Anda di halaman 1dari 23

KAMBING PERAH

• Pengantar Ilmu Peternakan


ASAL USUL KAMBING PERAH
• Kambing merupakan hewan domestikasi tertua yang telah
bersosialisasi dengan manusia lebih dari 1000 tahun.
• Kambing tergolong pemamah biak, berkuku genap dan
memiliki sepasang tanduk yang melengkung.
• Kambing merupakan hewan pegunungan hidup dilereng -
lereng yang curam yang memiliki sifat adaptasi yang cukup
baik terhadap perubahan musim
• Pada mulanya di perkirakan pemburu-pemburu membawa
pulang kambing hasil buruanya, kemudian anak-anak kambing
dipelihara didesa sebagai hewan kesayangan, kemudian
dimanfaatkan untuk diambil susunya, daging, dan kulitnya.
KLASIFIKASI KAMBING
• Kingdom : Animalia
• Fylum : Chordata
• Kelas : Mamamlia
• Ordo : Artiodactyla
• Sub Familiya : Bovidae
• Genus : Capra
• Spesies : C. aegarus
• Sub Spesies : C.a hirus
• Perbedaan antara kambing perah dan jenis kambing lain
adalah bentuk ambingnya.
• Ambing kambing perah memiliki ukuran yang lebih besar
untuk menunjang produksi susu.
• Pertumbuhan ukuran ambing dimulai pada masa pubertas
karena pertumbuhan sistem ductus akibat pengaruh
hormonal.
• Ambing akan semakin membesar seiring dengan pertambahan
umur kebuntingan akibat pertumbuhan alveolus yang sangat
pesat.
• Jaringan lemak digantikan oleh sel sekresi yang akan
memproduksi susu.
• Pada masa laktasi ukuran ambing sudah tidak mengalami
pertambahan tetapi sudah dapat menghasilkan susu
JENIS KAMBING PERAH
• Kambing perah di dunia dikelompokkan berdasarkan
daerah asalnya, sifat-sifat produksinya, dan
karakteristiknya sebagai penghasil susu.
• Beberapa jenis kambing perah yang banyak
dikembangkan di dunia antara lain kambing etawa
dari Indonesia, kambing alpin, toggenburg, dan
saanen dari Swiss, kambing anglo Nubian dari Afrika
Kambing Barbari
• Jenis ini banyak dipelihara di daerah
India Utara dan Pakistan Barat,
• Ciri ciri:
• Tipe dwi guna
• rambut pendek serta warna bulu
bercak- bercak putih dan cokelat
muda.
• BB dewasa antara 27-36 kg.
• Kambing ini sering melahirkan kembar
dua atau tiga.
• Produksi susu 144 liter /laktasi 235
hari.
Etawa atau Jamnampari
Berasal dari india
• Ciri-ciri
• Merupakan tipe dwi guna
• Warna bulunya bervariasi dengan warna dasar putin,
coklat dan hitam.
• Telinga menggantung dan panjangnya 30 cm.
• Ambing biasanya berkembang baik.
• Berat badan yang jantan 68-91 kg, sedang yang betina 36
– 63 kg.
• Tinggi gumba kambing jantan 91 – 127 cm dan yang
betina 76 -92 cm.
• Produksi susu mencapai 235 liter/laktasi 261 hari.
• Di India produksi susu dapat mencapai 3,8 liter/ per hari,
dan produksi susu tertinggi tercatat 562 litter/laktasi.
• Kadar lemak agak tinggi dengan rata-rata 5,2%.
• Karkas kambing jantan dan betina umur 12 bulan dapat
mencapai 44 – 45% berat hidup.
kambing Nubian
Bangsa kambing Nubian berasal dari Afrika.
Ciri ciri:
• Berbulu pendek, mengkilap dan kebanyakan
berwarna hitam dan coklat dengan telinga yang
panjang dan jatuh (terkulai).
• Kambing bersifat sangat lembut
• produksi susunya lebih sedikit bila dibandingkan
dengan kambing yang berasal dari Swiss, tetapi
persentase lemak susu tinggi.
• Tinggi gumba dan berat badan kambing jantan
dewasa 35 inchi dan 175 Ibs sedangkan kambing
betina dewasa 30 inchi dan 135 Ibs.
• Produksi susu 700-900 liter/laktasi dengan 275 -
300 hari
Anglo Nubian
• Merupakan persilangan antara kambing Jamnapari dari
India dan Nubian.
• Merupakan kambing yang besar, mempunyai kaki yang
tinggi dengan kulit yang baik dan bulu mengkilap.
• Mempunyai telinga panjang dan menggantung, profil
mukanya konveks (cembung) yang biasa disebut
"Roman nose“, biasanya tidak bertanduk
• Warna bulunya sangat bervariasi. dan merupakan
kambing dual purpose (daging dan susu).
• Produksi susunya tidak sebaik kambing-kambing dari
Swiss, tetapi cocok dikembangkan di daerah tropis.
• Di Trinidad, pada puncak laktasi produksi susu
mencapai 2 - 4 liter per hari dengan rata-rata 1 - 2 liter
per hari.
• Di Mauritius Anglo-Nubian menghasilkan susu
221liter/laktasi 247 hari.
• mempunyai kadar lemak yang tinggi, rata-rata 5,6 %,
sehingga kambing tersebut sering disebut "Jersey cows
in the Goat World"
Toggenburg
• Bangsa kambing Toggenburg atau bangsa
Togg berasal dari pegunungan Alpen di
Swiss.
• Ciri ciri:
• Jenis kambing kecil dengan badan pendek
dan kompak.
• berwarna coklat dibagian badannya dengan
warna putih di kaki bagian bawah, dasar ekor
dan sisi wajah bagian bawah.
• berambut panjang atau sedang berjenggot.
• Telinga tegak mengrah depan atas
• Kambing betina mempunyai berat 45 kg saat
dewas kelamin.
• Produksi susu 600-900 liter/laktasi
• Masa laktasi 275-305 hari
kambing Sannen
berasal dari lembah Sannen di Swiss bagian
barat
Ciri ciri:
• berwarna putih dengan bulu yang
panjang atau pendek.
• Telinganya tegak dan tajam.
• BB lebih dari 65 kg pada saat dewasa
kelamin.
• Menonjol karena jumlah (produksi)
susunya banyak, tetapi lemak susunya
agak rendah.
• produksi susu mencapai 800 liter/laktasi
• Masa laktasi 275-300 hari
French Alpine

berasal dari pegunungan Alpine di Perancis.


Ciri ciri:
• berwarna yang bervariasi, antara lain putih, abu-abu,
coklat dan hitam.
• Badannya besar dengan mata yang tajam dan telinga
tegak.
• Tidak banyak menunjukan kesulitan dalam kelahiran.
• Kambing betina dewasa mempunyai ukuran tinggi
gumba 29 – 36 inchi dengan berat badan 125 Ibs,
• sedangkan yang jantan dewasa mempunyai tinggi
gumba 34 – 40 inchi dengan berat badan 170 Ibs.
• Produksi susu 600-900 liter/laktasi selama 250-305
hari masa laktasi
British Alpine
• berasal dari Swiss dan pegunungan
Alpine Austria.
• British Alpine merupakan kambing yang
dideveloped menjadi produsen susu
yang baik.
• Sebagian besar kambing asli di Eropa
adalah grup bangsa Alpine dan
penyebarannya luas keseluruh Eropa.
• Di India Barat pernah tercatat produksi
lebih dari 4,5 kg per hari pada laktasi ke
dua dan tiga.
Damaskus
• Berasal dari Libang, Syria, Cyprus.
• Kambing tersebut baik yang jantan
maupun betina tidak bertanduk,
• bewarna pada umumnya merah, atau merah
dan putih
• profil muka konveks, daun telinga panjang
dan menggantung.
• Produksi susu 3-4 liter/hari dapat mencapai
6 liter, dengan jumlah produksi 300-600 liter
dalam 8 bulan.
• Tinggi gumba 70 – 75 cm dan berat badan
antara 40 -60 kg.
PARAMETER REPRODUKSI PADA TERNAK KAMBING
no Parameter reproduksi rataan
1 Siklus birahi Polyestrus dan tidak terpengaruh musim
2 Panjang siklus birahi 20 hari (18 – 24 hari
3 Lama birahi 36 jam ( 12 – 48 jam)
4 Lonjakan sekresi LH 3-6 jam setelah onset birahi
5 Ovulasi 12 – 24 jam setelah lonjakan LH atau 30 – 36 jam setelah
onset birahi
6 Waktu kawin 24 – 36 jam setelah onset birahi
7 Lama bunting 150 hari (147 – 155 hari)
8 H. Pogesteron selama kebuntingan Corpus luteum (CL)
9 Tipe plasenta Kotiledon
10 Umur pubertas 6 – 12 bulan
KANDUNGAN GIZI

spesies Sapi Kambing


Air 87.2 87.0
Lemak 3.70 4.25
Protein 3.50 3.52
Laktosa 4.90 4.27
Mineral(abu) 0.70 0.86
Bahan pdt tnpa lemak 9.10 8.75
Total bahan padat 13.80 13.00
Manfaat Susu Kambing
Sebagai sumber gizi
• Susu sumber gizi yg sempurna bagi
manusia
• Tersedia untuk anak-anak dan
dwasa
• 1-2 ekor kambing, sukup untuk 1
keluarga
• Tidak memerlukan refrigator
Keunggulan Susu Kambing
• Kandungan flourin: bersofat antiseptik, baik untuk pertmbuhan,
infeksi organ tubuh (asma, flek,paru-paru-tbc,dll
• Ukuran sel protein dan lemak lebih kecil (mudah dsrap usus, tanpa
diare, pengganti ASI, dpt disimpan lama
• Kandngn kalsium tinggi (untuk penymbuhan oestoporosis, reumatik,
radang sendi
• Menyembuhkan gangguan lambung(maag)
• Menyembuhkan radang usus
• Menghaluskan kulit
• Sembuhkan anemia
• dll
Reproduksi
• Musim kawin sekitar bulan agustus-januari, namun
bulan septmber-november, bulan paling baik untuk
kawin kambing
• Selama musim kawin, betina akan berahi setiap 21 hr
dgn lama 2-3 hari.
• Lama kebuntingan 147-155 hari/5 bulan
Produk susu kambing
Arah dan Strategi Pengembangan Kambing Perah PE

• Pengembangan kambing PE ke depan dapat difokuskan


kepada tiga sasaran utama yaitu:
• (1) penyebar-luasan penerapan inovasi teknologi produksi
dalam upaya peningkatan produktivitas kambing lokal di
tingkat petani,
• (2) sebagai sumber pendapatan utama petani,
• (3) sebagai salah satu upaya diversifikasi sumber susu
mendukung peningkatan gizi masyarakat pedesaan.
Dalam upaya pencapaian arah pengembangan kambing
tersebut, maka diperlukan strategi yang lebih operasional
sesuai dengan kebutuhan pengguna diantaranya:
• Pemanfaatan Pejantan Unggul
• Pemanfaatan Ternak Prolifik (kemampuan beranak)
• Penerapan Sistem Perkawinan yang Efisien
• Konsolidasi Kelembagaan yang Kuat dalam Kesetaraan
• Diseminasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai