan
sebelum dilalu lintaskan.
• Produk hewan hanya untuk konsumsi pasar domestik.
• Ternak diangkut di bawah supervisi Otoritas Veteriner, langsung dari peternakan asal ke RPH
dalam kendaraan yang telah dibersihkan dan didisinfeksi dan tidak kontak dengan hewan yang
rentan terhadap penyakit.
• RPH di mana ternak dipotong tidak berwenang untuk di ekspor.
• Kendaraan dan RPH dibersihkan dan didisinfeksi dengan cermat segera setelah digunakan.
Cegah penularan melalui kendaraan
• Minimalkan lalu lintas ternak hanya yang esensial untuk melanjutkan operasi di peternakan.
PMK sangat menular dan virus dapat dibawa ke dalam peternakan oleh pakaian orang atau ban dan roda
kendaraan.
• Jangan biarkan kendaraan di luar peternakan untuk memasuki peternakan; kendaraan harus
diparkir di pintu masuk atau area parkir yang ditentukan dan kemudian menggunakan kendaraan
di dalam peternakan.
• Pengiriman barang/peralatan dari luar ditinggalkan di pintu masuk peternakan.
• Setiap kendaraan yang memasuki peternakan, ban, roda, dan bagian di bawah kendaraan
disemprot dengan disinfektans sebelum masuk dan sekali lagi saat meninggalkan peternakan.
Sediakan fasilitas untuk pencucian dan disinfeksi kendaraan sebelum masuk ke peternakan.
• Catat setiap kendaraan yang memasuki peternakan dengan buku log.
Pertahankan catatan yang akurat dari lalu lintas ke dalam dan ke luar peternakan untuk membantu dengan
surveilans dan penelusuran jika diperlukan.
Sumber: Prevention practices for Foot and Mouth Fisease (FMD). The Center for Food Security and Public Health. Iowa State University.
Pembersihan & disinfeksi alat angkut
• Setiap kendaraan (truk, trailer, dll.) yang dibiarkan masuk
ke peternakan berpotensi untuk menyebarkan penyakit.
Oleh karena itu, pembersihan dan disinfeksi kendaraan
adalah PENTING.
Ban dan roda kendaraan adalah yang sangat penting
untuk dibersihkan dan didisinfeksi.
• Memiliki fasilitas dan peralatan yang tersedia untuk
mendisinfeksi kendaraan.
Memiliki mesin pencuci bertekanan tinggi, sikat,
selang, air dan disinfektasi yang efektif.
Sumber: Prevention practices for Foot and Mouth Fisease (FMD). The Center for Food Security and Public Health. Iowa State University.
Disinfeksi alat angkut
Kendaraan atau alat angkut lain:
Untuk mendisinfeksi kendaraan atau alan angkut lain, lakukan sebagai berikut:
Semprot seluruh bagian alat angkut dengan desinfektasn;
Buang semua kotoran dan sampah yang tersangkut;
Kerok dan sikat; berikan perhatian yang baik pada tepi dan sudutnya;
Semprot Kembali seluruh struktur bagian alat angkut dengan disinfektan;
Roda alat angkut harus didisinfeksi secara menyeluruh.
Kapal dan pesawat terbang:
Penting untuk melakukan tindakan pencegahan untuk mengjindari korosi bahan pada kapal dan pesawat
terbang.
Gunakan larutan sodium karbonat 4% dengan sodium silikat 0,05%.
Sumber: PROCEDURES MANUAL FOR THE ATTENTION OF OCCURRENCES OF FOOT AND MOUTH DISEASE AND OTHER VESICULAR
DISEASES. IDB/PANAFTOSA – PAHO/WHO PROJECT FOR THE EXPANDED MERCOSUR COUNTRIES.
Protokol disinfeksi peralatan
• Peralatan, misalnya alat kontraktor, kotak alat, laptop dlsbnya yang difumigasi keluar di
area tertular harus dibersihkan dan dibuka sebanyak mungkin untuk memungkinkan
penetrasi fumigan gas; atau
Sumber: MINIMUM STANDARDS FOR LABORATORIES WORKING WITH FMDV IN VITRO/IN VIVO Standard adopted by the 38th General
Session of the European Commission for the Control of Foot-and-Mouth Disease (EuFMD), 30th April 2009.
Disinfektan untuk virus PMK
Produk Pengenceran Pencampuran Catatan
Sodium hipoklorit 3% 2 galon pemutih hingga 3 galon Tidak efektif ketika area/obyek tidak bersih; tidak stabil
5,25% (NaOCl) air. Aduk rata. dlam kondisi hangat dan cerah.
(pemutih pakaian)
Asam asetat (Acetic 4-5% 6,5 ons asam asetat glasial Cuka adalah larutan asam asetat 4%.
acid) menjadi 1 galon air. Aduk rata.
Potassium 1% Ikuti petunjuk label. Misal: Virkon-S.
peroxymonosulfate
dan sodium Klorida
Sodium karbonat (soda 4% 5,33 ons sodium karbonat untuk Larutan agak kaustik (iritasi kulit), tetapi dapat
abu) 1 galon air panas ATAU 1 lb. menumpulkan cat dan permukaan pernis.
soda abu untuk 3 galon air
panas. Aduk rata.
Sodium hidroksida 2% 1/3 cangkir pelet NaOH (2,7 ons Larutan sangat kaustik (kulit terbakar, merusak logam).
(alkali, NaOH) alkali) hingga 1 galon air dingin. Gunakan pakaian pelindung (tahan air), sarung tangan dan
Tambahkan alkali ke dalam air. kacamata pengaman. Peringatan: Tambahkan selalu alkali
Aduk rata. ke dalam air. Jangan menuangkan air ke alkali.
Sumber: Source: USDA (2001). National Emergency Response to a Highly Contagious Animal Disease.
QUOTES
"Control of FMD is everyone’s responsibility not just government or
farmers. Also, traders, transporters and slaughter plant operators,
feed suppliers private and public vets and vaccinators. Government
cannot do this alone”