Anda di halaman 1dari 3

WEBINAR SERIES

21 September 2022 (13.00-14.00)

"Potensi Sapi Madura di PAPABARU" ~Ibu Indah

salah satu kabupaten yang diakui oleh pemerintah sebagai wilayah bibit sapi madura
Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta
memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan
Pembibitan adalah suatu proses / rangkaian kegiatan budidaya untuk
menghasilkan ternak bibit
Good breeding practice (GBP) merupakan panduan / acuan bagi pembibitan
dalam menghasilkan bibit yang memenuhi persyaratan mutu bibit.
Uji performan merupakan satu metode uji pada ternak untuk mengetahui
sejauh mana tingkat performans untuk memperoleh penampilan terbaik yang
kemudian diturunkan pada anaknya
seleksi ternak merupakan tindakan untuk memilih ternak yang memiliki mutu
genetik berkualitas berdasarkan standrat kualitatif dan kuantitatif ternak
surat keterangan layak bibit ternak adalah surat yang menerangkan
kesesuaian ternak terhadap srandart (SNI/PTM/Standart Daerah) untuk rumpun
ternak yang sudah ditetapkan / dilepas

sapi sonok / Greed 1


sapi taccek sapi yang akan menjadi sapi sonok

Potensi yang ada di Madura :

 194.292 ekor sapi tersebar di 13 kecamatan di pamekasan


 35.000 ekor sapo produktif diwilayah sumber bibit
 madura memberikan kontribusi terhadap produksi sapi sebesar 30% di jawa
timur

Peraturan yang terkait Sapi :

 keputusan kementan nomor 3735/kpts/hk.040/11/2010 tentang penetapan


rumpun sapi madura
 kep. bupati pamekasan nomor 188/173/432.131/2015 tentang penetapan
kawasan pembibitan sapi madura
 kep. metan nomor 150/kpts/pk.020/2/2017 tentang penetapan kab. pamekasan
sebagai wilayah sumber bibit sapi madura
Keunggulan sapi madura :

 survive dalam keadaan pakan yang kurang


 tahan terhadap penyakit (penyakit caplak)
 daging yang khas (seratnya halus & daging bagus)
 disukai konsumen
Pembibitan yang tepat :

 menghasilkan sapi
 memiliki kualitas genetik yang baik
 perlu melakukan GBP management
Budidaya

 umur kurleb 2 tahun


 untuk dijual
 menambah jumlah ternak

 umur >6-8 tahun


 menambah BB
 dipotong dan dijual dagingnya

Manajemen sistem perkawinan


1. Inseminasi buatan
2. kawin alam
Tujuan dari manajemen system perkawinan antara lain : untuk mendapatkan
keturunan, meningkatkan populasi, mencegah kepunahan (Inbreeding), dan
mempertahankan kualitas genetik (out breeding).
Urgensi masalah :

 Produktivitas rendah
 Inbreeding pada sapi madura (tidak ada pencatatan dan recording yang baik)
 sistem pembibitan tidak tertata dengan baik (asal membeli betina / jantan)
 sapi produktif belum terlayani secara simultan
 tidak ada recording dan seleksi ternak
sapi betina produktif (bunting 9 bln akan tetapi dapat melahirkan setiap tahun)
Inovasi mendukung pembibitan di wilayah sumber bibit
1. Intan satu saka 159 excellence
upaya untuk mengoptimalkan potensi reproduksi sapi betina sehingga
bisa beranak setiap tahun. melalui inovasi ini diharapkan 1 ekor induk bisa
berkembang menjadi 9 ekor dalam 5 tahun masa produktifnya.
2. Sigap sratus 369 plus
merupakan upaya pendampingan pada sapi bunting (3,4&9 bulan masa
kebuntingan)
3. sii papabaru
inovasi untuk memperbaiki sistim pembibitan ternak lokal sehingga bisa
menghasilkan sapi unggul sekaligus mempertahankan kearifan lokal.
4. sang sultan
inovasi untuk memperbaiki pola pembibitan dan penjaringan sapi
madura yang merupakan sumberdaya genetik lokal. dengan dukungan 3
inovasi yaitu intan satu saka, sii papabaru, tim buser.
5. Tim buser
melakukan posko inseminasi buatan kepada masyarakat. untuk
meningkatkan hasil dan keberhasilan kebuntingan.

Harapan masa depan

 dari madura untuk indonesia


 sapi madura dapat go nasional dan internasional
 branding daging sapi madura
 ada peran pemerintah, perguruan tinggi dan peran mahasiswa.
Ada kelompok :
1. kelompok tani-ternak
2. paguyuban sapi sonok (1)
3. paguyuban sapi taccek (dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk mencari
pasangan dan ajang diskusi antar peternak)

Anda mungkin juga menyukai