Anda di halaman 1dari 24

Penyakit Mulut dan Kuku

Kelompok 3 :

Dosen :
Definisi
Etiologi, Karakteristik Virus, Gejala Klinis.
 Disebut juga :
- FMD (foot and mouth disease)

Defenisi - Aphthae epizooticae 


 Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah salah satu
Penyakit Mulut penyakit menular pada sapi, kerbau, babi, kambing,
dan Kuku rusa ,domba dan hewan berkuku genap lainnya seperti
gajah, mencit, tikus, dan babi hutan.
 Dapat menyerang manusia terutama anak kecil
 Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh picorna virus.
Genus dari Aphthovirus, dan famili Picornaviridae.
 Terdapat tujuh serotype dari virus PMK yang telah
diidentifikasi melalui uji serologi dan perlindungan
Etiologi silang; virus itu dinyatakan dengan O (Oise) dan A
(Allemagne); C (sebagai antisispasi bahwa O dan A
mungkin akan dinamai kembali untuk memungkinkan
persamaan tipe selanjutnya A, B, C, dst); SAT1, SAT2,
SAT3(South African territories) dan Asia1.
 Picornavirus : ikosahedron, tidak beramplop, diameter 25-30 nm;
ssRNA; sintesa di sitoplasma
 Aphtovirus tidak stabil pada ph 7,0
 Menyerang hewan ungulata (berkuku belah)/ teracak seperti :
sapi, domba, kerbau,  kambing, babi, ruminan liar
 Diselubungi oleh protein, sangat labil

Karakteristik  Antigenisitasnya cepat dan mudah berubah

Virus  Tidak tahan pH asam dan basa, panas, sinar UV, desinfektans,
karena terdapat protein virus PMK tahan berbulan-bulan terhadap
kekeringan dan dingin
 Stabil pada pH 3,0, tahan pada asam lambung, tahan terhadap
empedu.
 Suhu optimal 36-37 derajat celcius
 Habitat alami: traktus gastrointestinalis
 Untuk Aphtovirus bersifat: non stabil dibawah pH 7, memiliki
asam polisitidilat, peka terhadap sodium carbonat.
 Ketahanan Aphtovirus hidup dalam ekskreta sapi, misalnya
pada: saliva (11 hari), semen (10 hari),  darah (5 hari), urine (5
hari), feses (5 hari), susu (5 hari), dan aerosol (5 hari)
 Aphtovirus, 7 tipe : A (Allemagne), O (Oise), C, SAT (South
Karakteristik African territories) 1, SAT 2, SAT 3, Asia

Virus  Tidak membentuk inclusion bodies.


 Dapat diperbanyak dalam biakan sel-sel (epitel lidah sapi, sel-sel
ginjal sapi, hamster, dan babi), sel-sel kelenjar perisai sapi dan
menimbulkan kematian sel.                                       
 Keluarga Picornaviridae dikelompokkan dalam 5 genus
yaitu : Enterovirus , Cardiovirus , Rhinovirus ,
Aphthovirus dan Hepatovirus .
 Hipersalivasi (saliva tampak seperti tergantung)
 Enggan berdiri

Gejala Klinis  Berat badan menurun

Umum Pada  Produksi susu menurun

Hewan  Lesu
 Pincang dan
Terinfeksi  Hewan terlihat depresi
 Pyrexia (demam) mencapai
41°C,
 Anorexia (tidak nafsu makan),
 Menggigil,
 Penurunan produksi susu yang
drastis pada sapi perah untuk 2-3

Gejala Pada Sapi hari, kemudian. 


 Menggosokkan bibir
 Menggeretakkan gigi,
 Leleran mulut,
 Suka menendangkan kaki:
disebabkan oleh vesikula (lepuh)
pada membrane mukosa hidung
dan bukal serta antara kuku
 Kemungkinan bisa timbul beberapa
lesi kaki ketika dikandangkan pada
alas permukaan yang keras.
 Kematian yang sering terjadi pada
anak babi.
 Lesi/ kerusakan jaringan
berupa: Vesikula atau lepuh pada
lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum

Gejala Pada Babi molle dan pallatum durum (langit-


langit mulut), bibir, nostril,
moncong, cincin koroner, puting,
ambing, moncong, ujung kuku,
sela antar kuku.
 Lesi yang ditemukan setelah hewan
mati pada dinding rumen, lesi di
miokardium, sebagian hewan muda
(disebut juga tiger heart).
 Demam
 Nafsu makan yang buruk
 Sakit tenggorokan
 Sakit kepala
 Sifat lekas marah
 Lecet merah di mulut
Gejala Pada  Ruam merah di tangan dan telapak
Manusia kaki
 Demam dan sakit tenggorokan
biasanya merupakan gejala awal
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Karakteristik Lepuh dan ruam
muncul kemudian, biasanya satu
atau dua hari setelah demam
dimulai.
 Masa inkubasi antara 2 – 7 hari, ada juga yang menyebutkan 3
– 11 hari.
 Tergantung strain virus, dosis infektif dan rute penularannya.
 Sapi biasanya 3-5 hari, sedangkan pada babi antara 4-9 hari. 

Masa Inkubasi  Suhu tubuh tinggi mencapai 41oC.


 Suhu tubuh meningkat dan akan terlihat jelas pada sapi yang
masih muda. Kenaikan ini akibat dari fase viremia dari
virus picornavirus. Dan biasanya suhu tersebut akan turun
setelah terbentuknya lepuh-lepuh.
 PRIMER
 Melalui inhalasi: aerosol dari hewan yang terinfeksi akan
terhirup oleh hewan yang peka → partikel virus akan masuk ke
dalam faring → kemudian virus berplikasi dalam epitel faring
→ setelah 24-72 jam berikutnya akan terjadi viremia → terjadi
kenaikan suhu tubuh → hewan akan mengalami demam →
Cara Penularan akhirnya demam akan turun → fase viremia berakhir → terjadi
lepuh-lepuh pada lidah/ gingiva sapi.
 SEKUNDER
 Melalui makanan yang tercemar,

Cara Penularan  vaksinasi yang tercemar dan inseminasi yang tercemar.


 Virus dapat bertahan hidup dalam faring selama 2 tahun (sapi)
dan 6 bulan (kambing dan domba).
 -Kontak dengan hewan yang sakit baik melalui sekresi ataupun
ekskresi.
 -Dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti air susu
dan daging.
 -Penularan dapat juga terjadi akibat lalu lintas barang/bahan
yang tercemar virus PMK seperti sepatu, kendaraan dan
pakaian.

Cara Penularan  -Melalui angin dapat menularkan penyakit ke kawasan yang


luas. Jalur utama infeksi pada ruminansia adalah melalui
Lainnya penghirupan (secara aerosol) tetapi konsumsi pakan yang
terinfeksi, inokulasi dengan vaksin yang tercemar, inseminasi
dengan semen yang tercemar dan kontak dengan peralatan
ternak yang tercemar semuanya dapat menimbulkan infeksi.
 -Pada hewan yang terinfeksi melalui saluran pernafasan,
replikasi awal virus berlangsung pada faring, diikuti oleh
viremia yang menyebar ke jaringan dan organ yang lain
sebelum mulainya penyakit klinis. 
 -Pengeluaran virus mulai sekitar 24 jam sebelum mulainya
penyakit klinis dan berlangsung selama beberapa hari.
 -Virus PMK dapat tinggal dalam faring beberapa jenis hewan
sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada sapi virus dapat

Cara Penularan
dideteksi sampai 2 tahun setelah terinfeksi, pada domba sampai
sekitar 6 bulan
Lainnya  Kemenetapan virus tidak terjadi pad-Virus PMK dapat tinggal
dalam farings beberapa jenis hewan sampai beberapa lama
setelah sembuh. Pada sapi, virus dapat dideteksi sampai dua
tahun setelah terinfeksi, pada domba sekitar 6 bulan. Namun
pada babi tidak terjadi kemenetapan virus.
Distribusi FMD
Negara Anggota OIE
(Badan Kesehatan Hewan Dunia)
Pencegahan dan
Pengobatan
Penyakit mulut dan kuku
 Tidak ada vaksin untuk melindungi virus yang menyebabkan penyakit
tangan, kaki, dan mulut.
 Anda dapat menurunkan risiko terinfeksi dengan melakukan hal berikut:
 Cuci tangan Anda sering dengan sabun dan air, terutama setelah
mengganti popok dan menggunakan toilet.
 Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh dan
barang kotor, termasuk mainan.

Pencegahan  Hindari kontak dekat seperti mencium, memeluk, atau berbagi peralatan
makan atau cangkir dengan orang-orang dengan penyakit tangan, kaki,
dan mulut.
 Jika seseorang menderita sakit mulut, mungkin akan menyakitkan untuk
menelan. Namun, penting bagi penderita penyakit tangan, kaki, dan
mulut untuk minum cukup cairan untuk mencegah dehidrasi (kehilangan
cairan tubuh). Jika seseorang tidak dapat menelan cukup cairan, mereka
mungkin perlu menerimanya melalui infus di pembuluh darah mereka.
 Tidak ada perawatan khusus untuk penyakit tangan, kaki, dan
mulut. Namun, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk
meredakan gejala, seperti
 Ambil obat bebas untuk mengurangi rasa sakit dan demam
(Perhatian: Aspirin tidak boleh diberikan pada anak-anak.)
Pengobatan  Gunakan obat kumur atau semprotan sakit mulut yang
mematikan
 Jika Anda khawatir dengan gejala Anda, Anda harus
menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda.

Anda mungkin juga menyukai