Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ainul Fitriyah

NIM : 232303102067

Matkul : Gizi dan Diet

NUTRISI BAYI

Pendahuluan:
Gizi bayi ditentukan oleh pengalaman awal pada saat prenatal. Kelahiran bayi ada dua,
yaitu secara prematur dan bayi genap bulan (tepat waktu). Bayi prematur adalah lahir belum
waktunya atau tidak cukup bulan, dengan BBL <2,5 kg. Bayi genap bulan adalah lahir tepat
waktu dengan BBL ≥ 2,5 kg. Bayi dikatakan sehat apabila:

 Lahir cukup bulan dengan BB ≥ 2,5 kg, PB 48-50 cm, kulit elastis, licin, mata bersinar.
 Pada umur 4 bulan berat badan menjadi 2 kali BBL, umur 1 tahun 3 kali BBL.
 Rata-rata pertambahan BB 0-4bl : 20-25 g/hari.
 Rata -rata PB bayi lahir : 50 cm, setelah 1 tahun : 74-75 cm, 4 tahun 2 kali PB lahir, 13
tahun 3 kali PBL.

Ketika baru lahir, bayi harus segera dapat membentuk pernapasan paru untuk menerima
makanan (ASI) dari ibunya. Karena ASI merupakan utama bayi yanhg memengaruhi semua
kebutuhan gizi.

Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertambahan fisik secara keseluruhan yaitu pertambahan jumlah dan ukuran sel.

Pertumbuhan ada 3 fase, yaitu:

 Hiperplasia
 Hipertropy
 Hiperplasia dan hipertropy

Pertumbuhan otak pada bayi dimulai saat berada dalam kandungan sampai 2 tahun. Kapasitas
lambung bayi meningkat dari 10-20 ml menjadi 200 ml pada 1 tahun. Bayi yang baru lahir
dapat menyerap 85-90% lemak yang berasal dari ASI beberapa bayi hanya dapat menyerap
70% lemak susu sapi. Pemberian makanan pada bayi disesuaikan dengan maturase sistem
pencenaan dan absorbsi pekembangan sistem neuromuscular.

ASI adalah makanan dan minuman yang ideal bagi bayi terutama sampai bayi berumur
6 bulan. ASI dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Komposisi dan jumalah energi dan zat-zat gizi ASI akan menyesuaikan dengan
pertumbuhan bayi. Adapun pengertian kolastrum adalah ASI yang keluar pada hari 1-5, yang
merupakan cairan kental berwarna kekuningan yang kaya akan protein dan vitamin A serta
berisi zat kekebalan dan zat yang akan mengeluarkan feses pertama. Kolustrum merupakan
imunisasi pertama bagi bayi.
Protein ASI mudah dicerna karena 60% berupa whey, Sebagian besar protein tersebut
berupa a-lactoalbumin dan laktoferin. Zat kekebalan pada ASI akan melindungi bayi dari
penyakit diare dan ISPA.

Jenis – Jenis MP ASI


1. Bubur susu
2. Buah saring
3. Nasi tim saring
4. Nasi tim
5. Makanan selingan

Sanitasi Pemberian MP ASI


Sanitasi saat pembuatan, pemberian dan sisa MPASI sangat penting untuk mendapat
perhatian karena MPASI merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
sehingga dapat mengakibatkan gangguan pencernaan bayi. Ketersediaan air bersih masih
menjadi masalah, oleh karena itu untuk mencegah diare sebaiknya air dimasak terlebih dahulu.

Kebutuhan Gizi Bayi


1. Protein : 2,5g/kg BB
2. Lemak : selain sebagai sumber energi tinggi, lemak juga berfungsi sebagai pelarut
vitamin ADEK dan sumber asam lemak esensial. Lemak yang diperlukan 15-20% dari
kebutuhan total energi.
3. Vitamin dan mineral : dapat dilihat selengkapnya dalam angka kecukupan gizi tahun
2004
4. Air : sebagai bagian terbesar dari tubuh bayi, kehilangan cairan yang banyak dapat
mengakibatkan kematian.

Gangguan yang Mengakibatkan ASI Menjadi Kontraindikasi


A. Situasi yang berhubungan dengan Kesehatan bayi :

1. Kelainan bawaan metabolism


2. Sumbing (diberi ASI perah)
B. Situasi yang berhubungan dengan kesehatan ibu :

1. Kegagalan menyusui
2. Ibu sakit

Makanan yang Tidak Cocok Untuk Bayi


1. Madu
2. Makanan tinggi garam dan gula
3. Makanan yang mengakibatkan tersedak
4. Susu sapi
5. Jus apel/pear terlalu banyak
Masalah Bayi yang Berhubungan Dengan Gizi
1. Pemberian makanan terlalu dini
2. Prevalensi ASI eksklusif sangat rendah (3,7%)
3. KEP, telah terlihat sejak usia 3 bulan
4. Anemia 57%
5. Kekurangan vitamin A 54%
6. DEF Zn 17%
7. Berat bayi lahir rendah 7-8% (1986-1997), 4 prov 16%

Pencegahan dan Penanggulangan


1. Memantau pertumbuhan melalui penimbangan bulanan dengan kartu menuju sehat
(KMS)
2. Pemberian kapsul vitamin A 100.000 IU bagi bayi umur 6-11 bulan
3. Penyuluhan
4. Pemberian makanan tambahan pemulihan
5. Diit Realimentasi (bayi kasus gizi buruk)
6. Kasus BBLR, diberi ASI eksklusif dan metoda kanguru

Anda mungkin juga menyukai