PENGERTIAN • Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya air baik dalam bentuk cair atau beku dari atmosfer ke permukaan bumi.
• Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat alamiah
yaitu perubahan bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat proses kondensasi.
• Dalam ilmu meteorologi, Presipitasi dapat diartikan sebagai
segala bentuk produk dari kondensasi uap air di atmosfer yang kemudian akan jatuh sebagai curahan air atau hujan. PENGERTIAN CURAH HUJAN • ADALAH : - jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi. - merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. • Jenis hujan berdasarkan ukuran butirannya :
1. Hujan gerimis / drizzle, diameter
butirannya kurang dari 0,5 mm 2. Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius 3. Hujan batu es, curahan batu es yang trun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius 4. Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm. Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan :
• hujan sedang/ normal, 20 – 50 mm per hari
• hujan lebat, 50-100 mm per hari • hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari INTENSITAS CURAH HUJAN adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.
Alat ukur ch manual
ombrometer observatorium OBS TABEL CH & INTENSITAS CH Intensitas Derajat hujan ch (mm) Kondisi Hujan sangat lemah < 0.02 Tanah agak basah atau dibasahi sedikit Tanah menjadi basah semuanya, namun Hujan lemah 0.02 - 0.05 umumnya tidak menimbulkan genangan air Air dapat tergenang, bunyi curah hujan Hujan normal 0.05 - 0.25 terdengar Air tergenang di seluruh permukaan Hujan deras 0.25 - 1 tanah, bunyi hujan terdengar dari genangan
Hujan sangat deras >1 Hujan seperti ditumpahkan, saluran
drainase meluap Kandungan unsur kimia air hujan • Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa.
Sisanya bisa bermacam-macam,
• - asam sulfat, • - asam nitrat, • - karbon dalam benutk abu ringan (fly as) • - silikat dan • - senyawa asam lainnya yang bisa berasal dari : industri atau gunung berapi, debu yang berasal dari gurun Proses terjadinya hujan Hujan terjadi akibat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi merupakan sebuah proses pemindahan panas oleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Air yang terdiri dari air laut, air sungai, air limbah dan sebagainya pada umumnya akan mengalami proses penguapan atau evaporsi akibat dari panas sinar matahari. Uap air yang melayang ke udara akhirnya akan terus bergerak menuju langit yang tinggi, dan akhirnya menjadi kumpulan uap air yang sangat besar.
Uap air yang telah berkumpul di langit yang
tinggi kemudian akan mengalami proses pemadatan atau secara ilmiah disebut juga dengan kondensasi, sehingga akan membentuk awan. • Akibat terbawa angin yang bergerak, awan- awan tersebut saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air.
Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi
ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat rendah, maka akan turun tetap menjadi salju. Macam-macam hujan 1. Macam hujan Hujan konveksi terjadi sebagai arus vertikal (udara hangat dan lembab) yang disebabkan oleh pemanasan adiabatik. Pemanasan adiabatik adalah proses yang tidak ada pertukaran bahang antara sistem dan lingkungannya 2. Hujan Orografik adalah hujan yg terbentuk oleh uap air dipaksa naik pegunungan. 3. Hujan frontal adalah hujan pada lintang tengah akibat naiknya masa udara yang mengalami konvergensi**. Hujan ini terjadi pertemuan masa udara dingin yang kering dan hangat yang lembab. Terbentuk awan stratus dan awan kumulus pada musim panas.
** adl : aliran udara di suatu daerah pada
ketinggian tertentu dengan aliran udara masuk yang lebih besar daripada aliran keluar sehingga terjadi semacam penimbunan udara; 4. Hujan gangguan adalah hujan yang terbentuk oleh uap air yang mengalami konvergensi Pengaruh curah hujan 1. Pembagian iklim • Iklim Koppen • Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim • Iklim Schamidt - Ferguson • Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut : • Klasifikasi Iklim Oldeman • membagi iklim berdasarkan banyaknya bulan basah dan bulan kering dalam 1 tahun 2. Memasok air tanah untuk tanaman
• Kadar air di bawah titik layu tetap (TLT) terjadi
defisit air pertumbuhan tanaman terganggu, kecuali tanaman toleran kekeringan Kadar air antara kapasitas lapang (KL) dan TLT merupakan air yang tersedia bagi banyak tanaman. kadar air tanah di atas KL merupakan air yang mengisi pori makro tersedia untuk tanaman hidrofit. lembab basah kering, KL, TLT 3. evaluasi kesesuaian lahan • Untuk evaluasi lahan atau mencari lokasi untuk tanaman, curah hujan yang digunakan adalah curah hujan bulanan atau tahunan. Dalam evaluasi kesesuaian lahan tidak berdasarkan kadar air tanah tersebut, tetapi berdasarkan pembatas pertumbuhan atau produksi tanaman, maka dibuat kisaran CH tahunan yang termasuk dalam S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai), S3 (sesuai marginal), dan N (tidak sesuai). 4. faktor pembentuk tanah 5. OPT • terhadap OPT Secara tak langsung hujan berpengaruh thd populasi serangga hama melalui pertumbuhan tanaman Secara langsung hujan berpengaruh terhadap water balance tubuh serangga hama Pada hujan kN tinggi beberapa parasit tidak mencari inang (host) Kepekaan serangga hama terhadap serangan penyakit jamur, bakteri, ataupun virus juga berubah pada lingkungan lembab akibat hujan. Kondisi lembab-basah memungkinkan menyebarnya patogen serangga dan juga mempengaruhi survival dan virulensinya. Sabetan hujan secara langsung menyebabkan kematian telur dan larva serangga hama. Air menggenang, banjr, serangga hama tidak bisa menghindar, maka lemah dan mati MACAM-MACAM AIR 1. Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat sangat lemah oleh partikel tanah, dengan cepat turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan tanaman 2. Air kapiler: Terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar 3. Air higroskopis ; air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel tanah, diikat sangat kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar Peranan air bagi tanaman 1. 90 – 95% penyusun tubuh tanaman 2. Untuk fotosintesis Fotosintesis akan menurun jika 30% kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis akan berhenti jika kehilangan air mencapai 60% 3. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis 4. Membantu proses perkecambahan biji. 5. Menjaga (mempertahankan kelembaban). 6. Untuk transpirasi. 7. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel. 8. Menghilangkan asam absisi. 9. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Air Pada Tanaman
• 1. Jenis, Bentuk dan Umur Tanaman
• 2. Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman • 3. Jenis Media Tanam • 4. Musim Untuk mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala yang ditampakkan oleh tanaman al dng acara :
1. Pengecekan media tanam:
• - Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air • - Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengan kedalaman 1,5-3cm. Jika kering maka kelembaban tanaman rendah dan tanaman perlu disiram. 2. Gejala fisiologis tanaman: • - Tanaman layu dan daun tua coklat dan • mengering, • - Pinggiran daun berwarna coklat dan kering • - Jika berbunga, maka bunga akan gugur • dengan cepat. Kelebihan air pada tanaman menyebabkan :
1. kerusakan organ tanaman
Organ tanaman yang bersifat sukulen atau mempunyai kandungan air yang tinggi. Karena air hujan juga mengandung cukup banyak nitrogen maka beberapa jenis sayuran cenderung lebih mudah pecah pada waktu hujan sebagai contoh pecahnya batang tanaman melon, pecah buah semangka dan pecah kubis. 2. munculnya gejala layu karena tanaman keracunan nitrogen. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada waktu air memenuhi seluruh rongga udara di dalam tanah maka kebutuhan oksigen akar tidak terpenuhi. Pada kondisi cukup oksigen nitrogen tersedia bagi tanaman dalam bentuk NH4+ atau NO3- sedangkan pada kondisi anaerob atau tergenang air ion - ion nitrogen tersebut tereduksi menjadi NO2 yang sangat beracun bagi tanaman. Sebagian besar tanaman sayuran sangat peka terhadap kebanyakan air. 3. Rendahnya daya dukung tanah terhadap tetap tegaknya tanaman menjadi rendah. Hal yang sering terjadi adalah robohnya tanaman akibat hujan angina meskipun tanaman sudah ditopang dengan lanjaran. 4. keseimbangan nutisi dalam tanah. Bentuknya dapat berupa rontoknya bunga dan buah serta turunnya mutu buah khususnya dalam kemanisan buah. HUJAN BUATAN • Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya.
• Hujan buatan dibuat dengan menaburkan banyak garam
khusus yang halus dan dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja bisa gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam pembuatannya.