Menimbang : 1. Bahwa saat ini sasaran pelayanan kesehatan di rumah sakit berfokus
pada mutu dan keselamatan pasien.
2. Bahwa semua kegiatan pelayanan medik maupun kegiatan lainnya di
rumah sakit mengandung risiko , meskipun tenaga profesional rumah
sakit sudah bekerja secara hati-hati sesuai standar pelayanan yang ada
3. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dibutuhkan adanya
pedoman/panduan/prosedur agar dalam pelaksanaaan kegiatan di rumah
sakit seragam dan dapat dipertanggung jawabkan oleh seluruh staf
profesional di rumah sakit
4. Bahwa berdasarkan uraian diatas dibutuhkan suatu kebijakanyang
mengatur tentang sasaran keselamatan pasien
5. Bahwa kebijakan untuk pelayanan sasaran keselamatan pasien dipandang
perlu untuk diberlakukan dan ditetapkan dengan surat keputusan
Direktur RSU Bhakti Rahayu Tabanan
MEMUTUSKAN
Kepada Yth :
1. Ketua Komite Medik
2. Para pejabat struktural
3. Para pejabat fungsional
LAMPIRAN I : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU TABANAN
NOMOR: 002/SK/RSUBR.TBN/I/2019
TENTANG KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
BATAS
NO PARAMETER SATUAN BATAS ATAS
BAWAH
HEMATOLOGI DAN KOAGULASI
1 Leukosit mm3 <2000 >30.000
2 Hematokrit % <20 >60
3 Hematokrit (neonates) Vol% <33 >70
4 Trombosit mm3 <40.000 >1.000.000
5 Hemoglobin g/dL <7 >20
6 Hemoglobin (Neonatus) g/dL <9,7 >22
7 APTT Detik - 78
8 PT Detik - >30 atau 3x
control
9 Fibrinogen mg/dL <100 >15
10 Waktu Perdarahan Menit
KIMIA KLINIK
1 Bilirubin mg/dL - >15
2 Bilirubin(Neonatus) mg/dL - >13
3 BUN mg/dL 2 >80
4 Creatinin mg/dL 0,4 2,8
5 Glukosa mg/dL <70 >300
6 Glukosa (Neonatus) mg/dL <30 >325
7 Natrium mEq/L <120 >160
8 Kalium mEq/L <2,8 >6,7
9 Kalium Neonatus mEq/L <2,8 >7.0
10 Clorida mEq/L <80 >115
Pasien Anak
a. TD sistolik ≤ 80 mmHg
b. Suhu ≤ 35,0oC atau ≥ 39,1oC
c. Heart Rate :
< 28 hari : HR <80x/mnt atau > 200x/mnt
< 1 tahun : HR <90x/mnt atau > 190x/mnt
1-5 tahun : HR <70x/mnt atau > 170x/mnt
6-11 tahun : HR <60x/mnt atau > 160x/mnt
1. Pengertian Obat High Alert adalah obat-obatan yang memiliki resiko lebih
tinggi untuk menyebabkan atau menimbulkan adanya komplikasi
membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan
(dosis,interval,dan pemilihannya).
2. Penyimpanan obat-obat High Alert dan Elektrolit konsentrate tersentralisasi di
Instalasi Farmasi,tidak boleh ada di tiap-tiap Unit perawatan.Kecuali Obat
High Alert tersebut termasuk jenis obat-obat Emergensi.
Obat-obat High Alert yang termasuk emergensi :
a. Epinefrin
b. Lidocain
c. Amiodaron
d. Dopamin
Daftar cairan elektrolite konsentrate di Rumah sakit Bhakti Rahayu :
a. MgSO4 20%
b. MgSO4 40%
c. D40%
d. KCL
e. Meylon
f. Natrium Clorida 3%
3. Penempatan obat-obat emergensi yang masuk dalam kategori High Alert
harus tersimpan di lemari yang terkunci dan obat tersebut terpasang Stiker
High Alert.
4. Semua obat-obat High Alert berada dalam pengawasan Instalasi Farmasi.
5. Setiap Obat High Alert yang tidak tertempel Stiker harus dicatat pada
formulir monitoring dan langsung dilaporkan kepada kepala Ruangan.
6. Pengadaan Obat-Obat High Alert dilakukan dengan menggunakan minimal
Stok setiap harinya.
7. Peresepan obat High Alert ditulis oleh dokter yang memiliki wewenang untuk
menulis resep yang tercantum dalam SK direktur.
8. Obat-obat High Alert yang sudah Expire Date dimusnahkan dengan disertai
berita acara pemusnahan barang dan pemusnahan tersebut disaksikan oleh 2
saksi.
9. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA,
Elektrolit Konsentrat, serta panduan penatalaksanaan obat high alert.
10. Setiap staf klinis terkait harus tahu penatalaksanaan obat high alert
11. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas
12. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau
nama obat harus di eja perhuruf
13. Sebelum menyuntikkan obat high alert setelah cek 6 tepat, lanjutkan dengan
double check.
14. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat
15. Beri stiker high alert pada setiap ampul, vial, atau flash obat high alert yang
akan diserahkan kepada perawat
16. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/rak
tersendiri/khusus
17. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
18. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, double
pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan
dicatat, setiap ganti sift harus tercatat dalam buku serah terima lengkap
dengan jumlahnya dan ditanda tangani
19. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk
memastikan tidak ada salah (double check)
20. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus,
tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan
sesuai ketentuan.
LAMPIRAN 4: SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
BHAKTI RAHAYU TABANAN
NOMOR: 005/SK/RSUBR.TBN./I/2019
TENTANG KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
(SITE MARKING)
Prosedur Time out juga dilakukan untuk tindakan invasif diluar kamar
operasi seperti cabut gigi, tindakan heacting, bedah ringan yang bisa
dilakukan di klinik.