Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Kimia
yang Dibina oleh Dhian Ramadhanty, S.Pt., M.Si.

Disusun oleh :

Nama : Nim :
Muh Yusran Sukri 0910580620016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN
SULAWESI SELATAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Sifat Kimia Susu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat bermanfaat untuk
menambah ilmu dan wawasan untuk kami dan orang pembacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Rappang, 25 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Makalah.......................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................1
1.4 Manfaat..................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Jenis Susu..............................................................................2
2.2 Kompossisi Susu...................................................................5
2.3 Syarat Umum Susu Yang Baik..............................................6
2.4 Sifat Khas Susu.....................................................................7
2.5 Hasil Olahan Susu.................................................................9
2.6 Manfaat Susu.......................................................................11
2.7 Mutu Susu...........................................................................11
2.8 Penyimpanan Susu..............................................................15
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................16
3.2 Saran......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman dahulu, susu telah menjadi bahan pokok pangan manusia. Susu
diambil dari hewan yang memiliki kelenjar susu seperti sapi, kambing, dan kerbau. Susu
diyakini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Di Indonesia, dalam Pedoman Gizi
Seimbang (PGS), susu dimasukkan sebagai salah satu bahan makanan yang dianjurkan
untuk dikonsumsi sebagai sumber protein yang penting bagi tubuh. Dibeberapa bangsa
terutama Bangsa Eropa, minum susu telah menjadi kebiasaan ketika sarapan. Namun di
Indonesia, menurut beberapa pendapat mengenai perihal kebiasaan minum susu, orang
Indonesia dinyatakan sebagai bukan milk drinker.Orang Indonesia dinyatakan sebagai
bukan milk drinker maksudnya orang Indonesia, terutama orang Jawa, memiliki
kebiasaan makan nasi, mereka mengonsumsi susu hanya saat mereka mampu
membelinya.Hal ini terjadi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekonomi, dan persediaan.
Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin bertambah, produksi susu semakin
ditingkatkan.Tidak hanya produk susu segar, tapi juga produk-produk olahan susu yang
semakin bervariatif. Bentuk susu yang biasanya cair, bisa diolah dalam bentuk padat, gel,
serbuk, dan bahkan dapat dibuat kerupuk. Variasi ini memudahkan masyarakat untuk
meningkatkan minat dalam mengonsumsi susu. Dalam makalah ini akan dibahas lebih
jelas mengenai jenis, komposisi, syarat umum, sifat khas, hasil olah, manfaat, mutu dan
penyimpanan susu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis susu?
2. Bagaimana komposisi dan nilai gizi susu?
3. Apa syarat umum susu sehingga layak untuk dikonsumsi?
4. Apa saja sifat khas yang dimiliki susu?
5. Apa saja produk hasil olahan susu?
6. Bagaimana manfaat susu bagi orang-orang yang mengonsumsinya?
7. Bagaimana mutu dan cara penyimpanan susu?

C. Tujuan
Mengetahui jenis, komposisi, syarat umum yang baik, sifat khas, hasil olahan,
manfaat, dan cara penyimpanan susu.

D. Manfaat
Agar dapat menjadi salah satu literatur yang membahas tentang susu.

1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Jenis Susu
1. Susu Sapi
Susu sapi disebut juga darah putih bagi tubuh karena mengandung banyak vitamin
dan berbagai macam asam amino yang baik bagi kesehatan tubuh.Tiap 100 Gram susu
sapi mengandung :
 · Kalori 61,00 Kkal
 · Protein 3,20 g
 · Lemak 3,50 g
 · Karbohidrat 4,30 g
 · Kalsium 143,00 mg
 · Fosfor 60,00 g
 · Besi 1,70 g
 · Vitamin A 130,00 SI
 · Vitamin B1 (tiamin) 0,03 mg
 · Vitamin C 1,00 mg
 · Air 88,33 g
Menurut jenis sapi perah, susu sapi dibedakan menjadi enam. Komposisi rata-rata
zat-zat makanan yang terdapat dalam air susu dapat dilihat pada table berikut.
Jenis
Bahan kering
Protein
Lemak
Laktosa
Mineral
FriesHolland
Ayrshire
BrownSwiss
Guernsey
Jersey
Zebu
12.20
13.10
13.30
14.40
15.00
13.30
3.10
3.60
3.60
3.80
3.90
3.40
3.50
4.10
4.00

2
5.00
5.50
4.20
4.90
4.70
5.00
4.90
4.90
5.00
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.80
Susu sapi mengandung sedikit sekali zat besi, mineral yang berfungsi penting
dalam pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan. Pemberian susu sapi sepanjang
tahun pertama, meningkatkan resiko anemia akibat defisiensi zat besi yang berhubungan
dengan kelambatan perkembangan mental dan fisik. Untuk itu, susu sapi tidak baik
dikonsumsi bayi.
2. Susu Kambing
Dewasa ini susu kambing mulai banyak diproduksi di Indonesia. Susu kambing
adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan, dalam jangka waktu
0-3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat banyak zat gizi jika
dibandingkan dengan susu sapi. Susu Kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen
yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Keistimewaan susu kambing diantaranya :
a) Kaya Protein,enzim,mineral,vitamin A,dan Vitamin B (riboflavin). Beberapa jenis
enzim juga terdapat dalam susu kambing, antara lain : Ribonuklease,Alkalin
Fosfate,Lipase, dan Xantin Oksidase. Sementara beberapa mineral yang
terkandung dalam susu kambing yaitu Kalsium, Kalium, Magnesium, Fosfor,
Klorin dan Mangan.
b) Mengandung Antiantritis (inflamasi sendi)
c) Mempunyaikhasiatuntukmengobati Demam, Penyakit Kulit, Gastritis (gangguan
lambung), Asma, dan insomnia (sulit tidur)
d) Molekul lemaknya kecil sehingga mudah dicerna
e) Bila disimpan di tempat dingin, tidak merubah kualitas khasiatnya.

Ciri-ciri susu kambing murni yang dalam keadaan baik dapat mudah dikenal dari
fisiknya sebagai berikut :
1. 1.Bila kondisi beku-18 derajat susu harus terlihat berwarna kekuning-kuningan
(kandungan kalsium tinggi)
2. Mudah cair dalam suhu ruang (kandungan air rendah)
3. Mudah diremas setelah dikeluarkan 30 menit dari freezer
4. Aroma susu tercium dengan rasa sedikit manis dan gurih
5. Krim susu dengan air menyatu dan tidak pecah/menggumpal
6. Bau khas kambing tidak tercium menyengat

Faktor yang menyebabkan susu kambing murni menjadi berubah diantaranya :


1. Susu sudah melebihi batas waktu penyimpanannya
2. Suhu tempat penyimpanan yang tidak standart/tidak stabil

3
3. Mengalami beberapa kali cair kemudian membeku kembali
4. Kebersihan kandang yang tidak terjaga serta pakan yang kurang berkualitas
5. Tercampur dengan kolostrum susu kambing pada awal masa kelahiran
3. ASI
Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi
bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan
padat.ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran
bayi. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak
immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.Bila ibu
tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu
formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sampai berusia 1 tahun.
Hal hal yang mempengaruhi produksi ASI :
1. Makanan.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran.
3. Penggunaan alat kontrasepsi.
4. Perawatan payudara.
5. Anatomis payudara.
6. Faktor fisiologi.
7. Pola istirahat.
8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
9. Faktor obat-obatan.
10.Berat lahir bayi.
11.Umur kehamilan saat melahirkan.
12.Konsumsi rokok dan alkohol.
Tingkat Laktasi:Komposisi air susu berubah pada tiap tingkat laktasi. Perubahan
yang terbesar terjadi pada saat permulaan dan terakhir periode laktasi.
Kolostrum : Sekresi pertama setelah proses kelahiran. Komposisinya sangat
berbeda dengan komposisi susu sapi Fries Holland.
Konsentrasi zat padatnya lebih tinggi.
Casein, protein whey (terutama globulin), garam mineral lebih tinggi (Ca, Mg, P,
Cl lebih tinggi, Potasium lebih rendah)
Laktosa lebih rendah.
Lemak bisa lebih tinggi bisa lebih rendah.

Perbandingan komposisi kolostrum dengan susu Fries Holland dapat dilihat pada table di
bawah ini.

Komponen
Kolostrum
(%)
Kolostrum ke 2 & 3 (%)
Susu FH
(%)
Total Solid
Protein
Imunne globulin
Laktosa
22,3
18,8
13,1

4
2,5
10,5
5,5
1,0
4,0
8,6
3,25
0,09
4,6

B. Komposisi Susu
Komposisi secara normal, rata-rata susu mengandung lemak 3,9%; protein 3,4%;
laktosa 4,8%; abu 0,72%; air 87,10%; sitrat; vitamin A, B, C dan enzim.Terdapat
perbedaan komposisi air susu manusia dan berbagai jenis Ternak, hal tersebut dapat
dilihat pada di bawah ini. Demikian pula meskipun sama-sama sapi perah, tetapi jika dari
keturunan yang berbeda, hasil dan komposisi susunya juga berbeda. Hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Komposisi Rata-rata Zat-zat Makanan dalam Air Susu dari Berbagai Jenis Ternak
Mamalia (%)
Jenis
Bahan kering
Protein
Lemak
Laktosa
Mineral
Manusia
Sapi perah
Domba
Kambing
Kerbau
Sapi zebu
12.60
12.83
17.00
13.00
21.40
13.30
2.00
3.50
3.20.
3.70
5.50
3.40
3.50
3.80
3.20
4.00
10.50
4.20
6.80

5
4.90
4.70
4.45
4.50
5.00
0.30
0.73
0.90
0.85
0.85
0.80

Komposisi susu bervariasi dan tergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi susu terutama spesies, variasi genetik dalam spesies, kesehatan,
lingkungan, manajemen, stadium laktasi, pakan dan umur antara lain:
1. Air
Susu mengandung air sebesar 87.90 %. Fungsinya sebagai pelarut bahan kering.
2. Lemak
Besar kecilnya butiran lemak ditentukan oleh kadar air di dalamnya. Makin banyak
air makin besar globuler (butiran lemak dalam susu) dan keadaan ini dikhawatirkan akan
menjadi pecah. Bila globuler pecah maka susu juga akan pecah. Dan susu yang pecah
tidak dapat dipisahkan lagi oleh krimnya, tidak dapat lagi dijadikan sebagai bahan
makanan. Dan akibatnya, susu akan menyerap bau di sekitar.Kadar lemak dalam susu
sangatlah berarti dalam penentuan nilai gizi susu itu sendiri. Buckle et al., (1987)
menyatakan kerusakan pada lemak dapat terjadi merupakan sebab dari perkembangan cita
rasa yang menyimpang dalam produk-produk susu, seperti :
a. Ketengikan, disebabkan karena hidrolisa dari gliserida dan pelepasan asam lemak
seperti butirat dan kaproat, yang punya bau keras, khas dan tidak menyenangkan.
b. Tallowness yang disebabkan karena oksidasi asam lemak tak jenuh.
c. Flavor teroksidasi yang disebabkan karena oksidasi fosfolipid.
d. Amis/bau seperti ikan yang disebabkan karena oksidasi dan reaksi hidrolisa.
3. Protein
Protein rata-rata dalam susu sebesar 3.20%, terdiri dari 2.70% casein (bahan keju),
dan 0.50% albumen. Beberapa hari setelah induk sapi melahirkan, kandungan albumin
sangat tinggi pada susu dan akan normal kembali setelah 7 hari.
4. Laktosa
Kadar laktosa dalam susu dapat dirusak oleh beberapa jenis kuman pembentuk
asam susu. Pemberian laktosa pada susu dapat menyebabkan mencret atau gangguan
perut bagi orang yang tidak tahan terhadap laktosa.[1]
5. Vitamin dan enzim
Bila susu dipanaskan, dipasteurisasi atau disterilisasi maka 10-30% vitamin B1
akan hilang, dan vitamin C akan hilang sebesar 20-60%.[1]

C. Syarat Umum Susu Yang Baik


Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila
sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu
yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan,titik
beku,titik didih,dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan

6
pakannya.Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning
keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak,
protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut
menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil,
warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula
laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila
terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim
dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya.
Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan
3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh
perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu
biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak,
serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah
100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan
pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik
beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan
sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari
6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.

D. Sifat Khas Susu


Sifat fisik susu terutama dipengaruhi oleh komposisi susu yang banyak
mengandung air. Selain air susu juga mengandung lemak, protein, mineral, dan laktosa.
Sifat susu yang perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang baik sekali
bagi pertumbuhan mikrobia sehingga apabila penanganannya tidak baik akan dapat
menimbulkan penyakit yang berbahaya (“zoonosis”). Disamping itu susu sangat mudah
sekali menjadi rusak terutama karena susu merupakan bahan biologic.
Air susu selama didalam ambing atau kelenjar air susu dinyatakan steril, akan
tetapi begitu berhubungan dengan udara air susu tersebut patut dicurigai sebagai sumber
penyakit bagi ternak dan manusia. Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis,
titik didih, titik beku, panas jenis dan kekentalannya. Sedangkan sifat kimia susu yang
dimaksud adalah pH dan keasamannya.
Sifat Fisik Susu :
1. Warna air susu
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari
bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna.
Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihdari
susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel
koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning susu karena substansi karoten
yang berasal dari tanaman hijau sebagai pakannya. Bila lemak diambil dari susu maka
susu akan menunjukkan warna kebiruan.
Air susu yang baik adalah berwarna putih atau kekuningan, hal ini karena pengaruh
adanya hamburan dan absorbsi cahaya oleh globula-globula lemak dan micell-micell
protein. Air susu yang berwarna kemerah-merahan diduga berasal dari susu sapi yang
menderita mastitis. Susu yang berwarna kebiruan menunjukkan air susu telah dicampur
dengan air yang terlampau banyak, sedangkan air susu yang berlendir dan menggumpal
menunjukkan bahwa air susu tersebut telah rusak.

7
2. Rasa dan bau air susu
Susu yang baik memiliki rasa yang sedikit manis,rasa manis ini berasal dari
laktosa. Sedangkan rasa asin berasal dari garam-garam mineral flourida dan sitrat. Bau
susu yang normal seperti bau sapi. Sedangkan bau yang menyimpang dari susu normal
dapat berasal dari :
 Penyebab fisiologis : bau dari badan sapi yang dipindahkan ke dalam susu, cita rasa
pakan sapi misalnya alfalfa, bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae yang
akan masuk ke dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan airminum
sapi.
 Penyebab enzimatis : menghasilkan bau tengik karena enzim lipase pada lemak
susu.
 Penyebab bakteri : terjadinya fermentasi lactosa menjadi asam laktat dan hasil-hasil
metabolisme yang berasal dan bersifat volatile. Sebab lainnya adalah dari bakteri
yang timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping metabolik
lainnya yang mudah menguap.
 Penyebabkimia : karena oksidasi lemaksusu.
 Penyebab mekanis : karena absorbsi bau-bauan yang berasal dari lingkungan
seperti sabun, cat, larutan clorida.(bila susu mungkin menyerap cita rasa cat yang
ada disekitarnya.)
Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap.
Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya.
Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu.
3. Berat jenis air susu
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu adalah
1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah
1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan
makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun
disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus
ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil
BJ yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh perubahan kondisi lemak dan adanya gas
yang timbul di dalam air susu.
4. Kekentalan air susu (viskositas)
Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu
biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu
skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi
viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat
menguntungkan dalam pembuatan mentega. [4]
5. Titik beku dan titik cair dari air susu
Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.500°C. Akan
tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.520°C. Titik beku air adalah 0°C.
Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat
dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan
air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu.
Titik didih air adalah 100°C dan air susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami
perubahan pada pemalsuan air susu dengan air.
6. Daya cerna air susu
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna,
diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu

8
dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari
hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya dengan air susu.
7. Sifat Pembentukan Krem
Bila susu dibiarkan dalam gelas beberapa waktu, terlihat selapis krem di
permukaan susu karena butir-butir lemak mengapung di atas. Susu permulaan masa
laktasi mengandung butir-butir lemak yang besar sehingga lebih cepat mengapung dari
pada susu akhir masa laktasi yang mengandung butir-butir lemak lebih kecil. Kecepatan
mengapung krem diatas permukaan dipengaruhioleh tiga factor yaitujumlahlemak,
ukuranataudiameterbutir-butirlemak dan suhuataupemanasan. Susu segar yang
didinginkan pada suhu 4○C akan memberikan lapisan krem yang maksimal dan paling
jelas. Homogenisasi akan merusak sifat-sifat pembentukan krem. Sedangkan susu yang
dipasteurisasi pada temperature 71,7○C akan memperlihatkan kehilangan sifst-sifat
pembentukan krem sama sekali.

Sifat Kimia Susu :


Keasaman dan pH Susu,Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika
dicelupkan dalam susu segar, namun jika lakmus merah yang dicelupkan, lakmus juga
akan berubah menjadi biru. hal tersebut disebut sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam
dan basa sekaligus. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7. Jika
dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya
0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat.
Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang
bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino
dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7
biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya
kolostrum ataupun pemburukan bakteri, oleh karena itu air susu segar memiliki kisaran
pH 6,6-6,7, nilai pH ini banyak dipengaruhi oleh kandungan fosfat, sitrat dan protein
yang ada dalam susu.

E.Hasil Olahan Susu


1. Susu Pasteurisasi
Susu yang dipanaskan untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme dan
enzim. Ada 2 cara pasreurisasi, yaitu pasteurisasi lama/Low Temperature Long Time
(susu dipanaskan pada suhu 65-70% selama 30 menit, tahan disimpan 3-6 hari pada suhu
pendigin) dan pasteurisasi sekejap/High Temperarure Short Time (susu dipanaskan pada
suhu 8-95○C selama 15-16 detik).
2. Susu Homogenisasi
Susu homogen adalah susu yang telah diproses untuk memecah butiran lemak,
sehingga setelah 48 jam penyimpanan pada suhu 10-15○C tidak terjadi pemisahan krim
pada susu.
3. Susu Steril
Susu steril adalah susu yang dihomogenasi sampai lebih dari titik didih (110○C)
dalam waktu singkat.
4. Susu Kental Manis
Susu yang diperoleh dari peternakan distandarisasi dengan ditambahkan krim
maupun susu skim, sehingga perbandingan tetap dari lemak : benda padat bukan lemak
menjadi 9 : 22. Susu kemudian dihangatkan, ditambahkan gula sehingga diperoleh
konsentrasi gula 62,5% sebagai sukrosa dalam produk akhir. Selanjutnya adalah proses
penguapan susu yang sudah mengandung gula dengan menggunakan penguap hampa

9
pada suhu mencapai 77○C. Pada suhu 49○C fase cair dari produk yang dikentalkan
menjadi jenuh dengan laktosa, dan pada waktu didinginkan terjadi larutan jenuh dan
kristalisasi. Setelah proses kristalisasi selesai, susu kental didinginkan, kemudian
dimasukkan ke dalam drum-drum penyimpanan untuk diisikan ke dalam kaleng.
5. Susu Evaporasi
Susu evaporasi atau susu kental tawar mengandung solid 2,25 kali dari susu segar.
Cara pembuatannya hampir sama dengan susu kental manis, hanya saja tidak
ditambahkan gula.
6. Yoghurt
Yoghurt adalah produk susu yang dibuat dengan cara fermentasi. Susu yang akan
difermentasi dipanaskan sampai 90○C selama 15-30 menit,kemudian didinginkan sampai
43○C. Setelah itu ditambahkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus, diinkubasi kira-kira 3 jam sampai tercapai pH 4,0-4,5. Produk didinginkan
sampai 5○C dan siap dikemas.
7. Kefir
Kefir merupakan produk olahan susu yang hampir mirip dengan yoghurt, tetapi
proses fermentasinya menggunakan bakteriStreptococcus lactis, Lactobacillus
bulgaricus, dan ditambah khamir (ragi) untuk memfermentasi laktosa.
8. Keju
Keju dibuat dari dadih susu yang dipisahkan, diperoleh dengan penggumpalan
bagian casein/endapan protein dari susu dan susu skim. Penggumpalan terjadi dengan
adanya rennet atau dengan meningkatkan keasaman susu melalui fermentasi asam laktat.
Sebagian besar keju diproduksi dengan menggunakan rennet yang berasal dari binatang.
Pada akhir 1980an rennet dari jamur dan bakteri mulai dikembangkan karena adanya
kelangkaan rennet yang berasal dari binatang. Selain itu,ada beberapa tanaman alternatif
yang memiliki enzim untuk mengentalkan susu, diantaranya kulit pohon ara, mallow, dan
thistle.
9. Mentega
Mentega terbuat dari lemak susu yang didalamnya ditambahkan garam untuk
mendapat rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu.Kandungan gizi mentega
tergantung pada kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut lemak. Mentega tidak
mengandung laktosa dan mineral, serta berprotein rendah. [5]
Mutu mentega dipengaruhi mutu krim yang digunakan dan penanganan lanjut pada
produk akhir. Mikroorganisme juga berperan dalam mempengaruhi mutu mentega. Krim
yang telah mengalami kerusakan oleh bakteri akan mempunyai rasa kurang enak yang
mempengaruhi rasa mentega.
10.Tahu susu/Dali
Tahu susu merupakan produk yang dibuat dengan mencampurkan susu dengan air
perasan ekstrak pepaya (papain) 0,2/liter susu, dipanaskan/dikukus 30-40 menit dengan
api sedang sampai menggumpal.
11.Susu Bubuk
Kandungan total padatan padatan susu bubuk 97% dengan spray drier. Susu bubuk
ada 2 macam, whole milk (protein 24,6%) dan skim milk (35,6%).
12.Dodol Susu
Dodol susu dibuat dengan cara merebus air susu hingga mendidih, kemudian
ditambahkan gula dan dididihkan lagi selama 2,5 jam sambil diaduk. Setelah mengental
ditambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk, didiamkan,kemudian
dipotong-potong.
13.kerupuk Susu
Kerupuk susu dibuat dengan cara merebus susu kemudian ditambahkan bumbu dan

10
tepung kanji hingga menjadi adonan yang tidak lengket. Adonan tersebut dimasukkan ke
dalam air mendidih, didinginkan, diiris, dijemur kemudian digoreng.

F.Manfaat Susu
Manfaat dari susu antara lain :
1. Susu mengandung Potassium, yang dapat menggerakkan dinding pembuluh darah
pada saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil, mengurangi
bahaya akibat apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi dan jantung.
2. menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan lain
yang diserap oleh tubuh.
3. ASI (Air Susu Ibu) dan kandungan lemak di dalamnya dapat memperkuat daya
tahan fungsi syaraf, mencegah pertumbuhan tumor pada sel tubuh.
4. Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan—unsur
serum dalam darah tumbuh dalam skala besar.
5. Kandungan yodium, seng dan leticin dapat meningkatkan secara drastis
keefisiensian kerja otak besar.
6. Zat besi,tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap
kecantikan,yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar.
7. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut dan
patah tulang.
8. Susu menyediakan hampir dua-pertiga kebutuhan vitamin D dalam makanan.
9. Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf tahan
terhadap kelelahan.
10.Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat.
11.Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman
penglihatan.
12.Terdapat macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.
13.Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu
berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah
tinggi.
14.Menurunkan tekanan darah.
15.Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu mengurangi
keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan mencegah gigi
berlubang.
16.Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
17.Mencegah diabetes tipe 2.
18.Membantu agar lebih cepat tidur,Hal ini karena kandungan susu akan merangsang
hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.
G. Mutu Susu
Susu adalah minuman yang sangat menyehatkan bagi tubuh karena memiliki
kandungan gizi yang terhitung lengkap, menjadikan susu sebagai salah satu bahan
makanan yang istimewa terlebih dari sisi kelezatannya. Susu mengandung semua zat
yang dibutuhkan oleh tubuh maka dari itu susu dianggap salah satu bahan makanan yang
penting untuk dimiliki. Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing atau sapi
atau hewan perah lainnya yang sehat dan bersih dan diperoleh dengan cara pemerahan
yang benar dan kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan
belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998).Untuk menghasilkan susu yang
segar, maka ternak harus diberi pakan yang harus diatur mutunya, mengandung zat-zat
gizi memadai,bebas dari antibiotic dan bahan-bahan toksik lainnya. Dengan demikian

11
hewan perah (sapi) akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik. Mutu susu
segarpun juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar, termasuk didalamnya
pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan sanitasi alat pemerah dan
sanitasi pekerja yang mengambil susu dari ambing hewan ternak, baik sapi maupun
kambing ataupun juga hewan perah lainnya.
Dengan kemajuan zaman susu tidak hanya diolah melalui perahan saja, kini dengan
adanya teknologi pengolahan/pengawetan bahan makanan mampu menjadikan usia susu
lebih tahan lama. Selain itu, dapat pula menjadikan susu beraroma enak sehingga disukai
banyak orang (semua kalangan).
Umumnya susu yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah susu olahan, baik bentuk
kerusakan protein. Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya
pigmen coklat (melanoidin) akibat dari Reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi
pencoklatan non enzimetik yang terjadi antara gula dan protein susu akibat proses
pemanasan yang berlangsung dalam waktu cukup lama seperti pada pembuatan susu
bubuk. Adanya reaksi ini mengakibatkan menurunnya daya cerna protein.Proses
pemanasan susu pada suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga dapat
mengakibatkan terjadinya raseminasi asam-asam amino yaitu perubahan konfigurasi
asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Adanya raseminasi ini sangat merugikan bagi
tubuh.
Reaksi pencoklatan (Mallard) dan raseminasi asam amino berdampak pada
menurunnya lisin pada produk olahan susu. Itu berarti, mutu dari susu yang dihasilkan
(olahan) juga ikut menurun. Maka dari itu dalam pengolahan haruslah diperhatikan hal –
hal yang seharusnya dilakukan dengan benar.
Apabila pengolahan susu tidak dijalankan secara benar atau sempurna, maka
dikhawatirkan susu akan terkontaminasi. Terlebih bila alat penyimpan air susu (milk can)
tidak dibebashamakan terlebih dahulu. Kontaminasi air susu dapat terjadi karena
beberapa hal seperti berikut ini:
1. Cara pemerahan yang tidak hygienis, antara lain :
a. Tidak menggunakan kandang perah yang bersih, sehingga berbau
b. Tidak menggunakan alat perah yang bebas hama, seperti milk can
c. Ternak tidak dibersihkan dari kotoran, terutama bagian anus
d. Tangan pemerah tidak dibersihkan terlebih dahulu
e. Cara memerah yang salah
2. Penyimpanan air susu pada can yang berkaitan dengan bau ruangan, keadan debu,
temperatur dan kelembaban ruangan
3. Pengolahan air susu
4.Transportasi air susu
Air susu yang segar hanya mampu bertahan dalam waktu kurang dari 24 jam saja,
maka alangkah baiknya apabila air susu yang berlebih diolah melalui pengolahan yang
tepat agar tidak mubazir. Lewat dari batas waktu tersebut, maka susu yang semula segar
akan menjadi basi, dan itu artinya terbuang percuma. Air susu juga merupakan media dari
penyebaran penyakit zoonosis, yaitu yaitu penyakit primer manusia dan penyakit primer
hewan yang penyebarannya dapat timbale balik. Oleh karena itu, pemeriksaan kualitas air
susu sebelum dimanfaatkan atau sebelum pengolahan sangatlah penting.
Susu segar yang baru diperas dari ambing sapi,mudah mengalami perubahan
kualitas apabila tidak diberikan perlakuan yang benar, namun susu akan bertahan lama
jika segera ditangani secara benar dan higienis sejak dari pemerahan.Susu dapat
dikatakan steril jika selama berada di dalam ambing atau kelenjar air susu, namun apabila
sudah berhubungan dengan udara,susu dapat dengan mudah terkontaminasi dan itu
menyebabkan sumber penyakit bagi ternak dan manusia yang mengkonsumsi susu

12
tersebut. Dan hal ini menyebabkan gangguan kesehatan, keracunan bahkan hingga
menyebabkan kematian. Susu sapi yang sudah rusak artinya kualitasnya menurun. Hal itu
dapat disebabkan dari suhu penyimpanan,perubahan warna maupun bau hingga
mengakibatkan tumbuhnya mikroba yang merugikan.Jika demikian, susu yang
seharusnya memberikan manfaat bagi tubuh justru berdampak negatif bagi kesehatan
tubuh.
Sesuai standar SNI, susu segar organoleptiknya tidak berubah, warna putih
kekuningan, baudan rasanya khas susu segar, dan cemaran mikroba ditetapkan dibawah
maksimal 1 X 106 CFU/ml. Biasanya susu segar akan menurun kualitasnya setelah 3 jam
tidak didinginkan, sehingga mikroba akan lebih cepat berkembang dan menyebabkan
kualitas susu berkurang atau menjadi tidak bagus. Susu segar menjadi tidak berkualitas
jika disimpan pada suhu yang relative tinggi (20-30°C). Susu yang disimpan pada suhu
4°C mampu bertahan hingga 100 jam, pada suhu 10°C tahan 89 jam, pada suhu 15°C
tahan 35 jam. Pada suhu 20°C susu akan mampu bertahan 19 jam, dan pada suhu 30°C
susu hanya mampu bertahan selama 11 jam.Demikian juga jumlah mikroorganisme akan
berubah setelah waktu 24 jam. Kualitas susu yang dihasilkan sebenarnya tidak terlepas
dari perlakuan, dimulai kebersihan ternak, peternak, dan pengumpul susu. Serta tak lupa
alat yang digunakan, proses penampungan susu dan penanganan rantai dingin susu.
Kualitas susu dapat dilihat dari sifat fisik maupun kimia nya. Maka dapat
disimpulkan, susu yang baik apabila jumlah bakteri yang ada sedikit, tidak mengandung
spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran lainnya,
mempunyai cita rasa yang baik, dan tidak dipalsukan. Kualitas susu sapi susunya ketika
umrnya 3 atau 4 tahun. Pemerahan menggunakan tangan ataupun menggunakan mesin
tidak memperlihatkan perbedaan dalam produksi susu, kualitas ataupun komposisi
susu.Hubungan antara umur dan jumlah pemerahan dapat dihat dalam tabel berikut :
UMUR SAPI
PEMERAHAN
3 x SEHARI
4 X SEHARI
2 tahun
20 % >
35 % >
3 tahun
17 % >
30 % >
4 tahun
15 % >
26 % >

PERSYARATAN KUALITAS SUSU YANG BAIK


Bila kita akan mengolah susu segar menjadi sesuatu produk olahan merupakan hal
yang penting untuk menggunakan susu yang berkualitas baik. Persyaratan kualitas susu
untuk pengolahan ini mencakup persyaratan Fisika-kimia (chemico-physical-
requirement) dan Bakteri (bacteriological requirement).
Biasanya susu harus mempunyai kualitas bakteri yang baik Pertumbuhan bakteri
yang cepat pada susu segar menyebabkan bau yang tidak enak. Susu dapat terkontaminasi
dari dalam maupun dari luar ambing. Kontaminasi dari dalam ambing berasal dari
penyakit (TBC, brucellosis, mastitis), sedangkan kontaminasi dari luar berasal dari
puting, udara, peminum susu, lalat dan alat pemerahan susu. [1] Hal yang penting lainnya
adalah susu harus bebas dari residu antibiotik, pestisida, dan serta susu yang berasal dari

13
sapi yang mendapatkan perlakuan obat-obatan tidak boleh digunakan. [1] Yang harus
dijaga adalah bahwa susu tidak terkontaminasi oleh residu pembersih (detergen). [1]
Susunan dan kekentalan merupakan hal yang penting diperhatikan bahwa susu tidak
dipalsukan. [1]Berdasarkan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu, kualitas susu di
negara-negara barat dan maju lainnya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
A. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1.) jika jumlah bakteri yang
terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 100.000 setiap milliliter. Bakteri-bakteri
koli tidak lebih dari 10 /ml.
B. Susu kualitas B (No. 2, sedang) jika jumlah bakteri nya antara 100.000 –
1.000.000/ml, dan jumlah bakteri koli tidak lebih dari 10/ml.
C. Susu dengan kualitas C (No. 3, jelek) jika jumlah bakterinya lebih daripada
1.000.000/ml.
Macam-macam bakteri yang hidup di susu :
1. Fam. Micrococcaceae
-susu yang kurang terjaga kebersihannya
-menyebabkan asamnya susu
2. Fam. Enterobacteriaceae
-Escherchia coli & Aerobacter aerogenes
-Dapat mengadakan fermentasi laktosa menghasilkan karbondioksida, hidrogen,
asam organik. Ini mengganggu mutu air susu.
3. Saprobakteri
-Genus Proteus, Bacillus, Clostridium,Sarcina
-Dapat menguraikan protein sehingga mengakibatkan busuknya air susu
4. Alcaligenes viscolactis
-Menyebabkan air susu berlendir
5. Pseudomonas syncyanea
-Menyebabkan air susu berwarna biru
-Berbiak cepat setelah air susu mulai asam
6. Serratia marcesceus
-Menyebabkan air susu berwarna merah

PEMERIKSAAN KUALITAS SUSU


Pemeriksaan air susu dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis. Pemeriksaan
secara fisik dapat dilakukan dengan memeriksa warna, rasa dan aroma air susu dengan
indera kita, sedangkan pemeriksaan kualitas air susu secara kimia dilakukan dengan
menggunakan zat kimia atau reaksi kimia tertentu. Pemeriksaan kualitas air susu secara
biologis dapat dilakukan dengan mikroskopis, bakteriologis dan biokemis.
Keadaan air susu dikatakan menyingkir, bila air susu kotor, mengandung kuman-
kuman yang tidak ditemukan didalam air susu normal, air susu mulai busuk. Susunan air
susu dikatakan menyingkir, bila air susu dicampur dengan bahan-bahan yang biasanya
tidak ditemukan pada air susu yang normal atau bila air susu tidak memenuhi syarat-
syarat minimal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air susu :
1. Keadaan kandang
2. Keadaan kamar susu
3. Kesehatan sapi
4. Kesehatan pemeliharaan sapi
5. Cara pemberian pakan sapi
6. Persiapan sapi yang akan diperah
7. Persiapan pemerah

14
8. Bentuk dari ember
9. Pemindahan air susu dari kandang
10.Penyaringan air susu
11.Cara pendinginan air susu
12.Cara pencucian alat-alat
13.Pengawasan terhadap lalat

H. Penyimpanan Susu
Susu merupakan bahan makanan dengan protein tinggi, kaya nutrisi dan tanpa
kandungan zat anti bakteri. Susu akan menjadi sasaran yang cukup empuk bagi para
bakteri untuk berkembang biak di sana, oleh karena itu kita harus benar-benar
memperhatikan caramenyimpan dan menangani susu.
Berbagai masalah kesehatan hingga kematian bisa terjadi hanya karena susu tanpa
disadari telah membusuk. Ini juga berlaku pada produk-produk makanan yang terbuat
dari bahan susu, seperti keju, es krim, susu kental manis, susu bubuk, yoghurt dan
sebagainya. Agar susu tetap aman dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang agak
lama, sebaiknya diperhatikan kondisi penyimpanannya.
1. Cara Menyimpan Susu dan Didih Susu
Susu atau dadih susu disimpan di suhu 1 hingga 4oC di dalam kulkas. Umumnya
kulkas memiliki suhu 4oC, namun ini juga tergantung dari kerapatan dan kondisi kulkas.
Untuk memastikan susu tersimpan di suhu yang memadai, tempatkan susu di tengah-
tengah kulkas. Susu jangan diletakkan di bagian pintu kulkas karena suhu di bagian ini
lebih mudah berubah-ubah sehingga susu akan mudah rusak.
2. Cara Menyimpan Susu yang Telah Dibuka
Susu yang telah dibuka harus digunakan maksimal satu hari setelah kemasannya
dibuka walaupun telah disimpan di kulkas. Kebiasaan menuang susu di meja makan
kemudian memasukkan lagi ke dalam kulkas dan melakukannya terus untuk satu
kemasan yang sama selama berhari-hari menyebabkan susu rusak karena kontaminasi
bakteri saat dibawa keluar dari kulkas dan disimpan lagi dalam waktu yang lama.
3. Cara Menyimpan Susu Bubuk
Susu bubuk disimpan dalam kontainer tertutup rapat dan diletakkan dalam suhu 10
hingga 15oC agar susu bubuk tetap awet. Untuk mencapai suhu tersebut, susu bubuk
dapat disimpan di bagian pintu kulkas.
4. Cara Menyimpan Susu Kental Manis
Susu kental manis yang masih dalam kaleng dapat bertahan di suhu ruangan hingga
satu tahun. Namun jika sudah dibuka, susu harus disimpan di dalam kulkas dan harus
digunakan dalam 8 hingga 20 hari berikutnya.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Susu yang merupakan minuman kaya manfaat ini memiliki berbagai jenis dan
macamnya. Susu juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan lain seperti yogurt,
mentega, keju, es krim dll. Dari segi manfaat susu memiliki banyak kelebihan seperti
mencegah penyakit darah tinggi dan jantung, menetralisir racun , menambah kekuatan
tulang dll. Selain itu susu juga mampu diserap dengan sempurna dalam tubuh yakni
sebesar 100%. Oleh karena itu susu dikatakan sangat baik dinyatakan sebagai bahan
makanan. Susu yang baik adalah apabila jumlah bakteri yang ada sedikit, tidak
mengandung spora mikroba pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran
lainnya, mempunyai cita rasa yang baik dan tidak dipalsukan.

B. Saran
Dengan mengetahui segala hal tentang susu, terutama manfaatnya bagi kesehatan
dan tubuh kita, hendaknya kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dalam bidang
kesehatan, hendaknya kita selalu mengonsumsi susu dengan porsi yang cukup setiap hari
agar kita bisa merasakan manfaatnya sesuai yang disebutkan dalam penjelasan di atas.
Dengan menerapkan penggunaan susu secara bijaksana, kita dapat memperoleh hasil
yang maksimal.

16
DAFTAR PUSTAKA
http://library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf (diunduh pada tanggal 12
November 2015).

Buckle, K.A., R. A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.

http://simpleisperfect.wordpress.com/2010/06/21/syarat-susu-yang-baik/#more-
662(diunduh pada tanggal 12 November 2015).
http://kamicintapeternakan.blogspot.com/2009/07/sifat-sifat-susu.html(diunduh pada
tanggal 18 November 2015).
Buckle, K.A., 2009. Ilmu Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Rebo International b.v., Lisse, The Netherlands .Dumont’s Lexicon of Cheese. 2004..
ISBN 978-90-366-1689-8. Page 19-21

Gisslen, Wayne.2007. Professional Cooking. John Wiley & Sons, Inc. ISBN 978-0-471-
66376-8. Page 811.

http://darrellshop.multiply.com/journal/item/5/Proses_UHT_Upaya_Penyelamatan_Gizi_
pada_Susu(diunduh pada tanggal 12 November 2015)
http://www.sinartani.com/nilai-tambah/pasca-panen/3200.html(diunduh pada tanggal 12
November 2015)

http://www.indosiar.com/ragam/49546/susu-uht-bernilai-gizi-lebih(diunduh pada tanggal


12 November 2015)
http://www.scribd.com/doc/34800797/Bab-10-Uji-Kualitas-Susu(diunduh pada tanggal
12 November 2015)

http://gosiphot.me/cara-menyimpan-susu-yang-baik-dan-benar.html/feed.

17

Anda mungkin juga menyukai