Anda di halaman 1dari 23

Potensi Produksi dan Kemampuan

adaptasi pada Kambing, Domba,


dan Onta

Universitas Brawijaya
Fakultas Peternakan
September 2014
1
Disusun Oleh

•Ulfa Tiara Pangesti 135050100111250


• Siti Aliatus 135050
•Mohammad Arafat 135050
•Agung Prasetyo 135050

2
Outline

KEMAMPUAN ADAPTASI BANGSA KAMBING


kAMBING PERAH

KEMAMPUAN ADATASI
DOMBA
DOMBA PERAH

KEMAMPUAN ADAPTASI KANDUNGAN NUTRISI


UNTA SUSU UNTA
3
Potensi Produksi dan Kemampuan
Adaptasi pada Kambing
kambing Memiliki tingkat adaptasi yang
tinggi, sehingga memudahkan untuk
melakukan domestikasi

Penyebaran kambing sangat luas dan hampir tersebar di seluruh


dunia, karena
beberapa sifat unggul yang dimiliki oleh kambing, yaitu daya
adaptasi yang baik dan
tahan hidup pada daerah dengan hijauan terbatas
(Gall, 1981)

Kambing mampu memanfaatkan hijauan pakan secara efisien


(Devendra dan Burns, 1994).
4
Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu
Kambing

• Pemuliaan dan reproduksi


• Penyediaan dan pemberian pakan
• Pemeliharaan ternak
• Penyediaan sarana dan prasarana
• Pencegahan penyakit dan pengobatan
5
Kambing Perah
Air susu kambing merupakan produk yang sangat baik guna
memenuhi kebutuhan air susu bagi mereka yang tidak suka atau
yang sulit memperoleh air susu sapi.
Ada perbedaan antara air susu sapi dengan air susu kambing,
dimana pada air susu kambing globula lemak berukuran kecil dan
susu agak lunak sehingga lebih mudah dicerna baik bagi bayi atau
orang yang alergi terhadap susu sapi.
Banyak kambing yang berfungsi ganda yaitu disamping
sebagai penghasil daging juga penghasil air susu.
6
1. Kambing Etawa (Jamnampari)
 Kambing perah Etawah merupakan
kambing perah yang baik dan juga sering
digunakan sebagai produsen daging.
 Warna bulunya bervariasi dengan warna
dasarnya putih, coklat dan hitam. Telinga
menggantung dan panjangnya ± 30 cm.
 Berat badannya yang jantan 68-91 kg,
sedang yang betina 36-63 kg.
 Produksi susu dapat mencapai 235 kg
dalam periode laktasi 261 hari dan
produksi susu tertinggi tercatat 569 kg.
kadar lemak rata-rata 5,2% karkas
kambing jantan dan betina umur 12 bulan
dapat mencapai 44-45% berat hidup.

7
2. Kambing
 Bangsa kambing Toggenburg atau
Toggenburg
bangsa Togg berasal dari pegunungan
Alpen di Swiss. Kambing ini adalah
jenis kambing kecil dengan badan
pendek dan kompak.
 Kambing Togg berwarna coklat
dibagian badannya dengan warna putih
di kaki bagian bawah, dasar ekor dan
sisi wajah bagian bawah.
 Kambing ini berambut panjang atau
sedang berjenggot.
 Kambing Toggenburg merupakan
kambing penghasil susu yang baik

8
3. Kambing Saanen
 Bangsa kambing Saanen berasal dari
lembah Saanen di Swiss bagian barat
kambing ini sangat terkenal, berwarna
putih dengan bulu yang panjang atau
pendek.
 Kambing ini merupakan kambing bangsa
Swiss yang tersebar dengan berat lebih
dari 65 kg pada saat dewasa kelamin.
 Menonjol karena jumlah (produksi)
susunya banyak, tetapi lemak susunya
agak rendah

9
4. Anglo Nubian
 Bangsa kambing Anglo Nubian
merupakan persilangan antara kambing
Jamnampari dari India dan Nubian.
 Mempunyi telinga panjang dan
menggantung, profil mukanya konveks
(cembung) yang biasanya disebut Roman
Nose.
 Warna bulu sangat bervariasi. Pada
puncak laktasi produksi susu mencapai 2-
4 kg per hari dengan rata-rata 1-2 kg per
hari. Susu kambing Anglo Nubian
mempunyai kadar lemak yang tinggi, rata-
rata 5,6%.

10
5. Nubian  Bangsa kambing Nubian berasal dari
Afrika. Berbulu pendek, mengkilap dan
kebanyakan berwarna hitam dan coklat
dengan telinga yang panjang dan jatuh
(terkulai).
 Ambing bersifat sangat lembut,
produksi susunya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan kambing yang
berasal dari Swiss, tetapi persentase
lemak susu tinggi.
 Kambing betina mencapai dewasa
kelamin pada saat beratnya kira-kira 60
kg.
 kambing Nubian cenderung lebih
banyak dagingnya dibandingkan bangsa
kambing perah lainnya

11
6. French Alpine
 Kambing ini berasal dari pegunungan
Alpine di Perancis.
 Kambing ini mempunyai warna yang
bervariasi, antara lain putih, abu-abu,
coklat dan hitam. Badannya besar
dengan mata yang tajam dan telinga
tegak.
 Tidak banyak menunjukan kesulitan
dalam kelahiran.
 Ukuran kambing betina saat dewasa
kelamin adalah sekitar 55 kg. kambing
ini menonjol kemampuan untuk
menyusui anaknya karena mempunyai
ambing yang besar dan bentuknya
bagus dengan puting yang ideal.

12
Potensi Produksi dan Kemampuan
Adaptasi pada Domba
Tujuan terpenting beternak domba
adalah untuk menghasilkan jumlah ternak
(anak) yang banyak dan bobot ternak yang
tinggi sehingga dapat diperoleh produksi
karkas, susu dan bulu dalam jumlah yang
besar dan bermutu baik.
Daya adaptasi domba yang cukup tinggi
terhadap lingkungan dan kemampuan
reproduksinya sepanjang tahun
menyebabkan domba dapat hidup di
lingkungan yang berbeda-beda. 13
Salah satu bentuk aklimatisasi domba terhadap
kondisi lingkungan yang panas hampir sama seperti pada
sapi setelah kondisi acute terlampaui ternak akan
mengkonsumsi pakan dalam jumlah yang normal seperti
awal. Secara hormonal, produksi tiroksin akan kembali
normal setelah melewati masa acute.
Dengan meningkatnya suhu lingkungan
sampai mendekati suhu tubuh ternak seperti juga
pada anjing akan melakukan penyelangan panas
melalui saluran pernapasan yaitu dengan jalan
membuka mulut dan mempercepat frekuensi
pernapasan.

14
Domba Perah
Domba Basco-béarnaise:
 Domba ini adalah domba yang banyak
dikembang biakkan di Negara Basque ,
merupakan hasil dari persilangan domba asli
Basque dan Béarnaise, disilangkan mulai tahun
1960 dengan satu tujuan, yaitu diambil
susunya atau sebagai domba perah.
 Domba ini mempunya bulu yang berupa jenis
wool, bulu woolnya panjang dan
menggantung. Bentuk tanduknya spiral dan
menggantung di seputar telinga. Kepala dan
kakinya berwarna kuning kemerahan.
 Domba ini dapat menghasilkan susu sebanyak
120liter selama masa laktasi 130hari.
menghasilkan susu yang kaya matière Grasse
(7,42%) dan protein (5,39%).
15
Potensi Produksi dan Kemampuan
Adaptasi pada Onta
Seperti yang diketahui, unta hidup di padang pasir yang
memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh
mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak
makan dan minum selama beberapa hari.
Ada banyak hal yang membuat mereka mampu
beradaptasi. Salah satunya adalah punuknya. Banyak orang
mengira punuknya menyimpan air, tapi sebenarnya tidak. Punuk
unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah
menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram
lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram
air. 16
Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah,
sistem respirasinya meninggalkan sedikit sekali jejak uap
air, uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali
oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung
bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat
diambil.
Tubuh unta dapat bertahan hingga pada suhu 41 C.
Lebih dari itu, unta mulai berkeringat. Penguapan dari
keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada
rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta
mampu menghemat air cukup banyak.
17
Unta mampu bertahan dengan kehilangan
massa sekitar 20%-25% selama berkeringat.
Mayoritas makhluk hidup hanya mampu bertahan
hingga kehilangan massa sekitar 3%-4% sebelum
terjadi gagal jantung, akibat mengentalnya darah.
Meski unta kehilangan banyak cairan tubuh,
darahnya tetap terhidrasi, hingga batas 25% tercapai.
Ada banyak hal mengapa darah unta tidak
mengental pada kondisi di mana darah mayoritas
makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah
unta berbentuk oval, bukan bulat seperti makhluk
hidup lainnya. Unta juga memiliki sistem imunitas
yang cukup unik.
18
Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk Y
dengan dua rantai panjang sepanjang Y itu dengan dua
rantai pendek di setiap ujung dari Y tersebut, tapi unta
hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya
berbentuk lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan
darah akan mengental.
Ginjal dan usus mereka sangat efisien dalam
menyaring air. Bentuk urin mereka sangat kental dan
kotoran mereka sangat kering sehingga bisa langsung
dibakar ketika dikeluarkan.

19
Kandungan Nutrisi Susu Unta
Susu unta memiliki kandungan vitamin,
mineral, dan imunoglobin yang tinggi. Namun
seperti hewan penghasil susu lainnya,
komposisi susu unta bergantung pada spesies
unta dan makanannya.
Unta baktrian menghasilkan susu yang
memiliki lebih banyak kandungan lemaknya
dibandingkan susu unta dromedari, namun
secara volume, unta dromedari menghasilkan
susu lebih banyak.
Susu unta memiliki kandungan laktosa
4.46 gram per 100 gram susu, yang lebih
rendah dibandingkan susu sapi yang memiliki
5.26 gram per 100 gram. Kandungan berbagai
mineral seperti kalium, magnesium, besi,
tembaga, mangan, natrium, dan seng lebih
tinggi pada susu unta dibandingkan pada susu
sapi. Kandungan lemak dan proteinnya juga
lebih tinggi dibandingkan susu sapi .
20
Bahaya !!!!!!!!!

21
Kesimpulan
Kemampuan adaptasi dari ternak sangat mempengaruhi
potensi produksi.
Kambig merupakan hewan ternak yang sangat mudah
beradaptasi dengan ligkungan, sehingga produksinyapun
dapat selalu di tingkatkan
Berbeda dengan kambing, domba lebih sulit untuk
beradaptasi di lingkunagn yang tropis karena pengaruh
dari sifat fisiologisnya
Unta merupakan ternak yang memiliki kemampuan
adaptasi di lingkungan panas yang sangat baik. 22
Danke 

23

Anda mungkin juga menyukai