Anda di halaman 1dari 27

PENGOLAHAN HASIL HEWANI

LAPORAN PENGOLAHAN SUSU

Oleh:

SUNDARI
NOR RAHMAH HIDAYAH
NADA FAUZANA
M. IKBAAR YAAS’IIN J
HIDAYAT
MUHAMMAD NOFAL

KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TEKNOLOGI PENGOLAHAN


HASIL PERTANIAN

SMK-PP NEGERI BANJARBARU


PUSAT PENDIDIKAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan Laporan yang

berjudul “Pengolahan Susu “.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penilainan dari mata Pelajaran

Pengolahan Hasil Hewani pada semester V di Sekolah Menengah Kejuruan

Pertanian Pembangunan ( SMK-PP ) Negeri Banjarbaru.

Dengan selesainya Laporan pada mata pelajaran Pengolahan Hasil Hewani ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Suherman SP.MP, selaku kepala sekolah SMK-PP Negeri Banjarbaru.

2. Nita Aprillia SST. MPd. selaku Pembimbing sekaligus guru dari mata

pelajaran Pengolahan Hasil Hewani.

3. Resvathi Swastika Ayu Perdana STP. MPd, Selaku Wali kelas XII APHP.

4. Semua pihak yang turut mendukung untuk menyelaesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih belum sempurna, untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Demikian Laporan ini dibuat sehingga dapat bermanfaat.

Banjarbaru, 10 Oktober 2018

penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman dahulu, susu telah menjadi bahan pokok pangan manusia.
Susu diambil dari hewan yang memiliki kelenjar susu seperti sapi, kambing,
dan kerbau. Susu diyakini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Di Indonesia,
dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS), susu dimasukkan sebagai salah satu bahan
makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai sumber protein yang penting
bagi tubuh. Dibeberapa bangsa terutama Bangsa Eropa, minum susu telah menjadi
kebiasaan ketika sarapan. Namun di Indonesia, menurut beberapa pendapat
mengenai perihal kebiasaan minum susu, orang Indonesia dinyatakan sebagai
bukan milk drinker.Orang Indonesia dinyatakan sebagai bukan milk
drinker maksudnya orang Indonesia, terutama orang Jawa, memiliki kebiasaan
makan nasi, mereka mengonsumsi susu hanya saat mereka mampu
membelinya.Hal ini terjadi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekonomi, dan
persediaan. Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin bertambah, produksi
susu semakin ditingkatkan.Tidak hanya produk susu segar, tapi juga produk-
produk olahan susu yang semakin bervariatif. Bentuk susu yang biasanya cair,
bisa diolah dalam bentuk padat, gel, serbuk, dan bahkan dapat dibuat kerupuk.
Variasi ini memudahkan masyarakat untuk meningkatkan minat dalam
mengonsumsi susu. Dalam makalah ini akan dibahas lebih jelas mengenai jenis,
komposisi, syarat umum, sifat khas, hasil olah, manfaat, mutu dan penyimpanan
susu.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis susu?
2. Bagaimana komposisi dan nilai gizi susu?
3. Apa syarat umum susu sehingga layak untuk dikonsumsi?
4. Apa saja sifat khas yang dimiliki susu?
5. Apa saja produk hasil olahan susu?
6. Bagaimana manfaat susu bagi orang-orang yang mengonsumsinya?
7. Bagaimana mutu dan cara penyimpanan susu?

C. Tujuan
Mengetahui jenis, komposisi, syarat umum yang baik, sifat khas, hasil
olahan, manfaat, dan cara penyimpanan susu.
D. Manfaat
Agar dapat menjadi salah satu literatur yang membahas tentang susu.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Jenis Susu
1. Susu Sapi
Susu sapi disebut juga darah putih bagi tubuh karena mengandung banyak
vitamin dan berbagai macam asam amino yang baik bagi kesehatan tubuh.Tiap
100 Gram susu sapi mengandung :
· Kalori 61,00 Kkal
· Protein 3,20 g
· Lemak 3,50 g
· Karbohidrat 4,30 g
· Kalsium 143,00 mg
· Fosfor 60,00 g
· Besi 1,70 g
· Vitamin A 130,00 SI
· Vitamin B1 (tiamin) 0,03 mg
· Vitamin C 1,00 mg
· Air 88,33 g
Menurut jenis sapi perah, susu sapi dibedakan menjadi enam. Komposisi rata-
rata zat-zat makanan yang terdapat dalam air susu dapat dilihat pada table berikut.

Jenis Bahan Protein Lemak Laktosa Mineral


kering
FriesHolland 12.20 3.10 3.50 4.90 0.70
Ayrshire 13.10 3.60 4.10 4.70 0.70
BrownSwiss 13.30 3.60 4.00 5.00 0.70
Guernsey 14.40 3.80 5.00 4.90 0.70
Jersey 15.00 3.90 5.50 4.90 0.70
Zebu 13.30 3.40 4.20 5.00 0.80

5
Susu sapi mengandung sedikit sekali zat besi, mineral yang berfungsi
penting dalam pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan. Pemberian susu
sapi sepanjang tahun pertama, meningkatkan resiko anemia akibat defisiensi zat
besi yang berhubungan dengan kelambatan perkembangan mental dan
fisik. Untuk itu, susu sapi tidak baik dikonsumsi bayi.
2. Susu Kambing
Dewasa ini susu kambing mulai banyak diproduksi di Indonesia. Susu
kambing adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan,
dalam jangka waktu 0-3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat
banyak zat gizi jika dibandingkan dengan susu sapi. Susu Kambing dapat menjadi
alternatif bagi konsumen yang mempunyai alergi terhadap susu
sapi. Keistimewaan susu kambing diantaranya :
a) Kaya Protein,enzim,mineral,vitamin A,dan Vitamin B (riboflavin).
Beberapa jenis enzim juga terdapat dalam susu kambing, antara lain :
Ribonuklease,Alkalin Fosfate,Lipase, dan Xantin Oksidase. Sementara
beberapa mineral yang terkandung dalam susu kambing yaitu Kalsium,
Kalium, Magnesium, Fosfor, Klorin dan Mangan.
b) Mengandung Antiantritis (inflamasi sendi)
c) Mempunyaikhasiatuntukmengobati Demam, Penyakit Kulit, Gastritis
(gangguan lambung), Asma, dan insomnia (sulit tidur)
d) Molekul lemaknya kecil sehingga mudah dicerna
e) Bila disimpan di tempat dingin, tidak merubah kualitas khasiatnya.

Ciri-ciri susu kambing murni yang dalam keadaan baik dapat mudah dikenal dari
fisiknya sebagai berikut :
1.Bila kondisi beku-18 derajat susu harus terlihat berwarna kekuning-
kuningan (kandungan kalsium tinggi)
2. Mudah cair dalam suhu ruang (kandungan air rendah)
3. Mudah diremas setelah dikeluarkan 30 menit dari freezer
4. Aroma susu tercium dengan rasa sedikit manis dan gurih
5. Krim susu dengan air menyatu dan tidak pecah/menggumpal
6. Bau khas kambing tidak tercium menyengat

6
Faktor yang menyebabkan susu kambing murni menjadi berubah
diantaranya :
1. Susu sudah melebihi batas waktu penyimpanannya
2. Suhu tempat penyimpanan yang tidak standart/tidak stabil
3. Mengalami beberapa kali cair kemudian membeku kembali
4. Kebersihan kandang yang tidak terjaga serta pakan yang kurang
berkualitas
5. Tercampur dengan kolostrum susu kambing pada awal masa kelahiran

3. ASI
Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk
konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat
mencerna makanan padat.ASI diproduksi karena pengaruh
hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi. ASI pertama yang keluar
disebut kolostrum atau jolong dan mengandung
banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan
penyakit.Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu
dari orang lain atau susu formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sampai
berusia 1 tahun.
Hal hal yang mempengaruhi produksi ASI :
1. Makanan.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran.
3. Penggunaan alat kontrasepsi.
4. Perawatan payudara.
5. Anatomis payudara.
6. Faktor fisiologi.
7. Pola istirahat.
8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
9. Faktor obat-obatan.
10. Berat lahir bayi.
11. Umur kehamilan saat melahirkan.
12. Konsumsi rokok dan alkohol.

7
Tingkat Laktasi:Komposisi air susu berubah pada tiap tingkat laktasi.
Perubahan yang terbesar terjadi pada saat permulaan dan terakhir periode laktasi.
Kolostrum : Sekresi pertama setelah proses kelahiran. Komposisinya sangat
berbeda dengan komposisi susu sapi Fries Holland.
� Konsentrasi zat padatnya lebih tinggi.
� Casein, protein whey (terutama globulin), garam mineral lebih tinggi (Ca, Mg,
P, Cl lebih tinggi, Potasium lebih rendah)
� Laktosa lebih rendah.
� Lemak bisa lebih tinggi bisa lebih rendah.

Perbandingan komposisi kolostrum dengan susu Fries Holland dapat dilihat pada
table di bawah ini.

Komponen Kolostrum Kolostrum ke 2 Susu FH


(%) & 3 (%) (%)
Total Solid 22,3 10,5 8,6
Protein 18,8 5,5 3,25
Imunne globulin 13,1 1,0 0,09
Laktosa 2,5 4,0 4,6

B. Komposisi Susu
Komposisi secara normal, rata-rata susu mengandung lemak 3,9%; protein
3,4%; laktosa 4,8%; abu 0,72%; air 87,10%; sitrat; vitamin A, B, C dan
enzim.Terdapat perbedaan komposisi air susu manusia dan berbagai jenis Ternak,
hal tersebut dapat dilihat pada di bawah ini. Demikian pula meskipun sama-sama
sapi perah, tetapi jika dari keturunan yang berbeda, hasil dan komposisi susunya
juga berbeda. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Komposisi Rata-rata Zat-zat Makanan dalam Air Susu dari Berbagai Jenis
Ternak Mamalia (%)

8
Jenis Bahan Protein Lemak Laktosa Mineral
kering
Manusia 12.60 2.00 3.50 6.80 0.30
Sapi perah 12.83 3.50 3.80 4.90 0.73
Domba 17.00 3.20. 3.20 4.70 0.90
Kambing 13.00 3.70 4.00 4.45 0.85
Kerbau 21.40 5.50 10.50 4.50 0.85
Sapi zebu 13.30 3.40 4.20 5.00 0.80

Komposisi susu bervariasi dan tergantung pada banyak faktor. Faktor-


faktor yang mempengaruhi komposisi susu terutama spesies, variasi genetik
dalam spesies, kesehatan, lingkungan, manajemen, stadium laktasi, pakan dan
umur antara lain:
1. Air
Susu mengandung air sebesar 87.90 %. Fungsinya sebagai pelarut bahan
kering.
2. Lemak
Besar kecilnya butiran lemak ditentukan oleh kadar air di dalamnya. Makin
banyak air makin besar globuler (butiran lemak dalam susu) dan keadaan ini
dikhawatirkan akan menjadi pecah. Bila globuler pecah maka susu juga akan
pecah. Dan susu yang pecah tidak dapat dipisahkan lagi oleh krimnya, tidak dapat
lagi dijadikan sebagai bahan makanan. Dan akibatnya, susu akan menyerap bau di
sekitar.Kadar lemak dalam susu sangatlah berarti dalam penentuan nilai gizi susu
itu sendiri. Buckle et al., (1987) menyatakan kerusakan pada lemak dapat terjadi
merupakan sebab dari perkembangan cita rasa yang menyimpang dalam produk-
produk susu, seperti :
a. Ketengikan, disebabkan karena hidrolisa dari gliserida dan pelepasan
asam lemak seperti butirat dan kaproat, yang punya bau keras, khas dan
tidak menyenangkan.
b. Tallowness yang disebabkan karena oksidasi asam lemak tak jenuh.
c. Flavor teroksidasi yang disebabkan karena oksidasi fosfolipid.

9
d. Amis/bau seperti ikan yang disebabkan karena oksidasi dan reaksi
hidrolisa.
3. Protein
Protein rata-rata dalam susu sebesar 3.20%, terdiri dari 2.70% casein (bahan
keju), dan 0.50% albumen. Beberapa hari setelah induk sapi melahirkan,
kandungan albumin sangat tinggi pada susu dan akan normal kembali setelah 7
hari.
4. Laktosa
Kadar laktosa dalam susu dapat dirusak oleh beberapa jenis kuman pembentuk
asam susu. Pemberian laktosa pada susu dapat menyebabkan mencret atau
gangguan perut bagi orang yang tidak tahan terhadap laktosa.[1]
5. Vitamin dan enzim
Bila susu dipanaskan, dipasteurisasi atau disterilisasi maka 10-30% vitamin B1
akan hilang, dan vitamin C akan hilang sebesar 20-60%.[1]

C. Syarat Umum Susu Yang Baik


Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun
syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis,
kekentalan,titik beku,titik didih,dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pakannya.Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning
keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran
lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang
larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu
diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya
kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri
mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan
ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat
menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun
juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.

10
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus
dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah,
dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu.
Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh
bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya
adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan
apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak
karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam
dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih
rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.

D. Sifat Khas Susu


Sifat fisik susu terutama dipengaruhi oleh komposisi susu yang banyak
mengandung air. Selain air susu juga mengandung lemak, protein, mineral, dan
laktosa. Sifat susu yang perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang
baik sekali bagi pertumbuhan mikrobia sehingga apabila penanganannya tidak
baik akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya (“zoonosis”). Disamping
itu susu sangat mudah sekali menjadi rusak terutama karena susu merupakan
bahan biologic.
Air susu selama didalam ambing atau kelenjar air susu dinyatakan steril,
akan tetapi begitu berhubungan dengan udara air susu tersebut patut dicurigai
sebagai sumber penyakit bagi ternak dan manusia. Sifat fisik susu meliputi warna,
bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, panas jenis dan kekentalannya.
Sedangkan sifat kimia susu yang dimaksud adalah pH dan keasamannya.
Sifat Fisik Susu :
1. Warna air susu
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain,
tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan
pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning
keemasan. Warna putihdari susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya

11
oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna
kuning susu karena substansi karoten yang berasal dari tanaman hijau sebagai
pakannya. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna
kebiruan.
Air susu yang baik adalah berwarna putih atau kekuningan, hal ini karena
pengaruh adanya hamburan dan absorbsi cahaya oleh globula-globula lemak
dan micell-micell protein. Air susu yang berwarna kemerah-merahan diduga
berasal dari susu sapi yang menderita mastitis. Susu yang berwarna kebiruan
menunjukkan air susu telah dicampur dengan air yang terlampau banyak,
sedangkan air susu yang berlendir dan menggumpal menunjukkan bahwa air susu
tersebut telah rusak.

2. Rasa dan bau air susu


Susu yang baik memiliki rasa yang sedikit manis,rasa manis ini berasal
dari laktosa. Sedangkan rasa asin berasal dari garam-garam mineral flourida dan
sitrat. Bau susu yang normal seperti bau sapi. Sedangkan bau yang menyimpang
dari susu normal dapat berasal dari :
· Penyebab fisiologis : bau dari badan sapi yang dipindahkan ke dalam susu, cita
rasa pakan sapi misalnya alfalfa, bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae
yang akan masuk ke dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan
airminum sapi.
· Penyebab enzimatis : menghasilkan bau tengik karena enzim lipase pada
lemak susu.
· Penyebab bakteri : terjadinya fermentasi lactosa menjadi asam laktat dan
hasil-hasil metabolisme yang berasal dan bersifat volatile. Sebab lainnya adalah
dari bakteri yang timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri
yang menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping
metabolik lainnya yang mudah menguap.
· Penyebabkimia : karena oksidasi lemaksusu.
· Penyebab mekanis : karena absorbsi bau-bauan yang berasal dari lingkungan
seperti sabun, cat, larutan clorida.(bila susu mungkin menyerap cita rasa cat yang
ada disekitarnya.)

12
Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak
sedap. Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau
disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu.

3. Berat jenis air susu


Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air
susu adalah 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu,
BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus
dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi
dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai
ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu
diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal
ini disebabkan oleh perubahan kondisi lemak dan adanya gas yang timbul di
dalam air susu.

4. Kekentalan air susu (viskositas)


Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air
susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP,
viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu
mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu.
Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega. [4]

5. Titik beku dan titik cair dari air susu


Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –
0.500°C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.520°C. Titik beku
air adalah 0°C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air,
maka dengan mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku.
Karena campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih
besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air
susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air
susu dengan air.

13
6. Daya cerna air susu
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat
dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh
karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi
bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya
dengan air susu.

7. Sifat PembentukanKrem
Bila susu dibiarkan dalam gelas beberapa waktu, terlihat selapis krem di
permukaan susu karena butir-butir lemak mengapung di atas. Susu permulaan
masa laktasi mengandung butir-butir lemak yang besar sehingga lebih cepat
mengapung dari pada susu akhir masa laktasi yang mengandung butir-butir lemak
lebih kecil. Kecepatan mengapung krem diatas permukaan dipengaruhioleh tiga
factor yaitujumlahlemak, ukuranataudiameterbutir-butirlemak dan
suhuataupemanasan. Susu segar yang didinginkan pada suhu 4○C akan
memberikan lapisan krem yang maksimal dan paling jelas. Homogenisasi akan
merusak sifat-sifat pembentukan krem. Sedangkan susu yang dipasteurisasi pada
temperature 71,7○C akan memperlihatkan kehilangan sifst-sifat pembentukan
krem sama sekali.

Sifat Kimia Susu :


Keasaman dan pH Susu,Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika
dicelupkan dalam susu segar, namun jika lakmus merah yang dicelupkan, lakmus
juga akan berubah menjadi biru. hal tersebut disebut sifat ampoter, artinya dapat
bersifat asam dan basa sekaligus. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak
antara 6.5 – 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total
asam dalam susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang
ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat
disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa
pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut
dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena
mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun

14
pemburukan bakteri, oleh karena itu air susu segar memiliki kisaran pH 6,6-6,7,
nilai pH ini banyak dipengaruhi oleh kandungan fosfat, sitrat dan protein yang ada
dalam susu.

E. Hasil Olahan Susu


1. Susu Pasteurisasi
Susu yang dipanaskan untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme dan
enzim. Ada 2 cara pasreurisasi, yaitu pasteurisasi lama/Low Temperature Long
Time (susu dipanaskan pada suhu 65-70% selama 30 menit, tahan disimpan 3-6
hari pada suhu pendigin) dan pasteurisasi sekejap/High Temperarure Short Time
(susu dipanaskan pada suhu 8-95○C selama 15-16 detik).
2. Susu Homogenisasi
Susu homogen adalah susu yang telah diproses untuk memecah butiran lemak,
sehingga setelah 48 jam penyimpanan pada suhu 10-15○C tidak terjadi pemisahan
krim pada susu.
3. Susu Steril
Susu steril adalah susu yang dihomogenasi sampai lebih dari titik didih (110○C)
dalam waktu singkat.
4. Susu Kental Manis
Susu yang diperoleh dari peternakan distandarisasi dengan ditambahkan krim
maupun susu skim, sehingga perbandingan tetap dari lemak : benda padat bukan
lemak menjadi 9 : 22. Susu kemudian dihangatkan, ditambahkan gula sehingga
diperoleh konsentrasi gula 62,5% sebagai sukrosa dalam produk akhir.
Selanjutnya adalah proses penguapan susu yang sudah mengandung gula dengan
menggunakan penguap hampa pada suhu mencapai 77○C. Pada suhu 49○C fase
cair dari produk yang dikentalkan menjadi jenuh dengan laktosa, dan pada waktu
didinginkan terjadi larutan jenuh dan kristalisasi. Setelah proses kristalisasi
selesai, susu kental didinginkan, kemudian dimasukkan ke dalam drum-drum
penyimpanan untuk diisikan ke dalam kaleng.
5. Susu Evaporasi

15
Susu evaporasi atau susu kental tawar mengandung solid 2,25 kali dari susu segar.
Cara pembuatannya hampir sama dengan susu kental manis, hanya saja tidak
ditambahkan gula.
6. Yoghurt
Yoghurt adalah produk susu yang dibuat dengan cara fermentasi. Susu yang akan
difermentasi dipanaskan sampai 90○C selama 15-30 menit,kemudian didinginkan
sampai 43○C. Setelah itu ditambahkan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, diinkubasi kira-kira 3 jam sampai
tercapai pH 4,0-4,5. Produk didinginkan sampai 5○C dan siap dikemas.
7. Kefir
Kefir merupakan produk olahan susu yang hampir mirip dengan yoghurt, tetapi
proses fermentasinya menggunakan bakteriStreptococcus lactis, Lactobacillus
bulgaricus, dan ditambah khamir (ragi) untuk memfermentasi laktosa.
8. Keju
Keju dibuat dari dadih susu yang dipisahkan, diperoleh dengan penggumpalan
bagian casein/endapan protein dari susu dan susu skim. Penggumpalan terjadi
dengan adanya rennet atau dengan meningkatkan keasaman susu melalui
fermentasi asam laktat. Sebagian besar keju diproduksi dengan menggunakan
rennet yang berasal dari binatang. Pada akhir 1980an rennet dari jamur dan bakteri
mulai dikembangkan karena adanya kelangkaan rennet yang berasal dari binatang.
Selain itu,ada beberapa tanaman alternatif yang memiliki enzim untuk
mengentalkan susu, diantaranya kulit pohon ara, mallow, dan thistle.
9. Mentega
Mentega terbuat dari lemak susu yang didalamnya ditambahkan garam untuk
mendapat rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu.Kandungan gizi mentega
tergantung pada kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut lemak.
Mentega tidak mengandung laktosa dan mineral, serta berprotein rendah. [5]
Mutu mentega dipengaruhi mutu krim yang digunakan dan penanganan lanjut
pada produk akhir. Mikroorganisme juga berperan dalam mempengaruhi mutu
mentega. Krim yang telah mengalami kerusakan oleh bakteri akan mempunyai
rasa kurang enak yang mempengaruhi rasa mentega.
10. Tahu susu/Dali

16
Tahu susu merupakan produk yang dibuat dengan mencampurkan susu dengan air
perasan ekstrak pepaya (papain) 0,2/liter susu, dipanaskan/dikukus 30-40 menit
dengan api sedang sampai menggumpal.
11. Susu Bubuk
Kandungan total padatan padatan susu bubuk 97% dengan spray drier. Susu
bubuk ada 2 macam, whole milk (protein 24,6%) dan skim milk (35,6%).
12. Dodol Susu
Dodol susu dibuat dengan cara merebus air susu hingga mendidih, kemudian
ditambahkan gula dan dididihkan lagi selama 2,5 jam sambil diaduk. Setelah
mengental ditambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk,
didiamkan,kemudian dipotong-potong.
13. kerupuk Susu
Kerupuk susu dibuat dengan cara merebus susu kemudian ditambahkan bumbu
dan tepung kanji hingga menjadi adonan yang tidak lengket. Adonan tersebut
dimasukkan ke dalam air mendidih, didinginkan, diiris, dijemur kemudian
digoreng.

F. Manfaat Susu
Manfaat dari susu antara lain :
1. Susu mengandung Potassium, yang dapat menggerakkan dinding pembuluh
darah pada saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil,
mengurangi bahaya akibat apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi
dan jantung.
2. menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan lain
yang diserap oleh tubuh.
3. ASI (Air Susu Ibu) dan kandungan lemak di dalamnya dapat
memperkuat daya tahan fungsi syaraf, mencegah pertumbuhan tumor
pada sel tubuh.
4. Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan—
unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala besar.
5. Kandungan yodium, seng dan leticin dapat meningkatkan secara
drastis keefisiensian kerja otak besar.

17
6. Zat besi,tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap
kecantikan,yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar.
7. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut
dan patah tulang.
8. Susu menyediakan hampir dua-pertiga kebutuhan vitamin D dalam
makanan.
9. Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf
tahan terhadap kelelahan.
10. Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat.
11. Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan
ketajaman penglihatan.
12. Terdapat macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.
13. Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak,
susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi
bertambah tinggi.
14. Menurunkan tekanan darah.
15. Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu
mengurangi keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan
mencegah gigi berlubang.
16. Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
17. Mencegah diabetes tipe 2.
18. Membantu agar lebih cepat tidur,Hal ini karena kandungan susu akan
merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.

G. Mutu Susu
Susu adalah minuman yang sangat menyehatkan bagi tubuh karena
memiliki kandungan gizi yang terhitung lengkap, menjadikan susu sebagai salah
satu bahan makanan yang istimewa terlebih dari sisi kelezatannya. Susu
mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh maka dari itu susu dianggap
salah satu bahan makanan yang penting untuk dimiliki. Susu segar merupakan
cairan yang berasal dari kambing atau sapi atau hewan perah lainnya yang sehat
dan bersih dan diperoleh dengan cara pemerahan yang benar dan kandungan
alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat

18
perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998).Untuk menghasilkan susu yang segar,
maka ternak harus diberi pakan yang harus diatur mutunya, mengandung zat-zat
gizi memadai,bebas dari antibiotic dan bahan-bahan toksik lainnya. Dengan
demikian hewan perah (sapi) akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang
baik. Mutu susu segarpun juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar,
termasuk didalamnya pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan
sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja yang mengambil susu dari ambing
hewan ternak, baik sapi maupun kambing ataupun juga hewan perah lainnya.
Dengan kemajuan zaman susu tidak hanya diolah melalui perahan saja,
kini dengan adanya teknologi pengolahan/pengawetan bahan makanan mampu
menjadikan usia susu lebih tahan lama. Selain itu, dapat pula menjadikan susu
beraroma enak sehingga disukai banyak orang (semua kalangan).
Umumnya susu yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah susu olahan,
baik bentuk kerusakan protein. Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat
berupa terbentuknya pigmen coklat (melanoidin) akibat dari Reaksi Mallard.
Reaksi Mallard adalah reaksi pencoklatan non enzimetik yang terjadi antara gula
dan protein susu akibat proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu cukup
lama seperti pada pembuatan susu bubuk. Adanya reaksi ini mengakibatkan
menurunnya daya cerna protein.Proses pemanasan susu pada suhu tinggi dalam
waktu yang cukup lama juga dapat mengakibatkan terjadinya raseminasi asam-
asam amino yaitu perubahan konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk
D. Adanya raseminasi ini sangat merugikan bagi tubuh.
Reaksi pencoklatan (Mallard) dan raseminasi asam amino berdampak pada
menurunnya lisin pada produk olahan susu. Itu berarti, mutu dari susu yang
dihasilkan (olahan) juga ikut menurun. Maka dari itu dalam pengolahan haruslah
diperhatikan hal – hal yang seharusnya dilakukan dengan benar.
Apabila pengolahan susu tidak dijalankan secara benar atau sempurna,
maka dikhawatirkan susu akan terkontaminasi. Terlebih bila alat penyimpan air
susu (milk can) tidak dibebashamakan terlebih dahulu. Kontaminasi air susu dapat
terjadi karena beberapa hal seperti berikut ini:
1. Cara pemerahan yang tidak hygienis, antara lain :
a. Tidak menggunakan kandang perah yang bersih, sehingga berbau

19
b. Tidak menggunakan alat perah yang bebas hama, seperti milk can
c. Ternak tidak dibersihkan dari kotoran, terutama bagian anus
d. Tangan pemerah tidak dibersihkan terlebih dahulu
e. Cara memerah yang salah
2. Penyimpanan air susu pada can yang berkaitan dengan bau ruangan, keadan
debu, temperatur dan kelembaban ruangan
3. Pengolahan air susu
4.Transportasi air susu
Air susu yang segar hanya mampu bertahan dalam waktu kurang dari 24
jam saja, maka alangkah baiknya apabila air susu yang berlebih diolah melalui
pengolahan yang tepat agar tidak mubazir. Lewat dari batas waktu tersebut, maka
susu yang semula segar akan menjadi basi, dan itu artinya terbuang percuma. Air
susu juga merupakan media dari penyebaran penyakit zoonosis, yaitu yaitu
penyakit primer manusia dan penyakit primer hewan yang penyebarannya dapat
timbale balik. Oleh karena itu, pemeriksaan kualitas air susu sebelum
dimanfaatkan atau sebelum pengolahan sangatlah penting.
Susu segar yang baru diperas dari ambing sapi,mudah mengalami
perubahan kualitas apabila tidak diberikan perlakuan yang benar, namun susu
akan bertahan lama jika segera ditangani secara benar dan higienis sejak dari
pemerahan.Susu dapat dikatakan steril jika selama berada di dalam ambing atau
kelenjar air susu, namun apabila sudah berhubungan dengan udara,susu dapat
dengan mudah terkontaminasi dan itu menyebabkan sumber penyakit bagi ternak
dan manusia yang mengkonsumsi susu tersebut. Dan hal ini menyebabkan
gangguan kesehatan, keracunan bahkan hingga menyebabkan kematian. Susu sapi
yang sudah rusak artinya kualitasnya menurun. Hal itu dapat disebabkan dari suhu
penyimpanan,perubahan warna maupun bau hingga mengakibatkan tumbuhnya
mikroba yang merugikan.Jika demikian, susu yang seharusnya memberikan
manfaat bagi tubuh justru berdampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Sesuai standar SNI, susu segar organoleptiknya tidak berubah, warna putih
kekuningan, baudan rasanya khas susu segar, dan cemaran mikroba ditetapkan
dibawah maksimal 1 X 106 CFU/ml. Biasanya susu segar akan menurun
kualitasnya setelah 3 jam tidak didinginkan, sehingga mikroba akan lebih cepat

20
berkembang dan menyebabkan kualitas susu berkurang atau menjadi tidak
bagus. Susu segar menjadi tidak berkualitas jika disimpan pada suhu yang relative
tinggi (20-30°C). Susu yang disimpan pada suhu 4°C mampu bertahan hingga 100
jam, pada suhu 10°C tahan 89 jam, pada suhu 15°C tahan 35 jam. Pada suhu 20°C
susu akan mampu bertahan 19 jam, dan pada suhu 30°C susu hanya mampu
bertahan selama 11 jam.Demikian juga jumlah mikroorganisme akan berubah
setelah waktu 24 jam. Kualitas susu yang dihasilkan sebenarnya tidak terlepas dari
perlakuan, dimulai kebersihan ternak, peternak, dan pengumpul susu. Serta tak
lupa alat yang digunakan, proses penampungan susu dan penanganan rantai dingin
susu.
Kualitas susu dapat dilihat dari sifat fisik maupun kimia nya. Maka dapat
disimpulkan, susu yang baik apabila jumlah bakteri yang ada sedikit, tidak
mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau
kotoran lainnya, mempunyai cita rasa yang baik, dan tidak dipalsukan. Kualitas
susu sapi susunya ketika umrnya 3 atau 4 tahun. Pemerahan menggunakan tangan
ataupun menggunakan mesin tidak memperlihatkan perbedaan dalam produksi
susu, kualitas ataupun komposisi susu.Hubungan antara umur dan jumlah
pemerahan dapat dihat dalam tabel berikut :

PEMERAHAN
UMUR SAPI
3 x SEHARI 4 X SEHARI
2 tahun 20 % > 35 % >
3 tahun 17 % > 30 % >
4 tahun 15 % > 26 % >

21
PERSYARATAN KUALITAS SUSU YANG BAIK
Bila kita akan mengolah susu segar menjadi sesuatu produk olahan
merupakan hal yang penting untuk menggunakan susu yang berkualitas
baik. Persyaratan kualitas susu untuk pengolahan ini mencakup persyaratan
Fisika-kimia (chemico-physical-requirement) dan Bakteri (bacteriological
requirement).
Biasanya susu harus mempunyai kualitas bakteri yang baik Pertumbuhan
bakteri yang cepat pada susu segar menyebabkan bau yang tidak enak. Susu dapat
terkontaminasi dari dalam maupun dari luar ambing. Kontaminasi dari dalam
ambing berasal dari penyakit (TBC, brucellosis, mastitis), sedangkan kontaminasi
dari luar berasal dari puting, udara, peminum susu, lalat dan alat pemerahan
susu. [1] Hal yang penting lainnya adalah susu harus bebas dari residu antibiotik,
pestisida, dan serta susu yang berasal dari sapi yang mendapatkan perlakuan obat-
obatan tidak boleh digunakan. [1] Yang harus dijaga adalah bahwa susu tidak
terkontaminasi oleh residu pembersih (detergen). [1] Susunan dan kekentalan
merupakan hal yang penting diperhatikan bahwa susu tidak
dipalsukan. [1]Berdasarkan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu, kualitas susu
di negara-negara barat dan maju lainnya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
A. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1.) jika jumlah bakteri yang
terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 100.000 setiap milliliter. Bakteri-bakteri
koli tidak lebih dari 10 /ml.
B. Susu kualitas B (No. 2, sedang) jika jumlah bakteri nya antara 100.000 –
1.000.000/ml, dan jumlah bakteri koli tidak lebih dari 10/ml.
C. Susu dengan kualitas C (No. 3, jelek) jika jumlah bakterinya lebih daripada
1.000.000/ml.

22
Macam-macam bakteri yang hidup di susu :
1. Fam. Micrococcaceae
-susu yang kurang terjaga kebersihannya
-menyebabkan asamnya susu

2. Fam. Enterobacteriaceae
-Escherchia coli & Aerobacter aerogenes
-Dapat mengadakan fermentasi laktosa menghasilkan karbondioksida, hidrogen,
asam organik. Ini mengganggu mutu air susu.
3. Saprobakteri
-Genus Proteus, Bacillus, Clostridium,Sarcina
-Dapat menguraikan protein sehingga mengakibatkan busuknya air susu
4. Alcaligenes viscolactis
-Menyebabkan air susu berlendir
5. Pseudomonas syncyanea
-Menyebabkan air susu berwarna biru
-Berbiak cepat setelah air susu mulai asam
6. Serratia marcesceus
-Menyebabkan air susu berwarna merah

PEMERIKSAAN KUALITAS SUSU


Pemeriksaan air susu dapat dilakukan secara fisik, kimia dan
biologis. Pemeriksaan secara fisik dapat dilakukan dengan memeriksa warna, rasa
dan aroma air susu dengan indera kita, sedangkan pemeriksaan kualitas air susu
secara kimia dilakukan dengan menggunakan zat kimia atau reaksi kimia
tertentu. Pemeriksaan kualitas air susu secara biologis dapat dilakukan dengan
mikroskopis, bakteriologis dan biokemis.
Keadaan air susu dikatakan menyingkir, bila air susu kotor, mengandung
kuman-kuman yang tidak ditemukan didalam air susu normal, air susu mulai
busuk. Susunan air susu dikatakan menyingkir, bila air susu dicampur dengan
bahan-bahan yang biasanya tidak ditemukan pada air susu yang normal atau bila
air susu tidak memenuhi syarat-syarat minimal.

23
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air susu :
1. Keadaan kandang
2. Keadaan kamar susu
3. Kesehatan sapi
4. Kesehatan pemeliharaan sapi
5. Cara pemberian pakan sapi
6. Persiapan sapi yang akan diperah
7. Persiapan pemerah
8. Bentuk dari ember
9. Pemindahan air susu dari kandang
10. Penyaringan air susu
11. Cara pendinginan air susu
12. Cara pencucian alat-alat
13. Pengawasan terhadap lalat

H. Penyimpanan Susu
Susu merupakan bahan makanan dengan protein tinggi, kaya nutrisi dan
tanpa kandungan zat anti bakteri. Susu akan menjadi sasaran yang cukup empuk
bagi para bakteri untuk berkembang biak di sana, oleh karena itu kita harus benar-
benar memperhatikan caramenyimpan dan menangani susu.
Berbagai masalah kesehatan hingga kematian bisa terjadi hanya karena
susu tanpa disadari telah membusuk. Ini juga berlaku pada produk-produk
makanan yang terbuat dari bahan susu, seperti keju, es krim, susu kental manis,
susu bubuk, yoghurt dan sebagainya. Agar susu tetap aman dan bisa digunakan
dalam jangka waktu yang agak lama, sebaiknya diperhatikan kondisi
penyimpanannya.
1. Cara Menyimpan Susu dan Didih Susu
Susu atau dadih susu disimpan di suhu 1 hingga 4oC di dalam kulkas. Umumnya
kulkas memiliki suhu 4oC, namun ini juga tergantung dari kerapatan dan kondisi
kulkas. Untuk memastikan susu tersimpan di suhu yang memadai, tempatkan susu
di tengah-tengah kulkas. Susu jangan diletakkan di bagian pintu kulkas karena
suhu di bagian ini lebih mudah berubah-ubah sehingga susu akan mudah rusak.

24
2. Cara Menyimpan Susu yang Telah Dibuka
Susu yang telah dibuka harus digunakan maksimal satu hari setelah kemasannya
dibuka walaupun telah disimpan di kulkas. Kebiasaan menuang susu di meja
makan kemudian memasukkan lagi ke dalam kulkas dan melakukannya terus
untuk satu kemasan yang sama selama berhari-hari menyebabkan susu rusak
karena kontaminasi bakteri saat dibawa keluar dari kulkas dan disimpan lagi
dalam waktu yang lama.
3. Cara Menyimpan Susu Bubuk
Susu bubuk disimpan dalam kontainer tertutup rapat dan diletakkan dalam suhu
10 hingga 15oC agar susu bubuk tetap awet. Untuk mencapai suhu tersebut, susu
bubuk dapat disimpan di bagian pintu kulkas.
4. Cara Menyimpan Susu Kental Manis
Susu kental manis yang masih dalam kaleng dapat bertahan di suhu ruangan
hingga satu tahun. Namun jika sudah dibuka, susu harus disimpan di dalam kulkas
dan harus digunakan dalam 8 hingga 20 hari berikutnya.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Susu yang merupakan minuman kaya manfaat ini memiliki berbagai jenis
dan macamnya. Susu juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan lain
seperti yogurt, mentega, keju, es krim dll. Dari segi manfaat susu memiliki banyak
kelebihan seperti mencegah penyakit darah tinggi dan jantung, menetralisir racun ,
menambah kekuatan tulang dll. Selain itu susu juga mampu diserap dengan
sempurna dalam tubuh yakni sebesar 100%. Oleh karena itu susu dikatakan sangat
baik dinyatakan sebagai bahan makanan. Susu yang baik adalah apabila jumlah
bakteri yang ada sedikit, tidak mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu
tidak mengandung debu atau kotoran lainnya, mempunyai cita rasa yang baik dan
tidak dipalsukan.

B. Saran

Dengan mengetahui segala hal tentang susu, terutama manfaatnya bagi


kesehatan dan tubuh kita, hendaknya kita memanfaatkannya dengan sebaik-
baiknya. Dalam bidang kesehatan, hendaknya kita selalu mengonsumsi susu
dengan porsi yang cukup setiap hari agar kita bisa merasakan manfaatnya sesuai
yang disebutkan dalam penjelasan di atas. Dengan menerapkan penggunaan susu
secara bijaksana, kita dapat memperoleh hasil yang maksimal.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf (diunduh pada tanggal 12


oktober 2018).

Buckle, K.A., R. A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.

http://simpleisperfect.wordpress.com/2010/06/21/syarat-susu-yang-baik/#more-
662(diunduh pada tanggal 12 oktober 2018).
http://kamicintapeternakan.blogspot.com/2009/07/sifat-sifat-susu.html(diunduh
pada tanggal 12 oktober 2018).
Buckle, K.A., 2009. Ilmu Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Rebo International b.v., Lisse, The Netherlands .Dumont’s Lexicon of Cheese.
2004.. ISBN 978-90-366-1689-8. Page 19-21

Gisslen, Wayne.2007. Professional Cooking. John Wiley & Sons, Inc. ISBN 978-
0-471-66376-8. Page 811.

http://darrellshop.multiply.com/journal/item/5/Proses_UHT_Upaya_Penyelamata
n_Gizi_pada_Susu(diunduh pada tanggal 12 oktober 2018)
http://www.sinartani.com/nilai-tambah/pasca-panen/3200.html(diunduh pada
tanggal 12 oktober 2018)

http://www.indosiar.com/ragam/49546/susu-uht-bernilai-gizi-lebih(diunduh pada
tanggal 12 oktober 2018)
http://www.scribd.com/doc/34800797/Bab-10-Uji-Kualitas-Susu(diunduh pada
tanggal 12 okober 2018)

http://gosiphot.me/cara-menyimpan-susu-yang-baik-dan-benar.html/feed.

27

Anda mungkin juga menyukai