Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jl. Prof. Dr.WZ. Yohanes Ende Telepon (0381) 2627100

TOR ( Term Of Reference) / Kerangka Acuan Kerja

MANAJEMEN RANTAI DISTRIBUSI (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)

A. GAMBARAN UMUM
Manajemen rantai distribusi obat adalah faktor yang sangat penting dalam
menjamin pengadaan perbekalan rumah sakit yang aman dan berkualitas. Rantai
distribusi obat ini meliputi tahapan bagaimana perbekalan dikirim dari pabrik ke distributor
dan akhirnya sampai ke rumah sakit. Rangkaian distribusi ini merupakan komponen
sangat penting untuk memastikan tersedia perbekalan yang dibutuhkan datang tepat
waktu, mencegah obat serta teknologi medik yang tercemar, palsu, sampai dipergunakan
kepada pasien di rumah sakit. Hal ini merupakan masalah global yang sudah dikenal dan
untuk mengatasinya harus diketahui tentang reputasi, kredibilitas, kegiatan operasional
setiap komponen dari rantai distribusi. Mungkin informasi yang ada tidak dapat lengkap
dan sukar untuk mengkaitkan satu sama lain, tetapi rumah sakit paling sedikit dapat
memutuskan letak risiko yang signifikan berada dan kemudian melakukan pemilihan
berdasar atas informasi.
Ketersediaan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu, bermanfaat dan
berkhasiat merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan
pasien dan keselamatan pasien, oleh karena itu dalam proses pemberian pelayanan
kepada masyarakat harus memenuhi persyaratan tertentu salah satunya adalah
menjamin kulitas dan keamanan setiap jenis perbekalan kesehatan (sediaan obat, bahan
media habis pakai dan alat kesehatan). Penelusuran produk melalui bar-coding serta
cara lain dapat membantu manajemen dan staf mengerti bagaimana gambaran rantai
suplai dan dapat mencegah penggelapan. Meskipun tidak ada standar tunggal secara
nasional maupun global mengatur rantai distribusi ini, bahkan bila tidak ada standar
nasional, Direktur Rumah Sakit tetap bertanggung jawab untuk mengetahui isu ini dan
melaksanakan strategi melindungi rantai disribusinya. Jika perbekalan rumah sakit dibeli,
disimpan, dan didistribusi oleh instansi pemerintah maka rumah sakit ikut melaksanakan
program untuk deteksi dan melaporkan perbekalan yang diduga tercemar atau palsu,
serta mengambil tindakan mencegah kerugian potensial pada pasien.

B. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat obat yang tersedia di
rumah sakit maka rumah sakit diminta untuk memastikan tahapan bagaimana perbekalan
dikirim dari pabrik ke distributor dan akhirnya sampai ke rumah sakit. Khusus untuk
pembelian alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan obat yang berisiko termasuk
vaksin maka rumah sakit agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. akte pendirian perusahaan dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi
Manusia;
b. Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP);
c. NPWP;
d. Izin Pedagang Besar Farmasi–Penyalur Alat Kesehatan (PBF–PAK);
e. Perjanjian Kerja Sama antara distributor dan prinsipal serta rumah sakit;
f. nama dan Surat izin Kerja Apoteker untuk apoteker penanggung jawab PBF;
g. alamat dan denah kantor PBF;
h. surat garansi jaminan keaslian produk yang didistribusikan (dari prinsipal).

B. TUJUAN
1. Umum
Menjamin ketersediaan perbelakan kesehatan di rumah sakit yang aman
dan berkualitas

2. Khusus
 Bagian pengadaan dapat melaksanakan kegiatan pengadaan perbekalan
kesehatan melalui distributor yang memenuhi persyaratan penyaluran
perbekalan kesehatan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
 Bagian pengadaan dapat mengetahui proses kegiatan penyaluran
perbekalan kesehatan yang dilakukan oleh distributor sampai ke rumah
sakit.
C. SASARAN

 Bagian pengadaan perbekalan kesehatan rumah sakit


 Instalasi Farmasi RS

D. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari/Tanggal : Kamis - Sabtu / 24-26 Oktober 2019


Lama kegiatan : 3 (tiga) hari
Tempat : 1. PT. Tri Sapta Jaya Cabang Maumere
2. PT. Mahkota Anugerah Karya

E. BIAYA
Biaya bersumber dari dana BLUD RSUD Ende, dengan rincian sebagai berikut:

 Transpotasi (PP) : Rp x 1 orang : Rp


 Penginapan : Rp x 3 hari x 1 orang : Rp
 Makan : Rp. x 3 hari x 1 orang : Rp.

Total Rp

F. PENUTUP
Demikian Kerangka Acua Kerja /Term Of Reference (TOR) dibuat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya

Ende, 15 Oktober 2019

Mengetahui
Kepala Seksi Penunjang Medis Ketua Akreditasi

Aloisia E. S.S. Dugo dr. Sun Parkuseg Siregar, Sp.B


NIP. 19720622 199203 2 005 Nip. 19781017 200803 1 003

Anda mungkin juga menyukai