Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM PENCEGAHN PENYAKIT MENULAR DENGAN KEGIATAN BIOSECURITY

Pengertian Biosecurity
Biosecurity terdiri dari dua suku kata yaitu bio dan secure. Bio artinya hidup dan secure
artinya aman. Jadi biosecurity adalah upaya atau tindakan untuk pengamanan makluk
hidup. Di bidang peternakan biosecurity adalah upaya atau tindakan pengamanan terhadap
ternak. Bisa juga dengan kalimat lain bahwa biosecurity adalah suatu program yang disusun
untuk melindungi ternak dari berbagai serangan penyakit. Biosecurity yang dilakukan oleh
peternak mencakup beberapa langkah pencegahan yang semuanya merupakan satu
kesatuan yang terpadu untuk menjaga ternak dari berbagai serangan suatu penyakit.
b) Mencegah Penyakit Masuk Ke Farm
1) Membeli Ternak Ruminansia Pedaging yang Sehat untuk Dipelihara dan Mengontrol
Kesehatan Ternak Setelah Masuk Kandang.

Sebelum ternak ruminansia pedaging masuk ke dalam ke farm , ternak harus diperiksa
kesehatannya terutama untuk ternak yang didatangkan dari daerah yang terjangkit
penyakit. Bila dimungkinkan peternak bisa mencari surat keterangan sehat dari dinas
peternakan.
2) Menjamin Agar Alat Angkut yang Membawa Ternak Ruminansia Pedaging ke Farm Tidak
Membawa Bibit Penyakit.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari alat angkut yang habis digunakan untuk
mengangkut atau membawa ternak mati atau ternak sakit. Bisa juga diakukan dengan cara
menyemprot dengan bahan desinfektan semua kendaraan yang masuk ke farm .
3) Memiliki Pembatas Keamanan / Pagar.

Untuk menghindari adanya penyebaran suatu penyakit yang masuk ke dalam farm, maka
perlu adanya pagar membatasi ternak dengan hewan liar yang akan memasuki farm . Ternak
dari luar farm dan hewan liar berpotensi membawa bibit penyakit jika memasuki farm.
4) Membatasi Orang dan Hewan Liar Memasuki Farm.
Orang dan kendaraan yang mengunjungi beberapa farm , kemudian masuk ke farm dapat
menyebarkan bibit penyakit ke ternak. Jika diperlukan semprotlah terhadap orang dan
kendaraan yang akan memasuki farm kita. Batasilah jumlah pengunjung dan kendaraan
sesedikit mungkin. Perlakukan pengunjung untuk meminimalkan penyakit yang dapat masuk
ke farm, misalnya menjaga kebersihan kendaraan dari kotoran ternak. Pengunjung yang
datang ke farm di persilahkan menggunakan pakaian dan sepatu Agribisnis Ternak
Ruminansia Pedaging
43
pelindung dan catat semua pengunjung yang datang, karena pengunjung dan hewan liar
dapat menyebarkan penyakit.
5) Memiliki Program untuk Mengendalikan Binatang Pengganggu .

Agar ternak ruminansia pedaging yang kita pelihara bebas dari binatang pengganngu,
seperti tikus, burung dan serangga yang dapat menyebabkan ternak sakit, maka peternak
perlu mimiliki program untuk mengendalikan binatang pengganggu tersebut. Misalnya
tempat penyimpanan pakan, kandang dan lain sebagainya.
6) Gunakan Peralatan yang Bersih.

Semua peralatan yang digunakan untuk memelihara ternak ruminansia pedaging harus
dijaga kebersihan. Untuk alat yang disewa dari luar harus dipastikan bahwa peralatan
tersebut bersih dan bebas penyakit. Perlakukan dengan hati-hati peralatan yang dipinjam
dari luar.
c) Memiliki Program Pengelolaan Kesehatan yang Efektif

1) Membuat Sistem Identifikasi Ternak.

Ternak ruminansia pedaging (sapi, kerbau, domba dan kambing) dapat diindentifikasi oleh
orang yang datang untuk melakukan tugas tertentu. Identifikasi harus dibuat permanen dan
unik sehingga setiap ternak dapat diidentifikasi dari lahir sampai mati. Identifikasi yang
banyak digunakan adalah memasang anting telinga (ear tag), tato, freeze branding dan
microchips.
2) Mengembangkan Pengelolaan Kesehatan yang berfokus pada Pencegahan.

Program pencegahan meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pengelolaan farm.
Pencegahan kesehatan yang paling lazim adalah melakukan vaksinasi ternak. Obat-obatan
pencegah penyakit dapat digunakan jika tidak ada strategi lain untuk mencegah penyakit,
misalnya penggunaan antibiotika dengan dosis tertentu.
3) Memeriksa Kesehatan Ternak jika ada Gejala Penyakit.
Amati ternak secara reguler untuk mendeteksi adanya gejala penyakit. Gunakan metode
yang akurat untuk mendeteksi dan mendiagnosis penyakit. Beberapa cara dapat
menggunakan termometer anus, pengamatan tingkah laku ternak dan kondisi tubuh. Jika
hasil diagnosis menunjukkan penyakit harus diperlakukan dengan baik. Ternak yang sakit
harus ditangani dengan baik secepat mungkin. Perlakukan ternak yang sakit, luka dan
kondisi kesehatannya jelek setelah mendapat hasil diagnosis. Tindakan diperlukan untuk
mengurangi akibat infeksi dan meminimkan sumber patogen.
4) Isolasi Ternak Sakit

Untuk mengurangi penyebaran penyakit, isolasi ternak sakit pada tempat khusus. Gunakan
prosedur yang ada.

Buatlah Catatan terhadap semua Perlakukan dan Ternak yang Pernah Diobati .
Catatan ternak yang pernah diobati perlu dibuat agar semua orang yang berkepentingan
mengetahui perlakukan apa saja yang pernah diberikan. Gunakan cara untuk menandai
ternak yang sakit, misalnya menggunakan cat/kalung.
6) Menjaga Penyakit yang dapat Menular ke manusia (Zoonosis) .

Peternak harus menjaga penyakit yang dapat menulari manusia pada level yang tidak
berbahaya. Produk ternak harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit, misalnya
penyakit anthrax.
d) Program Biosecurity

Biosecurity secara garis besar berkaitan dengan bagaimana keluar masuknya ternak, keluar
masuknya peralatan kandang, pakan, obat-obatan, sumberdaya manusia serta sanitasi
lingkungan ternak. Program biosecurity merupakan langkah yang penting untuk menjaga
agar ternak ruminansia pedaging (sapi, kerbau, domba dan kambing) yang digemukkan
bebas dari berbabagai serangan penyakit. Untuk itu diperlukan langkah-langkah pencegahan
penyakit melalui program biosecurity secara teratur dan berkala. Program biosecurity
mutlak harus dilakukan pada saat penggemukkan ternak ruminansia pedaging, karena
dengan adanya biosecurity maka bibit penyakit yang berasal dari lingkungan luar farm
maupun di dalam kandang dapat dieliminir.
Adapun kegiatan biosecurity yang dapat dilakukan oleh petani/peternak ruminansia
pedaging adalah sebagai berikut:
1) Mencegah timbulnya suatu organisme penyebab penyakit.

2) Untuk mencegah timbulnya suatu organisma penyebab penyakit dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan kandang dan peralatan secara baik, benar dan teratur.

3) Melakukan pemisahan terhadap ternak ruminansia pedaging (sapi, kerbau, domba dan
kambing) yang baru datang untuk beberapa saat.

4) Memisahkan segera apabila ada ternak ruminansia pedaging (sapi, kerbau,


domba/kambing) yang sakit dengan ternak yang sehat.

5) Membatasi keluar masuknya pekerja/orang dan kendaraan ke dalam lokasi peternakan


sapi,kerbau, domba dan kambing.

6) Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke lokasi peternakan sapi, kerbau,
domba dan kambing.

7) Peternak, pekerja kandang dan tamu yang akan masuk ke dalam kandang harus
menggunakan pakaian pelindung K3 (seperti masker, kaca mata, kaos tangan dan sepatu)

8) Melakukan sterilisasi terhadap semua bahan , sarana dan prasarana serta bangunan
kandang dengan menggunakan desinfektan.

9) Dan yang tidak kalah penting adalah menjaga agar ketahanan tubuh ternak tetap baik.
Agribisnis Ternak Ruminansia Pedaging
45
Untuk menjaga agar ketahanan tubuh ternak ruminansia pedaging yang digemukkan tetap
baik, dapat dilakukan dengan cara : memenuhi kebutuhan pakan dan air minum ternak baik
dari segi kualitas maupun kuantitas, melakukan pengurangan terhadap penyebaran
penyakit, pemberian vitamin atau obat nafsu makan pada ternak ruminansia pedaging dll.
Penyusunan program biosecurity dalam usaha agribisnis ternak ruminansia pedaging sangat
diperlukan, untuk berhasilnya usaha yang dijalankan. Yang dimaksud dengan program
adalah serangkaian rencana yang disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Program
yang disusun harus SMART yaitu specifec, mesuarabel, achievable, rasional dan time based.
Yang dimaksut dengan pengertian specifec, mesuarabel, achievable, rasional dan time table
adalah sebagai berikut:
 Specific

Yang dimaksud dengan spesifik adalah dimana program biosecurity yang dibuat harus jelas
tujuannya mudah dilakukan dan lebih spesifik atau terfokus pada target yang akan dicapai.
Sehingga program biosecurity mudah untuk dievaluasi keberhasilnya.
 Measurable

Dalam membuat program biosecurity harus jelas, apa yang ingin dicapai dan program
tersebut haruslah dapat diukur. Apakah program biosecurity yang disusun dapat berhasil
atau tidak . Sebagai contoh: seberapa banyak luas kandang yang di sanitasi, seberapa
banyak dampak yang dihasilkan dan lain sebagainya.
 Achievable

Tujuan dari program biosecurity yang telah tetapkan haruslah dapat dicapai. Agar
tercapainya suatu program biosecurity, maka semua karyawan di perusahaan peternakan
harus berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk mencapai program yang telah disusun.
Dan yang perlu dingat jangan sampai menyusun dan menetapkan tujuan suatu program
biosecurity tidak mungkin Anda capai.
 Realistic

Program biosecurity yang disususun harus realitis atau masuk akal. Jangan membuat tujuan
suatu program yang terlalu sulit sehingga tidak mungkin Anda capai. Dalam membuat
program harus sejalan dengan keinginan hati. Jangan membuat program yang sulit untuk
dilakukan, karena adanya keterbatasan baik sisi anggaran biaya atau tenaga kerjanya.

Time-Based
Setiap program yang disusun harus dapat menetapkan kapan tujuan tersebut dicapai.
Apakah dalam waktu satu minggu, satu bulan, satu tahun dan lain sebagainya. Dalam
menentukan program harus ada batasan waktu. Demikian pula untuk program biosecurity
dalam agribisnis ternak ruminansia pedaging atau penggemukkan (sapi, kerbau, domba dan
kambing) harus disusun berdasarkan hal-hal tersebut diatas. Program harus didasarkan
pada data tentang jenis ternak, tujuan beternak serta riwayat kejadian penyakit. Dalam
program biosecurity tersebut dicantumkan jenis vaksinasi yang harus dilakukan, waktu
pelaksanaan vaksinasi, jadwal pemeriksaan kesehatan serta berbagai macam perlakuan
yang harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai