2.2.2. Perkandangan
Syarat dasar untuk kandang domba adalah ventilasi, jarak lantai, cahaya,
ruang bak, air, dan ukuran kandang (Johnston, 1983). Ventilasi yang sempurna
sangat menguntungkan bagi domba, sebab ventilasi berguna untuk mengeluarkan
udara kotor (CO2) dari dalam kandang dan menggantikan udara segar (O2) dari
luar, sehingga udara segar di dalam kandang bisa dipertahankan. Ventilasi yang
sempurna dapat dibuat dengan pengaturan dinding kandang yang sebagian terbuka
dan dapat dilakukan dengan menggunakan bilah-bilah bambu (Sugeng, 1991).
Kandang berfungsi untuk melindungi domba dari matahari, angin, hujan,
dan penyakit. Selain itu dengan adanya kandang mampu menolong petani-ternak
untuk dapat mencapai produksi optimal dari ternaknya dan dapat menjalankan
usaha secara ekonomis. Adanya kandang juga mempermudah pengelolaan dan
pengawasan karena semua domba bisa diberikan makanan dan minuman secara
bersamaann (Murtidjo, 1993). Pengawasan terhadap penggunaan pakan,
pertumbuhan, dan gejala penyakit, menjadi mudah dilakukan (Sugeng dan
Sudarmono, 2005). Tipe kandang domba dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu tipe kandang panggung dan tipe kandang lemprak. Kandang tipe panggung
merupakan kandang yang konstruksi lantainya dibuat sistem panggung. Tipe
kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran dan air
kecing domba. Kandang beralas kayu dan berjarak 0,5-2 meter dari tanah. Tipe
kandang lemprak merupakan tipe kandang yang tidak dilengkapi alas kayu, tetapi
ternak beralas kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan (Murtidjo, 1993).
Menurut hasil penelitian Tunggara (2006), penggunaan tipe kandang
panggung memudahkan bagi peternak dalam membersihkan kandang dari kotoran
dan sisa-sisa rumput yang dibawanya. Lantai kandang dibuat bercelah sehingga
kotoran ternak tertumpuk diatas kandang. Hasil penelitian Kamariah (2003)
mengungkapkan dinding kandang terbuat dari kayu dengan bentuk terbuka,
dimaksudkan untuk mendaptkan ventilasi lebih baik, untuk mengurangi panas dan
kelembapan dari ternak dan kotorannya. Celah lantai berjarak 1-2 cm adalah yang
paling baik, dengan pertimbangan pada faktor kesehatan. Hasil penelitian Rustam
(2003) mengungkapkan ukuran kandang yang banyak digunakan oleh peternak
bervariasi, tergantung pada jenis ternak yang dipelihara. Kandang untuk betina
dewasa rata-rata membutuhkan kandang berukuran 1 x 0,8 m dan untuk jantan
dewasa berukuran 1 x 1 m. Untuk menambah napsu makan domba, setiap wadah
pakan sebaiknya digunakan untuk 2 domba. Wadah pakan itu diletakan disisi luar
dan tidak saling berhadapan dengan barisan kandang lainnya. Wadah pakan itu
bisa dibuat dari bambu atau bahan lain. Atap kandang dibuat dari alang-alang atau
rumbia dengan kemiringan 45°. Penggunaan atap rumbia lebih baik dibandingkan
dengan atap seng atau asbes karena pada siang hari kandang tidak terlalu panas
dan pada malam harinya menjadi hangat. Penggunaan atap seng sering
menyebabkan domba stress, karena kalau siang terlalu panas dan kalau malam
terlalu dingin.