Anda di halaman 1dari 52

MERAWAT PEDET

Oleh :
Eni Mulyanti, SPt,MSi
Sophia Angelina Pakpahan,SPt,MSi

Pelatihan Teknis Perawatan Induk dan Pedet Bagi Petugas/Penyuluh Tgl


25 Februari – 03 Maret 2019
PRE TEST
Jelaskan secara singkat bagaimana
perawatan pedet :
1.Saat lahir
2.Saat lepas kolostrum
3.Saat lepas sapih
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai berlatih, peserta mampu melakukan
perawatan pedet baru lahir sampai lepas sapih

Indikator keberhasilan :
Peserta dapat :
•Menjelaskan pentingnya perawatan pedet
•Melaksanakan pemeliharaan pedet baru lahir
•Melaksanakan pemeliharaan pedet lepas kolostrum
•Melaksanakan pemeliharaan pedet lepas sapih
Apakah yg dimaksud dgn PEDET?

Pedet adalah anak sapi umur 0 – 8 bulan


MENGAPA PERAWATAN
PEDET ITU PENTING?
Pentingnya perawatan pedet :
• Setelah pedet dilahirkan, merupakan periode
yang sangat kritis, sehingga harus dirawat
sebaik-baiknya.
• Untuk menjaga kelangsungan hidup ternak sapi
yg sehat dan pertumbuhan yg baik
• Fase pertumbuhan setelah pedet lahir sampai
penyapihan merupakan fase pertumbuhan paling
cepat, shg apabila tdk dirawat secara benar,
maka bobot dewasa yg optimal tdk dapat
tercapai.
Grafik Pertumbuhan Sapi
Pertumbuhan Saat Pedet Lahir
• Pencapaian berat badan baru sekitar 8 %
• Saat lahir ukuran kepala relatif besar, kaki panjang dan
tubuh yang kecil.
• Berat pedet saat lahir bervariasi, tergantung
jenis/bangsa sapi yg bersangkutan.
Misalnya :
Aberdeen angus : 28 kg
Hereford : 34 kg
Shorthorn : 30 kg
Devon : 36 kg
PERAWATAN PEDET SETELAH
LAHIR
• Bersihkan lendir dari mulut, lubang hidung dan bagian
lainnya, agar pedet dapat bernafas dengan baik;
• tali pusar dipotong 10 cm dari pangkal talinya dan diberi
antiseptik;
• dilakukan pemantauan kondisi pedet apabila lebih
kurang tiga puluh menit sesudah lahir pedet belum dapat
berjalan dan menyusu, maka harus dibantu;
• apabila induk tidak dapat menyusui maka pedet diberi
susu dari induk yang lain atau susu pengganti
• pedet diberi air susu (kolostrum) dalam minggu pertama;
lanjutan

• tempat pedet berbaring harus diberi alas yang bersih


dan hangat;
• dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
pundak (gumba), lingkar dada, panjang badan, setelah
pedet mampu berdiri sendiri (dalam waktu 24 jam
setelah lahir) dan pemberian identitas;
• pedet dibiarkan bersama induk sampai pedet disapih
kira-kira sampai umur 205 hari.
Pertumbuhan Pedet Umur 3 – 4 minggu
• Saat pedet lahir, alat pencernaan belum berfungsi
• Sapi/pedet mempunyai 4 bagian perut : rumen,
retikulum, omasum dan abomasum.
• Keempat bagian perut tersebut belum berfungsi dgn
sempurna
• Saat itu abomasum dan omasum menggantikan fungsi
dari seluruh perut sebesar ¾ bagian.
• Selama 3 – 4 minggu pertama, pedet hanya menerima
bentuk pakan cair yg berasal dari susu induk ataupun
susu buatan.
• Pakan cair langsung menuju omasum dan abomasum.
• Selanjutnya sistem pencernaan mengalami perubahan
fungsi karena proses pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan perut sapi berdasarkan umur

Rumen
Pertumbuhan Pedet Umur 5 – 6 minggu
• Merupakan fase peralihan
• Rumen dan retikulum mulai berkembang, volume
meningkat mencapai 70%, sedangkan omasum dan
abomasum mengecil menjadi 30% dari seluruh volume
lambung.
• Saat dewasa, volume rumen menjadi 80%, retikulum
5%, omasum 8% dan abomasum 7%.
• Perkembangan alat pencernaan tergantung dari jenis
bahan pakan yg diberikan.
• Pemberian susu mulai dibatasi, dan diberi pakan kasar
yg lunak.
PEMELIHARAAN PEDET
• Pemeliharaan secara alami
• Pemeliharaan secara buatan

Pemeliharaan alami :
- Pedet selalu dibiarkan bersama induk sampai pedet
disapih, yakni umur 6 – 8 bulan.
- Lebih menguntungkan karena lebih menjamin
pertumbuhan dan kesehatan serta lebih ekonomis
terutama dalam penggunaan tenaga
Pemeliharaan buatan :
- Pedet diatur sepenuhnya oleh peternak

Umumnya pemeliharaan pedet sapi potong dilakukan


secara alami atau semialami.
PEMELIHARAAN PEDET BARU LAHIR
(MASA KOLOSTRUM, SEJAK LAHIR – UMUR 4 HARI)

• Pedet yg sehat dipelihara bersama induknya yg sehat di


dlm kandang beranak.
• Kandang tetap diberi sekat agar gerak pedet terbatas.
• Lantai kandang sebaiknya diberi alas jerami.
• Pedet yg sakit sebaiknya dirawat terpisah dr induknya
hingga pedet sembuh.
• Selama dlm perawatan, pedet diberi susu sesuai dgn
umur dan bobotnya.
• Perhatikan kebersihan dan kekeringan kandang.
• Perhatikan aktivitas dan kemampuan pedet menyusu.
• Pedet yg malas menyusu, kondisinya akan lemah,
Cara memotong dan mendisinfeksi tali pusar :
• Tuang iodin volvidone 10% yg telah diencerkan dgn
aquades atau air keran bersih (menjadi 2%) ke dalam
tali pusar sebanyak 2 – 5 ml.
• Ikat dan potong tali pusar sepanjang 10 cm dari tubuh
pedet.
• Bilas atau celupkan tali pusar yg telah dipotong ke dlm
iodine volvidone 2% utk menghindari infeksi.
Mengukur Berat Lahir :
• Pengukuran berat lahir penting dilakukan utk mengetahui
apakah pedet yg baru lahir memiliki bobot yg standar
atau tidak.
• Peralatan utk menimbang berupa timbangan khusus
model gantung atau model digital.
• Catat bobot pedet yg baru lahir di recording khusus anak
sapi yg baru lahir.
• Pedet yang lahir dg bobot kurang dari standar minimal
akan mengalami pertumbuhan yg kurang baik.
• Utk pedet yg belum disapih, penimbangan dilakukan 1
kali dlm seminggu.
• Utk pedet yg sdh disapih penimbangan 1 bulan sekali.
• Sapi dara dpt ditimbang 3 bulan sekali
Bobot Standar Pedet Yang Baru Lahir (Kelahiran Tunggal)
Berdasarkan Bangsa

No Jenis Sapi Bobot Standar Pedet


Yang Baru Lahir (kg)
1. Aberdeen Angus ≥ 30
2. Simmental & Limousin ≥ 35
3. Brahman 30
4. Bali & Madura 12 – 15
5. PO 20 - 25
Lanjutan

• Anak sapi/pedet dapat berdiri ± 30 menit setelah lahir.


• Pedet yg sdh dapat berdiri diarahkan untuk segera
mencari puting susu induknya agar segera memperoleh
kolostrum.
• Kolostrum adalah air susu yang dikeluarkan dari ambing
sapi yang baru melahirkan, berwarna kekuning-kuningan
dan lebih kental dari air susu normal.
• Induk biasanya mengeluarkan kolostrum selama 3 – 4
hari sejak pedet lahir.
Lanjutan
• Penyusuan akan merangsang sekresi oksitosin yang menggertak
pergerakan uterus, sehingga kotoran yang tertinggal dalam uterus
induk setelah melahirkan dapat dibersihkan
• Bila pedet tidak dapat menyusu pada induknya maka di perah
kolostrum dari induk sebanyak 1 liter.
• Berikan segera ke pedet dalam waktu 15 – 30 menit
• Berikan kembali kolostrum dalam 2X pemberian berikutnya masing-
masing 2 liter/pemberian dalam waktu 12 – 24 jam berikutnya sejak
lahir.
• Selama 3 hari berikutnya kolostrum diberikan secara bertahap
sebanyak 1 – 2 liter per pemberian. Berikan kolostrum tsb 3 kali
sehari : pagi, siang dan sore.
Lanjutan
• Biasanya kolostrum diberikan selama 4 hari sejak pedet dilahirkan.
• Pedet yg baru lahir perlu diberi vitamin A, D, dan E secara oral
sebanyak 1 ml/ekor.
 Kapasitas normal pedet yang baru lahir adalah 1 liter, dengan
demikian kolostrum tidak dapat diberikan secara sekaligus, perlu
dilakukan beberapa kali dalam sehari.
 Kualitas kolostrum menentukan konsumsi antibodi pedet dalam
darahnya, bila kurang memadai peluang hidup 30 % dan bila baik
dapat menjadi 95 %.
Keistimewaan Kolostrum
• Kolostrum lebih banyak mengandung energi, 6X lebih
banyak kandungan proteinnya, 100X untuk vitamin A dan
3X lebih kaya akan mineral dibanding air susu normal.
• Mengandung enzym yang mampu menggertak sel-sel
dalam alat pencernaan pedet supaya secepatnya dapat
berfungsi (mengeluarkan enzim pencernaan).
• Kolostrum mengandung sedikit laktosa sehingga
mengurangi resiko diare.
• Kolostrum kaya akan zat antibodi yang berfungsi
melindungi pedet yang baru lahir dari penyakit infeksi.
• Kolostrum dapat juga menghambat perkembangan
bakteri E. coli  dalam usus pedet (karena mengandung
laktoferin) dalam waktu 24 jam pertama.
Lanjutan
• Kolostrum mempunyai sifat pencahar; berguna utk
membantu pencernaan dan mengeluarkan muconium
(kotoran pertama).
• Anak sapi pada umumnya tdk mampu menghasilkan
immunoglobin sendiri sampai umur sekitar 2 minggu.
Setelah itu anak sapi mulai dapat menghasilkannya
sendiri.
• Muconium adalah substansi yg berwarna hijau kehitaman
yg terkumpul di dalam saluran pencernaan selama
kehidupan anak sapi dlm uterus.
• Biasanya muconium keluar 24 jam setelah lahir.
• Kolostrum biasanya akan dikeluarkan oleh induk sapi
sampai 4 hari setelah kelahiran
Kandungan Nutrisi Kolostrum dan Susu

Zat Gizi Kolostrum Susu


Lemak (g/kg) 36 35
Protein (g/kg) 140 33
Immunoglobulin (g/kg) 60 1
Casein (g/kg) 52 26
Albumin (g/kg) 15 5
Lactose 30 46
Vitamin A (µg/g lemak) 42 – 48 8
Vitamin B12 (µg/g lemak) 10 – 50 5
Vitamin D (ng/g lemak) 23 – 45 15
Vitamin E (µg/g lemak) 100 - 150 20
Mutu Kolostrum
• Warna dan kekentalannya menunjukan kualitasnya
(kental dan lebih kekuning-kuningan akan lebih baik,
karena kaya akan imonoglobulin).
• Kualitas kolostrum akan rendah apabila :
- Lama kering induk bunting, kurang dari 3 - 4 minggu
(pada sapi perah)
- Sapi terus diperah sampai saat melahirkan (pada sapi
perah)
- Sapi induk terlalu muda
- Ambing dan puting susu tidak segera dibersihkan saat
melahirkan.
Lanjutan

• Anak sapi yg baru lahir sampai umur 7 hari harus


disusukan ke induknya.
• Apabila induk tdk mau menyusui, tdk keluar susu atau
mati, anak sapi tsb disusukan ke induk lain atau diberi
susu pengganti.
• Komposisi susu pengganti :
500 ml susu sapi
1 sdt minyak ikan
1 butir telur
0,5 sdm gula pasir
Bahan –bahan tsb diaduk sampai homogen, dan diberikan
dgn dot.
+ + +
1 butir
0,5 liter susu 1 sendok teh ½ sendok
telur ayam
sapi minyak ikan makan gula
pasir

Diberikan secara
langsung/dicekok..
selama 2 atau 3
hari setalah lahir
PEMELIHARAAN PEDET LEPAS
KOLOSTRUM
PEMELIHARAAN PEDET LEPAS KOLOSTRUM
• Agar pedet sehat dan baik, cepat tumbuh, dan bisa
memberikan hasil akhir yg baik, maka pada bulan-bulan
pertama awal hidupnya, pedet harus diberi pakan awal
yg memenuhi syarat.
• Pada periode awal pertumbuhan, terutama sampai dg
awal umur 6 – 8 bulan, tubuh pedet cenderung
menumbuhkan tulang untuk pembentukan kerangka yg
kuat dlm penimbunan daging.
• Setelah pedet berumur 4 hari, pedet mulai diberi susu.
• Jumlah susu yg diberikan sebanyak 8 – 10 % dari bobot
badan.
• Susu diberikan secara bertahap sebanyak 2 – 3 kali dlm
sehari : pagi, siang dan sore.
 Susu pengganti diberikan mulai hari ke-4 sampai
pedet berumur 2 bulan
 Kalau tidak sanggup membeli susu bubuk, dapat
diberi air tajin (air beras yang dimasak
Lanjutan
• Jumlah susu yg diberikan terus meningkat disesuaikan
dg bobot badan hingga pedet menginjak usia 2 bulan.
• Setelah berumur 2 bulan, jumlah susu yg diberikan mulai
dikurangi menjadi 1 liter per hari/ekor hingga pedet
disapih pada umur 4 bulan (16 minggu).
• Kelebihan takaran pemberian susu dapat menyebabkan
keterlambatan proses penyapihan dan mengurangi
jumlah bahan kering yg dikonsumsi pedet.
• Pada 3 bulan pertama, pertumbuhan tubuh hanya bisa
tercapai dg pemberian pakan halus, lunak, berserat
kasar rendah dan hijauan muda yg lunak dan enak.
Lanjutan

• Sejak umur 2 minggu pedet dapat mencerna pati-patian,


setelah itu secara cepat akan diikuti kemampuan untuk
mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap tergantung
pada perkembangan rumen)
• Dalam kondisi normal, perkembangan alat pencernaan
dimulai sejak umur 2 minggu. 
• Populasi mikroba rumennya mulai berkembang setelah
pedet mengkonsumsi pakan kering.  Semakin besar
pedet maka ia akan mencoba mengkonsumsi berbagai
jenis pakan dan akan menggertak komponen perutnya
berkembang dan mengalami modifikasi fungsi. 
Lanjutan

• Pada umur 1 bulan, sebagian besar pakan yg diberikan


berupa susu atau bahan cair lain.
• Semua bahan pakan berupa cairan harus dijaga
kebersihannya.
• Pedet harus dihindarkan dari pakan cairan yg
berlebihan; sebagai pedoman digunakan 10 % dari
bobot hidup.
• Bahan pakan berupa cairan ini diberikan selama 3 – 5
minggu.
• Pemberian susu dapat diganti dengan susu sapi perah,
skim atau milk replacer jika induk tdk mengeluarkan
susu lagi, mastitis atau induk disiapkan untuk dikawinkan
lagi.
Lanjutan

• Bila ada pakan baik konsentrat atau rumput,


oesophageal groove akan tetap membuka, sehingga
pakan padat jatuh ke rumen.  Proses membuka dan
menutupnya saluran ini mengikuti pergerakan refleks.
• Semakin besar pedet, maka gerakan reflek ini semakin
menghilang. 
• Selama 4 minggu pertama sebenarnya pedet hanya
mampu mengkonsumsi pakan dalam bentuk cair.
• Zat makanan atau makanan yang dapat dicerna pada
saat pedet adalah : protein air susu (casein), lemak susu
atau lemak hewan lainnya, gula-gula susu (laktosa,
glukosa), vitamin dan mineral.  Ia mampu
memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh seperti
lemak susu, lemak hewan, namun kurang dapat
memanfaatkan lemak tak jenuh misalnya minyak jagung
atau kedelai.
Lanjutan
• Tahap mencapai alat pencernaan sapi dewasa
umumnya pada umur 8 minggu, namun pada umur
8 minggu kapasitas rumen masih kecil, sehingga
pedet belum dapat mencerna/memanfaatkan
rumput atau makanan kasar lainnya secar
maksimal.
• Umur mencapai tahapan ini sangat dipengaruhi
oleh tipe pakannya ( yaitu berapa lama  dan
banyak air susu diberikan, serta kapan mulai
diperkenalkan pakan kering). 
Lanjutan

• Sesudah pedet umur 5 minggu, diusahakan bisa


memperoleh pakan kering yg cukup agar pertumbuhan
yg normal lekas tercapai.
• Pakan kering diusahakan berasal dari bahan-bahan yg
lunak dan enak mis : jagung giling halus, molase, dan
hijauan muda yg lunak.
• Campuran bahan pakan tersebut berprotein 17 – 20%.
Pemberian Hijauan Untuk Pedet
• Pakan hijauan telah diperkenalkan ketika pedet telah
berumur 2 – 3 minggu.
• Hijauan ini sebaiknya telah dilayukan selama 1 – 2 hari dan
diberikan dan diberikan dgn takaran 0,5 – 1 kg/ekor/hari.
• Jumlahnya dapat terus ditambah sesuai kemampuan
makan pedet atau hingga pedet memasuki masa
penyapihan.
• Hijauan yg diberikan biasanya berupa rumput yg
berkualitas baik dan bertekstur halus.
• Pemberian hijauan yg difermentasi (silase) sebaiknya
dihindari.
• Pada fase ini, pedet mulai diberi air minum saat persiapan
proses penyapihan.
• Air minum cukup disediakan saja secara adlibitum
Tahapan Pemberian Pakan Pedet Sejak Lahir Hingga
Umur 6 Bulan
Umur Pedet Jenis Pakan Dosis
Lahir hingga umur 4 hari Kolostrum 1 – 2 liter per satu kali
pemberian
5 hari – 4 bulan Susu 8 – 10% dari bobot
badan pedet
Lebih dari 2 atau 3 Calf starter 0,2 – 0,4 kg/ekor/hari
minggu hingga 3 bulan
3 – 4 bulan Calf starter 0,5 – 0,7 kg/ekor/hari
Lebih dari 2 atau 3 Hijauan yg dilayukan 0,5 – 1 kg/ekor/hari
minggu hingga 4 bulan
≥ 4 bulan Konsentrat 1 kg/ekor/hari
Hijauan 8 – 10% bobot basah
pakan dari bobot pedet
≥ 6 bulan Konsentrat 2 kg/ekor/hari
PENYAPIHAN

• Anak sapi dapat disapih pada umur 3 bulan


• Penyapihan dapat dimulai pada umur 2,5 bulan
• Penyapihan dapat dilakukan dgn cara bertahap :
Menyusukan pedet sehari dan sehari kemudian
dipisahkan dari induknya. Selanjutnya pedet sehari
disusukan dan dua hari dipisahkan. Hal ini terus
dilakukan sampai anak sapi tidak lagi mencari induknya.
Lanjutan
• Setelah disapih, anak sapi perlu mendapat pakan yang
berkualitas tinggi
• Anak sapi tdk boleh diberi rumput dlm jumlah banyak
sekaligus pada awal pasca sapih agar tidak terjadi
gangguan pencernaan.
• Jumlah rumput yg diberikan ditingkatkan secara
bertahap.
• Bila jumlah anak yg disapih cukup banyak, sebaiknya
dipelihara dlm kandang khusus sampai umur 5 – 6 bln.
• Tujuannya utk memudahkan dlm pengelolaan dan
pengawasan.
Pemberian Pakan Konsentrat Lepas Sapih
• Sejak disapih, pemberian konsentrat ditambah menjadi 1
kg/ekor/hari.
• Ketika berumur 6 bulan, takarannya ditambah menjadi 2
kg/ekor/hari.
• Pemberian konsentrat tdk boleh lebih dari 2 kg/ekor/hari
agar pertambahan bobot badan pedet tdk berlebihan.
• Pakan hijauan berupa rumput diberikan sesukanya saat
sapi ingin makan (adlibitum).
Lanjutan
• Jumlah nutrisi bahan pakan yg dibutuhkan utk
pembesaran sapi adalah :
Protein : 9 %
TDN : 56 %
Ca : 0,3 %
P : 0,32 %
• Pakan dgn kandungan nutrisi tsb diatas memungkinkan
sapi tumbuh optimal.
• Kandungan protein pakan yg terlalu tinggi dapat
menyebabkan diare.
KESIMPULAN

• Pedet dari lahir sampai lepas sapih


membutuhkan perawatan yang baik untuk
menjaga kelangsungan hidup pedet yang sehat
dan pertumbuhan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai