Latar Belakang
Menurut Survei hal yang paling ditakuti oleh para peternak adalah
adanya wabah penyakit.
Arti yang sederhananya adalah membuat agen penyakit jauh dari tubuh
ternak dan atau melindungi ternak jauh dari kuman atau penyakit.
Biosekuriti merupakan garda terdepan dalam
mengamankan ternak dari penyakit.
Sanitasi
Isolasi
Isolasi atau pemisahan merupakan tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana
unggas terlindungi dari pembawa penyakit (carrier) seperti manusia, unggas tertular,
udara, air, vomites, dan hewan-hewan lain.
Sanitasi
Pekerja dirwajibkan mencuci tangan dan kaki;
Penggantian pakaian dan sepatu sebelum bekerja dengan
ternak unggas/ayam, serta pembersikan dan mendesinfeksi
alat-alat secara teratur (Rahardjo, 2002;
Mendesinfeksi kandang-kandang dalam masa peralihan;
Pada umumnya biosekuriti dibagi dalam tiga tingkatan yaitu :
a) biosekuriti konseptual, yang merupakan dasar atau basis dari seluruh program
pengendalian penyakit. Beberapa hal yang harus dikelola antara lain pemilihan
lokasi peternakan khususnya kandang, pengaturan jenis dan umur ternak
b) biosekuriti struktural, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan tata letak
peternakan, pemisahan batas-batas unit peternakan, pengaturan saluran
limbah peternakan, perangkat sanitasi dan dekontaminasi, instalasi tempat
penyimpanan pakan dan gudang, serta peralatan kandang
c) biosekuriti operasional, merupakan implementasi prosedur manajemen untuk
pengendalian penyakit di perusahaan terutama bagaimana mengatasi suatu
infeksi panyakit menular. Aspek-aspek yang sangat perlu diperhatikan dan
menjadi tujuan pelaksanaan program biosekuriti adalah :
tidak adanya penyakit tertentu di dalam farm,
adanya jaminan resiko bagi konsumen terhadap produk yang dihasilkan,
adanya jaminan keamanan dalam lingkupan hidup dan sustainability usaha,
jaminan terhadap tiadanya resiko penyakit zoonosis khususnya bagi karyawan.