Anda di halaman 1dari 82

BAB V.

PAKAN DAN MANAJAMEN PAKAN TERNAK BABI

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 1


Pendahuluan
A.Prinsip DasaR Makanan Ternak Babi
• Babi sangat sensitif terhadap kualitas ransum
karena :
1. Babi Bertumbuh sangat cepat
2. Babi terbatas memanfaatkan pakan berserat kasar
tinggi, seperti hijauan, karena berlambung tunggal.
Pakan SK tinggi tak banyak memberi manfaat. Sk
untuk babi hanya sekitar 6%.
3. Babi dipelihara terkurung sehingga semua zat
pakan harus tersedia dalam ransum.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 2
Lanjutan
B. Pencernaan dan Penyerapan Zat-2 Pakan
• Pencernaan : mempersiapkan makanan untuk
proses penyerapan. Persiapan pencernaan :
• Aksi mekanis seperti pengunyahan dan kontraksi
otot lambung dan usus, demikian juga aksi kimiawi
ensim lambung dan usus.
• Fungsi proses pencernaan : mengurangi besar
partikel pakan dan untuk kelarutan yang diperlukan
untuk penyerapan.
• Urutan Pencernaan :
• Mulut --oesophagus-lambung--usus halus-
usus besar-sekum-kolon-rektum
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 3
Lanjutan
Penyerapan
• Setelah zat-zat pakan dipecah dalam proses
pencernaan maka zat-zat pakan siap untuk diserap
dalam aliran darah.
• Setelah zat-zat pakan masuk ke aliran darah, zat-zat
tersebut ditranspor ke pelbagai bagian tubuh untuk
dimetabolismekan. Metabolisme mencakup
pemanfaatan zat makanan yang diserap oleh ternak
untuk aktivitas vital tubuh yang normal :
pernapasan, sirkulasi darah, gerakan tubuh,
mengganti sel-sel yang usang (Pemeliharaan),
produksi anak dan air susu serta produksi daging.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 4
Lanjutan
Kecernaan
• Tidak semua bahan pakan yang masuk ke saluran
pencernaan akan dimanfaatkan oleh ternak babi.
Hanya sebagian saja yang diserap.
• Persentase zat pakan yang diserap disebut dengan
koefisien kecernaan.
• Untuk menghitungnya dibutuhkan jumlah zat pakan
dalam bahan makanan dan zat makanan dalam
feses. Selisih antara zat pakan dalam BM dan feses
merupakan zat pakan yang dicerna oleh ternak babi.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 5
Lanjutan
Contoh
-----------------------------------------------------------------------------
• Pakan BABI Feses
Yang diberikan
-----------------------------------------------------------------------------
1.Protein jagung
(100%) kecernaan 60% 40%
tinggi
2.SK jagung (100 %)
Kecernaan rendah 18% 82%
-----------------------------------------------------------------------------
07/06/22 Gambar : Ilustrasi kecernaan jagung
ILMU TERNAK BABI pada ternak babi 6
Lanjutan pakan
Zat-2 Pakan yang dibutuhkan ternak babi
• Protein
• Karbohidrat
• Lemak
• Vitamin
• Mineral
• Air
• Fungsi, sumber dan kekurangan masing-2 zat
pakan (tugas kelompok dipresentasikan)
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 7
C. MANAJAMEN PEMBERIAN PAKAN
• Jenis ransum ternak babi berdasarkan umur dan
tujuan pemeliharaan
1. Ransum anak babi (sebelum disapih) : 3-5 mgu, bb
5-7 kg
2. Creep feeding
3. Ransum babi yang sedang tumbuh (growing)
4. Ransum babi induk muda dan tua (gilt dan sow)
5. Ransum babi bunting
6. Ransum selama laktasi
7. Ransum babi pejantan
8. Ransum untuk flushing
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 8
Lanjutan
• A. Ransum anak babi :
– Ransum mengandung 20-40% susu kering
– Harga ransum sangat tinggi, sehingga anak babi jangan disapih sebelum
umur 8-9 bulan.

• B. Creep feeding
– Diberikan pada anak babi yg masih menyusui (6-7) minggu, ransum
terpisah agar tak dimakan oleh induk.
– Mulai diberikan pada anak babi berumur sejak 7 bulan, sampai disapih
umur 8-9 bulan
– Paling sedikit 18% Protein pada jumlah pemberian ransum 0,40-0,75
kg/ekor
– Penambahan mineral (mineral premix) minimal 1% dari bobot ransum.
–07/06/22
Misalnya : Jika ransum 400 g,ILMU
maka mineral premix : 4 g.
TERNAK BABI 9
LANJUTAN
• C. Ransum babi sedang bertumbuh
• Diperhitungkan berdasarkan bobot badan babi yang sedang
bertumbuh tersebut
1. Bobot badan 5-10 kg, ransum berkadar protein 22%, jlh
ransum 0,50-0,75 kg.
2. Bobot 10-20 kg, Protein 18% dengan jlh pemberian 0,75-
0,90 kg
3. Bobot 20-35 kg, protein 16 %, jlh pemberian ransum 0,90
– 1,50 kg.
4. Bobot 35-60 kg, protein 14%, jlh pemberian 1,50-2,40 kg
5. Bobot 60-100 kg, protein 13%, jlh pemberian 2,40-3,50 kg.
• Pemberian mineral 2% dari jumlah ransum yang diberikan.
• Pemberian
07/06/22 vitamin ILMU TERNAK BABI 10
Lanjutan
• D. Ransum babi induk muda dan induk tua
1. Diberikan khusus untuk betina bibit
2. Ransum harus seimbang secara kuantitas dan
kualitas. Shg tercukupi kebutuhan protein,
vitamin dan mineral
3. Protein yang diberikan : 14-15%
4. Bobot pakan yang diberikan adalah 2-3
kg/hari/ekor
5. Mineral diberikan 2% dr bobot pakan
6. Penambahan vitamin
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 11
Lanjutan
• E. Ransum induk bunting
• Diberikan pada induk yang sedang bunting, dengan
tujuan :
1. Pemeliharaan induk bunting
2. Pemeliharaan dan pertumbuhan fetus
3. Pertumbuhan induk induk bunting (bila induk masih muda)
Ransum yang diberikan perhari/ekor :
– Induk muda 2% dari bobot badan
– Induk tua 1,5% dari bobot badan
– Protein yg dibutuhkan : 14-15% pada awal kebuntingan, dan
15-17% pada akhir kebuntingan
– Pemberian mineral 4% dari bobot ransum
–07/06/22
Induk agar tidak terlalu gemuk utk hindari kesulitan beranak
ILMU TERNAK BABI 12
Lanjutan
F. Ransum induk selama laktasi
– Diberikan pada induk yng sedang menyusui utk produksi susu
maksimal
– Air susu yang diharapkan utk diproduksi 2-6 liter/hari
– Ransum diberikan ad libitum (tak terbatas)
– Pada umur menyusui 35 hari jumlah ransum yang diberikan
mulai dikurangi untuk persiapan penyapihan dan persiapan
induk utk kawin lagi.
– Ransum yang diberikan dengan perhitungan : 2,4-4 kg utk
setiap 100 kg bb induk/hari.
– Diberikan selama 28-35 hari pertama masa laktasi.
– Protein yang dibuthkan adalah 15-17%
– Induk bisa diberikan hijauan juga untuk menghindari
kegemukan yang berlebihan
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 13
Lanjutan
• F. Ransum babi pejantan :
– Hanya untuk kepentingan pemeliharaan
tubuh
– Pakannya dapat diberikan sama dengan
babi dewasa
– Protein 14-15%
– Mineral 2% dari bobot ransum
– Hindari kegemukan diberikan juga hijauan
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 14
Lanjutan
G. Ransum untuk flushing
• Flushing : cara meningkatkan jumlah sel telur pada ovulasi
induk dengan cara mengadakan perubahan susunan
ransum secara tiba-2.
• Kenaikan jumlah sel telur yang diovulasikan akan
meningkatkan jumlah anak yang dihasilkan
• Flushing dapat dilakukan pada induk babi muda
• Dilakukan saat induk muda sedang birahi dan berkondisi
sehat
• Dilakukan pada saat 7 hari setelah menyapih anaknya

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 15


Lanjut Flushing
• Ransum flushing kadar protein 14-15% namun
energinya sangat tinggi sebesar 7.700 kkal
• Flushing akan memberikan pengaruh maksimal jika
diberikan dalam pertengahan kedua dari 21 hari siklus
birahinya.
• Flushing utk waktu pendek misalnya 5 hari sebelum
estrus berakibat kenaikan kecepatan ovulasi
ditambahkan mineral yg cukup
• Flushing yg hanya dilakukan pada hari pertama estrus
tak akan efektif
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 16
Lanjutan Manaj.Pakan
Efisiensi Pemberian Ransum Babi
• Efisiensi pemberian ransum penting diperhatikan untuk
menghindari pemborosan ransum.
• Hal-2 yang perlu dilakukan:
1. Program pemberian ransum disesuaikan dengan tujuan
pemeliharaan (pembibitan, tipe daging, lemak, dan sedang).
Bahan pakan yang dipilih mengandung gizi yang tepat sehingga
memacu pertumbuhan.
2. Tempat pakan dibuat sebaik mungkin sehingga menghindari
penghamburan pakan yang tidak termakan. Jika banyak tercecer
diperhitungkan sehingga dapat dihitung biaya yang hilang.
3. Pemberian pakan agar diperhitungkan jumlahnya tiap ekor untuk
tiap sekali makan.
4. Dalam program penggemukan babi diberi ransum biasa sampai
bobot
07/06/22
50 kg baru diberi ransum penggemukan.
ILMU TERNAK BABI 17
Lanjutan Manaj. Pakan
1.Manaj. Pakan babi bibit (induk)
• Sasaran : meningkatkan efisiensi reproduksi induk.
Keefisienan reproduksi tidak akan tercapai bila tidak diikuti
pemberian pakan manajamen yang baik.
• Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi dengan
tujuan :
1. Tingkatkan laju pertumbuhan fetus
2. Pertumbuhan uterus dan selaput uterus
3. Perkembangan kalenjar susu
4. Perkembangan tubuh
5. Produksi susu
6. Penambahan persediaan tubuh yang terkuras akibat laktasi
sebelumnya.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 18
Lanjut. Manaj. Pakan
• Pengaruh Defisiensi Zat pakan :
1. Mempengaruhi reproduksi induk
2. Defisiensi vitamin A yang sederhana akan mengakibatkan induk
mengabsorsi fetus atau menghasilkan anak-anak yang lemah atau
abnormal
3. Defisiensi riboflavin mengurangi laju konsepsi dan menghasilkan anak-
anak yang abnormal.
• Makanan yang tak cukup mengandung salah satu zat pakan
mengakibatkan :
1. Laju konsepsi menurun
2. Banyak anak per kelahiran menurun
3. Bobot badan dan ketegaran anak yang lahir menurun
4. Kesanggupan induk menghasilkan air susu menurun
5. Interval penyapihan ke kelahiran berikutnya makin lama
6. Usia reproduktif induk diperpendek
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 19
Lanjutan Manaj. Pakan
2.Manajamen pakan babi dara sebelum kawin
• Sasaran : memacu dewasa tubuh, dewasa kelamin
dan pubertas.
• Membatasi pakan babi dara dapat menangguhkan
awal pubertas 3 minggu.
• Defisiensi protein dapat memperpanjangg waktu
untuk mencapai pubertas. Oleh karena itu
dianjurkan babi dara diberi pakan ad libitum
dengan kandungan PK 14 % hingga mencapai kawin.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 20


Tabel ….Pengaruh Protein terhadap umur mencapai
pubertas

Kriteria Protein 14 % Protein 16 %


Pertambahan bobot badan
harian (kg) 0,63 0,54
Umur mencapai pubertas
(hari) 160 179

Kriteria Percobaan I Percobaan 1 Percobaan II Percobaab II

bebas terbatas bebas Terbatas

Umur
mencapai
pubertas (hari) 173 194 159 170

Bobot saat 101 92 97 92


pubertas

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 21


Lanjutan Manaj. Pakan
3. Manajamen Pakan Untuk Induk Selama Bunting
• Membatasi ransum induk selama bunting :
 Pemberian ransum yang tinggi selama bunting berpengaruh
meningkatan BB induk tetapi kecil pengaruhnya terhadap BB
anak.
 Oleh karena itu perlu dilakukan penghematan pakan
 Keuntungan pembatasan pakan untuk induk selama bunting:
1. Embrio yang hidup meningkat
2. Kesukaran-2 induk saat melahirkan kurang
3. Lebih jarang anak yang mati tertindih oleh induk
4. Kehilangan bobot induk selama laktasi kecil
5. Biaya ransum dikurangi
6. Kejadian mastitis jarang
7.07/06/22
Jangka waktu reproduktif diperpanjang
ILMU TERNAK BABI 22
Lanjut. Manaj. Pakan
• Cara membatasi Ransum Induk Bunting
1. Memberi ransum energi tinggi tapi dibatasi. Cara
ini dalam kandang kelompok induk yang berkuasa
akan menguasai pakan menurut seleranya
sehingga induk yang kekurangan pakan. Oleh
karena itu sebaiknya kandang yang digunakan
adalah individu.
2. Memberi ransum dilewati sehari
3. Pemberian pakan berserat kasar tinggi. Misalnya
alfalfa kering, jerami cincang atau kulit gandum

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 23


Lanjutan Manj. Pakan
• Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan selama
bunting:
1. Bobot babi dara atau induk: induk bobot besar akan
makan lebih banyak dari bb kecil
2. Kondisi tubuh induk : induk kurus butuh makan lebih
banyak pada suhu yang lebih rendah
3. Cara pengandangan
4. Kondisi lingkungan
5. Cara memberi makan(basah atau kering)
6. Kesehatan bibit
7. Tingkat produktivitas
8. 07/06/22
Patokan manajamen yang dijalankan
ILMU TERNAK BABI 24
Lanjutan Manaj. pakan
• Evaluasi pemberian pakan selama bunting
 Menimbang bobot badan selama bunting. Selama
bunting BB harus bertambah untuk mengimbangi
pertumbuhan fetus.
 Induk yang kehilangan BB selama bunting akan
mengalami kesulitas saat laktasi terutama produksi
susu yang rendah
 Induk yang bertambah BB 0,2 kg/hari sudah serasi
untuk perkembangan selama bunting

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 25


Lanjutan Manj. pakan
4.Pemberian pakan sekitar saat melahirkan
• Pemberian pakan sekitar akan melahirkan akan
mengakibatkan usus penuh makanan sehingga
menyebabkan kelahiran yang lambat dan diduga
juga menyebabkan mastitis.
• Sebaliknya pemberian pakan yang dibatasi
menyebabkan induk gelisah dan aktif sehingga
banyak anak babi yang mati terinjak-injak.
• Oleh karena itu mempertahankan ransum seperti
saat bunting merupakan langkah terbaik.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 26


Lanjutan Manaj. Pakan
5.Pemberian Pakan Induk Selama Laktasi
• Seekor induk babi saat laktasi menghasilkan sekitar 7 kg
air susu sehari. Pengeluaran bahan kering sebanyak 2
hari babi bunting selama 114 hari masa bunting.
• Akibatnya kebutuhan selama laktasi akan lebih tinggi
dari kebutuhan pakan selama bunting
• Kebutuhan ransum selama laktasi tergantung dari
banyak anak yang dilahirkan dan disusukan. Semakin
banyak anak, akan semakin banyak perangsang produksi
susu induk.
• Pedoman pemberian ransum adalah : menyediakan 2 kg
ransum bagi induk perhari dan tambahan 0,5 kg bagi
setiap
07/06/22
anak yang dilahirkan.
ILMU TERNAK BABI 27
Lanjutan Manaj. Pakan
• Contoh : seekor induk melahirkan dan menyusukan 10 ekor anak,
maka jumlah ransum (kg) yang harus diberikan setiap hari adalah :
[2 + (0,5 x 10)] = 7 kg
• Selama produksi susu (laktasi), kondisi tubuh induk akan terkuras
• Hal ini dapat diatasi dengan pemberian pakan yang memadai selama
laktasi untuk mencegah problem perkawinan selanjutnya setelah
sapih.
• Bila 10 hari pertama pengeluaran air susu tak lancar harus diperiksa
keseimbangan phospor dan calsium dalam ransum. Sebab 2 mineral
ini sangat memegang peranan penting dalam produksi dan
pengeluaran air susu.
• Kebutuhan Ca : 0,65 % untuk babi BB 25 – 100 lbs dan 0,50 % untuk
babi BB diatas 100 lbs.
• Kebutuhan P : 0,50 % untuk babi BB 25 – 100 lbs dan 0,40 % untuk
babi BB di atas 100 lbs.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 28
Lanjutan Manaj. Pakan
• Temperatur kandang yang rendah merupakan salah satu cara
meningkatan konsumsi pakan babi laktasi. Induk akan
menghabiskan ransum lebih banyak dibanding dengan
temperatur kandang yang tinggi, sehingga BB anak akan lebih
tinggi.
• Induk akan menghabiskan pakan lebih banyak bila disuguhkan 2
kali sehari dibanding satu kali sehari. Konsumsi pakan akan
lebih banyak bila disuguhkan sesering mungkin.
• Memberi pakan dibasahi atau dipelet akan meningkatkan
konsumsi selama laktasi.
• Protein pakan selama laktasi harus cukup untuk menjamin
berahi dan ovulasi yang tepat setelah anak disapih. Pemberian
protein pakan yang rendah akan mengakibatkan pengunduran
berahi dan konsepsi yang lama setelah anak disapih, terutama
laktasi
07/06/22
pertama. ILMU TERNAK BABI 29
Lanjutan Manaj. Pakan
6.Pemberian Pakan Saat Penyapihan
• Memuasakan induk saat menyapih anak akan cepat
Menstop produksi air susu induk dan akan cepat birahi
kembali.
• Namun hal ini menurut laporan penelitian menstop induk
makan dan minum akan memperpanjang interval waktu
dari penyapihan ke perkawinan berikutnya.
• Cara terbaik untuk menghentikan produksi susu adalah
membiarkan air susu menumpuk dalam ambing.
• Akibatnya terjadi peningkatan tekanan di dalam kalenjar
susu sehingga akan efektif dan cepat sekali menghentikan
sekresi air susu dan merangsang berahi kembali pada
induk.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 30
Lanjutan Manaj. Pakan
7. Pemberian Pakan dari Menyapih sampai kawin
• Sasaran :
Diperolehnya pelepasan ovum yang banyak : normal 10 – 20 ovum dalam sekali
estrus.
Berhasilnya pertunasan dan implantasi
• Umumnya banyak induk muda yang telah disapih anaknya sulit untuk
dikawinkan kembali. Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh yang kurus
setelah beranak pertama.
• Pemberian pakan yang cukup merupakan alternatif untuk memperbaiki
kondisi induk dan laju konsepsi.
• Saat cuaca panas, laju konsepsi turun. Pemberian pakan yang diperkaya
dengan tambahan vitamin-2 dapat memperbaiki laju konsepsi selama
periode temperatur yang menurun.
• Pemberian antibiotik yang tinggi selama waktu penyapihan sampai kawin
kembali terbukti 9 % memperbaiki laju pertambahan 0,2 anak per
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 31
kelahiran pada kelahiran berikutnya.
Lanjutan Manaj. Pakan
8. Pemberian pakan Anak Babi Menyusui (creep feed)
• Air susu merupakan pakan yang ideal bagi anak ternak babi
yang menyusui. Karena kandungan gizi yang tinggi dan
lengkap serta mudah dicerna.
• Umumnya produksi susu induk akan maksimum dicapai pada
minggu ketiga laktasi, setelah itu produksi susu induk akan
menurun secara teratur.
• Penurunan produksi susu tersebut membuat induk tidak
sanggup menyediakan pakan bagi anak untuk bertumbuh
secara maksimal.
• Pemberian creep feed merupakan bentuk pakan padat
tambahan untuk mengatasi problem kekurangan air susu
bagi anak babi yang masihILMUmenyusui.
07/06/22 TERNAK BABI 32
Lanjutan Manaj. Pakan
• Manfaat creep feed:
1. Anak babi lebih berbobot saat disapih
2. Kondisi tubuh induk lebih baik saat anak disapih
3. Memperkecil hambatan pertumbuhan anak lepas
sapih
• Prinsip penyusunan makanan krip :
 Harus enak,
 Padat gizi, dan
 Mengandung zat pakan sesuai dengan sistem
pencernaan anak babi.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 33


Lanjutan
• Faktor yang mempengaruhi konsumsi creep feed:
1. Cara pemberian pakan
2. Citarasa makanan
3. Lingkungan
4. Produksi dan komposisi susu induk
5. Kesehatan, ketegaran dan laju pertumbuhan anak
babi
6. Ketersediaan air minum
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 34
Lanjutan
Dalam pemberian ransum creep pada anak babi, yang perlu
diperhatikan juga adalah :
1. Kesegaran ransum.
– Anak babi akan memiliki rangsangan yang kuat untuk
mengkonsumsi ransum segar.
– Ransum yang dibiarkan lama di dalam tempat pakan akan basi,
dikeumuni lalat sehingga tidak akan dikonsumsi.
– Pemberian ransum sedikit demi sedikit merupakan salah satu
langkah yang baik.
2.Ketersediaan air minum segar secara ad libitum
merupakan cara meningkatkan konsumsi.
– Anak babi yang akan disapih pada umur 3-4 minggu konsumsi
creep akan rendah bila tidak tersedia air minum segar bagi
dirinya.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 35
Lanjutan
Cara pemberian creep pada anak babi :
– Membiasakan anak babi mengkonsumsi krip pada umur
7 hari
– Pakan disuguhkan sedikit demi sedikit pada lantai yang
kering dan bersih selama 3—4 hari
– Pakan diberikan pada tempat makan secara kelompok
untuk satu indukan

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 36


Lanjutan
Ringkasan pemberian krip pada anak babi :
1. Krip dijaga agar tetap segar; pakan jangan disimpan di dalam
kandang
2. Pakan jangan disuguhkan lebih dari 20 gr perindukan anak per
hari kecuali bila anak-anak babi menghabiskannya
3. Anak-2 babi dibujuk menyantap krip dengan menaruh krip
dilantai yang bersih untuk beberapa hari permulaan
4. Singkarkan pakan krip yang lama, basah, kotor atau tengik
5. Jangan diberi krip pada palaka otomatis sampai anak babi
berumur 4 minggu
6. Jangan suguhkan krip bersamaan saat induk diberi makan,
sebab anak-2 babi akan menyusui atau akan tidur setelah
menyusui.
7. Anak-2
07/06/22
babi agar terjaminILMU
ketersediaan
TERNAK BABI
air minum segar. 37
Lanjutan
9. Pemberian Pakan anak babi lepas sapih
• Periode penyapihan merupakan periode kritis pada anak babi dan
besar pengaruhnya terhadap keseluruhan performans dan
keuntungan yang akan diperoleh dari anak babi yang akan
dipasarkan.
• Pada Anak babi yang sehat dan segar akan mengkonsumsi pakan
tanpa tekanan, dan cepat menyesuaikan diri setelah disapih
• Pada Anak babi yang kurus dan lamban penyapihan merupakan
sesuatu stress dan hal ini bisa berkepanjangan dan menghambat
pertumbuhan.
• Anak babi yang baru disapih sangat sensitif terhadap dingin. Anak
babi memiliki permukaan tubuh yang luas dibanding dengan besar
tubuhnya sehingga cenderung kehilangan panas sangat tinggi.
• Selain itu anak babi memiliki cadangan lemak tubuh yang sedikit
sehingga
07/06/22 tingkat isolasi panasILMU
menjadi
TERNAK BABI rendah. 38
Lanjutan
• Penempatan anak babi berdesak-desakan saat
penyapihan merupakan langkah yang tidak tepat
karena konsumsi pakan dan performannya akan
menurun.
• Luas lantai disediakan per ekor 0,3 m2 sudah
memadai sampai babi mencapai berat 25 kg. Bila
anak babi kecil-2 maka luas lantai 0,2 m2 per ekor
sudah cukup.
• Jika ditempatkan secara berkelompok, maka akan
muncul tingkah laku agresif, selain itu variasi BB
akan meningkat.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 39
Lanjutan
Kebutuhan Pakan untuk anak babi lepas sapih
• Tergantung pada umur, dan bobot badan saat
disapih.
• Anak babi disapih pada bobot 5 – 10 kg dianjurkan
ransum mengandung 20% PK. Pertumbuhan lambat
bila kandungan PK ransum rendah.
• Energi juga harus dperhitungkan dalam ransum,
protein ransum tinggi namun kekurangan energi
tidak akan efektif.
• Kecukupan energi menjamin penggunaan protein
secara maksimal.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 40
Tabel…Efek level PK terhadap performans anak babi

Uraian Level PK
21 19 17

PBBH (kg 0,37 0,36 0,29


Konsumsi ransum (kg/hari) 0,59 0,60 0,58
Konversi pakan (f/g) 1,59 1,67 1,99

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 41


Lanjutan
Susunan ransum anak babi lepas sapih
• Susunan ransum anak babi lepas sapih harus
memperhatikan :
1. Zat-zat pakan yang dibutuhkan
2. Pemenuhan pakan harus efisien dan ekonomis
• Zat-2 pakan tidak cukup pertumbuhan akan
terganggu
• Demikian pula tanpa memperhatikan aspek
ekonomis dan efisiensi akan mengakibatkan
pemborosan biaya.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 42
Lanjutan
• Pemberian antibiotik dapat meningkatkan
performans anak babi sapihan.
• Pertambahan bobot badan dan efisiensi
penggunaan pakan dapat ditingkatkan.
• Rata perbaikan PBBH adalah 12-15% sedangan
EPM sebesar 5-6%.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 43


Lanjutan
Pengaruh pengolahan ransum anak babi sapihan
 Anak babi lepas sapih menunjukkan PBBH dan EPM
tinggi bila ransum dipelet
 Ransum berbentuk serbuk akan kurang efisien.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 44


Lanjutan Pemberian Pakan
10. Pemberian Pakan Fase Growing-Finishing
• Faktor yang mempengaruhi ekonomi pemeliharaan
babi growing dan finishing :
1. Harga pembelian anak babi
2. Harga penjualan babi potong
3. Harga makanan
4. Keefisienan penggunaan makanan
5. Laju pertumbuhan
6. Angka kematian
7. Kualitas karkas
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 45
Lanjutan
• Keefisienan penggunaan pakan diartikan sebagai
sebagai kemampuan babi mengubah makanan
menjadi daging.
• Keefisienan penggunaan pakan/konversi ransum
sangat menentukan biaya pakan selama babi
dipelihara.
• Perbaikan konversi pakan dari 5 menjadi 3,0 akan
menghemat pakan 150 kg sampai babi mencapai
bobot potong.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 46


Lanjutan Tabel konversi pakan
Uraian Konversi ransum
3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

Ransum/ekor (kg) 225 262 300


Biaya ransum/ekor
(Rp)

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 47


Lanjutan
Faktor yang mempengaruhi EPM/konversi ransum :
Banyak faktor yang memperburuk konversi ransum:
1. Ransum yang zat-2 pakan tidak seimbang
2. Dasar genetik ternak tidak baik
3. Tingkat penyakit tinggi
4. Terdapat cacing pada ternak
5. Makanan butiran berjamur
6. Air minum tidak sehat
7. Kondisi lingkungan buruk
8. Manajamen yang tidak baik
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 48
Lanjut
• EPM dan PBBH yang baik merupakan sifat
yang dapat diturunkan secara genetik.
• Oleh karena itu menyeleksi bibit yang baik
pada fase growing dan finishing merupakan
merupakan salah satu langkah yang baik.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 49


Lanjutan
Manajamen babi yang baru dibeli :
Babi yang baru dibeli akan mengalami stress dalam
kondisi :
1. Kelelahan
2. Lapar
3. Haus
4. Perubahan suhu
5. Perubahan ransum
6. Lingkungan yang berbeda
7. Perubahan sosial ternak
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 50
Lanjutan
• Manajamen bakalan yang baru dibeli :
1. Anak babi yang baru datang disediakan tempat yang
hangat.Suhu bisa dipertahankan antara 21-24 oC.
2. Luas kandang disediakan sekurang-nya 0,36 m2 per
ekor. Jika dikandangkan kelompok maka
kelompoknya tidak lebih dari 20 ekor/kelompok.
3. Kandang harus dibersihkan dan didesinfektan
4. Penyediaan tempat pakan dan minum yang mudah
dijangkau
5. Penyediaan pakan pemula sekitar 4-5 hari.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 51
Lanjutan
Kebutuhan zat-zat pakan :
• Ransum bermutu tinggi sangat mempengaruhi
performans ternak babi
• Perlu ada keseimbangan protein, KH, vitamin,
mineral dan air.
• Babi yang dipelihara terkurung kebutuhan pakan
sangat tergantung ransum yang diberikan peternak
dibandingkan babi yang dipelihara bebas
berkeliaran.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 52


Lanjutan :
• Pemilihan bahan pakan untuk ransum growing-
finishing:
1. Hindari pakan tidak enak; penggunaan pakan tidak
enak hendaknya dihindari. Babi menyukai citarasa
yang enak. Ransum enak akan meningkatkan
konsumsi ransum.
2. Hindari bahan-bahan beracun saat penyusunan
ransum. Misalnya glukosinolat pada biji lobak;
gossypol pada biji kapas, dll. Serta butiran-2 yang
mengandung jamur.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 53
Lanjutan
• Level SK yang sangat tinggi sangat berpengaruh
terhadap kualitas ransum.
• Semakin tinggi level sk, pertumbuhan babi menurun
dan konversi ransumnya makin tidak baik.
• Babi tidak memiliki kemampuan yang baik untuk
mencerna SK akibatnya zat-zat pakan yang
terkandung di dalamnya tidak tercerna dengan baik.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 54


Tabel…….Efek SK dalam ransum terhadap performans babi
bertumbuh-pengakhiran
Uraian Level SK dalam Ransum (%)

3,4 3,8 6,8 9,9 13,1 16,2

KMH (kg) 1,40 1,50 1,70 1,90 2,20 2,50

PBBH (kg) 0,51 0,52 0,51 0,51 0,50 0,50

KPM 2,80 3,00 3,30 3,70 4,30 5,00

KMH : KONSUMSI MAKANAN HARIAN


PBBH : PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN
KPM : KEEFISIENAN PENGGUNAAN MAKANAN
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 55
Lanjutan
Cara pemberian ransum pada fase growing-finishing :
1. Ad libitum : tak terbatas (tersedia sepanjang hari): bisa
dengan menggunakan palaka otomatis
2. Terbatas (dibatasi pemberiannya): ransum diberi sekali
atau beberapa kali dalam sehari, ditangani atau
menggunakan palaka otomatis.
• Pemberian pakan langsung dilantai akan menyebabkan
pertumbuhan babi lambat, akibat banyak ransum yang
terbuang percuma bila dibandingkan pakan diberi
dalam palaka otomatis.
• Akibatnya kualitas dan kuantitas karkas yang dihasilkan
menurun.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 56
Lanjutan
Pengolahan Ransum :
1. Menggiling
2. Mempelet
• Tujuan pengolahan pakan :
1. Mengubah besar butir atau partikel
2. Mengawetkan bahan pakan
3. Meningkatkan citarasa pakan
4. Mengubah komposisi zat pakan
5. Menginaktifkan zat racun
6. Memperbaiki dan memudahkan penanganan pakan
7. Memisahkan bagian tertentu dari pakan yang diolah
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 57
Lanjutan
A. Menggiling :
• Merupakan cara lazim yang dilakukan untuk
mengolah pakan babi
• Menggiling memungkinkan mineral, vitamin, protein
dan butiran lain mudah tercampur dan merata.
• Menggiling juga membantu meminimalkan
penyingkiran bahan lain selama mencampur
maupun selama babi mengkonsumsinya.
• Menggiling akan meningkatkan luas permukaan
bahan butiran sehingga akan meningkatkan
kecernaan pakan.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 58
Lanjutan
B. Mempelet
• Merupakan teknik yang biasanya dilakukan pada
makanan ternak.
• Mempelet membuat makanan yang terbuang
berkurang.
• Mempelet juga membuat sifat makanan yang
berdebu juga akan berkurang.
• Sifat memilih pakan oleh ternak babi dapat dikurangi
• Pengendapan ransum selama penyimpanan tidak
akan terjadi dan
• Ruangan penyimpanan dapat dihemat.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 59
Lanjutan
• Kelemahan dari mempelet pakan adalah
naiknya biaya pemeliharaan.
• Mempelet membutuhkan energi yang relatif
mahal

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 60


Tabel…Pengaruh Ransum serbuk konvensional versus pelet
terhadap performans babi

Uraian Konvensional Pelet Kebaikan Pelet (%)


PBBH (kg) 0,73 0,78 +6,2

KMH (kg) 2,58 2,61 +1,2

KPM 3,52 3,36 +4,,6

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 61


Lanjutan
Pengaruh Lingkungan Terhadap EPM
1. Pengaruh Temperatur
– Babi memiliki kalenjar keringat yang sangat jarang sebagai alat
penyejuk saat panas dan jarangnya sebagai bulu saat cuaca dingin.
– Oleh karena itu kandang babi harus dirancang secara baik sehingga
terpelihara zona netral: yakni terciptanya lingkungan yang cocok
sehingga babi dapat bertumbuh secara baik
– Jika babi berada dalam zona di atas atau dibawah zona netral akan
menyebabkan stress dan efisiensi penggunaan pakannya menurun.
– Suhu optimum untuk ternak babi adalah 20 oC.
– Jika suhu makin rendah, babi akan mengkonsumsi pakan lebih
banyak, dan sebagian panas dialihkan untuk memproduksi panas
untuk memelihara suhu tubuh yang normal.
– Jika suhu makin tinggi, babi akan membatasi konsumsi pakan,
tetapi konsumsi air akan meningkat.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 62
Lanjutan
• Panas yang hilang pada ternak babi dapat melalui :
 Aliran angin
 Kelembaban atau lantai yang kotor
 Tidak adanya ventilasi
 Minum banyak air yang dingin.
– Panas yang hilang pada ternak babi dapat dikurangi dengan
cara :
1. Menyediakan serasah alas tidur
2. Kepadatan ternak ditingkatkan
3. Lemak sub cutan ditingkatkan melalui pemberian pakan berenergi
tinggi
4. Panas pancaran dari sumber panas
5. Sekat padat pada kandang untuk mengubah atau menghalangi aliran
angin
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 63
Lanjutan
2. Pengaruh berdesakan
– Babi yang terlalu berdesakan dalam satu kandang dapat
merusak performans babi.
– Konsumsi pakan, EPM, dan laju pertumbuhan babi
menurun dalam kondisi berdesakan.
– Performans babi sangat dipengaruhi oleh luas lantai
kandang yang dialokasikan kepadanya.
– Semakin sempit luas lantai kandang mengakibatkan
konsumsi pakan, pertumbuhan dan konversi pakan
semakin tidak baik.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 64


Lanjutan
Uraian Bobot Luas lantai (m2) minimal/ekor
badan (kg)
polos Sebagian berbilah Banyak
berbilah anak/petak
kandang

Induk + anak - 3,25 3,25 3,25 -


Lepas sapih 4-11 0,37 0,2 0,27 20-30
Bertumbuh 11-18 0,56 0,28 0,28 20-30
18-45 0,74 0,37 0,37 20-30
Pengakhiran 45-68 0,93 0,56 0,56 10-15
68-95 1,15 0,74 0,74 10-15
Bibit betina:
•Dara 113-136 1,37 1,15 1,15 12-15
•Induk 136-227 1,67 1,39 1,39 10-12
Babi bunting
•Dara - 1,58 1,26 1,26 12-15
•induk - 1,67 1,39 1,39 12-15

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 65


Lanjutan
3. Pengaruh besar kelompok
– Besar babi dalam kelompok supaya dapat memaksimal
EPM.
– Bila jumlah besar kelompok makin kecil performans
babi makin baik dan sebaliknya.
– Kejadian kanibal dan saling gigit ekor temannya
menjadi berkurang pada kelompok babi yang lebih
kecil.
– Persaingan dalam memperoleh pakan juga dapat
diminimalkan.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 66


Tabel…Pengaruh banyak babi per kandang terhadap performans
Uraian Banyak babi per kandang

8 16 32
Babi fase bertumbuh
PBBH (kg) - 0,60 0,59
KMH (kg) - 1,73 1,75
KPM - 2,87 2,98
Babi fase pengakhiran
PBBH (kg) 0,89 0,84 -
KMH (kg) 2,77 2,88 -
KPM 3,10 3,42 -

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 67


Konsumsi Pakan
Konsumsi Ransum
• Ransum adalah makanan yang disediakan bagi
ternak untuk 24 jam (Anggorodi, 1994).
• Suatu ransum seimbang menyediakan semua zat
makanan yang dibutuhkan untuk memberi makan
ternak selama 24 jam

Perhitungan Kebutuhan Pakan Ternak babi


• Konsumsi pakan ternak babi harus diperhitungkan
untuk meningkatkan efisiensi pemeliharaan.
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 68
Lanjutan Perhitungan Konsumsi Pakan
Perhitungan Konsumsi Bahan Kering (BK) dan Nutrien Pakan
• Untuk memperhitungkan konsumsi BK hal yang perlu dilakukan
adalah :
• Data konsumsi bahan segar
• Data hasil analisa laboratorium dari jenis bahan pakan yang akan
diperhitungkan konsumsi BK nya.
• Contoh :
• Jika seekor babi jantan yang digemukkan dengan BB 80 kg, setiap
hari diberikan dedak padi sebanyak 2 kg (2,5 % dari BB). Kandungan
BK dari dedak 89 %, PK 12 %, SK 31,3%, LK 6 ,9, BETN 2 7,4% dan TDN
77 %. Pada pagi hari keesokan harinya ketika ditimbang sisa pakan
diperoleh sebanyak 500 g.
• Hitunglah konsumsi BK DAN KONSUMSI NUTRIEN dedak dari babi
jantan
07/06/22
tersebut. ILMU TERNAK BABI 69
Lanjutan Perhitungan Konsumsi PK
• J awab :
a. Konsumsi bahan segar = 2,0-0,5 kg = 1,5 kg.
b. Konsumsi BK :
= 1,5 kg X 89/100
= 1,5 x 0,89 = 1,335 kg BK.
c. Konsumsi PK :
= 1,33 kg x 12,0/100
= 1,33 kg x 0,12 = 0, 1596 kg PK
d.Konsumsi SK :
= 1,33 kg x 31,5/100
= 1,33 kg x 0,315 = 0,419 kg SK
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 70
Lanjutan Perhitungan Konsumsi Pakan

e. Konsumsi LK :
= 1,33 kg x 6 ,9/100
= 1,33 kg x 0,0 6 9 = 0,092 kg LK
f. Konsumsi BETN :
= 1,33 kg x 2 7 ,4 /100
= 1,33 kg x 0,2 7 4 = 0,364 kg B ETN
g. Konsumsi TDN:
= 1,33 kg x 77 /100
= 1,33 kg x 0,77
07/06/22 = 1,024 kg TDN
ILMU TERNAK BABI 71
Tabel 1 . Konsumsi Ransum dan Air Minum Babi Menurut Umur / Periode

Umur/ Fase Produksi Macam Ransum Konsumsi Air minum


(kg/hari/ekor) (l/ekor/hari)
1-4 mg Susu Pengganti 0.02-0.05 0.25-0.5
4-8 mg Pre Starter 0.5-0.75 0.75-2.0
8-12 mg Starter 1.00-1.25 2.0-3.5
12-16 mg Grower 1.5-2.00 3.5-4.0
16-20 mg
2.25-2.75 4.0-5.0
Grower
20 – di jual
Finisher 2.75-3.5 5.0-7.0
Induk / Bibit
Grower 1.5-2.00 6.0-8.0
Dara (6 bln)
Grower 1.5-2.00 6.0-8.0
Jantan (6 bln)
Bibit 2.50-3.50 7.0-9.0
Induk Kering
Bibit 2.00-2.50 7.0-9.0
Bunting
Bibit 3.00-4.50 15.0-20.0
Induk Laktasi
Bibit 2.00-2.50 7.0-9.0
Jantan aktif

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 72


Faktor yang mempenaruhi konsumsi ransum:
• Kepadatan kandang, Suhu Lingkungan, Stress dan
Manajemen.
– Konsumsi ransum sangat dipengaruhi oleh berat badan dan umur
ternak.
– Konsumsi ransum akan semakin meningkat dengan meningkatnya berat
badan ternak.
– Jumlah ransum yang dikonsumsi juga akan bertambah dengan
bertambahnya umur ternak.
– Temperatur juga dapat mempengaruhi jumlah konsumsi ransum harian.
– Pada temperatur yang tinggi ternak akan mengurangi konsumsi ransum
(Devendra dan Fuller,1979).
– Tingginya kandungan serat kasar dalam ransum akan mempengaruhi
daya cerna dan konsumsi ransum sekaligus mempengaruhi efisiensi
penggunaan makanan (Tillman et al., 1984).
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 73
Lanjut
Efisiensi Penggunaan Makanan
• Efisiensi penggunaan makanan merupakan pertambahan berat
badan yang dihasilkan setiap satuan ransum yang dikonsumsi.
• Efisiensi penggunaan makanan tergantung pada:
1. Kebutuhan ternak akan energi dan protein untuk pertumbuhan, hidup
pokok atau fungsi lain,
2. Kemampuan ternak mencerna makanan,
3. Jumlah makanan yang hilang melalui proses metabolisme dan
4. Tipe makanan yang dikonsumsi (campbell dan lasley, 1985).
• Faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan adalah
nutrisi, lingkungan, kesehatan ternak dan keseimbangan ransum
yang diberikan.
• Efisiensi penggunaan makanan dapat digunakan sebagai parameter
untuk seleksi terhadap ternak yang mempunyai pertambahan berat
badan
07/06/22 yang baik. ILMU TERNAK BABI 74
Lanjut
• Beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam
menyusun ransum babi adalah:
• ketersediaannya dilapangan dalam arti mudah untuk
memperolehnya,
• Kandungan zat-zat makanan mencukupi bagi
kebutuhan ternak babi,
• ekonomis dan efisien dalam mencerna bahan-bahan
makanan yang diberikan.
• Kebutuhan zat makanan babi lepas sapih tergantung
pada umur dan bobot badan seperti Tabel 1b
(NRC.1998) .
07/06/22 ILMU TERNAK BABI 75
Lanjut
• Kandungan protein (asam-asam amino) ransum yang optimal
pada ransum babi harus pula memperhatikan kandungan
energinya, hal ini disebabkan karena sejumlah energi
tertentu dibutuhkan per tiap gram protein dengan demikian
protein dapat digunakan efisien untuk pertumbuhan,
kebutuhan lisin ternak babi yang sedang tumbuh dengan
berat badan 35 – 60 kg adalah 0,61% (Sihombing, 1997).
• Huges dan Varley, (1980) menyatakan selain kebutuhan asam
amino perlu juga diperhitungkan keseimbangan protein dan
energi untuk menjaga pertumbuhan babi yang optimal.

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 76


Lanjut
• Kebutuhan protein kasasr bagi babi grower dan
pengakhiran adalah 18 sampai dengan 13.5 %
dengan energi yang dapat dicerna rata-rata 3400
Kkall.
• Ternak Babi merupakan ternak monogastrik maka
yang harus diperhatikan adalah serat kasar yang
rendah (maksimum 5%) terutama pada fase
pertumbuhan kecuali pada induk bisa sampai 10%
maksimumnya

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 77


Lanjut
Zat-zat makanan Satuan 20-30 kg 35-60 kg 60-100 kg
     
Energi dpt dicerna Kkal/kg 3.38 3.39 3.395
Protein kasar % 16 14 13
Asam Amino Esl : % 0.2 0.18 0.16
Arginin % 0.7 0.61 0.57
Fenilalanin % 0.18 0.16 0.15
Histidin % 0.5 0.44 0.41
Isoleusin % 0.6 0.52 0.48
Leusin % 0.7 0.61 0.57
Lisin % 0.45 0.4 0.3
Metionin % 0.45 0.39 0.37
Treonin % 0.12 0.11 0.1
Triptophan % 0.5 0.44 0.41
Valin mg 60 50 40
Mineral % 0.5 0.45 0.4
Besi % 0.14 0.14 0.14
Fosfor % 0.23 0.2 0.17
07/06/22 ILMU TERNAK BABI
Yodium % 0.6 0.55 0.5 78
Lanjut
Zat-zat makanan Satuan 20-30 kg 35-60 kg 60-100 kg

Kalsium % 0.04 0.04 0.04

Khlorin mg 2 2 2

Magnesium % 0.1 0.1 0.1

Mangan mg 0.15 0.15 0.1

Natrium mg 4 3 3

Selenium mg 60 60 50

Tembaga IU 1.3 1.3 1.3

Zink IU 200 150 125

Vitamin IU 11 11 11

Vitamin A Mg 2 2 2

Vitamin D        

Vitamin E        

Vitamin K        

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 79


Tabel 2. Kandungan beberapa bahan pakan berasal dari limbah pertanian
N Bahan
o Makanan PK DE Abu Kalsium Phospor SK Harga/kg

1Jagung 10.5 3250 2.15 0.234 0.414 2.5 1100

2Daun Ubi Jalar 27 500 16.1 1.37 0.46 16.2 100

3Dedak Padi 12 2980 16.9 0.03 0.12 9 700

4Ubi Jalar 3.2 3480 2.65 0.28 0.23 3.45 400

5Daun singkong 24 500 12 1.54 0.457 22 100

6Tepung tulang 0 0 0 29.58 11.64 0 1000

7Minyak 8000

8Singkong 3.3 3400 3.3 0.26 0.16 4.15 400


07/06/22 ILMU TERNAK BABI 80
Tabel 3. Hasil Perhitungan beberapa bahan pakan berasal dari Limbah
Pertanian untuk Pakan Babi

Phospo
Bahan Makanan Jumlah PK DE Abu Kalsium r SK Harga/kg

1 Jagung 10 1.05 325 0.215 0.0234 0.041 0.25 11000

2 Daun Ubi Jalar 30 8.1 150 4.83 0.411 0.138 4.86 3000

3 Dedak Padi 30 3.6 894 5.07 0.009 0.036 2.7 21000

4 Ubi Jalar 22 0.7 765.6 0.583 0.0616 0.051 0.76 8800

5 Daun Singkong 2 0.48 10 0.24 0.0308 0.009 0.44 200

6 Tepung Tulang 2 0 0 0 0.5916 0.233 0 2000

7 Minyak 2 0 160 0 0 0 0 0

9 Ubi Kayu 2 0.07 68 0.066 0.0052 0.003 0.08 800

Total
07/06/22
100 14 2373
ILMU TERNAK BABI
11.004 1.1326 0.47 9.09 81
468
TERIMA KASIH

07/06/22 ILMU TERNAK BABI 82

Anda mungkin juga menyukai