Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN

“LOGAM BERAT CR (KROMIUM)”

Dosen Pembimbing :
Fitri Rochmalia, SST ., M. Kes.

Disusun Oleh :
Galih Agata Pascariti (P27833317031)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan informasi sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Dalam proses pendalaman materi pembuatan
makalah ini tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari dosen
kami yang terhormat Ibu Fitri Rochmalia, SST ., M. Kes. Untuk itu kami mengucapkan
rasa terimakasih kami yang sedalam dalamnya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima semua saran dan kritik dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat memberi sedikit
wawasan terhadap pembaca.

Surabaya, 2 Februari 2020

Galih Agata Pascariti

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................


DAFTAR ISI ...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Bahan Pencemar dan Sumber Pencemar...........................................................................
B. Media Transmisi ...............................................................................................................
C. Perjalanan Masuk (Port of Entry).....................................................................................
D. Populasi Berisiko (Population at Risk).............................................................................
E. Dampak Bagi Kesehatan...................................................................................................
F. Dampak Bagi Lingkungan................................................................................................
BAB III PENUTUP .....................................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kromium merupakan salah satu unsur logam berat dengan nomor atom (NA) 24
dengan berat atom (BA) 51,996. Di alam kromium tidak dapat ditemukan dalam bentuk
murni, tetapi persenyawaannya terdapat di alam dalam bentuk unsur lain. Paling banyak
ditemukan sebagai bahan mineral kromium dalam bentuk “Chromite” (FeOCr2O3).
Berdasarkan sifatnya logam kromium mempunyai bilangan oksidasi 2+, 3+, dan 6+. Pada
Cr2+ akan membentuk senyawa yang bersifat basa, senyawa yang dibentuk dari ion Cr3+
mempunyai sifat amporter, dan ion Cr6+ lebih bersifat asam. Pada keadaan asam ion
khromat (CrO4 2- ) dapat menimbulkan peristiwa reduksi yang sangat kuat. Kromium
banyak digunakan dalam kegiatan industri seperti elektroplating, penyamakan kulit, dan
pengecatan yang umumnya dikenal dari senyawa khromat dan dikromat.
Dalam kehidupan sehari-hari kromium mempunyai peran dalam tubuh. Pada manusia
dan hewan kromium dalam konsentrasi rendah merupakan mikronutrient esensial, tetapi
dalam konsentrasi tinggi kromium dapat menyebabkan karsinogen. Kromium dapat berada
dalam semua strata lingkungan. Logam kromium dapat berada di perairan, tanah ataupun
udara. Kegiatan perindustrian, rumah tangga, dan mobilitas bahan bakar dapat
menyebabkan masuknya logam kromium dalam strata lingkungan. Masuknya logam
kromium dalam strata lingkungan dalam jumlah yang besar dapat menyebakan terjadinya
pencemaran lingkungan. Pada umumnya logam berat bersifat toksik dalam tubuh manusia,
terkadang masih dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Kromium dapat disebut
sebagai logam berat karena dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya suatu
gangguan kesehatan seperti, alergik hingga tumbuhnya kanker yang dapat membahayakan
manusia. Logam kromium dan persenyawaannya dapat mengganggu fungsi organ yang
bekerja dalam proses metabolisme apabila masuk kedalam tubuh manusia. Apabila Cr3+
masuk ke dalam tubuh dengan pH 7 dapat mengendapkan RNA dan DNA, sedangkan
pada Cr6+ dapat menghambat kerja enzim binzopiren hidroksilase yang dapat
menyebabkan lambatnya pertumbuhan sel sehingga sel dalam tubuh tumbuh dengan liar
dan tidak terkontrol yang dapat menyebabkan kanker, oleh sebab itu kromium
digolongkan dalam logam bersifat toksik

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bahan pencemar dan sumber pencemar kromium?
2. Bagaimana media transmisi pencemar kromium?
3. Bagaimana perjalanan masuk (port of entry) pencemar kromium?
4. Bagaimana populasi berisiko (population at risk) pencemar kromium?
5. Bagaimana dampak kromium bagi kesehatan?
6. Bagaimana dampak kromium bagi lingkungan?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bahan pencemar dan sumber pencemar kromium.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui media transmisi pencemar kromium.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui perjalanan masuk (port of entry) pencemar
kromium.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui populasi berisiko (population at risk) pencemar
kromium.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui dampak kromium bagi kesehatan.
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui dampak kromium bagi lingkungan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Pencemar dan Sumber Pencemar
Kromium merupakan salah satu unsur logam berat dengan nomor atom (NA) 24
dengan berat atom (BA) 51,996. Di alam kromium tidak dapat ditemukan dalam bentuk
murni, tetapi persenyawaannya terdapat di alam dalam bentuk unsur lain. Paling banyak
ditemukan sebagai bahan mineral kromium dalam bentuk “Chromite” (FeOCr2O3).
Berdasarkan sifatnya logam kromium mempunyai bilangan oksidasi 2+, 3+, dan 6+. Pada
Cr2+ akan membentuk senyawa yang bersifat basa, senyawa yang dibentuk dari ion Cr3+
mempunyai sifat amporter, dan ion Cr6+ lebih bersifat asam. Pada keadaan asam ion
khromat (CrO4 2- ) dapat menimbulkan peristiwa reduksi yang sangat kuat. Kromium
banyak digunakan dalam kegiatan industri seperti elektroplating, penyamakan kulit, dan
pengecatan yang umumnya dikenal dari senyawa khromat dan dikromat.
Dalam kehidupan sehari-hari kromium mempunyai peran dalam tubuh. Pada manusia
dan hewan kromium dalam konsentrasi rendah merupakan mikronutrient esensial, tetapi
dalam konsentrasi tinggi kromium dapat menyebabkan karsinogen. Kromium dapat berada
dalam semua strata lingkungan. Logam kromium dapat berada di perairan, tanah ataupun
udara. Kegiatan perindustrian, rumah tangga, dan mobilitas bahan bakar dapat
menyebabkan masuknya logam kromium dalam strata lingkungan. Masuknya logam
kromium dalam strata lingkungan dalam jumlah yang besar dapat menyebakan terjadinya
pencemaran lingkungan. Pada umumnya logam berat bersifat toksik dalam tubuh manusia,
terkadang masih dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Kromium dapat disebut
sebagai logam berat karena dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya suatu
gangguan kesehatan seperti, alergik hingga tumbuhnya kanker yang dapat membahayakan
manusia. Logam kromium dan persenyawaannya dapat mengganggu fungsi organ yang
bekerja dalam proses metabolisme apabila masuk kedalam tubuh manusia. (Ayu Febry,
2018)
Menurut buku (Titiek Berniyanti, Biomarker Toksisitas, 2018) sifat Kromium ada 2 yaitu:
1. Sifat fisik Sifat fisik dari kromium adalah zat padat berbentuk kristal (crystalline solids),
logam berkilau, getas, dan keras, serta berwarna perakabu-abu. Ketika dipanaskan,
kromium membentuk oksida kromat hijau. Logam ini tidak stabil pada oksigen dan segera
menghasilkan lapisan oksida tipis.
2. Sifat kimia Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24.
6
Kromium dilepas ke lingkungan dari sumber alami dan antropogenik, dengan
pelepasan terbesar terjadi dari industri. Industri dengan kontribusi terbesar terhadap
pelepasan krom termasuk pengolahan logam, fasilitas penyamakan kulit, produksi kromat,
pengelasan stainless steel, dan ferokrom, serta produksi pigmen krom. Tingkat kromium di
perairan segar AS biasanya berkisar dari < 1 hingga 30 μg/L, dengan nilai median 10
μg/L. Pasokan air minum AS yang khas mengandung kadar kromium total dalam kisaran
0,2–35 μg/L namun, sebagian besar pasokan di AS mengandung < 5 μg/L kromium. Data
pemantauan terbaru dari persediaan air minum di California menunjukkan bahwa 86% dari
sumber yang diuji memiliki tingkat kromium (VI)) di bawah 10 μg/L.

B. Media Transmisi

C. Perjalanan Masuk (Port of Entry)

D. Populasi Berisiko (Population at Risk)

E. Dampak Bagi Kesehatan

F. Dampak Bagi Lingkungan

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai