(IDENTIFIKASI PASIEN)
OLEH
DAFTAR ISI .. i
SK..... iii
SPO :
1. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DIANTARA
TIGA IDENTITAS PASIEN
2. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DIRAWAT JALAN
3. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DIRAWAT INAP
4. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DI UGD
5. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DI VK
6. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DIRADIOLOGI
7. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DI HEMODIALISA
8. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DI RUANG OK
9. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DIFARMASI RAWAT JALAN
10. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN DUA PARAMETER DI LABORATORIUM
11. IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR
12. IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM MEMBERIKAN DARAH ATAU PRODUK DARAH
13. IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN NAMA YANG SAMA DI RUANG RAWAT INAP
14. IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT
15. IDENTIFIKASI SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN ATAU PROSEDUR LAINNYA
16. IDENTIFIKASIPASIEN DENGAN KONDISI TERTENTU SEPERTI KOMA, DLL
17. IDENTIFIKASI PASIEN MENINGGAL
18. IDENTIFIKASI PASIEN MENINGGAL DENGAN DOA
19. IDENTIFIKASI PASIEN PULANG
20. IDENTIFIKASI PASIEN TIDAK DIKENAL PADA PASIEN HIDUP
21. IDENTIFIKASI PASIEN TIDAK DIKENAL PADA PASIEN MENINGGAL
22. IDENTIFIKASI PASIEN MELARIKAN DIRI
23. PEMBERIAN WARNA GELANG PASIEN
24. PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN RAWAT INAP
25. PELAPORAN KEJADIAN KESALAHAN MENGIDENTIFIKASI PASIEN
TENTANG
MENIMBANG :
a. bahwa untuk kepentingan akreditasi Rumah Sakit tahun 2012 maka diperlukan
revisi mengenai SK RSU Insani tentang cara identifikasi pasien dengan tepat,
sesuai dengan keselamatan pasien dan administrasi bagi pasien dengan nomor 001
yang dikeluarkan pada tanggal Juli 2015 di RSU Insani maka dipandang perlu
ditetapkan Kebijakan Identifikasi pasien;
b. bahwa berdasarkan identifikasi pasien dengan tepat, sesuai dengan keselamatan
pasien perlu ditetapkan dengan surat keputusan Direktur RSU Insani;
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Setiap pasien yang dirawat di RSU INSANI stabat harus menggunakan gelang
identitas yang berisi identitas pasien.
Kedua : Setiap identifikasi menggunakan minimal dua diantara tiga identitas yaitu:
- Nama Pasien
- NomorRekam Medis
- Tanggal Lahir/Umur
Ketiga : Setiap identifikasi pasien tidak menggunakan nomor kamar pasien atau lokasi pasien
dirawat.
Keempat : Setiap pasien dengan kondisi tertentu:pasien koma tanpa identitas, tidak kooperatif
Kelima : Pasien di identifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk darah dan tindakan
medis.
Ketujuh : Pasien harus di identifikasi sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis.
Keenam : Pasien harus di identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan medis.
Kedelapan : Kebijakan tersebut berlaku sejak ditetapkan dan akan selalu direvisi setiap 3 (tiga)
tahun kemudian sesuai dengan perkembangan tehnologi dan apabila kemudian hari
Ditetapkan di : Stabat
Direktur
dr. Rudy
BAB I
PENDAHULUAN
Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan keselamatan pasien.
Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek diagnosis dan pengobatan. Perlu proses
kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi untuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien.
Tidak semua pasien rumah sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa
keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar
tempat tidur atau kamar atau lokasi dalam rumah sakit atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalam
identifikasi pasien.
Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumah sakit yang kemudian
identitas tersebut akan selalu dikonfirmasi dalam segala proses di rumah sakit, seperti saat sebelum
memberikan obat, darah atau produk darah atau sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan. Sebelum memberikan pengobatan dan tindakan atau prosedur . Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur medis
yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah
tindakan medis. Kebijakan dan atau prosedur ini harus dikerjakan untuk berbagai pihak agar hasilnya
Keamanan Pelayanan di rumah sakit salah satunya dimulai dari ketepatan indentifikasi pasien. Kesalahan
identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya.
Rumah sakit harus menjamin proses identifikasi ini berjalan dengan benar sejak pertama kali pasien didaftar.
Resiko keselamatan terjadi ketika terdapat ketidakcocokan antara pasien dengan item pelayanan pendukung
lainnya. Kesalahan identifikasi pasien merupakan akar masalah adanya banyak kesalahan yang terjadi,
karena itu untuk menjamin peningkatan keselamatan pasien, perlu dioptimalkan dengan mengikuti protap
yang sudah diberlakukan dan dibudayakan pada petugas di RSU Insani Stabat.
2.2 Pengertian
1. Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti bukti dari
seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut dengan individu
seseorang.
2. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima perawatan medis.
3. Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu
dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
2.3 Tujuan
Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien
Mengurangi kejadian/kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat
berupa : salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan
pemeriksaan diagnostik.
Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan
Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf pendukung yang bekerja di rumah
sakit.
3.2 Prinsip
Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur harus di identifikasi dengan
Kapanpun dimungkinankan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang pengenal dengan minimal
Tanda pengenal ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat,
darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau
2. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah, atau produk darah;
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau
tindakan lain.
1. Bertanggung jawab memakaikan gelang pengenal pasien dan memastikan kebenaran data yang tercatat
di gelang pengenal.
2. Memastikan gelang pengenal terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data, gelang pengenal
1. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan menerapkannya.
2. Menyelidiki semua insidens salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan
.
BAB IV
PROSEDUR
1. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah;
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau
tindakan lain.
2. Pakaikan gelang pengenal di pergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan dan pastikan gelang
3. Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialisis), gelang pengenal tidak boleh dipasang di
4. Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki. Pada situasi di mana
tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang pengenal dapat dipakaikan di baju pasien di area yang
jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang pengenal harus dipasang ulang jika
baju pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu.
5. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang pengenal harus menempel pada badan pasien dengan
menggunakan perekat transparan/tembus pandang. Hal ini harus di catat di rekam medis pasien.
6. Gelang pengenal hanya boleh dilepas saat pasien keluar/pulang dari rumah sakit.
7. Gelang pengenal pasien sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
8. Detail lainnya adalah warna gelang pengenal sesuai jenis kelamin pasien.
9. Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis.
10. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang pengenal. Ganti gelang pengenal jika terdapat
11. Jika gelang pengenal terlepas, segera berikan gelang pengenal yang baru.
12. Gelang pengenal harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah sakit.
15. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa nama Anda?
(Jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti Apakah nama anda Ibu Susi?)
16. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak sadar, bayi, disfasia,
gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga / pengantarnya. Jika mungkin, gelang
pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya
ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis di
gelang pengenalnya.
17. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan 1 gelang pengenal. Untuk
pasien anak dan neonatus, gunakan 2 gelang pengenal pada ekstremitas yang berbeda.
18. Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
19. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan pastikan gelang pengenal
20. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data
b. Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang pengenal tidak dipakai. Alasan
c. Jika pasien menolak menggunakan gelang pengenal, petugas harus lebih waspada dan mencari cara
lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.
1. Kepada seluruh pasien yang tidak memiliki alergi, gunakan gelang pengenal sesuai dengan jenis
gelang tersebut.
5. Untuk pasien dengan risiko jatuh, diberikan gelang dengan warna kuning.
a. Pemberian obat-obatan
d. Transfusi darah
f. Transfer pasien
g. Konfirmasi kematian
2. Para staf RS harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan benar dengan menanyakan nama dan
tanggal lahir pasien, kemudian membandingkannya dengan yang tercantum direkam medis dan
gelang pengenal.
3. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien untuk
4. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal. Gelang pengenal
harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien
a. Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur, dengan
cara:
Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis. Jika data yang
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum pajanan radiasi
(exposure) dilakukan.
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama dilakukan operasi, tugaskanlah seorang
perawat di kamar operasi untuk bertanggung jawab melepas dan memasang kembali gelang
pengenal pasien.
c. Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis pasien
2. Dua orang staf RS yang kompeten harus memastikan kebenaran: data demografik pada kantong darah,
jenis darah, golongan darah pada pasien dan yang tertera pada kantong darah, waktu kadaluasanya, dan
3. Staf RS harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
4. Jika staf RS tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan transfusi darah sampai
2. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang pengenal berisikan jenis kelamin
bayi, nama ibu, tanggal dan jam lahir bayi, nomor rekam medis bayi, dan model kelahiran.
3. Saat nama bayi sudah di daftarkan, gelang pengenal berisi data ibu dapat dilepas dan diganti dengan
4. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan dan biru untuk bayi
laki-laki.
5. Pada kondisi di mana jenis kelamin bayi sulit ditentukan, gunakan gelang pengenal berwarna putih.
F. Pasien Rawat Jalan
1. Tidak perlu menggunakan gelang pengenal (kecuali pasien yang mengunjungi poliklinik mata).
2. Pasien poliklinik mata yang akan menjalani prosedur berikut ini harus menggunakan gelang pengenal.
a. Angiogram fluoresens
c. Infus intravena
3. Sebelum melakukan suatu prosedur/terapi, tenaga medis harus menanyakan identitas pasien berupa
nama dan tanggal lahir. Data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis.
4. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/puskesmas/layanan kesehatan lainnya, surat rujukan harus
berisi identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur/
5. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data dengan menanyakan
1. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat yang bertugas
2. Berikan label/penanda berupa pasien dengan nama yang sama di lembar pencatatan, lembar obat-
3. Kartu bertanda pasien dengan nama yang sama harus dipasang di tempat tidur pasien agar petugas
1. Pasien akan di label menurut prosedur setempat sampai pasien dapat di identifikasi dengan benar.
Contoh pelabelan yang diberikan berupa: Pria/Wanita Tidak Dikenal, Alfa alfa, dan sebagainya.
2. Saat pasien sudah dapat di identifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan identitas yang benar.
1. Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus dilakukan konfirmasi terhadap identitasnya
dengan gelang pengenal dan rekam medis (sebagai bagian dari proses verifikasi kematian).
2. Semua pasien yang telah meninggal harus diberi identifikasi dengan menggunakan 2 gelang pengenal,
3. Satu salinan surat kematian harus ditempelkan di kain kafan. Salinan kedua harus ditempelkan di
kantong jenazah (body bag). Salinan ketiga disimpan di rekam medis pasien.
1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini meliputi: pemberian obat-
obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada
4. Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-potongan kecil sebelum
5. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang pengenal sementara (saat masih dirawat
di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang pengenal mengganggu suatu prosedur. Segera
1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera melapor
kepada petugas yang berwenang di ruang rawat/departemen tersebut, kemudian melengkapi laporan
insidens.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Instalasi mengenai pemilihan cara terbaik dan siapa yang
4. Kesalahan juga termasuk insidens yang terjadi akibat adanya misidentifikasi, dengan atau tanpa
menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir terjadi di mana misidentifikasi terdeteksi
b. Kegagalan verifikasi
c. Kesulitan komunikasi
Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan bahasa
d. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini
c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di tempat yang salah,
para klinisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang penting telah diambil untuk
2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan kantor audit medik dan akan dilaksanakan dalam waktu 6
3. Setiap pelaporan insidens yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau dan di
6.1 Waktu
6.2 Lokasi