Anda di halaman 1dari 59

PKHL FKH300

MANAJEMEN KESEHATAN
TERNAK RUMINANSIA

CHUSNUL CHOLIQ, DR,DRH,MS,MM


BAG. PENYAKIT DALAM DEP. KRP FKH IPB
2014
OUTLINE

Sehat dan Kesehatan


Pencegahan & Pengendalian
Penyakit & Penanganan

SEHAT & KESEHATAN
SEHAT DAN KESEHATAN

SEHAT suatu keadaan fisik, mental dan


kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan
hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau
kelemahan (WHO, World Health Organization)

Kesehatan, pada organisme hidup, bisa


dimengerti sebagai homeostasis keadaan
dimana suatu organisme menyeimbangkan
badannya, dengan masukan tenaga dan massa
dan hasil tenaga dan massa
DEFINISI/ARTI

Kesehatan hewan merupakan suatu


status kondisi tubuh hewan dengan
seluruh sel yang menyusunnya dan
cairan tubuh yang dikandungnya
secara fisiologis berfungsi normal
KONDISI SEHAT

TIDAK ADA KELAINAN FISIK


Bentuk anatomi sesuai jenis hewan
Fungsi fisiologi sesuai organnya
Tampilan fisik ergonomis/proporsional

TIDAK ADA KELAINAN KLINIS


Perilaku tidak menyimpang
Tidak menunjukkan perubahan
nilai / ukuran normalnya
KONDISI SAKIT

Dijumpai /adanya:
Kelainan fisik (anatomis)
Kelainan fungsi (fisiologis)
Penyimpangan parameter
kesehatan
Perubahan perilaku
Perubahan ekskreta
HEWAN SEHAT

SECARA FISIK NORMAL

Bentuk Kepala, ekstrimitas, toraks, abdomen


bentuk normal (simetris, tidak ada kelainan)
Kulit dan bulu bersih tidak rontok, tidak ada
kelainan kulit
Mulut, hidung, mata, telinga, anus bersih tidak
ada discharge/eksudat/leleran
Alat kelamin (penis, vulva) tidak ada kelainan
Organ reproduksi sekunder (testes, ambing)
tidak ada kelainan dsb.
By CCholiq
HEWAN SEHAT

Secara Klinis Normal


Nafsu makan dan minum baik
Nafsu birahi baik
Hewan aktif bergerak, bergairah
Penampilan umum baik
Suhu tubuh normal (38,5 40,5 oC)
Frekuensi nafas normal (12-16 kali/mnt)
Nadi/Pulsus normal (40-70 kali/mnt)

By CCholiq
HEWAN SAKIT

Secara Fisik Tidak Normal

Kepala bentuknya tidak normal


Ekstrimitas tidak simetris/cacat
Bulu kusam, rontok, tidak teratur
Kulit tidak rata, ada lesio/luka
Thoraks melebar/menyempit tidak simetris
Abdomen membesar
Mulut banyak lesio/luka, hidung ada discharge
Alat kelamin tidak mormal
Anus kotor dan bulu sekitarnya kotoran
Testes dan ambing membesar,
By CCholiq
HEWAN SAKIT

Secara Klinis Sakit

Hewan tampak lesu, tidak bergairah


Nafsu makan dan minum buruk
Tidak bergairah, lemah
Mata sayu, mengantuk tidak bersinar
Demam, ada peningkatan suhu tubuh (>40oC)
Kondisi umum melemah
Tidak ada gairah seksual

By CCholiq
APA ITU PENYAKIT

Definisi Penyakit:

1. Sesuatu yg menyebabkan terjadinya


gangguan pd makhluk hidup
2. Gangguan kesehatan yg disebabkan oleh
bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau
jaringan pd organ tubuh (pd makhluk hidup)

(kamus besar bahasa indonesia)


3 FAKTOR PENTING

Timbulnya penyakit pada ternak merupakan proses yang berjalan


secara dinamis dan merupakan hasil interaksi tiga faktor, yaitu

Ternak (HOST),
Agen penyakit (PATOGEN) dan
Lingkungan (ENVIRONMENT)

Lingkungan memegang peran yang sangat penting dalam


menentukan pengaruh positif atau negatif terhadap hubungan
antara ternak dengan agen penyakit
PRINSIP KESEIMBANGAN

Feeding Agent
(PAKAN) (KUMAN)

~
PETERNAKAN
~ SEHAT

Breeding Management Host Environment


(PEMBIAKAN) (PENGELOLAAN) (INANG) (LINGKUNGAN)

Interaksi ketiga faktor yang normal dan seimbang sebagaimana akan


menghasilkan ternak yang sehat dan tidak ada wabah penyakit.

By CCholiq
CIRI-CIRI SAPI YANG SEHAT

Aktif, sigap, sadar dan tanggap terhadap perubahan


situasi disekitarnya.
Kondisi tubuhnya seimbang, tidak sempoyongan/pincang,
langkah kaki mantap dan teratur, dapat bertumpu dengan
empat kaki dan posisi punggung rata.
Mata bersinar, sudut mata bersih, tidak kotor dan tidak
ada perubahan pada selaput lendir/kornea mata.
Kulit/bulu halus mengkilat, tidak kusam dan
pertumbuhannya rata.
Frekuensi nafas teratur (20-30 kali/menit), halus dan
tidak tersengal-sengal.
Denyut nadi (50-60 kali/menit), irama teratur dan nada
tetap
PERLU DIWASPADAI

1. Perubahan pada ternak :

Penurunan kondisi tubuh disebabkan oleh


(kualitas dan kuantitas zat-zat gizi dalam pakan
yang kurang)
Faktor-faktor yang menekan timbulnya kekebalan
(immunosupressif) dalam tubuh ternak
Sistim biosekuritas yang tidak konsisten,
Waktu istirahat kandang yang minim,
Kegagalan program vaksinasi dan pengobatan
PERLU DIWASPADAI
2. Perubahan pada aspek lingkungan, sedangkan kondisi hewan ternak
dan mikroorganisme tidak berubah.
Perubahan lingkungan.
perubahan iklim,
perubahan suhu dan kelembaban lingkungan yang
ekstrim, ketinggian Tempat
Kesalahan menejemen,
Kepadatan kandang yang tinggi, ventilasi yang jelek,
intensitas cahaya yang terlalu tinggi, kegaduhan suara
dan tingginya tingkat polusi.
Kondidi-kondisi ini berdampak negatif bagi ternak penurunan kondisi tubuh ternak,
sebaliknya menguntungkan bagi mikroorganisme untuk berkembang biak, baik jumlah
maupun jenisnya.
Bagaimana cara menentukan status kesehatan
hewan?

Dilakukan pemeriksaan secara fisik


(Physical Examination)
Inspeksi (melihat langsung)
Palpasi (meraba )
Auskultasi (mendengar & mengukur)

Dilakukan pemeriksaan Klinis -Laboratoris


(Laboratory Examination)
Uji-uji rutin (Urine, darah, feses)
Uji-uji khusus
By CCholiq
APA YANG PERLU DIPERIKSA ?

PENAMPILAN FISIK DAN TINGKAH


LAKU
Postur tubuh
Perilaku hewan
Cacat fisik

PERIKSA KLINIS
Umur hewan
Status praesens
Status lingkungan

By CCholiq
PERIKSA FISIK DAN BEHAVIOUR

BERDIRI TEGAK DAN KOKOH


(GAGAH)
KEPALA DAN EKSTRIMITAS
SIMETRIS NORMAL (TDK CACAT)
MATA BERSINAR, BULU BERSIH
PERILAKU NORMAL,
AKTIF BERGERAK
NAFSU MAKAN BAIK
(Cenderung adu kepala atau
saling menaiki jika birahi)
By CCholiq
PERIKSA KLINIS

UMUR HEWAN
Gigi Geligi perubahan Gigi Seri
ke Gigi Tetap
Gelang Tanduk (sapi)

STATUS PRAESENS
Gizi, Temperamen, Habitus
Temperatur tubuh
Frekuensi Nadi dan Frekuensi Nafas

By CCholiq
TABEL NILAI NORMAL

Hewan SUHU (oC) NADI NAFAS


Puls/mnt kali/mnt

DOMBA 38.5-40.0 70-80 12-15

KAMBING 38.5-40.5 70-80 12-15

SAPI 37.5-39.5 40-60 12-16

Book for Farmers stock diseases


KENALI CIRI FISIK HEWAN

Kondisi Fisik Hewan Sehat Hewan Sakit


Bulu Bersih, mengkilap Kusam
Kulit Bersih, tdk lesio Keropeng/koreng/kelainan
kulit meluas
Gerak Lincah Lemas/lemah
Nafsu makan Normal/baik Kurang
Ruminasi Normal/baik kurang s/d tidak ada
Mukosa Kemerahan/pink pucat, kuning, kering
Cara bernafas Normal/reguler Sesak/susah
Lubang kumlah Bersih , Keluar darah, nanah, eksudat
berlebihan
Warna kemerahan, Diare
Feses dan urine Normal
> 40 oC
Suhu badan )* 38 39,5 oC

PENCEGAHAN & PENGOBATAN
PENCEGAHAN dan PENGOBATAN
PENYAKIT TERNAK

Pencegahan
Sanitasi/Biosecurity/Kebersihan
Karantina
Vaksinasi (Imunisasi)

Pengobatan
Disesuaikan dgn penyebab
PRINSIPDASAR
PROGRAM KESEHATAN TERNAK

1. Mencegah timbulnya suatu


organisme penyebab penyakit

a. Melakukan sanitasi secara baik, benar dan teratur


b. Mengisolasi hewan yang baru datang
c. Menjaga environment tetap baik
d. Melakukan eradikasi jika perlu.
2. Menjaga agar resistensi ternak terhadap penyakit
tetap tinggi

a. Menjaga nutrisi yang seimbang (pakan, air, mineral, vitamin)


b. Melakukan vaksinasi terutama untuk mencegah penularan
penyakit-penyakit yang sering terjadi.
c. Melakukan seleksi yang baik.
3. Mengurangi penyebaran penyakit.

a. Mengisolasi ternak yang sakit.


b. Melakukan observasi pada semua ternak yang ada
c. Melakukan diagnosa awal
d. Melakukan pengobatan pada ternak yang sakit
4. Melakukan sistem pencatatan atau recording secara
adequat
Sanitasi/Biosecurity
Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan dengan
menyemprotkan insektisida pembasmi serangga, lalat dan hama
lainnya.
Membatasi penularan penyakit melalui mobilitas pegawai.
Menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk
kandang ternak yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit.
Membakar atau mengubur bangkai ternak yang mati karena
penyakit menular.
Menyediakan fasilitas desinfeksi untuk staf/karyawan.
Segera mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk
dikubur atau dimusnahkan oleh petugas yang berwenang.
Mengeluarkan ternak yang sakit dari kandang untuk segera diobati
atau dipotong oleh petugas yang berwenang.
Karantina
(Manajemen Kedatangan Ternak)

Hari 1
Kandang harus dalam keadaan bersih, kering, nyaman dengan air
minum yang cukup dan pakan jerami yang bagus.
Cek ternak yang sakit dalam kandang.
Periksa dan beri pengobatan bila perlu tolak sesuai dengan kontrak
pembelian.
Beri pakan starter untuk pedet yang baru datang.
Pemberian nomor atau identitas ternak (Tagging).
Pemberian obat cacing (Deworming).
Vaksinasi ( IBR, BVD, PI 3, BRSV; Clostridium; Haemophilus somnus;
Pasteurela).

IBR:Infectious Bovine Rhinotracheitis; BVD:Bovine Viral Diarrhea (MD);


PI3: Para Influenza 3; BRSV: Bovine Respiratory Sinsitial Virus;
Sesudah Hari 1

Amati kondisi ternak 2 atau 3 kali sehari apabila ada yang sakit
segera beri pengobatan.
Lakukan pencatatan terhadap pengobatan awal, ulangan dan
pengaruh pengobatan.
Pemberian pakan konsentrat dengan kualitas yang bagus akan
cepat memperbaiki kondisi ternak yang kurang sehat.
Pemberian vaksinasi booster setelah 14 hari sesuai dengan
petunjuk dokter hewan.
Pemberian konsentrat starter secara rutin untuk pedet selama 28
hari.
Program Kesehatan Sapi Potong

BETINA

Tes darah terhadap Brucellosis


Pemberian Vitamin
Vaksinasi (sesuai rekomendasi dinas perternakan) : IBR, PI3, BVD, BRSV;
Leptospirosis; Trichomonas calon pedet; Vibriosis ; Clostridium (Blackleg);
Hemophilus somnus ; Anaplasmosis.
Pemberian obat cacing (deworming)
Kontrol terhadap parasit luar
PEJANTAN

Pemeriksaan Umum : postur tubuh, mata, alat reproduksi dan


kualitas serta kuantitas sperma
Vaksinasi (sesuai rekomendasi dinas peternakan) : IBR, PI3,
BVD, BRSV; Leptospirosis; Vibriosis; Clostridium (Blackleg);
Anaplasmosis.
Pemberian Vitamin
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
DARA

Vaksinasi (sesuai rekomendasi dinas perternakan) : IBR,


PI3, BVD, BRSV; Leptospirosis; Trichomonas calon pedet;
Vibriosis; Clostridium (Blackleg); Hemophilus somnus.
Pemberian Vitamin
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
PEDET

Umur 2-4 bulan

Vaksinasi : IBR, PI3, BVD, BRSV; Leptospirosis;


Pasturella hemolytica; Vibriosis ; Clostridium (Blackleg);
Hemophilus somnus.
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
Kastrasi untuk pedet jantan setelah itu diberi implan
pertumbuhan.
PEDET

Umur sapih (6-8 bulan)

Vaksinasi : IBR, PI3, BVD, BRSV ; Leptospirosis;


Pasturella hemolytica; Vibriosis, Clostridium (Blackleg);
Hemophilus somnus; Brucellosis.
Pemberian Vitamin
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
Prinsip-prinsip Dasar Vaksinasi
pada Ternak
Pengendalian penyakit hewan
adalah suatu upaya mengurangi interaksi antara
hospes-agent (penyebab penyakit) sampai pada
tingkat dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi,
karena jumlah agen penyakit telah dikurangi atau
dimatikan, oleh sebab hospes telah dilindungi dan
atau infeksi pada hospes dapat dicegah.
Salah satu cara untuk melakukan
pengendalian terhadap penyakit
adalah dengan melakukan upaya
pencegahan penyakit diantaranya
dengan melakukan vaksinasi.
Vaksinasi adalah pemberian antigen untuk merangsang
system kebal menghasilkan antibody khusus terhadap
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri
dan protozoa

Tujuan vaksinasi adalah memberikan kekebalan


(antibodi) pada ternak sehingga dapat melawan antigen
atau mikroorganisme penyebab penyakit.
Mekanisme efektor dalam respon imun spesifik

Dilaksanakan melalui 2 cara yaitu:


1. Imunitas humoral, yang menggunakan substansi
berbentuk globulin yang dinamakan antibody
yang bersifat sangat spesifik
2. Imunitas seluler, yang semata-mata melibatkan
jenis limfosit yang dinamakan limfosit T.
Komponen system imun
Sistem imun terdiri dari komponen genetik, molekuler dan seluler
yang berinteraksi membentuk jaringan komunikasi. Komponen
seluler utama dari system imun adalah makrofag dan limfosit.
Sel makrofag memiliki fungsi dalam fagositosis dan respon imun
alamiah.
Makrofag menghasilkan beberapa mediator aktif yang dapat
mengatur jenis dan besarnya respon imun.
Gen yang terlibat dalam system imun akan menghasilkan molekul2
yang merupakan komponen molekuler dalam system imun.
Komponen molekuler misalnya antibody yang berbentuk globulin
yang jenisnya sangat heterogen
Fungsi Respon Imun
Sistem imun mempunyai 3 fungsi utama yaitu:
pertahanan, homeostasis dan perondaan.
Faktor yang mempengaruhi Sistem Imun: (a)Faktor
Metabolik, (b)Faktor Lingkungan, (c)Faktor anatomic,
(d)Faktor Fisologik, (e)Faktor umur, (f)Faktor antigen.
Struktur dan Fungsi Imunoglobulin. Imunoglobulin
merupakan molekul protein yang mempunyai aktifitas
antibody,yaitu suatu kemampuan mengikat secara
spesifik dengan substansi yang membangkitkan respon
imun sehingga dihasilkannya immunoglobulin tsb.
Contoh imunoglobulin: IgG, IgA, IgM, IgE dan IgD.
Program vaksinasi:
Program vaksinasi dilakukan berdasarkan pertimbangan antara lain:

1. prevalensi penyakit
2. resiko akan timbulnya penyakit,
3. status kekebalan dari bibit,
4. biaya pembuatan dan pemberian vaksin,
5. intensitas dan konsekwensi dari reaksi vaksin,
6. program pergantian flock,
7. ketersediaan vaksin
8. BC ratio dan lainnya.
Metode pemberian vaksin:
1. Vaksinasi in ovo yaitu pemberian vaksin kedalam telur pada
hari ke-18 masa inkubasi,
2. Vaksinasi semprot (spray) pasca penetasan dengan vaksin
3. Aerosol
4. Melalui suntikan subkutan,
5. Melalui sayap,
6. Tetes mata dan hidung,
7. Air minum
8. Suntikan intramuskuler.
Beberapa yang harus diperhatikan dalam
penggunaan vaksin
1. Jenis tipe dan strain dari vaksin yang digunakan
a. Aktif , Contoh: Beberapa tipe lentogenik (StrainF, StrainB1, Hitchner, Lasotadll), Tipe
Mesogenik (misalnya strain Komarov)
b. Inaktif ,(Biasanya dalam larutan buffer phosphate ditambah alumunium hydroxide gel Sebagai
adsorben.
2. Kemasan
Ada yang berbentuk vial, ampul dll dengan dosis yag berbeda-beda.
3. Dayasimpan
Daya simpan terutama dipengaruhi oleh suhu. Sebagai contoh: beberapa jenis vaksin ND tahan1
tahun pada suhu-5 C, 1 bulan pada suhu kamar dan 4 jam setelah direkonstitusi.
4. Rekonstitusi
Jenis pelarut, pengocokan berpengaruh terhadap afinitas.
5. Dosis dan aplikasi
Dosis, cara penggunaan, jumlah ternak yang divaksin, prevalensi, kesehatan ternak, agriklimat
yang mempengaruhikeberasilanvaksin.
6. Reaksidan imunitas
Vaksinasi kadang memberi reaksi yang tidak diharapkan seperti anaphilaxis, stress dll
3
PENYAKIT PENTING &
PENANGANANNYA
BEBERAPA PENYAKIT TERNAK DAN CARA
PENANGANANNYA

PENYAKIT INFEKSI
Penyakit bakterial (sebab bakteri)
Penyakit viral (sebab virus)
Penyakit parasiter (sebab parasit)
Penyakit mikal (sebab cendawan)

PENYAKIT NON INFEKSI


Gangguan metabolisme
Penyakit defisiensi
By CCholiq
PENYAKIT INFEKSI

Penyakit asal Bakterial :

adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mikroba bakteri yang


menginfeksi pada induk semang.
Ternak yang terinfeksi oleh bakteri ini secara umum menunjukkan
adanya deman, nafsu makan menurun atau tidak.
Hewan terinfeksi bakteri dapat berjalan secara cepat/akut dan
lambat/kronis. Infeksi bakteri dapat menimbulkan kekebalan/imun

Contoh: Anthraks, kolibasilosis, SE (Ngorok)

Pencegahan : Vaksinasi
By CCholiq
Penyakit asal Viral

Adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.


Ternak terinfeksi virus menunjukkan tanda-tanda yang
spesifik dan menular dengan cepat.
Hewan terinfeksi virus dapat berjalan cepat/akut dan
lambat/kronis
Infeksi virus dapat menimbulkan kekebalan yang baik dan
spesifik.

Contoh: PMK/FMD;

berliur
Pencegahan: Vaksinasi

By CCholiq
Penyakit asal Parasiter

adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh parasit


baik endo- maupun ektoparasit.
Ternak terinfeksi parasit menunjukkan tanda-tanda
yang spesifik dan menular dalam kurun waktu tertentu
Hewan terinfeksi parasit umumnya berjalan
lambat/kronis
Infeksi parasit dapat tidak menimbulkan kekebalan
yang baik.

Contoh: Helmintiasis/Cacingan, Scabies


Pencegahan: Deworming
By CCholiq
Buluh empedu
Menebal/keras

Siklus hidup cacing hati


Cacing hati
dewasa
Penyakit asal Mikal/Cendawan

adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh


infeksi cendawan/mikal.
Ternak yang terinfeksi mikal biasanya tidak
menimbulkan tanda-tanda demam atau nafsu
makan menurun, tetapi biasanya dijumpai tanda-
tanda klinis perubahan ekterior.
Infeksi mikal tidak menimbulkan kekebalan yang
baik

Contoh: Dermatofitosis/Ringworm

Pencegahan: Sanitasi
By CCholiq
PENYAKIT PRODUKSI

RADANG AMBING (MASTITIS)

Adalah peradangan pada ambing ternak yang


berproduksi, disebabkan oleh bakteri, dan atau
cendawan.
Ternak yg mengalami infeksi ambing ini
memberikan tanda klinis ambing bengkak,
panas, produksi susu turun sampai berhenti.

Preventive : Antibiotika, antialergi, multivitamin


PENYAKIT NON INFEKSI

PENYAKIT METABOLISME

adalah penyakit non infeksi yang disebabkan


gangguan proses biologi / biokimia pada tubuh.
Biasanya diakibatkan ketidak seimbangan unsur-
unsur dalam tubuh ternak
Dapat terjadi secara individual maupun kelompok
Penanganan secara individual
Contoh : Asidosis, Toxaemia pregnansi
Preventive : Nutrisi & suplemen
By CCholiq
PENYAKIT DEFISIENSI

Adalah penyakit non infeksi disebabkan


kekurangan satu atau beberapa zat makanan
Umumnya ditandai dengan gangguan
metabolisme
Ternak menunjukkan tanda-tanda perbaikan
apabila menerima suplai zat gizi yang
diperlukan
Contoh: Def. Iodium, def Mineral
Preventive : Nutrisi & Suplemen

By CCholiq
PENYAKIT LAINNYA
Tetanus (klostridiosis) lingkungan
Timpani (Kembung) pakan
FootRot (Kaki Busuk) lingkungan kandang
Mastitis (Radang ambing)lingk kandang

By CCholiq
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai