Anda di halaman 1dari 40

▫ coba

LALU-LINTAS MP RENTAN
PENYAKIT MULUT DAN KUKU

This is your presentation title


Drh. Muh.Jumadh.,M.Si
Disampaikan pada Sosialisasi Karantina
Pertanian BKP Kelas II Cilegon
31 Mei 2022
Regulasi
• Kepmentan No.403/KPTS/PK.300/M/05/2022 Tentang Penetapan
Daerah Wabah PMK Pada Beberapa Daerah di Provinsi Jawa Timur
• Kepmentan No.404/KPTS/PK.300/M/05/2022 Tentang Penetapan
Daerah Wabah PMK di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh
• Kepmentan No.454/KPTS/PK.300/M/05/2022 tentang Gugus Tugas
Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku
• Surat Edaran Ka Barantan Nomor 12950/kr.120/K/05/2022 tanggal
06 Mei 2022 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Kejadian
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
• SE Gubernur Lampung No.045.2/1654/V.2/2022 tanggal 11 Mei 2022
tentang Penanggulanagn Penyakit Mulut dan Kuku(Foot and Mouth
Disease) di Provinsi Lampung
• SE Gubernur Sumatera Barat Nomor 559/ED/GSB 2022 tentang
Pengendalian dan Penanggulangan Terhadap Ancaman Masuk dan
Menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (Foot And Mouth Disease) ke
Dalam Wilayah Sumatera Barat
• SE Gubernur Bangka Belitung Nomor 520/0332/DPKP/2022 tanggal 11
Mei 2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK) pada ternak Sapi, Kerbau, Kambing, Domba dan Babi di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
• Surat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Lampung Nomor 524/842/V.23/D1/2022 tanggal 09 Mei 2022 tentang
Pemasukan Hewan dan Bahan Asal Hewan ke Wilayah Lampung
• Surat Dinas Pertanian Provinsi Banten Nomor 524/624-Distan/2022
tanggal 08 Mei 2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK)
PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)
• PMK disebabkan oleh virus dan menular dengan cepat.
• Morbiditas tinggi.
• Mortalitas rendah (bervariasi tergantung kondisi hewan).
• Dampak ke produktivitas
 Penurunan produksi susu
 Berat badan dan kondisi sapi
 Abortus
• Sebagaian besar akan sembuh dalam 2 minggu
MORBIDITAS HEWAN
100% pada sapi naïve/babi

MORTALITAS HEWAN
Hewan dewasa biasanya tidak mati akibat
infeksi PMK (tingkat mortalitas antara 5%
untuk semua strains),
Mortalitas ditemukan pada hewan muda.
Pada domba muda, mortalitas antara 5%
-94%, 80% pada pedet dan sampai 100% pada
babi muda (mortalitas lebih rendah pada hewan
yang lebih tua).

5
MORTILITAS RENDAH, BISA
SEMBUH

KENAPA MENJADI MASALAH??


DAMPAK EKONOMI

1. Kerugian langsung karena berkurangnya


produksi; dan
2. Kerugian tidak langsung yang
disebabkan oleh biaya pengendalian
PMK, akses yang buruk ke pasar dan
terbatasnya penggunaan teknologi
produksi yang lebih baik.
Kecepatan Penyebaran
Penyakit
Menyebar ke 15 provinsi dalam waktu kurang dari 2 bulan.
PENYEBAB
 PMK disebabkan oleh virus Foot Mouth Disease (FMDV)
 Famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus (MacLachlan &
Dubovi 2017).
 Merupakan virus yang memiliki genom
plus-strand-RNA.
Ukuran 25-30 nm.
Memiliki 7 serotipe, yaitu serotipe A, O, C, Asia 1, SAT1, SAT2,
dan SAT3.

9
SEJARAH
1514-2022 : 508 tahun*
1897-2022 : 125 tahun

FMD dilaporkan sejak


1514, Ketika Fracastorius
menggambarkan penyakit
yang mirip di Itali.
400 tahun kemudian
(1897), Loeffler and Frosch
menunjukkan adanya
filtrable agent dari FMD.
• PMK pertama kali dilaporkan pada pada
tahun 1886 di Jawa Timur, yang kemudian
menyebar ke berbagai wilayah Indonesia.
• Pemberantasan PMK kemudian dilakukan
secara masif dengan melakukan vaksinasi
berkelanjutan penyakit ini berhasil
dibebaskan kembali dan status bebas PMK
dinyatakan dalam Resolusi OIE no XI tahun
1990 (Ditkeswan 2014).
• Penyakit PMK muncul Kembali di Tahun
2022.
• 1887-1986 = around 100 tahun
PENULARAN

SYARAT INFEKSI PMK

VIRUS VS HEWAN PEKA (HOST)


SIFAT VIRUS
 Rusak pada suhu 50 °C. Memanaskan daging minimum 70°C
selama setidaknya 30 menit menonaktifkan virus.
 Mudah rusak pada pH <6.0 atau >9.0.
 Inaktif dengan natrium hidroksida (2%), natrium karbonat (4%),
asam sitrat (0,2%), asam asetat (2%), natrium hipoklorit (3%),
kalium peroksimonosulfat/natrium klorida (1%), dan klorin
dioksida.
 Tahan terhadap iodofor, senyawa amonium
kuaterner, dan fenol, terutama dengan adanya bahan organik.
SIFAT VIRUS
• Bertahan di kelenjar getah bening dan sumsum tulang
pada pH netral, tetapi inaktif di otot pada pH <6, yaitu
setelah rigor mortis.
• Bertahan di sumsum tulang beku atau kelenjar getah
bening. Virus sisa bertahan dalam susu dan produk susu
selama pasteurisasi biasa, tetapi dinonaktifkan oleh
pasteurisasi suhu sangat tinggi.
• Bertahan pengeringan tetapi dapat bertahan selama
berhari-hari hingga berminggu-minggu dalam bahan
organik di bawah suhu lembab dan dingin. Dapat
bertahan dalam pakan ternak yang terkontaminasi dan
lingkungan hingga 1 bulan, tergantung pada suhu dan
kondisi pH
HEWAN PEKA
Hewan berkuku belah (cloven
hoof animals) rentan terhadap
infeksi PMK
•sapi, kerbau, domba, kambing,
babi, rusa dll

Lebih dari 70 spesies mamalia


liar rentan terhadap infeksi virus
PMK
PENULARAN
VIRUS
• Kontak Langsung antara hewan yang terinfeksi dan hewan
peka
• Kontak Tidak langsung melaui :
o Kotoran/sekresi (leleran, vesikel dll)
o Produk terkontaminasi virus (semen, susu dll)
o Pembawa (alat kendang, angkutan,
manusia dll)
o Benda terkontaminasi (fomites)
• Melalui udara (jarak jauh antara 10-300 km)

•Jumlah virus •Populasi hewan peka dan


•Ketahanan •Tingkat
infeksi kontak hewan dan
virus virus
•Rute infeksi
MASA INKUBASI

• Masa inkubasi berkisar antara 2-


3 hari apabila kontak langsung.
• Antara 10-14 hari transmisi
melalui udara
• OIE antara 2-14 hari (sering 2-5
hari).

Masa inkubasi adalah masuknya virus sampai


menunjukka gejala klinis
Tergantung pada :
•Jumlah virus
•Strain virus
•Spesies
•Kekebalan
•Kondisi hewan
•Rute infeksi
Indikator
Mantainance

Amplifier
• Sangat peka • Kurang peka dibanding • Subklinis
• Bos taurus lebih peka sapi dan kambing • Penular rendah
dibanding Bos indicus • Tidak menjadi karier dibandingkan sapi dan babi
• Vaksinasi • “Super excretor” • Vaksinasi bekerja dengan
• Mengeluarkan virus saat • Vaksinasi tidak sebaik baik
akut dan sub klinis pada ruminansia • Dapat menjadi karier
• Dapat menjadi karier • Dapat menularkan ke
hewan lain dengan mudah
2.5-3.5 9-12 2-3
tahun bulan bulan

TINGKAT PERSISTENSI VIRUS


5
tahun
GEJALA
• KLINIS
Vesikel/lepuh dan atau erosi di sekitar
mulut, lidah, gusi, nostril, kulit
sekitar teracak dan puting
• Kepincangan;
• Hipersalivasi, saliva terlihat
menggantung, air liur berbusa di lantai
kandang
• Pembengkakan kelenjar
submandibular
GEJALA
KLINIS
• Hewan lebih sering berbaring
• Demam tinggi mencapai 41oC;
• Penurunan produksi susu yang drastis
pada sapi perah.
• Gejala klinis tersebut akan sangat
bervariasi mulai dari gejala klinis
kurang jelas sampai gejala yang
parah.
• Kambing dan domba menunjukkan
gejala klinis yang lebih ringan.
CARA PENGENDALIAN
?

Ada tiga prinsip dasar : Penerapan :


•Tindakan karantina dan
•Mencegah kontak antara hewan pengawasan lalu lintas;
peka dan virus PMK •Menghilangkan sumber infeksi
•Menghentikan produksi virus PMK •Sanitasi disinfeksi dekontaminasi
oleh hewan tertular; dan kandang, peralatan, kendaraan dan
•Meningkatkan resistensi/kekebalan bahan- bahan lainnya yang
hewan peka. kemungkinan menularkan penyakit;
atau disposal bahan-bahan
terkontaminasi; dan
•Membentuk kekebalan pada hewan
Kiatvetindo PMK, 2022 peka dengan vaksinasi.
PENCEGAHA PEMISAHAN DAN PEMBATASAN

•Pemisahan Hewan sakit dari Hewan


N sehat,
•Pembatasan lalu lintas orang,
Hewan, produk Hewan, dan media
pembawa Penyakit Hewan
•Pembatasan lalu lintas ternak

SANITASI/KEBERSIHAN

Membersihkan kendang, peralatan,


dan lingkungan kandang
DISINFEKSI

Melakukan disinfeksi kendang,


peralatan, lingkungan
DISINFEKTAN
Citric acid
• 3% (30 gram dalam 1 liter air)
• 30 menit untuk permukan berpori
(kayu, tembok, jalan dll)
• 15 menit untuk permukan tidak
berpori (metal,plastik,kaca dll)

Sodium hypochlorite
• 0.3% sodium hypochlorite solution
(3,000 ppm available chlorine),
• 30 menit untuk permukan berpori
(kayu, tembok, jalan dll) ulangi bila
perlu
• 15 menit untuk permukan tidak
berpori (metal,plastik,kaca dll),
ulangi bila perlu
RISIKO PENYEBARAN PMK
MELALUI LALU-LINTAS
HEWAN RENTAN
DATA PMK PROV BANTEN PER 29 MEI 2022
Tindakan karantina saat wabah
• Tindakan karantina pada saat wabah dilakukan dalam bentuk pembatasan lalu
lintas ternak dan pengamatan kelompok ternak yang nampak sehat yang dianggap
terpapar risiko infeksi, tetapi belum kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi.
• Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan kemungkinan ternak tersebut
menularkan penyakit ke ternak lain yang tidak terpapar secara langsung, dengan
cara:
• Karantina lengkap. Pembatasan total pergerakan hewan untuk jangka waktu tidak kurang
dari 30 hari setelah dikirim ke pemotongan atau manifestasi klinis terakhir.
• Karantina sementara. Pembatasan selektif dan parsial lalu lintas hewan, produk hewan
dan produk sampingannya. Umumnya diterapkan sesuai dengan perbedaaan kerentanan,
diketahui atau diasumsikan, dan untuk alasan ekonomi yang dapat dibenarkan.
Sumber: PROCEDURES MANUAL FOR THE ATTENTION OF OCCURRENCES OF FOOT AND MOUTH DISEASE AND OTHER VESICULAR
DISEASES. IDB/PANAFTOSA – PAHO/WHO PROJECT FOR THE EXPANDED MERCOSUR COUNTRIES.
Lalu lintas ke RPH saat wabah
• Jika tidak ada RPH di zona penyangga atau zona surveilans, ternak rentan tidak dapat
ditransportasikan ke RPH terdekat yang berlokasi di zona bebas untuk pemotongan segera,
kecuali:
• Tidak ada ternak di peternakan asal yang menunjukkan gejala klinis PMK setidaknya 30 hari
sebelum dilalu lintaskan. Ternak dipelihara di tempat asal setidaknya 3 bulan sebelum diangkut.
• Tidak ada PMK yang muncul dalam radius 10 km di sekitar peternakan asal setidaknya 3 bulan
sebelum dilalu lintaskan.
• Produk hewan hanya untuk konsumsi pasar domestik.
• Ternak diangkut di bawah supervisi Otoritas Veteriner, langsung dari peternakan asal ke RPH
dalam kendaraan yang telah dibersihkan dan didisinfeksi dan tidak kontak dengan hewan yang
rentan terhadap penyakit.
• RPH di mana ternak dipotong tidak berwenang untuk di ekspor.
• Kendaraan dan RPH dibersihkan dan didisinfeksi dengan cermat segera setelah digunakan.
Cegah penularan melalui kendaraan
• Minimalkan lalu lintas ternak hanya yang esensial untuk melanjutkan operasi di peternakan.
PMK sangat menular dan virus dapat dibawa ke dalam peternakan oleh pakaian orang atau ban dan roda
kendaraan.
• Jangan biarkan kendaraan di luar peternakan untuk memasuki peternakan; kendaraan harus
diparkir di pintu masuk atau area parkir yang ditentukan dan kemudian menggunakan kendaraan
di dalam peternakan.
• Pengiriman barang/peralatan dari luar ditinggalkan di pintu masuk peternakan.
• Setiap kendaraan yang memasuki peternakan, ban, roda, dan bagian di bawah kendaraan
disemprot dengan disinfektans sebelum masuk dan sekali lagi saat meninggalkan peternakan.
Sediakan fasilitas untuk pencucian dan disinfeksi kendaraan sebelum masuk ke peternakan.
• Catat setiap kendaraan yang memasuki peternakan dengan buku log.
Pertahankan catatan yang akurat dari lalu lintas ke dalam dan ke luar peternakan untuk membantu dengan
surveilans dan penelusuran jika diperlukan.

Sumber: Prevention practices for Foot and Mouth Fisease (FMD). The Center for Food Security and Public Health. Iowa State University.
Pembersihan & disinfeksi alat angkut
• Setiap kendaraan (truk, trailer, dll.) yang dibiarkan masuk
ke peternakan berpotensi untuk menyebarkan penyakit.
Oleh karena itu, pembersihan dan disinfeksi kendaraan
adalah PENTING.
Ban dan roda kendaraan adalah yang sangat penting
untuk dibersihkan dan didisinfeksi.
• Memiliki fasilitas dan peralatan yang tersedia untuk
mendisinfeksi kendaraan.
Memiliki mesin pencuci bertekanan tinggi, sikat,
selang, air dan disinfektasi yang efektif.

Sumber: Prevention practices for Foot and Mouth Fisease (FMD). The Center for Food Security and Public Health. Iowa State University.
Disinfeksi alat angkut
Kendaraan atau alat angkut lain:
Untuk mendisinfeksi kendaraan atau alan angkut lain, lakukan sebagai berikut:
Semprot seluruh bagian alat angkut dengan desinfektasn;
Buang semua kotoran dan sampah yang tersangkut;
Kerok dan sikat; berikan perhatian yang baik pada tepi dan sudutnya;
Semprot Kembali seluruh struktur bagian alat angkut dengan disinfektan;
Roda alat angkut harus didisinfeksi secara menyeluruh.
Kapal dan pesawat terbang:
Penting untuk melakukan tindakan pencegahan untuk mengjindari korosi bahan pada kapal dan pesawat
terbang.
Gunakan larutan sodium karbonat 4% dengan sodium silikat 0,05%.

Sumber: PROCEDURES MANUAL FOR THE ATTENTION OF OCCURRENCES OF FOOT AND MOUTH DISEASE AND OTHER VESICULAR
DISEASES. IDB/PANAFTOSA – PAHO/WHO PROJECT FOR THE EXPANDED MERCOSUR COUNTRIES.
Protokol disinfeksi peralatan
• Peralatan, misalnya alat kontraktor, kotak alat, laptop dlsbnya yang difumigasi keluar di
area tertular harus dibersihkan dan dibuka sebanyak mungkin untuk memungkinkan
penetrasi fumigan gas; atau

• Pencucian menyeluruh dalam desinfektan kimiawi yang sesuai seperti:


• 4% Sodium Carbonate atau 10% soda cuci (Na2CO3 Dehydrate);
• 0,5 % soda kaustik (NaOH);
• 0,2 % asan sitrat;
• 4% formaldehida atau setara aldehida lainnya, misalnya glutaraldehida; atau
• protokol disinfeksi setara yang disetujui secara resmi.

Sumber: MINIMUM STANDARDS FOR LABORATORIES WORKING WITH FMDV IN VITRO/IN VIVO Standard adopted by the 38th General
Session of the European Commission for the Control of Foot-and-Mouth Disease (EuFMD), 30th April 2009.
Disinfektan untuk virus PMK
Produk Pengenceran Pencampuran Catatan
Sodium hipoklorit 3% 2 galon pemutih hingga 3 galon Tidak efektif ketika area/obyek tidak bersih; tidak stabil
5,25% (NaOCl) air. Aduk rata. dlam kondisi hangat dan cerah.
(pemutih pakaian)
Asam asetat (Acetic 4-5% 6,5 ons asam asetat glasial Cuka adalah larutan asam asetat 4%.
acid) menjadi 1 galon air. Aduk rata.
Potassium 1% Ikuti petunjuk label. Misal: Virkon-S.
peroxymonosulfate
dan sodium Klorida
Sodium karbonat (soda 4% 5,33 ons sodium karbonat untuk Larutan agak kaustik (iritasi kulit), tetapi dapat
abu) 1 galon air panas ATAU 1 lb. menumpulkan cat dan permukaan pernis.
soda abu untuk 3 galon air
panas. Aduk rata.
Sodium hidroksida 2% 1/3 cangkir pelet NaOH (2,7 ons Larutan sangat kaustik (kulit terbakar, merusak logam).
(alkali, NaOH) alkali) hingga 1 galon air dingin. Gunakan pakaian pelindung (tahan air), sarung tangan dan
Tambahkan alkali ke dalam air. kacamata pengaman. Peringatan: Tambahkan selalu alkali
Aduk rata. ke dalam air. Jangan menuangkan air ke alkali.

Sumber: Source: USDA (2001). National Emergency Response to a Highly Contagious Animal Disease.
QUOTES
"Control of FMD is everyone’s responsibility not just government or
farmers. Also, traders, transporters and slaughter plant operators,
feed suppliers private and public vets and vaccinators. Government
cannot do this alone”

- Les Sims (17/5/2022)


Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai