Anda di halaman 1dari 15

TATA LAKSANA BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG

Ternak Potong adalah hewan piara yang


PENGERTIAN dipelihara khusus untuk menghasilkan
bahan daging.

1. Ternak Potong Besar terdiri dari


JENIS Sapi, Kerbau dan Kuda
2. Ternak Potong Kecil terdiri dari
Kambing, domba dan babi.
Pubertas atau baliq adalah suatu keadaan
dimana binatang/hewan jantan atau betina
proses reproduksi mulai berfungsi. Dewasa
Kelamin. Dewasa kelamin adalah suatu
keadaan dimana binatang/hewan jantan
atau betina proses reproduksinya berfungsi
ASPEK-ASPEK secara maksimal ditandai dengan angka
BREEDING konsepsi yang tinggi apabila dilakukan
perkawinan atau dimana jumlah
spermatozoa atau ovum yang normal jauh
lebih banyak.Umumnya pada ternak dewasa
kelamin didahului oleh pubertas, sedangkan
dewasa tubuh didahului dengan dewasa
-Makanan
Faktor-faktor yang
- Iklim
mempengaruhi dewasa
- Keturunan (Genetic)
kelamin
- Manajemen
Ternak lebih peka dan mudah
terangsang
Menunjukkan tingkah laku gelisah
dan kurang tenang.
Sering diikuti dengan menaiki
sesamanya.
Membiarkan dinaiki oleh
Tanda-tanda birahi temannya.
secara umum Berusaha mendekati atau kontak
dengan
pejantan.
Dari vulva sering keluar lendir,
bengkak,
merah,basah
JENIS- JENIS SAPI POPULER DI INDONESIA
Sapi Bali Sapi Madura Sapi Ongole

1. Warna putih atau kehitaman


dengan warna kulit kuning.
2. Kepala relatif pendek dan
melengkung.
1. Bentuk seperti banteng 1. Bentuk seperti banteng 3. Tanduk pendek dan kadang-
2. Warna sawo matang 2. Warna coklat atau sawo kadang hanya bungkul, dimana
(merah bata) pada saat matang (merah bata). pada jantan tanduk lebih pendek
pedet. 3. Pada jantan tubuh depan 4. Mata besar, tenang dan
3. Terdapat White shocking terdapat celak hitam.
lebih kuat dari tubuh bagian
5. Telinga lebar, panjang dan
(putih pada kaki) dan White belakang. agak menggantung.
merror (putih pada pantat) 4. Bergumba kecil. 6. Kaki panjang dan kuat serta
4. Tanduk ternak jantan 5. Tanduk melengkung ekor panjang dan ujung lurus.
tumbuh agak keluar kepala, setengah bulat dan ujung 7. Tinggi Badan pada jantan 140
sedangkan yang betina agak menuju kedepan. 160 cm dan betina 130 140
kedalam. cm 8. BB Jantan 600 Kg dan
6. BB mencapai 350 Kg
Betina 450 Kg
5. Tinggi 130 cm. dengan tinggi rata-rata 118
cm
TATA LAKSANA PEMELIHARAAN SAPI POTONG
-Pedet dibiarkan selalu bersama induknya
sampai umur
lepas sapih
-Pemberian kolustrum dan susu atau bahan
cair lain
Fase Anakan
sebanyak 10% dari berat badan;
-Penimbangan berat badan, dan pengukuran
tinggi
gumba, lingkar dada, panjang badan, dan
tinggi pinggul
dilakukan pada saat lahir dan disapih.
-Sapi ditempatkan di paddock berdasarkan
kelompok
umur, jenis kelamin dan rumpun
-Bagi sapi dara siap kawin ditempatkan pada
paddock
Fase Dara khusus untuk perkawinan
-Kapasitas tampung pastura 12 ekor/hektar
(tergantung
kondisi pastura).
Pemeliharaan Induk dan Calon Induk
-Induk dan calon induk ditempatkan pada satu paddock
Fase -Diberikan pakan dan vitamin/mineral tambahan
-Perkawinan dilakukan dengan cara kawin alam dengan cara memasukan pejantan yang telah diberi
Produksi penanda perkawinan dengan
perbandingan pejantan dan betina 1:15-20
-Pejantan ditempatkan di dalam paddock kelompok betina selama 3 bulan dan identitas pejantan dicatat
-Pengawasan dan pemeriksaan kebuntingan dilakukan untuk memisahkan ternak yang menunjukan
kebuntingan dan
mengeluarkannya pada paddock terpisah
-Induk yang tidak bunting setelah 2 kali masa pemeriksaan kebuntingan dipisahkan untuk mendapatkan
penanganan gangguan
reproduksi
-Induk yang tidak bunting setelah 3 kali masa pemeriksaan kebuntingan dilakukan pengafkiran untuk
Pemeliharaan Sapi Bunting
dijadikan ternak potong.
-Sapi bunting ditempatkan pada paddock terpisah, diberi pakan dan vitamin/mineral tambahan
-Pengawasan dilakukan untuk penanganan sapi dengan memperlihatkan tanda-tanda akan
melahirkan
penanganan kelahiran:
a) apabila terlihat gejala kesulitan beranak, segera minta bantuan kepada petugas tenaga
medis
b) dilakukan pencatatan induk: kondisi, jenis partus, tanggal melahirkan, dan status kelahiran;
Pedoman Pembibitan Sapi Potong Yang Baik 13
c) dilakukan pencatatan anak: tanggal lahir, berat lahir, tinggi pundak (gumba), panjang
badan, lingkar dada dan silsilah.
Pemeliharaan Calon Pejantan
-Sapi calon pejantan dikelompokkan pada paddock tersendiri
berdasarkan umur
dan berat badan
-Diberikan pakan dan vitamin/mineral tambahan.
Pemeliharaan Pejantan
-Ditempatkan pada paddock tersendiri agar kondisinya terjaga
-Pemberian pakan konsentrat sesuai dengan SNI No. 3148.2:2009 agar dapat menghasilkan
sperma dengan kualitas baik
-Pejantan yang sedang digunakan untuk kawin alam dipantau kesehatannya, dan segera
dikeluarkan dari paddock apabila menunjukkan kelemahan untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut
-Dimandikan dan kontrol kesehatan
-Penggunaan pejantan dalam perkawinan perlu diatur agar tidak mengawini keturunannya.
TATA LAKSANA KANDANG

(1)memenuhi persyaratan kesehatan


ternaknya, (2) mempunyai ventilasi
Persyaratan yang yang baik,
diperlukan dalam (3) efisiensi dalam pengelolaan
mendirikan kandang (4) melindungi ternak dari pengaruh
iklim dan keamanan kecurian
(5) serta tidak berdampak terhadap
lingkungan sekitarnya.

1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca


atau iklim yang ekstrem (panas, hujan dan
angina).
2. Mencegah dan melindungi ternak dari
penyakit.
Fungsi 3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
Kandang 4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam
proses produksi seperti pemberian pakan,
minum, pengelolaaan kompos dan
perkawinan.
5. Meningkatkan efisiensi penggunaan
tenaga kerja.
Tipe Kandang Berdasarkan Bentuk Dan Fungsinya

Kandang
Kandang Kelompok
Individu
Tatalaksana Perkandangan

1.Kandang 2. Kandang
Pembibitan 3.Kandang Beranak
Pembesaran

5.Kandang paksa
6. Kandang 4.Kandang
Pejantan Penggemukan

7.Kandang
Karantina
TATALAKSANA PAKAN

BAHAN PAKAN

Ransum (pakan)
Merupakan campuran dari dua atau lebih bahan pakan yang diberikan untuk seekor ternak
selama sehari semalam
Ransum seimbang
Adalah ransum yang diberikan selama 24 jam yang mengan ung semua zat nutrien (jumlah dan macam
nutriennya) dan perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan tujuan
pemeliharaan ternak
TATA LAKSANA SAAT PANEN DAN PEMASARAN

Pemasaran hasil sapi potong selain dipasarkan


sebagai sapi potong berupa produk daging, juga
PEMASAR
sering dijual dalam keadaan hidup dan
AN
sebaiknya memilih standar harga per kilogram
berat hidup.
Hasil panen ternak sapi potong dapat berupa
daging dan kulit serta hasil sampingnya berupa
pupuk tau gas bio.
Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya sapi potong adalah
dagingnya
Hasil Tambahan
Selain daging yang menjadi hasil budidaya, dan
kotorannya juga sebagai hasil tambahan dari
budidaya sapi potong guna pupuk organic lahan
pertanian.
Ada beberapa prinsip teknis yang harus diperhatikan
dalam pemotongan sapi agar diperoleh hasil pemotongan
yang baik, yaitu:
1.Ternak sapi harus diistirahatkan sebelum pemotongan
PASCA PANEN 2.Ternak sapi harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran lain
yang dapat mencemari daging.
3.Pemotongan ternak harus dilakukan secepat mungkin, dan
rasa sakit yang diderita ternak diusahakan sekecil mungkin
dan darah harus keluar secara tuntas.
4.Semua proses yang digunakan harus dirancang untuk
mengurangi jumlah dan jenis mikroorganisme pencemar
seminimal mungkin.
Pengulitan
Pengulitan pada sapi yang telah disembelih dapat
dilakukan dengan menggunakan pisau tumpul atau kikir agar
kulit tidak rusak. Kulit sapi dibersihkan dari daging, lemak,
noda darah atau kotoran yang menempel. Jika sudah bersih,
dengan alat perentang yang dibuat dari kayu, kulit sapi
dijemur dalam keadaan terbentang. Posisi yang paling baik
untuk penjemuran dengan sinar matahari adalah dalam posisi
sudut 45 derajat.
Pengeluaran Jeroan
Setelah sapi dikuliti, isi perut (visceral) atau yang sering
disebut dengan jeroan dikeluarkan dengan cara menyayat
karkas (daging) pada bagian perut sapi.
Pemotongan Karkas
Akhir dari suatu peternakan sapi potong adalah
menghasilkan karkas berkualitas dan berkuantitas tinggi
sehingga recahan daging yang dapat dikonsumsipun tinggi.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya sapi potong kereman setahun di Bangli skala 25
ekor pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1) Biaya Produksi
a. Pembelian 25 ekor bakalan : 25 x 250 kg x Rp. 45.000,- =Rp.
281.250.000
b. Kandang Rp.
50.000.000,-
c. Pakan
- Hijauan: 25 x 35 kg x Rp.150 x 365 hari =Rp.
47.906.250
- Konsentrat: 25 x 2kg x Rp. 2.250,- x 365 hari =Rp. 41.062.000

Jumlah biaya produksi Rp. 420.218.250

Pendapatan
Penjualan sapi kereman
Tambahan berat badan: 25 x 365 x 0,8 kg = 7.300 kg
Berat sapi setelah setahun: (25 x 250 kg) + 7.300 kg = 13.550 kg
Harga jual sapi hidup: Rp. 42.000,-/kg x 13.550 kg Rp. 569.100.000
Keuntungan
Tanpa memperhitungkan biaya tenaga internal keuntungan Penggemukan 25
ekor sapi selama setahun. Rp.
148.881.750
Parameter kelayakan usaha
B/C ratio = 1,35
TATA LAKSANA PENCEGAHAN PENYAKIT
1.Nafsu makan besar dan agak rakus
2.Minum teratur (kurang lebih 8 kali sehari)
Tanda-tanda 3.Mata merah, jernih dan tajam, hidung
sapi sehat bersih, memamah
biak bila istirahat
4.Kotoran normal dan tidak berubah dari hari
kehari
5.Telinga sering digerakkan, kaki kuat, mulut
basah
6.Temperatur tubuh normal (38,5-39) C dan
lincah
7.Jarak/siklus berahi ternak teratur (terutama
sapi
1.Mata suram, cekung, mengantuk, telinga
betina/induk)
Tanda-tanda
terkulai
sapi sakit 2.Nafsu makan berkurang, minumnya sedikit
dan lambat
3.Kotoran sedikit, ,mungkin diare atau kering
dan keras
4.Badan panas, detak jantung dan
pernapasan tidak
normal
5.Badan menyusut, berjalan sempoyongan
6.Kulit tidak elastis, bulu kusut, mulut dan
hidung kering
7.Temperatur tubuh naik-turun
Cara Mencegah
Penyakit

a. Pemanfaatan Kandang Karantina


b. Selalu Menjaga Kebersihan Kandang
Beberapa c. hal
Vaksinisasi
yang harus diperhatikan :
1.Selalu membaca label dan ikuti petunjuk
vaksinisa
penggunaan
si
secara hati-hati
2.Lakukan vaksinasi sesuai dengan jenis
vaksinnyademikian
juga dengan aplikasinya
3.Jangan menggunakan vaksin dan obat-obat
yang kadaluarsa
4.Jangan mencampur vaksin dan obat-obatan
sekaligus.
5.Berikan obat-obatan sesuai jangka waktu
yangditentukan.
6.Simpan obat-obatan ditempat yang sejuk.
7.Simpan Vaksin dalam lemari es
8.Pada saat vaksinasi pakailah alat yang steril.

Anda mungkin juga menyukai