Anda di halaman 1dari 3

TELAAN STAF

Kepada : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Ende


Dari : Kepala Instalasi farmasi
Tanggal : 11 September 2019
Perihal : Kebutuhan tenaga tekhnis kefarmasian pelayanan farmasi

I. PENDAHULUAN
Pelayanan farmasi di rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang
pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor: 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan
bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Tuntutan pasien
dan masyarakat akan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan farmasi, mengharuskan
ketersediaan tenagan kefarmasian khususnya tenaga tekhnis kefarmasian yang memadai.

II. PERMASALAHAN
Saat ini kenyataannya dengan dibukanya depo farmasi yang bertujuan mendekatkan pelayanan
kepada pasien mengalami beberapa masalah yaitu keterbatasan tenaga tekhnis kefarmasian.
farmasi.

1. DATA DAN FAKTA


Menurut PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, Tenaga Teknis Kefarmasian adalah
tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Mnengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Bentuk pekerjaan kefarmasian yang wajib dilaksanakan oleh seorang Tenaga Teknis Kefarmasian
(menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1332/MENKES/X/2002 adalah sebagai berikut:
1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standart profesinya.
2. Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan/pemakaian obat.
3. Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan idntitas serta data kesehatan pasien.
4. Melakukan pengelolaan apotek.
5. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.

Adapun kondisi tenaga kefarmasian yang ada pada saat ini untuk melakukan pelayanan farmasi pada
Apotik rawat jalan ,depo IGD, depo IBS dan depo Kemuning yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Ende adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan Keterangan


1 Apoteker
Mathilda S. Rodja, Apt
2 Maria Kristhana M. Kasi, Apt. Apoteker Cuti
3 Novita Candra Tola, Apt. Apoteker
4 Maria Henny K Mbare, Apt. Apoteker
5 Maria Margareta Gauwea, Apt Apoteker
6 Stefany Sosa, Apt. Apoteker
7 Dominika Dos P. Odos, Apt. Apoteker
8 Claudencya N. Wea, Apt. Apoteker
9 Yuliani So , Apt Apoteker
10 Fanny Kristiany TTK
11 Dolfina Sedho, Amd.Far. TTK
12 M. Anggalina Nggalo, Amd.Far TTK
13 A. Wahyudi.S.Farm TTK
14 Agustina Pandu, Amd.Far TTK
15 Djihan Fitria Bara TTK Sakit
16 Elisabeth Boa, Amd. Far. TTK Cuti
17 Aloysia Natalia Ale, S. Farm TTK
18 Musliva Moh. Mberu TTK
19 Deo Beata Reginaldis TTK
20 Habiba Kasim, S. Farm. TTK
21 Martina Chindy Alfiani Ratti TTK
22 Maria Conchita Indryani TTK
23 Aliftia Salimah TTK

Fakta ketenagaan yang terjadi pada pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Ende
adalah :
1. Tenaga Kefarmasian terdiri dari 9 Apoteker dan 14 TTK
2. Apoteker mulai bulan September diharuskan ada di Shift sore dan malam
3. Petugas yang melakukan pelayanan di depo IGD, dan apotek rawat jalan yang seharusnya 3
orang yang terdiri dari 1 apoteker dan 2 TTK tetapi hanya dilakukan oleh 2 orang yaitu 1
apoteker dan 1 TTK
4. Petugas yang melakukan pelayanan di depo Kemuning yang seharusnya saat ini 6 orang
yakni 2 Apoteker dan 4 TTK tetapi hanya dilakukan oleh 4 orang bahkan 3 orang dan bahkan
2 orang.
5. Jumlah tenaga yang terbatas ini berpengaruh pada kecepatan dan ketepatan pelayanan
resep obat , hal ini berdampak pada antrian yang panjang pada resep pasien rawat jalan ,
lama waktu tunggu obat bagi pasien yang dilayani oleh petugas di depo kemuning.
6. Jumlah tenaga yang terbatas berpengaruh pada pekerjaan tambahan yang diberikan pada
beberapa Apoteker dalam rangka menyelesaikan tugas terkait akreditasi RS

6. KESIMPULAN
Bahwa peningkatan pelayanan farmasi dan pendekatan pelayanan kepada pasien perlu didukung
dengan ketersediaan tenaga kefarmasian yang memadai khususnya tenaga tekhnis kefarmasia di
Instalasi farmasi RSUD Ende :
7. USULAN
Mengusulkan Kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Ende, bila berkenan untuk dapat
mempertimbangkan segera merekrut tenaga kefarmasian guna mendukung pelayanan di beberapa
depo farmasi yang ada, mengingat Pelayanan farmasi di rumah sakit merupakan salah satu kegiatan
di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan , jika hal ini tidak segera dilakukan akan
berdampak pada rendahnya mutu pelayanan farmasi;

8. PENUTUP
Demikian hal ini disampaikan untuk dapat dipertimbangkan.Atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.

Ende, 11 September 2019

Kepala Instalasi farmasi

(Mathilda Simplisia Rodja, SSi, Apt)


Nip.19770519 200212 2 006

Anda mungkin juga menyukai