Anda di halaman 1dari 25

1.

Susu kambing
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Susu kambing adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan, dalam
jangka waktu 0-3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat banyak zat gizi
jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing pun biasanya dikonsumsi sekadarnya
saja, atau lebih karena susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Susu kambing rata-rata banyak dikonsumsi di Timur Tengah sejak 7000 SM. Padahal, susu
kambing memiliki protein terbaik setelah telur dan hampir setara dengan ASI. Susu kambing
terbaik adalah susu yang segar (raw goat milk). susu kambing memiliki aroma yang khas bau
prengus, yang disebabkan oleh asam kaproat dalam susu kambing, namun bau ini dapat di
kurangi dengan memberikan pakan tambahan seperti akar som jawa.
Dewasa ini susu kambing mulai banyak diproduksi di Indonesia. Susu kambing
adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan, dalam jangka
waktu 0-3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat banyak zat gizi
jika dibandingkan dengan susu sapi. Susu Kambing dapat menjadi alternatif bagi
konsumen yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Keistimewaan susu kambing
diantaranya :
a)

Kaya Protein, enzim, mineral, vitamin A, dan Vitamin B (riboflavin). Beberapa jenis
enzim juga terdapat dalam susu kambing, antara lain : Ribonuklease, Alkalin
Fosfate, Lipase, dan Xantin Oksidase. Sementara beberapa mineral yang

b)
c)

terkandung dalam susu kambing yaitu Kalsium, Kalium, Magnesium, Fosfor, Klorin
dan Mangan.
Mengandung Antiantritis (inflamasi sendi)
Mempunyai khasiat untuk mengobati Demam Kuning, Penyakit Kulit, Gastritis

d)
e)

(gangguan lambung), Asma, dan insomnia (sulit tidur).


Molekul lemaknya kecil sehingga mudah dicerna.
Bila disimpan di tempat dingin, tidak merubah kualitas khasiatnya.
Ciri-ciri susu kambing murni yang dalam keadaan baik dapat mudah dikenal dari
fisiknya sebagai berikut :
1. Bila kondisi beku -18 derajat susu harus terlihat berwarna kekuning-kuningan
(kandungan
kalsium tinggi)
2. Mudah cair dalam suhu ruang (kandungan air rendah)
3. Mudah diremas setelah dikeluarkan 30 menit dari freezer
4. Aroma susu tercium dengan rasa sedikit manis dan gurih
5. Krim susu dengan air menyatu dan tidak pecah/menggumpal
6. Bau khas kambing tidak tercium menyengat

Faktor yang menyebabkan susu kambing murni menjadi berubah diantaranya :


1. Susu sudah melebihi batas waktu penyimpanannya
2. Suhu tempat penyimpanan yang tidak standart/tidak stabil
3. Mengalami beberapa kali cair kemudian membeku kembali
4. Kebersihan kandang yang tidak terjaga serta pakan yang kurang berkualitas
5. Tercampur dengan kolostrum susu kambing pada awal masa kelahiran

Komposisi susu kambing


kambing peranakan etawah memiliki komposisi susu yang terdiri atas kadar protein 3,6%,
lemak 6,17%, bahan kering 15,49%, dan BKTL 9,32%. Komposisi susu ini dapat dipengaruhi
oleh perbedaan pakan dan perbedaan waktu pemerahan. Pemberian pakan yang kaya akan
omega -3 dan omega-6 terhadap kambing mampu meningkatkan kandungan omega-3 dan
omega-6 pada susu kambing, dan diharapkan adanya kesimbangan rasio omega3:omega6
dalam susu kambing yang bermanfaat untuk kesehatan. Produksi susu kambing tidak nyata
dipengaruhi oelah interval pemerahan, namun memiliki kecenderungan bahwa interval 16:8
jam menunjukkan produksi susu yang lebih tinggi.

Kandungan dan Manfaat Susu Kambing


Menurut Journal of American Medicine, susu kambing adalah makanan paling lengkap yang
diketahui. Ia mengandung vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi, enzim, protein, dan
asam lemak yang mudah dimanfaatkan tubuh Anda. Bahkan, tubuh Anda dapat mencerna
susu kambing hanya dalam 20 menit. Bandingkan dengan 2-3 jam yang dibutuhkan untuk
mencerna susu sapi.Susu kambing adalah susu yang paling mirip dengan susu ibu dari segi
komposisi, nutrisi, dan sifat kimia alami. Hal ini membuat susu kambing menjadi makanan
ideal untuk menyapih anak. Eter gliserol yang jauh lebih tinggi pada susu kambing
dibandingkan pada susu sapi juga membuat beberapa dokter merekomendasikannya untuk
perawatan gizi bayi yang baru lahir. Gejala-gejala seperti gangguan pencernaan, muntah,
kolik, diare, sembelit dan masalah pernafasan dapat dihilangkan ketika susu kambing
diberikan kepada bayi. Namun demikian, bila Anda memiliki bayi di bawah tiga tahun dan
ingin memberikan susu kambing sebagai alternatif susu formula, berkonsultasilah dengan
dokter Anda terlebih dahulu. Tabel di bawah adalah perbandingan kandungan gizi pada susu
sapi, susu kambing dan susu ibu. Meskipun susu kambing adalah jenis susu yang disebutsebut dalam Al Quran dan Alkitab dan meskipun di seluruh dunia lebih banyak orang
meminum susu kambing daripada susu sapi, kita di Indonesia tidak terbiasa meminumnya.
Orang Baratlah (Belanda) yang membiasakan kita semua lebih suka meminum susu sapi
daripada susu kambing! Susu kambing berkualitas tinggi memiliki rasa manis yang lezat dan
kadang-kadang terasa sedikit asin, tidak kalah enak dibandingkan susu sapi.
Nutrisi/jenis susu

sapi kambing manusia

lemak %

3,8

3,6

4,0

padatan bukan lemak %

8,9

9,0

8,9

laktosa %

4,1

4,7

6,9

nitrogen %

3,4

3,2

1,2

protein %

3,0

3,0

1,1

kasein %

2,4

2,6

0,4

kalsium %

0,19

0,18

0,04

fosfor %

0,27

0,23

0,06

klorida %

0,15

0,10

0,06

besi (P/100, 000)

0,07

0,08

0,2

vitamin A (i.u. / g lemak)

39,0

21,0

32,0

vitamin B (ug/100 m)

68,0

45,0

17,0

riboflavin (ug/100ml)

210,0

159,0

26,0

vitamin C (mg asc a/100ml)

2,0

2,0

3,0

vitamin D (i.u. / g lemak)

0,3

0,7

0,07

70,0

69,0

68,0

kalori / 100 ml
Obat terbaik

Susu kambing adalah salah satu obat terbaik untuk membangun kembali jaringan otak, sel-sel
tubuh, sistim saraf, dan kemampuan mental. Susu kambing bermanfaat bagi kesehatan karena
memiliki protein lengkap dari semua jenis asam amino esensial tanpa kandungan lemak
sebesar susu sapi. Molekul-molekul lemaknya hanya sebesar 1/9 ukuran molekul susu sapi,
sehingga lebih mudah dicerna. Orang-orang yang alergi dengan susu sapi bisa meminum
susu kambing tanpa masalah. Alergi terhadap susu sapi dapat ditemukan pada orang-orang
yang memiliki kondisi seperti infeksi telinga kronis, asma, eksim, dan artritis. Meminum susu
kambing dapat mengurangi gejala penyakit-penyakit tersebut. Sebuah penelitian atas orangorang berumur di atas 100 tahun di 90 negara seperti Margaret Patton yang meninggal pada
usia 137, Jonathan Hartop yang berjalan 9 mil sehari pada usia 136 dan hidup sampai 138
tahun, Thomas Parr yang hidup 152 tahun dan Peter Czartin dari Austria hidup sampai 184
tahun, menunjukkan bahwa mereka semua rajin meminum susu kambing. Konon, Mahatma
Gandhi dapat segera bugar kembali setelah berpuasa lama karena meminum susu kambing.
Manfaat kesehatan
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan berkaitan dengan konsumsi susu kambing murni:

1. Susu kambing kurang menimbulkan alergi susu ini tidak berisi protein kompleks
yang merangsang reaksi alergi seperti pada susu sapi.
2. Susu kambing tidak menekan sistem kekebalan.
3. Susu kambing membasakan sistem pencernaan. Susu ini berisi alkali basa sehingga
tidak menghasilkan asam dalam sistem usus.
4. Susu kambing membantu meningkatkan pH aliran darah.
5. Susu kambing mengandung asam lemak seperti asam kaprilat dan kaprat yang
sangat antimikroba. (Mereka benar-benar membunuh bakteri yang digunakan untuk
menguji keberadaan antibiotik dalam susu sapi!)
6. Susu kambing tidak menimbulkan lendir dan tidak merangsang respons pertahanan
sistem kekebalan tubuh manusia.
7. Susu kambing merupakan sumber yang kaya mineral selenium sebagai nutrisi yang
diperlukan untuk kekebalan tubuh dan bersifat antioksidan.

JENIS DAN MACAM-MACAM KAMBING YANG ADA DI INDONESIA

Kambing Kacang

Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di
Indonesia. Badan kambing ini kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga
65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada kambing jantan bisa
mencapai 25 kilogram, sedang kambing betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak,
berbulu lurus dan pendek. Baik kambing betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk
yang pendek.
Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi
terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi. Kambing
kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe kambing pedaging.

Kambing Peranakan Ettawa ( P.E )

Kambing Etawa didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar,
tinggi gumba kambing jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan kambing betina hanya
mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina
hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan
hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini
mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing
Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing Peranakan Etawa atau
PE. Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap
lingkungan lokal Indonesia.

Kambing Jawarandu

Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa


dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing Etawa dan

separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak
1,5 liter per hari.
Kambing Jawa Randu memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. Merupakan
hasil silangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang, sifat fisik kacang
lebih dominan. Baik jantan atupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.
Untuk menghemat biasanya peternak susu kambing memilih kambing ini untuk diternakkan
guna diambil susu nya
Karakteristik:
1. Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing etawa, dengan bobot kambing jantan
dewasa dapat lebih dari 40 Kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 Kg.
2. Baik jantan maupun betina bertanduk.
3. Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.

Kambing Saanen

Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak
memliki tanduk. Warna bulunya putih atau krem pucat. Hidung, telinga dan kambingnya
berwarna belang hitam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukuran sedang dan tegak.
Kambing ini merupakan jenis kambing penghasil susu.
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di Swiss.
Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri telinga
tegak dan mengarah ke depan, bulu dominan putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada
hidung, telinga atau ambing. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
Di Indonesi jenis kambing ini di silangkan lagi denga jenis kambing lain yang lebih resisten
terhadap cuaca tropis, misalnya dengan jenis etawa.

Kambing marica

Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari Kambing Kacang. Kambing Marica yang
terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia
yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah
(endargement). Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros,
Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan.
Kambing Marica punya potensi genetik yang mampu beradaptasi baik di daerah agroekosistem lahan kering, dimana curah hujan sepanjang tahun sangat rendah. Kambing Marica
dapat bertahan hidup pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di
daerah tanah berbatu-batu.Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah telinganya tegak
dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing kacang. Tanduk pendek dan kecil serta
kelihatan lincah dan agresif, adalah salah satu ciri dari kambing Marica

Kambing Samosir

Berdasarkan sejarahnya kambing ini dipelihara penduduk setempat secara turun temurun di
Pulau Samosir, di tengah Danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Kambing Samosir pada mulanya digunakan untuk bahan upacara persembahan pada acara
keagamaan salah satu aliran kepercayaan aninisme (Parmalim) oleh penduduk setempat.
Kambing yang dipersembahkan harus yang berwama putih, maka secara alami penduduk
setempat sudah selektif untuk memelihara kambing mereka mengutamakan yang berwarna
putih. Kambing Samosir ini bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ekosistem lahan kering
dan berbatu-batu, walaupun pada musim kemarau biasanya rumput sangat sulit dan kering.
Kondisi pulau Samosir yang topografinya berbukit, ternyata kambing ini dapat beradaptasi
dan berkembang biak dengan baik.
Penelitian terhadap kambing spesifik lokal yang ada di Kabupaten Samosir Sumatera Utara
dilakukan untuk mengetahui karakteristik morfologik tubuh. Pengamatan ini dilakukan secara
langsung dilapangan melalui pengukuran morfologik tubuh. Data yang terkumpul dianalisis
secara deskriptif. Dari hasil yang diperoleh karakteristik morfologik tubuh kambing dewasa
yaitu rataan bobot badan betina 26,23 kurang lebih 5,27 kg; panjang badan 57,61 kurang
lebih 5,33 cm; tinggi pundak 50,65 kurang lebih 5,28 cm; tinggi pinggul 53,22 kurang lebih
5,43 cm; dalam dada 28,67 kurang lebih 4,21 cm dan lebar dada 17,72 kurang lebih 2,13 cm.
Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal Samosir ini hampir
sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara, yang membedakannya terhadap
kambing Kacang yaitu penotipe warna tubuh yang dominan putih dengan hasil observasi
39,18% warna tubuh putih dan 60,82% warna tubuh belang putih hitam. Dari warna belang
putih hitam didapatkan rataan sebaran warna berdasarkan luasan permukaan tubuh 92,68%
kurang lebih 4,23% warna putih dan 7,32 kurang lebih 4,11% warna hitam. Jenis kambing
jantan berwarna putih sangat diperlukan untuk acara ritual dan adat kebudayaan setempat
(parmalim). Pemberian nama kambing Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal
dengan nama Kambing Putih atau Kambing Batak. Kata Kunci: Morfologik Tubuh, Spesifik
Lokal Samosir

Kambing Muara

Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di


Propinsi Sumatera Utara. Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya
kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan
ada juga berwarna bulu hitam. Bobot kambing Muara ini lebih besar dari pada kambing
Kacang dan kelihatan prolifik. Kambing Muara ini sering juga beranak dua sampai empat
sekelahiran (prolifik). Walaupun anaknya empat ternyata dapat hidup sampai besar walaupun
tanpa pakai susu tambahan dan pakan tambahan tetapi penampilan anak cukup sehat, tidak
terlalu jauh berbeda dengan penampilan anak tunggal saat dilahirkan. Hal ini diduga
disebabkan oleh produksi susu kambing relatif baik untuk kebutuhan anak kambing 4 ekor.

Kambing Kosta

Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini
dilaporkan mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadangkadang ada yang
melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini diduga terbentuk berasal dari
persilangan kambing Kacang dan kambing Kasmir (kambing impor). Hasil pengamatan,
ternyata sebaran warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua sampai hitam. Dengan

presentase terbanyak hitam (61 %), coklat tua (20%), coklat muda (10,2%), coklat merah
(5,8%), dan abu-abu (3,4%). Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2 warna, dan bagian
yang belang didominasi oleh warna putih.
Kambing Kosta terdapat di Kabupaten Serang, Pandeglang, dan disekitarnya serta
ditemukan pula dalam populasi kecil di wilayah Tangerang dan DKI Jakarta.

Selama ini masyarakat hanya mengenal Kambing Kacang sebagai kambing asli Indonesia,
namun karena bentuk dan performa Kambing Kosta menyerupai Kambing Kacang, sering
sulit dibedakan antara Kambing Kosta dengan Kambing Kacang, padahal bila diamati secara
seksama terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satu ciri khas Kambing Kosta adalah terdapatnya motif garis yang sejajar pada bagian
kiri dan kanan muka, selain itu terdapat pula ciri khas yang dimiliki oleh Kambing Kosta
yaitu bulu rewos di bagian kaki belakang mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan Ettawa
(PE), namun tidak sepanjang bulu rewos pada Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak
tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bagian belakang sehingga cocok
dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging.
Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut, walaupun data yang pasti untuk populasi
Kambing Kosta tidak diketemukan, namun perkiraan populasinya di Provinsi Banten hanya
tinggal ratusan ekor saja (500-700 ekor).

Kambing Gembrong

Asal kambing Gembrong terdapat di daerah kawasan Timur Pulau Bali terutama di
Kabupaten Karangasem. Ciri khas dari kambing ini adalah berbulu panjang. Panjang bulu
sekitar berkisar 15-25 cm, bahkan rambut pada bagian kepala sampai menutupi muka dan
telinga. Rambut panjang terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing Gembrong betina
berbulu pendek berkisar 2-3 cm. Warna tubuh dominan kambing Gembrong pada umumnya
putih (61,5%) sebahagian berwarna coklat muda (23,08%) dan coklat (15,38%). Pola warna
tubuh umumnya adalah satu warna sekitar 69,23% dan sisanya terdiri dari dua warna 15,38%
dan tiga warna 15,38%. Rataan litter size kambing Gembrong adalah 1,25. Rataan bobot lahir
tunggal 2 kg dan kembar dua 1,5 kg. Tingkat kematian prasapih 20%.

Asal usul kambing gembrong belum bisa dipastikan. Ada yang menduga kambing tersebut
merupakan persilangan antara kambing Kashmir dengan kambing Turki. Dugaan ini
didasarkan pada ciri-ciri fisik kambing yang hampir mirip dengan kambing gembrong.

Dua jenis kambing itu masuk ke Bali dari luar negeri sebagai hadiah untuk seorang
bangsawan Bali. Dari persilangan dua kambing itulah kambing gembrong muncul. Kambing
itu berkembang hingga beranak pinak. Tetapi, cerita ini juga masih simpang siur. Soal asal
usul kambing itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kambing gembrong sangat unik. Kambing ini dulunya banyak hidup di daerah pantai di
Kabupaten Karangasem. Nelayan sering memotong bulunya yang panjang lalu diikatkan ke
kail untuk menangkap ikan, kata Ketua Yayasan Bali Tekno Hayati yang juga peneliti di
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bali, Suprio Guntoro.
Kajian ilmiah soal khasiat bulu kambing itu hingga bisa mengundang ikan datang memang
belum diketahui secara persis. Para nelayan setempat berkeyakinan, bulu yang ditaruh dekat
kail itu bercahaya hingga mengundang ikan berdatangan.
Ikan yang hiruk pikuk di dekat bulu itu akan tersangkut mata kail yang letaknya tak jauh dari
bulu kambing itu. Tanpa pakan, nelayan dengan mudah mendapat ikan. Cara ini sudah
dikenal lama dan masih digunakan nelayan setempat. IHWAL makin punahnya kambing itu
diduga disebabkan oleh banyak hal. Ada yang menyebutkan bermula dari kepercayaan
nelayan yang berkeyakinan bahwa bila kambing jantan sering dikawinkan dengan kambing
betina akan menyebabkan bulunya rontok.

Mereka berusaha mencegah kambing jantan itu mengawini kambing betina agar bulunya
tetap lebat. Maklum saja, mereka berusaha mendapatkan bulu itu karena harganya sangat
mahal, bahkan hingga mencapai Rp 400.000 per kilogram. Tentu saja nelayan berusaha agar
bulu kambing itu tetap lebat. Akibatnya regenerasi kambing gembrong ini sangat lambat,
hingga sekarang tinggal sedikit. Kita sudah berupaya dengan memberi penyuluhan kepada
penduduk bahwa tidak benar kalau sering kawin bisa mengakibatkan bulu rontok, kata
Guntoro.

Upaya penyuluhan terus dilakukan, tetapi masih saja ada masyarakat yang percaya dengan
keyakinan itu hingga menyulitkan upaya pelestarian kambing itu. Keyakinan itu masih
melekat di kalangan pemilik kambing. Makin punahnya kambing itu juga diakibatkan
desakan ekonomi nelayan setempat. Para nelayan yang umumnya miskin dengan mudah
menjual kambing itu ke tukang jagal karena desakan ekonomi. Misalnya ketika anak harus
sekolah, mereka terpaksa menjual kambing itu untuk biaya sekolah anak-anak mereka. Ada
juga yang menyebutkan, dengan bulu yang lebat hingga menutup bagian kepala, menjadikan
kambing ini mudah punah. Alasannya, kambing ini kesulitan untuk makan akibat mata dan
mulutnya tertutup oleh bulu. Kesulitan ini mengakibatkan makanan sulit masuk ke mulut
hingga tidak bisa menerima masukan gizi yang memadai. Akibatnya, kambing mudah
terserang penyakit hingga mati. Semua penyebab ini mungkin saja saling berkait hingga
makin memperparah kepunahan kambing tersebut. Tanpa disadari kambing itu terus
berkurang.
UPAYA untuk melestarikan kambing gembrong ini belum dilakukan secara serius. Dari
tahun ke tahun belum ada pihak yang mau melestarikan hewan ini, bahkan nyaris terlupakan
dan tidak mendapat perhatian. Pada mulanya, Yayasan Bali Tekno Hayati yang mendapat
sponsor dari Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) pada tahun 1998-1999 mulai
melakukan konservasi. Dengan dana Rp 25 juta, yayasan membeli kambing itu dari nelayan,
kemudian menitipkannya. Mereka yang dititipi berhak mendapat induknya, namun

berkewajiban untuk menyerahkan anakannya. Dari anakan ini, yayasan kemudian


menitipkannya lagi ke peternak lainnya yang diharapkan agar terus berkembang hingga
kambing ini bisa lestari.

Akan tetapi, upaya ini hanya berlangsung dua tahun akibat yayasan kesulitan dana untuk
melestarikan kambing itu. Dana dari Kehati hanya dapat digunakan selama dua tahun itu. Di
sisi lain, dengan alasan tertentu akibat desakan ekonomi, kambing-kambing itu tidak terurus
dengan baik. Bahkan, peternak juga ada yang menjualnya hingga upaya pelestarian
terhambat. Agar tidak makin punah, Yayasan Bali Tekno Hayati dengan bekerja sama BPTP
melokalisasi kambing yang masih menjadi hak yayasan. Sebanyak tujuh ekor kambing
akhirnya dipindah dan dipelihara di kebun percobaan BPTP Bali di Desa Sawe, Kabupaten
Jembrana.

Dari tujuh ekor itu kini telah beranak menjadi 10 ekor. Kedua lembaga itu kini berusaha
melestarikan satwa langka tersebut secara in situ atau di habitatnya, yaitu di Kabupaten
Karangasem dan eks situ atau di luar habitatnya. Mereka juga mencoba menyilangkan dengan
kambing peranakan ettawah (PE). Dengan persilangan itu dihasilkan kambing gettah alias
gembrong ettawah.

Saat ini, setidaknya terdapat enam induk kambing peranakan ettawah yang mengandung
benih gembrong. Persilangan ini salah satunya dilakukan di Desa Bongancina, Kecamatan
Bungsubiu, Kabupaten Buleleng. Harapannya, agar kambing gembrong tidak punah.

Upaya pelestarian ini masih jauh dari yang diharapkan. Jumlah kambing itu masih bisa makin
berkurang kalau tidak ada upaya serius untuk melestarikannya. Apalagi sebagian besar
kambing yang masih hidup berada di tangan peternak atau nelayan yang miskin. Masih
banyak dibutuhkan bantuan dan dukungan dari semua pihak agar kambing ini tidak lenyap.
Mengharapkan bantuan pemerintah? Mungkin masih sulit untuk mendapatkan bantuan
pemerintah untuk urusan yang satu ini. Pemerintah belum banyak memperhatikan masalah
seperti ini. Pemerintah masih sibuk dengan urusan ekonomi dan politik yang belum selesai
hingga sekarang.

Siapa tahu ada sponsor yang mau membantu pelestarian kambing yang satu ini. Sayang bila
kambing gembrong hilang dari muka Bumi hanya karena kita lalai untuk melestarikannya.

Kambing Boer

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama
lebih dari 65 tahun. Kata Boer artinya petani. Kambing Boer merupakan satu-satunya
kambing pedaging yang sesungguhnya, yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang

cepat. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35 45 kg pada umur lima hingga enam
bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 0,04 kg per hari. Keragaman ini
tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Dibandingkan
dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi
dan mencapai 40% 50% dari berat tubuhnya
.
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam,
berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung,
berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing
Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi
dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka
berjemur di siang hari.

Karkas Kambing Boer


KARAKTERISTIK KAMBING BOER JANTAN
Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi
dengan pantat yang berotot. Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim,
mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC) dan mudah beradaptasi
terhadap perubahan suhu lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Mereka dapat hidup di
kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara alamiah
mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman
semak daripada rumput.
Kambing Boer jantan dapat menjadi hewan yang jinak, terutama jika terus berada di sekitar
manusia sejak lahir, meskipun ia akan tumbuh dengan berat badan 120 150 kg pada saat
dewasa (umur 2-3 tahun). Mereka suka digaruk dan digosok di bagian belakang telinganya,
hingga punggung dan sisi perutnya. Mereka dapat mudah ditangani dengan memegang
tanduknya. Mereka dapat juga dilatih dituntun dengan tali. Namun, sebaiknya jangan
mendorong bagian depan kepalanya karena mereka akan menjadi agresif.

Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja sepanjang tahun. Mereka berbau tajam karena hal
ini untuk memikat betina. Seekor pejantan dapat aktif kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi
disarankan agar satu pejantan tidak melayani lebih dari 8 10 betina sampai pejantan itu
berumur sekitar satu tahun. Boer jantan dewasa (2 3 tahun) dapat melayani 30 40 betina.
Disarankan agar semua pejantan dipisahkan dari betina pada umur 3 bulan agar tidak terjadi
perkawinan yang tidak direncanakan. Seekor pejantan dapat mengawini hingga selama 7 8
tahun.
KARAKTERISTIK KAMBING BOER BETINA
Boer betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan kepala dan leher
ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Ia dapat dikawinkan pada

umur 10 12 bulan, tergantung besar tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan.
Ia mampu melahirkan anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat
menghasilkan 1 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya akan beranak kembar dua,
tiga, bahkan empat. Boer induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi
yang cukup untuk disusu anak-anaknya. Ketika anaknya berumur 2 3 bulan induk mulai
kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting, tetapi kadangkala tidak semuanya
menghasilkan susu. Sebagai ternak yang kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi
tiga bulan setelah melahirkan. Birahinya dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak cepat
disebut flagging. Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5 8 tahun. Betina
dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 90 kg. Boer betina maupun jantan
keduanya bertanduk.

PERKAWINAN SILANG DENGAN KAMBING LOKAL


Kambing lokal yang dipelihara di Indonesia berasal dari berbagai varietas kambing jenis
perah. Jika Boer jantan dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara alam atau dengan
inseminasi buatan, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% Boer sangatlah
mengagumkan. Keturunan F1 ini akan membawa kecenderungan genetik yang kuat dari
Boer. Besarnya tubuh dan kecepatan pertumbuhannya akan tergantung pada besarnya
kambing lokal yang dikawinkan. biasanya disilangkan dengan jenis jawa randu dan etawa.

Tergantung dari ransum pakannya, hasil silangan jantan dapat mencapai berat dipasarkan 35
45 kg dalam waktu enam sampai delapan bulan, dengan peningkatan jumlah daging pada
karkas lebih banyak dari yang dihasilkan anak kambing lokal dengan umur yang sama.
Penting untuk dipahami bahwa protein membentuk otot. Penggunaan jagung, tanaman
leguminosa dan rumput lokal merupakan sumber protein alami yang sangat bagus. Pada umur
satu minggu, anak kambing harus disediakan pakan dari sumber yang sama dengan induknya.
Meskipun mereka masih menyusu induknya, mereka akan mulai makan hijauan pada umur
sangat muda. AIR MINUM TERSEDIA SETIAP SAAT ADALAH PENTING baik untuk
induk maupun anaknya.
Kambing Boerandu
Merupakan kambing hasil persilangan antara kambing boer jenis tyson f1 dan kambing jawa
randu

Kambing boerawa

Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan
kambing Peranakan Etawah (PE) betina. Ternak hasil persilangan kedua jenis kambing tadi
disebut dengan Boerawa yakni singkatan dari kata Boerawa dan Peranakan Etawah. Kambing
hasil persilangan ini mulai berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung
khususnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, walaupun upaya persilangan antara
kambing Boer dengan kambing lokal telah dilakukan dibeberapa propinsi lainnya seperti
Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Timbulnya upaya mengembangkan kambing Boerawa di Lampung, sebenarnya didasari oleh


makin rendahnya harga kambing-kambing PE milik kelompok-kelompok tani ternak wilayah
Gedong Tataan Lampung Selatan. Selama ini kambing PE lebih banyak dijual sebagai
kambing bibit dengan konsumen peternak dari luar propinsi seperti Bengkulu, jambi,
Sumatera Barat hingga Aceh, namun entah bagaimana 3 tahun terakhir ini permintaan bibit
kambing PE dari lokasi-lokasi tersebut makin berkurang dan oleh pemiliknya banyak dijual
sebagai kambing potong. Sebagai kambing potong, nilai jualnya dihargai atau dinilai
berdasarkan bobot badannya. Hal itu tentunya merugikan peternak dikarenakan postur tubuh
kambing PE tidak banyak memiliki daging yang tebal, namun cenderung kurus dan tinggi.
Sehingga pendapatan atau harga yang diterima peternak dirasakan tidak sebanding dengan
kualitas ternak yang dijual tersebut. Sebagai kambing bibit, harga kambing PE relatif lebih
tinggi jika dibandingkan dengan sebagai kambing potong. Harga jual kambing bibit makin
tinggi jika kualitas ternak yang dijual makin bagus.
Turunnya harga ternak kambing sempat menyebabkan menurunnya motivasi kelompok
untuk mengembangkan ternaknya. Namun terkadang muncul pertanyaan, mengapa harga jual
kambing PE di wilayah tersebut mengalami penurunan ?. Beberapa hal yang mungkin saja
menjadi penyebabnya, antara lain : -1) Daerah atau wilayah-wilayah yang selama ini
membeli kambing PE bibit tidak lagi membeli dikarenakan sudah mampu menghasilkan
kambing PE sendiri sehingga dirasakan tidak atau kurang perlu mendatangkan kambing PE
dari luar daerah,. -2) Kualitas kambing PE yang ada di Gedong Tataan kalah bersaing dengan
daerah lain, sehingga konsumen lebih memilih mendatangkan kambing dari daerah-daerah
tersebut.
Salah satu upaya pemecahan masalah diatas tadi adalah dengan mengembangkan dan
mengenalkan kambing potong yang memiliki produksi daging yang lebih tinggi melalui
upaya persilangan. Memperhatikan dari hasil penelitian, pengamatan dan lainnya (studi
literatur, studi banding), Dinas Peternakan Propinsi Lampung mencoba menghasilkan
kambing silangan Boer dengan PE. Latar belakang pemikirannya adalah mendapatkan sifat
produksi daging yang tinggi dari kambing Boer dan memperoleh penampilan tubuh yang
tinggi dan panjang dari kambing PE, sehingga diharapkan diperoleh kambing yang gempal
namun berpostur besar dan tinggi. Selain aspek tersebut, hal lain yang mendasari penggunaan
kedua jenis kambing tersebut adalah kemampuan beradaptasi dengan aspek lingkungan yang
tinggi.
Upaya mengembangkan ternak kambing hasil persilangan ini mendapat respon yang baik
dari peternak maupun dari instansi terkait didaerah. Sejak 2 tahun terakhir, program
pengembangan kambing Boerawa banyak dilakukan dibeberapa kabupaten /kota di Lampung.
Sebagai contoh Kabupaten Tanggamus telah mencanangkan diri sebagai daerah kambing
Boerawa. Sebagai suatu upaya meningkatkan produktifitas kambing lokal, persilangan untuk
menghasilkan kambing Boerawa perlu didukung dan ditindak lanjuti secara terukur.
Maksudnya adalah dengan tetap memperhatikan kaidah-kaedah teknis perbibitan ternak
sehingga dapat diperoleh kambing persilangan yang benar-benar memiliki performans dan
nilai genetik yang tinggi. Persilangan bagaimanapun bentuknya, sebagai suatu cara atau
metode perbaikan mutu genetik ternak hendaknya mengacu kepada kaidah-kaidah perbibitan
dan pembibitan ternak. Harapannya adalah untuk memperoleh mutu genetik yang lebih
unggul dan menghindari hal-hal yang merugikan seperti terjadinya inbreeding dan
sebagainya. Hal tersebut tentunya diaplikasikan dalam bentuk tatalaksana pemeliharaan yang
baik, sistim perkawinan dan seleksi yang benar hingga penetapan standar/kelas kambing
Boerawa.

Selama ini Boerawa diartikan kambing silangan antara pejantan Boer dengan betina PE,
batasan apakah harus menggunakan betina PE berkelas ataupun PE jenis rambon belum
ditetapkan secara jelas, begitu juga dengan penggunaan istilah Boerawa . Sebutan Boerawa
selama ini ditujukan untuk ternak turunan yang jantan saja, entah berasal dari hasil
persilangan pertama ataupun hasil backcrossnya. Kedepan nampaknya diperlukan upayaupaya yang lebih terfokus dalam menyusun rancangan peningkatan mutu genetik secara
terukur dan terancang. Arti terancang disini adalah adanya desain ataupun saemacam cetak
biru pola atau bentuk dari pemuliaan yang hendak dilakukan, sedangkan terukur
dimaksudkan dapat diamati hasil dari upaya tersebut dengan tingkat performance atau
kualitas yang lebih baik. Koordinasi dan kerjasama antara beberapa pihak terkait barangkali
dapat menghasilkan program yang lebih komprehensif dan aplikatif ( Dinas peternakan,
perguruan tinggi dll). Desain, cetak biru ataupun rancangan program pengembangan kambing
Boerawa hendaknya disusun dengan tetap mengedepankan kaidah-kaidah pemuliaan,
aplikatif dan dapat digunakan sebagai acuan teknis dalam produksi kambing Boerawa di
lapangan.

Akhirnya, upaya pengembangan kambing Boerawa di Lampung yang merupakan langkah


awal dalam mendorong berkembangnya usaha peternakan bagi petani perlu didukung secara
lebih maksimal, tentunya peran pemerintah melalui dinas teknis terkait harus lebih responsif
dalam menanganinya melalui program-program yang lebih efektif, berhasil dan berdaya
guna.
sumber: http://infoternak.com

HASIL OLAHAN SUSU KAMBING


Diolah menjadi susu bubuk, serta aneka manakan olahan , seperti dodol susu, pangsit susu
dan es krim dalam kemasan.

2.

Susu Kuda Liar

Pernah mendengar susu kuda liar? Jika iya, pernah mencoba? Sebagian dari kita mungkin
akan bergidik ngeri. Tak jarang pula yang jijik. Sebab, selama ini kuda memang kurang
familiar sebagai penghasil susu. Padahal berdasarkan fakta, susu kuda liar justru memiliki
kandungan senyawa yang mendekati kebaikan Air Susu Ibu atau ASI. Selama ini pangsa
pasar didominasi oleh susu sapi. Rasanya memang nikmat. Tapi tahukah Anda bahwa rasa
susu kuda liar lebih gurih lagi? Kelezatan rasa tersebut disebabkan kandungan gula alami
juga lemaknya yang lauh lebih tinggi. Karena itu wajar jika susu kuda bertekstur lebih
creamy atau kental jika dibandingkan dengan jenis susu lainnya. Selain nikmat, ternyata
manfaat susu kuda liar juga cukup komplit. Tak hanya memasok kebutuhan kalsium, di
setiap tetes susu kuda ini juga menyimpan beberapa khasiat. Tak percaya?

Pemasok Nutrisi terbaik


Manfaat utama susu kuda liar tentunya sebagai pemasok nutrisi yang lengkap. Sama seperti
jenis susu lainnya, kuda juga menghasilkan cairan lezat lengkap dengan komponen
senyawanya antara lain lemak, kalsium beragam vitamin seperti A, B, C dan juga E, kalium,
kalsium, magnesium, protein, zat besi dan masih banyak lagi lainnya. Istimewanya, susu
kuda liar ini memiliki rantai protein yang lebih sederhana sehingga jauh lebih mudah
dicerna. Selain bermanfaat sebagai sumber nutrisi, susu kuda liar juga baik untuk
menambah daya tahan bayi terutama yang dilahirkan secara prematur. Hal ini dikarenakan
susu kuda liar memiliki anti bakteri alamiah yang terkandung di dalam setiap tetesnya.

Berkhasiat Menghalau Penyakit


Manfaat susu kuda liar menurut beberapa penelitian klinis dianggap jauh lebih ampuh
menghalau penyakit jika dibandingkan dengan kuda yang diternakkan. Hal ini disebabkan
kualitas kuda yang dilepas di alam liar jauh lebih baik ketimbang kuda yang hidup di
kandang. Sama seperti seorang ibu, ASI terbaik juga bersumber dari wanita yang kualitas
emosionalnya lebih baik. Berdasarkan penelitian juga testimony banyak orang, berikut
manfaat susu kuda liar yang telah terbukti:
1. Menyembuhkan radang usus. Hal ini didasarkan pada penelitian sebuah Universitas
di Jerman. Berdasarkan temuan mereka, susu kuda liar mampu merangsang
pertumbuhan bakteri baik di dalam usus manusia sehingga perlawanan terhadap
bakteri buruk bisa dua kali lebih baik. Dengan demikian zat kurang baik di dalam usus
bisa direduksi.
2. Menyembuhkan eksim. Manfaat susu kuda liar yang satu ini banyak diyakini oleh
masyarakat. Caranya cukup mudah, kentalkan susu kuda liar dan campurkan dengan
lidah buaya setelah itu balurkan pada kulit yang terkena eksim.
3. Jika didasarkan pada keyakinan masyarakat maka manfaat susu kuda liar lainnya
adalah menyeimbangkan kadar gula di dalam darah, mencegah stroke ringan
maupun berat dengan cara mengontrol tekanan darah, memelihara organ tubuh
seperti ginjal dan paru-paru, meringankan penyakit asma juga liver, dan masih
banyak lagi lainnya. Memang belum diteliti secara medis, namun jika didasarkan
pada kompleksnya nutrisi dalam setiap tetes susu kuda liar, maka sederet manfaat
tersebut benar adanya. Siap mencicipi susu kuda liar? Selamat mencoba.

Kandungan Gizi Susu Kuda Liar

Ada banyak susu hewan yang layak dan sudah popular untuk dikonsumsi oleh masyarakat,
baik karena khasiatnya ataupun karena rasanya yang enak. Khalayak umum telah mengenal
susu sapi, susu kambing, susu kuda liar ataupun jenis lain yang belum banyak dikenal akan
coba kita ulas.

Susu Kuda Liar


Kuda yang hidup secara ekstensif atau dibiarkan secara liar dia alam seperti khususnya di
pulan Sumbawa lah yang pada tahun 1998 yang lalu mulai dikenal oleh khalayak umum
untuk dikonsumsi susunya karena khasiatnya.
kuda sumba 300x181 Susu Kuda LiarSusu kuda liar dari Pulau Sumbawa tersebut menjadi
popular karena khasiatnya banyak diekspos oleh media, hal tersebut tak lepas dari hasil dari
penyelidikan Dr. Drh. Diana Hermawati. MSi, berkat susu kuda liar asal pulau Sumbawa ini
pula ia mendapat gelar Doktor dari Fakultas Pascasarjana IPB tahun 2005 silam.
Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa keistimewaan susu kuda liar Sumbawa, tidak
mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi
bahan pengawet apapun.
Hebatnya susu kuda liar ini dapat disimpan dalam suhu kamar sampai 5 bulan. Karena hal
inilah dapat disimpulkan bahwa dalam susu kuda liar asal Sumbawa tersebut terdapat zat
yang bisa menghambat tumbuhnya bakteri. Zat tersebut berupa senyawa anti mikroba
alami.

Rimpu 6 Susu Kuda Liar


Khasiat susu kuda liar asal Sumbawa ini bisa dirasakan hanya dengan mengkonsumsi 25-5cc
setiap hari, bisa sekali atau dua kal.
Efek dari susu kuda liar ini sangat baik untuk kesehatan saluran pencernaan, hal ini
disebabkan susu kuda liar ini banyak mengandung prebiotik alami. Hanya dengan dosis yang
dianjurkan atau sebanyak 50cc, maka prebiotiknya sudah dapat secara optimal menekan
jumlah bakteri jahat yang terdapat dalam saluran pencernaan, berbagai penyakit yang
muncuk pada saluran pencernaan seperti tifus, kolera, disentri juga TBC, Leukimia dan
Tumor . Susu ini juga dapat menjaga kebugaran tubuh, memperbaiki stamina yang loyo
Sebelumnya peredaran susu kuda liar asal Sumbawa sempat dilarang oleh Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) karena dinilai promosi susu ini bersifat menyesatkan dan
khasiatnya meragukan karena belum diuji coba secara klinis. Namun semua itu kini
terbantahkan berkat penelitian Diana
Bahkan di rusia sudah sejak tahun 1962 susu kuda liar dipakai di banyak rumah sakit
rumah sakit di daerah Samara, Moskwa, Leningrad, Volinsk, jika dihitung sudah ada
sebanyak 23 rumah sakit di Rusia yang memanfaatkan Susu kuda liar. Susu kuda liar di rusia
di olah menjadi Koumis yangd igunakan untuk Koumis therapy yang digunakan untuk

mengobat penyakit penyakit seperti tuberculosis (TBC), saluran pencernaan, avitaminosis,


anemia (lesu darah), penyakit kardiovaskuler, lever dan ginjal.
Masyarakat meyakini bahwa susu kuda Sumbawa mempunyai khasiat dapat mengobati
bermacam-macam penyakit namun demikian khasiat tersebut belum berdasarkan pada hasil
penelitian. Lebih lanjut, masyarakat yang mengkonsumsi susu kuda Sumbawa yakin
khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker, tuberkulosis paru-paru,
saluran kencing, anemia, saluran pencernaan dan jenis penyakit lainnya yang tidak dapat
ditanggulangi oleh dokter, sehingga oleh masyarakat sering disebut sebagai obat dewa.
Di lain pihak ada sebagian masyarakat yang menyangsikan khasiat susu kuda Sumbawa
sebagai obat, sebagaimana dikutip dari pemberitaan beberapa media masa. Sementara,
hasil pengujian di Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di beberapa daerah
menunjukkan bahwa susu kuda Sumbawa bersifat asam dengan, pH 3-4, tidak mengandung
bakteri patogen, bahan pengawet maupun bahan yang membahayakan, serta nilai gizinya
baik dan kadar lemaknya rendah, yaitu 0,97%.
Kalo sudah soal khasiatnya, tentu saja setiap produk itu ada efek sampingnya.
Menurut cerita konsumen yang sudah sering mengkonsumsi susu ini, ada efek sampingnya ,
hal tersebut terjadi karena kondisi perut konsumen tersebut tidak cocok dengan susu, atau
tidak dapat menerima susu pada umumnya.
Reaksi awal biasanya terjadi 2 3 jam setelah mengkonsumsi, pada penderita penyakit
jantung dan paru paru, dada akan terasa sesak dan panas, namun efek yang demikian
tersebut tidaklah lama, hal tersebut terjadi karena proses yang terjadi dalam tubuh, dimana
susu kuda liar Sumbawa tersebut memerangi penyakit yang ada.
Susu kuda yang telah difermentasi diberitakan khasiatnya lebih baik daripada yang segar.
Fermentasi yang terjadi juga sagantlah baik, karena fermentasi tersebut terjadi tanpa
menambahkan bahan2 apapun dari luar. Terjadi alami saja.
Baik juga untuk mengurangi rasa asamnya, susu kuda liar ini ditambahkan madu untuk
mengkonsumsinya. Bisa juga ditambahkan madu arab yang juga sangat berkhasiat .
Pada penderita Maag, sebaiknya mengkonsumsi susu kuda liar ini setelah makan dan
dikonsumsi 2x sehari.
Menurut peneliti utama pada Puslitbang Gizi Depkes RI Dr Hermana MSc APU, susu kuda,
termasuk susu kuda Sumbawa, lebih cocok dikonsumsi bayi, karena komposisi kandungan
gizinya sangat mendekati air susu ibu (ASI).

Dosen tamu di Institut Peranian Bogor ini menjelaskan kadar casein, laktosa, lemak, protein,
dan mineral, serta komposisi asam lemaknya pun terdiri dari asam lemak rantai pendek
yang mudah diserap.
Jika dilihat dari komposisinya maka susu kuda liar ini tidaklah berbeda dengan susus jenis
lain, namun menurut laporan FAO komposisi kadar gizi yang ada dalam susu kuda liar ini
mendekati atau mirip dengan ASI, jika dibandingkan dengan susu sapi segar yang tidak
cocok untuk dikonsumsi oleh bayi. Kandungan casein yang tinggi pada susu sapi segar akan
menggumpal dan susah dicerna pada saluran pencernaan bayi.
Proses fermentasi yang terjadi pada susu kuda liar, adalah mengubah laktosa menjadi asam.
hal tersebut membantu melancarkan pencernaan, proses fermentasi juga berfungsi untuk
menghindari penggumpalan protein.
Anda mungkin pernah mendengar atau melihat iklan mengenai susu kuda liar (belakangan
disebut susu kuda sumbawa). Dalam iklan tersebut, seringkali disebut bahwa susu kuda liar
dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, hipertensi, kanker
payudara, kanker leher rahim, dan bahkan meningkatkan gairah seksual.
Benarkah demikian? Klaim-klaim semacam itu masih membutuhkan penelitian panjang
untuk membuktikannya. Namun, dari bukti ilmiah yang ada, susu kuda memang memiliki
sejumlah keunggulan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah 5 di antaranya:
1. Kaya vitamin
Kandungan vitamin susu kuda lebih banyak daripada susu sapi. Vitamin dan mineral yang
terkandung dalam susu kuda antara lain: Vitamin A, B2, B6, B12, C, E, zat besi, kalsium,
kalium dan magnesium.
2. Menyembuhkan radang usus
Para peneliti dari Universitas Jena di Jerman menemukan bahwa susu kuda membantu
mengatasi gangguan radang usus besar, yang biasanya ditandai dengan diare hebat bercampur
darah.
Radang usus dapat timbul karena terlalu banyak bakteri buruk di dalam usus. Bakteri itu
menciptakan racun yang mengiritasi dinding usus dan diserap ke dalam darah. Hal ini pada
gilirannya menimbulkan diare atau sembelit, usus bergejolak, perut kembung, mual dan
meningkatkan produksi asam lambung. Susu kuda merangsang pertumbuhan bakteri baik
dalam usus, sehingga bakteri buruk tidak dapat berkembang lebih lanjut dan zat-zat beracun
dalam darah bisa dibuang.
3. Cocok sebagai pengganti susu sapi
Kata Dr Rene Madeleyn dari departemen pediatrik di RS Filder di Stuttgart: susu kuda yang
mengandung banyak antibodi penetralisir bakteri dan virus ini adalah susu hewan paling

mirip dengan susu manusia Kami sering memberikannya kepada bayi prematur untuk
meningkatkan kekuatan dan kekebalan.
Susu kuda sangat mirip dengan air susu ibu baik dari segi kandungan gizi maupun
komposisinya. Selain susu kambing, susu kuda dapat menjadi alternatif bagi bayi yang alergi
terhadap susu sapi. Namun berhati-hatilah dalam memilih produknya karena bila
penyiapannya tidak steril maka dapat berbahaya bagi bayi. Konsultasikan dengan dokter
Anda sebelum memberikan susu kuda kepada bayi.
4. Menyembuhkan eksim
Eksim adalah salah satu penyakit kulit paling umum yang menyebabkan infeksi lokal yang
ditandai dengan gatal, kemerahan, bengkak dan lecet. Susu kuda yang dikentalkan dan
dicampur dengan lidah buaya dapat mengurangi gejala eksim hingga 30%.
5. Lebih awet
Susu kuda mengandung komponen antibakteri alami sehingga membuat susu menjadi awet.
MenGeNaL SuSu kUDa
Asal usul susu kuda ?
Menurut Hermawati (2005), susu kuda sejak lama telah dikonsumsi oleh masyarakat di
daerah Asia Tenggara, Mongolia, Eropa Timur, dan Rusia. Susu kuda umumnya dikonsumsi
dalam bentuk susu fermentasi sebagai minuman sehari-hari maupun untuk pengobatan.
Buckle et al (1978) mengemukakan bahwa susu mengandung semua zat gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup anak mamalia. Zat-zat gizi tersebut diantaranya
adalah lemak, protein, karbohidrat (laktosa), vitamin, mineral, dan air. Komponen dan
karakteristik zat gizi dalam susu memungkinkan zat gizi susu mudah diserap oleh tubuh.
Bedanya susu kuda dengan susu hewan ternak lainnya dan susu manusia (ASI) ?
Terdapat perbedaan antara kadar lemak, protein, gula, abu dan air pada komposisi susu dari
beberapa hewan ternak dan manusia. Kadar lemak susu kuda sebesar 1,59 persen; kadar
lemak susu sapi sebesar 3,90 persen; sedangkan kadar lemak susu manusia sebesar 3,80
persen (Tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa kadar lemak susu kuda lebih rendah dibanding
susu sapi maupun susu manusia sehingga susu kuda relatif tidak menyebabkan kegemukan.
Tabel 1. Komposisi Kandungan Zat Gizi pada Susu Kuda, Susu Hewan Ternak Lain dan
Susu Manusia
Jenis

Lemak (%)

Protein (%)

Laktosa (%)

Abu (%)

Air (%)

Kambing

4,09

3,71

4,20

0,79

87,81

Ikan Paus

22,24

11,90

1,79

1,66

63,00

Kelinci

13,60

12,95

2,40

2,55

68,50

Kerbau

7,40

4,74

4,64

0,78

82,44

Kuda

1,59

2,00

6,14

0,41

89,86

Domba

8,28

5,44

4,78

0,90

80,60

Anjing Laut

54,20

12,00

0,53

34,00

Sapi

3,90

3,40

4,80

0,72

87,10

Manusia

3,80

1,20

7,00

0,21

87,60

Sumber: Buckle et al (1978)


Keunggulan susu kuda terutama susu kuda Sumbawa ?
Susu kuda memiliki nilai energi lebih rendah dibandingkan susu sapi maupun air susu ibu
(ASI). Seratus gram susu kuda, susu sapi, dan ASI mengandung energi sebesar 44, 64, dan 70
kkal. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi orang yang berdiet rendah kalori.
Susu kuda lebih cocok diberikan pada bayi dibandingkan susu sapi karena kemiripan
komposisi zat gizi susu kuda dengan ASI. Susu sapi segar tidak cocok bagi bayi karena
kandungan casein-nya tinggi dan akan menggumpal di dalam perut bayi sehingga sulit
dicerna. Selain itu, proses fermentasi pada susu kuda adalah mengubah laktosa menjadi asam.
Dalam proses itu, terjadi perubahan komponen menjadi asam lemak yang berfungsi
melancarkan pencernaan. Proses fermentasi juga menghindari penggumpalan protein.
Menurut peneliti utama pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Departemen
Kesehatan Indonesia, Dr. Hermana MSc. APU. (2001), susu kuda termasuk susu kuda
Sumbawa, lebih cocok dikonsumsi bayi karena komposisi kandungan gizinya sangat
mendekati ASI. Selain itu, susu kuda Sumbawa memiliki banyak kandungan gizi sehingga
terbukti mampu menjaga stamina dan kesehatan jasmani (Tabel 2).
Tabel 2. Kandungan Gizi Susu Kuda Sumbawa Per 100 Gram
Jenis Kandungan Gizi

Kadar (dalam gram)

Protein

2,26000

Lemak

1,68000

Laktosa

4,31000

Ca

0,11400

Vitamin C

0,13500

Fe

0,00064

Provitamin A

0,69000

Protein Kasein

1,30000

Protein Whey

1,20000

Sumber: Hermawati (2009)


Selain dikenal sebagai minuman kesehatan, susu kuda Sumbawa juga sangat dikenal sebagai
obat alternatif karena berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit saluran
pencernaan, maag, asam urat, diabetes, lever, ginjal, tuberculosis (TBC), anemia, radang
paru-paru dan kanker.Permintaan akan khasiat tersebut cenderung meningkat seiring
peningkatan jumlah penderita TBC di Indonesia. Menurut data dari World Health
Organization (2009), Indonesia menempati posisi ketiga terbesar di dunia setelah India dan
China, dengan angka insiden sebesar 107 per 100 ribu penduduk (Siwang 2009).
Selain itu, keunggulan lain dari susu kuda Sumbawa adalah aktivitas antimikrobanya yang
kuat, dan tidak ditemukan pada susu kuda bukan Sumbawa dan susu sapi. Susu kuda pacu
turunan kuda Sumbawa masih mempunyai aktivitas antimikroba meskipun lebih lemah
daripada susu kuda Sumbawa murni. Susu kuda Sumbawa mengandung senyawa antimikroba
alami galaktoferin yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri sehingga
tidak menggumpal atau rusak. Meskipun tanpa pengawetan, susu kuda Sumbawa dapat
bertahan disimpan pada suhu kamar selama lima bulan (Hermawati 2004).
Keunggulan susu kuda Sumbawa dibanding susu kuda pacu ?
Susu kuda Sumbawa memiliki beberapa kelebihan antara lain kadar lemak yang lebih rendah,
kadar protein yang lebih tinggi, dan kadar antimikroba yang lebih tinggi dibandingkan susu
kuda pacu. Kadar lemak susu kuda Sumbawa sebesar 1,68 persen; sedangkan susu kuda pacu
memiliki kadar lemak yang lebih tinggi sebesar 2,0 persen. Kadar protein susu kuda
Sumbawa sebesar 2,26 persen; sedangkan kadar protein susu kuda pacu lebih sedikit sebesar
1,70 persen. Selain itu, kadar antimikroba susu kuda Sumbawa berada dalam rentang 14-23
mm; sedangkan susu kuda pacu memiliki kadar antimikroba yang lebih sedikit yakni 12,413,37 mm (Tabel 3). Perbedaan komposisi tersebut menunjukkan bahwa kualitas susu kuda
Sumbawa terbukti lebih unggul dibandingkan susu kuda pacu.
Tabel 3. Komposisi dan Sifat Susu Kuda Sumbawa dan Susu Kuda Pacu
Komposisi

Susu Kuda Sumbawa

Susu Kuda Pacu

Kadar Lemak (persen)

1,68

2,0

Kadar Protein (persen)

2,26

1,70

Kadar Laktosa (persen)

4,31

5,80

Bahan kering tanpa lemak (persen) 8,75

8,40

Kadar abu (persen)

0,41

1,15

pH

2,73 4,28

7,00

Antimikroba (mm)

14 23

12,4 13,37

Sumber : Hermawati et al (2005)


Susu kuda Sumbawa berwarna putih, aroma khas, encer, dan rasanya asam. Rasa asam pada
susu kuda Sumbawa bukan karena pembusukan. Sekurang-kurangnya ada lima faktor yang
bisa mempercepat proses pembusukan susu segar, yaitu cara pemerahan yang tidak higienis,
kontainer susu dari jerigen plastik yang digunakan tidak steril, proses penampungan sampai
mencapai volume yang cukup untuk dikirim memerlukan waktu yang lama dalam temperatur
kamar, jarak tempuh dari tempat pemerahan maupun tempat penampungan sampai ke tempat
pengemasan yang sangat jauh, dan fluktuasi temperatur yang sangat tinggi dari sejak
pemerahan sampai ke tempat pengemasan. Namun kenyataannya susu kuda Sumbawa yang
telah melalui kelima faktor tersebut tetap tidak busuk dan hanya mengalami penurunan pH
yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan adanya suatu senyawa anti pembusukan di
dalam susu kuda tersebut yang ada hubungannya dengan bakteri pembentuk asam yang biasa
disebut dengan bakteri asam laktat (Riyadh 2003). Susu kuda Sumbawa mengalami
autofermentasi sehingga pH-nya rendah dan membuat rasanya sangat asam (Hermawati
2004).

Hasil Olahan

Daftar Pustaka
1) Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wootton M. 1978. Food Science. Australia:
A.A.U.C.S.
2) Hermawati D et al. 2004. Aktivitas Mikroba pada Susu Kuda Sumbawa. Jurnal Teknologi
dan Industri Pangan 1 (15): 47-53.
3) Hermawati D. 2005. Kajian aktivitas dan karakterisasi senyawa antimikroba dari susu kuda
Sumbawa [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
4) Riyadh S. 2003. Menyingkap tabir susu kuda liar Sumbawa (studi kasus di Kabupaten
Sumbawa, NTB) [makalah]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
5) Sisilia A. 2010. Strategi promosi susu kuda Sumbawa organik Asambugar [skripsi].
Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
6) Siwang RS. 2009. Analisis strategi pemasaran produk susu kuda organik Asambugar UKM
Diana Hermawati Parung Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai